RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 April 2014 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9-20 penglihatan Rasul Yohanes di... Ibadah Raya Surabaya, 24 Mei 2015 (Minggu Sore)
Bersamaan
dengan hari Pentakosta
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN.... Ibadah Doa Malang, 27 Januari 2009 (Selasa Sore)
Oleh : Pdt. Mikha Sandatoding
Matius 5:38-39 menunjuk pada hukum kemurahan. Jika pipi... Ibadah Raya Surabaya, 18 Juli 2010 (Minggu Sore)
Matius 25: 8-13
25:8.
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana:
Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu,... Ibadah Ucapan Syukur Surabaya, 29 Desember 2008 (Senin Sore)
Matius 24: 29 = keadaan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, yaitu terjadi kegoncangan dan... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 November 2009 (Kamis Sore)
Nubuat ke-7 tentang hukuman atas dunia saat kedatangan Yesus kedua kali.
Matius... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 September 2014 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdp. Youpri Ardiantoro
Salam
sejahtera, selamat sore, selamat bersekutu di dalam kasih sayangnya
Tuhan kita Yesus Kristus. Kiranya... Ibadah Persekutuan Papua V, 04 Maret 2010 (Kamis Sore)
Ibrani 4: 12
Firman Allah, itu adalah makanan rohani.
Hidup kita dari buli-buli tanah liat... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 November 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 8 menunjuk pada Pelita Emas. Dalam... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Agustus 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam injil Lukas 12,
ada lima tabiat daging yang... Ibadah Doa Surabaya, 04 Agustus 2017 (Jumat Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Natal Persekutuan Malang, 25 Desember 2020 (Jumat Sore)
Selamat natal, salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 1:23 1:23 "Sesungguhnya, anak... Ibadah Raya Surabaya, 03 Januari 2016 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Jumat Agung Surabaya, 14 April 2017 (Jumat Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
merayakan Jumat Agung; kita marayakan kematian TUHAN... Ibadah Raya Malang, 16 Maret 2014 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9-20 adalah tentang penglihatan Yohanes...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 23 Juli 2017 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah
kita sekalian.
Wahyu
6: 7-8 6:7.
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai
yang keempat,
aku mendengar suara makhluk
yang keempat
berkata: "Mari!" 6:8.
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
hijau kuning
dan orang yang menungganginya bernama Maut
dan kerajaan maut
mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat
dari bumi untuk membunuh dengan pedang,
dan dengan kelaparan
dan sampar,
dan dengan binatang-binatang
buas
yang di bumi.
Ini
adalah pembukaan METERAI
YANG KEEMPAT;
penghukuman yang keempat dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu
terjadi kegerakan
kuda hijau kuning/kuda kelabu,
yang mengakibatkan MAUT
DAN KERAJAAN MAUT
menguasai seperempat bagian dari bumi untuk membunuh penduduk bumi
dengan pedang, kelaparan, sampar dan binatang buas--termasuk binatang
kecil seperti virus, bakteri yang semakin ganas hari-hari
ini--(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 16 Juli 2017).
Ada
tiga
macam maut/kematian:
- Maut/kematian
tubuh;
debu kembali menjadi debu, tetapi roh kembali pada Tuhan. Manusia
beda dengan binatang--binatang tidak punya roh. Binatang mati, habis
perkara, tetapi manusia masih ada roh yang harus kembali pada
Tuhan.
- Maut/kematian
rohani=
mati rohani karena berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa
makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa
percabulan); terpisah dari Tuhan.
- Maut/kematian
yang kedua=
kematian kekal di lautan api dan belerang; neraka selamanya.
Itulah
urutan kematian. Secara tubuh, bisa karena sakit atau yang lain,
tetapi rohnya kembali kepada Tuhan. Maut secara tubuh ini sedang
bergentayangan. Hati-hati dalam berkendaraan, makanan, harus berdoa
sungguh-sungguh. Maut tubuh ini sudah dahsyat lewat virus dan
sebagainya. Tuhan tolong. Secara rohani, hati-hati dengan kematian
rohani--berbuat dosa sampai puncaknya dosa--! Kalau mati rohani,
berarti terpisah dari Tuhan; tidak bahagia; kelihatan senang, tetapi
sebenarnya dalam penderitaan, susah payah, pahit getir, dan kalau
dibiarkan akan masuk dalam kematian yang kedua, neraka untuk
selamanya; orang yang mengalami kematian rohani akan dibawa ke
neraka; kematian kekal. Raja Daud mengatakan: hanya
satu langkah jaraknya aku dengan maut.
Kita
sudah belajar tempat
yang aman dari maut
yaitu berada di bawah kaki Tuhan, seperti Maria (diterangkan pada
Ibadah
Raya Surabaya, 16 Juli 2017
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 21 Juli 2017).
Hari
ini kita maju. Tadi ada istilah 'makhluk
yang keempat';
ini adalah makhluk di takhta sorga yang memberikan jalan keluar.
Sementara ada maut yang bergentayangan, Tuhan berikan tempat yang
aman, dan sekarang CARA
UNTUK MELAWAN MAUT.
Wahyu
4: 7 4:7.
Adapun
makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama
seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti
muka manusia, dan makhluk
yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Makhluk
keempat adalah sama seperti burung nasar yang sedang terbang. 'Burung
nasar'
sama dengan kehidupan yang menantikan Yesus yang segera datang
kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Tadi, makhluk yang
keempat berkata: 'Mari!';
segera--Yesus segera datang kembali.
Jadi, untuk
menghadapi maut,
caranya
adalah kita
harus sungguh-sungguh menantikan kedatangan Yesus kedua kali
di awan-awan yang permai. Ini adalah pengharapan
tertinggi
dari hidup kita. Banyak pengharapan kita, mungkin dari desa ke kota
untuk sekolah SMU, S1, S2--di Surabaya banyak universitas, SMU--atau
untuk bekerja dengan harapan gaji lebih baik, silahkan. Tetapi
pengharapan kita yang tertinggi adalah bisa menantikan kedatangan
Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau tertinggal
saat Yesus datang kembali kedua kali, sekalipun harapan di dunia
tercapai--kita pintar, kaya dan hebat--, segalanya itu tidak ada
artinya lagi; kita hanya ditelan maut, binasa selamanya bersama
dengan dunia.
Satu-satunya jalan untuk bebas dari maut adalah
kalau kita bisa menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua
kali--kita dibawa Tuhan ke awan-awan yang permai--; sementara dunia
sudah dikuasai maut seluruhnya--semua binasa, dibawa ke
neraka--.
Mari; segera, kita harus ada sikap menantikan
kedatangan Yesus kedua kali--pengharapan tertinggi dalam hidup kita.
Yang kerja, sekolah, silahkan, yang sungguh-sungguh, saya doakan.
Tetapi mohon maaf, itu tidak menolong, itu hanya untuk hidup
sementara di dunia, tetapi yang menolong kita adalah sikap kita yang
menantikan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang
permai.
Wahyu
22: 18-21 22:18.
Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan
nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada
perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya
malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. 22:19. Dan
jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari
kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon
kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab
ini." 22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,
berfirman: "Ya,
Aku datang segera!"
Amin,
datanglah, Tuhan Yesus! 22:21.
Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Ini
adalah penutup dari kitab Wahyu. Di sini terdengar suara: Ya,
Aku datang segera! Ini menunjuk pada kesiapan
Yesus
untuk segera datang kembali kedua kali dan mengangkat kita dari dunia
yang dikuasai maut ke awan-awan yang permai. Lalu bagaimana kita?
Ada jawaban: Amin,
datanglah, Tuhan Yesus!
Ini adalah kesiapan
sidang jemaat untuk menyambut kedatangan Yesus kedua akali di awan-awan yang
permai, sehingga terjadi pertemuan di udara antara Yesus sebagai
Mempelai Pria Sorga (Kepala/Suami) dengan kita mempelai wanita sorga
(tubuh Kristus yang sempurna) di awan-awan yang permai. Ini disebut
juga dengan perjamuan kawin Anak Domba; nikah yang sempurna, sesudah
itu kita masuk Firdaus/kerajaan Seribu Tahun Damai (Wahyu 20), dan
Yerusalem baru/kerajaan sorga yang kekal (Wahyu 21-22), tidak
ada maut
dan air mata lagi di sana.
Menghadapi maut, mari kita
menantikan kedatangan Tuhan. Yesus sudah siap untuk datang kembali
kedua kali, dan kita juga harus siap untuk menantikan dan menyambut
kedatangan-Nya kedua kali. Kita bersama Dia selamanya, dan bebas dari
maut.
Apa
persiapan gereja Tuhan?
Ayat 18-19: tentang firman nubuat. Ayat 21: tentang kasih
karunia. Ayat 20--kesiapan kita--diapit oleh ayat 18-19 dan
21. Jadi, kesiapan
gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan yang
permai dikaitkan
dengan dua hal:
-
Firman
nubuat (ayat 18-19).
-
Kasih
karunia (ayat 21).
AD.
1. FIRMAN NUBUAT Gereja
Tuhan yang siap untuk menanti dan menyambut kedatangan Yesus kedua
kali harus sudah menerima
dan mengalami firman nubuat.
Ada
dua
macam pemberitaan firman yang diajarkan oleh Rasul Paulus:
- Efesus
1: 13
1:13.
Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman
kebenaran, yaitu Injil
keselamatanmu--di
dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh
Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Yang
pertama: Injil
keselamatan;
firman penginjilan; kabar baik; susu bagi bayi-bayi yang baru lahir--yang belum percaya atau ba ru percaya
Yesus.
Kabar baik adalah Injil yang memberitakan tentang
kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, untuk mati di kayu salib dan
menyelamatkan orang berdosa. Memang Injil ini tujuannya untuk orang
yang berdosa, supaya tidak dihukum, tetapi diselamatkan. Caranya:
percaya Yesus, bertobat--stop dosa--, lahir baru dari air dan
Roh--baptis air dan Roh Kudus; hidup baru yaitu hidup benar. Tadinya
berdosa, kemudian mendengar Injil, percaya, bertobat, dan lahir baru
dari air dan Roh sehingga mendapatkan hidup baru yaitu hidup dalam
kebenaran. Kita selamat dan diberkati.
"Kita
berdoa, mungkin dua bulan lagi ada baptisan air. Bagi jiwa-jiwa baru
yang belum dibaptis, bersiap, dengar firman."
Yang penting dengaf firman. Semua harus kita lakukan sesuai
dengan firman/kehendak Tuhan. Dengar firman untuk didorong masuk
baptisan! Yang sudah dibaptis dengar firman juga untuk dicocokkan
baptisannya benar atau tidak. Kalau syarat atau caranya atau
hasilnya tidak betul, harus dikoreksi, karena baptisan
air ini penentu--seperti
masuk bahtera Nuh.
Jangan bicara mau sekolah dan lain-lain
kalau tidak masuk bahtera Nuh! Bahtera
Nuh hanya satu; baptisan air yang benar hanya satu.
Kalau tidak masuk bahtera Nuh, berarti sudah mati, tidak bisa
apa-apa--jangan bicara soal masa depan atau kedatangan Tuhan, sudah
tidak mungkin, karena sudah mati lebih dulu; sudah ditelan maut.
"Baptisan
air bukan dipaksa tetapi saya hanya menunjukkan bahwa baptisan air
yang benar itu bukan berdasarkan aliran gereja, pendapat pendeta,
tetapi berdasarkan firman."
Coba
bayangkan waktu zaman Nuh, kalau salah masuk bahtera, mana bisa
bicara masa depan, apalagi hidup kekal? Sama dengan baptisan
air, ini penentu. Saya bertanggung jawab sebagai gembala. Jangan
sampai kita kalah di awal. Sedangkan yang
baptisannya sudah benar, di langkah terakhir yang menentukan masih
bisa tersandung
di pintu sorga--seperti Yudas Iskariot. Yudas Iskariot, seorang
rasul, tetapi masih bisa tersandung di pintu sorga, apalagi kalau
salah baptisan, mau apa lagi? Sudah tidak bisa bicara lagi.
"Saya
tanggung jawab sebagai gembala untuk mendoakan dan memberitakan yang
benar. Jangan bosan!"
Yang
sudah percaya Yesus, kalau diberi susu terus, jadi abnormal. Karena
itu ada pemberitaan firman yang kedua.
-
2
Korintus 4: 3-4
4:3.
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa, 4:4. yaitu orang-orang yang tidak
percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini,
sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus,
yang adalah gambaran Allah.
Yang
kedua: cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus;
firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua;
makanan
keras;
kabar mempelai--dari kabar baik ditingkatkan menjadi kabar
mempelai.
Kabar mempelai adalah Injil yang memberitakan
tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja
segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan kita sampai
sempurna, tidak bercacat cela seperti Dia; kita menjadi mempelai
wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua
kali di awan-awan yang permai.
Jadi,
kedatangan Yesus kedua kali tidak ada kena mengena lagi dengan
dosa--kalau kedatangan Yesus pertama memang untuk orang
berdosa--. Tidak boleh ada dosa, sebab dosa itu maut. Sebab itu cara
untuk terlepas dari maut adalah mengharapkan kedatangan Yesus,
artinya: disucikan sampai tidak bercela; tidak ada dosa lagi; kita
bebas dari maut.
Firman nubuat sama dengan firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar
mempelai. Firman nubuat artinya:
- Firman
yang dibukakan/diungkapkan rahasianya,
yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam
alkitab.
"Saya
terangkan berulang-ulang: kalau fisika, matematika, rumus
diterangkan dengan rumus. Kalau firman pengajaran, ayat diterangkan
dengan ayat--ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam
alkitab."
- Firman
yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam sidang
jemaat;
mengungkapkan segala keadaan sidang jemaat, untuk bisa
disucikan.
Dosa
dibuka bukan untuk dipermalukan, tetapi untuk disucikan.
Ada
yang datang: 'firman-nya
kok anjing babi?'
Bukan dipermalukan. Kalau merasa: 'oh
iyaya aku itu,'
itu untuk disucikan. Apa gunanya kita mengerti sorga tetapi tidak
masuk ke dalamnya karena dosa tidak diungkap? Harus dua-duanya:
sorga diungkap dan dosa juga diungkap, tidak perlu mengungkap
neraka.
- Firman
yang mengungkapkan segala sesuatu yang akan
terjadi
dan pasti
terjadi di akhir zaman, terutama tentang:
- Penghukuman
yang akan melanda bumi: tiga kali tujuh penghukuman. Diungkapkan
supaya kita takut dan menyelesaikan semua sehingga tidak masuk
hukuman.
- Kedatangan
Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria
Sorga untuk mengangkat dan menyempurnakan kita di awan-awan yang
permai. Sebab itu disebut dengan kabar mempelai.
Untuk
melawan maut kita harus menantikan kedatangan Yesus kedua
kali--dikaitkan dengan firman nubuat. Kita harus menerima dan
mengalami pekerjaan firman nubuat.
Tadi di Wahyu 22: 18-19,
ada dua
hal yang dijaga
berkaitan dengan firman nubuat/kabar mempelai:
-
Ibrani
5: 11-14
5:11.
Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar
untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban
dalam hal mendengarkan. 5:12.
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya
menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok
dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan
makanan keras. 5:13.
Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran
tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. 5:14. Tetapi
makanan
keras adalah untuk orang-orang dewasa,
yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan
yang baik dari pada yang jahat.
Makan
firman sama dengan mendengar; kalau makan nasi, di mulut. Banyak
orang lamban makan, umurnya sudah cukup, tapi masih minum susu,
sehingga jadi abnormal. Rohani juga. Sudah bertahun-tahun ikut Yesus
masih cari firman: ayo
percaya, ayo bertobat, diberkati.
Itu sudah--sudah tahu dan mengalami.
"Seperti sekolah:
'Aku
mau SMP terus supaya ranking, tidak usah naik kelas.' Padahal
cita-citanya sampai S1. Sampai kiamat, tidak akan bisa S1."
Mari
meningkat! Jangan di situ terus! Kedatangan Yesus itu sebagai
Mempelai, tidak mungkin anak kecil jadi mempelai. Harus dewasa,
karena itu butuh makanan keras.
Perkara pertama
yang harus dijaga:
gereja Tuhan
jangan
lamban untuk mendengar firman pengajaran.
Banyak yang tidak mau karena terlalu lama atau terlalu
keras. Namanya makanan keras, memang lama. Kalau susu memang cepat,
tetapi makanan keras harus pelan-pelan--baca ayat dulu.
Sungguh-sungguh!
Jadi gereja Tuhan kalau mau menantikan
kedatangan Tuhan (bebas dari maut), jangan lamban untuk mendengar
dan menerima firman pengajaran. Kalau lamban atau menolak firman
pengajaran yang keras, ia akan tetap jadi anak kecil. Anak kecil ini
gampang disesatkan.
"Jangankan
anak kecil, anak remajapun bisa disesatkan lewat media sosial;
ditipu lalu dibawa lari. Kalau dulu anak-anak kecil yang jadi
korban. Dulu waktu saya masih SD, tahun 70an, kalau ayah saya datang
dari Surabaya bawa permen merk 'rabbit', seperti bawa mobil, anak
kecil berebut; namanya orang desa. Di depan sekolah begitu, bawa
merah-merah, lalu anaknya diculik dan dijual. Anak kecil mudah saja
ditipu."
"Kita
begitu juga. Ada hamba Tuhan dibilang: hebat! padahal kawin cerai
atau tidak benar soal uang. Kita hanya bilang: Oh, dia hebat; kita
sama seperti anak kecil yang tidak mengerti. Seorang ibu yang
sekarang digembalakan, itu lucu. Dia cerita pada saya tentang hamba
Tuhan yang hebat dan terkenal: 'Pak, waktu pendeta yang hebat,
terkenal itu khotbah, dari jauh saya hanya memberi tanda dengan
tangan, karena dia hutang tidak bayar. Saya telepon tidak bisa,
tidak diangkat. Satu waktu saya datang kebaktian, dia yang khotbah.
Jadi saya kasih tanda saja dari jauh.' Pendeta hebat dan terkenal
itu, kalau anak kecil, gampang diperdaya. Makanya saya juga harus
diteliti."
Efesus
4: 14 4:14.
sehingga kita bukan
lagi anak-anak,
yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh
permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,
Jemaat
disuruh korban tetapi dia sendiri tidak korban. Ini penyesatan dan
kelicikan. Anak
kecil gampang disesatkan oleh ajaran palsu, sehingga binasa; ditelan
maut juga.
Waktu nabi-nabi berkumpul, ada labu liar yang mengandung racun,
kalau dimakan, mati. Banyak yang mati rohani karena ajaran palsu,
sampai binasa selamanya.
Tadi, kalau lamban; tidak mau
makanan keras, akan jadi
anak kecil terus,
artinya:
- Tidak
bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba.
- Disesatkan;
salah arah; bukan ke atas tetapi ke bawah; tidak bisa masuk
perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai, tetapi masuk
neraka dan binasa selamanya.
-
Jatuh
dalam kelaparan rohani sampai masuk aniaya antikris selama tiga
setengah tahun.
Amsal
19: 15 19:15.
Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang
yang lamban akan menderita lapar.
Orang
yang malas--yang lain sudah bekerja, ia masih santai--ya tidak
makan--lapar jasmaninya. Kalau lamban mendengar firman, rohaninya
yang lapar. Hanya mau minum susu terus. Harus makanan keras!
- Terakhir,
anak kecil tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali;
ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.
Jangan
lamban! Mari, terima dan alami firman nubuat! Bukan berarti
penginjilan tidak penting--kalau tidak ada penginjilan, tidak ada
saya--, tetapi sudah, waktunya beralih. Kita bukan anak kecil
lagi.
Inilah perkara pertama yang harus dijaga berkaitan
dengan firman nubuat: jangan lamban atau menolak makanan keras!
-
Wahyu
22: 18-19
22:18.
Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan
nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan
kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab
ini. 22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan
sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus,
seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Perkara
kedua
yang harus dijaga: jangan
menambah atau mengurangi firman.
Tadi,
jangan lamban, tetapi segera terima, tidak usah dipikir-pikir, sudah
waktunya untuk makan makanan keras. Gembalanya juga jangan
tunggu-tunggu lagi:: Nanti
kalau saya sampaikan firman yang keras, lari semua.
Itu urusannya. Bayi sudah berumur berapa tahun, sudah waktunya makan
makanan keras.
Kemudian jangan menambah dan mengurangi firman
nubuat= jangan
merubah firman nubuat,
karena firman nubuat merupakan
wahyu
dari Tuhan;
firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan
ayat yang lain dalam alkitab. Wahyu
tidak boleh diubah! Mari,
terima dan dengar dengan sungguh-sungguh sampai dengar-dengaran.
Sudah beres dan kita bisa menantikan kedatangan Tuhan.
Amsal
30: 5-6 30:5.
Semua firman
Allah adalah murni.
Ia adalah perisai
bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya. 30:6. Jangan
menambahi firman-Nya,
supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Kalau
menambah
dan mengurangi firman, itu sama dengan pendusta/nabi palsu
yang akan dibinasakan. Orang yang mendengar firman yang ditambah
dan dikurang, ia sama seperti Hawa:
- Menyampaikan
firman dengan menambah kata 'raba',
artinya emosinya yang diraba dengan lawak, bukan hatinya, supaya
orang senang.
Kalau Roh Kudus disuruh ketawa-ketawa, akan jadi
seperti Simson. Simson gambaran dari Roh Kudus, kalau disuruh
melawak, tiga ribu orang mati--mati rohaninya.
Jangan
paksa Roh Kudus melawak! Itu logika, bukan Roh Kudus: kalau
melawak jadi tidak ngantuk.
- Lalu
mengurangi kata 'bebas';
juga memakai pengetahuan: orang
itu mendengar pelajaran di sekolah empat puluh lima menit. Jadi
jangan lama-lama dengar firman.
Itu logika, tetapi kalau Roh Kudus bekerja, mau berapa lamapun
bisa.
Kalau kita mendengar firman tidak bebas, mau ibadah
tidak bebas, akibatnya terikat juga oleh dosa-dosa; tidak pernah
bebas.
Inilah
menambah mengurangi firman; nabi palsu. Hati-hati!
Amsal
30: 5-6 30:5.
Semua firman
Allah adalah murni.
Ia adalah perisai
bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
Kalau
kita mendengar firman nubuat yang tidak
ditambah dan dikurangi--firman
yang murni--, kita akan mengalami perlindungan; firman
menjadi perisai iman
sehingga panah api si jahat tidak bisa masuk.
Tetapi kalau firman
ditambah dan dikurang
berdasarkan pengetahuan, logika--dikasih lawak, jangan lama-lama dan
berbagai alasan--, perisai
akan hilang.
Kita tidak akan mengalami perisai iman, tetapi kita akan ditembus
oleh panah api si jahat dalam bentuk: pencobaan, dosa, ajaran palsu,
sampai binasa.
Oleh sebab itu mari
menerima, mendengar sungguh-sungguh sampai dengar-dengaran
pada firman nubuat/kabar mempelai untuk bisa menantikan kedatangan
Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kalau
sudah menerima, mendengar sampai dengar-dengaran, kita tinggal
menerima/memetik hasilnya.
Kalau menambah dan mengurangi firman, akan dipanah; tidak ada lagi
perisai/perlindungan, dan kalah. Kalau lamban, akan jadi anak
kecil--tidak bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Kita
pilih yang benar saja yaitu mendengar dan dengar-dengaran;
dipraktikkan. Kita tinggal memetik hasilnya
Kegunaan
dari kabar mempelai: 1
Korintus 14: 3 14:3.
Tetapi siapa yang bernubuat,
ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun,
menasihati dan menghibur.
'siapa
yang bernubuat'=
yang menyampaikan firman nubuat.
Di sini, kegunaan dari kabar
mempelai adalah membangun,
menasihati dan menghibur.
Siang ini kita membahas kegunaan pertama:
MEMBANGUN. Artinya:
membawa kita masuk dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna; mempelai wanita Tuhan yang siap untuk menyambut kedatangan
Yesus kedua kali di awan-awan yang permai; mengalami kegerakan
rohani.
Ada dua
macam kegerakan rohani:
- Kegerakan
Roh Kudus hujan awal=
kegerakan dalam firman
penginjilan
untuk membawa orang berdosa percaya Yesus dan diselamatkan.
Arahnya:
dulu dari loteng Yerusalem, karena ditolak, lari ke Yudea, ditolak,
ke Samaria--lebih jauh lagi dari Yerusalem--, ditolak lagi, sampai
ke negara-negara barat, ditolak lagi dan sampai ke ujung
bumi--negara timur; kita ini bangsa kafir.
"Ada
yang mengatakan ujung bumi adalah Papua, Indonesia, sebab masih
banyak orang primitif sampai sekarang. Jangankan mendengar Injil,
berpakaianpun tidak tahu."
Penginjilan
ini penting. Kegerakan ini untuk menambah
jumlah/kuantitas
anggota tubuh Kristus--dari dua belas murid, jadi tujuh puluh,
seratus dua puluh, lalu tiga ribu, lima ribu di Antiokhia sampai
sekarang sudah milyar. Sekarang kita menginjil juga, masih banyak
teman, saudara-saudara kita yang belum menerima Yesus. Mari
bersaksi!
