Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Yudas 1 : 24, 25,
24. Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
25. Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.

Srt Yudas ini di dalam susunan tabernakel terkena pada tudung kulit lumba-lumba yang berbicara tentang perlindungan TUHAN kepada gereja yang benar dan sekaligus pemisahan dengan gereja yang palsu. Gereja yang benar dan palsu ini akan dipisahkan seperti gandum yang dipisahkan dengan ilalang. Gereja palsu yang bagaikan ilalang ini terlihat lebih cepat dan lebih tinggi daripada gandum/gereja yang benar, tetapi satu saat akan dipisahkan. Gandum akan dimasukkan ke dalam lumbung sebab mengutamakan Firman sedangkan ilalang/gereja yang palsu akan dibakar habis.

Di dalam penutup dari srt Yudas ini yaitu ay 24 dan ay 25 merupakan tujuh penampilan dari Pribadi TUHAN YESUS yaitu:

  1. bagi Dia Yang berkuasa supaya jangan kamu tersandung. Dia = YESUS Yang berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung.
  2. Dia berkuasa membawa kita sampai kita tidak bernoda/bercacat cela = sempurna.
  3. Dia adalah ALLAH Yang Esa.
  4. Dia adalah Juruselamat kita.
  5. Dia adalah TUHAN YESUS Kristus.
  6. Dia Yang layak menerima kemuliaan, kekuasaan, kekuatan, kebesaran.
  7. Dia adalah ALLAH Yang kekal,dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.

Kita membaca kembali di dalam srt Ibrani 13 : 8,
8. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Kekekalan selamanya dibuktikan dengan apa? Ibrani 13 : 9a, Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing.
Kekekalan dibuktikan dengan pengajaranNYA yang tidak pernah berubah --> pengajaran yang benar itu tetap dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya.

Di Malang kita belajar tentang gempa bumi sehingga pulau-pulau dan gunung bergeser. Nanti gempa secara rohani juga akan menggeser anak-anak TUHAN terutama soal pengajaran. Mari! Dihari-hari ini TUHAN menampilkan Diri dengan tujuh penampilan sampai yang terakhir Dia adalah ALLAH Yang kekal selama-lamanya dengan bukti pengajaranNYA tidak bergeser/berubah dari dulu, sekarang sampai selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Waktu yang lalu kita sudah mendengar tujuh penampilan YESUS itu bagaikan tujuh sinar/lampu dari pelita emas = tujuh sinar kemuliaan yang akan disinarkan kepada gereja yang benar.Gereja yang benar dilindungi dan dipelihara = menyinari gereja yang benar supaya mengalami tujuh pertumbuhan rohani sampai menjadi sempurna/gereja TUHAN ditampilkan seperti pelita emas. Di dalam ktb Wahyu, tujuh sidang jemaat ditampilkan sebagai tujuh kaki dian.Semoga kita dapat mengerti.

Kita akan mempelajari tentang tujuh pertumbuhan rohani di dalam sistim tabernakel --> 2 Petrus 1 : 5-7,
5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
7. dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

  1. Jadi pertumbuhan rohani yang pertama adalah harus ada iman terlebih dahulu, sebab kalau tidak ada iman, maka kerohanian kita tidak dapat bertumbuh. Di dalam tabernakel, maka iman = masuk dalam pintu gerbang kerajaan surga (http://www.gptkk.org/gerbang.php) = percaya kepada YESUS.

    Roma 10 : 17
    Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Jadi, iman berasal dari mendengarkan Firman Kristus = Firman Yang diurapi dengan Roh Kudus. Urapan Roh Kudus itu tidak dibatasi oleh kepandaian, oleh waktu dllnya. Di dalam urapan Roh Kudus, sidang jemaat dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh sampai kita dapat percaya dan yakin pada Firman. Kita harus berhati-hati di dalam cara mendengarkan Firman sebab ini adalah pokok jika kita mau masuk dalam pintu gerbang.

    Lukas 8 : 18
    Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

    Saat-saat mendengarkan Firman adalah:
    • saat-saat yang menentukan pertumbuhan kerohanian kita ke arah kesempurnaan.
    • saat-saat kita masuk dalam pintu gerbang. Sebab tanpa mendengarkan Firman, kita tidak dapat menjadi sempurna. Semoga kita dapat mengerti.

    Di saat-saat kita dapat mendengarkan Firman dengan baik, sebab kita diurapi dengan Roh Kudus sampai kita dapat percaya kepada Firman dengan baik, maka kita akan mengalami pertumbuhan rohani/iman yang bertambah-tambah sampai pada kesempurnaan.

    Sebaliknya, di saat mendengarkan Firman, kita menjadi bosan, mengantuk, bergurau dllnya, maka apa yang ada padamu akan diambil = iman tidak bertambah-tambah tetapi berkurang sampai satu waktu akan habis = gugur dari iman = tidak selamat = keluar dari pintu gerbang surga. Dan ini sangatlah mengerikan.

    Demikian juga dengan gembala, gembala dapat menyampaikan Firman dengan baik jika berada di dalam urapan Roh Kudus. Kalau hanya berdasarkan ilmu pengetahuan, pengalaman, maka sidang jemaat tidak akan dapat mengerti, percaya sampai yakin pada Firman.

  2. kebajikan, kebajikan ini di dalam tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran (http://www.gptkk.org/mkb.php).
    Kebajikan = perbuatan baik yang dikaitkan dengan salib/Korban Kristus; jadi perbuatan baik itu bukan biasa saja, tetapi harus dikaitkan dengan salib. Perbuatan baik dari TUHAN YESUS adalah mati di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia. Apapun perbuatan baik yang YESUS lakukan, misalnya menyembuhkan orang sakit dlsbnya, tetapi kalau tanpa salib/tanpa mati di atas kayu salib, maka semua yang YESUS lakukan menjadi sia-sia. Miskin menjadi kaya, sakit disembuhkan tetapi masuk ke neraka. Itu sebabnya semua harus dimulai/dikaitkan dengan salib.

    Demikian juga dengan perbuatan baik yang kita lakukan, harus dikaitkan dengan salib, apa yang dimaksud dengan ini? Yaitu kita bertobat/mezbah korban bakaran. Perbuatan baik kita yang ditunggu oleh TUHAN adalah bertobat/berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
    Seringkali ada manusia yang berkata bahwa dirinya tidak perlu percaya kepada YESUS dan tidak perlu ke gereja sebab selalu berbuat baik. Tetapi segala perbuatan baikmu, mungkin memberi/berkorban bahkan sampai beribadah tetapi tanpa pertobatan adalah sia-sia/tidak ada artinya.

    Jika kita sudah bertobat, maka akan ditingkatkan menjadi kita dapat memberi. Di mulai darimana kita harus bertobat itu? Jika kita mau bertobat, maka kita harus melepaskan dosa dusta sebab selama dusta itu dipertahankan, kita tidak dapat bertobat bahkan tidak mau bertobat.

    Yeremia 9 : 5, Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
    Orang berdusta itu malas untuk bertobat dan tidak mau bertobat sampai pada akhirnya tidak dapat bertobat seperti setan, sebab setan adalah bapak pendusta. Bertobat itu berarti mengaku dosa dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Itu sebabnya kita semua dan dimulai dari saya tidak boleh ada dusta. Inilah perbuatan kebajikan yaitu bertobat.

  3. 2 Petrus 1 : 5, Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
    Pengetahuan/pengenalan dan di dalam tabernakel menunjuk pada kolam pembasuhan (http://www.gptkk.org/bejana.php) yang untuk sekarang adalah baptisan air. Di sinilah awal kita mendengar kematian dan kebangkitan YESUS. Di dalam kolam pembasuhan/baptisan air apa yang kita kenal?

    Filipi 3 : 10, 11,
    10. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
    11. supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.


    Jadi inilah pengenalan/pengetahuan --> kita mengenal YESUS Yang mati dan Yang bangkit = mengenal kematian dan kebangkitan YESUS lewat baptisan air. Itu sebabnya baptisan air itu penting dan bukan merupakan tata cara gereja tetapi penyerahan yang sungguh-sungguh kepada Pribadi YESUS Yang sudah mati dan Yang bangkit.

    Roma 6 : 4, 5,
    4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
    5. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.


    Kita menyatu dengan kematianNYA dan juga dengan kebangkitanNYA = sekaligus kita mengalaminya yaitu mati dari hidup yang lama/hidup berdosa dan juga bangkit dalam hidup yang baru = baptisan air.
    Kita bukan hanya mengenal YESUS dalam kematianNYA tetapi kita juga harus mengalaminya sebab banyak orang Kristen termasuk kami para hamba-hamba TUHAN hanya mengaku di mulut bahwa saya mengenal YESUS tetapi untuk mendengarkan Firman --> tidak mau/menolak. Padahal iman itu datangnya dari mendengarkan Firman. Lain waktu juga hanya teori dengan mengatakan bahwa saya percaya YESUS, tetapi begitu Firman diberitakan --> mengantuk.

    Apa arti dari hidup yang baru? jenis kehidupan surgawi, saya seringkali menerangkan, kita dilahirkan oleh ibu dan ini berarti kita memiliki kehidupan jenis duniawi = darah dan daging dan ini cocok untuk hidup di dunia sekalipun terbatas, misalnya hidup selama seratus tahun/berapa tahun saja dan kita kan mati. Tetapi kalau mendapat kemurahan TUHAN, kita dapat hidup sampai TUHAN YESUS datang, kita akan tetap bersama dengan Dia kalau TUHAN ijinkan. Inilah jenis kehidupan duniawi/darah dan daging yang tidak dapat dan tidak cocok untuk hidup di surga.
    Sebagai contoh:
    • daging ini masih merasa lapar, sedangkan di surga tidak pernah merasa lapar.
    • daging ini menderita karena sakit, di surga tidak ada tempat untuk membeli obat.
      Itu sebabnya kita harus dilahirkan kembali dengan masuk dalam baptisan air = dilahirkan kembali oleh TUHAN = dilahirkan secara rohani sehingga menjadi kehidupan jenis surgawi dan cocok untuk hidup di surga.Bagaimana cara kehidupan di surga/jenis kehidupan surga? Sebab kalau jenis kehidupan duniawi ini kita semuanya sudah tahu yaitu daging ini suka makan pecel, makan rawon dlsbnya.

    Tetapi jenis kehidupan surga ini dimulai dari hati yang terlebih dahulu diubahkan.

    1 Petrus 3 : 20, 21,
    20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,


    Hidup baru = jenis kehidupan surga = memiliki hati nurani yang baik yaitu taat dan dengar-dengaran.
    Coba saudara lihat, kalau jenis kehidupan duniawi/darah dan daging, pasti hatinya tidak akan taat. Sebagai contoh:

    • di rumah, jika orang tua menasihati anak, anak tidak mau taat dan akan memberontak sebab menganggap orang tua itu kuno.
    • demikian juga di kantor/pekerjaan akan selalu memberontak di dalam hati kalau diperintah oleh pimpinannya.
    • di sekolah, jika guru mengatakan bahwa akan ada ulangan, maka murid-murid akan berteriak dan memprotes.

    Inilah jenis kehidupan darah dan daging yang tidak taat dan akan terus menerus memberontak.

    Manusia yang suka memberontak ini sudah dimulai dari jaman Nuh, sampai anak kecilpun tidak ada yang selamat sebab hanya empat pasang/suami isteri yang selamat dan ini berarti mereka sudah dewasa sebab sudah menikah. Bukan anak kecil lagi. Anak-anak kecil di jaman Nuh tidak ada yang selamat sebab hati dari anak-anak itu juga tidak taat dengar-dengaran. Itu sebabnya kita harus berhati-hati dengan anak-anak kecil; bagi orang tua yang memiliki anak-anak kecil, bawa mereka terus menerus di dalam doa dan juga bagi guru-guru sekolah Minggu untuk sungguh-sungguh berdoa.

    Bagaimana anak-anak kecil ini memberontak? Mereka tidak mau mendengarkan Firman. Kalau anak-anak kecil ini diceritakan dongeng agar mereka dapat menjadi tenang; tetapi kalau Firman TUHAN Yang disampaikan, maka mereka akan menangis. Inilah pemberontakkan dari anak-anak kecil yaitu mereka tidak mau mendengarkan Firman sehingga menjadi tidak taat dengar-dengaran. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius dan bagi orang tua yang memiliki anak-anak kecil harus berdoa dan menyerah sepenuhnya kepada TUHAN sebab di jaman Nuh sudah terbukti bahwa anak-anak kecil tidak mau taat/tidak mau mendengarkan Firman.

    Kalau saudara ingin tahu apakah saya dan saudara adalah jenis kehidupan surga/jenis kehidupan baru, maka harus dimulai dari hati yang taat dengar-dengaran = memiliki hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik merupakan landasan yang kuat untuk (1) menerima berkat dari surga/berkat rohani dan juga berkat secara jasmani,

    Kita jangan memikirkan berkat terlebih dahulu, yang harus kita pikirkan terlebih dahulu adalah landasannya yaitu hati nurani yang taat dengar-dengaran. Seringkali kita berkata bahwa kita tidak diberkati dengan berkat uang, berkat jodoh tetapi seharusnya kita memikirkan landasannya terlebih dahulu. Sebab kalau landasannya tidak kuat dan berkat itu dipaksakan turun, maka keduanya akan hancur --> pesawat/berkat dari surga hancur dan juga landasannya/orangnya juga hancur sehingga tidak akan ada artinya.

    Mari! Sekarang ini kita tidak perlu memikirkan berkat sebab berkat merupakan urusan TUHAN, yang harus kita pikirkan terlebih dahulu adalah landasannya yaitu hati nurani yang taat dengar-dengaran sebab ini merupakan landasan yang kuat untuk menerima berkat TUHAN.

