Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 21= langit yang baru dan bumi yang baru; Yerusalem baru.
Dalam susunan Tabernakel menunjuk pada shekinah glory--sinar kemuliaan.

Kita sudah belajar shekinah gloryterjadi pada percikan darah. Kemudian terjadi di Tabernakel (halaman, ruangan suci, dan ruangan maha suci).

Keluaran 40: 33-34
40:33.Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
40:34.Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,

Ayat 33= Musa selesai membangun tabernakel.
Ayat 35-38 = tiga geraknya awan (sinar kemuliaan Tuhan).

Sinar kemuliaan terjadi jika:

  1. Pekerjaan pembangunan Tabernakel selesai--pembangunan tubuh Kristus selesai.
  2. Ayat 33: 'digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran itu'= tirai pintu gerbang sudah digantungkan; sama dengan kita menerima Yesus sebagai Kepala.

    Di pintu gerbang ada empat tiang.
    Tirai pintu gerbang digantungkan pada tiang-tiang. Ini menunjuk pada tiang iman/pahlawan iman.
    Artinya: gereja Tuhan harus memiliki:

    1. Iman yang benar dari mendengar firman pengajaran yang benar--mendengar sampai percaya firman.
    2. Iman yang teguh= iman yang teruji--tidak berbuat dosa.
    3. Iman yang sempurna lewat perbuatan iman-.
      Contoh: Abraham menyerahkan anaknya yang tunggal, sehingga imannya menjadi iman yang sempurna.

  3. Pekerjaan pembangunan tubuh Kristus harus sesuai dengan perintah Tuhan.
    Keluaran 40: 32

    40:32.Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

    Semua yang ada di dalam Tabernakel adalah perintah Tuhan--baik alat-alatnya, ukurannya, dan apa yang harus dilakukan.
    Pekerjaan pembangunan tabernakel harus sesuai dengan apa yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Sekarang artinya ibadah pelayanan kita harus sesuai dengan contoh dari sorga, yaitu sesuai dengan rencana dan kehendak Tuhan--firman pengajaran yang benar.

    Di akhir zaman banyak ibadah yang tidak sesuai dengan kerajaan sorga, tetapi menurut buatan sendiri yang tidak ada hubungan dengan Yesus sebagai Kepala.

    Kolose 2: 16-19
    2:16.Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;
    2:17.semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
    2:18.Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
    2:19. sedang
    ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.

    Tidak ada hubungan dengan Yesus sebagai kepala, artinya tidak mengutamakan bahkan tidak ada pembukaan rahasia firman Allah--tanpa pengajaran yang benar, yang penting lihat manusianya, kekayaannya, gedung gerejanya dan sebagainya. Berarti tanpa penyucian dan keubahan hidup, sehingga tetap menjadi manusia darah daging yang hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

Bukti ibadah pelayanan kita sesuai dengan rencana dan kehendak Allah:

  1. Keluaran 40: 34, 38
    40:34.Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci,
    40:38. Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.


    Ayat 38= tiang awan dan tiang api.

    Bukti pertama: kemuliaan Tuhan melindungi pada siang hari--tiang awan.
    Artinya: melindungi dari pencobaan yang mustahil, sehingga kita tidak kecewa, putus asa, tinggalkan Tuhan. Kita juga dilindungi dari api hawa nafsu daging dan ajaran palsu. Kita tetap mengalami damai sejahtera. Kalau ada ajaran palsu--benar dengan salah--, pasti akan terjadi perpecahan dan pertengkaran. Tetapi kalau semua dalam pengajaran yang benar--benar dengan benar--, akan senang sekali dan damai dalam Roh Kudus.

    Salah dengan salah juga bisa senang dan damai, tetapi damai dalam maut; menuju kebinasaan.

    Kalau malam--gelap--, ada tiang api untukmelindungi kita dari dosa-dosa dan puncaknya dosa, sehingga kita tetap hidup benar dalam Tuhan.
    Kita juga dilindungi dari musim dingin rohani, sehingga tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai Dia datang kembali.
    Kalau tidak ada tiang api, tidak akan kuat menghadapi dinginnya malam hari di padang gurun, sehingga banyak yang suam-suam.

    Kalau masih ada tiang awan dan tiang api, kita akan tetap bersemangat dalam ibadah pelayanan ditambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk sekalipun usia bertambah tua karena ada semangat dari Roh Kudus.

  2. Bilangan 1: 1
    1:1.TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, dalam Kemah Pertemuan, pada tanggal satu bulan yang kedua dalam tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir:

    Bukti kedua: Tuhan berfirman, artinya ada pembukaan rahasia firman Allah; mengutamakan firman pengajaran yang benar.

    Ibadah bukan sembarangan, bersekutu juga bukan sembarangan, karena kita beribadah untuk mencari makanan rohani. Ini yang didoakan.
    Kalau sembarangan, diberikan racun, bukannya bertambah sehat tetapi semakin lemah.

    Kata-kata terakhir Yesus di kayu salib: Sudah selesai!Ini berguna bagi kita.
    Yohanes 19: 30
    19:30.Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

    'sudah selesai'= Tuhan Yesus sudah menyelesaikan tugas dari Bapa, yaitu:

    • Menyelesaikan dosa-dosa dan puncaknya dosa yang membinasakan manusia.
    • Menyelamatkan manusia berdosa lewat kematian-Nya/korban-Nya di kayu salib.

Inilah ibadah yang benar yaitu ada tiang awan dan tiang api. Tiang awan untuk menahan panasnya pencobaan, hawa nafsu daging, dan ajaran palsu, sehingga kita tidak kecewa, putus asa, tersesat, dan mengikuti hawa nafsu daging. Kalau malam ada tiang api, dosa sampai puncaknya dosa akan dikalahkan.

"Tema di Malang dalam Matius 25: 6: 'Lihat mempelai datang, songsonglah Dia!' Keadaan gereja (10 gadis) tertidur. Kalau tidak ada tiang api semuanya akan tidur."

Jadi harus ada tiang awan dan tiang api, ditambah dengan pembukaan firman--untuk menyelesaikan dosa-dosa dan menyelamatkan manusia lewat kematian Yesus di kayu salib.

Yohanes 14: 1-6
14:1."Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2.Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3.Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
14:4.Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
14:5.Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
14:6.Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Setelah Yesus mati--menyelesaikan segala dosa dan menyelamatkan manusia berdosa--, Ia bangkit, dan pergi ke rumah Bapa di sorga untuk menyediakan tempat bagi kita di dalam kerajaan sorga.
Inilah tugas Tuhan.

Apa yang ditinggalkan bagi kita?Jalan salib.
1 Petrus 2: 21-25
2:21.Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22.Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23.Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24.Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25.Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembaladan pemelihara jiwamu.

Ayat 25= jiwa kita selamat dan ada tempat dalam kerajaan sorga.

Jalan salib-Nya--kematian Yesus di kayu salib--ditinggalkan bagi kita untuk diteladani.

Sementara Yesus ada di sorga untuk menyediakan tempat bagi kita, biarlah kita mau berjalan di jalan salib. Kita mengikuti jejak-Nya untuk mencapai kerajaan sorga selamanya.

Tetapi kenyataan, Tomas, seorang rasul tidak tahu jalan ke sorga.
Yohanes 14: 5
14:5.Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"

Kalau rasul saja tidak tahu, berarti banyak pelayan Tuhan di akhir zaman yang tidak tahu jalan ke sorga, sehingga terjadi dua hal:

  1. Manusia menciptakan jalan sendiri kita sorga.
    Kolose 2: 18-19
    2:18.Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi,
    2:19.sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.

    'beribadah kepada malaikat'= tidak beribadah pada Allah; tidak menempatkan Yesus sebagai kepala; bukan kehendak Tuhan.

    Membuat jalan sendiri= ibadah buatan sendiri yang tidak menempatkan Yesus sebagai Kepala, artinya tanpa pengajaran yang benar. Ibadah hanya membuat daging enak, tetapi pasti tersesat.

    Jangan cari ibadah yang enak bagi daging, karena jalan Tuhan adalah jalan salib--penyaliban daging. Kalau cari yang enak bagi daging, pasti akan tersesat, berarti tidak sampai ke sorga dan binasa selamanya.

    Ini yang dimanfaatkan hamba Tuhan di akhir zaman untuk membuat ibadah sendiri yang enak bagi daging.

  2. Karena tidak ada yang tahu, Tuhan memberi hanya satu jalan. Kalau banyak jalan pasti tersesat.
    Yohanes 14: 6
    14:6.Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

    Yesus memberikan satu jalan ke sorga yaitu jalan salib, supaya kita tidak tersesat, tetapi sampai ke dalam kerajaan sorga, tempat yang Dia sediakan bagi kita.

