Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 15:1-2
15:1.Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2. Dan aku melihat sesuatu bagaikan
lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Perikop: nyanyian mereka yang menang.

Ayat 1 = waktu berakhirnya murka Allah, yaitu tiga kali tujuh penghukuman dari Allah Roh Kudus, Anak Allah, dan Allah Bapa, dan berakhir dengan kiamat. Ini terjadi pada saat Yesus datang kembali kedua kali.

Setiap pengalaman kita dalam mengikut Yesus dalam pengalaman kematian dan kebangkitan akan membawa kita smapai di tepi lautan kaca bercampur api di hadapan takhta Sorga.
Pengikutan dalam pengalaman kematian dan kebangkitan akan menjadi senar-senar dari kecapi yang berbunyi merdu, dan disertai dengan nyanyian kemenangan (ayat 3).

Untuk bisa menyelaraskan antar senar supaya menghasilkan nada yang merdu, maka diperlukan kebenaran firman.

Efesus 4:25
4:25.Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Kalau sudah diselaraskan oleh firman, kita tidak akan berdusta.

Efesus 5:19-21

5:19.dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujiandan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
5:20.Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
5:21.dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

Perkataan dimulai dari perkataan yang sesuai dengan kebenaran firman Allah yaitu berkata benar, hanya memuji, bersaksi, dan menyembah Tuhan.
Ucapan/ suara/ perkataan harus dipertanggungjawabkan pada hari penghakiman.
Perkataan = buah kehidupan.

Matius 12:36-37
12:36.Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
12:37.Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

Lewat perkataan, ada dua hal yang terjadi:
  1. Dibenarkan karena pengakuan dosa kepada Tuhan dan sesama dengan penuh penyesalan. Inilah bunyi kecapi yang diatur oleh firman.
    Hasilnya adalah kita mengalami pengampunan dosa, sehingga kita bisa bertobat, tidak berbuat dosa lagi, dan hidup dalam kebenaran mulai dari perkataan benar. Kita bebas dari penghakiman.

  2. Dihukum karena mengeluarkan perkataan sia-sia (dusta, gosip, fitnah, dan hujat). Ini adalah nada-nada yang sumbang, tidak mau diselaraskan oleh kebenaran firman, tidak pernah mengakui dosa-dosanya, malah bangga, sampai akhirnya pasti dhukum.

Wahyu 15:2
15:2.Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Wahyu 4:6a
4:6a.Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal;

Lautan kaca bercampur api ada di hadapan takhta Sorga, di dalam kerajaan Sorga.
Di bumi, miniatur kerajaan Sorga adalah Tabernakel.
Pada saat Musa berpuasa di puncak gunung Sinai, ia melihat lautan kaca di dalam Tabernakel, yaitu kolam pembasuhan.
Kolam pembasuhan diletakkan di hadapan pintu kemah.

Keluaran 30 adalah pasal dari penyembahan:
  1. Ayat 1-10= mezbah dupa emas (mezbahnya).
  2. Ayat 11-16= persembahan setengah syikal untuk tebusan jiwa.
  3. Ayat 17-21= bejana pembasuhan.
  4. Ayat 22-33= minyak urapan yang kudus.
  5. Ayat 34-38= ukupan yang kudus.
Kolam pembasuhan menunjuk pada baptisan air yang benar.
Di sini kolam pembasuhan dimasukkan dalam pasal peneyembahan.

Mengapa demikian?
  1. Bejana pembasuhan terbuat dari cermin tembaga milik pelayan wanita.
    Keluaran 38:8
    38:8.Dibuatnyalah bejana pembasuhandan juga alasnya dari tembaga, dari cermin-cermin para pelayan perempuanyang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.

    Cermin adalah alat untuk memperindah daging.
    Ini yang dihancurkan dan dibangun menjadi bejana pembasuhan.

    Jadi, bejana pembasuhan adalah proses penghancuran daging untuk dibangun menjadi alat yang berguna bagi Tuhan.

    Doa penyembahan juga merupakan proses penghancuran daging dengan segala hawa nafsunya, sehingga kita mengalami keubahan hidup sampai sempurna seperti Yesus.
    Oleh karena itu, bejana pembasuhan dimasukkan dalam pasal penyembahan.

  2. 1 Petrus 3:21
    3:21.Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Baptisan air adalah memohonkan hati nurani yang baik--taat dengar-dengaran.
    Memohon adalah bagian dari doa penyembahan.
    Oleh karena itu, bejana pembasuhan dimasukkan dalam pasal penyembahan.

Keluaran 30:17-18
30:17.Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
30:18."Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya.

Letak bejana pembasuhan adalah di antara mezbah korban bakaran dan pintu kemah.
Jadi, dasar dari baptisan air yang benar adalah percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa.
Kemudian, orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, dan keluar dari air bersama Yesus, sehingga langit terbuka, dan kita mendapatkan hidup baru, yaitu hidup Sorgawi.

Hidup Sorgawi adalah kepenuhan Roh Kudus (pintu kemah), sehingga kita memiliki hati nurani yang baik, yaitu taat dengar-dengaran.

Keluaran 30:21
30:21.haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadiketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."

'ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya' = baptisan air yang benar merupakan syarat yang mutlak dan hukum yang kekal, yang harus dipatuhi oleh Harun dan anak-anaknya, Imam Besar dan imam-imam.

Jadi, kita harus dibaptis dulu sebelum menjadi imam-imam, supaya tahbisan kita meningkat sampai tahbisan kekal di Sorga. Kita bisa berdiri di tepi lautan kaca bercampur api di hadapan takhta Sorga.

Kalau belum dibaptis tetapi sudah melayani, pelayanannya akan mati atau rohaninya yang mati. Tidak bisa mencapai lautan kaca bercampur api karena menyalahi hukum yang kekal.

Jadi, lautan kaca bercampur api adalah peningkatan dari bejana pembasuhan (baptisan air) yang ada di bumi.

Lukas 3:21-23
3:21.Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptisdan sedang berdoa, terbukalah langit
3:22. dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
3:23. Ketika
Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

Yesus juga harus dibaptis dulu, baru Ia bisa melayani. Ini adalah teladan bagi kita semua.

Matius 3:13-17
3:13.Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14.Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15.Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16.Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17.lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Lewat baptisan air yang benar, Yesus menjadi teladan ketaatan pada kehendak Tuhan. Dan ini yang menjadi kekuatan-Nya dalam menghadapi:
  1. Pencobaan dari setan di padang gurun dunia [Matius 4:1-11].
    Jadi, menghadapi pencobaan dari setan, kita harus berpegang pada kehendak Allah.

    Pencobaan dari setan adalah:
    • Ayat 1-4 = batu jadi roti = persoalan ekonomi, kebutuhan hidup sehari-hari.
    • Ayat 5-7 = ibadah dan pelayanan, termasuk kedudukan.
      Jangan sampai kita berada di luar kehendak Tuhan gara-gara kedudukan dalam rumah Tuhan dan sebagainya. Jangan mencari dan meminta kedudukan. Kedudukan itu berasal dari Tuhan.
    • Ayat 8-10 = doa penyembahan. Siapa yang kita sembah? Tuhan atau Mamon?

    Tujuan setan adalah Yesus keluar dari kehendak Bapa, sehingga Yesus binasa.
    Sekarang, tujuan setan adalah kita keluar dari kehendak Tuhan sehingga berada di dalam tangan setan untuk dibinasakan selamanya.
    Saat kita berada di luar tangan Tuhan, saat itulah kita hancur.

    Matius 4:11
    4:11.Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

    Lewat ketaatan-Nya pada Bapa, Yesus menang atas setan, dan malaikat datang melayani Dia.
    Kalau kita meneladani ketaatan Yesus, kita juga akan menang atas setan dengan segala pencobaannya, dan malaikat datang untuk melayani kita. Artinya kita menjadi kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik (malaikat menunjuk pada gembala).
    Kita selalu berada di dalam kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Kita selalu mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala. Itulah kehendak Tuhan.

    Yohanes 10:27-28
    10:27.Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Kudan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
    10:28.dan Aku memberikan hidup yang kekalkepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

    Kalau tergembala dengan benar dan baik, kita akan berada di dalam tangan Gembala Agung. Ada jaminan kepastian untuk pemeliharaan hidup sekarang, kesehatan, kesembuhan, dan kemenangan atas pencobaan, sampai hidup kekal di tepi lautan kaca bercampur api.

  2. Daging dengan segala kehendak, kesedihan, ketakutannya.
    Lukas 22:42-43
    22:42."Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
    22:43.Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

    Ini adalah musuh dari dalam.

    Lewat ketaatan-Nya, Yesus menang atas daging. Demikian juga kita. Kalau kita taat, malaikat dari Sorga akan memberikan kekuatan bagi kita.
    Kekuatan dari Sorga adalah kuasa Roh Kudus.

    Roh Kudus menguatkan kita supaya kita tetap taat, mengucap syukur, dan takut akan Tuhan, apa pun yang dihadapi. Roh Kudus membuat kita bahagia di tengah penderitaan.
    Takut akan Tuhan = membenci dosa dan dusta.

    Amsal 8:13
    8:13.Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

    Kita hormat dan gentar pada Tuhan sehingga kita membenci dosa dan dusta. Ini adalah kemenangan.

  3. Setan tritunggal.
    Yohanes 19:30
    19:30.Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

    Filipi 2:8-11
    2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langit(Setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(Antikris),
    2:11.dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

    Yesus harus menyerahkan nyawa-Nya, taat sampai mati, untuk menghadapi setan tritunggal, sumber segala yang tidak baik.

    Kita juga harus meneladan ketaatan Yesus, yaitu taat sampai daging tidak bersuara lagi. Pintu tirai akan terobek, sehingga kita mendapatkan kuasa dalam nama Yesus.
    Kita mendapatkan kuasa dalam nama Yesus mulai dari baptisan air.
    Kita bisa berseru nama Yesus.

    Hasilnya adalah:
    • Ayat 10 = kuasa kemenangan atas setan tritunggal.
      Kita bisa tetap hidup dalam kesucian, semua pencobaan yang mustahil selesai.

    • Ayat 9 = kuasa pengangkatan.
      Artinya kita ditinggikan dan dimuliakan oleh Tuhan. Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya.

    • Ayat 11 = kuasa pembaharuan.
      Lidah hanya berkata benar, jujur, mulai dari soal pengajaran. Kita bisa memuji Tuhan, sampai nyanyian kemenangan di tepi lautan kaca.

      Lukas 7:28-30
      7:28.Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."
      7:29.Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
      7:30.Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

      Yohanes adalah manusia terbesar di dunia ini, dan dipercaya baptisan air, karena baptisan air ini menentukan kita sampai di lautan kaca bercampur api atau lautan api dan belerang.

      Pemungut cukai adalah orang berdosa, tetapi menerima kehendak Allah dalam hidupnya, dan menerima ketaatan Yesus dalam baptisan air, sehingga ia bisa diselamatkan sampai sempurna.

      Sebaliknya, orang Farisi dan ahli Taurat menolak kehendak Allah atas hidup mereka karena mempertahankan kebenaran diri sendiri, sehingga binasa selamanya.

      Kejadian 1:26-27
      1:26.Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
      1:27.Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

      Saat Yesus datang kembali kedua kali, kita disucikan dan diubahkan menjadi satu gambar dan satu teladan dengan Allah Tritunggal. Kita sempurna seperti Yesus. Kita menang atas setan tritunggal, sehingga terjadi sorak sorai di awan-awan yang permai, sampai nyanyian kemenangan di tepi lautan kaca bercampur api.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 13 Juli 2011 (Rabu Dini Hari)
    ... suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Lampu ini bekerja dari petang sampai pagi berarti lampu ini bekerja di tengah kegelapan sepanjang malam. Artinya gereja Tuhan harus menjadi saksi di tengah-tengah kegelapan mulai dari dalam rumah tangga gereja dst. Kalau tidak mau menjadi saksi maka pasti akan menjadi pendakwa terus-menerus menghakimi orang. Minyak ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 21 April 2009 (Selasa Pagi)
    ... Untuk mengalami pembaharuan kita harus lebih dulu mengalami penghakiman atas kehidupan yang lama kehidupan daging. Keluaran Bejana Pembasuhan terbuat dari tembaga yang diambil dari cermin para pelayan wanita. Secara positif wanita adalah gambaran gereja Tuhan. Secara negatif wanita adalah gambaran dari daging tahta harta wanita . Cermin adalah alat untuk memperindah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Juni 2021 (Selasa Sore)
    ... bagi TUHAN sebab Ia tinggi luhur kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau. Yang mengalahkan Firaun setan adalah Musa dan Israel yang berdiri di tepi laut Kolsom dengan menyanyikan nyanyian Musa. Laut Kolsom ...
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Malang, 21 Desember 2019 (Sabtu Sore)
    ... dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Tetapi sebagian besar dari bangsa Israel menolak undangan Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba--perjamuan besar--dengan alasan yang dibuat-buat sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir. Hati-hati dalam ibadah pelayanan jangan tidak datang karena alasan ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 September 2010 (Minggu Pagi)
    ... dengar dari mulanya yaitu bahwa kita harus saling mengasihi bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu bahwa tidak ada seorang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Desember 2012 (Rabu Sore)
    ... . Dan sesudah berunding dengan tua-tua mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu . dan berkata Kamu harus mengatakan bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. . Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri kami akan berbicara dengan dia sehingga kamu tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 Desember 2011 (Minggu Sore)
    ... atas awan-awan di langit' Raja segala raja. Malam ini kita masih mempelajari Yesus bersaksi sebagai Imam Besar dan Raja segala raja. Kita sudah mempelajari kesaksian Yesus sebagai Imam Besar dipelajari pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Desember . Malam ini kita pelajari YESUS BERSAKSI SEBAGAI RAJA SEGALA RAJA sekalipun menghadapi siksaan dan kematian. Kita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 November 2016 (Kamis Sore)
    ... Tuhan kemudian dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk diangkat ke Surga. Tujuan utama hidup di dunia adalah sampai bisa terangkat ke tahta Surga. Musa hidup sampai umur tahun tetapi mata belum kabur kekuatan tidak hilang artinya jika Tuhan masih ijinkan kita untuk hidup di dunia berarti Tuhan mau memakai kehidupan kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Januari 2018 (Selasa Sore)
    ... benar dalam urapan Roh Kudus yaitu Firman Penyucian yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang mampu menyucikan mulai dari dalam hati. Matius Karena dari hati timbul segala pikiran jahat pembunuhan perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat. Jika hati manusia berisi keinginan jahat najis dan pahit maka pelita padam sehingga ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Februari 2019 (Kamis Sore)
    ... atas dunia. Hamba Tuhan pelayan Tuhan yang menerima yakni mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran benar yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua firman penggembalaan yang diulang-ulang sehingga mengalami penyucian dari dosa-dosa sampai suatu waktu akan disempurnakan seperti Yesus ditampilkan sebagai burung nazar yang naik ke gunung tinggi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.