Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 16: 1-21= ketujuh malapetaka; tujuh cawan murka Allah yang terakhir atas dunia.

Berita penghukuman ini sangat menakutkan bagi dunia, tetapi bagi kita semua orang-orang percaya, hukuman Allah atau murka Allah adalah suatu pengharapan yang segera kita capai, yaitu saat penghukuman Allah berakhir, pintu Bait Suci Allah akan terbuka bagi kita, dan kita bisa masuk kerajaan sorga yang kekal.

Wahyu 15: 8
15:8. Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorangpun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetakadari ketujuh malaikat itu.

Semakin dekat murka Allah ditumpahkan, semakin cepat pula waktu kita untuk masuk Bait Suci Allah di sorga yang penuh kemuliaan. Inilah berita yang baik bagi kita.

Mulai sekarang, seharusnya kita sudah harus bersuasana sorga.
Roma 14: 17-18
14:17. Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Sekalipun kita masih hidup di dunia ini, kita sudah harus bisa merasakan suasana kerajaan sorga, yaitu:

  1. 'Kebenaran'= oleh tuntunan firman pengajaran; ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--meja roti sajian. Kalau mau merasakan suasana sorga, datanglah dalam kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Itulah suasana sorga, bukan soal kaya atau miskin, hebat atau tidak hebat.

  2. 'Sukacita oleh Roh Kudus' = ketekunan dalam ibadah raya--pelita emas (ada kesaksian). Sukacita dari sorga tidak bisa dikalahkan oleh apapun karena Roh Kudus tidak terbatas. Orang lain mungkin merasa kasihan, tetapi kita bahagia. Ini tidak bisa diterangkan dengan kata-kata, tetapi harus menjadi pengalaman kita masing-masing.

  3. 'Damai sejahtera'= lewat kasih Allah; ketekunan dalam ibadah doa penyembahan--mezbah dupa emas. Tidak ada kebencian, kekhawatiran, karena semuanya sudah ditutupi oleh kasih Allah--'kasih menutupi banyak dosa'.

Jadi, suasana sorga di bumi kita alami di dalam kandang penggembalaan yang benar dan baik--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Tabernakel adalah miniatur kerajaan sorga, mulai halaman--percaya, bertobat, baptisan--, lalu masuk ruangan suci, sampai masuk ruangan maha suci--kesempurnaan.
Yang belum tergembala, mari masuk penggembalaan.

Wahyu 16: 3
16:3. Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.

'seperti darah orang mati' = dalam darah itu ada jiwa. Darah orang mati artinya mati rohani--roh, nyawa, dan jiwanya mati.

CAWAN KEDUAadalah LAUT MENJADI DARAH, seperti darah orang mati--di dalam darah ada nyawa--(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Malang, 07 April 2022).
Artinya: mati rohani sampai kematian kedua; tidak ada gairah lagi dalam perkara rohani--malas beribadah, malas membaca firman, mengantuk saat berdoa.
Kalau sudah kering rohani; mati rohaninya, sebentar lagi masuk kematian kedua, neraka selamanya.

Siapakah 'laut' itu?
Yesaya 17: 12-13
17:12. Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa, mereka ribut seperti ombak lautmenderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti gaduhnya air yang hebat!
17:13. Suku-suku bangsa gaduh seperti gaduhnya air yang besar; tetapi TUHAN menghardiknya, sehingga mereka lari jauh-jauh, terburu-buru
seperti sekamdi tempat penumbukan dihembus angin, dan seperti dedak ditiup puting beliung.

'bangsa-bangsa'= bangsa kafir.
'ribut' = tidak ada damai.
'sekam'= sombong.

Yesaya 29: 5-6
29:5. Akan tetapi segala pasukan lawanmu akan hilang lenyap seperti abu halus, dan semua orang yang gagah sombongakan menjadi seperti sekamyang melintas terbang. Sebab dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata,
29:6. engkau akan melihat kedatangan TUHAN semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.

