Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 19: 6-8
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita
bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

(terjemahan lama)
19:8. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat segala kebajikan orang-orang suci itu."

Perikop: perjamuan kawin Anak Domba.
Ini menunjuk pada kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk membawa kita masuk perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang sempurna. Sesudah itu masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.

'pengantin-Nya telah siap sedia'= persiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali:

  1. Sorak sorai: Haleluya(suara mempelai) (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 05 Maret 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Maret 2023). Dari empat penjuru bumi semua menjadi satu suara: Haleluya. Satu tubuh dengan satu suara lewat firman pengajaran yang benar.

  2. Kita harus menjadi raja-raja, karena Dia datang sebagai Raja segala raja (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 12 Maret 2023sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Maret 2023).

  3. Ayat 7= kita harus bersukacita, bersorak-sorai, dan memuliakan Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 19 Maret 2023sampai Ibadah Doa Malang, 20 Maret 2023).

  4. Ayat 8 = Kita harus memiliki pakaian putih berkilau-kilauan--jubah mempelai.

AD. 4

Roma 3: 23
3:23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Kenyataan yang ada, kita semua telanjang--'telah kehilangan kemuliaan Allah'.
Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa di taman Eden dan diusir ke dalam dunia, seluruh manusia di dunia telah berbuat dosa dan telanjang.
Proses mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauanyaitu lewat mendengarkan kabar mempelai, naik ke gunung (berdoa menyembah Tuhan), dan memikul salib.

Dari mana kita mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan?Dari Yesus yang rela ditelanjangi sampai mati di kayu salib untuk memberikan pakaian mempelai kepada kita.

Tiga macam pakaian yang diberikan Yesus kepada kita:

  1. Yohanes 19: 23
    19:23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagianuntuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

    Yang pertama: pakaian Yesus yang dirobek menjadi empat bagian=pakaian kebenaran/keselamatan--pakaian pengampunan.

    Empat bagian menunjuk pada empat penjuru bumi.
    Jadi, pakaian pengampunan adalah:

    • Tidak dibatasi oleh jarak. Seluruh dunia bisa menerimanya. Tinggal mau atau tidak.
    • Tidak dibatasi dengan jenis dosa apapun. Semua dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--bisa diampuni.

    • Tidak dibatasi dengan berapa kali berbuat kali bisa diampuni. Ada murid bertanya kepada Yesus: Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?Tuhan menjawab: Tujuh puluh kali tujuh kali. Ini tidak terhitung; tak terbatas jumlahnya.

    Semua bergantung pada kita, mau atau tidak.

    Pakaian kebenaran menutupi ketelanjangan manusia berdosa.
    Telanjang artinya berbuat dosa, dipermalukan, dan sudah berada di dalam puncaknya dosa. Kalau dibiarkan akan binasa selamanya. Tetapi pakaian Yesus sanggup menutupi semua sehingga tidak kelihatan lagi ketelanjangannya.

    Dari zaman ke zaman manusia berdosa ditandai dengan ketelanjangan, dipermalukan, dan puncaknya dosa:

    • Zaman Allah Bapa--Adam sampai Abraham, kurang lebih dua ribu tahun--, yaitu Adam dan Hawa telanjang di taman Eden karena melanggar firman Tuhan--memakan buah yang dilarang Tuhan.
      Setiap kali melanggar firman Allah--melanggar larangan Tuhan--atau tidak melakukan perintah Tuhan, saat itu kita berdosa.

    • Zaman Anak Allah--Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali--, yaitu saat di taman Getsemani ada seorang muda yang berpakaian sangat tipis (rasul Yohanes). Ia lari dengan telanjang saat Yesus ditangkap.
      Pakaian tipis artinya kasihnya kepada Tuhan sangat tipis sehingga menolak salib.
      Lari artinya tinggalkan Tuhan; tinggalkan ibadah pelayanan. Saat-saat ada pencobaan/penderitaan malah lari, tidak mau memikul salib.

