Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Wenny

Sabtu, 14 Januari 2006
Versi Cetak Download Download

Saya ingin menyaksikan cinta kasih dan kemurahan Tuhan yang sudah saya alami selama ini. Saya akan membagi dua kesaksian saya;
Yang pertama adalah tentang penggembalaan. Tahun ini genap 8 tahun saya digembalakan di tempat ini. Dalam penggembalaan saya sangat bisa merasakan bahwa Tuhan bekerja dalam kehidupan saya. Memang dalam pengikutan kita kepada Tuhan, banyak sengsara yang harus kita tanggung, sebab itulah pengikutan yang benar, pengikutan salib, dan itupun saya alami. Tetapi lewat firman penggembalaan, saya bisa bertahan sampai saat ini. Saya sungguh bisa merasakan bahwa dalam 3 macam ibadah saya sangat dikuatkan. Saat saya akan jatuh atau putus asa atau kecewa, firman itu selalu datang untuk mengangkat dan menolong kehidupan saya. Saat saya kering rohani, firman itu juga datang mengoreksi kehidupan saya sehingga saya bisa menyelesaikan dosa-dosa dan Tuhan pulihkan keadaan saya. Lewat firman pengembalaan, Tuhan memproses kehidupan saya, Tuhan mengubahkan kehidupan saya sedikit demi sedikit. Walaupun sampai saat ini saya menyadari bahwa masih banyak sifat tabiat saya yang belum berkenan kepada Tuhan, tapi saya yakin, lewat firman penggembalaan yang begitu keras, saya akan terus diproses sampai suatu saat bisa sama seperti Dia. Sungguh saudara, dalam penggembalaan saya bisa mengaku bahwa Tuhan begitu indah dalam hidup saya. Sekalipun itu harus ada sengsara, Tuhan begitu indah. Bahkan saat Tuhan memanggil ayah saya, yang merupakan penderitaan paling hebat dalam hidup saya, saat itu saya bisa bertahan karena saya hanya mengingat doa Yesus di Getsemani, ”... bukanlah kehendakKu, melainkan kehendakMulah yang terjadi.”

Yang kedua, saya ingin menyaksikan kemurahan Tuhan dalam studi saya sampai saat ini. Firman kebaktian Kaum Muda dan Remaja pada minggu yang lalu (Sabtu, 7 Januari 2006) dan kesaksian-kesaksian Bapak Gembala benar-benar mendorong saya untuk bisa menyaksikan juga kemurahan Tuhan yang saya alami dalam studi saya. Bagi seorang pelajar, saya rasakan memang berat untuk bisa tekun dalam 3 macam ibadah. Saat yang lain bisa belajar untuk ulangan atau ujian besok, saya masih harus beribadah. Kadang seusai ibadah, saya berbincang-bincang lewat telepon dengan teman saya tentang pelajaran besok. Dia entah sudah sampai bab berapa, saya mungkin baru selesai beberapa halaman. Kadang saat saya belajar sampai tengah malam atau bahkan sampai dini hari, seperti yang dialami Bapak Gembala, kadang juga terbersit pikiran, “Coba tadi tidak ibadah, pasti sekarang sudah tidur.” Tetapi Tuhan selalu menguatkan saya, sehingga saya tidak kecewa dan Tuhan itu tidak menipu, Tuhan selalu menolong saya lewat berbagai cara. Nilai yang saya pikir turun, malah naik, entah itu lewat diindeks atau apapun juga. Tetapi saya yakin semuanya itu adalah kemurahan dan belas kasihan Tuhan bagi saya. Asalkan kita mau mendahulukan ibadah pelayanan, semua itu akan ditambahkan kepada kita.

Kemurahan Tuhan juga saya rasakan saat kelas 2 SMA. Saya dipanggil untuk mengikuti training olimpiade di Jakarta selama 1 bulan. Satu minggu di sana, saya sangat tertekan dan stres karena saya berangkat hanya karena sungkan kepada manusia, bukan karena kehendak Tuhan. Tapi lewat pertolongan Tuhan, kepala sekolah saya mau membuat surat penarikan saya sehingga saya bisa kembali ke Malang. Mungkin dunia memandang itu bodoh, diberi kesempatan kok disia-siakan. Tapi saya yakin, kehendak Tuhan yang terbaik bagi saya.

