Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1: 13-16= penampilan pribadi Yesus dalam 4 keadaan yang sebenarnya (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014):

  1. Wahyu 1: 13= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar dan kita menjadi imam-imam (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).

  2. Wahyu 1: 14= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala Raja (mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014).
  3. Wahyu 1: 15= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil.
  4. Wahyu 1: 16= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga (puncak penampilan Yesus). Kepala adalah suami. Tubuh adalah i stri. Disini, hubungan Kepala dan tubuh tidak bisa dipisahkan lagi oleh apapun, kita bersama Dia selamanya.

Kita masih berada pada bagian kedua (ayat 14)
YESUS TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI RAJA SEGALA RAJA

Wahyu 1: 14
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Tanda penampilan Yesus sebagai Raja segala raja:

  1. 'Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah' (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014),
  2. 'mata-Nya bagaikan nyala api'.

Daniel 7: 9
7:9.Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

Apa yang dilihat oleh rasul Yohenes tentang pribadi Yesus yang berambut putih sudah dilihat oleh Daniel.
Daniel melihat Yesus yang berambut putih dan duduk di tahta.
Kalau digabung, Yesus yang berambut putih adalah Raja segala raja yang duduk diatas tahta.

Kita sudah mempelajari bahwa rambut putih adalah mahkota seorang raja.

Malam ini, kita pelajari tanda kedua: 'mata-Nya bagaikan nyala api'.

Mazmur 11: 4-5
11:4.TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
11:5. TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan.

Mata bagaikan nyala api untuk mengamat-amati kita (menyucikan kitaterutama pelayan-pelayan Tuhan dengan nyala api Firman, Roh Kudus dan kasih Allah).
Kita disucikan supaya kita menjadi pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api.

Ibrani 1: 7
1:7.Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-N menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

Mata Tuhan bagaikan nyala api.
Pelayaan Tuhan juga bagaikan nyala api.
Jadi, pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api adalah biji mata Tuhan sendiri.
Sebab itu, kita harus disucikan oleh nyala api Firman, Roh Kudus dan kasih Allah.

Dari perjanjian lama sampai perjanjian baru, Tuhan bekerja dengan nyala apiuntuk menampilkan pelayan-pelayan yang bagaikan biji mataNya sendiri:

  1. Musa.
    Keluaran 3: 2-5
    3:2.Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala apiyang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
    3:3. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
    3:4. Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
    3:5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat:
    tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

    'semak duri'= dari dunia. Kalau kena api, pasti terbakar. Tetapi disini, kayu ini tidak terbakar, sebab nyala apinya dari Tuhan.

    Sebelum mengalami pekerjaan nyala api dari Tuhan, Musa mencoba melayani Tuhan dengan kepandaian, kekayaan, dan kekuasaannya, tetapi gagal dan malah menjadi pembunuh.

    Bagi kita sekarang, kalau kita melayani Tuhan dengan mengandalkan kepandaian, kekayaan dan sebagainya, kita akan melayani dengan kebencian (seperti Musa yang membunuh orang Mesir) dan dosa-dosa, sehingga gagal total.

    Sebab itu, Musa harus mengalami pekerjaanNYALA API FIRMAN PENGAJARAN BENAR.

    Yeremia 23: 29
    23:29.Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

    Seperti halnya Musa, kita juga harus mengalami penyucian nyala api.
    Musa mengalami penyucian oleh nyala api sampai menanggalkan sepasang kasut ('tanggalkanlah kasutmu dari kakimu')= penyucian lahir dan batin.
    Kalau batin disucikan, lahir juga akan suci, terutama mulut disucikan.
    Mulut inilah yang menentukan kita dipakai Tuhan atau tidak, sebab mulut ini merupakan kemudi.

    Keluaran 3: 10
    3:10.Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
    3:11. Tetapi Musa berkata kepada Allah: "
    Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

    'Siapakah aku ini'= tanda bahwa MULUTMusa disucikan, yaitu mengakui segala kekurangan dan dosa-dosanya.
    Inilah kehidupan yang mengenal diri sendiri, tidak lupa diri dan merasa tidak layak. Banyak kali, kita lupa diri saat melayani Tuhan.

    Setelah disucikan, barulah Musa dipakai oleh Tuhan sebagai pelayan Tuhan bagaikan nyala api.

  2. Yesaya.
    Yesaya 6: 5-8
    6:5.Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
    6:6. Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku;
    di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
    6:7. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
    6:8. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

    Bibirnya Yesaya ini najis dan tinggal di lingkungan yang najis, sehingga sulit untuk lepas.
    'bara'= nyala api.

    Orang yang najis bibir juga bisa dipakai oleh Tuhan, tetapi harus mengalami penyucian dari nyala api lebih dulu (mengalami sorot mata Tuhan).

    Yesaya mengalami penyucian dengan nyala api dari atas mezbah, itulah mezbah korban bakaran.
    Dulu, mezbah korban bakaran digunakan untuk pengampunan dosa.
    Sekarang, kita tidak perlu membawa korban binatang karena sudah digenapkan oleh Kurban Kristus. Inilah kasih Tuhan pada kita.

    Jadi, nabi Yesaya disucikan lewat NYALA API KASIH ALLAHyang menyucikan mulutnyayang najis/kotor.

    'mulut kotor/najis'= suka menjelekan orang, memfitnah orang, gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya, dusta, najis, dan sebagainya.
    Ini harus disucikan sampai menjadi MULUT yang berkata benar dan baik(menjadi berkat bagi orang lain). Kalau sudah disucikan, barulah kita bisa dipakai dan diutus. oleh Tuhan.

  3. murid-murid di loteng Yerusalem, termasuk Petrus.
    Kisah Rasul 2: 1-4
    2:1.Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
    2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
    2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti
    nyala apiyang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
    2:4. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
    berkata-katadalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Rohitu kepada mereka untuk mengatakannya.

    = rasul-rasul hujan awal. Salah satunya Petrus.
    'berkata-kata'= penyucian mulut.
    Petrus mengalami penyucian oleh NYALA API ROH KUDUS.
    Dari mulut yang menyangkal Yesus menjadi MULUT yang bersaksi tentang Yesus. Setelah itu, Petrus dipakai oleh Tuhan sebagai biji mata Tuhan sendiri.

    'seperti yang diberikan oleh Roh'= berbahasa Roh yang diajarkan oleh Roh, bukan manusia.

  4. gereja hujan akhir(kita semua), termasuk rasul-rasul hujan akhir. Semuanya mengalami penyucian oleh NYALA API SECARA DOBEL, karena di akhir jaman, semua yang negatif akan memuncak (dosa, pencobaan dan sebagainya), sehingga yang positifpun juga harus makin memuncak.

    Penyucian secara dobelyaitu:

    • penyucian nyala api Firman Allah, Roh Kudus dan kasih Allah lewat kandang penggembalaan(ruangan suci).
      Kita sudah selamat (halaman), tetapi belum sempurna (ruangan maha suci). Sebab itu, kita harus berada dalam ruangan suci (penggembalaan) sebagai tempat bagi kita untuk bersiap-siap disempurnakan.

      Ruangan suci= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

      1. meja roti sajian= nyala api Firman (dialami oleh Musa)= ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci= bersekutu dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran dan Kurban Kristus.
        Disinilah kita mengalami penyucian oleh nyala api Firman Allah.

      2. mezbah dupa emas= nyala api kasih Allah (dialami oleh Yesaya)= ketekunan dalam Ibadah Doa= bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
        Disinilah ktia mengalami penyucian oleh nyala api kasih Allah.

      3. pelita emas= nyala api Roh Kudus (dialami oleh rasul-rasul hujan awal)= ketekunan dalam Ibadah Raya= bersekutu dengan Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya. Disinilah kita mengalami penyucian oleh nyala api Roh Kudusseperti yang dialami murid-mudi di loteng Yerusalem.

      Kalau kita tekun tergembala, maka tubuh, jiwa dan rohkita melekat/bergaul dengan Allah Tritunggal (tidakbisa dijamah oleh setan) dan mengalami penyucian oleh nyala api Firman, Roh Kudus dan kasih Allah.
      Hasilnya: MULUT kita tidak salah dalam perkataan(sempurna).

      Yakobus 3: 2
      3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      Mulut tidak salah dalam perkataan= kita bisa menyeru 'Haleluya' untuk menyembah Tuhan.

      Wahyu 19: 6
      19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
      perkawinan Anak Dombatelah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

      = Yesus adalah Raja dan Mempelai Pria, sedangkan kita adalah raja-raja dan mempelai wanita Surga.

    • mengalami penyucian lewat nyala api siksaan yang merupakan ujian.
      Mazmur 11: 4
      11:4.TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya mengujianak-anak manusia.

      1 Petrus 4: 12-14
      4:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala apisiksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
      Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Salah satu perhatian Tuhan adalah lewat ujian.
      Kita sudah disucikan, tetapi masih belum cukup. Harus mengalami ujian, sebab tubuh masih daging. Inilah yang harus diubah lewat ujian supaya tubuh jasmani kita diubah menjadi tubuh rohani seperti Yesus.

      Nyala api siksaan= percikan darah= sengsara daging tanpa dosa= sengsara daging karena Yesus.

      Mengapa harus mengalami nyala api siksaan?Supaya Roh Kemuliaan (Shekina Glory) turun atas kita.

      Kegunaan Roh Kemuliaan:

      1. mendorong kitauntuk tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sekalipun kita harus menderita.
        Kalau manusia daging, semakin lama akan semakin turun.
        Kalau ada Roh Kemuliaan, semakin tua, kita semakin berkobar-kobar dalam pelayanan.
        Dari sini, kita bisa melihat pelayanan kita dengan emosi atau Roh Kemuliaan.

      2. untuk mengubahkankehidupan ktia dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

        ay. 14= 'Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus'= salah satu ciri manusia rohani.
        'berbahagia saat menderita'= kuat teguh hati.

      Malam ini, mungkin banyak yang kecewa dan tawar saat dalam penderitaan.
      Tetapi kalau ada Roh Kemuliaan, apapun yang kita alami, kita bisa kuat teguh hati. Kita tidak kecewa/putus asa/tinggalkan Tuhan, tetapi tetap berbahagia bersama Tuhan.

      Kuat teguh hati= menjadi biji mata Tuhan.

Kesimpulan: dari sorot mata Tuhan yang bagaikan nyala api, kita mengalami penyucian sampai penyucian mulutkita yaitu:

  • mulut bisa mengaku dosa dan kekurangan kita (Musa),
  • mulut bisa berkata benar dan baik (Yesaya),
  • mulut bisa bersaksi (Petrus),
  • mulut tidak salah dalam perkataan (gereja hujan akhir).

Jadi, pelayan bagaikan nyala apiadalah pelayan yang suci, setia berkobar-kobaroleh Roh Kemuliaan dan kuat teguh hati.
Inilah biji mata Tuhan.
Kalau menjadi biji mata Tuhan, mata kita hanya memandang Tuhan dan berharap kasih setia Tuhan sampai Ia berbelas kasih pada kita, tidak memandang siapa-siapa.
Maka, kita akan mendapatkan naungan sayap kasih Tuhan.

Mazmur 17: 8
17:8.Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

Kalau ada naungan sayap Tuhan, hasilnya:

  • sayap Tuhan (pelukan Tangan Tuhan) sanggup memelihara dan melindungi kitasekalipun kita kecil dan tidak berdaya apa-apa.
  • kalau anak burung nazar mulai besar, sarangnya akan ditendang oleh induknya supaya sang anak belajar terbang dan kalau jatuh, akan diangkat oleh induknya (ada pemeliharaan, tetapi kita juga harus mengalami ujian).
    Semakin besar sayap kita, kita semakin merasakan pelukan tangan kasih Tuhan untuk melintasi badai dunia (semakin merasa tidak bergantung pada dunia)= memberi ketenangan dan kemenangan(semua masalah bisa diselesaikan oleh Tuhan sekalipun sudah mustahil), sampai kita disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa 3,5 tahun.

    Wahyu 12: 14
    12:14.Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ularitu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    Di padang gurun, Tuhan memelihara kita lewat Firman dan perjamuan suci.

  • jika Tuhan datang kembali, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Diadan dua sayap burung nazar yang besar mengangkat kita ke awan-awan yang permai untuk bertemu Dia.

    Filipi 3: 20-21
    3:20.Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
    3:21. yang akan
    mengubah tubuh kitayang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

    Sesudah itu, kita masuk kerajaan 1000 tahun damai sampai masuk ke kerajaan Surga. Kita duduk di tahta Surga bersama Dia selama-lamanya.

Sekarang, kita hanya memandang Diasampai Ia berbelas kasih dan memeluk kita dengan Tangan kasihNya.
Dan satu waktu kita akan duduk di tahta bersama dengan Dia selamanya.
Inilah mata bagaikan nyala api yang menyucikan dan memperhatikan kita.
Saat kita mohon kepada Dia, saat itulah Tuhan memandang dan menaungi kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 7 Oktober 2012 (Minggu Pagi)
    ... sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Dalam Perjanjian Lama Sabat adalah perhentian pada hari ketujuh. Dalam Perjanjian Baru Sabat adalah perhentian dalam Roh Kudus. Saat kita dalam urapan Roh Kudus saat itulah kita mengalami ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 11 Agustus 2009 (Selasa Pagi)
    ... berbuat baik pada sesama tidak memfitnah sesama. Yeremia - mengembara tidak tergembala. Zakharia - keras hati tidak taat tidak dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Tuhan Yesus taat sampai mati di kayu salib Abraham taat saat disuruh mempersembahkan Ishak kita harus taat dengar-dengaran pada firman apapun resikonya. Matius - tanda puasa yang benar dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 27 Agustus 2011 (Sabtu Sore)
    ... dengan orang jujur Ia bergaul erat. Praktek sehari-hari bergaul dengan Tuhan adalah jujur kalau 'ya' katakan 'ya' kalau 'tidak' katakan 'tidak' dimulai dengan pengajaran yang benar. Kesesatan adalah keji bagi Tuhan. Kalau bisa jujur dalam pengajaran yang benar dan jujur tentang pribadi Tuhan maka akan bisa jujur dalam segala hal. ...
  • Ibadah Doa Malang, 19 Mei 2009 (Selasa Sore)
    ... Membawa binatang buta pelayanan yang buta. Dalam Matius mata adalah pelita tubuh jika mata buta berarti pelita buta. Pelayanan buta pelita padam pelayanan gadis bodoh yang tidak membawa minyak persediaan. Tanda pelayanan yang bodoh Mendengar firman tetapi tidak melakukan tidak dengar-dengaran pada firman Tuhan. Mempertahankan kegelapan dosa sesuatu yang tidak benar. Tidak ...
  • Ibadah Persekutuan Malang V, 02 Agustus 2012 (Kamis Sore)
    ... untuk membangun kembali Bait Allah secara jasmani. Mereka yakin bahwa jika ada Bait Allah negara mereka pasti aman. Kalau Israel sudah menerima Yesus maka bangsa Kafir dan Israel akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Saat Yesus datang kedua kali kita diangkat ke awan-awan permai sampai masuk Yerusalem Baru Kerajaan Sorga ...
  • Ibadah Pendalaman Alitab Surabaya, 27 September 2017 (Rabu Sore)
    ... bumi ini paling gelap penuh ratap tangis selama tiga setengah tahun tetapi bagi yang menyangkal Yesus ia akan masuk kegelapan paling gelap di neraka dalam ratap tangis selama-lamanya. Jadi gereja Tuhan HARUS AKTIF dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus mulai dari nikah rumah tangga lebih tarang lagi dalam penggembalaan lebih terang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 16 Januari 2013 (Rabu Sore)
    ... orang yang sudah selamat untuk disucikan dan disempurnakan menjadi mempelai wanita surga. Jadi untuk menyongsong kegerakan Roh Kudus hujan akhir kita harus hidup dalam KESUCIAN sampai mencapai kesempurnaan. Salah satu cara untuk bisa hidup dalam kesucian adalah lewat DOA PUASA. Matius Tetapi apabila engkau berpuasa minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Juni 2016 (Senin Sore)
    ... . Karena singa setan beredar-edar maka kita harus tergembala dengan benar dan baik. Tergembala dengan benar dan baik artinya Seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar artinya harus ada pokoknya--kita tergembala kepada firman pengajaran yang benar. Selalu tekun dalam kandang pengggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok Ketekunan dalam ibadah raya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 Oktober 2017 (Jumat Sore)
    ... SEPERTI DARAHArtinya Penebusan oleh darah Yesus sudah selesai sehingga tidak ada lagi pengampunan dosa. Lupa akan pengampunan dosa. Petrus . Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu ia menjadi buta dan picik karena ia lupa bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. Ini sama dengan buta rohani tidak bisa menyembah Tuhan. Akibatnya menjadi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Juni 2011 (Minggu Sore)
    ... tidak binasa. Manusia darah daging HANYA cocok untuk hidup dan berkarir di dunia tetapi tidak bisa mewarisi kerajaan Surga binasa untuk selama-lamanya . Jadi jika kita hanya dilahirkan secara jasmani oleh ibu kita dan bisa sukses di dunia baik secara jasmani maupun rohani tetapi jika TIDAK MENGALAMI PEMBAHARUAN maka semuanya akan sia-sia ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.