|
|
RINGKASAN KOTBAH IBADAH RUTIN DAN IBADAH KUNJUNGAN | ||
RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Surabaya, 24 Januari 2016 (Minggu Sore) Ibadah Raya Surabaya, 29 Januari 2017 (Minggu Siang) Ibadah Kunjungan di Palangkaraya II, 29 Juni 2016 (Rabu Pagi) Ibadah Raya Surabaya, 03 Maret 2013 (Minggu Sore) Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 03 November 2015 (Selasa Siang) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 Januari 2009 (Senin Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Oktober 2010 (Sabtu Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Februari 2014 (Senin Sore) Ibadah Doa Malang, 25 Oktober 2018 (Kamis Sore) Ibadah Doa Surabaya, 08 Juni 2018 (Jumat Sore) Ibadah Doa Surabaya, 07 April 2010 (Rabu Sore) Ibadah Natal Malang, 24 Desember 2015 (Kamis Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 April 2015 (Sabtu Sore) Ibadah Raya Surabaya, 23 Januari 2011 (Minggu Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 September 2018 (Sabtu Sore) TRANSKRIP LENGKAP Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014) Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014) Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
[versi cetak] Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org Ibadah Raya Surabaya, 14 Desember 2014 (Minggu Sore) Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Kita kembali pada kitab Wahyu 2-3. Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk tentang tujuh kali percikkan darah di depan Tabut Perjanjian. Ini sama dengan tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhir yang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir (sidang jemaat akhir zaman) supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
AD. 3. SIDANG JEMAAT PERGAMUS Wahyu 2: 17 2:17. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya." Janji Tuhan kepada sidang jemaat Pergamus, jika mereka mau mengalami penyucian terakhir, yaitu harus lepas dari ajaran Bileam dan Nikolaus. Ada dua macam JANJI TUHAN:
Kita masih mempelajari tentang MANNA YANG TERSEMBUNYI. Ada dua pengertian manna:
Dulu, Tuhan menurunkan manna di padang gurun; sekarang dalam ibadah pelayanan kita, Tuhan mengirimkan manna yaitu pedang Firman/Firman pengajaran yang benar dan Firman penggembalaan yang diulang-ulang (pedang yang menyambar-nyambar). Firman terus diulang-ulang seperti manna yang dikirimkan setiap hari, selama 40 tahun. Firman diulang-ulang untuk menjadi makanan rohani bagi kita, sehingga kita mencapai kedewasaan rohani dan kita disucikan (pedang menyambar-nyambar) sampai sempurna. Dalam Keluaran 16: 16-36, ada tiga macam kegunaan manna:
Kita masih mempelajari yang kedua yaitu MANNA UNTUK HARI SABAT. Keluaran 16: 22 16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa. Pada hari keenam, bangsa Israel memungut manna dua gomer (dua kali lipat; 1 gomer untuk hari keenam dan 1 gomer untuk hari ketujuh/hari Sabat di mana tidak boleh ada orang yang bekerja). Hari keenam menunjuk pada akhir zaman. 1 hari = 1000 tahun (2 Petrus 3: 8). 6 hari = 6000 tahun (akhir zaman). Hari ketujuh = Sabat/perhentian dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai (Firdaus yang akan datang). Dulu, pada hari keenam bangsa Israel memungut manna dua kali lipat, bagi kita sekarang artinya pada akhir zaman, kita bangsa kafir harus melipat-gandakan usaha untuk mengumpulkan Firman penggembalaan/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = berusaha untuk meningkatkan penyucian sampai kesempurnaan, sehingga kita bisa masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai/Firdaus yang akan datang. Untuk bisa masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai/Firdaus yang akan datang, maka mulai sekarang kita harus hidup dalam damai sejahtera. Kesucian dengan damai adalah satu. Kalau kita suci, maka kita damai, kita bisa melihat Tuhan (dalam kitab Ibrani). Kalau kita hidup suci, maka kita hidup dalam damai sejahtera untuk bisa masuk dalam Kerajaan 1000 Tahun Damai. Pengertian damai sejahtera:
