Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 8:6-13 tentang keempat sangkakala pertama, sama dengan hukuman Anak Allah atas dunia.

Wahyu 8:6
8:6 Dan ketujuh malaikat yang memegang ketujuh sangkakala itu bersiap-siap untuk meniup sangkakala.
8:7 Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9 dan matilah sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah sepertiga dari semua kapal.
8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Tujuh malaikat memegang tujuh sangkakala artinya setiap malaikat dipercayakan sangkakala.
Malaikat adalah gembala.
Sangkakala adalah firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar, yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berkesinambungan, dan diulang-ulang sehingga:
  • Menjadi komando bagi sidang jemaat untuk masuk ke kandang penggembalaan/ Ruangan Suci (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok).
    • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
    • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
    • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
    Maka tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal.

  • Menjadi makanan rohani sehingga sidang jemaat mengalami pertumbuhan rohani sampai kedewasaan rohani.
Sikap kita adalah kita harus makan firman penggembalaan, yaitu mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan/ bunyi sangkakala.

Hasilnya adalah "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku".
Artinya:
  • Kita mengalami perlindungan dan pemeliharaan Tuhan secara jasmani dan rohani.
    Secara jasmani, Tuhan mampu memelihara kehidupan kita yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dan kegoncangan dunia. Tuhan memelihara kita secara langsung, secara ajaib, secara berkelimpahan, sehingga kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
    Secara rohani, kita mengalami ketenangan, damai sejahtera, semua enak dan ringan.
    Jika ranting melekat pada pokok anggur yang benar, maka cepat atau lambat pasti akan berbuah manis, ada kebahagiaan Sorga.

  • Mantap dan meningkat dalam kebenaran, kesucian, sampai kesempurnaan.

Zakharia 13:7-9
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!," demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Kenyataan yang kita hadapi, gembala dibunuh dan domba-domba tercerai-berai. Ini menubuatkan tentang Yesus yang dibunuh kemudian murid-murid tercerai-berai.

Matius 26:31
26:31 Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

Sekarang, ini menubuatkan bahwa akan terjadi kegoncangan-kegoncangan dalam penggembalaan, baik kegoncangan-kegoncangan secara jasmani, juga kegoncangan secara rohani.
Gembala dibunuh artinya gembala tidak setia sampai tidak mau memberi makan sidang jemaat. Kalau gembala tidak mau memberi makan, maka ajaran-ajaran palsu dan tidak sehat (racun-racun) akan mulai masuk dalam penggembalaan. Sehingga jemaat kering rohani sampai mati rohani, tidak bergairah lagi dalam perkara rohani, jatuh dosa-dosa sampai puncaknya dosa.

Maksudnya setan membuat kegoncangan adalah supaya domba-domba tercerai-berai dan binasa.

Maksudnya Tuhan ijinkan kegoncangan terjadi adalah supaya terjadi pemisahan antara yang tergoncang dengan yang tidak tergoncangkan [Zakharia 13:8].
  • Dua pertiga bagian tergoncang, yaitu kehidupan yang menolak bunyi sangkakala karena banyak mendengar suara asing. Sehingga mengalami penghukuman sangkakala sampai mati binasa selamanya.

  • Sepertiga bagian tidak tergoncang, yaitu domba yang tergembala dengan benar dan baik, bagaikan ranting melekat pada pokok anggur yang benar. Inilah kehidupan yang mendengar dan taat dengar-dengaran pada bunyi sangkakala/ firman penggembalaan yang benar. Sehingga tidak mengalami penghukuman sangkakala.

    Wahyu 8:7-8,11-12
    8:7 Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah sepertiga dari bumi dan sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
    8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan sepertiga dari laut itu menjadi darah,
    8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
    8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari

Zakharia 13:9
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Sepertiga bagian, yaitu hamba Tuhan yang tergembala dengan benar dan baik masih harus ditaruh dalam api supaya menjadi emas dan perak yang tidak tergoncangkan, sampai menjadi milik Tuhan selamanya.

Ada dua macam api:
  1. Api penyucian = api dalam kandang penggembalaan, yaitu:
    • Api firman Allah, lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (Meja Roti Sajian).
    • Api Roh Kudus, lewat ketekunan dalam Ibadah Raya (Pelita Emas).
    • Api kasih Allah, lewat ketekunan dalam Ibadah Doa (Mezbah Dupa Emas).
    Api firman, Roh Kudus, dan kasih untuk menyucikan tubuh, jiwa, roh kita sehingga kita bisa dipakai Tuhan untuk memuliakan dan mengagungkan nama Tuhan.

    Kita harus waspada sebab mulai dari jaman Nuh, jaman Lot, sampai akhir jaman, banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang menolak api penyucian dalam penggembalaan. Sehingga menyala-nyala dalam api hawa nafsu daging, jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa percabulan dengan aneka ragamnya, nikah yang salah). Sehingga menerima api penghukuman Tuhan, sampai binasa oleh api neraka selamanya.

    Tugas kita sekarang adalah memuliakan dan mengagungkan Tuhan. Maka hidup kita akan dipermuliakan di dunia ini, sampai nanti kemuliaan kekal selamanya.

    Contoh:
    • Keluaran 3:1-5
      3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
      3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
      3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
      3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
      3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

      Musa adalah anak raja, pandai, kaya, tetapi melayani dua orang saja gagal, malah menjadi pembunuh, menghancurkan tubuh Kristus.
      Musa harus digembalakan dan mengalami penyucian oleh api firman, yaitu penyucian dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, penyucian dari kebanggaan, kekecewaan, putus asa. Sehingga Musa menanggalkan dua kasut seperti bayi yang baru lahir, yaitu tidak berbuat dosa, hidup benar dan suci. Musa tidak mengandalkan apa-apa dari dunia, melainkan hanya bergantung sepenuh kepada kemurahan Tuhan. Maka Musa menerima panggilan Tuhan yang jelas dan dipakai untuk memuliakan nama Tuhan.

    • Yesaya 6:5-8
      6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
      6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
      6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
      6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

      Yesaya adalah orang yang najis bibir, yaitu banyak perkataan sia-sia, gosip, dll.
      Yesaya harus mengalami penyucian oleh api kasih Allah dalam doa penyembahan. Sehingga menghasilkan perkataan-perkataan benar dan suci, perkataan baik, perkataan yang berkenan kepada Tuhan (memuliakan Tuhan) dan menjadi berkat bagi orang lain. Sehingga Yesaya menerima panggilan Tuhan untuk diutus dan dipakai oleh Tuhan.

    • Kisah Rasul 2:1-4
      2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
      2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
      2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
      2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

      Rasul-rasul hujan awal mengalami penyucian oleh api Roh Kudus.
      Prosesnya adalah:
      • Percaya Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
      • Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa.
      • Baptisan air yang benar, yaitu kehidupan yang sudah percaya Yesus dan bertobat, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga dibangkitkan dari dalam air bersama Yesus dan menerima hidup baru, hidup Sorgawi.
        Hidup Sorgawi adalah mengalami baptisan Roh Kudus, kepenuhan Roh Kudus. Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa roh seperti yang diberikankan oleh Roh itu sendiri.

      Apa yang disucikan?
      Rasul-rasul mengalami penyucian hati, yaitu hati yang bimbang disucikan menjadi kuat dan teguh hati. Sehingga rasul-rasul dipanggil dan dipilih untuk melayani Tuhan, untuk memuliakan Tuhan apa pun tantangan dan rintangannya.

      Petrus tadinya hati bimbang dan menyangkal Tuhan. Tetapi setelah disucikan oleh Roh Kudus, Petrus menjadi kuat dan teguh hati, sehingga bisa berkhotbah di hadapan tiga ribu orang dan memuliakan Tuhan.

      Thomas tadinya bimbang dan tidak percaya. Tetapi setelah disucikan Roh Kudus, Thomas percaya kepada Yesus sampai mati.

    Jadi, kita semua di akhir zaman harus mengalami penyucian oleh api firman, kasih, dan Roh Kudus, sehingga kita mengalami:
    • Penyucian dari bimbang menjadi kuat teguh hati, percaya hanya kepada Yesus.
    • Penyucian mulut sehingga tidak ada dusta lagi.
    • Penyucian dari dosa-dosa sampai seperti bayi yang baru lahir, hanya bergantung pada kemurahan Tuhan.
    Sehingga kita juga dipanggil dan dipakai untuk memuliakan nama Tuhan. Kalau kita memuliakan dan mengagungkan Tuhan, maka kita juga akan dipermuliakan mulai di dunia sampai kemuliaan kekal selamanya.

  2. Percikan darah/ salib/ sengsara daging karena Yesus.
    1 Petrus 4:12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Mengapa? Supaya kita mengalami Roh kemuliaan, yang menampilkan kita sebagai emas dan perak yang murni.

    Zakharia 13:9

    13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka.Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

    Kita tidak tergoncang, tidak hancur oleh apa pun juga. Semakin kena api, maka kita semakin murni.

    Amsal 10:20
    10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

    Perak adalah lidah yang benar dan baik = jujur, tidak boleh berdusta. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".
    Emas yang murni adalah iman yang murni, berpegang teguh pada firman pengajaran benar dan taat dengar-dengaran.

    Jika jujur dan taat, maka kita bisa menyeru nama Tuhan [Zakharia 13:9].

    Filipi 2:8-10
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    Hasilnya adalah:
    • Kuasa nama Yesus = kuasa untuk mengalahkan setan tritunggal yang adalah sumber segala dosa dan sumber ajaran palsu. Sehingga kita tetap hidup benar dan suci. Setan juga adalah sumber masalah yang mustahil. Kuasa nama Yesus sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil.

    • Kuasa nama Yesus menyembuhkan penyakit lumpuh, yaitu kesembuhan dari penyakit jasmani dan rohani.
      Kisah Rasul 3:5-7
      3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
      3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
      3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

      Penyakit lumpuh rohani artinya:
      • Tidak lagi setia dalam ibadah pelayanan. Biar kita menyeru nama Yesus, kita kembali setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
      • Hanya berharap manusia, harta. Biar kita menyeru nama Yesus, hanya percaya dan berharap sepenuh kepada Yesus.
      • Kehancuran nikah dan buah nikah. Biar kita menyeru nama Yesus, kembali dalam penggembalaan. Nikah dan buah nikah akan menjadi satu dan sempurna.

    • Nama Yesus adalah nama yang harum.
      Kidung Agung 1:3
      1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

      Yang busuk diubahkan menjadi harum, yang gagal menjadi berhasil indah, yang hancur menjadi baik, yang susah payah menjadi bahagia. Sampai saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan sempurna seperti Dia, tidak lagi salah dalam perkataan, hanya berseru "Haleluya" untuk menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 September 2016 (Minggu Siang)
    ... Dia Imam Besar-- dibuktikan dengan adanya pemberitaan firman pengajaran yang benar--logos. Jangan ragu kalau ada pemberitaan firman pengajaran yang benar Di situ ada aktifitas Yesus sebagai imam besar--tadi dijelaskan logos adalah pribadi Yesus jadi logos dan pribadi Yesus tidak bisa dipisahkan. Kalau hanya lawak atau lain-lain akan sama seperti Simson--gambaran ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 November 2012 (Kamis Sore)
    ... yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya. Kita harus memperjuangkan ibadah pelayanan sampai garis akhir. Korintus Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Ibadah pelayanan adalah seperti perlombaan yang harus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 27 Agustus 2011 (Sabtu Sore)
    ... dengan orang jujur Ia bergaul erat. Praktek sehari-hari bergaul dengan Tuhan adalah jujur kalau 'ya' katakan 'ya' kalau 'tidak' katakan 'tidak' dimulai dengan pengajaran yang benar. Kesesatan adalah keji bagi Tuhan. Kalau bisa jujur dalam pengajaran yang benar dan jujur tentang pribadi Tuhan maka akan bisa jujur dalam segala hal. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Juni 2024 (Rabu Sore)
    ... dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Persekutuan tubuh Kristus yang benar harus berdasarkan firman pengajaran yang benar. mau menikah harus berdasarkan firman pengajaran yang benar begitu juga untuk tergembala dan bersekutu Itu yang bisa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 April 2013 (Rabu Sore)
    ... sampai sempurna seperti Yesus menjadi mempelai wanita surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali diawan-awan yang permai. Dua macam kegerakan ini arahnya jelas yaitu untuk menjadikan kehidupan kita menjadi mempelai wanita surga. Hubungan antara mempelai pria surga dan mempelai wanita surga ditunjukkan oleh alat dalam tabernakel yang namanya TABUT ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 November 2017 (Minggu Siang)
    ... Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan sebab apabila ia sudah tahan uji ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. 'menerima mahkota kehidupan' tidak hancur. Yang bisa bertahan adalah kehidupan yang tahan uji bertahan menghadapi pencobaan yang dahsyat sampai zaman antikris dan kiamat. Tahan uji kuat teguh hati. Jangan ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 November 2008 (Selasa Sore)
    ... - gereja Tuhan. Ada hal yang harus kita lakukan Yehezkiel - burung nazar terbang ke atas gunung libanon. burung nazar mematahkan pohon aras. Ad . terbang keatas gunung Libanon. Libanon artinya gunung putih. Jadi terbang ke gunung libanon artinya gereja Tuhan yang menyembah Tuhan dengan kesucian dengan dasar yang benar ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Maret 2016 (Sabtu Sore)
    ... adalah pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja Mempelai Pria Surga. Yesus sebagai Raja. Korintus - Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir yang dibinasakan ialah maut. Penampilan Yesus sebagai Raja memiliki kuasa untuk mengalahkan musuh. Musuh terakhir yang dikalahkan adalah maut. ...
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja, 18 Desember 2010 (Sabtu Sore)
    ... sambil menggelengkan kepala mereka berkata Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata Orang lain Ia selamatkan tetapi diri-Nya sendiri tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 April 2025 (Sabtu Sore)
    ... berdoa semalam suntuk supaya tidak masuk dalam kelaparan dobel yaitu kelaparan jasmani dan rohani yang memuncak pada saat Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Kesulitan di dunia akan semakin memuncak sampai Antikris berkuasa di bumi kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Akibat kelaparan jasmani dan rohani Kelaparan jasmani membuat banyak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.