Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1: 4-8(salam kepada ketujuh jemaat)

Wahyu 1: 5a
1:5. dan dari Yesus Kristus,
Saksi yang setia, yang pertama bangkitdari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini.

'yang pertama'= yang sulung.
Disini, ada 3 nama yang diberikan kepada Yesus:

  1. Yesus adalah Saksi yang setia. Ini berkaitan dengan kematianYesus.
    Yesus adalah hamba yang taat dan setia sampai mati dikayu salib.
    Ini merupakan teladan kesetiaankepada kita.
    Yesus setia sampai mati dikayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa (mengampuni manusia berdosa) dan membenarkan manusia berdosa.

    Dari pihak kita: jika kita mengalami kematian bersama Yesus, kita akan dibenarkan dan hidup dalam kebenaran.
    Ini sama dengan selamat.
    Kalau tidak benar, berarti tidak selamat.
    Orang berdosa ada dalam keadaan rusak, sehingga harus dibenarkan dulu. Setelah itu, baru bisa hidup dalam kebenaran.

    1 Yohanes 1: 7, 9
    1:7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
    1:9. Jika kita
    mengaku dosakita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampunisegala dosa kita dan menyucikankita dari segala kejahatan.

    Proses supaya bisa dibenarkan dan hidup dalam kebenaran: kita harus mengaku dosa secara terang-terangan (jujur) kepada Tuhan dan sesama. Maka darah Yesus aktif untuk:

    • mengampuni segala dosa kita= menutupi segala dosa sampai tidak ada bekasnya atau seperti kita tidak pernah berbuat dosa itu= kita dibenarkan oleh darah Yesus.

    • mencabut akar-akar dosa, sehingga dosa tidak bisa tumbuh lagi, sebab seringkali setelah diampuni, kita masih berbuat dosa lagi= kita tidak berbuat dosa lagi.

    Sudah dibenarkan, jangan hidup dalam dosa lagi, tetapi hidup dalam kebenaran dan menjadi hamba kebenaran. Kalau tidak, kita akan kembali menjadi hamba dosa lagi.

    Roma 6: 18
    6:18. Kamu telah dimerdekakan dari dosadan menjadi hamba kebenaran.

    Hamba kebenaran= pelayaan Tuhan yang setia.

    Jadi, jika kita mengalami kematian bersama Yesus, maka kita akan menjadi hamba Tuhan yang setia dan benar.
    Kalau nama Yesus adalah Saksi yang setia, maka inilah nama kita, yaitu hamba Tuhan yang setia dan benar (kita berada dalam halaman Tabernakel).

  2. Yesus adalah yang pertama (sulung) bangkit dari antara orang mati.
    Ini berkaitan dengan kebangkitanYesus.
    1 Korintus 15: 20
    15:20.Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati, sebagai yang sulungdari orang-orang yang telah meninggal.

    Yesus menjadi yang sulung bangkit dari antara orang mati untuk menjadikan kita anak-anak sulungNya.
    Inilah yang nanti akan menjadi mempelai wanita Tuhan.

    Keluaran 13: 1-2
    13:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
    13:2. "
    Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka."

    Anak sulung adalah kehidupan yang suci.
    Kalau kita dijadikan anak sulung, maka kita menjadi milik Tuhan selama-lamanya.
    'hewan'= hanya terdiri dari daging dan darah.
    'anak sulung hewan'= tubuh jasmani (luar).
    'anak sulung manusia'= menunjuk batin, sebab manusia punya tubuh, jiwa dan roh. Dan roh inilah yang kembali pada Tuhan.

    Jadi, anak sulung adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang mengalami penyucian secara luar dan dalam (penyucian lahir batin).

    Keluaran 3: 1 -3, 5
    3:1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakankambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
    3:2. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah:
    semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
    3:3. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa
    penglihatan yang hebatitu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
    3:5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat:
    tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

    'gunung Sinai'= gunung kesucian.
    'semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api'= apinya dari Tuhan. Dan ini merupakan 'penglihatan yang hebat'.
    'kasut'= kasut kiri dan kanan (lahir batin). Penyucian lahir batin inilah yang harus kita kejar hari-hari ini.

    Kita mengalami penyucian lahir batin dalam sistem penggembalaan (kandang penggembalaan), seperti Musa yang menggembalakan kambing domba. Disinilah kita akan melihat penglihatan yang hebat.
    Kandang penggembalaan= ruangan suci= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya= bagaikan mahkota 12 bintang,
    • meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alktiab dan perjamuan suci= persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran dan perjamuan suci= bagaikan bulan dibawah kaki,

    • mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa= persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya= bagaikan berselubung matahari.

    3 macam ibadah inilah yang merupakan api dari Surga.
    'semak duri'= manusia daging yang seringkali kelihatan baik kalau tidak ada apa-apa. Tetapi saat ada angin pencobaan, penyakit dan sebagainya, semak duri akan saling menusuk.
    Sebab itu, perlu diberi api lewat penggembalaan, sehingga kita mengalami penyucian oleh api Firman, Roh Kudus dan kasih supaya menanggalkan kasut(penyucian lahir batin).
    'menanggalkan kasut'= menjadi bayi yang baru lahir.
    Inilah pemandangan hebat, dimana manusia yang saling menusuk, dalam kepedihan hati, kutukan dan sebagainya, tetapi bisa masuk penggembalaan dan mengalami penyucian sampai menjadi bayi.
    Sudah tekundalam penggembalaan, tetapi masih harus ditambah dengan ketaatan. Yudas juga tekun dalam penggembalaan, tetapi tidak taat dan ia terhilang selamanya.

    1 Petrus 2: 1-2
    2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan(1), segala tipu muslihat(2)dan segala macam kemunafikan(3), kedengkian(4)dan fitnah(5).
    2:2. Dan
    jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

    Tanda kehidupan seperti bayiadalah:

    • ay. 1= membuang 5 dosa:

      1. kejahatan= cinta akan uang. Kejahatan ini jadi satu dengan kenajisan,
      2. tipu muslihat= dusta,
      3. kemunafikan= pura-pura,
      4. kedengkian= iri hati, benci, dengki,
      5. fitnah.

      Kalau 5 dosa ini tidak ada lagi, itulah pemandangan yang hebat.

    • ay. 2= hanya rindu dan butuh air susu ibu yang murni dan rohani= rindu, butuh dan bisa menikmati Firman penggembalaan yang benar.
      Menikmati disini juga termasuk bisa taat dengar-dengaran.
      Dan dalam penggembalaanlah kita bisa tenang dan kenyang.

      Didalam air susu ibu (Firman penggembalaan) juga terkandung semua kebutuhan yang lain.

    • bayi hanya menangis= hannya menangis pada Tuhan.
      Artinya: hanya bergantung pada kemurahan dan kebaikan Tuhan.

    Bayi akan terus disucikan sampai Wahyu 12: 1(perempuan dengan matahari, bulan dan bintang). Ini puncak pemandangan yang hebat. Kita menjadi jemaat anak sulung yang merupakan mempelai wanita Tuhan.

    Wahyu 12: 1
    12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Mujizat jasmani bisa terjadi, tetapi yang penting adalah penglihatan yang rohani.

  3. Yesus adalah yang berkuasa atas raja-raja bumi ini (Raja diatas segala raja).
    Ini berkaitan dengan kemuliaanYesus (ruangan maha suci).
    Matius 24: 30-32
    24:30. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusiaitu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
    24:31. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
    24:32. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila
    ranting-rantingnya melembutdan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

    Jika kita mengalami kemuliaan bersama Yesus sebagai Raja segala raja, maka kita harus melembut(belajar dari pohon ara).
    Sejak dari taman Eden, pohon ara ini hanya berdaun saja (terus keras hati).
    Kekerasan hati ini bisa menimpa pada orang yang diberkati dan yang dalam penderitaan, sehingga tidak berbuah.

    Malam ini, biarlah kita melembut.
    Artinya: berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani, mulai dari hatinya, yaitu taat dengar-dengaran.
    Di taman Eden, kejatuhan manusia terjadi karena tidak taat.
    Bagian daging yang paling keras adalah hati.
    Wanita adalah bejana yang lemah, tetapi kalau sudah keras hati, luar biasa kerasnya.

    Hati yang lembut: berani mengaku dosa-dosa dan kegagalan kita.
    Pohon ara sudah gagal 6000 tahun, tetapi masih diberi kesempatan.
    Malam ini, berapa lamapun kegagalan kita, masih ada kesempatan untuk diperbaiki. Tinggal kita mau taat atau tidak, sebab kegagalan terjadi karena tidak taat.
    Dan mujizat akan terjadi, kita kembali ke suasana Firdaus.

Jika kita mengalami kematian bersama Yesus (setia dan benar), kebangkitan bersama Yesus (menjadi bayi) dan kemuliaan bersama Yessu (taat dengar-dengaran), maka kita akan mengalami kuasa Nama Yesus.
Hasilnya:

  1. Filipi 2: 8-10
    2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9. Itulah sebabnya
    Allah sangat meninggikan Diadan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10. supaya
    dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    Hasil pertama: kita mengalami kuasa kemenangan atas setan tritunggal dalam Nama Yesus.
    Kita menang atas setan tritunggal yang merupakan sumber masalah dan pencobaan.
    Kalau menang, berarti kita tahan uji, semua masalah diselesaikanoleh kuasa Nama Yesus sampai masalah yang mustahil dan semua jadi baik, berhasil, dan indah pada waktuNya.
    Tahan uji= kita tetap beribadah dan melayani Tuhan apapun yang terjadi sampai Tuhan datang kembali.