Inilah pengertian dari damai sejahtera. Mari kita berharap/berserah sepenuh pada Tuhan. Kalau ada kelebihan pendapatan, tetap mengucap syukur, tidak perlu bangga. Begitu juga kalau ada penurunan, jangan kuatir, tetapi tetap berserah pada Tuhan. Jaga damai sejahtera! Dosa-dosa disingkirkan semua dan tidak ada lagi perpisahan, peperangan atau permusuhan dengan Tuhan dan sesama. Selesaikan semua! Matius 5: 25-26, 23-24 5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. 5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. 5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Ayat 25 = 'lawan' = Tuhan. Kalau kita sengaja berbuat dosa, berarti kita melawan Tuhan. Ayat 23-24 = lawan kita adalah sesama. Untuk menuju ke Firdaus, mulai sekarang, kita harus hidup suci dan damai sejahtera. Kita sudah mengerti 3 pengertian dari damai sejahtera di atas, lalu bagaimana kita mendapatkan damai sejahtera?: Yaitu, [ayat 25] 'segeralah berdamai dengan lawanmu'. Berdamai adalah:
Jika kita berdamai (saling mengaku dan mengampuni), maka segala dosa diselesaikan oleh darah Yesus, dan kita mengalami damai sejahtera. Hari-hari ini, kita sungguh-sungguh untuk bisa mencapai damai sejahtera. Ayat 25: 'SEGERALAH berdamai', bukan hanya 'berdamai', artinya jika kita mengalami pekerjaan dari pedang Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus yang menunjuk dosa-dosa kita, maka kita harus CEPAT berdamai, yaitu cepat mengaku pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Tadi, yang mendorong kita adalah Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus (pedang yang tajam). Ini yang menusuk dan menunjuk dosa-dosa kita. Begitu Firman menunjuk dosa kita, kita cepat mengaku dan menyelesaikan dosa. 'segera berdamai' = cepat berdamai. 'cepat' ini menunjuk pada kecepatan sayap burung nasar. Jadi, 'segera berdamai', artinya kita menggunakan kecepatan dua sayap burung nasar dari Tuhan (Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus) untuk menyelesaikan dosa-dosa, sehingga kita mendapatkan damai sejahtera dari Tuhan. Sebaliknya, kalau kita menunda-nunda waktu untuk berdamai (karena malas, gengsi dan lain-lain), bahaya! Sementara Firman sudah menusuk dan menunjuk dosa-dosa kita, Tuhan sudah memberikan kecepatan sayap burung nasar kepada kita yang mendorong kita untuk segera berdamai, tetapi kita menunda-nunda, maka ada sayap yang lain, yaitu sayap dari antikris. Daniel 9: 27 9:27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu." 'pertengahan tujuh masa' = 3,5 tahun. 'sayap kekejian' = sayap antikris. Inilah mengapa ditulis 'segeralah berdamai'. Berdamai itu bukan menunggu bukti-bukti sampai harus mendatangkan orang lain sebagai saksi. Ini seperti Akhan. Seharusnya, pekerjaan pedang Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus (Urim Tumim/dua sayap burung nasar) sudah menolong dia. Seharusnya, dia sudah tahu dan harus cepat mengaku, tetapi ditahan-tahan. Akhirnya sia-sia. Begitu juga kita. Jika kita menunda-nunda waktu untuk berdamai (karena gengsi dan lain-lain), maka antikris akan datang dengan sayap kekejian yang menimbulkan kebencian, dendam dan lain-lain, sehingga kita TIDAK MAU BERDAMAI lagi (diserobot oleh antikris). Mungkin awalnya kita kasihan pada orang itu, tetapi karena menunda-nunda waktu, timbullah kebencian pada orang tersebut. Kalau terus menerus tidak mau berdamai, maka satu waktu TIDAK BISA BERDAMAI. Wahyu 6: 3-4 6:3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!" 