Jumlah penting. Misalnya seperti jari, kalau
jumlahnya tidak lima, tidak sempurna juga.
- Kegerakan
Roh Kudus hujan akhir=
kegerakan dalam firman
nubuat/firman pengajaran
untuk menyempurnakan sidang jemaat menjadi mempelai wanita
Tuhan.
Kegerakan ini untuk menambah
kualitas
gereja Tuhan.
Kuantitas harus ada--sudah lima jari--, tetapi
cacat, tidak sempurna juga. Harus ada kualitas. Penginjilan penting,
pengajaran juga harus ada.
Kita sekarang terutama dipakai
Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pengajaran. Ada
penginjilan, tetapi titik beratnya pada pengajaran; sasarannya pada
orang yang sudah selamat/percaya Yesus, supaya menjadi
sempurna.
Arahnya:
dari ujung bumi--kita bangsa kafir--kembali ke negara barat,
Samaria, Yudea sampai ke Yerusalem. Sekarang banyak orang Israel
yang tidak menerima Yesus kalau diberitakan bahwa Yesus sudah
datang, karena mereka menganggap Yesus sebagai anak tukang kayu.
Tetapi kalau kita bawa berita: Yesus
segera datang!
Mereka percaya; mereka menerima kabar mempelai.
Kalau orang
Israel percaya dan menerima Yesus, Israel dan kafir akan menjadi
satu tubuh yang sempurna untuk menuju perjamuan kawin Anak
Domba--pertemuan di udara--, sampai Yerusalem baru/kerajaan
sorga.
Tabut perjanjian--firman pengajaran--harus kembali
pada Israel.
"Doakan,
saya tidak tahu apa-apa. Sudah dua kali ke Israel, saya hanya santai
saja: Siapa tahu nanti kalau tujuh kali ke Israel, akan seperti
Yerikho; Tuhan sudah datang. Tiba-tiba kemarin sepuluh orang dari
desa di Malang: 'Kami siap berangkat kalau om yang pergi ke Israel.'
Belum dari Surabaya, Malang, Medan. Saya bilang: 'Berdoalah, siapa
tahu ini gerakan ketiga, masih gerakan kesaksian.' Menabung ya.
Tahun depan kita ke Israel. Puji Tuhan. Sudah banyak di Medan: 'Ayo,
om, kapan om ke Israel?' Tetapi tidak pernah luluh hati saya. Orang
desa ini saya tidak kenal. Saya ke Sitiarjo, di sana ada berbagai
organisasi gereja, dan mendengar firman beberapa kali. Mereka ada
yang dapat arisan, ditabung: 'Tunggu, kalau Om Widjaja yang ke sana,
kami mau ikut.' Ada sepuluh orang. Kok luluh hati saya: 'Ya sudah,
tahun depan mungkin, ya.' Kita berdoa waktunya atau gerakan dari
Tuhan."
Kegerakan
penginjilan itu
seperti menabur;
menumbuhkan--cepat. Baru buka sudah cepat tumbuhnya--dua belas, tujuh
puluh, seratus dua puluh, tiga ribu, lima ribu orang, sampai
milyar.
"Kami
lewat jalan ke Halim satu minggu dua kali, ada lahan dibuat sawah,
lihat baru dibajak, sebentar lagi sudah tinggi dan hijau. Tetapi mau
panen masih lama."
Kegerakan
pengajaran/pedang/sabit
untuk mematangkan buah-buah dan memanen/menuai.
Jadi
kita
masuk kegerakan menabur dan menuai
untuk mendapatkan upah
yang sama. Yang dipakai di pengajaran, jangan iri dengan penginjilan:
'Wah,
ribuan.'
Suatu waktu akan masuk ke pengajaran; minta didewasakan, dituai. Kita
yang di pengajaran jangan turun ke penginjilan!
Kalau kita turun, siapa yang mau menuai?
Kita bertahan. Ada
yang menabur, dipakai, yang menuai juga dipakai. Upahnya
sama
dalam Yohanes 4, yaitu sukacita
sorga.
Gerakannya beda, tapi upahnya sama.
Jadi kita harus aktif
dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal dan hujan akhir; kegerakan
menabur dan menuai. Semua
harus dikorbankan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus--waktu,
tenaga, uang--kecuali
satu:
pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan.
Firman
pengajaran yang benar adalah
pribadi Yesus sebagai Kepala. Kalau pengajaran yang benar
dikorbankan, itu seperti tubuh tanpa kepala. Kaum muda, kalau
menikah tanpa pengajaran, itu seperti tubuh tanpa kepala, nabrak
sana-sini, akan hancur semua. Jangan! Begitu juga kalau mau
tergembala, kalau tanpa kepala, arahnya mau ke mana? Fellowship
tanpa pengajaran mau ke mana? Meskipun hati-hati, pasti menabrak
kalau tanpa kepala. Tanpa
pengajaran pasti jatuh.
Matius
6: 26 6:26.
Pandanglah burung-burung
di langit, yang tidak
menabur dan tidak menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi
makan oleh Bapamu
yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Tuhan
tidak pernah menipu.
