Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih membahas di dalam srt Yudas 1 : 12, >>> gereja daging, Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
Mati sama sekali >>> di dalam terj.lama mati dua kali. Inilah salah satu bentuk dari gereja palsu yaitu gereja daging dengan tanda-tandanya, waktu yang lalu sudah kita bahas yaitu noda di dalam perjamuan kasih yaitu egois dan nafsu rakus.

Kemudian, mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin >>> awan yang tak berair = awan yang kosong = kehidupan Kristen yang tidak diisi dengan air hujan Firman pengajaran akan ditiup oleh angin pencobaan ataupun oleh angin pengajaran sesat sehingga akan lenyap dan binasa selama-lamanya. Ini sudah saya terangkan pada waktu yang lalu.

Kemudian tanda selanjutnya adalah mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun/tercabut dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. Ini yang akan kita pelajari sekarang ini.

Jadi gereja daging bagaikan:

  • pohon yang tidak berbuah dan ini sudah menunjukkan suatu kutukan. Waktu YESUS menemukan pohon ara yang tidak berbuah, maka pohon itu dikutuk sehingga menjadi kering sampai ke akar-akarnya.
  • pohon-pohon yang terbantun/tercabut dengan akar-akarnya dan mati sama sekali/mati dua kali, ini menunjuk pada kebinasaan.

Jadi pohon yang tidak berbuah itu karena akarnya dan pohon yang tercabut dengan akar-akarnya sehingga mati sama sekali/mati dua kali dan akan binasa.

Paling sedikit ada dua hal yang harus diperhatikan supaya kehidupan kita berbuah dan tidak tercabut yaitu:

  1. harus memperhatikan akar supaya jangan ada akar yang tidak baik/akar dosa sebab akar yang tidak baik akan mengakibatkan pohon itu tidak berbuah bahkan menjadi rapuh dan tercabut sampai keakar-akarnya. Jadi yang harus diperhatikan/dijaga adalah jangan sampai ada akar yang tidak baik/akar dosa.
    Ada tiga macam akar yang tidak baik/akar kejahatan yaitu:
    1. 1 Timotius 6 : 10, Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
      Jadi akar yang tidak baik/akar kejahatan yang pertama adalah cinta akan uang/terikat akan uang. Kalau ada akar kejahatan yaitu cinta akan uang, maka pohon kehidupan rohani kita tidak akan berbuah, bahkan satu waktu akarnya akan tercabut seperti Yudas. Wujud/praktek dari cinta akan uang/terikat akan uang adalah mendapatkan uang dengan cara yang tidak halal/menyimpang dari iman. Bagi saudara yang bekerja di bidang apapun juga, jangan sampai saudara menghalalkan segala cara/di luar kebenaran sebab ini sudah merupakan akar kejahatan. Atau juga mencari uang/nafkah sampai meninggalkan ibadah pelayanan, ini juga berarti saudara berada di luar iman. Atau saudara beribadah melayani TUHAN, hanya untuk mencari uang >>> ini juga berarti saudara berada di luar iman. Iman = kebenaran.
      Kita beribadah kepada TUHAN untuk mengerjakan keselamatan sampai pada kesempurnaan dan ini yang harus dicari, bukan mencari uang. Kalau kita mencari uang, maka kita harus bekerja di dunia. Di gereja jangan mencari uang dan hal ini termasuk untuk saya juga. Sekalipun saya adalah seorang hamba TUHAN sepenuh tetapi itu bukan berarti saya mencari uang. Tetapi kita beribadah di gereja untuk mendapatkan/memantapkan keselamatan sampai kesempurnaan dan ini yang benar.
      Cinta akan uang itu menjadikan manusia menjadi kikir dan serakah = mencuri seperti Yudas terutama mencuri milik TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Ini adalah akar kejahatan dan jika anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN tetap mempertahankan akar kejahatan ini, akan menjadi berbahaya sebab akar menjadi tidak baik dan tidak dapat berbuah. Bukan hanya tidak berbuah, tetapi suasananya suasana kutukan sehingga satu saat akan benar-benar tercabut dan binasa.
    2. Yesaya 5 : 24, Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
      Sudah memiliki akar kejahatan, kemudian menolak pengajaran sehingga akarnya akan bertambah yaitu menjadi akar yang busuk karena menolak Firman pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman pengajaran ini memang sakit bagi daging, tetapi ini untuk menyucikan kita dari akar-akar yang tidak benar. Karena menolak Firman pengajaran yang benar, maka akarnya menjadi busuk sehingga perbuatannya bertambah busuk dan juga tidak ada kemampuan untuk memperbaiki lagi. Semoga kita dapat mengerti.
    3. Ulangan 29 : 18, Sebab itu janganlah di antaramu ada laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada akar yang menghasilkan racun atau ipuh.
    Yudas yang sudah memiliki akar kejahatan, ia sudah diingatkan oleh TUHAN sampai terakhir pada saat perjamuan suci >>> ‘siapa yang mencelup’ >>> ini adalah Firman yang keras karena langsung menusuk Yudas. Tetapi Yudas berkata ‘bukan aku’ = busuk. Awalnya jahat, kemudian akarnya menjadi busuk. Bukan aku = menolak Firman pengajaran yang benar = menista/menghina/bosan. Yang ketiga/terakhir adalah akar beracun. Akar beracun ini adalah meninggalkan TUHAN/meninggalkan ibadah pelayanan. Ini adalah kehidupan yang tidak dapat bertobat dan tidak lahir baru seperti Yudas.
    Jadi tiga macam akar itulah:
    • akar kejahatan.
    • akar busuk/menolak Firman.
    • akar beracun >>> meninggalkan TUHAN dan jabatan pelayanan.
    Ketiga macam akar dan akar-akar yang lain adalah kehidupan Kristen yang tidak bertobat dan yang tidak lahir baru/tidak mengalami kelahiran baru = hidup dalam akar dosa. Tadi disebutkan pohon yang tercabut sampai keakar-akarnya dan mati dua kali >>> seperti Yudas yang tidak bertobat dan tidak lahir baru.
    Manusia itu selain lahir dari orang tua jasmani + lahir baru = selamat. Tetapi kalau hanya lahir dari orang tua saja = hanya lahir satu kali dan tidak dilahirkan kembali, maka ia mengalami kematian dua kali/mati kedua >>> mati dan dikubur di kuburan serta mati yang kedua di neraka. Itu sebabnya diperlukan bertobat dan kelahiran baru >>> mencabut akar-akar yang tidak baik.
    Wahyu 20 : 14, Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
    Semoga kita dapat mengerti.