Pertolongan Tuhan juga berlaku dalam pemilihan sekolah. Kalau kehendak daging saya, saya ingin ke luar kota, kalau perlu ke luar negeri, tapi Tuhan berkehendak lain sehingga sampai saat ini saya masih di Malang, masih tergembala di tempat ini. Saat kuliah Tuhan izinkan saya juga bisa bekerja. Tuhan yang mengaturkan segala sesuatunya. Tuhan yang mengatur waktu belajar saya. IP yang tidak pernah saya pikirkan, Tuhan berikan. Tuhan menjadikan saya lebih dari pemenang karena saya sebenarnya tidak mampu. Asalkan kita mau taat dengar-dengaran, Tuhan pasti menolong.

Pada UAS minggu yang lalu, pada ujian hari pertama adalah mata kuliah yang paling saya takuti dan sudah diakui sebagai mata kuliah yang paling sulit. Karena 2 hari sebelumnya ada kebaktian berturut-turut, saya sudah mencicil beberapa hari sebelumnya. Tetapi kemudian muncul roh sombong saat akan menghadapi ujian, saya merasa lebih bisa daripada teman-teman saya. Akhirnya, Tuhan izinkan saya tidak bisa mengerjakan ujian dengan baik. Lebih lagi, setelah ujian saya mengetahui kalau 1 soal yang muncul dari total 3 soal adalah soal tahun lalu dan sejumlah teman saya sudah mengerjakannya dengan bantuan kakak tingkat. Karena ujiannya open book, mereka bisa menyalin dengan enaknya, sementara saya harus berpikir keras. Saat itu saya benar-benar takut akan mendapat nilai D atau D+ karena dosen ini memang menginginkan jawaban yang benarnya sempurna, tidak boleh salah sedikitpun, dan nilai yang banyak muncul dari tahun ke tahun adalah D atau D+. Tapi kemudian saya minta ampun kepada Tuhan atas segala kesombongan, ketakutan, dan kekuatiran saya, untuk kemudian berserah pada kehendak Tuhan. Firman kebaktian Doa dan Kaum Wanita saat itu juga menguatkan saya untuk berserah kepada Tuhan, menanti pertolongan Tuhan. Itulah enaknya tergembala, saat kita jatuh, Tuhan yang mengangkat. Saat itu saya memang belum tahu nilai apa yang saya peroleh, tapi Tuhan sudah berikan damai sejahtera untuk saya bisa menerima apapun nilai yang diberikan. Seandainya jelek, toh masih ada kesempatan untuk mengulang, asalkan saya tidak gagal dalam pengikutan kepada Tuhan. Ternyata akhirnya saya mengetahui bahwa nilai yang saya peroleh adalah C, dan saya sangat bersyukur kepada Tuhan. Walaupun memang bukan nilai yang terbaik, tapi nilai itu adalah kemurahan Tuhan bagi saya.

Itulah saudara-saudara, begitu heran kasih kemurahan Tuhan lewat penggembalaan yang saya alami. Dalam kesaksian ini saya benar-benar tidak ada maksud untuk menyombongkan diri, saya mohon ampun kalau sampai ada kesombongan. Sebab siapakah saya, saya hanyalah manusia yang masih banyak ditandai cacat cela dalam hidup sehari-hari maupun dalam pelayanan. Segala yang bisa saya lakukan adalah dari Tuhan. Kemurahan Tuhan begitu besar bagi kehidupan kita bangsa Kafir yang hina ini. Saya hanya bisa membalas kasih-Nya dengan beribadah dan melayani Tuhan. Inti dari kesaksian saya saat ini adalah masa muda yang saya alami bersama Yesus dalam penggembalaan adalah sungguh indah, dan Tuhan juga menjanjikan masa depan yang indah kalau kita mau taat dengar-dengaran kepada Dia, sampai masa depan yang kekal. Semoga kesaksian ini bisa menjadi berkat bagi saudara sekalian. Amin.