    Sebagai suami, harus mengasihi isteri --> ini berarti taat kepada Firman dan merupakan landasan yang kuat. Sekalipun suami itu membanting tulang, tetapi kalau tidak taat kepada Firman karena kasar terhadap isteri = belum memiliki landasan untuk diberkati oleh TUHAN.

    Demikian juga dengan isteri yang harus tunduk kepada suami --> kita dapat membayangkan, kalau isteri melawan kepada suaminya, kemudian diberkati, maka isteri ini akan menendang suami. Isteri harus terlebih dahulu tunduk = memiliki landasan yang kuat, barulah berkat TUHAN/berkat rohani dan juga berkat jasmani turun.

    Landasan yang kuat ini bukan saja untuk menjadi tempat mendaratnya pesawat tetapi landasan ini juga untuk (2) menjadi tempat naiknya pesawat. Jadi landasan yang kuat ini akan mengorbitkan kita/kita diangkat dalam pemakaian sehingga lebih hari kita lebih terangkat/lebih dipakai oleh TUHAN. Kita tidak perlu diorbitkan oleh manusia agar dapat dipakai oleh TUHAN.

    Bagi rekan-rekan hamba TUHAN, di dalam organisasi kita tidak perlu berpolitik agar mendapatkan kedudukkan. Jika memang kita mau dipakai oleh TUHAN, biarlah TUHAN Yang mengangkat kita asal kita memiliki landasan yang kuat yaitu hati nurani yang baik sehingga kita akan diangkat/diorbitkan sampai satu waktu kita akan dipermuliakan mulai di dunia dan akan terus diangkat sampai satu waktu kita berada di Tahta TUHAN. Kalau kita diorbitkan oleh manusia, kita akan jatuh sebab pemakaian TUHAN itu bergantung pada landasan yang kuat yaitu hati nurani yang baik dan kita akan bersama-sama dengan Dia untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

    Inilah baptisan air yaitu: mengenal kematian dan kebangkitan YESUS dan kita juga mengalami mati terhadap hidup yang lama dan juga bangkit di dalam hidup yang baru.
    Apa arti dari hidup yang baru? Yaitu jenis kehidupan surga yang dimulai dari hati yang berubah = menjadi hati nurani yang baik.

  4. 2 Petrus 1 : 6, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
    Penguasaan diri, di dalam tabernakel penguasaan diri ini terkena pada pintu kemah (http://www.gptkk.org/kemah.php). pintu kemah = kepenuhan Roh Kudus/urapan Roh Kudus. Jadi hanya Roh Kudus yang dapat mengendalikan daging sebab kita adalah manusia darah daging yang penuh dengan hawa nafsu, emosi, ambisi dllnya dan sewaktu-waktu akan meledak. Kelihatan orang itu diam, tetapi satu waktu akan meledak sebab tidak dapat mengendalikan/menguasai diri. Hanya Roh Kudus yang mampu mengendalikan daging sehingga kita dapat menguasai diri.

    Contoh kalau daging itu dapat dikendalikan:
    • kita dapat marah, tetapi dapat mengendalikan amarah kita.
    • ada keinginan, tetapi kalau ada Roh Kudus, maka keinginan ini dapat dikuasai. Kita belum memiliki uang untuk membeli, tunggu kalau kita memiliki uang. Tetapi kalau keinginan itu tidak dapat kita kendalikan, maka kita akan berhutang dan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang kita ingini. Semoga kita dapat mengerti.

    Roma 8 : 6, Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
    Roh Kudus mematikan kehendak/keinginan daging dan keinginan daging = maut. Jadi Roh Kudus mematikan keinginan daging supaya kita dapat menerima kehendak TUHAN, sekalipun kehendak TUHAN itu bertentangan dengan keinginan daging/sakit bagi daging.

    Waktu di taman Getsemani, TUHAN YESUS berdoa dan ada malaikat yang datang untuk menguatkan YESUS. Malaikat = Roh Kudus.
    Keinginan/kehendak YESUS secara Daging --> "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, pada waktu itu YESUS tidak mau disalibkan karena sakit bagi Daging dan juga karena IA tidak bersalah. Tetapi Roh Kudus bekerja --> tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
    Sekalipun sakit, keinginan daging harus disingkirkan/dimatikan, supaya kita dapat melakukan kehendak TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Dan jika kita dapat menguasai diri sehingga kita dapat melakukan kehendak TUHAN, maka kita dapat hidup damai sejahtera, tetapi kalau kita mengikuti keinginan daging, maka tidak akan ada damai sejahtera bahkan kita dapat binasa/mati rohani.

