|
|
kebaktian lain | ||
KEBAKTIAN LAINNYA
Transkrip lengkap lainnya Lain (Kamis Sore, 26 Agustus 2010) Lain (Rabu Sore, 16 November 2011) Lain (Jumat Sore, 08 Mei 2015 (Paskah Persekutuan)) Lain (Sabtu Pagi, 09 Mei 2015 (Paskah Persekutuan)) Lain (Kamis Sore, 31 Juli 2008) Lain (Rabu Sore, 25 Mei 2011) Lain (Rabu Pagi, 24 September 2014) Lain (Ibadah Paskah II, 15 Mei 2014 (Kamis Pagi)) Lain (Selasa Sore, 25 Desember 2007) Lain (Selasa Sore, 15 November 2011) Lain (Jumat Agung Surabaya, 18 April 2014) Lain (Selasa Sore, 29 Juli 2008) Lain (Jumat Sore, 20 April 2012) Lain (Kamis Sore, 19 April 2012) Lain (Penataran Imam II-Senin Sore, 05 November 2012) ALAT TABERNAKEL Pelataran Pintu Gerbang Mezbah Korban Bakaran Bejana Pembasuhan Dari Tembaga Pintu Kemah Pelita Emas Meja Roti Sajian Mezbah Dupa Emas Pintu Tirai Tabut Perjanjian Imam-Imam Imam Besar Tahbisan Imam-Imam Ukupan Wangi-wangian Papan-papan dan Kayu Lintang Tudung (Tenda) Tabernakel ![]() Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
Kebaktian: Lain Tanggal: Penataran Imam VII-Minggu Sore, 18 November 2012 Tempat: WR Supratman 4 Sby Pembicara: Pdt. Widjaja Hendra Download file: [download file transkrip] - [versi cetak] Tayang: 24 Januari 2013 Kita masih melanjutkan ibadah kita ini dengan membaca di dalam ktb Keluaran 28 tentang pelayanan yang tidak dapat dipisahkan dengan pakaian. Keluaran 28 : 1, 2, 1. "Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar. 2. Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan. Ay 1, Harun diangkat menjadi imam besar, sedangkan anak-anaknya diangkat menjadi imam-imam --> memegang jabatan imam bagi TUHAN. Imam itu adalah:
Ay 2, jadi, pelayanan/tahbisan tidak dapat dipisahkan dengan pakaian sehingga orang yang telanjang tidak boleh melayani TUHAN, justru jauh terpisah dari TUHAN. Seperti waktu Adam dan Hawa telanjang, mereka tidak dapat menyambut kedatangan TUHAN, justru mereka lari dan bersembunyi Kita sudah mempelajari tentang pakaian kudus/pakaian imam besar. Sekarang ini kita akan mempelajari tentang pakaian secara umum. Pakaian secara umum ini dibagi menjadi tiga bagian menurut jenisnya yaitu:
Siapa orang yang menang ini? Kita belajar dari YESUS dengan membaca di dalam Filipi 2 : 8 – 10, 8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, Ay 10, karena YESUS taat sehingga Ia mendapatkan Nama sehingga Ia menang = musuh-musuh bertekuk lutut. Yang ada di langit --> setan/naga merah Di atas bumi --> nabi palsu/binatang buas Di bawah bumi --> antikrist/binatang buas yang keluar dari dalam laut Jadi siapa yang menang? Mereka adalah orang yang taat dengar-dengaran = melakukan kehendak ALLAH/sesuai dengan pengajaran yang benar/sesuai dengan alkitab. Ukuran dari sesuatu yang benar adalah alkitab/pengajaran yang benar/kehendak Bapa, bukan manusia, bukan banyak orang dan juga bukan dari berkat-berkat jasmani yang kalau diberkati, maka orang itu benar --> bukan ini!! Jadi, kebenaran itu ukurannya adalah alkitab/pengajaran yang benar/kehendak Bapa. Hamba TUHAN itu adalah orang yang melakukan kehendak Bapa = orang yang taat dengar-dengaran = memiliki pakaian. Jika memiliki pakaian perhiasan, pasti ada pakaian dalam dan juga ada pakaian luar. Jadi, kalau orang itu taat, lengkaplah sudah pakaian itu. Waktu beberapa kali kita mempelajari tujuh bagian dari pakaian imam besar yaitu baju efod, gamis baju efod dan pakaian putih berjala-jala. Jadi, kalau ada pakaian putih berjala-jala, pasti ada gamis baju efod dan juga pasti ada baju efod. Matius 7 : 21 – 23, 21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Jadi jelas! Ukuran keberhasilan pelayanan dari seorang imam/pelayan TUHAN di Mata TUHAN, bukanlah karena pemakaian (bisa membangun gereja yang besar, mengusir setan, mengerjakan banyak mujizat --> sekali-pun ini baik ) tetapi karena melakukan kehendak TUHAN = taat dengar-dengaran. Kita dapat melakukan mujizat tanpa ketaatan dan contohnya adalah Musa; waktu bangsa Israel meminta minum sampai mereka hendak melempari Musa dan TUHAN berfirman untuk berkata kepada bukit batu untuk mengeluarkan air. Tetapi karena Musa sudah merasa jengkel menghadapi jemaat yang keras hati, maka Musa memukul bukit batu itu; Musa tidak taat, tetapi mujizat terjadi dengan keluarnya air yang banyak. Tetapi arah dari Musa tidak lagi ke Kanaan, melainkan ke kuburan dan ini tidak berarti apa-apa sekali-pun hebat tetapi arahnya tidak ke Kanaan melainkan ke kuburan kalau tidak sesuai Firman. Mungkin membangun gereja yang besar dlsbnya, tetapi kalau tidak cocok dengan Firman/dengan alkitab = tidak taat dengar-dengaran, bukan menuju ke surga/Kanaan melainkan menuju ke kuburan/kebinasaan. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius. Jadi, ukuran keberhasilan dari seorang pelayan TUHAN/seorang imam bukanlah dari pemakaian secara jasmani semisal dapat membangun gereja yang besar, mengadakan mujizat dan juga diberkati secara jasmani, tetapi ukurannya adalah melakukan kehendak ALLAH yaitu taat dengar-dengaran pada alkitab/pada Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti. Jika kita taat melakukan kehendak ALLAH, maka pintu surga terbuka dan kita duduk di atas Tahta TUHAN, ini merupakan kemenangan yang terakhir. Jika saudara ingat di dalam ktb Wahyu ada tujuh sidang jemaat dari bangsa kafir dan yang terakhir adalah sidang jemaat Laodikia, keadaan mereka paling parah, sekali-pun secara jasmani, mereka hebat (tidak kekurangan apa-apa sebab mereka kaya dllnya) tetapi secara rohani, mereka paling parah sebab TUHAN mengatakan --> ‘kamu buta, miskin, telanjang, melarat sehingga Aku memuntahkan engkau = hidupnya seperti muntah. Tetapi kalau kembali kepada alkitab yaitu mau taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar, maka pintu surga terbuka dan dapat duduk bersama TUHAN di Tahta-Nya sekali-pun secara rohani keadaan mereka paling parah. Semoga kita dapat mengerti. Jika tidak taat, tidak dengar-dengaran, tidak sesuai dengan pengajaran yang benar/dengan alkitab, maka segala sesuatu yang kita lakukan sekali-pun itu dianggap hebat (mengusir setan, mengadakan mujizat, membangun gereja yang besar) tidak dianggap/tidak diakui oleh TUHAN, bahkan dianggap sebagai pembuat kejahatan, sehingga diusir oleh TUHAN --> ‘enyahlah engkau pembuat kejahatan’. Ini merupakan hal yang sungguh-sungguh serius, sebab nanti TUHAN berkata: ‘Aku akan berterus terang’. Lebih baik sekarang ini TUHAN berterus terang, sebab lewat pengajaran, kita jangan berharap akan dipuji --> tidak ada yang dipuji!! Justru kita terus dikoreksi sekali-pun kita sudah berbuat ini dan itu seperti berkorban dlsbnya, tetapi masih terus kurang dan kurang. Inilah bedanya jika kita berada di dalam pengajaran dan tidak. Saya teringat waktu dulu hendak sekolah alkitab dan hampir semua hamba TUHAN yang bertemu dengan saya selalu mengatakan bahwa sekarang juga saya harus masuk sekolah alkitab, tidak perlu menunggu sampai lulus dan mencari sponsor dari luar negeri. Tetapi setelah berada di dalam pengajaran, dengan gemetar saya datang ke bpk pdt Pong sambil membawa map untuk diserahkan kepada beliau; saya sudah seperti bertaruh sebab saya sudah tidak bekerja lagi, tidak memiliki sponsor dlsbnya. Tetapi jawaban dari bpk Pong lain, beliau mengatakan kepada saya untuk jangan berhenti dulu, tetap bekerja --> saya menjadi down sebab nasihatnya lain, tidak ada pujian dllnya. Justru kita harus selalu mawas diri, sebab masih ada banyak kekurangan-kekurangan kita yang tidak sesuai dengan Firman TUHAN. Itu yang harus dicocokan sampai benar-benar menjadi seperti YESUS yaitu taat sampai mati di kayu salib; kita jangan cepat merasa puas dan juga jangan cepat merasa putus asa. Seperti jemaat Laodikia secara rohani, mereka hancur-hancuran tetapi kita jangan putus asa, tetapi taati itu dengan kembali kepada Firman/kepada alkitab, maka kita akan menang bersama dengan TUHAN. Semakin kita taat, maka semakin kita menang dan juga semakin terangkat dan pintu menjadi semakin terbuka sampai di Tahta TUHAN itulah kemuliaan. Tetapi kalau kita tidak taat, maka kita betul-betul tidak diakui oleh TUHAN bahkan dianggap sebagai pembuat kejahatan yang akan diusir dari hadapan TUHAN = pintu surga tertutup = kebinasaan untuk selama-lamanya. Mari!! kalau kita taat, pintu surga akan terbuka, maka pintu-pintu di dunia juga akan terbuka lebar bagi kita semua. Puji TUHAN. Semoga kita dapat mengerti. Syarat dari pakaian sesuai umum adalah:
Jadi pakaian itu harus betul-betul dijaga yaitu:
Ulangan 22 : 5, "Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu. Inilah pantas dan benar. Saya sebagai seorang imam laki-laki, harus berpakaian laki-laki dan juga saya sebagai seorang imam perempuan, maka harus berpakaian perempuan. Semoga kita dapat mengerti ini. Mari! bersungguh-sungguh supaya kita tidak kedapatan telanjang sebab pelayanan dan tahbisan tidak dapat dipisahkan dari pakaian. Itu sebabnya kita harus berhati-hati di dalam cara kita berpakaian; kita sudah mempelajari tujuh bagian dari imam besar, sekarang kita mempelajari pakaian secara umum yang harus pantas dan benar. Dan ayat di atas ini tetap berlaku sekali-pun ada yang mengatakan bahwa ini dari kitab perjanjian lama, tetapi tidak ada ayat yang di dalam kitab perjanjian baru yang memperbolehkan. Seperti dulu, di dalam kitab perjanjian lama, tidak boleh makan binatang haram (babi dllnya), tetapi di dalam kitab perjanjian baru, YESUS menggenapkan taurat dan mengatakan ‘semua makanan halal’. Ini soal makanan, tetapi soal pakaian sudah saya cari, tidak ada di dalam kitab perjanjian baru dan ini berarti masih terus berlaku --> laki-laki tidak boleh memakai pakaian perempuan dan perempuan tidak boleh memakai pakaian laki-laki sebab itu merupakan suatu kekejian bagi TUHAN dan ini yang harus kita jaga. Semoga kita dapat mengerti. Kita sudah mengenal syarat pakaian, dan juga menurut jenisnya, sekarang tinggal memakai. Penampilan dari hamba TUHAN/pelayan TUHAN/imam yang rohani, ditinjau dari pakaiannya sbb:
Apa-pun yang TUHAN percayakan kepada kita, kita harus jujur dan dapat dipercaya = mahkota = kemenangan dan ini dimulai dari jabatan pelayanan, kita jujur dan dapat dipercaya oleh TUHAN sehingga kita dipakai oleh TUHAN. Mungkin kita diberi berkat oleh TUHAN berupa berkat-berkat secara jasmani dan ini tidak mustahil TUHAN berikan kepada kami para hamba-hamba TUHAN dan juga kepada pelayan-pelayan TUHAN, jika kita jujur, maka berkat itu akan terus mengalir. Setiap kali saya mendoakan persembahan khusus dan juga persembahan persepuluhan, selalu diakhir doa, saya berdoa supaya TUHAN memberikan hikmat dan pertolongan sehingga tidak salah menggunakannya. Jika saudara salah menggunakannya, maka TUHAN-lah yang menghentikan berkat itu; demikian juga jika saudara diberkati oleh TUHAN, tetapi saudara tidak jujur dan dapat dipercaya, maka berkat itu akan berhenti. Untuk apa orang yang tidak dapat dipercaya, diberi berkat lagi? Rendah hati, taat dan dapat dipercaya/jujur harus dipertahankan sehingga berkat itu akan terus mengalir. Inilah pakaian perhiasan/kemenangan/mahkota. Semoga kita dapat mengerti. Jika, hamba TUHAN dan pelayan TUHAN sudah dapat menampilkan tiga macam pakaian yang disebut di atas dalam hidupnya maka dapat:
Ini semuanya = memakai jubah berwarna-warni seperti Yusuf = memiliki karunia-karunia Roh.Kudus dan jabatan pelayanan sehingga dipakai oleh TUHAN di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna/kegerakan Roh.Kudus hujan akhir. Masih ada banyak jiwa-jiwa yang berada di luar TUHAN dan ini merupakan kegerakan dari penginjilan untuk membawa mereka menjadi percaya/selamat; tetapi tugas kita adalah membawa orang-orang yang sudah selamat untuk masuk ke dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus/kegerakan dari Firman pengajaran yang benar/kegerakan hujan akhir. Mari, kita mempertahankan tiga macam pakaian ini sehingga kita dapat dipakai di dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus/kegerakan Firman pengajaran dan jika kita sudah menerima Firman pengajaran, kita jangan meninggalkan/keluar dari pengajaran, mengapa? Sebab kalau kita meninggalkan/keluar, maka nanti pada saat kegerakan hujan akhir yang juga merupakan kegerakan pengajaran, kita bertemu lagi dengan Firman pengajaran dan kalau mulai sekarang kita sudah anti/menolak Firman pengajaran, maka kita-lah yang akan paling menolak --> yang terdahulu menjadi yang terkemudian dan yang terkemudian menjadi yang terdahulu. Sementara orang yang baru mendengar, sekali-pun berada jarak jauh, dia akan mencari dengan sungguh-sungguh --> yang terdahulu, menjadi yang terkemudian . Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh mempertahankan:
Kita sudah dipakai di dalam pembangunan Tubuh Kristus dan juga sudah memakai jubah berwarna-warni seperti milik Yusuf, belumlah cukup, sebab masih ada satu langkah lagi yaitu harus dicelup di dalam darah/harus mengalami percikan darah. Inilah melayani TUHAN, jadi tidak segampang berbicara --> yang penting kita melayani --> jangan! Sebab tiba-tiba dapat menjadi telanjang sehingga ditolak oleh TUHAN. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh serius dengan mempertahankan pakaian --> penampilan dari seorang hamba TUHAN dengan tiga macam pakaian dan juga sesuai dengan syarat –syaratnya juga harus dipertahankan. Dari duabelas bersaudara, hanya Yusuf yang memiliki jubah berwarna-warni. Kejadian 37 : 31, Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya. Jubah berwarna-warni seperti milik Yusuf dan sekarang menjadi milik kita, harus dicelup di dalam darah. Sebab apa? jika jubah dicelup dalam darah, maka setan tidak dapat menjamah jubah itu sebab setan sangat takut dengan Darah YESUS. Jubah harus dicelup dalam darah/harus sengsara, sebab ada maksud yang baik yaitu setan tidak dapat menjamah lagi --> dicelup dalam Darah YESUS/Darah Anak Domba ALLAH, maka setan tidak dapat menjamah/tidak dapat menelanjangi kita. Semoga kita dapat mengerti. Memang melayani TUHAN/memiliki jubah warna warni/melayani pembangunan Tubuh Kristus, harus mengalami sengsara daging bersama TUHAN, supaya setan tidak dapat menjamah/tidak dapat menelanjangi kita lagi. Itu sebabnya kita jangan enak-enakan, sekarang ini kami sebagai gembala, mau enak-enakan dengan menyerahkan pelayanan berkhotbah kepada orang lain saja, ini berbahaya. Demikan juga dengan saudara, karena tubuh capek, tidak beribadah = tidak mau sengsara, sebab justru saat-saat sengsara itu kita sudah dicelup dalam darah sehingga setan tidak dapat menjamah; jangan memilih yang enak bagi daging, sebab kalau kita memilih pelayanan yang enak bagi daging, maka setan akan menjamah dan menelanjangi kita. 1 Petrus 2 : 19, Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Karena kehendak ALLAH menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung = jubah dicelup di dalam darah = percikan darah = salib = kasih karunia TUHAN = kemurahan TUHAN bagi kita semua. Ada banyak bentuk-bentuk dari jubah yang dicelup di dalam darah seperti dari:
Inilah salib, tetapi di situ justru jubah kita aman karena tidak dapat dijamah dan ditelanjangi oleh setan di saat-saat kita berada di dalam salib/sengsara daging karena kehendak TUHAN/karena melayani TUHAN (bukan karena dosa) dan ini merupakan kasih karunia/kemurahan TUHAN kepada kita. Semoga kita dapat mengerti ini. Mari, kita sungguh-sungguh di hari-hari ini sebab TUHAN melihat pakaian kita, TUHAN tidak melihat keberhasilan kita, tidak melihat gedung gereja dllnya, tetapi TUHAN melihat pakaian kita. Semoga kita mengerti. Kegunaan dari kasih karunia:
Kegunaan dari kemurahan TUHAN/belas kasih TUHAN Yang berasal dari salib: Wahyu 7 : 13, Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Mengapa jubah harus dicelup di dalam darah? Inilah kemurahan TUHAN Yang membuat:
Keadaan kita yang terbatas --> ok! Tetapi kemurahan TUHAN tidak terbatas. Terjepit/keadaan yang mustahil --> ok! Tetapi kasih dan kemurahan TUHAN melebihi dari segala sesuatu/tidak ada yang mustahil bagi kemurahan TUHAN. Semua indah pada waktunya. Jubah dicelup dalam darah --> kemurahan TUHAN menyucikan dan mengubahkan sampai menjadi putih berkilau-kilauan dan ini yang paling indah. Kita terangkat diawan-awan bertemu dengan YESUS dan ini yang paling indah. Sesudah itu kita masuk ke firdaus dan sesudah itu masuk Yerusalem Baru/kerajaan surga, duduk bersanding di Tahta TUHAN untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti. Mari! perhatikan pakaian kita dengan praktek yang praktis sehari-hari dengan syarat/fungsinya adalah:
Mengikuti syarat dan penampilannya yaitu:
Jika ketiga pakaian ini ada, maka TUHAN akan memberikan jubah yang berwarna-warni dan TUHAN akan memakai kita dalam kegerakan hujan akhir/kegerakan pembangunan Tubuh Kristus/kegerakan pengajaran yang benar. Tetapi kita jangan kaget, sebab sekali-pun kita sudah dipakai, maka sudah enak --> tidak!! masih harus dicelup di dalam darah/harus percikan darah supaya kita hanya bergantung pada kemurahan TUHAN. Sekali-pun kita berada di dalam:
TUHAN memberkati kita sekalian. kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN |
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |