Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 8: 13

8:13.Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasarterbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Ini adalah keadaan sesudah peniupan keempat sangkakala yang pertama, yaitu burung nasarmembawa berita tentang penghukuman tiga sangkakala yang lain (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 13 Januari 2019).

Ada dua kemungkinan tentang burung nasar:

  1. Yang pertama: kehidupan hamba/pelayan/anak Tuhan yang menolakbunyi sangkakala sekarang ini; sama dengan menolak firman penggembalaan/firman pengajaran yang keras, yang diulang-ulang untuk menyucikan sidang jemaat sampai sempurna; tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa; menolak penyucian.

    Akibatmenolak bunyi sangkakala: akan menghadapi burung nasaryang membawa berita penghukuman: sangkakala kelima, keenam, dan ketujuh atas dunia dan segala isinya; mengalami penghukuman yang kelima, keenam, dan ketujuh dari Anak Allah yang akan melanda bumi dan isinya.

  2. Yang kedua: kehidupan hamba/pelayan/anak Tuhan yang mau mendengar dan dengar-dengaranpada bunyi sangkakala sekarang ini, sehingga mengalami penyucian dan pembaharuansecara terus menerus sampai sempurna seperti Yesus--menjadi sama dengan burung nasaryang naik ke atas gunung penyembahan sampai gunung Yerusalem baru, kerajaan sorga kekal selamanya.
    Burung nasar menunjuk pada kehidupan yang menantikan kedatangan Tuhan ke dua kali.

Kita harus sungguh-sungguh mendengar bunyi sangkakala sampai tampil seperti burung nasar dengan kekuatan kedua sayapnya yang besar, untuk naik ke gunung penyembahan--melintasi badai lautan dunia--, sampai gunung Yerusalem baru.
Ayub 39: 30-33

39:30.Atas perintahmukah rajawaliterbang membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi?
39:31.
Ia diam dan bersarang di bukit batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit didatangi.
39:32.
Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;
39:33. anak-anaknya menghirup darah, dan
di mana ada yang tewas, di situlah dia."

(terjemahan lama)
39:33. Maka anak-anaknya mencaruk darah! dan
di tempat ada bangkaidi sana juga tempatnya.

'rajawali' = burung nasar.
Praktik menjadi burung nasar(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 13 Januari 2019):

  1. Ayat 32: 'dari jauh matanya mengamat-amati'= memiliki pandangan jauh ke depan, artinya: memiliki pandangan rohani; lebih mengutamakan perkara sorga dari pada perkara di bumi (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 13 Januari 2019).

  2. Ayat 33: 'di tempat ada bangkai di sana juga tempatnya'= burung nasar mengerumuni bangkai, artinya menghargai kurban Kristus (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Januari 2019).

  3. Ayat 30-31= 'bersarang di gunung yang tinggi, yang sulit untuk didatangi'= doa penyembahan. (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 18 Januari 2019).

AD. 3

'bersarang'= sarang sama dengan rumah. Bagi kita, rumah adalah kebutuhan pokok.
Jadi, doa penyembahan harus sudah menjadi kebutuhan pokok dalam hidup sehari-hari; doa penyembahan sudah menjadi kegemaran dalam hidup kita menjelang kedatangan Yesus kedua kali.

Kalau tidak menyembah satu hari, berarti hilang satu hari. Saat pagi kalau kita tidak menyembah, kita sudah kehilangan satu hari. Ini kita pelajari dari cerita Firaun. Tuhan berkata kepada Musa: Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah diadi tepi sungai Nil....,karena Firaun datang dulu ke sungai Nil untuk membuang kotoran, dan rakyatnya tinggal menerima yang ditinggalkan oleh Firaun.

Firaun gambaran dari setan. Dahului setan lewat doa pagi, supaya kita tidak kehilangan satu hari. Kalau tidak doa pagi, kita akan kehilangan satu hari, dan akibatnya: marah dan sebagainya karena dikuasai setan.
Harus gemar menyembah Tuhan! Yang mau kuliah atau bekerja, jangan lupa untuk menyembah Tuhan, supaya pengaruh di sekolah dan lain-lain--pengaruh Firaun--bisa ditangkal--doa penyembahan sama dengan 'bersarang di gunung yang tinggi, yang sulit untuk didatangi'. Kita dilindungi oleh Tuhan, tidak bisa dijamah oleh musuh-musuh.