  2. ay. 9= 'Allah sangat meninggikan Dia'= kita mengalami kuasa pengangkatan sampai di Surga.
    Artinya:

    • dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir(pembangunan tubuh Kristus yang sempurna).
      Jadi, kalau Tuhan memakai kita, bukan Tuhan mempersulit kita, tetapi justru mengangkat kita.
      Pelayanan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah rumah tangga, penggembalaan dan antar penggembalaan sampai tubuh yang sempurna terbentuk.

    • diubahkandari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna, mulai dengan jujur.
      Dan doa orang jujur, besar kuasanya.
      Dan saat Tuhan datang kembali, kita akan diangkat diawan-awan utnuk bersama Dia selama-lamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 07 September 2016 (Rabu Malam)
    ... benar dan taat dengar-dengaran. Hati-hati terhadap dusta gosip dan ajaran palsu itu bagaikan gelombang laut yang ingin mengombang-ambingkan kehidupan kita. Harus memandang TUHAN kuat teguh hati tidak mau diombang-ambingkan oleh ajaran yang lain. Tetap hidup benar tidak mau berbuat dosa. Tidak kecewa putus asa dan tinggalkan TUHAN tetapi tetap percaya dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 November 2010 (Selasa Sore)
    ... yang bijaksana dan tidak bijaksana adalah sebagai berikut Matius - . Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya ia sama dengan orang yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. . Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 November 2020 (Minggu Pagi)
    ... Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar . tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu. . Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 November 2018 (Kamis Sore)
    ... pembaharuan. Dalam Wahyu - ada proses pembaharuan Wahyu pembaharuan langit dan bumi yang baru. Wahyu - pembaharuan manusia baru. Wahyu - pembaharuan suasana baru. Wahyu - pembaharuan Yerusalem Baru. ad. . Pemabaharuan suasana baru terbagi menjadi macam Wahyu suasana tanpa maut. Wahyu - suasana kepuasan Sorga. Wahyu suasana kemenangan. Wahyu suasana kebenaran kesucian kesempurnaan. ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Januari 2020 (Selasa Sore)
    ... tidak bersuara lagi bahkan sampai pada kesempurnaan. Kalau Bait Suci dan mezbah memenuhi ukuran kita akan mengalami tutupan dari tutup pendamaian sehingga kita sungguh-sungguh aman sampai antikris tidak bisa menjamah bahkan tidak bisa melihat kita. Tetapi kalau tidak memenuhi ukuran maka akan masuk aniaya antikris untuk berjuang supaya bisa memenuhi ukuran yaitu ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Januari 2010 (Minggu Pagi)
    ... bekerja tidak sesuai panggilan atau pilihan karena hanya mencari keuntungan jasmani sehingga tidak peduli firman pengajaran yang benar. Keluaran pengerah orang Mesir menunjuk pada orang dunia yang memang tidak bertobat sehingga berbuat dosa sampai puncaknya yaitu dosa kejahatan dan kenajisan. Akibatnya adalah dibunuh yaitu kering mati rohani sampai ketinggalan saat Yesus ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Desember 2012 (Selasa Sore)
    ... kedurhakaan maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Pada akhir zaman justru kasih menjadi dingin beku karena banyaknya kedurhakaan. Akibatnya adalah wajah menjadi muram seperti Kain perbuatannya membenci tanpa alasan membunuh dendam iri dll. Oleh sebab itu pada akhir zaman yang harus kita lakukan adalah mempertahankan dan meningkatkan kasih Allah dalam kehidupan ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta III, 24 November 2010 (Rabu Sore)
    ... tengah malam terdengarlah suara orang berseru Mempelai datang Songsonglah dia . Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gereja Tuhan di akhir jaman dalam keadaan mengantuk dan tidur rohani. Jika tidur rohani gereja Tuhan akan ketinggalan saat Yesus datang kedua kali binasa untuk selama-lamanya sebab hari kedatangan Yesus kedua kali seperti ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Juli 2024 (Minggu Siang)
    ... dunia tetapi ia sedang mencoret namanya sendiri dari Kitab Kehidupan. Mazmur - . Tambahkanlah salah kepada salah mereka dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka . Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar Ayat dosa bertimbun-timbun. Orang najis keji dan berdusta akan terpisah selamanya dari orang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 17 April 2024 (Rabu Sore)
    ... orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 'perjamuan kawin untuk anaknya' perjamuan kawin Anak Domba. Ayat - undangan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba Firdaus dan pintu gerbang Yerusalem baru. Undangan untuk masuk pintu gerbang Yerusalem baru sama dengan undangan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.