Burung-burung yang tidak menabur dan menuai dipelihara oleh Tuhan,
apalagi kalau kita aktif dalam kegerakan Roh Kudus hujan
awal--menabur; penginjilan--dan kegerakan Roh Kudus hujan
akhir--menuai; pengajaran--, kita lebih dari burung--karena kita bisa
menabur dan menuai--, pasti
dipelihara
oleh Tuhan sekalipun
kita lemah, tak berdaya seperti sehelai rambut.
Burung--yang
tidak menabur dan menuai--dan rambut (Matius 10) dipelihara oleh
Tuhan. Kalau manusia--hamba Tuhan, pelayan Tuhan--menabur dan menuai,
biarpun dia hanya seperti sehelai rambut, ia tidak dibiarkan jatuh
tetapi ia akan dipelihara oleh Tuhan. Semoga kita mengerti. Tidak
akan ditipu oleh Tuhan!
Ayo, kita aktif semua! Pembangunan
tubuh Kristus mulai dalam nikah, layani dengan sungguh-sungguh. Dalam
penggembalaan, gembala aktif. Kalau gembala tidak mau menabur dan
menuai, ia akan jadi seperti burung. Burung secara rohani gambaran
dari setan. Gembala yang tidak menabur dan menuai, tetapi hanya
diberkati, nasibnya akan sama seperti burung--terbang, enak, makan,
mati, habis perkara--, mau ke mana?
Ayo, kita manusia adalah
hamba Tuhan/pelayan Tuhan, bukan burung. Kita menabur dan menuai,
dan Tuhan
akan memberikan upah dan memelihara kita
sekalipun kita hanya sehelai rambut.
Matius
10: 29-30 10:29.
Bukankah burung
pipit
dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh
ke bumi di luar kehendak Bapamu. 10:30. Dan kamu, rambut
kepalamupun terhitung semuanya.
Burung
saja yang tidak menabur dan menuai, dipelihara; tidak dibiarkan
jatuh, apalagi kita. 'Sehelai
rambutpun dihitung oleh Tuhan',
artinya kalau
kita aktif dalam pembangunan tubuh Kristus, sekalipun kita hanya
sehelai rambut kita akan diperhatikan oleh Tuhan. Seperti
sehelai rambut= tidak berharga, tidak berdaya, tidak punya
apa-apa--akan diperhatikan oleh Tuhan.
Ada
tiga kemungkinan dari sehelai rambut tetap dibela dan diperhatikan
Tuhan kalau ia menabur dan menuai:
-
Kisah
Rasul 27: 33-34
27:33.
Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk
makan, katanya: "Sudah empat
belas hari
lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan
apa-apa. 27:34. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan
dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak
seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut
kepalanya."
Yang
pertama:
sehelai
rambut di tengah gelombang dunia;
diancam mati
tubuh.
Ini perjalanan rasul Paulus naik kapal dan dihantam
gelombang sampai tidak makan empat belas hari. Ini gambaran dari
maut tubuh--sakit, kecelakaan, ekonomi tidak bergerak, penghasilan
habis semua--.
'makan
pada hari keempat belas'=
makan paskah. Ini firman waktu di Square: tanggal
sepuluh domba paskah ditangkap, tanggal empat belas disembelih.
Ini makanan paskah, artinya: kurban
Kristus sanggup meneguhkan dan menguatkan;
kuat teguh hati. Biar sehelai rambut di tengah gelombang, kita
tetap kuat teguh hati.
Kisah
Rasul 27: 35-36 27:35.
Sesudah berkata demikian, ia mengambil
roti,
mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka,
memecah-mecahkannya,
lalu mulai makan. 27:36. Maka kuatlah
hati
semua orang itu, dan merekapun makan juga.
'mengambil
roti, memecah-mecahkannya',
sekarang adalah perjamuan suci. Sehelai rambut di tengah
gelombang lautan dunia: 'sudah
tidak bisa lagi, om'
; mati tubuh--mungkin dalam kesehatan, ekonomi, sekolah--, mari,
yang penting kuat
teguh hati.
Hargai kurban Kristus!
Kuat teguh hati artinya:
- Tidak
kecewa, putus asa dan tinggalkan Tuhan, tetapi tetap setia
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Tetap
hidup benar dan suci.
- Tetap
menyembah Tuhan.
Kalau
kuat teguh hati, sehelai
rambut akan tetap dipelihara oleh Tuhan.
Tetap menabur dan menuai; tetap kuat teguh hati! Jangan bilang:
'Om,
berhenti dulu karena terlalu besar pencobaannya.'
Salah, akan mati!
Sehelai
rambut kecil, tetapi kalau tetap kuat teguh hati, ia akan berada di
dalam tangan anugerah Tuhan yang besar,
yang sanggup menyelamatkan, memelihara dan melindungi kita di tengah
kesulitan. Angkat
tangan saja dan menyembah: 'Tidak
bisa lagi, Tuhan. Hanya Engkau, hanya Engkau!'
-
Matius
10: 30
10:30.
Dan kamu, rambut
kepalamupun terhitung semuanya.
Perikop:
penganiayaan. Matius 10 ini tentang zaman antikris berkuasa tiga
setengah tahun di bumi.
Yang
kedua:
sehelai
rambut menghadapi antikris yang berkuasa di bumi tiga setengah
tahun.