Mazmur 103: 5
103:5.Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.

(terjemahan lama)
103:5. Yang mengenyangkan mulutmu dengan kebajikan, dan membaharuihal mudamu seperti burung nasar.

Selain untuk bertelur dan lain-lain, burung nasar juga bersarang untuk MENGGANTI BULUNYA.
Jadi, dalam doa penyembahan--ditambah doa puasa dan doa semalam suntuk--terjadi perobekan daging sehingga kita mengalami pembaharuan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus sampai sempurna seperti Dia; kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan--terbang dengan kedua sayap dari burung nasar--sampai masuk gunung Yerusalem baru.

Inilah doa penyembahan, yaitu kita memandang wajah Yesus dan kita disinari, sehingga kita berubah. Tadinya kita berdusta, diubahkan jadi jujur, terus diubahkan, sampai satu waktu menjadi sama mulia dengan Yesus.

Kalau pembaharuan dikaitkan dengan burung nasar, ini sama seperti burung nasar yang mengganti bulu yang lama dengan bulu yang baru, sehingga ia tampil lebih muda dan kuat untuk menghadapi tantangan dan rintangan di akhir zaman.
Karena itu tidak ada alasan meskipun sudah tua. Sekalipun tua, kalau banyak naik gunung, hidup itu akan berubah dari daging menjadi rohani--dagingnya hilang, tetapi rohaninya lebih mudah dan kuat.

Kalau kita lemah untuk beribadah dan melayani, berarti kita kurang naik gunung. Mari, naik gunung, banyak menyembah, biar usia lebih tua dan sebagainya, tetapi kekuatan selalu baru. Tuhan memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan dan rintangan apapun di akhir zaman.

Inilah burung nasar: pandangannya, sikapnya--selalu menghargai kurban Kristus--, dan selalu naik gunung penyembahan.
Tetapi sayang, ada burung nasar yang bulunya tidak tumbuh--BURUNG NASAR YANG GUNDUL.

Mikha 1: 16
1:16. Cukurlah dan gundulkanlah kepalamu, karena anak-anak kesayanganmu! Jadikanlah kepalamu gundul seperti gundulnya burung bangkai, sebab dari padamu mereka akan masuk pembuangan.

'burung bangkai'= burung nasar.
Kita harus waspada karena bulu lama rontok, tetapi tidak tumbuh bulu baru, artinya tidak mengalami pembaharuan hidup; tetap mempertahankan manusia darah daging yang berdosa.
Akibatnya: 'mereka akan masuk pembuangan'= tidak bisa menjadi mempelai wanita sorga; tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali, dan binasa selamanya.

Mari, jadi burung nasar yang sungguh-sungguh--yang mengalami keubahan--, semakin tambah usia, tetapi tambah kuat karena kekuatan baru dari Tuhan. Jangan sampai gundul!

Mengapa burung nasar gundul--tidak mengalami pembaharuan hidup--?

  1. Yang pertama: burung nasar menjadi gundul karena tidak mengerumuni bangkai, artinya: tidak menghargai kurban Kristus.
    Matius 26: 23-25
    26:23.Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
    26:24.Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
    26:25.Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

    Saat itu mereka sedang makan dan minum perjamuan suci.
    Perjamuan suci= gambaran dari kurban Kristus.

    'Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku'=> kalau saat itu Yudas menghargai perjamuan suci/kurban Kristus--mau menguji diri--, dia akan menangis dan mengaku kepada Tuhan, tetapi ia berkata: Bukan aku, ya Rabi?Ini sama dengan Yudas tidak menguji diri/menghakimi diri sendiri, sehingga tidak mau mengaku dosa--menutupi dosa dengan berdusta--dan menyalahkan orang lain--ia berkata: Bukan aku, ya Rabi?, berarti menyalahkan yang lain, bahkan Yesus/pengajaran yang benar.

    Inilah tipe burung nasar yang gundul--tidak mengalami pembaharuan hidup.

    Yudas Iskariot mempertahankan dosa yaitu:

    • Dosa mencuri:

      • Mencuri milik Tuhan--sekarang mencuri persepuluhan dan persembahan khusus.
      • Mencuri milik sesama yang membutuhkan.
        Mencuri sama dengan berdusta.

        Di dalam berkat yang kita terima dari Tuhan ada milik Tuhan, milik sesama yang membutuhkan. Karena itu kita bersyukur ada ibadah-ibadah kunjungan, di dalam nikah dan penggembalaan juga ada sesama yang membutuhkan. Tidak usah malu. Memang seperti itulah satu tubuh--dalam satu tubuh, kalau ada yang luka, akan diperhatikan.

        "Karena itu saya bilang: Jangan malu, untuk ibadah kunjungan jangan memikirkan uangnya. Ikut sesuai dengan berkat Tuhan. Tetapi jangan jadi Yudas juga. Ada uang untuk bayar bis, lalu bilang: Tidak ada, tetapi nanti pulang bawa ini itu. Jangan! Tetapi dengan saya sampaikan ini jangan kemudian saudara tidak mau ikut. Yang penting jujur, jangan berdusta."

      • Mencuri milik orang lain: korupsi, hutang tidak bayar. Kalau memang pailit, harus datang baik-baik untuk dicari penyelesaiannya.

    • Dosa tidak setia, sampai meninggalkan jabatan pelayanan; Yudas kehilangan jabatan pelayanan, sehingga jabatannya diambil orang lain, dan ia tidak bisa kembali lagi selamanya, berarti ia tidak ada tempat lagi di dalam tubuh Kristus.
      Kisah Rasul 1: 17-20
      1:17. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
      1:18. --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
      1:19. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah--.
      1:20. "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan:
      Biarlah jabatannya diambil orang lain.

      Ingat! Jabatan pelayanan adalah tempat kita di dalam tubuh Kristus. Kalau tidak ada jabatan, berarti tidak ada tempat di dalam tubuh Kristus; keluar dari tubuh Kristus, dan masuk tubuh Babel untuk dibinasakan.

      Yesaya 22: 15-19
      22:15. Beginilah firman Tuhan, TUHAN semesta alam: "Mari, pergilah kepada kepala istana ini, kepada Sebna yang mengurus istana, dan katakan:
      22:16.
      Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini, hai yang menggali kuburnya di tempat tinggi, yang memahat kediaman baginya di bukit batu?
      22:17. Sesungguhnya, TUHAN akan melontarkan engkau jauh-jauh, hai orang! Ia akan memegang engkau dengan kuat-kuat
      22:18. dan menggulung engkau keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas; di situlah engkau akan mati, dan di situlah akan tinggal kereta-kereta kemuliaanmu, hai engkau yang memalukan keluarga tuanmu!
      22:19.
      Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan.

      Orang melayani Tuhan sama dengan mengurus istana kerajaan sorga, bukan disiksa.
      'Ada apamu dan siapamu di sini, maka engkau menggali kubur bagimu di sini'= mengurus istana tetapi malah menggali kubur, bodoh sekali; hanya merasa sok pintar, mau lebih pintar dari pada Tuhan--seperti Yudas yang juga membeli tanah kuburan.

      Yudas Iskariot sama dengan Sebna yang kehilangan jabatan pelayanan sehingga jadi burung nasar yang gundul.
      Mari kita bertahan hari-hari ini, harus melayani! Jangan sampai tidak punya jabatan apapun! Tuhan tolong kita semua.

      Gundul= seperti bola, artinya menjadi bola permainan setan. Kalau kita tidak setia bahkan meninggalkan jabatan pelayanan kita akan menjadi bola permainan setan, sehingga hidup menjadi sia-sia dan bodoh sekali secara rohani--seperti membeli tanah kuburan; dari istana pindah ke tanah kuburan--; mati rohani, mulai dekat dengan dosa bahkan berbuat dosa sampai puncaknya dosa--melayani setan.
      Ini sama dengan kehilangan keselamatan dan hidup kekal; tidak bisa masuk kerajaan sorga karena penghuni kerajaan sorga adalah imam dan raja.

      Mari sungguh-sungguh! Banyak kesibukan kita untuk bekerja dan sekolah, silakan, tetapi perhatikan ibadah pelayanan lebih dari semua!
      Biarlah kita berjuang untuk tetap beribadah melayani Tuhan dengan setia berkobar-kobar sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Hidup kita akan semakin indah sampai yang terindah saat kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

    Inilah penyebab burung nasar menjadi gundul--tidak mengalami pembaharuan--yaitu tidak mau menghargai kurban Kristus; tidak mau mengoreksi diri tetapi hanya menyalahkan orang lain dan Tuhan.

  2. Yeremia 2: 13-16
    2:13.Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.
    2:14.Adakah Israel itu budak atau anak budak? Maka mengapa ia menjadi rampasan?
    2:15.Terhadapnya singa-singa muda mengaum, menyaringkan suaranya; negerinya dibuat orang menjadi tandus, kota-kotanya terbakar, tidak lagi berpenduduk.
    2:16.Bahkan orang-orang Memfis dan Tahpanhes telah menggundul batu kepalamu.

    'yang tidak dapat menahan air'= kolam kering.

    Yang kedua: burung nasar menjadi gundul karena hamba/pelayan Tuhan membuat dua kesalahan:

    • Kesalahan pertama: meninggalkan sumur/sumber air kehidupan.
      Sumur menunjuk pada kandang penggembalaan, yaitu:

      • Tempat di mana kita bisa menimba air kehidupan/firman penggembalaan yang diulang-ulang.
        Mulai dari perjanjian lama, sumur ada kaitan dengan penggembalaan--untuk memberi minum domba-domba.

      • Tempat pertemuan antara mempelai wanita dan mempelai pria.
        Keluaran 2: 15-16, 21
        2:15.Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
        2:16.Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.
        2:21.Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.

        Saat itu ada orang Israel berkelahi dengan orang Mesir, lalu Musa membunuh orang Mesir, lalu Firaun mendengar hal itu dan mengejar Musa.

        'duduk-duduk di tepi sebuah sumur'= kalau tidak ada sumur, akan lari terus.
        Kalau suami isteri tidak satu sumur, akan lari terus karena terus ada masalah--seperti dikejar setan.

        Suami isteri harus satu penggembalaan atau satu pengajaran. Ini bukan peraturan gereja, tetapi firman--Musa dan Zipora bertemu di sumur baru bisa menikah.

        Jadi, ada dua kegunaan sumur penggembalaan:

        1. Kegunaan sumur penggembalaan yang pertama: untuk melarikan diri dari kejaran Firaun--gambaran dari setan dengan pencobaan-pencobaan di segala bidang, ajaran palsu, dosa untuk membuat kita letih lesu, berbeban berat, susah payah, kutukan, sampai binasa
          Kalau ada masalah mau lari ke mana? Lari ke sumur penggembalaan, hanya di situ jawaban kita.

          Sangat celaka kalau ada masalah malah meninggalkan sumur penggembalaan dan menggali kolam kering. Dua kali salah, ia akan gundul dan babak belur. Yang benar adalah ada masalah lari ke sumur.

          'Musa duduk-duduk', artinya santai; tenang, tidak ada kekuatiran--seperti Yesus tidur di tengah gelombang--; kita mengalami ketenangan dan damai sejahtera di tengah gelombang dunia; semua enak dan ringan.

          Kita tenang, dan masalah diselesaikan oleh Tuhan. Itulah penggembalaan. Kita hanya tinggal duduk. Kalau kita jalan-jalan, Tuhan yang akan duduk, dan kita setengah mati. Lima ribu orang duduk, hanya ada lima roti dan dua ikan, tetapi semua selesai.

          Mantaplah dalam penggembalaan, dan perhatikan kandang penggembalaan--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

        2. Kegunaan sumur penggembalaan yang kedua: Zipora datang.
          Secara jasmani: jodoh datang sendiri; kalau Tuhan izinkan kita menikah, Dia akan mempersiapkan jodoh yang terbaik di dalam kandang penggembalaan.

          "Ini doa saya juga untuk masalah perjodohan. Saya bilang pada isteri saya: 'Ayo, doakan untuk perjodohan mereka, supaya Tuhan tolong. Jangan sampai salah.'"

          Secara rohani: di dalam penggembalaan kita sedang dibentuk untuk menjadi mempelai wanita yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

      Jangan tinggalkan sumber air kehidupan! Kalau meninggalkan sumber air kehidupan, kita tidak akan pernah sempurna.

    • Kesalahan kedua: menggali sumur kering.
      2 Petrus 2: 17
      2:17.Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

      Menggali sumur kering, artinya melepaskan pengajaran yang benar, dan beralih kepada guru-guru palsu dengan ajaran-ajaran palsunya.
      Hati-hati! Sekarang yang lebih dulu mendengar pengajaran, tahu-tahu berkata: Oh tidak benar itu,sampai tidak sadar sudah meninggalkan firman pengajaran yang benar, dan beralih pada ajaran sesat--yang terdahulu menjadi yang terkemudian.

      Dulu Hawa mulai mendengar yang tidak benar, akhirnya bimbang--menambah dan mengurangi firman--, tanpa sadar ia jauh dari pada yang benar--sudah sesat.

      Bentuk ajaran palsu:

      • Pengetahuan.
        1 Timotius 6: 20
        6:20.Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilahomongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

        Firman Allah dijadikan ilmiah--pengetahuan--, bukan ilham. Pengetahuan hanya untuk berdiskusi dan berdebat; tidak menjadi iman.
        Yang benar adalah firman Allah merupakan ilham/wahyu dari Tuhan, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab. Ini yang akan menjadi iman, dan dipraktikkan; kita disucikan sampai mencapai kesempurnaan.

        Kita harus tegas. Sistemnya Yesus adalah jangan merasa pandai. Kalau Yesus merasa pandai, Ia datang saja kepada ahli Taurat, tetapi Ia tidak mau, sehingga Ia menyingkir. Itulah ajaran Yesus, kalau ada ajaran lain, kita menyingkir, bukan melawan atau memusuhi, dan kita akan selamat.

        Jangan sok pandai seperti Hawa!

      • Dongeng= ilustrasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya; tidak sesuai firman.

      Semua inilah yang membuat kita tidak disucikan dan diubahkan; tetap manusia darah daging; tetap jadi burung nasar yang gundul.
      Tetapi kalau bertahan pada pengajaran yang benar kita akan disucikan dan diubahkan.

      Hati-hati! Yang palsu justru lebih disukai dari pada yang asli.
      Jadi jangan putus asa kalau jumlah kita hanya sedikit. Kegerakan pengajaran yang benar akan ada waktunya. Tuhan tolong.

    Yeremia 2: 18
    2:18.Dan sekarang, apakah untungmu untuk pergi ke Mesir, hendak meminum air sungai Nil? Dan apakah untungmu untuk pergi ke Asyur, hendak meminum air sungai Efrat?

    Kalau sudah kena ajaran palsu dan tidak mau digembalakan, akibatnya:

    • Akibat pertama: kembali ke Mesir--minum air sungai Nil. Firaun sudah lebih dulu masuk, setelah itu kita yang minum.
      Artinya: kembali tertawan oleh duniadengan segala pengaruhnya.

      Pengaruh dunia membuat kita tidak setiadalam ibadah pelayanan, bahkan mencari kepuasan di dunia yang membuat jatuh dalam dosa, atau kepuasan dunia dibawa masuk dalam gereja, sehingga tetap seperti dunia--gundul.
      Cara main musik, berkhotbah dan sebagainya sama seperti dunia, berarti nanti menjadi sama dengan dunia, bukan serupa dengan Tuhan--tidak mengalami pembaharuan.

    • Akibat kedua: minum air sungai Efrat--Babel. Ke situ saja arahnya, dan akhirnya pergi ke Babel, artinya berbuat dosa sampai puncaknya dosayaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan--dari pergaulan dunia akhirnya jatuh dalam dosa Babel.

      Kalau kita mencari kepuasan sorga, tidak perlu lagi kita mencari Babel; tidak perlu jatuh dalam dosa.

    Inilah alasan kenapa burung nasar menjadi gundul--tidak mengalami pembaharuan--, yaitu tidak menghargai kurban Kristus--seperti Yudas Iskariot; tetap dalam dosa mencuri dan tidak setia, sampai hancur binasa--, kemudian tidak mau tergembala--meninggalkan kandang penggembalaan/firman penggembalaan; sumur air kehidupan--, dan menggali sumur kering--datang kepada nabi palsu.

  3. Yesaya 3: 24
    3:24.Maka sebagai ganti rempah-rempahharum akan ada bau busuk, sebagai ganti ikat pinggang seutas tali, sebagai ganti selampit rambut kepala yang gundul, sebagai ganti pakaian hari raya sehelai kain kabung; dan tanda selar sebagai ganti kemolekan.

    'sebagai ganti rempah-rempah'= berarti sudah tidak ada lagi rempah-rempah, tetapi bau busuk.

    Yang ketiga: burung nasar menjadi gundul karena tidak ada rempah-rempah, artinya tidak mau menyembah Tuhan.

    Tidak mau menyembah Tuhan atau terpaksa saat menyembah Tuhan sama dengan orang yang sombong. Dia diciptakan oleh Tuhan, dan ditiupkan Roh Tuhan, seharusnya mencari induknya--roh kita merupakan bagian dari Roh Tuhan--, tetapi kalau sombong, ia tidak akan mau menyembah.
    Hati-hati! Yudas tidak mau beribadah, kemudian tidak mau tergembala--ajaran benar ditinggalkan dan pergi pada ajaran palsu--, dan akhirnya tidak mau menyembah.
    Inilah sumbernya mengapa tidak mengalami pembaharuan--burung nasar yang gundul; tidak bisa terbang saat Tuhan datang.

    Tadi, Yudas Iskariot tidak setia--termasuk mencuri--dalam ibadah pelayanan--dari istana sorga Yudas beralih pada kuburan--,, kemudian dari sumur air kehidupan pergi sungai Nil dan Efrat. Ia tidak mau tergembala; ajaran benar ditinggalkan, lalu pergi ke ajaran palsu yang sesuai dengan kehendak dagingnya. Yang terakhir: tidak mau menyembah--tidak ada rempah-rempah.

    Mengapa tidak bisa menyembah Tuhan atau terpaksa menyembah Tuhan?Karena terlalu banyak mencium bau busuk, bukan rempah-rempah--'sebagai ganti rempah-rempahharum akan ada bau busuk'.
    Hidung menunjuk pada penyembahan.
    Buah busuk= bergosip, memfitnah orang, menjelekkan orang, mencari kesalahan orang, menghakimi orang lain. Kalau ada bau busuk, tidak akan bisa menyembah Tuhan--kering rohani.
    Mari cium rempah-rempah, jangan bau busuk!

    Hidungmempelai wanita ini diperhatikan oleh Tuhan.
    Kidung Agung 7: 4
    7:4.Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.

    Kalau hidungnya baik--banyak menyembah Tuhan--, bulu/rambut akan tumbuh--terjadi pembaharuan.
    Kegunaan doa penyembahan adalah:

    • 'hidungmu seperti menaradi gunung Libanon, menghadap ke kota Damsyik'--menara adalah tempat untuk mengawasi--, artinya doa penyembahan berguna untuk berjaga-jaga menghadapi musuhyaitu setan--Damsyik artinya minum darah (setan).
      Kalau tidak mau menyembah Tuhan, darah Yesus dalam hidup kita bagaikan dihisap oleh setan, sehingga kita tidak punya kekuatan dan perlindungan, biarpun kita pandai atau hebat.

      Akibatnya: lama kelamaan rohani kita menjadi lemah, sakit, sampai berbuat dosa--darah Yesus tidak bekerja dalam hidup kita, karena darah dan dupa (penyembahan) harus ada. Tidak ada dupa berarti tidak ada darah Yesus yang bekerja. Jangan dibiarkan! Terhadap perkara rohani kita mulai lemah, sakit--berbuat dosa. Kalau dibiarkan akan mati rohani dan binasa selamanya.

      Dalam doa penyembahan darah Yesus bekerja untuk membebaskan kita dari dosa-dosa; rohani kita bertumbuh, bertambah kuat sampai kesempurnaan.

    • ''hidungmu seperti menara di gunung Libanon'= doa penyembahan sama dengan naik ke atas gunung--kita ingat Yesus naik gunung dan tiba-tiba wajah-Nya berubah.
      Libanon artinya putih--seperti Yesus yang wajah-Nya bersinar bagaikan matahari terik dan pakaian-Nya putih berkilau-kilauan.
      Artinya: doa penyembahan berguna untuk mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani--bulu yang lama rontok, dan bulu yang baru tumbuh.

      Pembaharuan dimulai dari wajah--yang sama dengan hati. Kalau hatinya gembira, wajah berseri dan seterusnya
      Matius11: 28-30
      11:28.Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
      11:29.Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembutdan rendah hatidan jiwamu akan mendapat ketenangan.
      11:30.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

      Hati yang keras diubahkan menjadi hati seperti Yesus yaitu:

      • Rendah hati= kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
        Kalau berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku dosa, berarti sombong, ditambah dengan menyalahkan orang lain, berarti sama dengan setan--puncak kesombongan seperti Lucifer.
        Kalau kita belum berani mengaku dosa, diam.

      • Lemah lembut= kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
      • Sabar(Efesus 4: 2: Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar...)=

        1. Sabar dalam penderitaan sendiri--tidak bersungut dan menyalahkan orang lain tetapi tetap mengucap syukur.
        2. Sabar dalam penderitaan untuk menolong orang lain.

          "Guru saya, om Pong tiba-tiba di depan saya berkata: Orang tanya, sudah diberi jalan, malah tanya kepada orang lain lagi. Kesal, tetapi beliau tetap sabar dan melayani. Biasanya kita begitu, kalau ayat bilang: tidak boleh, akan tanya terus sampai jadi: boleh. Jadi firmannya disamakan dengan kita. Jangan begitu, tetapi kita harus tegas."

        3. Sabar menunggu waktu Tuhan. Jangan mengambil jalan sendiri di luar firman, bahaya, itu adalah jalan buntu dan kebinasaan. Tunggu waktu Tuhan!

      Kalau sudah rendah hati, lemah lembut, dan sabar, kita akan mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan--semua kita serahkan kepada Tuhan--, karena ada Roh Kudus di dalam kita--kita menjadi tempatnya Roh Kudus. Inilah yang menjadi kekuatan kita.
      Tanpa Roh Kudus kita tidak bisa apa-apa.

      Roma 8: 15
      8:15.Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Rohyang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

      Kalau hidungnya baik, bulu/rambut akan tumbuh.
      Bangsa kafir bisa menerima Roh Kudus hanya karena kasih karunia Tuhan--seharusnya hanya bangsa Israel yang menerima Roh Kudus.

      Pada saat ini juga, sediakan hati yang damai sejahtera--lemah lembut, rendah hati, dan sabar--, Roh Kudus akan dicurahkan.

      Kegunaan Roh Kudus:

      • Roh Kudus melepaskan kita dari perbudakan dosa dan puncaknya sekarang juga. Manusia kafir memang tidak bisa terlepas dari dosa sekalipun ingin terlepas, tetapi saat Roh Kudus menyentuh kita, Dia mampu melepaskan kita dari dosa.

        "Saya jadi orang kristen, sampai SMA masih kristen yang asal-asalan. Tetapi setelah mau masuk perguruan tinggi, saya baru berpikir karena diingatkan kakak saya. Dulu untuk masuk perguruan tinggi negeri hanya satu dua orang saja dari warga keturunan yang diterima, tidak seperti sekarang. Dari situ saya mau sungguh-sungguh ikut doa puasa--disentuh Roh Kudus--, saya tidak mau meninggalkan gereja."

        Perbudakan apa saja siang ini, Dia mampu membebaskan kita.

      • Roh Kudus membuat kita takut akan Tuhan--benci dosa dan setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
      • Roh Kudus membuat kita berseru: Ya Abba, ya Bapa,artinya taat dengar-dengaran.
        Taat atau penundukan sama dengan rambut.
        Di dalam surat Korintus dituliskan: Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga mengguntingrambutnya. Artinya: kalau tidak tunduk, rambut akan digunting, lama-lama gundul.
        Tetapi kalau tunduk, rambut akan lebat; tumbuh bulu yang baru.

        Jujur dan taat, itulah penundukan. Kita hanya mengulurkan tangan, dan tangan Roh Kudus diulurkan untuk mengadakan mujizat jasmani.
        Keluaran 14: 21
        14:21.Lalu Musa mengulurkan tangannyake atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

        Kita butuh Roh Kudus. Kita memang lemah, jangan putus asa, memang inilah manusia kafir, tetapi kalau disentuh Roh Kudus, kita hanya berkata: Kok bisa?

        Roh Kudus mampu membelah laut Kolsom, artinya memberi jalan keluar dari masalah yang mustahil--membuka pintu-pintu yang tertutup--, memberi masa depan yang berhasil dan indah. Sampai kalau Tuhan datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, untuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.

        Firaun--bangsa kafir--, hebat, kaya, pandai, tetapi tanpa Roh kudus mau ikut-ikut masuk laut Kolsom, ia justru mati, habis semua; mati dalam masalah, ketakutan dan sebagainya.
        Biar Roh Kudus tolong kita. Sekalipun kita sederhana, kalau ada Roh Kudus kita lebih hebat dari siapapun. Tuhan beserta kita.

Mohon supaya Roh Kudus menyentuh bahkan memenuhi kita.
Ketakutan apapun menjadi takut akan Tuhan. Kita bangsa kafir,, anjing dan babi, tidak mampu apa-apa, biar Tuhan yang menolong kita.

Jangan sombong dengan kehebatan! Mau hebat atau sederhana, kalau disentuh Roh Kudus, tangan-Nya yang akan bekerja. Tidak ada yang mustahil. Tunjukkan kekurangan dan kelemahan kita! Siapa tahu jamahan Roh Kudus terjadi siang ini juga.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 12 Maret 2023 (Minggu Pagi)
    ... supaya jangan ia tinggi hati terhadap saudara-saudaranya supaya jangan ia menyimpang dari perintah itu ke kanan atau ke kiri agar lama ia memerintah ia dan anak-anaknya di tengah-tengah orang Israel. Syarat menjadi raja-raja adalah jangan memelihara banyak kuda ayat . Ada dua pengertian kuda Kekuatan daging. Banyak kuda banyak warna ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 November 2017 (Jumat Sore)
    ... penatu dan api tukang pemurni logam. Maleakhi - . Lihat Aku menyuruh utusan-Ku supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya Ia datang firman TUHAN semesta alam. . Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 Juni 2015 (Rabu Sore)
    ... dalam hati kita bahkan mungkin semua dosa ada biarlah kita berdoa kepada TUHAN supaya kita bisa disucikan dan kita bisa naik gunung. Kalau hati disucikan dari dosa maka hati akan diisi dengan ketul roti di meja roti sajian ada ketul roti yang disusun bagian masing-masing ketul roti menunjuk pada firman pengajaran ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Oktober 2016 (Sabtu Sore)
    ... tubuh Kristus yang sempurna. Ingat semua yang kita korbankan untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus tidak akan sia-sia. Tuhan akan memberikan dua hal kepada orang yang diutusNya yaitu Tuhan memberikan kuasa Lukas - . Nama terdaftar di Sorga Lukas . ad. . Nama terdaftar di Sorga. Lukas Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Juni 2013 (Rabu Sore)
    ... mata mereka Penyembahan bagaikan naik gunung yang tinggi artinya sulit dan harus dipelajari. Sebab tidak semua orang bisa naik gunung yang tinggi. Kita belajar menyembah Tuhan setahap demi setahap semakin naik sampai puncak penyembahan yaitu tirai terobek. Ini berarti sudah masuk dalam kesempurnaan tabut perjanjian kelihatan . Dalam belajar penyembahan kita perlu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Juli 2016 (Senin Sore)
    ... dalam darah Yesus. Sesudah menjadi imam dan punya jubah pelayanan harus dicelup dalam darah Yesus. Di dalam Tabernakel ini menunjuk pada percikan darah di dalam ruangan maha suci. Ini juga merupakan kemuliaan atau kesempurnaan. Percikan darah mengalami sengsara daging bersama Yesus--penyucian terakhir. Contohnya harus datang ibadah besok masih ada tugas atau sekolah. ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Februari 2011 (Selasa Sore)
    ... kehidupan itu akan beroleh hidup kekal menjadi buli-buli emas. Roma Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus. Iman yang benar berasal dari mendengar Firman Kristus Firman yang diurapi oleh Roh Kudus Firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat menerangkan ayat Firman pengajaran yang benar. Hati-hati Ada iman yang tidak ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 22 Juli 2014 (Selasa Siang)
    ... menuai sudah tiba. Tunas sama dengan kuasa kebangkitan. Yesaya - Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Mei 2010 (MingguSore)
    ... menyongsong kedatangan Yesus kedua kali untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Matius . Akan tetapi waktu mereka sedang pergi untuk membelinya datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin lalu pintu ditutup. Kalau kita sudah diberkati Tuhan masih belum ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Juli 2021 (Kamis Sore)
    ... karena itu hati-hati dalam pengajaran. Sebaliknya firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk masuk dalam penyembahan yang benar kepada Tuhan. Kita menjadi sama dengan Yesus untuk mewarisi kerajaan Sorga. Jadi kita harus waspada karena ada penyembahan yang benar dan yang tidak benar. Begitu juga dengan doa puasa ada doa puasa yang benar dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.