RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Juli 2014 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Empat wujud pribadi Yesus dalam kemuliaan... Ibadah Raya Malang, 26 April 2009 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN
ANAK
1 Korintus 7:12-14, kebijaksanaan Rasul Paulus tentang... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 September 2015 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita masih membahas Lukas 9:22-27. Lukas 9:24 9:24 Karena... Ibadah Doa Malang, 03 Januari 2017 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdm. Youpri Ardiantoro
Markus 12:28-34
12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Juli 2017 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 11:37-54 Yesus mengecam orang Farisi dan... Ibadah Doa Surabaya, 27 September 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Raya Surabaya, 21 Agustus 2016 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 07 Agustus 2011 (Minggu Pagi)
Matius 26:17-19 26:17. Pada hari pertama dari hari raya Roti... Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 18 Agustus 2010 (Rabu Sore)
Matius 25: 16-30= sikap terhadap talenta/jabatan dan karunia Roh Kudus.
SIKAP TERHADAP TALENTA Sikap ini ada yang... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Agustus 2019 (Kamis Sore)
Siaran Tunda dari Ibadah Kunjungan di Medan.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus... Ibadah Kaum Muda Remaja, 04 Juni 2011 (Sabtu Sore)
Markus 16 dalam susunan Tabernakel terkena pada Shekinah Glory atau sinar kemuliaan.
Perjanjian... Ibadah Doa Surabaya, 23 Oktober 2013 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 September 2016 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 10:10-12 10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke... Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 09 Maret 2016 (Rabu Dini Hari)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 4:10-12 4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN:...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 04 Agustus 2019 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia,
dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita
sekalian.
Wahyu
9: 20-21 9:20.
Tetapi manusia lain, yang tidak
mati oleh malapetaka itu,
tidak
juga bertobat
dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah
roh-roh jahat dan berhala-berhala
dari emas
dan perak, dari tembaga, batu dan kayu
yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, 9:21. dan
mereka tidak
bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.
Ayat
13-19 merupakan peperangan besar yang membunuh sepertiga dari umat
manusia (diterangkan
mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019
sampai dengan Ibadah
Raya Surabaya, 21 Juli 2019).
Tetapi
masih ada manusia lain, yang tidak mati oleh peperangan itu. Mereka
sudah melihat sepertiga dari umat manusia mati, tetapi mereka tetap
tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat--terus berbuat
jahat. Wahyu
22: 11 22:11.
Barangsiapa
yang berbuat
jahat,
biarlah ia terus
berbuat jahat;
barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang
benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa
yang kudus,
biarlah ia terus
menguduskan dirinya!"
Di
akhir zaman memang terjadi dua arus kegerakan:
- Hamba/pelayan
Tuhan yang mau
bertobat--hidup
benar dan suci--akan bertambah
benar dan suci,
sampai tidak ada keinginan daging terutama keinginan akan uang,
sehingga bisa mempersembahkan emas, perak, tembaga, kayu, dan batu
untuk pembangunan Tabernakel jasmani--bukan menyembah emas, perak,
tembaga, batu, dan kayu--; sekarang artinya: mempersembahkan
waktu, tenaga, pikiran, sampai seluruh hidup untuk dipakai dalam
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--Tabernakel
rohani; mempelai wanita sorga yang memiliki kasih mempelai/kasih
sempurna (dua loh batu; Wahyu 8 dan 9 dalam susunan Tabernakel
terkena pada dua loh batu).
Inilah akhir dari Wahyu 9, yaitu
secara positif: MEMILIKI
DUA LOH BATU,
artinya:
- Mengasihi
Tuhan lebih dari semua; mengutamakan Tuhan lebih dari semua.
- Mengasihi
sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh--membalas
kejahatan dengan kebaikan.
- Wahyu
9: 20-21
9:20.
Tetapi manusia lain, yang tidak
mati oleh malapetaka itu,
tidak
juga bertobat
dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah
roh-roh jahat dan berhala-berhala
dari emas
dan perak, dari tembaga, batu dan kayu
yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, 9:21. dan
mereka tidak
bertobat dari pada pembunuhan,
sihir, percabulan dan pencurian.
Arus
yang kedua: manusia lain, yang tidak terbunuh oleh peperangan besar
tetap tidak
mau
bertobat--keras
hati--, sampai
tidak
bisa
bertobat;
ia tetap
menyembah berhala dan berbuat dosa,
terutama dosa pembunuhan, pencurian, sihir, dan percabulan:
- Pembunuhan=
dimulai dari iri hati, kebencian tanpa alasan--seperti kakak-kakak
Yusuf terhadap Yusuf--, kedengkian, lalu
membunuh--mencerai-beraikan tubuh Kristus. Ini berarti tidak
mengasihi sesama.
Kalau
suci, kita akan membangun tubuh Kristus mulai dari nikah. Kita
bisa melayani dalam nikah dan menyatu dalam nikah bukan karena
hebat atau kaya, tetapi suci.
Baik miskin maupun kaya atau
apapun, kalau suci pasti bisa melayani nikah dan menyatu dalam
nikah. Tetapi kalau tidak suci, akan mencerai-beraikan--Yusuf
dijual dan tiba ke negeri lain.
- Sihir=
dukun-dukun--sudah terjadi banyak hal, tetapi tetap percaya dukun.
Ini berarti tidak
mengasihi Tuhan.
Hati-hati
dalam gereja ada dukun modern--pendeta jadi dukun modern; tidak
menggunakan kemenyan tetapi minyak urapan yang ditaruh di truknya
dan lain-lain; sama dengan jimat-jimat. Kita harus hati-hati.
- Percabulan=
dosa makan minum dan kawin mengawinkan--tidak
mengasihi sesama.
Percabulan
adalah hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah
atau hubungan sesama jenis. Itu sebenarnya tidak mengasihi
sesama--kasih ditandai dengan kesucian.
Kalau suci, pasti
ada kasih; kalau percabulan pasti tidak ada kasih. Tanda pertama
persekutuan yang benar--mulai dari nikah--adalah kesucian. Kalau
tidak suci, tidak akan bisa melayani dalam nikah, dan nikah tidak
akan bisa menjadi satu.
- Pencurian=
mencuri milik sesama--tidak
mengasihi sesama--,
dan mencuri milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan
khusus--tidak
mengasihi Tuhan.
Inilah kehidupan yang
tidak bertobat; menyembah berhala dan mempertahankan empat dosa di
atas sehingga hidupnya tanpa kasih; sama dengan TIDAK
MEMILIKI DUA LOH BATU.
Hati-hati,
sementara kitab Wahyu 8 dan 9 terkena pada dua loh batu, ternyata
diakhiri dengan manusia yang menolak dua loh batu--tanpa kasih--,
sehingga mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri. Tuhan tolong
semuanya. Roma
2: 4-5
2:4.
Maukah
engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya,
kesabaran-Nya
dan kelapangan
hati-Nya?
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun
engkau kepada pertobatan? 2:5.
Tetapi oleh kekerasan
hatimu
yang tidak mau bertobat, engkau
menimbun murka
atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah
yang adil akan dinyatakan.
'kekerasan
hatimu'=
Tuhan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk bertobat, tetapi
tidak mau karena keras hati.
Tuhan
sudah menyediakan tiga sarana pokok supaya kita bisa bertobat dan
harus bertobat:
- Kesabaran-Nya=
Tuhan belum datang kembali, dan kita masih diberi panjang
umur.
Ingat
baik-baik! Perpanjangan umur yang Tuhan berikan harus digunakan
untuk bertobat, bukan lain-lain.
- Kelapangan
hati-Nya=
semua jenis dosa yang diakui pasti diampuni oleh Tuhan.
Kalau
manusia terbatas dalam mengampuni--hatinya sempit. Contoh:
mungkin isteri berkata kepada suaminya: Pak,
uangnya habis.:
Oh,
tidak apa-apa, nanti Tuhan berkati.
Tetapi kalau isteri berkata: Pak,
aku selingkuh.
Kalau ini belum tentu bisa mengampuni karena hati manusia
terbatas.
Hati manusia terbatas tetapi hati Tuhan tidak
terbatas. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bertobat.
- Kemurahan-Nya=
kita masih diberi tubuh--manusia memiliki tubuh, jiwa, dan
roh.
Kalau ada tubuh berarti masih bisa bertobat, karena Yesus
menebus dosa dalam bentuk tubuh manusia--Ia lahir menjadi manusia
yang tidak berdosa. Kalau sudah meninggal dunia--tidak ada
tubuhnya--tidak bisa bertobat lagi.