'dalam nyala api yang memakan habis' = membinasakan.

Jadi, 'laut' adalah

  1. Bangsa kafir yang tidak pernah mengalami damai sejahtera--ketenangan--, tetapi hanya letih lesu, beban berat, susah payah, air mata dan susah payah. Tidak pernah mengalami enak dan ringan.

  2. 'sekam'= kehidupan yang sombong; hanya menggembar-gemborkan kulit; perkara jasmani tetapi tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar, Roh Kudus, dan kasih Allah, sehingga binasa dalam sekejap mata saat Yesus datang kembali karena hidupnya tidak berubah.
    Kalau kita mau diisi firman pengajaran yang benar, dalam sekejap mata kita akan diubahkan menjadi sempurna saat Tuhan datang kembali.
    Sekejap mata adalah waktu yang paling kecil, tidak bisa diukur lagi.

Kesombongan adalah sifat dari Iblis. Tetapi Yesus rendah hati dan taat sampai mati di kayu salib dengan lima luka utama--dua di tangan, dua di kaki, dan satu di lambung. Ini adalah luka penebusan. Oleh sebab itu Yesus ditinggikan, sedangkan iblis direndahkan serendah-rendahnya.
Filipi 2: 8-9
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nyadan taatsampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

Taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib dengan lima luka utama adalah puncak kerendahan hati Yesus.
Yesaya 14: 12-15
14:12. "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
14:13. Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak
(1)naik ke langit, aku hendak(2)mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak(3)duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
14:14. Aku hendak
(4)naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak(5)menyamai Yang Mahatinggi!
14:15. Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

'Bintang Timur, putera Fajar' = malaikat Lucifer--sebelum jadi iblis. Ia adalah pemimpin pujian.
'aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara' = kota Sion di sebelah utara.
'hendakmenyamai Yang Mahatinggi!' = mau menyamai Tuhan dengan cara bersaing. Kalau kita mau merendahkan diri dan menerima firman, kita akan diubahkan menjadi sama dengan Tuhan--ada prosesnya.
Ayat 15 = alam maut.

Lucifer meninggikan diri dengan berkata 'Aku hendak...' sampai lima kali, ini adalah puncak kesombonganyang melawan lima luka Yesus yang utama, sehingga ia direndahkan serendah-rendahnya ke alam maut, dan menjadi Setan.
Lucifer adalah pemimpin musik dan pujian di sorga, tetapi karena ia sombong--tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar bahkan melawan kurban Kristus; melawan salib--, ia diturunkan serendah-rendahnya dan menjadi Setan untuk dibinasakan selamanya.
Pedang dan salib tidak bisa dipisahkan. Kalau melawan pedang, pasti melawan salib. Kalau menerima pedang, pasti menerima salib.

Kalau sombong; merasa hebat, tidak akan merasa damai; hidupnya tidak pernah tenang tetapi hanya letih lesu, beban berat, dan susah payah. Hati-hati!
Kalau rendah hati dan taat, kita akan merasa damai sejahtera.

Belajar dari Lucifer yang jadi Setan, kita harus waspada akan tiga hal:

  1. Ibadah pelayanan--termasuk nikah dan sebagainya--tanpa ketaatan kepada firman pengajaran yang benar sama dengan perbuatan kejahatan yang akan ditempatkan di alam maut.
    Harus taat apapun yang kita lakukan! Mau menikah, tergembala, dan melayani harus taat pada firman pengajaran yang benar.

  2. Saat memuji Tuhan dan berkorban kita semangat tetapi kalau tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar--hanya sekam--, itu adalah kesombongan/kejatuhan yang akan membawa pada dunia orang maut/kebinasaan selamanya.

  3. Jika tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan--tinggalkan jabatan pelayanan--karena tidak mau memikul salib--menolak kurban Kristus--, satu waktu kita tidak akan bisa kembali lagi.
    Contoh: Lucifer meninggalkan jabatan pelayanan, menjadi setan dan ia tidak bisa kembali lagi.

