Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
IBADAH PENYERAHAN ANAK

Kita menyerahkan anak secara jasmani kepada Tuhan supaya menjadi anak sulung rohani yang menjadi milik Tuhan.

Tanda anak sulung rohani:
  1. Setia dan berkobar-kobar dalam beribadah dan melayani Tuhan, mengutamakan ibadah lebih dari segala perkara.
    Keluaran 4:22-23
    4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
    4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung.”

    Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memperjuangkan ibadah bangsa Israel sampai menghukum anak sulung Mesir.
    Dalam Perjanjian Baru, Yesus rela dihukum di kayu salib untuk memperjuangkan ibadah bangsa Kafir. Oleh sebab itu, kita harus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu di bumi. Dalam ibadah terkandung janji untuk hidup sekarang sampai hidup kekal selamanya.

  2. Kehidupan yang menerima firman pengajaran yang benar, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga mengalami penyucian dan pembaharuan menjadi manusia rohani yang sempurna seperti Yesus.
    Yakobus 1:18
    1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

    Permulaan manusia baru adalah taat dengar-dengaran. Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.

Bilangan 3:13

3:13 sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN.”

Jika ada dua tanda ini, maka kehidupan kita akan menjadi kepunyaan Tuhan sendiri, menjadi milik Tuhan yang tidak dapat diganggu gugat. Tangan Tuhan sanggup menolong kita, menyucikan dan memandikan kita, sampai terangkat di awan-awan permai saat kedatanganNya kedua kali, dan menjadi milik Tuhan selamanya.

IBADAH RAYA
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 1:2
1:2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.

Dalam kitab Wahyu, rasul Yohanes melihat Kerajaan Surga dan kemuliaan Tuhan. Dan rasul Yohanes bersaksi tentang segala sesuatu yang telah dilihatnya.

Sebenarnya ada dua orang yang melihat Kerajaan Surga dan kemuliaan Tuhan, yaitu:
  1. Musa.
    Musa melihat kemuliaan Tuhan dari belakang sehingga Musa bisa menulis 5 kitab permulaan dari Alkitab, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan. Khususnya adalah kitab Kejadian yang menulis segala sesuatu di belakang, yang sudah terjadi jauh sebelum Musa Lahir, yaitu tentang penciptaan bumi, langit, dan segala isinya secara tepat. Di dunia ini, tidak ada seorang ahli pun yang bisa menuliskan penciptaan bumi dengan tepat.

  2. Rasul Yohanes.
    Rasul Yohanes melihat wajah Tuhan, sama dengan melihat kemuliaan Tuhan dari depan, sehingga rasul Yohanes bisa menulis 5 kitab terakhir dari Alkitab, yaitu Injil Yohanes, surat 1 Yohanes, surat 2 Yohanes, surat 3 Yohanes, dan kitab Wahyu. Khususnya adalah kitab Wahyu yang mengungkapkan segala sesuatu yang terjadi jauh di depan masa hidup Yohanes, terutama adalah tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan tentang kiamat. 

Minggu lalu kita sudah membahas tentang kemuliaan Tuhan, sekarang kita membahas tentang Kerajaan Surga:
  1. Musa.
    Keluaran 25:8-9
    25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
    25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.”

    Tuhan memerintah Musa membuat Tabernakel seperti contoh Kerajaan Surga yang dilihatnya, sebagai tempat Tuhan berdiam bersama umatNya.

  2. Rasul Yohanes.
    Wahyu 4:1-2
    4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
    4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.

    Wahyu 22:3-4
    22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
    22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

    Rasul Yohanes di pulau Patmos melihat Kerajaan Surga yang menampilkan 2 pribadi:
    • Pribadi kemuliaan yang bertahta dalam kemuliaan.
    • Hamba-hambaNya, sama dengan imam-imam dan raja-raja, atau mempelai wanitaNya dalam kemuliaan yang beribadah kepadaNya.
      Kalau kita beribadah di dunia ini, itu adalah adaptasi untuk hidup di Surga. 

Bagaimana dengan gereja Tuhan? Gereja Tuhan bisa melihat Kerajaan Surga lewat pembukaan firman Allah, sehingga bisa masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita, lewat pola Tabernakel.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.

1 Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

Siapa yang layak melayani pembangunan tubuh Kristus? Siapa yang layak masuk Surga? Hanya imam-imam dan raja-raja.
Imam-imam adalah seorang yang suci, seorang yang memangku jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Pelayan Tuhan sama dengan batu hidup, artinya hidup dari kemurahan Tuhan, bisa hidup di mana saja, situasi dan kondisi apa saja, bahkan sampai hidup kekal selamanya.