Mari! kita mencabut akar-akar yang tidak baik/akar-akar dosa lewat bertobat dan lahir baru sehingga kita dapat mengalami akar orang benar/akar-akar kebenaran >>> Amsal 12 : 3, Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.
Orang yang bertobat dan lahir baru memiliki akar orang benar/hidup dalam kebenaran. Bertobat dan lahir baru lewat baptisan air, baptisan Roh Kudus serta hidup dalam kebenaran. Ini adalah akar orang benar, jangankan tercabut, goncangpun tidak. Jika saudara melihat ada pohon yang dapat digoyang, maka sebentar lagi pohon itu akan tercabut.

Mari saudaraku! Apapun yang kita hadapi baik itu goncangan-goncangan, maka kita harus memperhatikan akar. Jangan ada akar yang tidak baik yaitu dengan mendapatkan uang dengan cara apapun. Atau sudah tidak mau ke gereja lagi dan menolak Firman >>> bahaya! Bahkan tidak mau melayani dan meninggalkan TUHAN. Kita jangan meninggalkan hal ini tetapi tetap mempertahankan akar orang benar yaitu hidup di dalam kebenaran >>> ini adalah akar yang kuat, jangankan tercabut, goyangpun tidak/tetap teguh apapun yang sedang di hadapi.

Jika akarnya baik, maka kehidupan itu akan menghasilkan buah. Ini yang harus diperhatikan, sebab gereja daging itu bagaikan pohon yang dicabut sampai keakar-akarnya sehingga tidak dapat berbuah. Itu sebabnya kita harus memperhatikan akar, jangan mempertahankan akar yang tidak baik tetapi harus dicabut dengan bertobat dan lahir baru sehingga tidak goyah dan tidak tercabut bahkan dapat menghasilkan buah >>> Amsal 12 : 12, Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.
Mendatangkan hasil = bisa berbuah. Semoga kita dapat menegrti.

Mari! jika dihari-hari ini hidup kita seperti berada di dalam suasana kutukan, suasana neraka sehingga begitu susah >>> periksa akar! Bahaya dari akar, karena tidak kelihatan >>> di atas terlihat baik dan bagus, tetapi akar ini yang harus diperiksa. Kami para hamba TUHAN seperti yang dikatakan oleh alm.bpk.pdt In.Juwono adalah seorang pemain sandiwara yang paling baik sebab dari luar terlihat baik padahal akarnya sudah mencintai uang sehingga sudah menolak pengajaran yang benar sehingga menjadi akar yang beracun.

Selain akarnya harus benar, maka pohon itu harus ditanam di dalam bait ALLAH. Jika pohon itu mau berbuah, maka pohon itu jangan ditanam di pinggir jalan sebab kalau ditanam di pinggir jalan sekalipun akarnya baik, lama kelamaan pohon itu akan menjadi kering. Seperti pohon ara yang ditanam di pinggir jalan, akan menjadi kering sampai keakar-akarnya.

