Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 13:11-18 tentang binatang buas yang keluar dari dalam bumi, menunjuk pada nabi palsu.
Ayat 11-12 adalah tentang penampilan nabi palsu.

Wahyu 13:11-12
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

Nabi palsu tampil seperti anak domba, tetapi berbicara seperti naga. Sumber segala kepalsuan di bumi ini adalah mulai suara ular di Taman Eden sampai suara naga di Kitab Wahyu. Di balik kepalsuan, dusta, dan ajaran palsu, pasti ada kepura-puraan dan kemunafikan.

Ayat 12: Nabi palsu menjalankan kuasa dari Antikris di depan matanya, artinya dipertontonkan di depan mata untuk merayu bahkan memaksa manusia di dunia, termasuk anak Tuhan, supaya menyembah Antikris yang luka parahnya sembuh. Jika manusia menyembah Antikris, mereka berada di tangan nabi palsu dan Antikris, menjadi sama dengan keduanya, dan akan dibinasakan selamanya.

Kita harus hati-hati, karena ada ajaran palsu dan ajaran benar. Pengajaran palsu akan mendorong pada penyembahan kepada Antikris, sedangkan ajaran benar akan mendorong kita menyembah Tuhan.
Kita harus sungguh-sungguh dalam ibadah dan pelayanan yang dibina oleh firman pengajaran yang benar, sampai kita gemar menyembah Tuhan dalam penyembahan yang benar. Kita selalu berada di tangan Tuhan. Kita bisa menjadi sama seperti Dia untuk menerima hidup yang kekal.

Antikris adalah binatang buas yang luka parahnya sembuh, artinya tidak pernah mati dan tidak pernah bangkit. Tidak ada kematian dan kebangkitan = tidak ada kemuliaan yang sesungguhnya.
Oleh sebab itu, Yesus harus mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga, sehingga mengalami kemuliaan kekal di Sorga.

Lazarus juga diizinkan Tuhan untuk sakit dan mati, bahkan sudah sempat mengirim kabar pada Yesus (artinya: sakit dan sudah berdoa). Maksud Tuhan adalah untuk memberikan kuasa kebangkitan, yang lebih tinggi dari kuasa kesembuhan, yang tidak bisa ditiru oleh Antikris, dan yang akan menghasilkan kemuliaan kekal.

Kuasa kebangkitan = manusia daging diubah menjadi manusia rohani yang taat dengar-dengaran pada firman pengajaran benar. Kita bisa hidup benar dan suci.

Oleh sebab itu, jika sakit tubuh ataupun sakit jiwa, jangan pergi ke dukun ataupun orang pintar, sebab mereka menggunakan kuasa antikris. Sekalipun mungkin bisa sembuh, bisa kaya, tetapi kita sudah menyembah Antikris, menjadi sama dengan Antikris, menjadi milik Antikris, yang akan dibinasakan bersama Antikris.

Tuhan juga mempunyai kuasa yang sama untuk menyembuhkan dan memberkati gereja Tuhan, yang sungguh-sungguh beribadah dan melayani Tuhan. Pendahulu kita yang meninggal dalam Tuhan juga pasti akan dibangkitkan, dan kita semua akan memuliakan nama Tuhan.

1 Korintus 15:51-52
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

Ada yang sakit dan disembuhkan, ada juga yang sakit dan meninggal. Ada yang meninggal, ada yang tinggal hidup sampai Tuhan datang kedua kali. Keduanya adalah urusan dan otoritas Tuhan. Urusan kita adalah menjaga kesehatan, memperhatikan makanan, memperhatikan pergaulan terutama selama masa pandemi, terlebih kita harus mengalami keubahan hidup selama kita masih hidup di dunia ini.

Saat kedatangan Yesus kedua kali, akan terjadi dua peristiwa besar:
  • Mereka yang mati dalam Tuhan akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan.
  • Mereka yang tinggal hidup sampai Tuhan datang dan mengalami keubahan hidup, maka akan disempurnakan dalam sekejap mata.
Keduanya disatukan sebagai satu tubuh Kristus yang sempurna. Kemuliaan yang sesungguhnya membawa kita mempermuliakan nama Tuhan, sampai kita juga bisa dipermuliakan di awan-awan permai.

2 Tesalonika 2:3-4
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah

Antikris = manusia durhaka, murtad, sombong, meninggikan diri, merasa lebih berkuasa dari orang lain bahkan dari Tuhan, sehingga selalu ingin disembah. Kalau seorang hamba Tuhan menggunakan kuasa untuk menekan jemaat, maka sama saja dengan menjadi Antikris yang ingin disembah. Hati-hati untuk hamba Tuhan, pejabat-pejabat di dunia ini, termasuk suami di dalam rumah tangga, jangan sampai menjadi otoriter dan tidak sesuai dengan firman pengajaran benar. Apalagi istri dan anak jangan sampai berkuasa dan mengatur dalam rumah tangga.

Sebaliknya, Yesus hebat tetapi merendahkan diri, sehingga menjadi teladan bagi kita semua.

Jika gereja Tuhan hanya melihat kuasa kesembuhan, kuasa kekayaan, dll, tapi tanpa keubahan hidup (kemuliaan yang sejati), itu hanya kuasa Antikris. Kehidupan semacam ini pasti mudah disesatkan oleh nabi palsu, dusta, gosip, dan diarahkan pada penyembahan palsu pada Antikris.

Bagaimana cara menanggulanginya?

Lukas 2:8-12,20
2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Kita harus tergembala dengan benar dan baik, tergembala oleh firman pengajaran yang benar (suara gembala) dan tekun dalam kandang. Sehingga telinga dan mata kita diarahkan hanya untuk mendengar dan melihat firman penggembalaan/ firman pengajaran yang benar/ firman sangkakala yang diulang-ulang oleh seorang gembala.

Tekun dalam kandang = berada dalam rumah Tuhan. Tidak hanya secara fisik, tapi dalam arti kita senantiasa beribadah dan melayani Tuhan. Seiring peningkatan pencobaan dan penyesatan, kita juga harus meningkatkan ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Telinga dan mata kita diarahkan untuk mendengar dan melihat firman penggembalaan. Untuk apa?
  • Supaya kita mantap pada firman pengajaran benar, kita tidak mudah disesatkan oleh siapapun dan dengan cara apapun (diancam, dirayu, diberi hadiah, uang, jodoh, dsb.). Jangan tukar firman pengajaran benar (pribadi Tuhan) dengan yang lainnya. Suatu hari kita pasti akan kecewa.

  • Supaya kita disucikan dan diubahkan terus-menerus, sampai menjadi bayi yang hanya menangis/ menyembah Tuhan dalam penyembahan yang benar.

    Mazmur 95:6-8
    95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
    95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
    95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun,


    Hanya kehidupan yang tergembala yang bisa menyembah Tuhan.Hanya bangsa Kafir yang tergembala dengan benar dan baik, yang bisa menyembah Tuhan dengan benar. Bangsa Kafir sebenarnya hanya anjing yang menggonggong. Kita harus digembalakan/ disucikan dan diubahkan, sehingga bisa menjadi seperti bayi rohani, bisa menyembah Tuhan dengan baik dan benar.

Penyembahan yang benar merupakan pantulan penyembahan di Sorga, yaitu penyembahan dengan seruan "Haleluya" dan hanya ditujukan pada Yesus.

Yohanes 4:23-24
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Penyembahan yang benar adalah menyembah Tuhan dalam kebenaran dan Roh.
Kebenaran = firman pengajaran benar yang menguduskan/ menyucikan kita, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun [Ibrani 4:12]. Dulu saat Imam Besar melayani, harus membawa urim dan tumim, menunjuk pada firman dan Roh Kudus.

Syarat/ ukuran penyembahan yang benar adalah kesucian, disertai kesabaran dan ketekunan (seperti Daniel). Sebab Tuhan yang kita sembah adalah maha suci.

Mazmur 24:3-6
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." S e l a

Penyembahan = naik ke atas gunung kudus Tuhan yang tinggi. Naik ke gunung yang tinggi harus bertahap, tidak bisa langsung, itu sebabnya kita membutuhkan penggembalaan. Semakin kita disucikan, semakin tinggi kita naik gunung, sampai kita tiba di puncak, yaitu daging tidak bersuara lagi.