      Hati-hati! Kita seringkali tidak mau sengsara daging karena Yesus, sehingga berbuat dosa.
      Rasul saja kasihnya tipis, dan Petrus tidak punya kasih, apalagi kita. Karena itu kita harus berjuang.
      Hanya orang yang mengasihi Tuhan lebih dari semuanya yang bisa memikul salib dan tidak telanjang. Saat menghadapi salib tidak berbuat dosa dan tidak tinggalkan Tuhan.

    • Zaman Allah Roh Kudus; zaman akhir--kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali--, yaitu sidang jemaat Laodikia yang merasa kaya, tidak butuh apa-apa, padahal sebenarnya melarat, miskin, buta, dan telanjang.

      Jemaat Laodikia telanjang karena suam-suam kuku.
      Suam-suam kuku artinya beribadah melayani Tuhan hanya dengan menonjolkan perkara-perkara jasmani, yaitu kemakmuran--berkat jasmani--dan hiburan daging, tetapi tanpa firman pengajaran yang benar--tanpa penyucian.

      Suam-suam= tidak dingin dan tidak panas.
      Tidak panas= tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Dulu kalau tidak beribadah merasa berdosa, tetapi sekarang tidak beribadah malah santai saja. Itulah sudah suam-suam.
      Tidak dingin= tidak sejuk; tidak mengalami damai sejahtera karena ada iri, kebencian tanpa alasan, dendam dan sebagainya.

    Kisah Rasul 2: 36-40
    2:36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "
    Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
    2:40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu
    diselamatkandari angkatan yang jahat ini."

    'Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti' = dulu hanya bangsa Israel secara jasmani. Karena sebagian Israel menolak, maka bangsa kafir masuk di dalamnya menjadi Israel rohani. Jadi gereja Tuhan (Israel rohani) terdiri dari bangsa Israel asli dan bangsa kafir.
    'bagi anak-anakmu' = bangsa Israel
    'bagi orang yang masih jauh' = bangsa kafir.

    Proses menerima pakaian kebenaran/pengampunan/keselamatan:

    • 'tahu dengan pasti'= percaya/iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Tidak ada juruselamat yang lain. Jangan bimbang dan jangan ragu!

    • Bertobat= mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan--mati terhadap dosa.
      Kita juga mengampuni dosa sesama dan melupakannya.

      Hasilnya: darah Yesus membasuh dosa, sehingga kita bisa bertobat. Setelah itu jangan menghakimi orang lain; tidak menuduh orang lain seperti kita tidak tertuduh lagi. Kita benar-benar kembali kepada Tuhan.

    • Baptisan air.
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus.

      Hidup dalam urapan Roh Kudus sama dengan hidup dalam kebenaran. Saat itu kita benar-benar selamat dan diberkati Tuhan--kita menerima pakaian kebenaran/keselamatan.

      Semua aspek kehidupan kita harus benar. Buang apa yang tidak benar! Percayalah! Kalau mempertahankan yang tidak benar, kita akan kembali telanjang. Tetapi kalau hidup dalam kebenaran kita akan mendapatkan pakaian kebenaran/keselamatan--pakaian pengampunan. Kita selamat, tidak dihukum, bahkan diberkati oleh Tuhan.

  2. Yohanes 19: 23-24
    19:23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
    19:24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka
    membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

    'Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara merek' = pakaian keselamatan untuk seluruh dunia.
    'mereka membuang undi atas jubah-Ku' = hanya yang terpilih yang mendapatkan kemurahan Tuhan.

    Yang kedua: jubah pelayanan/jubah kesucian--jubah yang indah dari Yesus.

    Dua macam pengertian jubah pelayanan/jubah kesucian:

    • Firman Allah yang tertulis Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga= kabar mempelai; cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

      Wahyu 19: 13, 16
      19:13. Dan Ia memakai jubahyang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah."
      19:16. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "
      Raja segala rajadan Tuan di atas segala tuan."

      Ayat 13 = jubah yang indah adalah firman Allah.
      Ayat 16: 'Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.'= Mempelai Pria Surga.

      Tidak semua orang yang sudah selamat dan diberkati Tuhan bisa menerima kabar mempelai. Hanya yang menerima kemurahan Tuhan yang bisa menerima--bagaikan menerima undi.
      Banyak yang justru buta, sehingga tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus.

    • Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
      Efesus 4: 11, 7
      4:11. Dan Ialah yang memberikanbaik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan
      kasih karuniamenurut ukuran pemberian Kristus.

      'kasih karunia' = karunia Roh Kudus.
      'Kristus' = Yang diurapi.

      Ayat 11= lima jabatan pokok, bisa dijabarkan jadi pemain musik, penyanyi, penerima tamu, tim doa dan sebagainya.
      Jabatan pelayanan sama dengan jubah maha indah seperti milik Yusuf. Gandum Yusuf menunjuk pada kabar mempelai.

    Keduanya ini--kabar mempelai dan jubah pelayanan--hanya kita terima lewat menerima undi, artinya kemurahan Tuhan atas hidup kita. Pakaian keselamatan untuk seluruh dunia, tetapi jabatan pelayanan tidak semua menerima.

    Syaratmenerima jubah indah--belajar dari Yusuf--: tergembala.
    Kejadian 37: 2-3
    37:2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
    37:3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh
    membuat jubah yang maha indah bagi dia.

    'sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya' = akhir zaman; masa Roh Kudus hujan akhir. Kita sekarang berada dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

    Kita harus tergembala dengan benar dan baik; kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya. Termasuk ibadah kaum muda dan ibadah persekutuan.

    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga kita tidak bisa dijatuhkan/dijamah oleh Setan tritunggal tetapi kita mengalami penyucian secara terus menerus oleh kabar mempelai.

    Mulai hati dan pikiran disucikan, kemudian perbuatan dan perkataan juga disucikan.
    Kejadian 37: 2: 'Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya'.
    Mulutnya tidak salah; kejujuran.

    Hati pikiran disucikandari keinginan jahat dan najis, dan kepahitan.
    Keinginan jahat = keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah, sehingga telanjang.
    Kikir artinya tidak bisa memberi.
    Serakah artinya mencuri milik Tuhan dan milik sesama.
    Kepahitan hati = iri, benci tanpa alasan.

    Perbuatan dosa dan puncaknya dosa disucikanmenjadi perbuatan suci dan baik.
    Kemudian perkataansia-sia: dusta, gosip, fitnah, dan hujat disucikan.

    Kalau sudah biasa memfitnah manusia--manusia yang benar difitnah jadi salah, manusia yang salah disanjung menjadi benar--, satu waktu akan menghujat Tuhan. Pengajaran benar dibilang salah, yang salah malah didukung.

    Kalau sudah disucikan dari perkataan sia-sia, kita akan jujur. Yusuf tetap jujur menceritakan kejahatan kakak-kakaknya sekalipun ia dibenci. Jujur apapun risiko yang harus dihadapi--jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak.
    Kejujuran memang penuh risiko Kalau mau jujur harus berani menanggung risiko apapun.

    Hati, perbuatan, dan perkataan suci--orang-orang kudus--, kita akan diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh kudusuntuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    Efesus 4: 11-12
    4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12. untuk
    memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Karunia Roh Kudus= kemampuan ajaib dari Roh Kudus untuk melakukan jabatan pelayanan. Tidak usah takut!

    "Dulu saya takut jadi gembala. Saya mau jadi guru saja (tidak mau menjadi gembala), karena ingat om saya yang sudah bergumul, tetapi dimaki-maki. Tetapi Tuhan tunjuk saya menjadi gembala, dan ada karunia dari Tuhan."