Pelayanan pembangunan tubuh Kristus sama dengan persekutuan. Tetapi ada persekutuan yang benar dan ada persekutuan yang tidak benar.

Yesaya 30:1-2
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.

Persekutuan tubuh Kristus yang tidak benar hanya bergantung pada perkara-perkara jasmani. Persekutuan semacam ini hanya akan menambah dosa dan menuju Babel, puncak kejahatan dan kenajisan.

Tanda persekutuan tubuh Kristus yang benar:
  1. Bergantung pada firman pengajaran yang benar, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Pokok anggur yang benar adalah Yesus sebagai Kepala.
    Pengajaran yang benar adalah diwahyukan oleh Tuhan lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.

    Firman penginjilan adalah untuk menyelamatkan orang berdosa supaya percaya Yesus dan selamat. Tetapi setelah itu harus dilanjutkan firman pengajaran, yang menyucikan kehidupan kita.

    Ibrani 4:12
    4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

    Firman pengajaran yang benar adalah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menyucikan hati dan pikiran kita yang adalah gudangnya dosa. Kalau hati dan pikiran disucikan, maka perbuatan akan disucikan, dan perkataan akan disucikan sampai tidak lagi salah dalam perkataan, sampai sempurna.

    Yakobus 3:2
    3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Jadi hanya orang suci yang boleh melayani, bukan orang pandai/ bodoh, bukan orang kaya/ miskin.

  2. Memiliki tabiat rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
    Efesus 4:2
    4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

    • Rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    • Lemah lembut adalah kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
      Kalau ada saling mengaku dan saling mengampuni, maka akan ada damai sejahtera dalam nikah, penggembalaan, dll. Semua jadi enak dan ringan dan bisa menyatu.
    • Sabar adalah rela menderita untuk menolong orang lain. Saat belum ditolong dalam masalah, kita harus sabar menunggu waktu Tuhan.

    Kalau ada rendah hati, lemah lembut, dan sabar, maka akan ada kasih sehingga bisa saling membantu dan saling menyatu.

  3. Sekalipun kita banyak perbedaan, tetapi harus ada 7 kesatuan.
    Efesus 4:3-6
    4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
    4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
    4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
    4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

    Dimulai dari kesatuan tubuh, sama dengan satu Kepala yaitu Yesus. Yesus adalah firman. Jadi, satu Kepala sama dengan satu firman pengajaran yang benar.

    Yohanes 1:1,14
    1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
    1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

    Kalau sudah satu tubuh, maka pasti ada kesatuan yang lain. Kalau ada tujuh kesatuan, maka kita akan mencapai kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.

    Yusuf bisa menyatu dengan saudara-saudaranya karena ada gandum, yaitu firman pengajaran yang benar.

  4. Harus melayani sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
    Efesus 4:11-12
    4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib dari Tuhan supaya kita bisa melayani sesuai jabatan pelayanan.

    Yeremia 48:10
    48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

    Sikap terhadap jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah jangan lalai dan jangan tinggalkan jabatan pelayanan. Kalau lalai dan tinggalkan ibadah pelayanan, maka akan terkutuk dan binasa selamanya.

    2 Timotius 1:6
    1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

    Sikap yang benar terhadap jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah setia dan berkobar-kobar.

Jadi, kita melayani pembangunan tubuh Kristus dengan kesucian, kesetiaan, dan berkobar-kobar.

Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”

Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

Pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobar adalah bagaikan nyala api.
Tahta Tuhan adalah bagaikan nyala api.
Jadi, pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobar sama dengan tahta Tuhan di bumi.

Melayani tanpa kesucian, kesetiaan, dan berkobar-kobar adalah menjadi tahta setan. Hati-hati, sebab di tahta setan juga terjadi mujizat.

Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Kalau ada tahta Tuhan, maka akan ada pelangi, yaitu urapan Roh Kudus yang kuat.

Kegunaan pelangi:
  1. Pelangi keselamatan, sehingga tidak ada lagi penghukuman Tuhan. Yang ada hanya keselamatan seperti yang dialami Nuh.
    Kejadian 9:15-16
    9:15 maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
    9:16 Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi.”

  2. Pelangi kesucian, yaitu hati dan pikiran disucikan sehingga tidak disesatkan oleh ajaran palsu dan gosip-gosip.
    Wahyu 10:1
    10:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.

    2 Korintus 11:3
    11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

    Hati dan pikiran juga disucikan supaya tidak jatuh dalam dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya lewat pikiran, perkataan, perbuatan).

  3. Pelangi kemuliaan Tuhan, untuk menghadapi mendung dan bukit terjal.
    Wahyu 4:3
    4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

    Yohanes 11:3-6
    11:3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
    11:4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.”
    11:5 Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
    11:6 Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;

    Keluarga Lazarus mengasihi Tuhan dan dikasihi Tuhan, tetapi diijinkan mengalami mendung yang tebal dan bukit terjal, diijinkan mengalami sesuatu yang mustahil. Saat menghadapi keadaan demikian, sikap yang benar adalah tersungkur.

    Yohanes 11:32
    11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”

    Tersungkur artinya mengaku tidak layak, mengaku tidak mampu, hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, hanya bergantung pada pelangi kemuliaan Tuhan.

    Yohanes 11:39-40
    11:39 Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
    11:40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”

    Kemuliaan Tuhan secara rohani adalah keubahan hidup. Hati yang keras dan bimbang, penuh kebusukan bagaikan batu kuburan diubahkan menjadi hati yang lembut dan percaya. Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga akan terjadi, sampai saat kedatangan Yesus kedua kali kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita benar-benar duduk di tahtaNya dan ada pelangi di sana.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Paskah Malang, 20 April 2014 (Minggu Pagi)
    ... lain Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi maupun orang Yunani bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa seperti ada tertulis Tidak ada yang benar seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng mereka ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Mei 2014 (Selasa Sore)
    ... mati yang ada di dalamnya dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua lautan api. Semua manusia termasuk hamba Tuhan anak Tuhan yang belum menyelesaikan dosa-dosanya akan dihakimi di tahta putih dan tidak ada kesempatan memperbaiki melainkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Juni 2019 (Minggu Pagi)
    ... jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak dari tembaga batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan sihir percabulan dan pencurian. Hukuman anak Allah yang keenam atas manusia adalah sepertiga umat manusia di bumi akan mati karena peperangan yang besar. ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 Juni 2010 (Selasa Sore)
    ... memiliki minyak persediaan gadis bijaksana pelitanya tetap menyala sehingga bisa menyongsong kedatangan Yesus kedua kali. Tidak memiliki minyak persediaan gadis bodoh pelitanya hampir padam bahkan padam sehingga ketinggalan saat Yesus datang kedua kali binasa untuk selamanya. Amsal a . Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan . . . . Dalam Perjanjian Lama korban tebusan adalah binatang yang ...
  • Ibadah Persekutuan Malang V, 02 Agustus 2012 (Kamis Sore)
    ... untuk membangun kembali Bait Allah secara jasmani. Mereka yakin bahwa jika ada Bait Allah negara mereka pasti aman. Kalau Israel sudah menerima Yesus maka bangsa Kafir dan Israel akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Saat Yesus datang kedua kali kita diangkat ke awan-awan permai sampai masuk Yerusalem Baru Kerajaan Sorga ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Mei 2018 (Kamis Sore)
    ... dan mengaku sehebat apa pun kita hanyalah daun yang cepat layu kering rapuh mudah hancur dan binasa sehingga tidak menjadi sombong. Pondok akan dibongkar artinya kita harus mengalami pembongkaran yaitu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani manusia rohani seperti Yesus. Manusia daging hanya cocok untuk hidup di dunia ini ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Juli 2013 (Sabtu Sore)
    ... untuk menyebut atau memberitakan nama Yesus. Mengapa Tuhan mau hanya orang-orang yang berkenan kepada Tuhan yang boleh menyebut dan menyaksikan nama Yesus. Tanda orang berkenan kepada Tuhan adalah Memiliki iman yang benar dan perbuatan iman. Iman yang benar adalah dari mendengar firman Kristus firman yang diurapi Roh Kudus firman pengajaran ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 Oktober 2009 (Minggu Pagi)
    ... - . Yesus datang pertama kali untuk melakukan kehendak Bapa taat dengar-dengaran. Yesus datang kedua kali juga untuk melakukan kehendak Bapa taat dengar-dengaran. Jadi kita harus taat dengar-dengaran seperti Yesus untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali supaya kita tidak terhukum bersama dunia tetapi kita terangkat di awan-awan yang permai bersama Yesus. ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 April 2010 (Minggu Pagi)
    ... senantiasa kepada Tuhan di dunia sampai hidup kekal selamanya. Yohanes Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Tangan Gembala yang baik melindungi kita dari terkaman setan tritunggal. Tangan Gembala yang baik menuntun kita ke masa depan yang indah sampai ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 03 April 2013 (Rabu Malam)
    ... Tuhan mengangkat tangan pada Tuhan menyerah sepenuh pada Tuhan . Doa malam hari untuk menghadapi hal ay. 'demi hidup anak-anakmu yang jatuh pingsan karena lapar' untuk menghadapi kelaparan jasmani krisis didunia dan rohani krisis rohani . Amos - . Sesungguhnya waktu akan datang demikianlah firman Tuhan ALLAH Aku akan mengirimkan kelaparan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.