Ini gambaran dari mati
rohani.
Kalau di zaman antikris, nanti dipaksa menyembah. Kalau
menyembah antikris, bebas semua tapi mati rohaninya dan masuk
kebinasaan saat Tuhan datang.
Sehelai rambut menghadapi
antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, dikaitkan
dengan dua burung pipit. Matius
10: 29 10:29.
Bukankah burung
pipit
dijual dua
ekor
seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di
luar kehendak Bapamu.
Dua
burung menunjuk pada dua saksi: Musa dan Elia. Musa dan Elia adalah
dua saksi untuk menguatkan kita. Jangan tunggu nanti zaman antikris!
Sekarang Musa Elia; dua saksi ini bisa kita terima dari firman
nubuat/pengajaran yang benar. Tadi, dari perjamuan suci/kurban
Kristus kita bisa kuat teguh hati.
Musa dan Elia ini nanti
bersaksi pada zaman antikris untuk menguatkan yang masuk aniaya
antikris. Tetapi jangan tunggu nanti, sebab hanya sedikit yang kuat;
banyak yang menyangkal Tuhan. Sekarang ini kita menerima kesaksian
Musa dan Elia--perjanjian lama dan perjanjian baru; kita menerima
kesaksian dari firman pengajaran yang benar. Itu yang membuat kita
kuat teguh hati; kita berada di dalam tangan anugerah Tuhan yang
besar.
Sehelai
rambut kecil, tetapi berada dalam dua tangan anugerah yang besar,
itulah dua sayap burung nasar yang besar,
untuk menyingkirkan kita ke padang gurun. Kalau antikris berkuasa di
bumi, kita sudah disingkirkan ke padang gurun, tiga setengah tahun
dipelihara oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci.
Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci adalah latihan
menyingkir.
-
Lukas
23: 41-43
23:41.
Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang
setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang
ini tidak berbuat sesuatu yang salah." 23:42.
Lalu ia berkata: "Yesus,
ingatlah akan aku,
apabila Engkau datang sebagai Raja." 23:43. Kata Yesus
kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Yang
ketiga:
sehelai
rambut menghadapi neraka;
gambaran dari maut/kematian
yang kedua..
Penjahat
ini sudah menghadapi tiga kematian; tubuh, jiwa dan rohnya sudah
mati. Sudah tidak berdaya apa-apa. Tetapi bersyukur pada Tuhan, dia
bisa mengakui dosa-dosanya: 'Dia
tidak salah, kita yang salah.'
Yang
satu mencela: 'Ayo
turun, kalau memang kamu Juruselamat, selamatkan kami!'
Keadaan
apapun kita, mungkin sudah berdosa, jahat, najis, kotor; sehelai
rambut sudah tidak berharga, tinggal masuk neraka. Tetapi kalau
pada siang ini,
detik ini--jangan tunggu besok! Kalau besok saya tidak tanggung
jawab--
- kita
mau mengaku
dosa pada Tuhan dan sesama sampai mengalami pengampunan dosa, dan
jangan diulangi lagi; hidup benar,
- dan
kita bisa
mengaku Yesus; menyembah
Dia sebagai Raja dan Mempelai; kita menyerahkan diri pada Tuhan,
maka
Dia akan mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk memegang
sehelai rambut, mengampuni,
menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna
seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali
di awan-awan yang permai; masuk Firdaus, sampai ke Yerusalem Baru.
Tidak
ada yang tidak bisa ditolong! Karena Yesus sudah mengalahkan maut,
maka kita bisa ditolong dari maut. Sehelai rambut di tengah
gelombang--maut tubuh--, menghadapi antikris, menghadapi
neraka--sudah tidak ada harapan--, bisa Dia tolong. Kita hanya
mengangkat tangan sampai menyembah. Kuat semua! Jangan putus
asa!
Yang penting kuat teguh hati sampai menyembah Tuhan;
menyerahkan hidup pada-Nya. Tuhan akan mengulurkan tangan anugerah
yang besar untuk memegang kita, melepaskan kita dari maut, dan
mengadakan mujizat di tengah-tengah kita. Kaum muda mungkin merasa
tidak bisa lagi, mari sehelai rambut, serahkan pada Tuhan! Yang
menghadapi kesulitan, dalam kemustahilan, sebagai sehelai rambut,
serahkan semua pada Tuhan! Yang sudah berhasil jangan sombong,
gelombang bisa datang dengan cepat. Kita tidak mampu, serahkan semua
pada Tuhan!
Mungkin tidak ada yang tahu, mungkin tidak ada
yang mau tahu, kesempatan hanya Yesus seorang diri. Jangan bergantung
pada yang lain, tetapi pada tangan anugerah yang besar. Di mana kita
sehelai rambut hari-hari ini? Di tengah gelombang, menghadapi
antikris, atau neraka? Sudah tidak bisa lagi ditolong, tetapi masih
ada tangan anugerah Tuhan. Kaum muda, tidak ada masa depan, Tuhan
tolong! Penjahat yang menyembah diterima oleh Tuhan, masakan hamba
Tuhan/pelayan Tuhan tidak diterima? Pasti diterima! Biarlah tidak ada
jarak antara kita dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|