Mari, carishekinah glorydilanjutkan dengan pembukaan firman. Inilah menempatkan Yesus sebagai kepala. Jangan sembarangan dalam mendengar firman supaya tidak tersesat! Sebab hanya ada satu jalan salib.

Praktik jalan salib:

  1. 1 Petrus 4: 1-2
    4:1.Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
    4:2.supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

    Praktik pertama: rela sengsara daging untuk berhentiberbuat dosa--bertobat--dan rela sengsara daging untuk mengikuti kehendak Tuhan, yaitu hidup dalam kebenaran.

    Jangan menambah dosa hari-hari ini!
    Kalau berada di jalan salib, akan ada Tuhan di sana, dan Dia yang bertanggung jawab untuk menolong kita. Jika sudah berhenti berbuat dosa, hidup benar, maka terjadi kesembuhan/pemulihan secara jasmani, ekonomi, pelayanan, nikah dan sebagainya.

    1 Petrus 2: 24
    2:24.Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


  2. 2 Timotius 3:12
    3:12.Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesusakan menderita aniaya,

    Praktik kedua: beribadah melayani Tuhan yang ditandai dengan penyaliban daging.
    Ini adalah ibadah yang sejati.

    Roma 12: 1-2
    12:1.Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmusebagai persembahan yang hidup, yang kudusdan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
    12:2.Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

    Ibadah dengan tanda penyaliban daging artinya:

    • Ibadah ditandai dengan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, keuangan dan sebagainya, bukan mencari, sampai mempersembahkan:

      1. Tubuh yang hidup= dikuasai Roh Kudus lewat ketekunan dalam ibadah raya--persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan urapan dan karunia (pelita emas).
        Kebaktian umum itu penting, kalau tidak tekun akan mati--tubuh yang mati yaitu berbuat dosa. Tetapi Roh Kudus mematikan dosa, sehingga kita hidup.
        Roh Kudus juga membuat kita setia.

      2. Tubuh yang kudus= dikuasai oleh firman pengajaran yang benar lewat ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab.
        Kita mengalami penyucian lahir dan batin oleh firman dan perjamuan suci (meja roti sajian), sehingga kita hidup dalam kesucian. Kita mengalami penyucian dobel--penyucian lahir dan batin--lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.

      3. Tubuh yang berkenan pada Allah---'Inilah Anakku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan'= dikuasai oleh kasih Allah lewat ketekunan dalam ibadah doa (mezbah dupa emas).

      Jadi, ibadah sejati terjadi lewat ketekunan dalam kandang penggembalaan (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok). Ini bagaikan binatang yang sudah dipotong-potong diletakkan di atas mezbah dan siap untuk dikorbankan--menyerah sepenuh untuk digembalakan oleh Tuhan.

      Tidak mungkin membawa binatang yang tanpa cacat cela beli dari pasar, lalu langsung dikorbankan. Tetapi membawa binatang dari gembala-gembala. Jadi kehidupan kita harus digembalakan, sehingga menjadi binatang korban yang tidak bercacat cela.

    • Terjadi pembakaran, sehingga kita mengalami keubahan hidup.
      Setelah disucikan lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, terjadi pembakaran.

      Roma 12: 2
      12:2.Janganlah kamu menjadi serupa dengan duniaini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

      "Istilah 'Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia' Kalau memasukkan yang di dunia ke dalam gereja, ini salah besar. Tidak boleh serupa dengan dunia! Saya ingat cerita sekolah Minggu, dulu Musa ditaruh dalam keranjang yang berlubang-lubang (keranjangnya ditambal), lalu dihanyutkan di sungai Nil (sungai Nil gambaran dunia). Kalau air dari sungai Nil masuk ke dalam keranjang Musa (ke dalam ibadah pelayanan kita; keranjang Musa ditambal firman, Roh Kudus), bukan bertambah hebat, lama-lama tenggelam. Ibadah kita harus serupa dengan sorga; Tabernakel."

      Keubahan hidup yaitu:

      1. Dari daging menjadi asap/persembahan berbau harum di hadapan Tuhan.
      2. Daging dibakar jadi abu, artinya berkat.

      Semakin kita diubahkan, semakin banyak asap naik di hadapan Tuhan, dan semakin banyak abu yang didapatkan. Tidak mungkin Tuhan menipu kita. Memang sakit bagi daging, tetapi kita bisa mengumpulkan abu.
      Kalau melawan, tidak akan ada abu.

      Mengumpulkan abu artinya suami menjadi berkat bagi istri dan anak-anak, gembala menjadi berkat bagi sidang jemaat dan sebagainya.