Kesombongan melanda Kristen sekam; pelayan Tuhan, hamba Tuhan yang seperti sekam
, yaitu:

  1. Gereja hujan awal, diwakili Petrus. Petrus adalah hamba Tuhan senior, sepertinya dipakai Tuhan tetapi sombong.
    Yohanes 13: 36-38
    13:36. Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."
    13:37. Kata
    Petruskepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"
    13:38. Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok,
    engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

    Kesombongan Petrus adalah ia mau berkorban nyawa lebih dulu sebelum Yesus berkorban nyawa--'Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!'.
    Artinya: Petrus tidak menghargai kurban Kristus; sama dengan mengesampingkan kurban Kristus.

    Kita harus menghargai kurban Kristus--Yesus terlebih dahulu berkorban nyawa--, setelah itu baru kita bisa berkorban apapun untuk Dia. Kecuali satu, pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan karena pengajaran yang benar adalah Yesus sebagai Kepala.

    Akibat sombong, Petrus menyangkal Yesus tiga kali--tubuh, jiwa, dan rohnya menyangkal Yesus, berarti dicap 666 oleh Antikris.
    Siapakah antikris itu? Salah satunya adalah dia yang menyangkal Yesus.
    1 Yohanes 2: 22
    2:22. Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

    Praktik dicap Antikrisyaitu tidak berubah hidupnya; tetap mempertahankan manusia daging dengan delapan belas sifat daging: egois dan seterusnya sampai tidak taat (2 Timotius 3: 1-5). Petrus adalah kehidupan yang egois dan tidak taat--tidak mengasihi Tuhan.
    Ketika Yesus menyampaikan tentang salib: Aku akan ke Yerusalem, ditangkap, dan dibunuh. Petrus berkata: Jangan Tuhan.Petrus bukan membela Yesus, tetapi ia egois--kalau Yesus ditangkap dan disalibkan, ia juga akan ditangkap dan disalibkan. Kalau Yesus tidak disalibkan, satu dunia tidak akan selamat. Petrus lebih menuruti hawa nafsu, dari pada mengasihi Tuhan.

    Petrus hebat, tetapi ternyata dicap Antikris.
    Bukti dicap antikrisyaitu menyangkal Yesus lewat perkataan dan perbuatan.
    Petrus menyangkal Tuhan lewat perkataan. Kalau sudah menyangkal lewat perkataan, akan disusul dengan menyangkal lewat perbuatan.

    Titus 1: 16
    1:16. Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka kejidan durhakadan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

    Menyangkal lewat perbuatan yaitu:

    • Keji= tidak mau tergembala bahkan memusuhi penggembalaan.
      Kejadian 46: 34
      46:34. maka jawablah: Hamba-hambamu ini pemelihara ternak, sejak dari kecil sampai sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami--dengan maksud supaya kamu boleh diam di tanah Gosyen." --Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir.

      'orang Mesir' = orang dunia.

      "Seumpama kita izin untuk beribadah (tiga macam ibadah) saat bekerja, dengan mengurangi waktu kerja supaya bisa pulang lebih awal, nanti diganti di hari lainnya, pimpinan bisa mengamuk: 'Kapan kamu kaya.' Inilah kekejian terhadap penggembalaan."

      Setan tahu kalau kita tergembala kita akan memiliki jaminan. Firaunpun--Firaun gambaran dari setan--mengakui kalau penggembalaan--tanah Gosyen--adalah tempat yang terbaik dan terindah di dunia. Tetapi kalau kita menyangkal Tuhan, kita akan menjadi keji. Mari kita semuanya tergembala. Bersuasana sorga di dunia yaitu di dalam kendang penggembalaan.

    • Durhaka= durhaka kepada Tuhan--tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
      Ibrani 10: 25-27
      10:25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      10:26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
      10:27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua
      orang durhaka.

