Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Kita masih membahas Lukas 9:22-27.
Lukas 9:24
9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.

Syarat pengikutan kepada Yesus adalah harus kehilangan nyawa. Ada dua istilah:
  1. "Menyelamatkan nyawa" artinya mengikuti keinginan daging sehingga melawan Tuhan/ firman Allah/ orang tua.
    Akibatnya adalah kehilangan nyawa dan binasa selamanya.

  2. "Kehilangan nyawa karena Tuhan" artinya mau menyalibkan keinginan daging karena Tuhan/ firman Allah, untuk berkenan kepada Tuhan.
    Hasilnya adalah mendapatkan nyawa, yaitu hidup kekal dalam Surga yang kekal, Yerusalem Baru.
Jadi, pengikutan yang benar kepada Yesus adalah pengikutan yang ditandai salib, sama dengan perjalanan salib menuju Yerusalem Baru.

Tuhan Yesus hanya memberikan satu jalan kepada pengikutNya, yaitu jalan salib. Ini adalah kemurahan Tuhan. Mengapa demikian?
  1. Kalau ada banyak jalan, maka pasti memilih yang enak bagi daging.
    Daging selalu mendorong untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yang mengarah pada maut/ kebinasaan.

  2. Kalau ada banyak jalan, maka banyak anak Tuhan/ pelayan Tuhan yang tersesat dan binasa.

Langkah-langkah jalan salib:
  1. Berpikiran salib.
    1 Petrus 4:1-2
    4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
    4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

    Kaum muda kebanyakan berpikir dunia, asalkan senang, sehingga terjerumus dalam dosa sampai puncaknya dosa.

    Praktek pikiran salib adalah rela menderita secara daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali menurut kehendak Allah, yaitu hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran (beribadah melayani dengan setia dan benar).

    Mazmur 5:13
    5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

    Hasilnya adalah dipagari dengan berkat dan anugerah Tuhan. Setan dan kutukan tidak bisa menjamah. Kita bersuasana Firdaus.

  2. Berpegang pada salib dan meninggikan salib.
    Keluaran 14:16
    14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.

    Keluaran 14:5-8
    14:5 Ketika diberitahukan kepada raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka: “Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan kita?”
    14:6 Kemudian ia memasang keretanya dan membawa rakyatnya serta.
    14:7 Ia membawa enam ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir, masing-masing lengkap dengan perwiranya.
    14:8 Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan.

    Terutama adalah saat menghadapi keadaan terjepit, seperti Musa bersama bangsa Israel yang sudah keluar dari Mesir tetapi kemudian dalam keadaan terjepit. Di depan ada laut (kesulitan dan kemustahilan), di belakang ada Firaun dan pasukannya (dosa sampai puncaknya dosa yang terus mengejar), di kiri dan kanan ada padang belantara (dunia dengan segala pengaruhnya). Yang Tuhan perintahkan adalah supaya Musa berpegang pada salib dan meninggikan salib.

    Keluaran 14:14
    14:14 TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.”

    Prakteknya adalah kita berdiam diri dan Tuhan yang berperang ganti kita.

    Yesaya 30:15-16
    30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan,
    30:16 kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

    Jangan naik kuda, artinya jangan mengandalkan kepandaian, kekuatan, dll.
    Jangan sampai melepaskan salib/ tongkat, sebab akan menjadi ular. Masalah bukan selesai, tetapi justru makin bertambah.

    Berdiam diri artinya mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, harus diakui kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
    Tenang artinya menguasai diri. Kita tidak berharap pada siapa pun, tetapi hanya berharap sepenuh kepada Tuhan.

    Keluaran 14:21-22
    14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
    14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.


    Hasilnya adalah tangan Tuhan sanggup membuka jalan keluar dari segala masalah. Tangan Tuhan sanggup memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

  3. Berjalan di jalan salib.
    1 Petrus 2:21-25
    2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
    2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
    2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
    2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
    2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.


    Ini sama dengan mengikuti jejak Yesus, yaitu jejak kematian dan kebangkitan. Prakteknya:
    1. Mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran.
      Artinya tidak berbuat dosa, tidak berdusta, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.

    2. Kembali pada penggembalaan yang benar dan baik, menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik.
      1 Petrus 2:25
      2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

      Syaratnya adalah:
      • Selalu berada dalam kandang penggembalaan.
        Yohanes 10:1
        10:1 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

        Kandang penggembalaan dalam Tabernakel menunjuk pada Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah:
        1. Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya.
        2. Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
        3. Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

        Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga setan tidak bisa menjamah.

      • Taat dengar-dengaran pada Suara Gembala.
        Yohanes 10:27-28
        10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
        10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.