    Pembangunan Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

    Yohanes 19: 26-27
    19:26. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"
    19:27. Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "
    Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima diadi dalam rumahnya.

    'berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" = hubungan yang erat.

    Buktidipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna adalah bisa saling menerima. Kalau ada yang lebih, jangan iri, tetapi teladani. Kalau ada yang kurang, doakan. Mulai dari nikah, kita bisa saling menerima. Kemudian saling menerima dalam penggembalaan dan antar penggembalaan sampai tubuh sempurna.

    Kalau ada kesatuan, Tuhan akan ada di tengah-tengah kita. Dia adalah Kepala yang bertanggung jawab sampai mati di bukit Tengkorak untuk melakukan apa saja bagi kita--Tuhan membela, melindungi, memelihara kita.

    "Dulu saya bilang begini: Tuhan, siapa tahu kalau saya meneladani Om Pong, Om In Juwono (berfellowship), saya bisa 'kecipratan' Ikut merasakan berkatnya."

    Semuanya harus saling menerima, tetapi satu yang tidak boleh adalah menerima ajaran lain.
    2 Yohanes 1: 10
    1:10. Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima diadi dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

    Kalau tetap pada ajaran lain, satu waktu akan terpisah, sampai suami istri bisa terpisah--dua orang di tempat tidur bisa terpisah selamanya. Ngeri!

    Kalau ada jubah pelayanan, hidup akan indah. Di luar itu--di luar penyucian dan pelayanan--, hidup akan tambah busuk dan hancur.
    Segera kembali untuk melayani Tuhan!

  3. Kejadian 37: 31
    37:31. Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.

    Yang ketiga: jubah indah/jubah pelayanan harus dicelup dalam darah.

    Kalau mau memegang kabar mempelai, tantangannya memang luar biasa--cacian, makian dan sebagainya. Begitu juga kalau mau melayani.
    Sekarang jubah harus dicelup dalam darah Yesus, artinya kita harus mengalami percikan darah/salib--sengsara daging karena Yesus.

    Mengapa demikian?Supaya jubah tidak diambil oleh Setan.
    Kisah Rasul 20: 18-24
    20:18. Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini:
    20:19.
    dengan segala rendah hatiaku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
    20:20. Sungguhpun demikian
    aku tidak pernah melalaikanapa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;
    20:21.
    aku senantiasa bersaksikepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.
    20:22. Tetapi sekarang sebagai
    tawanan Rohaku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
    20:23. selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
    20:24. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

    Sudah selamat, diberkati dan hidup benar, sudah digembalakan, sudah hidup suci dan dipakai Tuhan tetapi harus sengsara. Mengapa?

    • Untuk menjadi tawanan Roh--diurapi dan dipenuhi Roh Kudus. Di balik percikan darah ada Roh kemuliaan.
      Kita menjadi tawanan Roh sehingga bisa:

      1. Beribadah melayani Tuhan dengan rendah hati. Tidak sombong, kita hanya mengaku tidak bisa apa-apa, dan hanya mengandalkan Roh Kudus. Kalau sombong akan mengandaikan kepandaian, kekayaan, kedudukan--mengandalkan kekuatan daging.

        Kalau rendah hati, kita akan ditinggikan setinggi-tingginya sampai ke sorga--pelayanan akan terus meningkat. Kalau sombong, akan direndahkan serendah-rendahnya sampai ke neraka.

      2. Bersaksiuntuk memuliakan Tuhan, bukan memalukan atau memilukan Tuhan.
        Manusia daging akan menghantam/menghalangi perkara rohani. Kalau manusia rohani akan mengejar/mengutamakan perkara rohani.

      3. Tidak melalaikan; setia berkobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sekalipun menghadapi sengsara--penjara--, sehingga kita bisa melayani sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.

        Melayani sampai garis akhir artinya jubah indah tidak pernah diambil oleh Setan--tidak pernah telanjang--, tetapi menjadi jubah indah dan hidup kita tetap indah di hadapan Tuhan. Inilah kegunaan percikan darah.

    • Terjadi pembaharuan.
      2 Korintus 4: 16
      4:16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

      Manusia lahiriah memang semakin merosot--usia semakin tua, kekuatan semakin berkurang--, tetapi kalau ada Roh Kudus akan tetap semangat--tetap setia berkobar.

      "Pdt Totaijs tetap melayani sampai usia 80 tahun lebih (hampir usia 90 tahun). Sekalipun sakit parah, sampai hari terakhir masih bisa bersaksi. Ini luar biasa. Manusia lahiriah memang merosot, tetapi kalau ada Roh Kudus akan kuat."

      Manusia daging merosot, supaya manusia batiniah cepat naik. Ini maksud Tuhan.

      Kalau kekuatan menurun dan masih menghadapi sengsara karena Yesus, Dia ingin supaya terjadi pembaharuan yang cepat dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Dia, yaitu kuat teguh hati--tidak tawar hati.

      Ini adalah pembaharuan tabiat daging yang cepat kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan.
      Tetapi manusia rohani tetap taat dengar-dengarankepada Tuhan sampai daging tidak bersuara lagi--seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.
      Kita hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan; berseru dan berserah kepada Tuhan.

      Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasih dan kuasa-Nya, sehingga kita hidup dalam tangan-Nya seperti bayi dalam gendongan tangan kasih Tuhan.
      Di dalam dunia, kasih ibu kandung mulai bergeser, tetapi kasih Yesus tidak pernah berubah dari dulu, sekarang, sampai selamanya.

      Kita hanya menangis kepada Tuhan, dan Dia melakukan semua dengan tangan belas kasih-Nya.

      Jika kita seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan, hasilnya:
      Yesaya 49: 14-16
      49:14. Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
      49:15. Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya,
      Aku tidak akan melupakan engkau.
      49:16. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

      Ayat 14 = bangsa Israel dalam keadaan sengsara.

      1. Tangan Tuhan selalu menggerakkan kita, artinya memakai kitadalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
        Kita hanya menyerah seperti bayi, biar Tuhan yang bekerja.

      2. Tangan kasih Tuhan menghangatkan kita. Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita.

        Tuhan menghangatkan kita supaya kita tidak masuk musim dingin rohani--tanpa kasih--, artinya kita tetap mengasihi Tuhan lebih dari semua, dan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Dia.

        Kita juga mengasihi sesama seperti diri sendiri, yaitu hanya berbuat kebajikan kepada sesama sampai mengasihi orang yang memusuhi kita yaitu membalas kejahatan dengan kebaikan. Inilah pakaian putih berkilau-kilauan--kesucian dari dalam hati.

        Wahyu 19: 8
        19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

        (terjemahan lama)
        19:8. Maka dikaruniakanlah kepadanya supaya ia boleh menghiasi dirinya dengan kain kasa halus yang bercahaya dan bersih; karena kain kasa halus itulah ibarat
        segala kebajikanorang-orang suci itu."

        Dari hati yang suci akan keluar perbuatan baik.

      3. Tangan kasih Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kitayang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi. Kita tetap puas dan damai sejahtera--kenyang dan tenang dalam keadaan apapun.

      4. Tangan kasih Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Dia sanggup memberikan masa depan berhasil dan indah.
        Ambil pakaian kebenaran--hidup benar--dan tergembala--disucikan--, ditambah dengan minta jubah pelayanan, dan rela memikul salib. Itu saja jalannya. Tuhan akan memberikan masa depan berhasil dan indah.

        Tetap bekerja, kuliah, tetapi jangan lupa pakai kebenaran, tergembala dengan benar dan baik, disucikan, layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan pikul salib--sengsara daging karena Yesus, menjadi tawanan Roh. Kita akan diubahkan dan diberi masa depan yang berhasil dan indah.

      5. Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkanmenjadi sempurna seperti Dia; kita menjadi mempelai wanita sorga dengan pakaian mempelai untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru selamanya.

Serahkan hidup kita kepada Tuhan! Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita. Serahkanlah semuanya di dalam tangan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 01 Juli 2014 (Selasa Sore)
    ... yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan hati sampai mulut kita menyucikan seluruh kehidupan kita sampai sempurna seperti Yesus menjadi mempelai wanita Surga. Proses penyucian seluruh kehidupan kita Penyucian hati dari keinginan jahat dan keinginan najis. Matius - Kamu telah mendengar firman Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 28 September 2013 (Sabtu Sore)
    ... hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ naiklah mereka ke atap rumah lalu membongkar atap itu dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka berkatalah Ia Hai saudara dosamu sudah diampuni. ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 14 Mei 2015 (Kamis Sore)
    ... rohani maka kita akan melihat kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan kita akan terangkat bersama Dia selamanya. Bagaimana kita bisa berjaga-jaga dikaitkan dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali yang seperti pencuri Markus - Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Kartika Graha I, 28 April 2010 (Rabu Sore)
    ... puluh tahun dan menurut anggapan orang Ia adalah anak Yusuf anak Eli Bilangan Hitunglah yang berumur tiga puluh tahun ke atas sampai yang berumur lima puluh tahun semua orang yang kena wajib tugas supaya mereka melakukan pekerjaan di Kemah Pertemuan. Yesus mulai bekerja sejak usia tahun menunjuk pada kedewasaan secara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Juli 2021 (Selasa Sore)
    ... binatang buas yang tidak tergembala. Korintus . Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus apakah gunanya hal itu bagiku Jika orang mati tidak dibangkitkan maka marilah kita makan dan minum sebab besok kita mati . Kalau tidak tergembala manusia akan memburu daging dan dunia ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 November 2023 (Minggu Pagi)
    ... gt halaman tabernakel. Kisah Para Rasul - Ketika Apolos masih di Korintus Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka Sudahkah kamu menerima Roh Kudus ketika kamu menjadi percaya Akan tetapi mereka menjawab dia Belum bahkan kami belum pernah mendengar bahwa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Desember 2022 (Minggu Siang)
    ... yang mempunyai kedudukan tinggi di bumi tetapi tidak mempunyai kedudukan rohani sama dengan tidak menjadi imam dan raja sehingga pasti terimbas oleh dosa Babel yaitu dosa makan minum merokok mabuk narkoba dan kawin mengawinkan percabulan tontonan yang tidak baik perselingkuhan kawin campur kawin cerai dan kawin mengawinkan . Kalau dibiarkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 25 Mei 2014 (Minggu Sore)
    ... bukan hanya teori tetapi suatu praktik dalam kehidupan kita. Kalau Dia menang atas maut maka kita juga harus menang atas maut. Maut dosa itu membinasakan tidak membahagiakan . Oleh sebab itu kita harus lepas atas maut. Misalnya jika ada orang bilang narkoba itu enak ini tidak benar dan hanya tipuan ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Februari 2021 (Minggu Pagi)
    ... Kita bersama dengan Dia selama-lamanya. Pertanyaannya Di mana kita bisa mendapatkan dua sayap burung nasar yang besar Jawabannya di Ruangan Suci kandang penggembalaan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Meja Roti Sajian yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 16 November 2014 (Minggu Sore)
    ... kita bisa tergembala dengan benar dan baik Supaya kita bisa tergembala dengan benar dan baik maka kita harus mengikuti dua hal Yang pertama supaya kita bisa tergembala dengan benar dan baik kita harus mengikuti jejak gembala. Karena Yesus sebagai Gembala berjalan di depan maka kita tinggal mengikuti jejak Gembala. Jangan mengambil ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.