Versi Cetak

Kesaksian
  • Belas Kasihan Tuhan (Ibu Sucik)
    ... dan sakit perut lalu saya obati dan sudah sembuh dan pada tanggal - Desember bisa ke gereja. Saya kira sakit maag biasa. Tanggal Januari sore hari saat mau pergi ke gereja tiba-tiba anak saya itu sakit kepala panas juga matanya terasa panas katanya. Saya kira anak ini bohong malas pergi ...
  • TUHAN sendiri yang akan berperang ganti kita (Bpk. Yudhi Dharmawan)
    ... kehidupan saya. Seringkali saat bapak gembala di dalam pembukaan firman menyampaikan di akhir firman Hasilnya kalau kita taat dengar-dengaran atau salah satu hasilnya kalau kita diam dan hanya berseru Haleluya adalah tangan TUHAN akan menyelesaikan segala masalah kita sampai masalah yang mustahil kita menang dari segala masalah karena Yesus telah ...
  • Tuhan Baik Bagi Saya (Ibu Ningsih)
    ... Pertama karena Tuhan sudah menyelamatkan nikah saya. Sebenarnya masalah demi masalah sudah bermunculan saat saya hamil. Tapi saat itu Firman selalu menghiburkan dan menguatkan saya. Puncak masalah terjadi pd tgl April bersamaan dengan persiapan kebaktian persekutuan Paskah di Westin. Saat itu usia kandungan saya sudah bulan. Saat itu saya benar-benar ...
  • Asalkan taat dan mau berserah Tuhan pasti buka jalan (Sdri. Syela Eriyanti (Surabaya))
    ... ujian. Namun setelah saya digembalakan dalam firman pengajaran benar saya merasa diubahkan dari yang dulunya suka menyontek menjadi tidak berani bahkan tidak mau untuk menyontek kepada teman. Saya selalu belajar dengan giat bahkan tidur saya menjadi kurang karena saya harus belajar untuk mempersiapkan ujian. Di saat teman sekelas saya semuanya ...
  • Berserah Pada Tuhan dan Tuhan Selesaikan Semuanya (Sdri. Artha Novena)
    ... tengah semester ada mata kuliah yang diujikan pada saat itu. Seperti biasa saya sudah mempersiapkan diri dengan belajar dan berdoa. Tetapi saat saya ujian ujian mata kuliah pertama open book jadi saya mencoba menjawab semua soal-soal tersebut sambil saya juga menghafal kembali mata kuliah kedua yang akan diujikan. Ketika ujian ...
  • Hadiah dari Tuhan (Ibu Sur (71 tahun))
    ... akhir tahun. Suka dan duka dapat saya tanggung semua hanya oleh kasih Tuhan. Awal tahun ini saya mendapat hadiah dari Tuhan yang saya anggap besar. Pada akhir tahun yang lalu saya sakit dan paman saya meninggal. Suami saya yang pergi ke Jakarta juga masuk rumah sakit dan harus menjalani operasi ...
  • Doa Penyahutan dari Tuhan (Ibu Sucik Megawati)
    ... kho tidak habis kalau dimakan nanti tidak enak bededek . Nanti saya makan katanya sambil agak membentak. Secara tidak sadar saya agak blerok karena terkejut. Kemudian saya suami dan anak saya keluar belanja sebentar. Di tengah perjalanan pulang anak saya turun sebentar untuk membeli makanan suami saya menegor saya Masak ...
  • Utamakan Tuhan dan Dia yang akan bekerja bagi kita (Sdri. Gracia Krisnanda)
    ... ujian kenaikan kelas yang biasanya berupa tes tulis secara individu diganti menjadi tugas video project dan tugas makalah secara berkelompok untuk mata pelajaran. Wali kelas memilih saya menjadi ketua kelompok yang anggotanya susah dihubungi sehingga saya harus menuliskan semua prosedur secara detail dan terus menghubungi agar mereka bisa segera mengirim ...
  • Mujizat jasmani menyertai mujizat rohani yang saya alami (Sdr. Andro Abraham Damanik (GPTKK Jl. Suprapto Medan))
    ... pengerjaan skripsi saya diberikan tugas atau amanat dari kampus saya agar bersedia mengikuti Olimpiade Kedokteran Indonesian Medical Olympiad yang diadakan di Makasar Universitas Hasanudin dan sepulangnya dari Makassar saya diperhadapkan dengan ujian blok sehingga sekitar minggu saya tidak bisa menjumpai dosen pembimbing saya untuk bimbingan skripsi. Setelah itu saya menjumpai dosen ...
  • Berserah Pada Tuhan, itulah Yang Terbaik (Ibu Yosaf)
    ... menikah dan saya belum juga hamil semula saya tidak begitu memikirkannya saya memang belum mengharapkan anak tapi jika diberi oleh Tuhan saya terima . Tapi karena banyaknya pertanyaan dari sesama Bagaimana sudah berisi hamil ya Dan berulangkali pula saya menjawab Belum. Lama-lama saya menjadi kuatir-takut dan berpikir Apa saya bisa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.