        Maka Gembala Baik akan mengulurkan tanganNya kepada kita. Kita hidup dalam tangan Gembala Baik. Hasilnya:
        1. Tangan Gembala Baik sanggup memberi jaminan kepastian untuk memelihara hidup kita secara jasmani di tengah dunia yang sulit. Juga jaminan hidup rohani sehingga kita bisa hidup benar dan suci, damai sejahtera, semua enak dan ringan. Sampai jaminan hidup kekal selamanya.

        2. Tangan Gembala Baik menuntun kita ke kandang penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru.
          Wahyu 7:17
          7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

          Artinya kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Dia. Makin diubahkan, hidup kita makin bahagia, air mata makin dihapus, dan masa depan makin berhasil dan indah. Mujizat jasmani juga terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Sampai langkah terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia saat kedatanganNya kedua kali, untuk masuk Yerusalem Baru selamanya. 



Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Puasa Session 1 Malang, 21 Oktober 2008 (Selasa Pagi)
    ... Keberhasilan dalam ibadah pelayanan menentukan keberhasilan sampai masuk kerajaan Surga. Sekarang soal LEMPINEL Lembaga Pendidikan Elkitab . 'Lembaga' suatu badan yang bermaksud untuk melakukan suatu penyelidikan. Di Lempinel adalah penyelidikan terhadap Firman Allah. Lembaga itu juga bisa berarti balai. Sistem Lempinel adalah sistem penggembalaan seperti balai dalam kitab Ester . ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 Agustus 2013 (Senin Sore)
    ... Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. . Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita. . Dan dengan banyak ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Januari 2013 (Minggu Pagi)
    ... membual dan menyombongkan diri mereka akan menjadi pemfitnah mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih tidak mempedulikan agama tidak tahu mengasihi tidak mau berdamai suka menjelekkan orang tidak dapat mengekang diri garang tidak suka yang baik suka mengkhianat tidak berpikir panjang berlagak tahu lebih menuruti hawa ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Agustus 2016 (Minggu Pagi)
    ... sejuk bagi jiwa yang dahaga demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh. Manusia berdosa adalah seperti kehidupan yang haus di padang gurun. Mereka butuh air sejuk dari Sorga yaitu firman penginjilan supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Kegerakan dalam firman penginjilan adalah untuk memanggil manusia berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Matius ...
  • Ibadah Persekutuan Malang V, 02 Agustus 2012 (Kamis Sore)
    ... untuk membangun kembali Bait Allah secara jasmani. Mereka yakin bahwa jika ada Bait Allah negara mereka pasti aman. Kalau Israel sudah menerima Yesus maka bangsa Kafir dan Israel akan menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Saat Yesus datang kedua kali kita diangkat ke awan-awan permai sampai masuk Yerusalem Baru Kerajaan Sorga ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Maret 2017 (Senin Sore)
    ... pelayanan di gereja TUHAN dinilai dengan profesi kehebatan uang bukan tahbisan. Kalau tahbisan Tabernakel Bait Allah Salomo menampung kemuliaan TUHAN tidak bisa sembarangan yang melayani. Tetapi di Bait Allah Yerusalem ini boleh berjualan dan sebagainya sehingga tidak ada kemuliaan TUHAN. Siapapun boleh melayani berkhotbah main musik yang penting profesional asal jemaat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Mei 2009 (Rabu Sore)
    ... mempelajari pelayanan buta dikaitkan dengan pelayanan pelita yang padam pelayanan gadis yang bodoh karena tidak memiliki minyak persediaan. Sebab mata ini adalah pelita tubuh sehingga kalau matanya buta pelitanya juga padam. Tanda pelayanan buta ini tidak taat tidak dengar-dengaran pada firman bahkan menentang Firman. menyimpan mempertahankan sesuatu yang tidak benar ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Mei 2018 (Sabtu Sore)
    ... rohani akan masuk neraka--lebih rendah dari burung gagak. Jadi supaya hidup kita lebih tinggi dari burung gagak kita harus hidup dari iman. Hidup dari iman hidup dari firman Allah. Kita harus banyak menabur dan menuai firman Allah artinya kita mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman Allah. Kaum muda banyak aktivitas lain tetapi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Juli 2017 (Minggu Siang)
    ... pilih mau terima pedang firman atau pedang besar pembantaian Kalau tidak mau menerima pedang firman nanti akan menerima pedang besar. Wahyu - . Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit katanya Marilah ke sini ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Juli 2013 (Sabtu Sore)
    ... untuk menyebut atau memberitakan nama Yesus. Mengapa Tuhan mau hanya orang-orang yang berkenan kepada Tuhan yang boleh menyebut dan menyaksikan nama Yesus. Tanda orang berkenan kepada Tuhan adalah Memiliki iman yang benar dan perbuatan iman. Iman yang benar adalah dari mendengar firman Kristus firman yang diurapi Roh Kudus firman pengajaran ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.