    Tanda manusia asap:
    Filipi 2: 5-9
    2:5.Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
    2:6.yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
    2:7.melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
    2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nyadan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,


    • Mengosongkan diri; hampa--titik nol--= mengorbankan hak--Yesus meninggalkan sorga--, padahal manusia selalu menuntut hak.
      Kalau menuntut hak, akan terjadi pertengkaran, bukan asap berbau harum.

      Jangan menuntut hak, tetapi kita hanya melakukan kewajiban untuk memuliakan Tuhan--asap berbau harum. Kita menjadi hamba Tuhan yang tidak punya hak, tetapi hanya punya kewajiban--Doulos.

      Hasilnya: hak kita ada di dalam tangan Tuhan.
      Yesaya 49: 3-4
      49:3.Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
      49:4.Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

      Tuhan tidak pernah menipu kita semua.
      Dia berikan hak untuk hidup sekarang di dunia sampai hidup kekal selamanya. Kita tinggal tunggu waktu Tuhan. Yang penting naikkan asap berbau harum! Lakukan kewajiban dan jangan menuntut hak! Kalau ada ujian, lanjutkan, satu waktu kita akan menerima hasilnya.

    • Merendahkan diri--minus--= kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi--bertobat.
      Yesus merendahkan diri untuk mengakui segala dosa kita; Ia menanggung dan mengampuni dosa kita.

      Filipi 2: 3
      2:3.dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hatiyang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

      Merendahkan diri juga berarti kemampuan untuk menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri, sehingga tidak akan terjadi berebut hak dan sebagainya; tidak ada iri hati, persaingan yang tidak sehat, perselisihan dan sebagainya.

      Pelayanan dengan tanda mengosongkan diri dan merendahkan diri, kita akan melayani dengan enak dan ringan. Kita bisa bekerjasama satu dengan yang lain.

    • Taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--Yesus taat sampai mati di kayu salib.

    Yesus taat sampai mati di kayu salib sehingga Ia mendapat kuasa nama Yesus.
    Kalau kita taat sampai daging tak bersuara, kita akan bisa menyerukan nama Yesus yang berkuasa. Kita dipercaya nama Yesus yang berkuasa.

    Hasilnya:

    • Filipi 2: 10
      2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

      'bertekuk lutut' = kalah.
      'segala yang ada di langit' = Setan.
      'yang ada di atas bumi' = nabi palsu.
      'yang ada di bawah bumi' = Antikris.

      Hasil pertama: kita menang atas Setan tritunggal:

      1. Setan adalah sumbernya dosa dan puncaknya dosa. Kita menang, sehingga kita bisa hidup benar. Serukan nama Yesus!

      2. Setan adalah sumber masalah yang mustahil. Kita menang, sehingga semua masalah diselesaikan.
      3. Setan adalah sumber kegagalan. Kita menang, sehingga menjadi berhasil dan indah pada waktunya.

      Kita sering berbuat dosa, menghadapi masalah yang mustahil, dan gagal, karena tidak taat pada firman.
      Mari, taat pada Yesus! Serukan nama Yesus, maka setan dikalahkan dan semuanya diselesaikan oleh Tuhan.

    • Yesaya 4: 1
      4:1.Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlahnamamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

      Hasil kedua: nama Yesus dilekatkan pada nama kita.

      Ini adalah nama mempelai--nama laki-laki dilekatkan pada nama wanita.
      Artinya: kita mengalami penyucian--'ambillah aib yang ada pada kami!'.

      Penyucian bangsa kafir adalah penyucian dari kekhawatiran--'Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri.'
      Dalam Matius 6:'Janganlah kamu kuatir akan sesuatu, apa yang dimakan, dipakai... karena itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.'

      Aibnya bangsa kafir yaitu selalu kuatir, sehingga membuat tidak setia dan tidak benar bahkan tidak taat--'Carilah dahulu kerajaan sorga dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.'

      Kekhawatiran disucikan menjadi menyerah sepenuh kepada Tuhan. Kita dalam ketenangan di dalam Tuhan.

      'Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri'= kalau sudah tidak ada kekhawatiran; menyerah sepenuh kepada Tuhan, maka Tuhan yang bertanggung jawab atas hidup kita, sampai sempurna.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak sorai: Haleluya. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.

Biar bangsa kafir bisa menyeru nama Yesus lewat ibadah yang sejati yaitu ibadah dalam sistem penggembalaan. Kita mengalami pembaharuan sehingga bisa menyeru nama Yesus. Anjing tidak lagi menjilat muntah, tetapi bisa menyeru nama Yesus.
Tuhan akan menolong kita semua.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 20 Desember 2009 (Minggu Sore)
    ... perbuatan. Kalau tidak jadi saksi Tuhan pasti menyangkal Tuhan. Titus Orang yang tidak mau bersaksi perbuatannya hanya merugikan orang lain. Dan kalau menyangkal Tuhan itu artinya kebinasaan Apa yang harus kita saksikan Kisah Rasul tentang injil keselamatan Firman penginjilan. Efesus Firman penginjilan Firman tentang kedatangan Yesus pertama kali sebagai Juruselamat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Januari 2017 (Minggu Siang)
    ... ada korban curahan. Jadi meja roti sajian menunjuk pada ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ada yang mengatakan Perjamuan suci itu ada darah. Memang alat-alat dipercik dengan darah. Tetapi itu dari pintu gerbang. Jadi orang percaya Ayo perjamuan suci--kalau darah itu dianggap sebagai perjamuan suci. Ada yang berkata Semua alat kan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Maret 2016 (Minggu Sore)
    ... cemar' hidup dalam kebenaran di manapun kapanpun dan situasi apapun. Inilah kehidupan yang penuh pengharapan untuk masuk sorga. Ini sama seperti bunga bakung berwarna putih yang hidup di rawa yang kotor tetapi saat bunganya berkembang warnanya tetap putih tidak ikut menjadi hitam tidak tercemar. Contohnya di sekolah semua menyontek tetapi kita tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2009 (Senin Sore)
    ... Tuhan akhir jaman seperti keadaan jemaat Laodikia yaitu mengalami kelaparan rohani. Kalau lapar lama-lama akan pingsan rohani tidak mati tidak hidup suam-suam rohani . Tanda kalau gereja Tuhan suam rohaninya hanya puas dengan perkara jasmani atau hanya menggembar-gemborkan perkara jasmani tapi tidak lagi mengutamakan Firman Tuhan. Dan keadaan ini membuat ...
  • Ibadah Doa Malang, 12 Agustus 2021 (Kamis Sore)
    ... tangan artinya seluruh hidup dimeterai sehingga menjadi milik Antikris dan menyembah Antikris yang dikuasai roh jual beli. Kalau dikuasai roh jual beli maka akan menjadi kikir dan serakah termasuk menghalalkan segala cara untuk mendapat uang bahkan beribadah melayani untuk mencari uang. Kalau sudah menjadi sama dengan Antikris maka akan dibinasakan selamanya. Untuk menghadapi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Mei 2011 (Kamis Sore)
    ... tidak benar jumlahnya lebih banyak dan lebih mendominasi daripada yang benar. Jika kita bisa masuk nikah yang benar penggembalaan yang benar persekutuan yang benar berdasarkan firman pengajaran yang benar itu adalah kemurahan Tuhan. Ada macam cacat rohani ditinjau dari tabernakel Buta rohani menolak firman pengajaran yang benar cahaya Injil tentang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2011 (Minggu Sore)
    ... berpakaian lenan halus dan kain ungu dan kain kirmizi dan yang dihiasi dengan emas dan permata dan mutiara sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa. . Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut berdiri jauh-jauh . dan berseru ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 April 2020 (Kamis Sore)
    ... Sikap positif menerima api firman pengajaran yang benar. Hasilnya adalah api firman pengajaran menjadi api penyucian sampai menyempurnakan kita diterangkan pada Ibadah Raya Malang April . Oleh karena itu kita harus memperhatikan cara mendengar firman Tuhan. Lukas . Karena itu perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai kepadanya akan diberi tetapi ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 November 2011 (Minggu Pagi)
    ... kepada ayahmu dan kepada saudara-saudaramu tempat menetap di tempat yang terbaik dari negeri ini biarlah mereka diam di tanah Gosyen. Dan jika engkau tahu di antara mereka orang-orang yang tangkas tempatkanlah mereka menjadi pengawas ternakku. Dalam kandang penggembalaan kita merasakan perlindungan dan pemeliharaan dari Gembala Baik semua ditata rapi menjadi ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Agustus 2023 (Minggu Pagi)
    ... kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya ia menangkap naga si ular tua itu yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya lalu melemparkannya ke dalam jurang maut dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa sebelum berakhir masa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.