      Banyak nasihat yang baik--kuliah, bekerja dengan baik--, tetapi nasihat yang terbaik adalah nasihat untuk beribadah karena di dalamnya ada jaminan kepastian untuk hidup sekarang sampai hidup kekal selamanya. Semakin dekat kedatangan Tuhan kedua kali kita harus semakin setia beribadah.
      Kalau perhatian kita hanya kepada perkara jasmani, kita akan menjadi sekam. Kuliah boleh, tetapi ibadah nomor satu.

      Durhaka kepada Tuhan ini terjadi menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, berarti kalau dibiarkan, tidak akan ada kesempatan untuk memperbaiki lagi.

      Dua tingkat dosa dalam ibadah:

      1. Dosa kebiasaan= tidak merasa berdosa saat tidak beribadah melayani Tuhan.
      2. Dosa sengaja= sengaja tidak mau beribadah sampai tidak bisa beribadah kepada Tuhan. Ini seperti Lucifer yang menjadi setan, tidak bisa beribadah melayani; tidak bisa lagi kembali ke sorga.

      Mari kita giatkan saling menasihati untuk beribadah. Dalam ibadah ada jaminan kepastian hidup sekarang dan masa depan, sampai hidup kekal.

    • Tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik= berbuat jahat.
      Contoh: Petrus memotong telinga Malkus (hamba Imam Besar) saat Yesus ditangkap, artinya menghalangi orang lain untuk mendengar firman pengajaran yang benar lewat gosip dan sebagainya--salah menggunakan pedang.

      "Kalau mendengar sesuatu dari satu pihak, bisa sembilan puluh persen salah. Kalau berani tanyakan kepada yang bersangkutan. Ini mengenai apa saja. Kalau mengenai saya sebagai gembala, tidak apa-apa telepon saya. Nanti akan saya terangkan. Kalau saya salah, saya mengaku. Kalau saya tidak salah, percayalah. Begitu saja. Jangan sampai telinga ini untuk mendengarkan gosip, tetapi dengarlah yang benar. Jangan memotong telinga orang lain, lewat kata-kata (pedang lidah), nanti orang akan malas dengarkan firman."

      Kalau dibiarkan, akan membalas kebaikan dengan kejahatan, berarti sama dengan Setan.

    Petrus sudah menyangkal dan sombong--tidak menghargai kurban Kristus bahkan menolak kurban Kristus.

    Bagaimana cara Tuhan menolong Petrus?Lewat penggembalaan. Tiga kali Tuhan berkata kepada Petrus, menunjuk pada firman Allah lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok.
    Yohanes 21: 15-17
    21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
    21:16. Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
    21:17. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka
    sedih hati Petruskarena Yesus berkata untuk ketigakalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

    Tuhan bertanya: Apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih agape; kasih Allah--loh batu pertama--?Petrus menjawab: mengasihi dengan kasih phileo; kasih sesama.
    Tuhan bertanya lagi: Apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih phileo?Petrus bersedih hati, karena sudah menyangkal Yesus. Ini artinya kasih kepada sesamapun tidak ada, apalagi kasih kepada Yesus.

    Yesus adalah gurunya Petrus, Yesus sudah memberi makan Petrus, tetapi ia tidak bisa mengasihi sesama, apalagi kepada Tuhan yang tidak kelihatan.

    Cara Tuhan menolong Petrus yaitu dikembalikan pada penggembalaan yang benar dan baik--mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan dalam tiga macam ibadah pokok.

    "Siapapun teman atau saudara kita yang sudah aneh-aneh, bawa saja untuk mendengarkan firman dalam kandang penggembalaan. Itu saja tugas kita. Kita tidak mampu, tetapi Tuhan sendirilah yang berbicara kepada teman atau saudara kita."

