RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Oktober 2020 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 12 dalam susunan Tabernakel
terkena pada shekinah
glory
(sinar kemuliaan).
Wahyu
12:1 12:1.
Maka
tampaklah... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Maret 2019 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
13: 10-13 => menyembuhkan orang sakit pada... Ibadah Raya Surabaya, 29 Desember 2019 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Doa Malam Session I Malang, 12 Juli 2011 (Selasa Malam)
Keluaran 25:37 25:37 Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Januari 2010 (Sabtu
Markus 14:3-8
Manusia adalah buli-buli dari tanah liat yang mudah pecah dan
hancur oleh dosa,... Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Desember 2011 (Sabtu Sore)
Lukas 1:13-17 1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia,... Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 10 Juni 2010 (Kamis Malam)
Korban domba jantan pertama = korban penyerahan diri sepenuh.
Ibadah Raya Malang, 06 September 2020 (Minggu Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11: 15-19 bicara
tentang bunyi
sangkakala yang ketujuh atau nafiri... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Januari 2018 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Ibadah Raya Surabaya, 06 Desember 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Mei 2018 (Selasa Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7 terbagi menjadi dua bagian besar:
Ayat
1-8=... Ibadah Raya Malang, 14 November 2010 (Minggu Pagi)
Matius 25:31-32 25:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Mei 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 6 menunjuk tentang kebenaran. Tadinya... Ibadah Raya Surabaya, 25 Juni 2017 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 20 Januari 2013 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 19 Januari 2014 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1 : 10-12 1:10
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar
dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti
bunyi sangkakala, 1:11 katanya: "Apa yang
engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah
kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke
Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia." 1:12
Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang
berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah
kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
Rasul
Yohanes mengalami sengsara daging karena Yesus di Pulau Patmos,
sehingga Rasul Yohanes bisa mendengar dan melihat bunyi
sangkakala/suara sangkakala yang nyaring, yang menjadi 2 wujud yang
nyata yaitu
-
7 kaki dian emas yang
bercahaya (7 pelita emas yang bercahaya) = sidang jemaat yang
sempurna/mempelai wanita.
-
Penampilan pribadi
Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Raja segala Raja,
mempelai pria surga (Wahyu 1: 13-20 )
Di ayat 9, rasul
Yohanes mengalami sengsara untuk masuk persekutuan. Di ayat 10-12,
rasul Yohanes mengalami sengsara untuk mendengar dan melihat bunyi
sangkakala. Di ayat 17, rasul Yohanes mengalami sengsara sampai
bisa tersungkur menyembah Tuhan. Artinya: dalam
sengsara yang diijinkan Tuhan, bukan untuk menhancurkan kita
tapi untuk meningkatkan kerohanian kita sampai bisa
tersungkur.
Begitu juga bagi kita, jika ibadah pelayanan kita
ditandai dengan sengsara daging karena Yesus (tanda salib/tanda
darah), kita juga bisa mendengar dan melihat suara sangkakala yang
nyaring = firman penggembalaan yang keras, tajam,
dan diulang-ulang, yang mengandung bobot firman pengajaran yang
benar, sehingga bisa menyucikan dan mengubahkan kita menjadi
wujud yang nyata yaitu menjadi mempelai wanita surga (7 kaki dian
emas yang bercahaya) yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus
kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja
diatas segala raja, Mempelai Pria Surga.
Tugas terakhir dari
kaki dian emas/pelita emas yang bercahaya (mempelai wanita surga)
yaitu BERSAKSI dan MENGUNDANG (diterangkan mulai dari
Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2014).
Wahyu
22 : 17 22:17 Roh dan pengantin
perempuan itu berkata: "Marilah!"
Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!"
Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang
mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
"Roh"
= Mempelai Pria Surga/Yesus sebagai kepala. "pengantin
perempuan" = Mempelai Wanita/tubuh. "Marilah!"
= mengundang.
Jadi tugas terakhir dari gereja Tuhan yang
merupakan kepercayaan Tuhan adalah MENGUNDANG
umat Tuhan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba
(pertemuan antara Yesus Mempelai Pria dengan kita mempelai wanita
diawan-awan yang permai)
Malam ini kita masih mempelajari
tentang sikap terhadap undangan.
Matius 22:1-2 22:1
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2
"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang
mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Perjamuan
kawin anak raja menubuatkan tentang perjamuan kawin Anak
Domba. Bagaimana sikap terhadap undangan?
-
Matius 22:3
22:3
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang
ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak
mau datang.
Sikap
pertama: tidak
mau datang
= tidak mau menerima undangan = menolak
kabar mempelai
(sudah dipelajari).
- Matius
22:4-8
22:4
Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada
orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan,
telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah
disembelih;
semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 22:5
Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang
pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 22:6 dan
yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana
untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan
kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak
layak
untuk itu.
Sikap
kedua: tidak
layak untuk datang. Sebenarnya
hidangan telah disediakan (lembu dan ternak sudah disembelih) tapi
tidak layak untuk datang. Dulu, lembu, kambing, domba adalah korban
pendamaian, korban penghapus dosa-dosa. Sekarang tidak perlu lagi
membawa korban tersebut karena sudah digenapkan oleh Kristus dikayu
salib (korban Kristus). Jadi sekarang tidak layak untuk datang
artinya tidak mengindahkan korban Kristus= menolak hidangan= menolak
korban Kristus/menolak salib Kristus.
Hati-hati!
Yang banyak menolak bukan orang diluar Tuha, tapi malah hamba
Tuhan. Matius
16:21-23 16:21
Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa
Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari
pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh
dan dibangkitkan pada hari ketiga. 16:22 Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia,
katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau." 16:23 Maka Yesus
berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah
Iblis.
Engkau
suatu batu sandungan bagi-Ku,
sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan
apa yang dipikirkan
manusia."
"dipikirkan
manusia"=
pikiran-pikiran
daging. 'pikiran
daging'=
hanya mau yang enak bagi daging. Petrus
sebagai hamba Tuhan yang hebat/senior yang bisa berjalan diatas air
bergelombang dan mengalami mujizat-mujizat, tetapi Petrus menolak
salib karena menggunakan pikiran daging. Waspada!
Awasan
bagi kita, Petrus yang hebat/senior bisa menolak salib karena
pikiran daging, apalagi saya. Harus
extra hati-hati!!
Filipi
3:17-19 3:17
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang
hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu. 3:18 Karena,
seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang
kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak
orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. 3:19
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka,
kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran
mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.
"banyak
orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus"=
banyak hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan yang menjadi seteru
salib/menolak salib, artinya
- Tidak
mau sengsara daging bersama Yesus, beribadah mencari yang enak bagi
daging, tidak mau tergembala.
-
Mengikut Yesus/melayani
Yesus hanya untuk mencari perkara yang jasmani(berkat jasmani) =
menjadikan Yesus sebagai raja dunia.
Yohanes
6:15 6:15
Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa
Dia dengan paksa untuk menjadikan
Dia raja,
Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Ini
merupakan taktik dari setan supaya kita menjadikan Yesus sebagai
raja dunia dan bukan Raja segala raja. Kalau
menjadikan Yesus raja dunia, kehidupan itu tidak akan pernah
sempurna/terangkat untuk bertemu Dia diawan-awan yang permai.
Akhibat
menolak salib:
- Matius
16: 23=
menjadi
batu sandungan
('Engkau
suatu batu sandungan bagi-Ku'),
artinya menjadi sandungan bagi orang lain sehingga orang lain tidak
mau datang kepada Tuhan dan gampang tersandung/tersinggung sehingga
tinggalkan ibadah pelayanan.
Matius
18:6 18:6
"Tetapi barangsiapa menyesatkan
salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih
baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam
laut.
Kalau
kita jatuh dalam dosa sandungan, akhibatnya
(akhibat yang berakhibat) leher diikat dengan batu kilangan dan
ditenggelamkan ke dalam laut artinya
- 'leher'=
penyembahan= hubungan paling dekat antara kepala dan tubuh
(hubungan Tuhan dengan kita).
Artinya:
kita tidak bisa menyembah Tuhan= kering rohaninya, tidak mengalami
kepuasan (banyak bersungut, ngomel, gosip).
- tidak
indah hidupnya dan ditenggelamkan ke dalam lautan = binasa untuk
selamanya.
Sebab
itu, kita harus hati-hati dalam perkataan kita yang bisa membuat
orang tersandung.
-
Matius
16: 23=
'Enyahlah
iblis'=
menjadi
sama dengan setan.
Matius
4:8-9 4:8
Dan Iblis
membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan
kemegahannya, 4:9
dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,
jika Engkau sujud menyembah aku."
Setan
mau menjadikan Yesus raja dunia, bukan Raja segala raja. Jadi
kalau digereja, kita hanya mencari berkat jasmani, kita juga
menjadikan Yesus sebagai raja Dunia = kita jadi sama dengan setan.
Kalau kita menjadikan Yesus Raja segala raja, maka dalam
ibadah, fokus kita adalah keselamatan sampai pada kesempurnaan.
SIKAP
YANG BENAR:
menerima salib Kristus. Yohanes
16:7 16:7
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi
kamu, jika Aku
pergi.
Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur
itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan
mengutus Dia kepadamu.
Dibalik
salib, ada pencurahan Roh Kudus ditengah-tengah kita. "Aku
pergi"
= Yesus
mati dikayu salib, bangkit, dan naik ke Surga untuk mencurahkan Roh
Kudus kepada kita. Tanpa
Roh Kudus, sehebat apapun manusia, hanya seperti yatim piatu dan
seperti tongkat yang mati.
'yatim
piatu'=
tidak ada sandaran, tidak ada kekuatan, tidak berdaya
apa-apa. 'tongkat
yang mati'
= lama-lama akan lapuk,hancur dan binasa. Kalau ada Roh Kudus,
tongkat yang mati bisa bertunas, berbunga dan berbuah buah badam
(seperti tongkat Harun).
Kalau kehidupan kita menerima
salib.
kita akan menerima
pencurahan Roh Kudus
atas hidup kita. Dibalik
salib ada kuasa Roh Kudus yang akan memberi kekuatan extra untuk
menghadapi daging.
ROH
KUDUS ADALAH SEGALA-GALANYA BAGI KITA.
Praktek
menerima salib:
-
Keluaran
15:23-25
15:23
Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air
yang di Mara itu, karena pahit rasanya.
Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara. 15:24 Lalu
bersungut-sungutlah
bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami
minum?" 15:25 Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN
menunjukkan kepadanya sepotong kayu;
Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air
itu menjadi manis.
Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan
peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba
mereka,
'tongkat'=
salib. "pahit
rasanya"=
menunjuk hati manusia yang penuh dengan kepahitan, sehingga butuh
Roh Kudus. "TUHAN
menunjukkan kepadanya sepotong kayu"
=
Tuhan menunjukkan salib untuk kita pandang. Jadi, praktek pertama
menerima salib: MEMANDANG
salib.
Bukti
memandang salib:
tidak bersungut-sungut, tidak menghakimi/saling menyalahkan, tidak
berdusta saat menghadapi kepahitan-kepahitan hidup, tetapi
hanya
mengucap syukur kepada Tuhan
sekalipun kita menghadapi kepahitan.
Hasilnya:
kita
menerima curahan Roh Kudus (Roh
Penghibur)
yang mampu mengubahkan semua
yang pahit menjadi manis
(indah) pada waktuNya. Roh Kudus tidak terbatas oleh apapun.
Saat
menghadapi kepahitan, JAGA
MULUT KITA!
Jangan sampai bersungut-sungut.
- Keluaran
14:16,21
14:16
Dan engkau, angkatlah
tongkatmu
dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga
orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan
semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air
laut dengan perantaraan angin timur yang keras,
membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu.
Praktik
menerima salib yang kedua: "angkatlah
tongkatmu"=
mengangkat
salib= MENGHARGAI
salib.
Saat
menghadapi jalan buntu/kemustahilan, kita harus menghargai salib
Tuhan. Jangan
membuang salib! Kalau
salib dibuang, justru menjadi ular/setan (saat Musa membuang
tongkatnya, maka tongkat berubah menjadi ular).
Bukti
menghargai salib:
"ulurkanlah
tanganmu"=
mengulurkan
tangan kepada Tuhan=
menyerah
sepenuh kepada Tuhan,
tidak mengandalkan yang lain. Seringkali kita masih banyak
mengharapkan yang lain. Tapi biarlah hari-hari ini, kita hanya
menyerah pada Tuhan, apalagi jika sudah menghadapi jalan
buntu.
Hasilnya:
- "angin
timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka
terbelahlah air itu.".
'angin
timur'=
Roh Kudus/Roh
penolong
mampu membelah laut artinya Roh Kudus mampu mengahapus
segala kemustahilan,
Roh Kudus mampu memberikan jalan keluar ditengah kemustahilan dari
segala masalah, menyelesaikan tepat pada waktuNya.
-
Bangsa Israel bisa
menyeberangi laut untuk menuju tanah kanaan (kegerakan menuju
kanaan= kegerakan Roh Kudus hujan akhir). Bagi kita sekarang adalah
kita
dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/kegerakan
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita dipakai sesuai dengan
karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan kepada kita.
Dalam
pelayanan pembangunan tubuh Kristus, posisi kita hanya seperti anak
kecil dengan 5 roti dan 2 ikan untuk 5000 orang, sangat tidak
berdaya, sebab itu kita butuh Roh Kudus.
- 1
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala
api siksaan
yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang
luar biasa terjadi atas kamu. 4:13 Sebaliknya, bersukacitalah,
sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia
menyatakan kemuliaan-Nya. 4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu
dinista
karena nama Kristus,
sebab Roh
kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Praktik
menerima salib yang ketiga:
"nyala
api siksaan"=
MEMIKUL
salib yaitu
rela sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus.
Hasilnya:
Roh Kudus/Roh
kemuliaan
dicurahkan untuk mengadakan
mujizat-mujizat,
terutama mujizat
secara rohani
yaitu pembaharuan
hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Ini
merupakan mujizat terbesar. Sebab itu, dalam kehidupan kita, kita
harus mengalami keubahan demi keubahan.
1
Petrus 4:15 4:15
Janganlah
ada
di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh
atau pencuri
atau penjahat,
atau pengacau.
Yang
harus dibaharui:
- Pembunuh=
kebencian, diubahkan menjadi kasih.
- Penjahat=
perbuatan jahat, diubahkan menjadi perbuatan baik bahkan sampai
membalas kejahatan dengan kebaikan.
- Pencuri
(mencuri milik Tuhan dan sesama yang membutuhkan) diubahkan menjadi
pemberi (mengembalikan milik Tuhan, memberi sesama yang
membutuhkan, dan memberi untuk pekerjaan rumah ibadah).
- Pengacau
diubahkan menjadi pendamai.
Dimana
ada Roh Kemuliaan disitu juga akan ada mujizat
secara jasmani. Keluaran
16: 3, 7-8 16:3
dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di
tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali
berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami
keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan
kelaparan." 16:7
Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah
mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka
kamu bersungut-sungut kepada kami?" 16:8
Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN
yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti
sampai kenyang pada waktu pagi,
karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu
sungut-sungutkan kepada-Nya--apalah kami ini? Bukan kepada kami
sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
=
Roh
Kemuliaan menjadikan
yang tidak ada menjadi ada
(dari tidak ada daging menjadi ada daging, dari tidak ada roti
menjadi ada roti), untuk memelihara kehidupan kita secara
ajaib.
Yohanes
11:39-40 11:39
Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau,
sebab sudah empat hari ia mati." 11:40
Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau
percaya engkau
akan melihat kemuliaan Allah?"
=
Tuhan mampu membangkitkan Lazarus yang sudah mati 4 hari = kalau ada
kemuliaan Tuhan, yang
mustahil menjadi tidak mustahil,
yang
busuk/hancur menjadi baik, semua menjadi baik dan indah pada
waktuNya,
masa depan yang indah dan berhasil.
Dan jika Yesus datang
kedua kali kita mengalami mujizat terakhir yaitu kita diubahkan
menjadi sama mulia seperti Yesus dan kita terangkat diawan-awan
kemuliaan bersama Dia selamanya
Pelajaran kita malam
ini adalah salib. Memang pahit/sengsara bagi daging, tapi ada Roh
Kudus didalamnya untuk merubah yang pahit menjadi manis, yang
buntu menjadi terbuka, dan yang busuk/hancur menjadi indah
pada waktuNya, yang tidak ada menjadi ada, dan sampai kita sama
mulia seperti Dia.
JANGAN RAGU MEMIKUL SALIB TUHAN!
Tuhan Memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|