    Selanjutnya, keinginan daging ini selain hawa nafsu, maka juga ada perbuatan daging --> Roma 8 : 13, Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

    Jadi Roh Kudus mematikan perbuatan daging supaya kita dapat menerima kehendak TUHAN dan kita dapat hidup di dalam damai sejahtera.

    Galatia 5 : 19-21,
    19. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
    20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
    21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


    *Berhala ini dapat menyerupai patung, atau juga dalam bentuk jimat-jimat (supaya dapat selamat, dapat menjadi kaya dlsbnya). Tetapi penyembahan berhala untuk masa kini adalah sesuatu yang menghalangi kita untuk dapat beribadah, dan juga untuk berdoa.
    *Sihir = ramalan-ramalan, termasuk ramalan bintang.
    *Kemabukan, dimulai dari merokok, narkoba. Semuanya ini hanya Roh Kudus yang mampu mematikan.
    *Tidak mendapat bagian di dalam kerajaan ALLAH --> istilah di dalam srt Roma = mati/binasa.

    Mari! Sekarang ini penguasaan diri di dalam:
    • keinginan daging --> emosi, ambisi, diredam dan dimatikan oleh Roh Kudus supaya kita hidup di dalam damai sejahtera.
    • perbuatan daging --> percabulan, penyembahan berhala, sihir, iri hati dllnya, dimatikan supaya kita hidup kekal bersama TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
  5. 2 Petrus 1 : 6, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
    Ketekunan.

  6. kesalehan, di dalam terjemahan lama --> dan pengetahuanmu itu ditambah dengan kelakuan tertib; dan tertibmu itu ditambah dengan tekun; dan tekunmu itu ditambah dengan ibadat; ibadat/ibadah.
    Ibadah = memperhadapkan diri kepada TUHAN.
    Jadi kelima dan keenam ini digabungkan yaitu ketekunan dan kesalehan = ketekunan di dalam kesalehan = ketekunan di dalam ibadah.

    Inilah pertumbuhan rohani kalau TUHAN menyinari kita dengan tujuh sinar
    kemuliaan dan kita akan mengalami peningkatan rohani yaitu:
    • bertobat dan masuk dalam baptisan air --> kita hidup baru dan memiliki hati nurani yang baik/ketaatan, kemudian
    • pintu kemah, kepenuhan Roh Kudus/urapan Roh Kudus sehingga kita dapat menguasai diri dengan mematikan keinginan daging dan juga mematikan perbuatan daging
    • ketekunan di dalam ibadah

    Inilah pertumbuhan rohani yang sebenarnya; kita jangan mengukur pertumbuhan rohani itu sendiri dengan mengatakan bahwa saya sudah bertumbuh di dalam kerohanian dan ini seringkali saya dengar. Bagaimana dapat bertumbuh, kalau ke gereja saja masih sering absen atau pada saat mendengarkan Firman, kita mengantuk; sebab salah satu pertumbuhan rohani adalah dari iman dari mendengarkan Firman.

    Atau juga kita menilai pertumbuhan rohani yang kita ukur dari pelayanannya yang menilai melayani ini dan itu. Bukan seperti ini, sebab pertumbuhan rohani yang wajar/yang benar dimulai dari apakah kita suka mendengarkan Firman/tidak.

    Jadi yang harus terlebih dahulu adalah:
    • pintu gerbang/iman seperti Marta dan Maria. Marta sibuk melayani, tetapi TUHAN mengatakan bahwa Marta memiliki kekuatiran. Sedangkan Maria hanya duduk di bawah Kaki YESUS untuk mendengarkan Firman sehingga YESUS mengatakan bahwa Maria memilih yang terbaik
    • setelah iman, kemudian bertobat dengan masuk dalam baptisan air dan juga baptisan Roh Kudus sampai ketekunan di dalam ibadah.
      Ini adalah pertumbuhan rohani yang benar dan harus dimulai dari seorang gembala --> bagaimana pertumbuhan imannya? Apakah di saat menyampaikan Firman, ia merasa bosan? Sampai pada ketekunan di dalam ibadah? Apakah gembala bertekun/tidak? Kalau gembala bertekun, maka ada tanda pertumbuhan rohaninya.

    Demikian juga dengan sidang jemaat, kalau sidang berjemaat bertekun, maka ada pertumbuhan rohani dari sidang jemaat. Sekali lagi saya bersyukur dengan adanya Firman pengajaran ini, supaya kita dapat mengerti dengan jelas.

    Ketekunan adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan terus menerus tanpa mau dihalangi oleh apapun dan juga untuk mencapai tujuan akhir. Sedangkan tujuan akhir kita adalah kesempurnaan/menjadi Mempelai Wanita/Yerusalem Baru dan untuk ini kita jangan mau dihalangi.