    Kisah Rasul 2: 41-42
    2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42. Mereka
    bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Ayat 41 = sesudah dibaptis air dan Roh Kudus--hidup benar dan selamat--terjadi pertambahan tiga ribu jiwa--kuantitas bertambah.
    'tiga ribu jiwa' juga menunjuk kualitas = tiga ribu adalah volume ruangan suci (20 x 10 x 10= 2000) ditambah dengan ruangan maha suci (10 x 10 x 10= 1000).

    Kehidupan yang sudah bertobat, lahir baru, hidup benar, selamat dan diberkati harus dibawa ke dalam ruangan suci; tekun dalam tiga macam ibadah; tergembala dengan benar dan baik--angka 2000--, sampai satu waktu mencapai ruangan maha suci--angka 1000; kesempurnaan--, yaitu kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang). Sesudah itu masuk Yerusalem baru selamanya.

    Hasilnya: Petrus diubahkan sehingga ia bisa menghargai kurban Kristus.
    Buktinya:

    • Ia menjadi sedih hatinya saat firman menunjuk dosanya--sadar, menyesal, dan mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal), dan tidak berbuat dosa lagi (bertobat dan hidup benar); sama dengan menghargai salib.

    • Taat pada kehendak Tuhan--mengulurkan tangan kepada Tuhan.
      Yohanes 21: 18-19
      21:18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
      21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan
      bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

      'tetapi jika engkau sudah menjadi tua' = tua artinya dewasa rohani. Dalam kendang penggembalaan itu seperti memelihara domba dari kecil sampai dewasa.
      'dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki= kehendak Tuhan.

      Yesus berkorban; merendahkan diri taat sampai mati di kayu salib--'Ya Abba Ya Bapa.' Kita juga taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan, dan melawan kehendak daging dalam segala hal.

      Dalam pengikutan dan pelayanannya kepada Yesus, Petrus sampai rela mati untuk Yesus--dalam sejarah gereja, Petrus mati disalib dengan kepala di bawah--, dan namanya tertulis di dalam Yerusalem baru.

    Kejatuhan apa yang kita alami; mungkin ada kesombongan seperti Petrus, menyangkal Tuhan lewat perkataan dan perbuatan, Tuhan akan tolong kita semuanya. Yang belum tergembala, mari tergembala.
    Jangan keji, jangan jahat, jangan menghalangi orang lain mendengarkan firman, dan jangan membalas kebaikan dengan kejahatan. Mari semuanya berubah.

    Kalau digembalakan dengan benar dan baik, ada bukti-buktinya seperti Petrus--Petrus sedih, taat, dan rela mati untuk Tuhan sampai namanya tertulis dalam kitab kehidupan.

  2. Gereja hujan akhir--akhir zaman--, diwakili oleh jemaat Laodikia.
    Wahyu 3: 14-17
    3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
    3:15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
    3:16. Jadi karena engkau
    suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkaudari mulut-Ku.
    3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya
    (1)dan aku telah memperkayakan diriku(2)dan aku tidak kekurangan apa-apa(3), dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat(1), dan malang(2), miskin(3), buta(4)dan telanjang(5),

    'permulaan dari ciptaan Allah'= Laodikia benar-benar terpuruk, sehingga Tuhan tampil sebagai Sang Pencipta untuk menciptakan mereka kembali--menciptakan menjadi baru kembali.

    'Karena engkau berkata: Aku kaya(1)dan aku telah memperkayakan diriku(2)dan aku tidak kekurangan apa-apa(3)'= Petrus juga menyangkal tiga kali. Kalau sudah lima kali akan menjadi seperti Lucifer.

    'tidak kekurangan apa-apa' = tidak butuh Tuhan.
    'karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat(1), dan malang(2), miskin(3), buta(4)dan telanjang(5)' = lima hal artinya menolak salib Kristus.

    Jemaat Laodikia tiga kali menyebutkan 'Aku'(Aku kaya(1)dan aku telah memperkayakan diriku(2)dan aku tidak kekurangan apa-apa(3)). Ini menunjuk pada kesombongan; mengandalkan perkara jasmani--, sehingga menjadi seteru salib.

    Filipi 3: 18-19
    3:18. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
    3:19. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata
    tertuju kepada perkara duniawi.

    'Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu' = diulang-ulang terus oleh rasul Paulus.
    'dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis' = sudah semakin serius.
    'Tuhan mereka ialah perut mereka' = perkara jasmani.

    Sekarang memang yang dicari adalah yang enak bagi daging, termasuk ibadah pelayanan juga mencari yang enak bagi daging. Justru salib--sakit bagi daging--, inilah yang akan membawa kita kepada kemuliaan.

    Akibatnya:

    • Suam-suam kuku--tidak panas dan tidak dingin.
      Tidak panas= tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Kalau ibadah di rumah tidak bisa beribadah, berarti sudah suam-suam.

      Tidak dingin= tidak pernah mengalami damai sejahtera tetapi selalu letih lesu dan beban berat.

    • Menjadi sama seperti muntah, artinya kehidupan yang najis; tidak berguna bahkan dibuang. Kalau dibiarkan akan dibuang selamanya di neraka selamanya.

    Jemaat Laodikia mengaku kaya padahal Tuhan bilang: melarat, malang, miskin, buta, dan telanjang. Ini adalah penyakit 'merasa'; sama dengan sombong. Merasa dipakai Tuhan padahal sebenarnya dipakai Setan. Tidak ada lagi yang merasa berdosa. Sudah berdosa, tetapi merasa benar. Hati-hati! Harus sesuai dengan firman; kembali ke alkitab.

    Keadaan Laodikia sebenarnya adalah:

    • Melarat= selalu susah hidupnya.
    • Miskin= tidak punya apa-apa.
    • Malang= tidak pernah beruntung.

      Pada masa penciptaan tiga keadaan di atas sama dengan keadaan bumi yang kosong; tidak ada kebahagiaan, harta, dan keberhasilan.

    • Buta= gelap gulitaseperti keadaan bumi sebelum diciptakan.
    • Telanjang= berbuat dosa; campur baurdengan dosa sampai puncaknya dosa, seperti bumi yang campur baur sebelum diciptakan--tidak ada bentuk kebenaran.

    Inilah keadaan Laodikia yang menolak salib Kristus.
    Kejadian 1: 1-2
    1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
    1:2.
    Bumi belum berbentukdan kosong; gelap gulitamenutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

    (terjemahan lama)
    1:2. Maka bumi itu lagi
    campur bauradanya, yaitu suatu hal yang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah berlayang-layang di atas muka air itu.

    Keadaan Laodikia adalah seperti bumi sebelum diciptakan.
    Sebelum bumi diciptakan--dalam keadaan kosong, gelap gulita, campur baur--, bumi tidak bisa dihuni oleh manusia.
    Demikian juga dengan jemaat akhir zaman yang masih kosong, gelap, dan campur baru, tidak akan bisa ditempati oleh Tuhan. Berarti menjadi tempat kediaman dari Babel--roh jahat, najis, dan pahit--, yang mengarah pada pembangunan Babel, mempelai wanita Setan/gereja palsu yang sempurna dalam kejahatan, kenajisan, dan kepahitan.
    Sebaliknya, mempelai wanita Tuhan adalah sempurna, suci, dan tidak bercacat cela.

    Wahyu 18: 2
    18:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najisdan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

    Jangan ada roh jahat--cinta akan uang--, jangan ada roh kenajisan, jangan ada roh kepahitan--rasa tidak senang kepada siapapun. Pada siang hari ini selesaikan semuanya, supaya kita ditempati oleh Roh Kudus--Pribadi Tuhan.

    Cara Tuhan menolong:

    • Wahyu 3: 18
      3:18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Kuemasyang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyakuntuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

      'Aku menasihatkan engkau' = menegor.