Jika tertanam di dalam bait ALLAH, maka dipastikan akan berbuah >>>
Mazmur 92 : 13 – 16,
13. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
14. mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
15. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
16. untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

Tidak ada kecurangan >>> di dalam terj.lama >>> Dia setia kepada kita/ada kasih setia. Inilah saudaraku! Jadi pohon yang sudah memiliki akar yang baik harus ditanam di dalam bait ALLAH dan untuk sekarang berarti tergembala. Siapapun kita harus tergembala sekalipun ia adalah seorang gembala, rasul, nabi, penginjil, guru, penyanyi, pemain musik semuanya harus tergembala supaya dapat berbuah.

Sekalipun sudah memiliki akar yang baik, jika tidak tergembala/ditanam di dalam bait ALLAH tetapi ditanam di pinggir jalan, maka akan menjadi orang Kristen jalanan/hamba TUHAN jalanan sehingga akar yang tadinya sudah baik, akan menjadi kering dan tidak dapat berbuah.

Waktu YESUS melihat ada pohon ara yang ditanam di pinggir jalan memiliki daun yang lebat dan ini berarti akarnya baik tetapi sayang tidak berbuah sehingga TUHAN mengutuk >>> ‘mulai sekarang tidak berbuah’ sehingga menjadi kering sampai keakar-akarnya. Jadi akar yang baik itu tidak berguna kalau tidak memiliki buah.

Tergembala >>> berada di dalam kandang penggembalaan dan dalam tabernakel berada di dalam ruangan suci (gbr: www.gptkk.org/tabernakel.php) .
Di dalam tabernakel itu ada:

  • halaman = akar/akar orang benar >>> bertobat dan lahir baru. Sesudah itu harus ditanam di dalam bait ALLAH. Bertobat/lahir baru >>> mezbah korban bakaran (gbr: www.gptkk.org/mkb.php), kolam pembasuhan (gbr: http://www.gptkk.org/bejana.php) dan pintu kemah (gbr: www.gptkk.org/kemah.php) >>> lahir baru dari air dan Roh Kudus. Kita sudah hidup benar/akar orang benar >>> ini sudah baik, kemudian sudah berbuah asal tempat menanam pohon itu benar yaitu di dalam bait ALLAH/ruangan suci/tergembala.
  • ada tiga macam alat di dalam ruangan suci yaitu pelita emas (gbr: www.gptkk.org/pelita.php), yang untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah raya, meja roti sajian (gbr: www.gptkk.org/mrs.php) ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci dan mezbah dupa (gbr: www.gptkk.org/mrs.php) ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Ini adalah tergembala di dalam kandang penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.

Mari! dihari-hari ini kita sungguh-sungguh memohon kepada TUHAN supaya kehidupan kita bukan menjadi Kristen jalanan tetapi sungguh-sungguh tergembala/ditanam di bait ALLAH.

Mengapa kita harus berada di dalam penggembalaan/ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok? Saudara lihat, ketiga macam alat di dalam ruangan suci merupakan sumber dari air kehidupan agar akar tidak menjadi kering. Sekalipun kita sudah memiliki akar yang baik, tetapi kalau tidak ada air, dan juga salah menanam sebab ditanam di pinggir jalan yang tidak ada air maka lama kelamaan akan menjadi kering. Yeremia 17 : 7,8,
7. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
8. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Pohon ditanam di bait ALLAH = ditanam di tepi air = orang yang tergembala. Sebab tiga macam alat itu adalah sumbernya air kehidupan yaitu:
Pelita emas = Roh Kudus = sumber air kehidupan.
Mezbah roti sajian = Firman = sumber air kehidupan.
Mezbah dupa emas = penyembahan = kasih ALLAH = sumber air kehidupan.
Sehingga akar tidak akan menjadi kering dan dapat berbuah kalau kita tergembala >>> akar-akarnya dapat menyerap air kehidupan yang adalah Firman, Roh Kudus dan kasih.

Jika akar menjadi kering, maka dahanpun menjadi kering sehingga tidak dapat berbuah >>> Ayub 18 : 16, Di bawah keringlah akar-akarnya, dan di atas layulah rantingnya.
Itu sebabnya kita harus tergembala, supaya akar tidak menjadi kering dan dapat menyerap air kehidupan. Mari! sekarang ini kita memohon kepada TUHAN agar kita benar-benar tertanam di dalam bait ALLAH/tergembala supaya akar dapat menyerap air dan kita dapat berbuah.

Mazmur 92 : 16, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Tidak ada kecurangan = TUHAN tidak menipu kita, IA menunjukkan kasih setiaNYA kalau kita tertanam di dalam bait ALLAH/kehidupan kita tergembala, maka di situ kita dapat merasakan kasih setia TUHAN, IA Gembala Agung Yang tidak pernah menipu kita, yang ada hanyalah kasih setia (terj.lama). Kita harus mengusahakan sekalipun banyak halangan untuk dapat tertanam di dalam bait ALLAH/menjadi kehidupan Kristen yang tergembala dihari-hari ini bahkan secara logika memang tidak dapat di terima. Tetapi TUHAN tidak pernah menipu kita bahkan kalau ditambah dengan Mazmur 23 >>> kasih setia dan kebaikkan/kebajikkan TUHAN.

Kalau kita tergembala/mengalami kasih setia TUHAN, maka hasilnya:

  1. Mazmur 92 : 13, Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
    Akan tumbuh subur seperti pohon aras. Apa yang dimaksud dengan pohon aras? Pohon aras ini adalah pohon yang tinggi dan juga paling kuat sekalipun mengalami angin topan, pohon ini tidak akan pernah goyah apalagi tercabut >>> inilah kehidupan yang tergembala. Kuat di sini, bukanlah kuat secara fisik tetapi terutama kuat hati/tabah/kuat dan teguh hati >>> tidak tawar hati, tidak putus asa dan tidak kecewa. Kuat dan teguh hati yang dicari oleh TUHAN dihari-hari ini. Semoga kita dapat mengerti.
    Yosua yang menggantikan Musa untuk membawa bangsa Israel dari tapal batas Kanaan menuju ke Kanaan. TUHAN hanya memberi satu syarat dan bukan otak/kepandaian yang menjadi syarat dari TUHAN, tetapi kuatkan dan teguhkan hati. Dan ini diulang sebanyak empat kali >>> Yosua 1 : 6, 7, 9, 18,
    6. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
    7. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.
    9. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."
    18. Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan perkataanmu, apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!"

    Ini bagaikan pohon aras yang kuat dan untuk sekarang menunjuk pada kehidupan yang kuat dan teguh hati >>> seperti Yosua yang kuat dan teguh hati untuk memimpin bangsa Israel menuju Kanaan. Sekarang kuat dan teguh hati yang dicari oleh TUHAN dan akan dipakai oleh TUHAN dalam kegerakkan rohani yang besar yaitu kegerakkan Roh Kudus hujan akhir yaitu kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
    Sekali lagi kalau kita pandai >>> puji TUHAN, tetapi bukan otak/kepandaian yang menentukan tetapi hati yang menentukan. Untuk rekan-rekan hamba TUHAN, biar dapat dipakai oleh TUHAN dalam kegerakkan Roh Kudus hujan akhir, jangan berlomba-lomba mengisi otak dengan pengetahuan tetapi hati ini yang harus kuat dan teguh/tergembala.
    Kuat dan teguh hati ini untuk menghadapi penyesatan sehingga disebutkan sebanyak empat kali. Itu sebabnya dihari-hari ini kita jangan sampai terpengaruh oleh ajaran lain/ajaran-ajaran sesat. Kita sering membaca ini tetapi tidak mengapa, kita membaca kembali untuk meneguhkan hati >>> Matius 24 : 3 - 5,
    3. Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
    4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
    5. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

    Ay 5 >>> banyak yang menyesatkan dan juga banyak yang tersesat. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab hanya sedikit orang yang bertahan di dalam Firman pengajaran yang benar. Dan karena jumlahnya hanya sedikit, maka disebut sebagai orang yang mengkhususkan diri/kelompok exclusif dlsbnya.
    Matius 24 : 11, Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
    Ay 11 >>> nabi palsunya banyak, pengikutnya juga banyak, jadi ajaran yang benar hanya sedikit, pengikutnya juga sedikit.
    Matius 24 : 24, Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
    Menurut alm.bpk.pdt Totaijs di dalam pemberitaan Firman, yang dimaksud dengan orang pilihan adalah orang yang berada di dalam pengajaran/kabar Mempelai juga akan disesatkan.
    Jadi, kuatkan dan teguhkan hatimu >>> disebutkan sebanyak empat kali oleh TUHAN dengan maksud untuk:
    • menghadapi pengajaran-pengajaran palsu yang dikumandangkan dari empat penjuru bumi.
    • menghadapi pencobaan-pencobaan yang melanda segala bidang. Tetapi kalau kita tergembala/kuat dan teguh hati, maka kita menjadi kuat menghadapi pengajaran-pengajaran palsu dan pencobaan-pencobaan.
      Inilah orang-orang yang dipakai di dalam kegerakkan Roh Kudus hujan akhir/kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Jika kita kuat dan teguh hati, maka TUHAN akan memberikan kemenangan kepada kita sekalian. Semoga kita dapat mengerti.
    Yohanes 16 : 33, Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
    Kuat dan teguh hati bagaikan pohon aras yang kuat >>> ini yang dicari oleh TUHAN.
    Sesungguhnya kayu dari pohon aras ini dipakai untuk pembangunan bait ALLAH yang dibangun oleh raja Salomo >>> gambaran dari pembangunan Tubuh Kristus. Sama dengan Yosua >>> kuat dan teguhkan hati >>> dipakai masuk ke Kanaan/kegerakkan hujan akhir/kegerakkan pembangunan Tubuh Kristus.
  2. Seperti pohon korma yang bertunas, pohon korma yang bertunas ini menunjuk pada kemanisan/kebahagiaan hidup. Jika ingin berbahagia/ada kemanisan di dalam rumah tangga, maka suami dan isteri harus tergembala di dalam tiga macam ibadah pokok, sehingga akan ada kemanisan/kebahagiaan.
    Pengkhotbah 4 : 12, Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
    Tidak mudah diputuskan = karena menjadi satu. Kesatuan nikah adalah kemanisan, sebab kalau tidak menyatu, sekalipun di dalam rumah tangga itu memiliki semuanya, maka yang ada hanyalah kepahitan.
    Tali tiga lembar adalah Firman penggembalaan di dalam tiga macam ibadah. Ada banyak masalah/problem di dalam nikah, semisal: kekurangan uang, suami/isteri/anak-anak sakit >>> ini adalah pencobaan-pencobaan di dalam nikah. Tetapi pencobaan yang paling berat di dalam nikah adalah kalau di dalam nikah itu tidak ada kesatuan, sebab kalau hubungan suami dan isteri itu dipisahkan berarti tubuh itu dipisahkan dari kepala, maka akan mati/nikah itu benar-benar menjadi suatu kepahitan sampai menjadi mati binasa. Inilah kesatuan nikah lewat Firman penggembalaan dengan tiga macam ibadah pokok/tali tiga lembar yang dililit sanggup menyatukan dua orang itulah suami dan isteri menjadi satu daging >>> masuk dalam kesatuan nikah itulah kemanisan bagaikan pohon korma yang ditanam di dalam bait ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.
    Inilah hasil dari kehidupan yang tergembala dan ini bukanlah sia-sia sebab:
    • ada kekuatan dan kuat hati menghadapi apa saja.
    • ada kemanisan >>> pohon korma >>> kesatuan di dalam nikah.
    Kesatuan di dalam nikah sampai pada puncaknya adalah kalau YESUS datang kembali keduakalinya kita akan masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
  3. Mazmur 92 : 15, 16,
    15.Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
    16.untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

    Masih berbuah, kalau tanaman itu memiliki akar yang baik, ditanam pada tempat yang benar yaitu ditanam di dalam bait ALLAH/tergembala (karena ini adalah pohon rohani), pasti akan berbuah. Pada masa tuapun, masih berbuah.

Kita ingat pada Yakub yang pada masa tuanya memiliki anak yang bernama Yusuf >>> inilah buah pada masa tua yaitu buah-buah Roh/orang yang tergembala akan menghasilkan buah-buah Roh >>> Galatia 5 : 22, 23,
22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Sembilan buah-buah Roh Kudus adalah buah-buah pada masa tua. Mari! kita yang sudah tergembala dalam tiga macam ibadah, benar-benar tergembala dalam Firman penggembalaan/dalam kandang penggembalaan mohon kepada TUHAN untuk mendapatkan kekuatan seperti pohon aras dan ada kemanisan, tetapi juga ada buah-buah masa tua yaitu buah-buah Roh. Saya tidak berbicara yang jasmani, sebab mungkin ada yang berpikir bahwa berbuah sampai masa tua adalah memiliki harta yang banyak sehingga dapat diwariskan kepada anak-anaknya >>> silahkan! Tetapi yang lebih penting dari itu adalah buah-buah masa tua yaitu buah-buah Roh. Masa tua adalah masa akhir, itu sebabnya sudah harus memiliki buah-buah Roh. Mari! kita sekarang ini berhadapan dengan masa akhir/masa akhir jaman, itu sebabnya kita harus memiliki buah-buah Roh. Bagi para orang tua, janganlah berputus asa jika tidak dapat memberikan warisan kepada anak, sebab yang lebih penting daripada itu adalah buah-buah Roh.

Kasih, sukacita dan damai >>> mohon kepada TUHAN dihari-hari ini, kita mulai belajar sebab jangan sampai kita tidak berbuah sebab akan berbahaya. Seperti waktu YESUS melihat pohon ara dan mencari buahnya walau hanya satu, TUHAN merindu karena pada waktu itu baru musim sebab disebut belum musim berbuah yang sesungguhnya, baru awal. Kalau baru awal musim, maka pohon ara itu hanya berbuah satu atau dua buah saja. Jika satu atau buah itu tidak ada, maka itu berarti seluruh musim akan gagal.

Jadi sekarang ini satu buah saja yaitu kasih, sukacita, damai, kesabaran, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri >>> kalau ada satu saja, maka ini berarti ada harapan mendapatkan kesempatan untuk terus berbuah sampai komplit sembilan buah Roh. Tetapi kalau sudah sekian lama/sudah sekian tua mengikut TUHAN/melayani TUHAN/digembalakan dan tidak memiliki satu buahpun >>> bahaya. Kalau TUHAN tiba dan ingin memetik satu saja tetapi tidak menemukan >>> menjadi kering sampai keakar-akarnya.

Mari mohon kepada TUHAN! saya nomor satu untuk memohon satu buah saja yaitu buah awal itulah kasih sehingga kita dapat mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu dan juga dapat mengasihi sesama. Jika buah kasih sudah ada, maka buah yang lain akan ada sampai pada sembilah buah Roh.