    Ketekunan dalam ibadah = tergembala = ruangan suci di dalam tabernakel yang memilki tiga macam alat dan untuk sekarang adalah ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok.
    Dimulai dari:
    • pelita emas (http://www.gptkk.org/pelita.php) yang untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah raya, biasanya diadakan pada hari Minggu
    • meja roti sajian (http://www.gptkk.org/mrs.php) yang untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab dan di sertai dengan perjamuan suci
    • mezbah dupa emas (http://www.gptkk.org/dupa.php) yang untuk sekarang adalah ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan. Selain kita berdoa di rumah, kita juga membawa doa penyembahan di dalam sistim penggembalaan/dalam kandang penggembalaan. Itu sebabnya kita harus memperhatikan dengan baik-baik ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok sebab ini menjadikan kita bertumbuh secara rohani.

    Memang setan selalu menghalangi supaya kita tidak tekun/tidak dapat beribadah kepada TUHAN dan ini sudah terjadi sejak perj.lama sampai sekarang ini, setan tetap dengan gayanya yang sama.
    Waktu bangsa Israel diperbudak di Mesir dan di sana mereka diperintahkan untuk membuat batu bata untuk membangun kota Pitom dan Raamses, jerami yang digunakan untuk mencetak batu bata itu disediakan oleh orang Mesir, tetapi waktu Musa menghadap Firaun dan berkata agar melepaskan mereka untuk beribadah kepada TUHAN di padang gurun. Begitu mendengar kata ‘ibadah’, maka Firaun menjadi sangat marah sehingga ia memerintahkan untuk memperberat pekerjaan dari bangsa Israel --> jumlah batu bata yang harus dibuat tetap, tetapi harus mencari jerami sendiri = sarana dikurangi tetapi kebutuhan tetap bahkan dapat meningkat. Dan maksud dari Firaun ini, supaya bangsa Israel tidak dapat lepas dari perbudakan agar dapat beribadah, dan ini merupakan gaya lama dari setan.

    Dan di akhir jaman ini, setan juga menghalangi kita agar kita tidak dapat beribadah dengan cara yang sama yaitu sarana dikurangi, tetapi kebutuhan manusia meningkat --> harga-harga dibuat meningkat sehingga anak-anak TUHAN bahkan hamba-hamba TUHAN tidak dapat lagi bebas beribadah karena mencari kebutuhan untuk hidup sehari-hari, sampai satu waktu seluruh ekonomi dikuasai oleh antikrist. Dan orang yang tidak mau beribadah karena mencari perkara-perkara dunia, ia akan menyembah antikrist.

    Mari saudaraku! Memang ada banyak bahkan kebutuhan kita meningkat sedangkan sarana akan bertambah sulit, itu sebabnya kita harus benar-benar menjaga ketekunan di dalam ibadah pelayanan.

    Ibrani 10 : 35, 36,
    35. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
    36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

    Banyak keperluan/kebutuhan dari anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN di akhir jaman ini, sedangkan sarana semakin sulit/makin dikurangi, tetapi sesungguhnya kebutuhan yang utama adalah ketekunan sebab di dalam ketekunan, kami akan menerima janji TUHAN untuk memelihara kehidupan kita di dunia ini sampai IA datang kembali Yang keduakalinya sehingga kita mendapatkan hidup kekal bersama dengan Dia.

    Kita jangan mau dibodohi oleh setan sebab setan akan membalik keadaan yaitu kita dipacu untuk memburu kebutuhan sehari-hari sehingga kita tidak dapat menjadi bertekun sehingga semuanya akan habis. Kita kehilangan kedua-duanya yaitu hidup sekarang akan hilang dan hidup kekalpun hilang dan setan yang bertepuk tangan. Inilah cara dari setan, itu sebabnya kita harus benar-benar serius, sebab ketekunan ini sangatlah ampuh untuk menolong kita sebab segala keperluan kita menjadi urusan TUHAN dan melalui ketekunan inilah TUHAN bekerja. Semoga kita dapat mengerti.

  7. 2 Petrus 1 : 7, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
    Kasih kepada saudara dan kasih kepada semua orang, termasuk kasih kepada musuh = kasih yang sempurna.
    Kasih kepada saudara --> kita masih memilih-milih karena masih satu darah, satu suku, satu gereja tetapi harus dilanjutkan dengan kasih kepada semua orang, termasuk kepada musuh.

    Matius 5 : 43-45,
    43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.


    Inilah kasih yang sempurna bagaikan kasih matahari yaitu TUHAN memberikan matahari kepada orang yang baik dan juga kepada orang yang jahat/berdosa.

    Praktek dari mengasihi musuh, minimal kita berdoa untuk mereka supaya mereka diampuni dan diberkati oleh TUHAN dan ini juga merupakan pertumbuhan rohani kita. Seringkali pertumbuhan rohani itu kita ukur dengan kita dapat berkhotbah --> ini bukanlah ukuran dari pertumbuhan rohani sebab ukuran dari pertumbuhan rohani dimulai dari iman sampai kasih dan juga sampai kita dapat mengasihi musuh = tidak ada pertengkaran lagi.

    Jika kita sudah memiliki:
    • iman
    • kebajikan
    • pengenalan
    • pengetahuan
    • penguasaan diri
    • ketekunan dan kesalehan sampai pada
    • kasih kepada semua orang dan juga sampai mengasihi musuh

    Ini berarti kita mengenal YESUS dalam kemuliaan Yang menyinari kita dengan tujuh sinar kemuliaan/YESUS sebagai Mempelai Pria Surga 2 Petrus 1 : 8
    sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita = Kabar Mempelai yang menyinari kita tetapi harus kita praktekkan yaitu kita memiliki iman sampai kita memiliki kasih.

Mari saudaraku! kalau kita disinari dengan tujuh sinar kemuliaan, maka kerohanian kita akan bertambah-tambah yang dimulai dari iman, akan terus naik sampai kebajikan dan akan semakin naik sampai pada kasih.

Jika kerohanian kita meningkat sampai pada kasih, maka hasilnya adalah:

  1. Mazmur 84 : 12, Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
    Kita akan mendapatkan kasih matahari/kasih sempurna/kasih Mempelai sebagai perisai yang akan melindungi dan memelihara kehidupan kita. Jika seseorang memakai perisai, maka ia akan terlindungi dari senjata apapun juga secara ajaib, sebab matahari ini kita dapatkan secara ajaib dari TUHAN. Kita tidak mengetahui apa-apa, tiba-tiba sudah ada matahari terbit.

    Mungkin kita tidak memiliki apa-apa, tetapi kita terpelihara, ini merupakan keajaiban TUHAN. Kita jangan takut, sebab selama saya dan saudara dapat melihat matahari terbit, ini berarti perlindungan dan pemeliharaan TUHAN masih berlaku di dalam hidup kita asal kerohanian kita bertumbuh.

  2. matahari --> gambaran dari kasih kemurahan dan kebaikan TUHAN untuk menolong kita dari segala masalah. Sekarang ini, selama matahari masih ada, maka pertolongan TUHAN juga masih ada sampaipun kita menghadapi perkara yang mustahil, kasih karunia dan kemurahan TUHAN mampu menolong kita.

  3. matahari = kemuliaan TUHAN untuk mengubah/membaharui hidup kita.

Mari saudaraku, sekarang ini sampai kita memiliki kasih matahari yang dimulai dari;

  1. mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, kemudian
  2. kita bertobat sehingga dapat hidup taat dengar-dengaran, kemudian
  3. kita dibaptis air dan juga baptisan Roh Kudus sehingga kita dapat menguasai diri, dan tekun di dalam tiga macam ibadah pokok di dalam penggembalaan sampai
  4. kita memiliki kasih kepada TUHAN/kasih Mempelai sehingga hidup kita akan terjamin.

Arti dari kasih matahari adalah:

  • perisai --> perlindungan dan pemeliharaan TUHAN.
  • kemurahan dan kebaikan TUHAN --> untuk menolong kita dari segala masalah sampai masalah yang mustahil.
  • kemuliaan TUHAN --> Yang mengubah kehidupan kita.

Wahyu 1 : 16, Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Wajah YESUS bagaikan matahari, kita juga akan diubahkan dan dimulai dari wajah/pancaindera. Saya sebut dua saja yaitu telinga dan mulut yang harus diubahkan supaya kita jangan menjadi bisu dan tuli.

Telinga disinari oleh matahari/sinar kemuliaan TUHAN akan berubah menjadi telinga yang dapat mendengarkan Firman sehingga kita menjadi orang yang dengar-dengaran = suka mendengar Firman dan dengar-dengaran pada Firman.

Mulut diubahkan agar dapat:

  • mengaku dosa
  • bersaksi dan
  • menyembah TUHAN

Jika telinga dan mulut menjadi baik, maka TUHAN mampu menjadikan semuanya baik di dalam hidup kita sampai kita menjadi sempurna seperti TUHAN.

Markus 7 : 37
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

Kalau telinga diubahkan menjadi telinga yang dengar-dengaran dan juga mulut yang pada awalnya suka menyalahkan orang, berkata kotor dlsbnya, mari berubah dengan mengaku dosa, bersaksi dan menyembah TUHAN. Tuli dan bisu menjadi baik = TUHAN mampu menjadikan semuanya menjadi baik. Masa depan baik, nikah baik, pekerjaan baik sampai yang terbaik yaitu pada waktu YESUS datang kembali yang keduakalinya, kita diubahkan menjadi sama dengan Dia = sempurna untuk menyambut kedatangan YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

Mari saudaraku! Biarlah sinar kemuliaan untuk menumbuhkan kerohanian kita sampai kita mendapatkan kasih matahari:

  • dengan mendoakan orang yang menyakiti kita
  • mengasihi semua orang sampai
  • mengasihi musuh

Selama masih ada matahari = TUHAN ada di tengah kita. HALELUYAH.
TUHAN memberkati.

1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 14 September 2010 (Selasa Tengah Malam)
    ... kasih Allah Api kasih Allah memberi panas menghangatkan kehidupan rohani kita sehingga kita selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Orang yang malas sama dengan dingin rohani. Kalau api kasih Allah padam maka kehidupan itu akan menjadi dingin rohani seperti Petrus. Prakteknya adalah Mengikut Tuhan dari jauh artinya tidak setia ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Mei 2016 (Selasa Sore)
    ... Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Sesudah Ia mengatakan demikian terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu tiba-tiba berdirilah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 07 September 2019 (Sabtu Sore)
    ... bagi sidang jemaat. Sebenarnya kalau ditegor dan dinasihati berulang-ulang itu merupakan panjang sabar Tuhan untuk menolong kita. Kalau marah perut hatinya akan bengkak. Akibatnya dipagut ular. Begitu kita tidak senang pada firman pengajaran yang benar pribadi Tuhan ular setan yang akan datang untuk memagut kehidupan kita. Dipagut ular artinya jatuh dalam dosa dan puncaknya ...
  • Ibadah Raya Malang, 12 Agustus 2012 (Minggu Pagi)
    ... rumah Tuhan untuk mengalami terang firman Roh Kudus dan kasih Allah supaya kita bisa tampil sebagai terang yang meningkat sampai terang dunia. Kita hidup dalam terang kebenaran terang kesucian sampai terang kesaksian. Matius - Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Februari 2020 (Jumat Sore)
    ... antikris karena daging masih bersuara-- supaya mereka tetap menyembah Yesus tidak menyembah berhala antikris tidak menyangkal Yesus sekalipun harus disiksa dengan dahsyat sampai dipancung kepalanya untuk memenuhi ukuran penyembahan yaitu sampai daging tidak bersuara lagi dan saat Yesus datang kembali mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk layak bersama Tuhan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Maret 2017 (Minggu Siang)
    ... bangsa yang seperti ini 'meringkik' hawa nafsu daging. Kuda juga menunjuk kepada hawa nafsu daging yang memuncak kepada Dosa makan minum merokok mabuk narkoba. Dosa kawin mengawinkan dosa percabulan dengan berbagai ragamnya nikah yang salah perselingkuhan kawin cerai kawin mengawinkan . 'menginginkan isteri sesamanya' nikah yang salah seperti Herodes yang mengambil ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 November 2020 (Minggu Pagi)
    ... pernah mengalami kelaparan di negeri Kanaan. Ini menubuatkan krisis kelaparan dobel yang harus kita hadapi atau sedang kita hadapi di akhir zaman ini. Firman Tuhan kepada Ishak yaitu Jangan pergi ke Mesir . Artinya krisis kelaparan dobel tidak bisa ditangulangi atau diselesaikan dengan cara-cara dunia hanya mengandalkan kekayaan kepandaian kedudukan dll ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Juli 2023 (Sabtu Sore)
    ... dan belerang yang keluar dari mulutnya. Setan tidak puas kalau hanya membunuh tubuh manusia tetapi juga berusaha untuk membinasakan jiwa dan roh manusia dengan menggunakan senjata api asap dan belerang secara rohani. Senjata api secara jasmani digunakan di perang dunia I. Secara rohani SENJATA API lidah diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Mei 2015 (Sabtu Sore)
    ... firman pengajaran yang benar dan tidak tegas untuk menolak ajaran palsu termasuk gosip-gosip juga memberi kesempatan untuk mendengar ajaran lain. Pada akhirnya pasti akan menolak ajaran yang benar. Juga bimbang saat menghadapi pencobaan atau masalah yaitu bimbang terhadap kuasa Tuhan. Sehingga banyak berharap kepada yang lain kecewa putus asa sampai meninggalkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Maret 2018 (Minggu Pagi)
    ... Imam ISalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Wahyu Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi supaya jangan ada angin bertiup di darat atau di laut atau di pohon-pohon. Pengertian angin Angin adalah kehidupan yang lahir ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.