Kita memang harus melalui jalan kematian dan kebangkitan, tidak bisa langsung. Kalau mau cepat maka akan jadi sama seperti Antirkis.
Apa yang harus disucikan?
  • Hati disucikan dari keinginan jahat (keinginan akan uang), najis (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan), termasuk kepahitan (iri, benci). Sehingga kita punya hati yang suci dan murni sampai ke dalam. Hati murni akan menghasilkan perbuatan dan perkataan yang suci.
  • Perbuatan disucikan untuk menghasilkan perbuatan yang benar, suci, dan baik.
  • Perkataan disucikan dari suara naga (gosip, fitnah, dusta, dll.) sehingga kita bisa jujur ("ya" untuk "ya" dan "tidak" untuk "tidak"), tidak ingkar janji, bisa mengaku dosa apa adanya.

Penyembahan yang benar bisa secara pribadi, seperti Yakub yang bergumul seorang diri, ataupun doa secara bersama-sama (di waktu yang sama, sekalipun berbeda tempat). Penyembahan bersama digambarkan seperti suara kecapi.

Wahyu 14:1-3
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

Kecapi terdiri dari banyak senar dan bermacam-macam ukuran. Demikian pula suara kita berbeda-beda, dalam nada kedukaan ataupun sukacita, tetapi harus dalam kesucian. Maka suara penyembahan kita akan menjadi satu kesatuan yang menguatkan satu dengan yang lain, dan menghasilkan alunan nyanyian yang merdu, seperti suara giring-giring emas di ujung jubah Imam Besar.

Suara giring-giring emas sama seperti suara keluhan dan erangan kita, suara penyembahan dalam kesucian. Saat ada suara giring-giring emas, maka berarti Imam Besar hadir di tengah kita.

1 Samuel 16:16
16:16 baiklah tuanku menitahkan hamba-hambamu yang di depanmu ini mencari seorang yang pandai main kecapi. Apabila roh jahat yang dari pada Allah itu hinggap padamu, haruslah ia main kecapi, maka engkau merasa nyaman."

Dengan suara kecapi, lewat penyembahan, kita bisa merasa enak dan ringan.
Yesus sudah mati di kayu salib dengan 4 luka untuk bangsa Israel, tetapi berbelas kasih menyelamatkan bangsa Kafir lewat luka yang ke-5. Jika Tuhan mampu memberikan keselamatan bagi kita, terlebih Tuhan pasti juga mampu menolong kita.

Contoh dan hasil penyembahan yang benar:
  1. Yakub, seorang laki-laki/ ayah/ gembala.
    Hosea 12:3-7
    12:3 TUHAN mempunyai perbantahan dengan Yehuda, Ia akan menghukum Yakub sesuai dengan tingkah lakunya, dan akan memberi balasan kepadanya sesuai dengan perbuatan-perbuatannya.
    12:4 Di dalam kandungan ia menipu saudaranya, dan dalam kegagahannya ia bergumul dengan Allah.
    12:5 Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya:
    12:6 -- yakni TUHAN, Allah semesta alam, TUHAN nama-Nya --
    12:7 "Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa."

    Yakub bergumul untuk menghadapi Esau (Antikris), sekaligus bergumul untuk menantikan kedatangan Yesus kedua kali.
    Seringkali kita hanya berdoa untuk yang jasmani, adakah kita berdoa untuk keselamatan rohani bagi keluarga kita? Jangan sekadar menikah untuk menjadi suami dan menjadi kaya. Jangan sekadar menjadi gembala/ hamba Tuhan, tetapi kita bergumul untuk keselamatan yang rohani. Kita bergumul untuk hidup dalam kasih setia Tuhan, kita bisa tergembala, hidup benar dan suci. Kita menyembah Tuhan untuk hanya mohon belas kasih Tuhan.
    • Tangan belas kasih Tuhan mampu memelihara kita di tengah kesulitan di bumi. Kita bisa hidup rohani, benar, suci, sampai disempurnakan.
    • Kita mengalami keubahan hidup menjadi kuat dan teguh hati. Kita bergumul bersama seisi keluarga kita. Jangan ada pertengkaran lagi, apalagi perselingkuhan. Jangan ada yang kecewa atau meninggalkan Tuhan karena apa pun. Kita harus tetap setia dan berkobar-kobar sampai mendapat nama baru.

  2. Ibu dengan pendarahan 12 tahun [Markus 5:25], mewakili perempuan/ ibu.
    Saat menghadapi penyakit apapun, perpecahan dalam rumah tangga sekalipun, kita harus bertahan, jangan saling membalas. Supaya nikah kita bisa benar, suci, dan disatukan.

  3. Maria menghadapi Lazarus yang mati [Yohanes 11:32], mewakili kaum muda.
    Maria sabar dan tekun menunggu waktu Tuhan, tetap menyembah Tuhan. Kebusukan diawali dari ketidaktaatan, kalau dilanjutkan, maka akan menuju kebinasaan selamanya. Kebusukan menyebabkan kegagalan, penderitaan, dan kemustahilan.
    Mari datang pada Tuhan. Kuasa kebangkitan Tuhan mampu mengalahkan maut, menjadikan semua indah dan berhasil pada waktunya. Sampai kita disempurnakan dan layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

    Kita mengulurkan tangan iman, Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya, maka akan terjadi mujizat.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 08 Maret 2016 (Selasa Sore)
    ... kalah dan tidak menang sama dengan suam-suam kuku. Akibatnya adalah terjadi penyembahan berhala artinya adalah tegar tengkuk keras hati. Keluaran Lagi firman TUHAN kepada Musa Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. Praktek keras hati Tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tidak mau ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Januari 2010 (Kamis Sore)
    ... di bumi Yohanes tanda kebenaran. Itu sebabnya dikatakan agar mencari dulu Kerajaan Allah dengan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan. Praktek memiliki tanda kebenaran Yohanes - tanda darah tanda pertobatan yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Ibrani . Tanda air baptisan air. Roma - baptisan air adalah menguburkan dosa mati bersama Kristus dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Juni 2021 (Selasa Sore)
    ... bagi TUHAN sebab Ia tinggi luhur kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau. Yang mengalahkan Firaun setan adalah Musa dan Israel yang berdiri di tepi laut Kolsom dengan menyanyikan nyanyian Musa. Laut Kolsom ...
  • Ibadah Persekutuan di Poso I, 24 Mei 2011 (Selasa Sore)
    ... kudus itu Yerusalem turun dari sorga dari Allah. Sebutan gereja Tuhan adalah mempelai wanita Tuhan. Yesus sebagai Mempelai Pria. Yerusalem baru itulah tujuan hidup kita. Yerusalem Baru mempelai wanita yang sempurna. Kita yang sudah selamat harus menjadi sempurna supaya kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai sebagai Mempelai Pria Surga ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Februari 2010 (Selasa Sore)
    ... terjadi dalam ibadah. Dalam Matius ada bentuk ibadah yaitu memberi sedekah berdoa dan berpuasa. Ketiganya ini diancam oleh kemunafikan. Ibadah yang disertai kemunafikan akan ditolak oleh Tuhan. Malam ini kita melihat kemunafikan dalam puasa Matius berpuasa dengan muka muram mengubah air mukanya supaya kelihatan berpuasa atau supaya kelihatan suci. Yesaya - berpuasa tetapi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Maret 2020 (Jumat Sore)
    ... kamu kawanan kecil Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. . Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua suatu harta di sorga yang tidak akan habis yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 April 2021 (Minggu Pagi)
    ... menenggelamkan Petrus bimbang terhadap firman pengajaran benar perkataan Yesus yang keras yang tegas karena menghadapi angin pencobaan angin ajaran palsu sehingga mulai tenggelam. Matius - Kata Yesus Datanglah Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin takutlah ia dan mulai tenggelam lalu ...
  • Ibadah Doa Malang, 09 Agustus 2018 (Kamis Sore)
    ... suami artinya putus hubungan dengan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Orang asing yaitu putus hubungan dengan dunia dengan segala pengaruhnya kesulitan kesibukan dll ad. . Orang asing. Contohnya adalah Abraham yang tinggal di kemah bongkar-pasang artinya tidak terikat dunia. Kemah artinya juga pengembalaan. Jadi tidak terikat dunia artinya hidup dalam ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 18 Januari 2017 (Rabu Dini Hari)
    ... di sungai Nil maka lama-kelamaan pasti akan tenggelam. Sungai Nil menunjuk pada pengalaman kematian arus duniawi pergaulan dunia kesibukan dunia kesulitan-kesulitan dunia yang banyak membuat putus asa ajaran palsu. Supaya bisa bertahan di sungai Nil maka peti pandan ini harus dipakal dengan gala-gala dan ter. Gala-gala menunjuk pada firman Allah. ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Juli 2012 (Selasa Sore)
    ... kausiramkan pada mezbah sekelilingnya. Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah itulah korban bakaran suatu persembahan yang harum bagi TUHAN yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN. Korban penyerahan diri sepenuh untuk menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan. Darah domba jantan pertama disiram di sekeliling mezbah untuk menghasilkan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.