Saya sudah seringkali menerangkan bahwa sembilan buah Roh itu sama dengan sifat dari ALLAH Tri Tunggal/Gambar ALLAH Tri Tunggal yaitu:

  • kasih, sukacita, damai >>> sifat/Gambar dari ALLAH Bapa/TUHAN.
  • kesabaran, kemurahan, kebaikan >>> sifat/Gambar dari Anak ALLAH/YESUS.
  • kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri >>> sifat/Gambar dari ALLAH Roh Kudus/Kristus.

Sifat/Gambar dari TUHAN YESUS Kristus. Di dalam ktb Kejadian, manusia ini diciptakan sama/satu gambar kemuliaan dengan ALLAH Bapa, Anak dan Roh Kudus = TUHAN YESUS Kristus >>> ‘marilah Kita menciptakan manusia menurut Gambar dan Teladan Kita’. Tetapi ciptaan itu dirusak oleh dosa. Sekarang ini kita harus mengerti hanya lewat sistim/Firman penggembalaan kita dikembalikan sedikit demi sedikit kepada Gambar ALLAH Tri Tunggal. YESUS lahir di kandang untuk mencari orang berdosa, ini menunjuk penggembalaan dan merupakan sistim/cara TUHAN, sebab orang berdosa itu sudah kehilangan Gambar ALLAH. Itu sebabnya hanya lewat sistim/Firman penggembalaan kita dikembalikan kepada Gambar ALLAH. Sedikit demi sedikit sifat ALLAH masuk ke dalam kita sampai satu waktu kalau YESUS datang kembali kedua kalinya, kita sudah lengkap memiliki sembilan buah Roh/Gambar dari ALLAH Tri Tunggal dan kita menjadi ciptaan semula/sama mulia dengan TUHAN YESUS Kristus Mempelai Pria Surga dan ini namanya buah Mempelai Wanita. Kehidupan yang sudan menjadi sama dengan YESUS disebut buah yang terbesar yaitu Mempelai Wanita Surga seperti Yusuf dilahirkan pada masa tua Yakub. Yakub adalah gambaran dari Roh Kudus. Masa tua/jaman akhir. Roh Kudus melahirkan Yusuf yang adalah gereja Mempelai Wanita TUHAN.

Mungkin saudara ragu-ragu, mari kita membaca Kejadian 37 : 3, Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Yusuf = gereja Mempelai lahir pada masa tua Yakub.
Mari saudaraku! sekarang ini kita memeriksa akar, juga kita memeriksa tempat di mana kita bertumbuh, sebab kalau kita tumbuh di pinggir jalan, akan berbahaya, sebab akan menjadi kering dan tercabut. Mari, kita kembali kepada penggembalaan dan ini dimulai dari saya sebagai seorang gembala, kalau tidak tergembala, juga akan menjadi kering.
Sebab jika kita tergembala, maka di situ kita:

  • bagaikan pohon aras yang kuat/kita kuat hati menghadapi apa saja dan kita menang sehingga kita dipakai oleh TUHAN.
  • ada pohon korma/kemanisan/kesatuan nikah yang ditanam di tepi bait ALLAH akan mendapatkan kebahagiaan sampai pada Pesta Nikah Anak Domba ALLAH.
  • ada buah masa tua yang adalah buah-buah Roh; jika semua buah sudah komplit berjumlah sembilan, akan ada buah yang terbesar yaitu Mempelai Wanita TUHAN pada masa tua Yakub/akhir jaman untuk menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya. kita akan berbahagia selama-lamanya bersama Dia.

Kita belum semuanya sempurna sebab belum ada sembilan buah Roh, mungkin baru satu, itupun kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak ada karena rontok.
Hari ini kita bisa mengasihi TUHAN, lusa belum tentu bisa mengasihi TUHAN. Mari1 kita mohon kepada TUHAN agar kita jangan menjadi buah yang sering gugur tetapi menjadi buah yang permanen/sudah lengkap dan akan menjadi buah Mempelai.

Kesabaran, hari ini mungkin kita bisa sabar, besok sudah tidak sabar lagi >>> mungkin di kantor, kita menghadapi pegawai yang tidak mau menurut perintah dlsbnya. Kita harus terus tergembala sampai bisa menjadi sabar, sehingga kita dapat menghasilkan buah yang permanen itulah buah Mempelai Wanita.

Bagi kaum muda, jika saudara dapat berbuah satu atau dua karena akarnya baik dan juga tertanam pada tempat yang benar, maka apa yang diperbuat pasti akan berhasil sebab ada kasih setia dan kebaikan TUHAN yang membuat semuanya berhasil >>> Mazmur 1 : 3, Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Di tepi air = tergembala untuk menyerap air kehidupan. Jika kita sudah dapat menunjukan buah yang dapat memuaskan Hati TUHAN, maka kita tidak akan dikutuk tetapi kita mengalami kasih setia TUHAN yang membuat apa saja menjadi berhasil. Apa yang kita perbuat semuanya berhasil, itu semuanya bukan karena kita, tetapi karena kasih setia TUHAN. TUHAN tidak curang kalau kita dapat memberi buah yang menyenangkan Hati TUHAN, mengenyangkan, memuaskan TUHAN, maka TUHAN akan mengirimkan kasih setia untuk membuat semuanya menjadi berhasil.