Malaikat hanya memiliki
roh, sehingga tidak bisa bertobat, kalau berbuat dosa, langsung
jadi setan. Binatang memiliki tubuh, bisa bertobat tetapi tidak
perlu karena tidak punya roh yang kembali pada Tuhan.
Inilah tiga sarana yang
Tuhan berikan, tetapi kalau keras hati--tidak mau bertobat sampai
tidak bisa bertobat seperti setan sekalipun ia punya tubuh--, ia
sedang menimbun murka Allah; kebinasaan selamanya.
Keras hati
sama dengan batu keras; menjadi batu sandungan. Matius
18: 6 18:6.
"Tetapi
barangsiapa menyesatkan
salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih
baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan
ke dalam laut.
'menyesatkan'=
menyandung. Kalau tidak mau bertobat karena kekerasan hati,
firman datang, tetap tidak mau bertobat, sehingga hati semakin
keras, firman diulang lagi, tetap tidak mau bertobat sehingga hati
semakin keras, terus begitu, sampai tidak bisa bertobat--sekeras
hati Firaun/sekeras batu kilangan. Saat Israel mau keluar dari
Mesir, Firaun menghalangi, sehingga Tuhan menghukum Mesir. Satu kali
dihukum, belum bisa, dua kali, belum bisa, sampai sepuluh tulah baru
Firaun kalah.
Karena itu firman perlu diulang. Satu kali
dengar masih belum mau bertobat. Terus diulang, sampai satu waktu
ada yang bisa bertobat kalau mau melembut, tetapi ada yang tidak mau
mendengar firman lagi, berarti hatinya sudah sekeras batu kilangan,
tidak bisa bertobat lagi, sehingga menjadi batu sandungan.
Hati-hati!
Akibatnya:
- Lehernya
diikat dengan batu kilangan.
Artinya:
- Batu
kilangan digunakan untuk menggiling gandum secara jasmani--untuk
makanan. Kalau digantungkan di leher berarti batunya tinggal satu,
sehingga tidak bisa menggiling gandum; sama dengan mengalami
kesulitan di bidang ekonomi.
Jadi
berbuat
dosa itu bukan membuat diri enak, tetapi mempersulit diri dalam
segala hal. Kaum
muda, kalau ada sesuatu yang dipertahankan sekolah akan jadi
sulit, pekerjaan sulit terus, sementara orang lain tidak
kesulitan--seperti ada kaca. Kalau ada dosa, seperti ada kaca
di antara kita dan Tuhan. Kita berseru-seru, tetapi Tuhan tidak
bisa menolong.
Kalau meninggalkan dosa, kaca akan terbuka
dan Tuhan cepat menjangkau kita. Jangan ditipu setan!
Dulu
Akhan mencuri emas dan lain-lain yang seharusnya dibawa ke rumah
perbendaharaan--sekarang menunjuk pada persepuluhan. Dia pikir
enak. Tidak! Akhirnya ia sekeluarga dibawa ke lembah Akhor,
artinya lembah kesukaran/kesulitan. Sekarang artinya menghadapi
kesulitan dalam segala hal. Periksa diri! Ada dosa yang masih
dipertahankan. Biar firman yang bicara kepada kita masing-masing.
Selesaikan!
-
Secara rohani gandum
menunjuk pada firman.
Batu kilangan digantungkan di leher
artinya tidak
bisa mengerti firman,
sementara yang lain mengerti.
"Ada
seorang yang bersaksi pada saya--teman di gereja lama--: 'Aku
tidak mengerti dalam pengajaran, sampai aku mimpi didatangi
pendetanya, lalu telingaku ditusuk, baru mengerti.' Itu karena ada
sesuatu yang disembunyikan. Dulu saya sombong juga. Waktu guru
bertanya: 'Kenapa hamba Tuhan tidak mengerti pengajaran?' Saya
berpikir karena tidak sekolah atau sekolahnya kurang--dulu saya
bekerja sebagai guru. Bukan! Yang benar adalah hamba Tuhan tidak
mengerti firman pengajaran karena keras hati. Setelah punya anak,
saya baru tahu, anak saya bisa mencatat firman saat masih
kecil."
Kalau
tidak mengerti firman, bahaya, hidupnya akan kosong--seperti rumah
yang teratur, rapi, dan bersih tetapi kosong, sehingga tujuh setan
masuk. Benar-benar menjadi sarang penyamun--tempat roh jahat dan
najis. Ia tidak mengalami kepuasan, dan akhirnya jatuh dalam
dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin
mengawinkan--jatuh dalam dosa Babel; binasa untuk
selamanya.
Wahyu
18: 21 18:21.
Dan
seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu
kilangan,
lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah
Babel,
kota besar itu, akan dilemparkan
dengan keras ke bawah,
dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Tenggelam
dalam dosa Babel sama dengan tenggelam dalam lautan api dan
belerang untuk selama-lamanya.
- Ditenggelamkan
ke dalam laut=
- Kegagalan
total; hidup tidak indah lagi.
Kalau sudah tenggelam, apa lagi yang mau diharapkan?
- Kemustahilan.
Mari
periksa diri! Kalau seperti menghadapi jalan buntu, jangan-jangan
sedang tenggelam karena kekerasan hati.
Menjadi batu
sandungan artinya menjadi sandungan dan gampang tersandung. Ini
adalah kekerasan hati dan kesombongan; tidak mau merendahkan diri.
Tidak peduli kalau sudah menjadi sandungan bagi orang lain, dan
mudah tersandung. Orang semacam ini sedang tenggelam.
Mengakhiri
kitab Wahyu 9, mari pertahankan dua loh batu/kasih lewat MELEMBUT
untuk bisa bertobat. Jangan tetap keras; tanpa
kasih! Kalau melembut kita bisa menerima kasih mula-mula dari kayu
salib.
Praktiknya:
- Percaya
Yesus lewat mendengar firman Kristus dengan kebutuhan yang
sungguh-sungguh sampai mengerit dan percaya firman--menjadi iman
dalam hati.
Firman Kristus= firman dalam urapan Roh Kudus.
- Bertobat.
Setelah firman menjadi iman di dalam hati, firman akan menjadi rem
sehingga kita tidak berbuat dosa lagi--bertobat--; berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada Tuhan.
- Lahir
baru--baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Baptisan air
yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati
terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan
bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan
hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu mengalami baptisan
Roh Kudus--kepenuhan/urapan Roh Kudus.
Kita tidak lagi
mengikuti daging dengan segala hawa nafsunya dan dunia, tetapi
Tuhan yaitu hidup benar dan suci.
Apapun
dosa kita, masih bisa bertobat lewat tiga sarana yang Tuhan sediakan:
kesabaran, kelapangan hati, dan kemurahan-Nya.
Kalau sudah
hidup benar dan suci, hasilnya--dikaitkan dengan batu
dan leher, karena tadi batu kilangan diikatkan di leher--:
-
1 Petrus 2: 5
2:5.
Dan
biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu
hidup
untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah.
Yang
pertama: kita
menjadi BATU
HIDUP,
bukan batu sandungan. Artinya: kita diangkat menjadi imam dan
raja. Pilih salah satu: jadi batu sandungan atau batu hidup!
Kalau tidak mau menjadi batu hidup pasti jadi batu sandungan.
Imam
dan raja adalah:
- Seorang
yang suci.
- Seorang
yang memangku jabatan pelayanan dari Tuhan bukan dari diri
sendiri--sesuai dengan beban pelayanan yang diberikan Tuhan.
- Sesudah
memangku jabatan pelayanan dari Tuhan, jabatan pelayanan harus
dikerjakan, artinya seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai
dengan jabatan pelayanan dari Tuhan dengan setia dan benar, setia
dan berkobar sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus
datang kembali.
Dulu,
dua belas murid merupakan batu hidup. Satu waktu mereka menjadi batu
permata di Yerusalem baru. Begitu juga dengan kita. Imam dan
raja--batu hidup--harus berada di dalam ruangan suci untuk diproses
sampai satu waktu menjadi BATU
PERMATA
di Yerusalem baru.
Imamat
21: 12 21:12.
Janganlah
ia keluar dari tempat kudus,
supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena
minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan,
ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Perikop:
kudusnya pada imam.
Setelah menjadi ada imam, ada
ketentuannya, bukan dari pendeta, yaitu imam tidak boleh keluar dari
tempat kudus, itulah ruangan suci dalam Tabernakel. Dulu, Tuhan
memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, lalu Ia perintahkan Musa
untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di
bumi sama seperti di sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga
ruangan: halaman--keselamatan--, ruangan suci, dan ruangan maha
suci--kesempurnaan. Kita sudah selamat tetapi belum sempurna,
karena itu seorang imam harus berada di ruangan suci, sekarang
artinya masuk dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga
macam ibadah pokok--:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh
Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja
roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah
Bapa di dalam kasih-Nya.
Di
dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada
Allah Tritunggal, sehingga tidak
bisa dijamah setan tritunggal--tidak
bisa dijatuhkan, disesatkan, tersandung, dan tidak bisa menjadi
sandungan--, dan kita mengalami
penyucian dan pembaharuan oleh Allah Tritunggal lewat firman, Roh
Kudus, dan kasih Allah,
sampai kita menjadi batu permata di Yerusalem baru--dari
batu hidup menjadi batu permata.
Wahyu
21: 19-20
21:19.
Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata.
Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar
yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud, 21:20.
dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar
yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang
kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang
kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung.
Ini
adalah dua belas permata yang berasal dai dua belas batu hidup,
itulah dua belas rasul--Yudas Iskariot digantikan oleh Matias. Lewat
penggembalaan, batu hidup terus disucikan dan
diubahkan--ditingkatkan--sampai menjadi batu permata di Yerusalem
baru. Wahyu
21: 11 21:11.
Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti
permata yang paling indah, bagaikan permata
yaspis,
jernih
seperti kristal.
Pembaharuan
dimulai dari:
- 'Jernih
seperti kristal'=
jujur.
- 'Yaspis'
artinya nyala api= setia
berkobar;
kerinduan yang menyala-nyala.
Jadi,
seorang imam harus jujur dan setia berkobar-kobar. Bagaimana
kita? Ada kerinduan atau kebosanan?
Tetapi kalau semakin
disucikan dan dibaharui kita akan semakin setia berkobar, ditambah
dengan jujur. Inilah
batu permata di Yerusalem baru--ada jaminan hidup sekarang sampai
hidup kekal.
Pelihara kejujuran dan kesetiaan! Ada jaminan
dan pembelaan dari Tuhan untuk hidup di dunia sampai masuk Yerusalem
baru. Mari melembut! Jangan tetap keras. Ada dosa yang diingatkan
Tuhan, berhenti. Yang belum baptisan air, nanti percaya Yesus dan
bertobat, kemudian masuk baptisan. Yang sudah dibaptis dalam
baptisan air yang benar, periksa hasilnya, yaitu hidup benar dan
suci.
Kalau sudah hidup benar dan suci kita akan diangkat
menjadi batu hidup.
- Tadi,
batu kilangan ditaruh di leher--orang yang menjadi sandungan.
Yang
kedua: kalau hidup benar dan suci, leher
akan dikalungkan kasih setia Tuhan.
Amsal
3: 3 3:3.
Janganlah kiranya kasih
dan setia
meninggalkan engkau! Kalungkanlah
itu pada lehermu,
tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Kasih
setia Tuhan menanggung dosa kita dan memberikan kalung kasih setia
di leher. Kasih setia-Nya tidak bergeser dan berubah sedikitpun
sekalipun kasih ibu kepada bayi kandung sudah bergeser. Yesaya
49: 14-15 49:14.
Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku." 49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan
bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekalipun dia melupakannya, Aku
tidak akan melupakan engkau.
Saat
itu Israel dalam keadaan ditindas, mereka sudah putus asa, dan
merasa Tuhan sudah meninggalkan mereka.
"Ada
yang pernah berkata: Untuk apa kita datang beribadah siang-siang?
Apa gunanya? Itu orang putus asa. Sama seperti yang dikatakan oleh
Sion dulu. Ada gunanya!"
Kasih
setia Tuhan tidak bergeser dan berubah sedikitpun apapun keadaan
kita. Selama
kita masih mau mendengar firman, kasih setia Tuhan masih berlaku
atas kehidupan kita.
Camkan baik-baik! Daud sudah jatuh dengan Batsyeba, tetapi masih
mengalami kasih setia Tuhan karena ia mau mendengar firman yang
keras dari nabi Natan.
Leher dikalungkan kasih setia Tuhan=
kita banyak menyembah Tuhan; menangis kepada Dia--leher menunjuk
pada doa penyembahan.
Posisi
kita:
seperti bayi dalam pelukan tangan Tuhan; hanya menangis kepada Dia,
berharap belas kasih-Nya yang besar dan tidak berubah
sedikitpun.
Hasilnya:
- Mazmur
17: 7-8
17:7.
Tunjukkanlah kasih
setia-Mu yang ajaib,
ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada
tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. 17:8. Peliharalah
aku
seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Hasil
pertama: tangan
kasih setia Tuhan yang
ajaib/besar
sanggup untuk melindungi
dan memelihara kita
yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dunia yang semakin
membesar sampai zaman antikris.
Yang penting, jangan keras!
Tuhan bicara apa pada kita, mari selesaikan semuanya, berubah,
kembali menjadi bayi yang hanya menangis.
Untuk apa tetap
keras hati? Lebih baik melembut, biar kasih setia Tuhan ada di
sana, dan semua lancar. Keadaan dunia semakin sulit, tetapi kita
merasakan kasih setia Tuhan semakin besar dan ajaib, sampai nanti
zaman antikris kita benar-benar mengaku bahwa kita hidup dari
Tuhan.
Semua yang dari dunia hanya sarana, tetapi yang
menghidupi kita adalah kasih setia Tuhan.
- Kejadian
39: 21-23
39:21.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih
setia-Nya
kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara
itu. 39:22. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan
dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus
dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. 39:23. Dan kepala
penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf,
karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya
dibuat TUHAN berhasil.
Di
dalam penjara serba terbatas, tetapi kasih Tuhan tidak
terbatas. Tuhan izinkan kita menghadapi 'penjara', supaya kita
mengakui bahwa kita hidup dari kasih setia Tuhan yang tidak
terbatas, bukan modal kita.
Hasil kedua: tangan
kasih setia Tuhan yang tidak
terbatas
sanggup membuat kita yang terbatas menjadi berhasil
dan indah pada waktunya.
Kita
boleh berusaha, tetapi jangan bergantung pada itu semua. Ada
keterbatasan, supaya kita terutama bergantung pada kasih setia
Tuhan yang tidak terbatas oleh apapun. Itu sudah cukup bagi kita.
- Yesaya
54: 10
54:10.
Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang,
tetapi kasih
setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu
dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang
mengasihani engkau.
Hasil
ketiga: kasih
setia Tuhan yang tidak
berubah
sanggup untuk mengubahkan
kita
dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu
kuat
teguh hati:
tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan tetapi tetap
percaya dan berharap Tuhan; tetap menyembah Dia sekalipun Tuhan
tidak menolong--seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.
Kalau
kuat teguh hati, kita akan mengalami damai
sejahtera.
Biar
tangan kasih setia Tuhan mengadakan mujizat rohani. Dan mujizat
jasmani akan terjadi : semua menjadi baik dan selesai. 1
Tawarikh 28: 20 28:20.
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu,
dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab
TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan
dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di
rumah Allah selesai.
Semua
selesai pada waktunya; yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kita
terus disucikan dan diubahkan sampai kalau Yesus datang kembali
kita diubahkan menjadi sempurna untuk layak menyambut
kedatangan-Nya di awan-awan yang permai--'segala
pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai'.
Kita bersama Dia selamanya.
Mari
kuat teguh hati. Lihat Tuhan, bukan masalahnya. Baik ditolong atau
tidak, yang penting kita mendapat kasih setia yang ajaib/besar, tak
terbatas, dan tidak berubah, yang mampu mengadakan mujizat-mujizat di
tengah kita. Jangan membuang dua loh batu--tetap keras hati--,
tetapi melembut sampai menjadi mempelai yang memiliki dua loh
batu.
renungkan kasih setia yang ajaib/besar, tak terbatas,
dan tak berubah, yang mampu mengadakan mujizat rohani dan
jasmani! Kita seharusnya sudah dihukum karena terlalu
keras--mempertahankan dosa-dosa--, tetapi pada kesempatan ini Tuhan
tidak menghukum, justru Dia mau memberikan kasih setia-Nya kepada
kita.
Adakah kita masih ragu/bimbang? Serahkan semua pada
Tuhan! Kita tinggal menunggu waktu Tuhan, Dia tidak pernah menipu.
Tetap kuat teguh hati dan damai, sampai waktunya Tuhan tiba bagi
kita! Sabar, mujizat pasti terjadi!
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|