6:4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar. Kalau tidak mau berdamai, maka suatu saat kita akan masuk dalam kegerakan kuda merah, sehingga kita tidak bisa berdamai lagi karena damai sejahtera sudah diambil dari bumi dan kita mengalami pedang yang besar (pedang penghukuman Tuhan/pedang pembantaian). "Malam ini kita bicara tentang sesuatu yang diungkapkan di mana-mana, tentang damai. Saya sering mengatakan, Amerika Serikat sampai membelanjakan jutaan dollar untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah, sampai hari ini, Mulai Perang Teluk sampai hari ini tidak pernah selesai. Damai hanya dikerjakan oleh sayap burung nasar, yaitu Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus dan kurban Kristus (darah Yesus)." Sayap mendorong kita untuk berdamai, Firman menusuk untuk kita ungkapkan, apa yang ditusuk ayo kita ungkapkan/akui semua dan darah Yesus membasuh semuanya. "Dalam rumah tangga juga, kita mau belanjakan berapa untuk menciptakan damai sejahtera, mungkin kita sebagai suami berpikir, 'saya sebagai suami yang bertanggung jawab atas rumah tangga, biar rumah ini saya isi semua, supaya ada damai sejahtera, jangan bertengkar'. Belum tentu, malah nanti anaknya berebut." KALAU MENOLAK PEDANG FIRMAN, AKAN MENERIMA PEDANG PENGHUKUMAN. Amsal 21: 27 21:27 Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat. 'orang fasik' = tidak mau mengaku dosa, tidak mau menyelesaikan dosa. Korban orang fasik adalah kekejian bagi Tuhan, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat, sedangkan melayani dengan maksud baik saja tetap ditolak oleh Tuhan. Ibadah pelayanan orang fasik = orang yang mempertahankan dosa, tidak mau mengaku dosa, tidak ada damai sejahtera, ibadah pelayanannya adalah kekejian/kejijikan bagi Tuhan, sehingga tidak mengalami hadirat Imam Besar/tidak mengalami pelayanan pendamaian Imam Besar (hadirat Imam Besar tersembunyi). "Bagi saya nomor satu, juga bagi pemain musik, dan semuanya. Kalau kita beribadah melayani dengan kefasikan, yaitu mempertahankan dosa, tidak mau mengaku dosa malah menyalahkan orang lain, tidak ada damai sejahtera, itu semua adalah kekejian/kejijikan bagi Tuhan, sehingga tidak merasakan hadirat Imam Besar, tidak merasakan pelayanan pendamaian dari Imam Besar, hadirat Imam Besar tersembunyi bagi sidang jemaat. Tidak ada artinya kita beribadah melayani. Ini tanggung jawab kita semua, terutama saya sebagai gembala." Dalam Matius 5: 23-24, 5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, 5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. 'engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau', artinya, kita teringat ada sesuatu yang harus diselesaikan dengan sesama, maka lepaskan dulu pelayanan dan datang (maksudnya bukan tinggalkan pelayanan), selesaikan, baru melayani, supaya tidak menjadi kejijikan bagi Tuhan. 'Lho, Om, saya sudah datang baik-baik, sudah telepon dia, tetapi ditolak', itu terserah dia, yang penting kita sudah berdamai. Kita sudah mau mengikuti dorongan dari Firman dalam urapan Roh Kudus untuk cepat berdamai, kita telepon. Kita mau selesaikan, tetapi dia tidak mau, ya sudah selesai. Itu urusan dia dengan Tuhan. Sebaliknya, kalau kita beribadah melayani dengan hati damai sejahtera, dosa sudah diselesaikan, maka kita bisa merasakan pekerjaan/aktifitas dari Yesus sebagai Imam Besar (Allah damai sejahtera). Malam ini, Dia ada. Kita akan merasakan pekerjaan/mujizat dari Imam Besar di tengah-tengah kita semua. Hasilnya:
Periksa hati kita malam ini. Kalau masih ada dosa, ketakutan dan lain-lain , ayo selesaikan malam ini! Dengan hati damai sejahtera, kita menampung pribadi Yesus sebagai Imam Besar untuk:
Sampai jika Dia datang, kita sempurna, kita damai sejahtera, kita bisa melihat Dia muka dengan muka di awan-awan yang permai. Kita masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba, sesudah itu masuk Kerajaan 1000 Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), sampai masuk Yerusalem baru selamanya. Kita bersama Dia selama-lamanya. Serahkan hidup kepada Tuhan! Mungkin banyak goncangan kita alami hari-hari ini. Mungkin mata kita melihat badai, Tuhan tolong kita semua. Tuhan memberkati. kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN
|
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |