|
|
RINGKASAN KOTBAH IBADAH RUTIN DAN IBADAH KUNJUNGAN | ||
RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2018 (Selasa Sore) Ibadah Doa Surabaya, 05 Oktober 2016 (Rabu Sore) Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Palangkaraya, 23 September 2011 (Jumat Sore) Ibadah Raya Surabaya, 30 Desember 2012 (Minggu Sore) Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 06 September 2011 (Selasa Pagi) Ibadah Doa Malang, 14 Maret 2019 (Kamis Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Maret 2017 (Senin Sore) Ibadah Raya Malang, 11 Februari 2018 (Minggu Pagi) Ibadah Kaum Muda Remaja, 29 Oktober 2011 (Sabtu Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Juni 2019 (Sabtu Sore) Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Malang, 15 Desember 2018 (Sabtu Sore) Ibadah Raya Malang, 11 Juni 2017 (Minggu Pagi) Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Februari 2016 (Kamis Sore) Ibadah Kunjungan di Toraja I, 16 Februari 2016 (Selasa Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Mei 2011 (Kamis Sore) TRANSKRIP LENGKAP Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014) Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
[versi cetak] Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2013 (Minggu Sore) Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Wahyu 1: 9 1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus. Rasul Yohanes berada di Pulau patmos bukan karena melakukan kejahatan, tetapi karena Firman Allah dan kesaksian Yesus. Jadi, Rasul Yohanes mengalami sengsara daging karena Firman Allah dan kesaksian Yesus sehingga mendorong untuk masuk persekutuan yang benar dengan Tuhan dan sesama ('saudara dan sekutumu'). Sengsara daging karena Firman dan Roh Kudus akan menyatukan kita, tetapi sengsara daging karena berbuat dosa akan mencerai-beraikan. Kita sudah mempelajari 3 macam persekutuan yang benar dipelajari dari Yohanes 15 (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Desember 2013). Malam ini, kita mempelajari 3 hal penting dalam persekutuan dipelajari dari Wahyu 1: 9: Wahyu 1: 9 1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus...
PERSEKUTUAN DALAM KESUSAHAN = tanda kematian/jalan kematian. Tanda kematian merupakan ujian pertama dalam pengikutan kita yang benar kepada Tuhan dan merupakan ujian yang paling berat, sebab jika lulus dalam tanda kematian/jalan kematian, kita pasti mampu memikul beban selanjutnya yaitu kebangkitan dan kemuliaan selama-lamanya. Jadi, dalam persahabatan, nikah rumah tangga, pelayanan sesama hamba Tuhan, persekutuan yang sejati justru saat dalam masa-masa kesusahan. 1 Petrus 2: 19-21 2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. 2:20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. 2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Jika kita diijinkan menderita karena kehendak Tuhan, menderita karena KEBENARAN DAN KEBAIKAN, kita mengalami kasih karunia Tuhan sebab kita berada pada jejak Kristus= jalan kematian. JANGAN HERAN! Kalau kita berbuat baik, kita harus siap digantung. 1 Petrus 2: 22-24 2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. 2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil. 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Praktek sehari-hari berada dalam jalan kematian (persekutuan dalam kesusahan):
Hasilnya: "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh". Artinya:
1 Petrus 2: 25 2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu. = jalan kematian yang kita alami (diayat sebelumnya) akan membawa kita pada Gembala Agung. Artinya: kita menjadi kehidupan/domba-domba yang tergembala= tekun dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci)= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
Hasilnya:
Kenyang dan tenang= seperti bayi di dalam gendongan tangan ibu. Kita hanya seperti domba di tengah serigala yang untuk makanpun juga susah, tetapi kalau ada dalam tangan ibu, kita bisa kenyang dan tenang. PERSEKUTUAN DALAM KERAJAAN = tanda kebangkitan/jalan kebangkitan. Jika kita lulus dalam persekutuan dalam kesusahan/jalan kematian, maka kita bisa masuk persekutuan dalam kerajaan= jalan kebangkitan. Kalau nikah rumah tangga berada dalam persekutuan dalam kesusahan/jalan kematian, maka akan mengalami suasana Surga (persekutuan dalam Kerajaan Surga). 2 Petrus 1: 10-11 1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. 1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Persekutuan dalam kerajaan yaitu kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja yang berhak untuk masuk Kerajaan Surga. 1 Petrus 2: 18 2:18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Dalam 1 Petrus 2: 18, Gereja Tuhan/sidang jemaat digambarkan sebagai hamba-hamba yang harus tunduk pada tuannya yang bengis. 1 Petrus 3: 1 3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, Dalam 1 Petrus 3:1, sidang jemaat digambarkan sebagai isteri yang harus tunduk kepada suami yang melawan Firman Allah (tidak taat= bengis). Terlebih, kita harus tunduk kepada Yesus Mempelai Pria Surga yang sudah berkorban nyawa untuk kita. PENUNDUKKAN adalah suatu penderitaan. 1 Petrus 3: 3-4 3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah- indah, 3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. Saat-saat penundukkan/penderitaan bagi daging adalah saat yang tepat untuk kita dihiasi/disalut dengan emas murni luar dan dalam. Tabut Perjanjian (gambaran dari Mempelai Wanita) disalut dengan emas murni luar dan dalam, sehingga tidak terlihat lagi kayunya:
Lemah lembut:
Pendiam/tenteram:
1 Petrus 3: 5-6 3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, 3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman. Contoh kehidupan yang lulus dalam ujian penundukkan (penyalutan dengan emas) adalah Sara, sehingga Sara menjadi teladan bagi isteri-isteri dalam hal penundukkan. Karena tunduk, maka Tuhanlah yang membela Sara. Tunduk= mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan untuk membuka pintu rahim Sara sekalipun Sara sudah tua dan mati haid (tidak mungkin bisa punya anak secara manusia). Malam ini, Tuhan mau lihat penundukan kita dan Tuhan sanggup membuka pintu rahim, yang artinya:
Inilah persekutuan yang benar, yaitu kita hidup dalam kebenaran (jalan kematian) dan ada penundukan (jalan kebangkitan), sehingga kita layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai. Tuhan memberkati. kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN |
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |