Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Meja Roti Sajian menunjuk pada kehidupan manusia.
12 roti diatur menjadi dua susun (6 6) menunjuk pada firman pengajaran yang benar.
Kehidupan yang sudah diisi firman bisa disajikan di hadapan Tuhan dan sesama. Itulah pribadi Yesus. Itulah seorang hamba Tuhan.

Proses Yesus menjadi roti yang diletakkan di atas Meja Roti Sajian atau proses menjadi hamba Tuhan yang berkenan kepada Tuhan:
  1. Biji gandum harus jatuh ke dalam tanah.
    Yohanes 12:24
    12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

    Artinya adalah merendahkan diri dan rela direndahkan.

    Filipi 2:5-8
    2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
    2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
    2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Yesus yang tidak berdosa dan mulia harus rela merendahkan diri dan rela direndahkan sampai mati terkutuk di kayu salib untuk mengakui dan mengampuni dosa-dosa kita.

    Bagi kita semua, merendahkan diri adalah mengakui dosa-dosa kita sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama. Ini sama dengan datang pada kayu salib.

    1 Yohanes 1:7,9-10
    1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
    1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
    1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

    Saat kita mengaku dosa dengan sungguh-sungguh, maka darah Yesus aktif dalam dua hal:
    • Mengampuni segala dosa-dosa kita, sampai tidak ada bekasnya lagi, seperti kita tidak pernah berbuat dosa.
    • Menyucikan kita dari segala dosa, mencabut akar-akar dosa, sampai kita tidak berbuat dosa lagi. Ini sama dengan membenci dosa, sama dengan hidup dalam kebenaran.

    Jika hamba Tuhan/ pelayan Tuhan tidak mau mengaku dosa, maka:
    • Ia sedang menanggung beban berat dan menjadi beban bagi sidang jemaat. Maka suatu waktu, ia akan tinggalkan pelayanan.
    • Ia menjadi seorang pendusta/ penipu, yaitu menipu Tuhan, menipu sidang jemaat, sampai menipu dirinya sendiri.
    • Ia menjadi hamba Tuhan yang kosong seperti sekam yang hanya disiapkan untuk dibakar. Mungkin khotbahnya hebat, tetapi kosong, yaitu tidak membawa jemaat pada kedewasaan rohani. Salah satu bukti kedewasaan rohani adalah jemaat bisa masuk kandang penggembalaan.

    Rela direndahkan artinya berdiam diri jika difitnah, jika tidak salah tetapi disalahkan, dirugikan, disakiti. Dengan cara direndahkan, maka akan mempercepat proses menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang rendah hati, yaitu hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang mengaku hanya bagaikan tanah liat belaka. Kita mengaku tidak layak, banyak kesalahan, tidak mampu, tidak berdaya apa-apa, tidak berharga apa-apa. Kita hanya bergantung sepenuh pada belas kasih dan anugerah Tuhan yang besar.

    Buktinya:
    • Suka berdamai, saling mengaku dan saling mengampuni. Sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan. Sehingga kita kuat bertahan sampai garis akhir.
    • Banyak berdoa dan menyembah Tuhan, berserah dan berseru kepada Tuhan. Maka Ia akan mengulurkan tangan anugerah yang besar kepada kita tanah liat yang tidak berharga. Kita merasakan kuasa penciptaan dari Tuhan.

    Hasilnya:
    • Tangan anugerah Tuhan yang besar sanggup menciptakan kita menjadi bejana kemuliaan.
      Roma 9:22-24
      9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan--
      9:23 justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
      9:24 yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,

      Kita dipakai untuk memuliakan Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita. Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna dan mulia. Maka kita hidup dari belas kasih Tuhan yang besar.

    • Bejana kemuliaan = bejana belas kasih Tuhan.
      Kita dipelihara secara ajaib oleh tangan anugerah Tuhan yang besar. Lima roti dan dua ikan untuk 5000 orang, sisa 12 keranjang. Tuhan sanggup menjadikan semua baik dan indah, sampai sempurna. Jika Yesus datang kedua kali, kita dipermuliakan bersama Dia di awan-awan yang permai, sampai masuk Yerusalem Baru selamanya.

      Apa pun keadaan kita, mungkin seperti penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus, asalkan mau mengaku dosa, maka masih bisa ditolong oleh Tuhan.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 02 April 2010 (Jumat Sore)
    ... Israel beribadah kepada Tuhan. Secara bangsa putri Firaun adalah bangsa Mesir. Jadi putri Firaun adalah gambaran kehidupan Kafir yang jahat dan najis tetapi ada kerinduan untuk disucikan dan diselamatkan tetapi tidak ada kemampuan untuk bertahan hidup benar dan suci sehingga tetap binasa. Samuel - Daud tidak mau mandi. Daud adalah gambaran orang Israel ...
  • Ibadah Doa Malang, 20 Januari 2015 (Selasa Sore)
    ... kitab kehidupan itu ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. Sama dengan tidak masuk neraka sama dengan orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Wahyu Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Februari 2016 (Sabtu Sore)
    ... Yesus dalam kemuliaan-Nya dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus Petrus berkata kepada-Nya Guru betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah satu untuk Engkau satu untuk Musa dan satu untuk Elia. Tetapi Petrus tidak tahu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 April 2025 (Sabtu Sore)
    ... yang akan dibinasakan di neraka di mana ulatnya tidak mati dan apinya tidak padam. Mengapa Yesus harus dihukum mati bersama dengan penjahat pemberontak Efesus - . Itulah sebabnya kata nas Tatkala Ia naik ke tempat tinggi Ia membawa tawanan-tawanan Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia. . Bukankah Ia telah naik berarti bahwa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 27 Mei 2012 (Minggu Sore)
    ... mencapai kemuliaan. Artinya TANPA SALIB TIDAK AKAN ADA KEMULIAAN. Kalau kita tidak mau pengalaman salib kita tidak akan bisa mencapai kemuliaan. Kisah Rasul . Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman dan mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Agustus 2024 (Selasa Sore)
    ... rahasianya lewat ayat menerangkan ayat firman pengajaran yang benar. Jadi iman yang benar berasal dari mendengar firman pengajaran benar dengan sungguh-sungguh dengan suatu kebutuhan sampai mengerti firman buktinya adalah bisa sadar akan dosa menyesal . Kita bisa percaya yakin pada firman menjadi iman di dalam hati. Roma Karena dengan hati ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Mei 2017 (Sabtu Sore)
    ... Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Proses mengalami kebahagiaan Sorga adalah Mendengar dan membaca firman nubuat sama dengan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua dengan sungguh-sungguh dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 20 Juni 2010 (Minggu Pagi)
    ... akan binasa. Keluaran - Maka sekarang jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku sehingga aku mengenal Engkau supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah bahwa bangsa ini umat-Mu. Lalu Ia berfirman Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu. Sekalipun kita sudah ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 April 2020 (Minggu Pagi)
    ... beribadah bahkan meninggalkan Tuhan. Juga kedurhakaan pada sesama mulai dalam nikah suami tidak mengasihi istri istri tidak tunduk pada suami anak tidak taat. Krisis pada permulaan nikah masa pacaran seperti orang dunia dan sebagainya yang mengarah pada kehancuran nikah dan buah nikah sampai binasa selamanya. Kekeringan ini sudah terjadi mulai ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 25 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... rohani-- Praktik kemerosotan rohani yang pertama berbuat dosa kebiasaan dan dosa sengaja. Ibrani - . Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. . Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.