      Yang pertama: Tuhan menolong jemaat akhir zaman dengan menyampaikan firmanpengajaran yang berisi tegoran dan nasihat, sehingga kita bisa membeli:

      1. Emas murni= iman yang murni/teguh sampai sempurna--buli-buli emas. Ini bisa dibeli dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--meja roti sajian.
      2. Minyak= Roh Kudus. Kita tidak buta lagi tetapi bisa melihat, mulai dari melihat kesalahan sendiri. Ini kita beli dalam ibadah raya--pelita emas.
        Kalau ada kesalahan kita mengaku, diampuni dan tidak berbuat dosa lagi, sehingga kita hidup benar dan suci.
        Kemudian kita melihat pekerjaan Tuhan; melayani Tuhan--kita menjadi senjata kebenaran.

      3. Pakaian putih. Kita beli lewat ibadah doa penyembahan.
        Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dengan segala keinginannya--menutupi daging yang telanjang dengan pakaian putih sampai nanti menjadi pakaian mempelai; pakaian putih berkilau-kilauan--seperti pakaian Yesus di atas gunung.

      Jadi, cara Tuhan menolong adalah kembali pada kandang penggembalaan.

    • Wahyu 3: 19-20
      3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
      3:20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

      Yang kedua: kalau tidak mau ditegor, akan dihajar.

      Ibrani 12: 6-10
      12:6. karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
      12:7. Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
      12:8. Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
      12:9. Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
      12:10. Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik
      , tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

      'tetapi anak-anak gampang' = anak haram. Kalau tidak dihajar berarti anak haram.

    Saat Tuhan menyampaikan nasihat, tegoran, dan hajaran, berarti Ia sedang satu langkah jaraknya dengan kita--Ia sedang mengetok pintu hati kita--untuk merebut kita dari maut, supaya kita kembali pada kesucian. Sebenarnya tidak perlu tunggu sampai hajaran. Kalau firman sudah menunjuk dosa, bertobat.
    Raja Daud berkata: Satu langkah jaraknya aku dengan maut.

    Bagaimana Yesus bisa mengetok hati kita? Ia harus taat sampai mati di kayu salib. Setelah Yesus taat sampai mati di kayu salib--mengalahkan maut; mengalahkan dosa-dosa--, Ia baru bisa menjangkau kita--melepaskan kita dari maut. Kalau Yesus tidak mati di kayu salib, Ia tidak akan bisa menjangkau kita, karena ada batas dosa-dosa.

    Bagaimana sikap kita?Kita tinggal membuka pintu hati kita bagi Tuhan.
    Praktiknya:

    • Sadar akan dosa, menyesal, dan mengakuisegala dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita bertobat, hidup benar dan suci. Mungkin lewat firman Tuhan, lewat hajaran dalam ekonomi, supaya kita kembali kepada kesucian. Buka pintu hati kita!

    • Taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi--'Ya Abba Ya Bapa.'
    • Percaya dan mempercayakan seluruh hidup kita ke dalam tangan belas kasihan Tuhan; kita hanya mengulurkan tangan kepada Dia; kita hanya menyembah Dia. Belas kasih Tuhan tidak terbatas oleh apapun. Kita menjadi rumah doa, dan hanya bergantung pada belas kasih Tuhan.

      "Dalam ibadah kaum muda kemarin: kalau divonis oleh dokter, masih ada Tuhan. Tetapi Hizkia divonis mati oleh Tuhan, akhirnya Hizkia datang kepada Tuhan; menangis seperti bayi kepada Tuhan; meminta belas kasihan Tuhan."

    Hasilnya:

    • 'Aku makan bersama-sama dengan dia'= makan bersama Yesus.

      1. Secara jasmani--makan artinya kenyang--: kuasa pemeliharaan dan perlindungan Tuhandi tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

      2. Secara rohani---makan artinya tenang--: ada ketenangan hidup; pemeliharaan jiwa, yaitu damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan, karena semua yang berat sudah ditanggung Yesus di kayu salib.

    • 'Aku makan bersama-sama dengan dia'= kita bersuasana pesta sorgasekalipun di tengah penderitaan dunia.
    • Wahyu 3: 21
      3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menangdan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

      Hasil ketiga: kita mengalami kemenanganuntuk pembukaan pintu:

      1. Mulai dari pintu di dunia terbuka bagi kita. Semua masalah yang mustahil diselesaikan, ada masa depan berhasil dan indah.
      2. Pintu sorga terbuka--kemenangan terakhir. Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak sorai: Haleluyauntuk masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.

Mari jadi rumah doa. Kita hanya meminta belas kasihan Tuhan, kita hanya menyeru nama Yesus apapun yang terjadi pada kita. Hanya belas kasih-Nya yang menolong kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 27 Oktober 2017 (Jumat Sore)
    ... adalah dunia dengan segala pengaruhnya dunia dengan segala pengaruhnya kesibukan kesukaan kesusahan kesulitan kejahatan kenajisan kebencian dan lain-lain yang mengakibatkan kegelapan yaitu Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut kasih Allah tidak bekerja lagi saling membenci sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Oktober . Bulan menjadi merah seperti darah penebusan oleh ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Januari 2013 (Minggu Pagi)
    ... membual dan menyombongkan diri mereka akan menjadi pemfitnah mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih tidak mempedulikan agama tidak tahu mengasihi tidak mau berdamai suka menjelekkan orang tidak dapat mengekang diri garang tidak suka yang baik suka mengkhianat tidak berpikir panjang berlagak tahu lebih menuruti hawa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Februari 2020 (Sabtu Sore)
    ... orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang . Jikalau tidak ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. . Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya tidak dapat menjadi murid-Ku. Praktik pengikutan kepada Yesus ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 16 Mei 2009 (Sabtu Sore)
    ... Tuhan dan sesama supaya kita bertahan menghadapi kebencian dan pembunuhan di akhir zaman. Praktek mengasihi Tuhan Mazmur - membenci kejahatan dan dosa. Yohanes menuruti segala perintah Tuhan atau taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan dalam firmanNya. Kalau taat dengar-dengaran pada firman Tuhan maka kita akan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja. Kalau kita melayani dengan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 September 2012 (Senin Sore)
    ... Yesus dan menghalang-halangi kebangkitan Yesus dengan memeterai kubur Yesus dan menjaga kubur Yesus dengan penjaga-penjaga. Secara manusia tidak mungkin terjadi kebangkitan Yesus. Kemarin kita sudah mendengarkan bahwa inilah percikan darah yang menyucikan segala sesuatu yang sudah diluar jangkauan akal manusia diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya September . Malam ini kita maju selangkah yaitu ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 April 2010 (Selasa Sore)
    ... firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka. Efesus - Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus Yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan pembangunan tubuh ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Maret 2014 (Minggu Pagi)
    ... berlilitkan ikat pinggang dari emas. ad. . Bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring. Sangkakala yang nyaring bunyinya adalah firman penggembalaan yang mengandung bobot firman pengajaran yang benar yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan pada sidang jemaat dengan setia teratur ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Februari 2009 (Rabu Sore)
    ... saat Tuhan akan datang kembali. Dibumi akan terjadi ratapan yang dasyat yang tidak pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi karena penghukuman Tuhan sampai ratap tangis di neraka. Keluaran Supaya kita tidak meratap atau menangis saat kedatangan Yesus yang kedua apa yang harus kita lakukan Zakharia Jawabannya adalah mulai sekarang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 September 2014 (Minggu Sore)
    ... yang tidak kematian. 'mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu' anak domba disembelih kemudian darahnya ditaruh di pasu dan hisop dimasukan ke dalamnya. darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu darah disapukan pada ambang atas dan disebelah kiri dan kanan. Mengapa tidak disapukan di ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan III Surabaya, 15 Mei 2014 (Kamis Malam)
    ... Yakobus - Hendaklah ia memintanya dalam iman dan sama sekali jangan bimbang sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.