Saya pernah bersaksi, sebelum saya berangkat ke Surabaya, saya membaca sepucuk surat dari seseorang yang tidak saya kenal sampai hari ini. Ia bersekolah di depan gereja kita di Malang. Hanya karena tempat kostnya dekat dengan gereja, ia diajak oleh temannya untuk menghadiri ibadah kaum muda pada hari Sabtu. Waktu saya mengumumkan jadwal ibadah kita tiga kali dalam seminggu, ia tertawa dan menghina >>> sangat kasihan jemaat di gereja ini. Untungnya ia masuk lagi pada hari Sabtu, kemudian masuk lagi pada hari Minggu dan pada akhirnya ia mengakui bahwa ia adalah orang yang mengikuti tiga macam ibadah. Dulu jika ibunya datang, maka hanya untuk bertengkar, tetapi sesudah mengikuti tiga macam ibadah, ia mulai berubah dan ia bukanlah termasuk orang yang pandai, tetapi ia katakan ‘seperti kata bapak gembala, bahwa TUHAN tidak pernah menipu kita, saya bisa mencapai rangking satu secara paralel. Padahal sangatlah tidak mungkin bisa, tetapi ia berhasil. Saya bersama isteri sangat bersyukur dan memuji TUHAN. Itu sebabnya harus tergembala, supaya kita berhasil; bukan karena kita, tetapi karena kasih setia TUHAN Yang tidak pernah meninggalkan kita.

Juga Yusuf sebagai contoh, sekalipun ia sudah berada di dalam penjara/di liang tutupan, tetapi ia dapat berhasil >>> Kejadian 49 : 22 – 24,
22. Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
23. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
24. namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,

Yusuf tergembala, sama dengan Mazmur 92, IA Gunung Batu Yang tidak ada kecurangan. Gembala Agung tidak pernah curang. Yusuf sebagai pohon buah-bauhan yang selalu berhasil sekalipun ia berada di dalam penjara yang serba terbatas, tetapi ia berhasil menjadi perdana menteri >>> Kejadian 39 : 20 – 23,
20. Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
21. Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
22. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
23. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

Ay 21 >>> ini yang terpenting yaitu kasih karunia TUHAN. Begitu kita memiliki buah, karena memiliki akar yang benar, kita tergembala maka kita sudah memiliki kasih setia dari Gembala Agung yang membuat semuanya menjadi berhasil.

Mari sekarang ini, mungkin seorang muda yang memiliki otak terbatas sebab berada di dalam penjara yang semuanya terbatas seperti yang ditulis di dalam Kejadian 40 : 15, disebut sebagai liang tutupan. Semuanya terbatas, tidak ada seorangpun yang melihat >>> kaum muda sekarang ini uang terbatas, ijazah terbatas bagaikan berada di dalam penjara; masa depan bagaikan terbatas, tidak ada yang mau melihat dan menolong. Tetapi kalau kita mau kembali kepada akar yang benar/kembali kepada penggembalaan sampai kita dapat menghasilkan buah, semuanya itu bukan karena kebisaan kita tetapi karena kasih setia TUHAN, sekalipun semuanya terbatas, tetapi kita bisa berhasil.

Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, mungkin jumlah sidang jemaat masih terbatas, tetapi kalau ada buah, maka itulah letak keberhasilan saudara. Kasih setia TUHAN ada di sana membuat semuanya berhasil sampai pada keberhasilan yang tertinggi. Yusuf berhasil sampai ia menjadi perdana menteri; di Mesir/di dunia ini kita berhasil dan kita dipermuliakan sampai tadi disebutkan mengatasi tembok/pohon buah-buahan yang melintasi tembok. Ini adalah tembok Yerusalem Baru. Ukuran dari puncak keberhasilan adalah sampai kita masuk tembok-tembok Yerusalem Baru. Tidak ada lagi setetespun air mata di sana, kita berbahagia bersama TUHAN.
Itu sebabnya kita harus bersungguh-sungguh:

  • dengan memeriksa akar, jangan ada yang tidak baik, jikalau ada yang tidak baik >>> cabut! Sehingga menjadi akar orang benar yaitu hidup benar.
  • tertanam di dalam bait ALLAH >>> sungguh-sungguh tergembala dihari-hari ini sampai kita dapat menjadi kuat, manis dan menghasilkan buah masa tua yaitu buah Mempelai sehingga sifat ALLAH Tri Tunggal,Tangan Gembala Agung/Tangan kasih setiaNYA membuat semuanya menjadi berhasil. Apa yang kita lakukan sekalipun kita berada di dalam keterbatasan/ketidak mampuan akan menjadi berhasil/keberhasilan di Mesir/di dunia ini sampai pada keberhasilan yang tertinggi yaitu keberhasilan di tembok Yerusalem Baru/melintasi tembok Yerusalem Baru. Kita akan berbahagia selama-lamanya bersama dengan TUHAN.

TUHAN memberkati kita sekalian.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Februari 2019 (Minggu Siang)
    ... apa saja akan menjadi sia-sia dan binasa selamanya. Yang menyelamatkan kita bukan perbuatan baik tetapi darah Yesus karena kita sudah manusia berdosa. Bangsa kafir mutlak memiliki meterai darah Yesus di dahi. Proses menerima meterai darah Yesus kita belajar dari alat mezbah korban bakaran--dulu binatang korban yang dibakar sekarang Yesus yang mati ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Juni 2023 (Rabu Sore)
    ... Ia sendiri' diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Juni . Memakai jubah yang dicelup dalam darah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juni . AD. Ayat jubah dicelup dalam darah sama dengan firman Allah. Ayat pada jubah tertulis nama Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan yaitu Mempelai Pria Sorga ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Maret 2022 (Kamis Sore)
    ... akan hidup. Hanya Roh Kudus yang mampu mematikan perbuatan daging sehingga kerohanian kita hidup dan harum yaitu hidup dalam kebenaran sampai hidup kekal. Oleh karena itu kita harus menerima meterai Roh udus. Dari mana manusia daging mendapatkan Roh Kudus Baptisan air yang benar. Prosesnya Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Bertobat berhenti berbuat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juni 2022 (Kamis Sore)
    ... saja yang kita lihat. Orang-orang bernafsu rakus orang-orang bajingan. Mereka ada di tengah-tengah bangsa Israel. Orang-orang bernafsu rakus tersebut termasuk pada bangsa Kafir namun ikut bersama bangsa Israel yang keluar dari Mesir. Mereka adalah imam hamba Tuhan pelayan Tuhan yang tidak merindukan tidak menghargai manna yaitu firman penggembalaan firman pengajaran ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Juli 2020 (Sabtu Sore)
    ... kerajaan sorga. Tetapi bersyukur jawaban bapa sangat baik sehingga membuat si sulung tertolong. Lukas . Kata ayahnya kepadanya Anakku engkau selalu bersama-sama dengan aku dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Jawaban bapa di sini adalah keadilan dan kemurahan Tuhan. Artinya Tuhan selalu membela Dia selalu adil terhadap hamba pelayan Tuhan yang selalu berada di ladang ...
  • Ibadah Doa Malang, 22 Oktober 2013 (Selasa Sore)
    ... kita sampai hidup kekal. Jika hati dan pikiran disucikan maka kita akan melihat Tuhan. Kita bisa melihat Tuhan dan hanya melihat Tuhan. Melihat Tuhan sama dengan melihat pengajaran yang benar. Sama dengan memiliki pandangan yang rohani. Pandangan ini yang menentukan indah tidaknya hidup kita. Contoh Hawa yang memandang buah yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 11 Juli 2009 (Sabtu Sore)
    ... dalam damai sejahtera hidup dalam kebenaran Yesaya . Kalau tidak damai pasti tidak benar. Kita harus hidup benar mulai dari perkara yang kecil-kecil. Kalau hidup tidak benar tidak damai maka kerohanian pasti akan merosot menjadi suam-suam rohani. Ada pengertian suam-suam rohani Wahyu - tidak dingin dan tidak panas. Tidak dingin berarti ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Desember 2011 (Senin Sore)
    ... SEGALA RAJA. Malam ini kita pelajari Yesus bersaksi sebagai Imam Besar dan Raja segala raja. Yesus bersaksi sebagai Imam Besar tetapi ada imam besar yang lain yaitu Kayafas. Kayafas adalah imam besar menurut peraturan Harun menurut taurat . Ibrani . Karena itu andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Februari 2021 (Minggu Pagi)
    ... penting supaya kita tidak dipengaruhi oleh arus duniawi tetapi kita dipengaruhi oleh arusnya Tuhan aliran kebenaran dan kesucian dari Tuhan. Jadi naga setan menyemburkan air sebesar sungai adalah menyemburkan aliran-aliran duniawi yaitu Kesibukan-kesibukan di dunia kesukaan dunia yang semu kesusahan dunia kesulitan-kesulitan dunia sampai pergaulan dunia yang tidak benar menunjuk mode ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 Januari 2023 (Selasa Sore)
    ... Ini suara allah dan bukan suara manusia . Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah ia mati dimakan cacing-cacing. Herodes mau membunuh Yesus karena ia sombong tidak mau ada raja selain dia. Herodes mau menjadi sama dengan Tuhan tetapi lewat jalannya sendiri--'ini suara allah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.