Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita kembali membaca Kitab Wahyu 1: 8, ini sudah beberapa kali dibaca, tetapi kita masih membaca pada malam hari ini, sebab ada bagian yang belum diterangkan.

Wahyu 1: 8, "Aku adalah Alfa dan Omega, firman TUHAN Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Pada Minggu lalu sudah diterangkan “Aku adalah Alfa dan Omega” = Yang awal dan Yang akhir, “Yang Mahakuasa”. Pada malam ini kita akan belajar “yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang” ini merupakan penampilan pribadi YESUS sebagai yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang. “Yang sudah ada” maksudnya sejak dahulu sudah ada. “Yang ada” maksudnya sekarang.

Penampilan pribadi YESUS sebagai “yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang:

  1. penampilan Pribadi YESUS “Yang sudah ada”.
    Yohanes 1: 1, 14
    1.Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
    14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

    Ay 1 => “Pada mulanya adalah Firman” => Pada mulanya ini berarti sejak dahulu sudah ada. Firman dalam bahasa aslinya adalah logos (firman pengajaran).
    Ay 14 => “Firman itu telah menjadi manusia” => firman lahir menjadi manusia.
    sebagai Anak Tunggal Bapa” => itulah YESUS.

    Jadi penampilan dari Pribadi YESUS yang sudah ada: YESUS adalah Logos (Firman pengajaran yang benar), yang lahir menjadi Manusia (yang menjadi Darah dan Daging).

    Logos (Firman pengajaran yang benar) adalah:


    • Firman ALLAH yang tertulis dalam alkitab, jadi Firman ini dapat dibaca di dalam alkitab.
    • Firman ALLAH Yang diwahyukan oleh TUHAN sendiri, dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
    • Firman ALLAH Yang berani mengungkapkan tentang nikah yang benar sampai mencapai nikah yang rohani (nikah yang sempurna = perjamuan kawin anak domba).


    2 Korintus 2: 17,Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

    Firman ALLAH Yang disampaikan tanpa pamrih = tidak mencari keuntungan yang jasmani, melainkan ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan. Inilah pemberitaan Firman pengajaran yang benar (Logos). Semoga kita dapat mengerti.

    Darimanakah kita mendapatkan Firman pengajaran yang mendarah daging (pribadi YESUS yang sudah dahulu ada)? Jawabannya yaitu lewat pengajaran yang benar dan perjamuan suci = ketekunan dalam kebaktian pendalaman alkitab. Bagi bapak, ibu dan saudara sekalian yang sudah datang ibadah hari Minggu ini baik, tetapi harus ditambah untuk ikut ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab. Lambang ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab adalah meja roti sajian, disitulah kita dapat menerima Firman pengajaran yang benar.

    Pada meja roti sajian terdapat 12 roti yang dibagi menjadi 2 susun, jadi masing-masing susun ada 6 => 6 roti dan 6 roti, ini menunjuk 66 buku di dalam alkitab, itulah pengajaran yang benar.

    Roti itu juga menunjuk Tubuh Kristus. Darahnya dari mana? pada meja roti sajian ini ada korban curahan (ini satu-satunya), ini diterangkan dalam Keluaran 25: 29 (tentang meja roti sajian).

    Keluaran 25: 29, Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.

    Dalam meja roti sajian terdapat alat tambahan yaitu piala dari emas murni yang diisi anggur untuk korban curahan. Anggur = Darah YESUS. Jadi korban curahan ini menunjuk pada Darah YESUS.
    Roti menunjuk Tubuh Kristus dan korban curahan menunjuk Darah YESUS, jadi ini semuanya menunjuk perjamuan suci. Semoga kita dapat mengerti.

    Ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab (Firman + perjamuan suci) ini mempercepat proses Firman pengajaran yang benar supaya mendarah daging dalam kehidupan kita, sehingga kita memiliki tabiat YESUS. Firman yang mendarah daging merupakan tabiat YESUS (Pribadi YESUS). Mengapa harus dipercepat? sebab kedatangan YESUS sudah tidak lama lagi. Jangan sampai kita kalah dengan waktu kedatangan YESUS, mulai Wahyu 1 kita sudah diperhadapkan kepada “waktu-Nya sudah singkat”. Jadi penampilan pribadi YESUS yang sudah ada itulah firman pengajaran yang benar, yang mendarah daging. Sekarang pada ibadah hari Minggu ini kita sudah menerima Firman pengajaran, tetapi untuk mempercepat Firman mendarah daging, harus ditambah perjamuan suci lewat kebaktian pendalaman alkitab.

    Yang masih mengikuti kebaktian hari Minggu saja harus berdoa! Kebaktian hari Minggu lambangnya adalah Pelita Emas. Saya yakin => jika di ruangan suci ada lampunya/pelita emas (jika kita tekun dalam kebaktian hari Minggu), lama kelamaan kita akan melihat meja roti sajian (bisa datang di kebaktian PA) dan melihat medzbah dupa emas (bisa datang di kebaktian doa penyembahan). Inilah doa saya sebagai seorang gembala => semoga semuanya bisa datang beribadah. Jika Ibadah hari Minggu saja kita datang, tidak datang (lampunya gelap, terang, gelap) ini susah! tidak akan kelihatan yang lainnya. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Penampilan Pribadi YESUS "yang ada".
    Keluaran 3: 4-14 => ini cerita tentang Musa yang waktu itu melayani TUHAN dengan kemauannya sendiri (mengandalkan kepandaian, kehebatan). Musa ini empat puluh tahun sekolah di Mesir, dia anak raja dan kaya, tetapi waktu melayani dua orang, Musa tidak dapat. Ini karena Musa belum diutus oleh TUHAN, sehingga tidak dapat melayani. Jadi kalau kita mau melayani TUHAN, harus diutus oleh TUHAN terlebih dahulu. Untuk itu jangan sembarangan melayani! Kalau tidak diutus oleh TUHAN sekalipun hebat dll, tidak akan bisa melayani. Akhirnya Musa menjadi pembunuh, dikejar oleh firaun, lalu Musa lari ke Median dan disitulah Musa bertemu dengan “ penampilan Pribadi TUHAN sebagai yang ada”.

    Keluaran 3: 4-8, 10, 14
    4. Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
    5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
    6. Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
    7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
    8. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
    10. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
    14. Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

    Ay 7 => TUHAN memperhatikan bangsa Israel.
    Ay 8 => TUHAN mau melepaskan bangsa Israel dari Mesir.
    Ay 10 => TUHAN mengutus Musa. Lalu Musa bertanya kepada TUHAN? jika mereka bertanya siapakah nama TUHAN yang mengutus aku? jawabannya di ay 14.

    Jadi penampilan Pribadi YESUS yang ada: nama YESUS adalahAKU ADALAH AKU”.
    Dalam Keluaran 3: 4, 5, nama TUHAN “AKU ADALAH AKU” dikaitkan dengan panggilan TUHAN kepada Musa. TUHAN memanggil Musa => "Musa, Musa!". Ketika Musa bertanya siapakah TUHAN yang memanggil saya/yang mau mengutus saya ke Mesir => "AKU ADALAH AKU.". Musa menjawab => ia menjawab: "Ya, Allah." Ini artinya Musa menerima panggilan TUHAN sebagai “AKU ADALAH AKU”, maka Musa menerima tiga hal:


    • Keluaran 3: 5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

      Yang pertama adalah Musa mengalami penyucian sampai menanggalkan dua kasut. Kasut itu ada dua, kiri dan kanan. Jika kita menerima panggilan TUHAN yang nama-Nya “AKU ADALAH AKU” (yang ada), kita akan mengalami penyucian. Mengalami penyucian sampai menanggalkan dua kasut artinya mengalami penyucian luar dan dalam = penyucian lahir dan batin. Jadi kita dipanggil oleh TUHAN, nomor satu bukanlah untuk diutus dahulu, tetapi untuk disucikan.

      Penyucian luar dan dalam = penyucian lahir dan batin (Kolose 3: 5-7) yaitu


      1. Kolose 3: 5-7,
        5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu (1)percabulan, (2)kenajisan, (3)hawa nafsu, (4)nafsu jahat dan juga (5)keserakahan, yang sama dengan (6)penyembahan berhala,
        6. semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
        7. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.

        Ay 6 => semuanya itu mendatangkan kebinasaan.
        Ay 7 => “Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu” => jadi inilah 6 perbuatan dosa yang diluar.

        Jadi Kolose 3: 5-7 itu menunjuk penyucian lahir = penyucian dari enam perbuatan dosa (dosa diluar) yaitu:


        • Percabulan.
        • Kenajisan.
        • Hawa nafsu.
        • Nafsu jahat.
        • Keserakahan. Hati-hati serakah itu biasanya dengan kikir. Serakah dengan kikir itu satu. Kikir artinya tidak bisa memberi. Serakah artinya merampas hak orang lain (haknya TUHAN dan haknya sesama). Ini semuanya harus disucikan.
        • Penyembahan berhala.


      2. Kolose 3: 8, 9,
        8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu (1)marah,(2)geram, (3)kejahatan, (4)fitnah dan (5)kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
        9. (6)Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

        Ay 8 => “kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu” => kata-kata yang tidak menjadi berkat, kata-kata yang najis, kata-kata yang melemahkan iman, bersungut-sungut, memfitnah dll.
        Ayat 8, 9 => ini semuanya berasal dari hati/batin.

        Jadi Kolose 3: 8, 9, ini menunjuk penyucian batin = penyucian dari enam dosa yang ada di dalam batin.

        Inilah YESUS sebagai Yang ada “AKU ADALAH AKU”, YESUS Yang memanggil kita (dulu memanggil Musa) untuk disucikan. Jadi penyucian lahir dan batin adalah penyucian dari dua belas dosa yang mendarah daging dalam kehidupan kita, sampai tidak ada lagi dusta.


      Tadi sudah diterangkan, ingat dalam kebaktian PA! firman pengajaran (firman Allah = 12 roti) ditambah perjamuan suci, akan mendarah daging. Ada juga 12 dosa yang mendarah daging. Kesimpulannya: Lewat ketekunan dalam kebaktian pendalaman alkitab, maka Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, sanggup untuk menyucikan kita lahir dan batin (menyucikan kita dari dua belas dosa yang mendarah daging), sampai tidak dusta lagi. Ada enam dosa yang diluar dan enam dosa yang didalam. Angka enam ini menunjuk daging. Kedua belas dosa ini sudah mendarah daging = menjadi tabiat, ini masih bisa disucikan. Semoga kita dapat mengerti.

      Tidak ada dusta = berkata benar dan baik (perkataan yang menjadi berkat bagi sesama, sebab itu batasilah perkataan kita!) = jujur => kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak. Kita harus jujur dalam segala hal.

      Misalnya: Dalam hal rohani kita harus jujur. Persoalan pengajaran dan ibadah => kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah. Ada ibadah yang benar dan salah. YESUS sendiri mengatakan “ada pengajaran yang benar dan ada pengajaran yang sesat”. Dalam Matius 24 murid-murid bertanya “apakah tanda kedatangan Mu yang kedua kali” “apa tandanya kiamat (semuanya sudah berakhir)”, tanda nomor satu bukanlah gempa bumi dll, tetapi akan terjadi penyesatan (disebutkan penyesatan sampai empat kali), sampai orang pilihan disesatkan. Kita harus berhati-hati! Bukan berarti ibadah disini paling benar, yang lain tidak benar, tidak seperti ini! tetapi harus dicocokkan dengan alkitab. Jika saling “ngotot” akan pendapat kita masing-masing, tidak akan pernah bertemu, tetapi harus membaca di alkitab.

      Kita beruntung sebab alkitab kita hanya satu, sehingga masih ada harapan untuk menjadi satu. Kalau literaturnya banyak, ini tidak ada harapan untuk bisa sama. Misalnya: arti kata saja bisa berbeda menurut profesor satu dengan yang lainnya sehingga ini bisa bertengkar. Kalau literaturnya hanya satu yaitu alkitab, ini berarti masih ada kemungkinan besar untuk bisa menjadi satu, asalkan kita jujur. Jika terjadi perbedaan soal apapun, mari membaca alkitab, sehingga dapat menjadi satu. Semoga kita dapat mengerti.

      Kita harus jujur dimulai dengan soal pengajaran yang benar (soal TUHAN), sampai dalam segala hal harus jujur. Itulah penyucian lahir dan batin, sampai tidak ada dusta. Kalau tidak jujur => Ya, tetapi dll = ular yang masuk dan tidak mungkin menjadi satu. Ular itu pemecah belah. Jika didalam nikah, terjadi pertentangan, mari baca alkitab dan berdoa kepada TUHAN.

      Penyucian lahir dan batin sampai tidak ada dusta (berkata benar dan baik = jujur), sampai yang terakhir tidak salah dalam perkataan. Jadi penyucian tidak berhenti sampai kepada tidak ada dusta saja, tetapi akan terus disucikan sampai tidak salah dalam perkataan = sempurna dan hanya menyembah “Haleluya”. Tidak salah dalam perkataan itu bukan berarti bisu, tidak! tetapi satu waktu kita hanya menyembah “Haleluya”.

      Yakobus 3: 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      Kita disucikan sampai tidak salah dalam perkataan = sempurna, kita hanya menyembah Dia dengan “Haleluya” (ini satu bahasa). Jika kita mengalami penyucian lahir batin, kita akan masuk dalam kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna (sempurna itu satu tubuh). Kita menjadi satu tubuh yang sempurna, tidak bercacat cela dengan satu suara “Haleluya” (menyembah TUHAN). Mari hari-hari ini banyaklah menyembah “Haleluya” supaya tidak salah dalam perkataan. Kalau kita tidak mau menyembah dengan “Haleluya”, banyak salah dalam perkataan (nanti akan menggosip dll). Semoga kita dapat mengerti.

      Inilah yang pertama, “Musa, Musa” dipanggil oleh TUHAN. Jawaban Musa: “Ya, Allah” (menerima panggilan). Sekarang ini, jika kita dipanggil oleh TUHAN, kita harus menjawab => Ya TUHAN, ini saya serahkan hidup, maka kita akan disucikan, sekalipun belum sampai dengan sempurna. Sekarang taraf kita sudah sampai tidak ada dusta. Mari kita berusaha untuk berkata benar, baik dan jujur. Penyucian ini akan berjalan terus sampai tidak salah lagi dalam perkataan.

      Musa ini pembunuh (orang jahat), belum lagi saat berada di istana raja (didalam istana raja itu banyak dosa-dosa), tetapi TUHAN masih memanggil Musa untuk disucikan. Kalau kita menerima panggilan TUHAN apapun keadaan kita => mungkin lahir dan batin kita sudah berdosa, maka kita akan disucikan. Setelah kita disucikan, baru diutus oleh TUHAN (seperti Musa diutus oleh TUHAN). Jadi TUHAN memperhatikan umat Israel, dengan mengutus Musa.


    • Keluaran 3: 10, 12
      10. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
      12. Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

      Di ay 11 => saat TUHAN berkata kepada Musa => “Aku akan mengutus Engkau”, Musa menjawab => “siapakah aku, maka aku akan menghadap Firaun”, tetapi TUHAN bilang => “bukan kah Aku menyertai engkau”. Musa ini sadar, melayani dua orang saja tidak bisa (dengan kepandaiannya, kekayaannya), apalagi mau menghadap firaun untuk melepaskan Israel dari Mesir.

      Jadi kita tidak perlu takut, kalau TUHAN Yang mengutus, asalkan kita suci. Yang penting syaratnya adalah suci! maka kita akan diutus oleh TUHAN dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

      Ay 12 => “maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini." => Musa beribadah di padang gurun dan nanti membangun tabernakel dst. Inilah pembangunan Tubuh Kristus.

      Yang kedua adalah Musa diutus oleh TUHAN untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Artinya kita dipakai oleh TUHAN dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna = kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

      Jangan takut kalau kita diutus oleh TUHAN, dengan keterbatasan-keterbatasan kita. Seperti Musa juga terbatas (Musa tidak petah lidah). Istilah saya “S” suci, bukan S3, S2, SMU, SMP, SD, tanpa S, bukan! Kalau kita melayani TUHAN “S” suci. Jika kita hidup suci maka TUHAN akan memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

      Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib (lebih dari ijasah, uang, lebih dari apapun) dari Roh Kudus untuk kita dapat melayani TUHAN sesuai dengan jabatan. Termasuk saya sebagai gembala, kalau saya mengandalkan ijasah dll, apalagi cuma kursus selama tujuh bulan, akan habis sampai hari ini. Kalau kita sudah mendapatkan karunia Roh Kudus, TUHAN lah yang menolong kita semuanya. Semoga kita dapat mengerti.

      Kita jangan ragu-ragu, untuk masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kita disucikan terlebih dahulu, baru kemudian diutus oleh TUHAN.


    • Keluaran 3: 7, 8,
      7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
      8. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

      Setelah kita disucikan, diutus, diberikan perlengkapan (karunia Roh Kudus yang lebih dari apapun) dan kita mendapatkan perhatian TUHAN. Jadi dalam pelayanan, kita bukan disiksa, bukan! tetapi justru kita mendapatkan perhatian dari TUHAN. Yang ketiga adalah mendapat perhatian dari TUHAN.

      Perhatian TUHAN ini untuk:


      1. Melepaskan kita dari penderitaan, kesengsaraan.
      2. Menyelesaikan segala masalah kita.
      3. Memberikan hidup berkelimpahan (hidup di tanah Kanaan yang penuh susu dan madu), artinya kita dipelihara oleh TUHAN sampai selalu mengucap syukur kepada TUHAN (bukan diberkati berjuta, juta, bukan!).


    Tadi, penampilan pribadi YESUS sebagai “yang sudah ada” itulah firman pengajaran (kita terima lewat ibadah pendalaman alkitab) dan “yang ada” (“AKU ADALAH AKU”), ini dikaitkan dengan panggilan TUHAN. Kalau kita terima, kita akan disucikan dari kedua belas dosa yang mendarah daging, terutama lewat ibadah pendalaman alkitab.

    Kalau kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus, maka Dia tampil sebagai Kepala Yang sangat memperhatikan dan memperdulikan kita, untuk melepaskan kita dari sengsara, penderitaan (dalam suasana kutukan), menyelesaikan masalah kita. Seperti Israel yang diperbudak selama empat ratus tahun itu berarti masalah yang tak pernah selesai (tiap hari disiksa). Sekarang ini masalah kita berapa tahun? Israel selama empat ratus tahun diperbudak, dapat diselesaikan, apalagi masalah kita cuma beberapa tahun. Begitu kuatnya firaun mengikat Israel, tetapi masih dapat diselesaikan oleh TUHAN. Jangan berputus asa! Sebab TUHAN sanggup menyelesaikan semua masalah, bahkan masalah yang mustahil dapat diselesaikan.


  3. Penampilan pribadi YESUSyang akan datang.
    Kisah Para Rasul 1: 11, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."

    Jadi penampilan pribadi YESUS “yang akan datang” = Nama YESUS dikaitkan dengan kedatangan-Nya yang ke dua kali di awan-awan yang permai.

    Filipi 3: 20, 21,
    20. Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan TUHAN Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
    21. yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

    Ay 20 => “dari situ juga kita menantikan TUHAN YESUS Kristus sebagai Juruselamat” => Juruselamat yang sempurna. Juruselamat itu waktu YESUS datang pertama kali, Dia harus menjadi Bayi/Manusia, mati di kayu salib untuk mengampuni dosa. Yang dimaksud “YESUS datang sebagai Juruselamat” disini adalah Juruselamat yang sempurna/penuh pada saat kedatangan YESUS yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga. Jadi jangan salah! Juruselamat yang dimaksud disini bukan seperti hari natal yang akan kita peringati.

    Jadi Juruselamat yang penuh itu memberikan keselamatan yang penuh kepada kita pada saat kedatangan YESUS yang kedua => manusia berdosa diampuni seperti pada saat kedatangan YESUS yang pertama.

    Keselamatan yang penuh itulah sempurna (Juruselamat Yang Sempurna).
    Untuk apa kedatangan YESUS yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Juruselamat yang sempurna, Raja segala raja, Mempelai Pria Surga? untuk mengubahkan tubuh/kehidupan kita menjadi manusia baru yang sama mulia seperti Dia. Inilah sebagai tugas terakhir YESUS, yang akan mengubahkan kita dalam sekejap mata. Mulai sekarang kita harus berubah! Jadi kalau kita menerima “YESUS Yang akan datang”, kita harus berubah/mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia baru/manusia rohani seperti YESUS.

    Bagaimanakah manusia baru itu? kalau yang lama sudah disucikan (penyucian lahir dan batin), maka kita akan dibaharui oleh TUHAN. Jadi yang lama terlebih dahulu disingkirkan, kemudian baru yang baru akan datang. Tadi pagi dalam ibadah di Malang, salah satu tentang pembaharuan (pakaian) => kalau kita memakai pakaian yang jelek (lubang-lubang, tambal sulam), lalu kita diberi pakaian yang baru oleh orang lain. Akhirnya pakaian yang lama dan baru dipakai juga bersamaan (tanpa menanggalkan pakaian yang lama), ini seperti orang yang “agak” (kurang waras). Jadi harus dilepas terlebih dahulu pakaian yang lama, setelah itu baru memakai pakaian yang baru. Harus menerima panggilan TUHAN, disucikan (lepas yang lama), setelah itu mengalami pembaharuan (memakai yang baru).

    Kolose 3: 9 -11,
    9. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
    10. dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
    11. dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

    Ay 9 => penyucian lahir dan batin.
    Manusia baru = manusia yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS yang kedua kali.

    Kolose 3: 12-14,
    12. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
    13. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti TUHAN telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
    14. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

    Tujuh ciri manusia baru adalah:


    • Belas kasihan = tidak menghukum/tidak menghakimi orang berdosa, tidak menyetujui orang untuk berbuat dosa, tetapi membawa orang berdosa kepada YESUS (kepada pengajaran yang benar) lewat doa, dibawa/diajak untuk beribadah.


    • Kemurahan/dermawan = suka memberi. Kalau manusia lama, kikir dan serakah.
    • Kerendahan hati = kemampuan untuk mengaku dosa kepada TUHAN dan kepada sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
    • Kelemah lembutan = kemampuan untuk menerima Firman pengajaran yang benar sekeras/setajam apapun. Kalau masih tersinggung, itu belum lemah lembut (masih keras).


    • Kesabaran = sabar dalam penderitaan (jangan mengomel, jangan bersungut-sungut, jangan menyalahkan orang, tetapi mengucap syukur kepada TUHAN), sabar dalam menunggu waktu TUHAN. Kita sering tidak sabar dalam menunggu waktu TUHAN. Siswa/siswi Lempin- El perhatikan! Kita mau melayani TUHAN seringkali tidak sabar, mau cepat-cepat, bahkan sampai salah (sampai menghalalkan segala cara). Kalau kita tidak sabar, maka akan menggunakan cara di luar Firman => supaya masalah cepat selesai, akhirnya menggunakan cara diluar Firman, ini yang salah! Tadi ada kesaksian sekalipun sederhana, tetapi begitu kuat didalamnya. Soal masalah yang kecil-kecil, sakit tetapi tidak boleh pergi ke dokter => ya sudah sesuai dengan Firman, saya sebagai istri harus tunduk, akhirnya TUHANlah yang menolong. Padahal bisa saja memberontak dan bertengkar, tetapi ini bukan penyelesaian dari TUHAN. Inilah sebagai contoh, mari, kita sabar dalam menunggu waktu TUHAN! Semoga kita dapat mengerti.


    • Saling mengampuni = mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
    • Sampai kita menerima/mengalami kasih ALLAH Yang sempurna, sehingga:


      1. Kita dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan sampai mengasihi musuh. Jika ada orang yang memusuhi kita, maka doakan yang baik => tolong dia TUHAN, ingatkan dia, sadarkan dia, berkati dia.


      2. Kita dapat mengasihi TUHAN lebih dari semuanya = taat dengar-dengaran kepada TUHAN apapun resikonya (buktinya ada kasih ALLAH adalah taat) sehingga kita berada didalam Pelukan Tangan kasih TUHAN.

Sehebat apapun anak TUHAN/hamba TUHAN (jasmani dan rohani) hanya seperti domba sembelihan yang tak berdaya, dan yang dibutuhkan hanyalah berada didalam Pelukan Tangan kasih Gembala Agung. Jalannya kalau mau sampai didalam Pelukan Tangan kasih Gembala Agung adalah:
menerima YESUS yang dahulu sudah ada =

  • menerima pengajaran yang benar sampai mendarah daging, terutama masuk dalam ibadah pendalaman alkitab,
  • menerima YESUS yang ada = menerima panggilan TUHAN, disucikan, diutus oleh TUHAN sampai diperhatikan oleh TUHAN
  • dan menerima YESUS yang akan datang = kita mengalami pembaharuan/keubahan hidup sampai mengalami kasih ALLAH/taat dengar-dengaran.

Taat dengar-dengaran itu bagaikan mengulurkan tangan kepada TUHAN dan TUHAN mengulurkan tangan kepada kita, sehingga kita hidup dalam tangan kasih TUHAN. omba-domba sembelihan aman didalam tangan kasih TUHAN.

Hasilnya jika hidup dalam
Tangan kasih TUHAN adalah

  1. Roma 8: 35, 36,
    35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
    36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

    Hasil pertama: kasih itu melekat, sehingga kita tidak dapat dipisahkan dengan TUHAN oleh apapun juga. Artinya kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan TUHAN dalam menghadapi apapun juga, tetapi kita tetap percaya berharap TUHAN, kita tetap menyembah TUHAN, kita tetap setia dan berkobar-kobar beribadah melayani TUHAN. Kasih itu melekat, jika digambarkan dalam Yohanes 13 “Yohanes bersandar di dada TUHAN”.


  2. Roma 8: 37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

    Hasil kedua: kasih itu berdaulat, sehingga tidak dapat dikalahkan oleh apapun (kita lebih dari pemenang). Kita ini lemah, tidak berdaya, tetapi dapat menang dalam menghadapi musuh yang kuat, sebab kasih ALLAH berperang gantikan kita (jadi bukan kita yang berperang, tetapi kasih ALLAH Yang berperang gantikan kita). Artinya


    • Kasih ALLAH sanggup menyelesaikan segala masalah kita, sampai masalah yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN, sekalipun kita tidak berdaya. Contohnya: Daud menang melawan Goliat.


    • Kasih ALLAH mampu memberikan masa depan yang berhasil, indah dan bahagia, sekalipun kita tidak mampu/tidak berdaya bagaikan domba sembelihan. Tangan kasih TUHAN sanggup mengangkat kita dari kejatuhan-kejatuhan dosa (kejahatan dan kenajisan), sampai kita hidup benar dan suci, sampai kita diangkat di tahta TUHAN seperti jemaat Laudikia.


    Jadi bukan hanya sampai dibidang jasmani, tetapi Tangan kasih TUHAN dapat mengangkat kita. Inilah kasih yang berdaulat, tidak bisa dikalahkan, bahkan dosa pun tidak bisa mengalahkan. Seperti Jemaat Laudikia yang paling terpuruk, najis, suam-suam, (seperti muntah), tetapi Tangan kasih TUHAN dapat mengangkat sampai di tahta. Orang lain tidak boleh protes => itukan najis, tetapi kalau Tangan Kasih TUHAN Yang mengangkat, orang lain tidak akan dapat berkata apa-apa, sebab itu hak-Nya TUHAN (kekuatan dari TUHAN).


  3. Kolose 3: 14,Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

    Hasil ketiga: kasih TUHAN (kasih yang sempurna) menyatukan dan menyempurnakan kita menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna, yang sama mulia dengan Dia. Artinya: Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita akan diangkat di awan-awan yang permai, sampai masuk di Tahta TUHAN untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Kita semuanya hanya domba sembelihan, biarlah semuanya kembali kepada Tangan kasih TUHAN. Mari, kita mengulurkan tangan kepada TUHAN dan Tangan kasih-Nya diulurkan kepada kita dan TUHAN akan menolong kita semuanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 10 November 2012 (Sabtu Sore)
    ... Sungguh Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya para nabi. Singa telah mengaum siapakah yang tidak takut Tuhan ALLAH telah berfirman siapakah yang tidak bernubuat Firman nubuat sama dengan auman singa yang keras yang menakutkan bagi mereka yang mempertahankan dosa. Hosea - Ketika Efraim melihat penyakitnya dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 03 Mei 2020 (Minggu Pagi)
    ... . Dan kalau Ia datang Ia akan menginsafkan dunia akan dosa kebenaran dan penghakiman Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa sehingga bisa menyesali dan mengakui dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni oleh darah Yesus jangan berbuat dosa lagi. Ini sama dengan bertobat dan hidup benar. Saat itulah kita bebas dari ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 10 Februari 2019 (Minggu Siang)
    ... naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu. . Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. . Dan kepada mereka dipesankan supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput ...
  • Ibadah Paskah Medan IV, 29 April 2009 (Rabu Sore)
    ... TAHTA KEDUDUKAN Yehezkiel batu sandungan ini adalah kedurhakaan. Lantas apa kaitannya dengan tahta Kita ingat Korah yang merupakan orang durhaka Yudas . Bilangan - - menuntut pangkat imam menuntut kedudukan tahta. Korah durhaka pada Tuhan karena menuntut pangkat kedudukan dalam pelayanan atau mencari kedudukan secara rohani dengan menghalalkan segala cara yang diluar ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Oktober 2010 (Sabtu Sore)
    ... seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga berselubungkan awan dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari dan kakinya bagaikan tiang api. Yehezkiel Seperti busur pelangi yang terlhiat pada musim hujan di awan-awan demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 Desember 2015 (Minggu Pagi)
    ... dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api agar engkau menjadi kaya dan juga pakaian putih supaya engkau memakainya agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan dan lagi minyak untuk melumas matamu supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi ia Kutegor dan Kuhajar sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah Keadaan jemaat Laodikia ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 Desember 2017 (Kamis Sore)
    ... Yohanes Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari kakinya terantuk karena terang tidak ada di dalam dirinya. Menghadapi batu sandungan dosa sandungan artinya Dari dalam diri sendiri yaitu mudah tersandung mudah kecewa putus asa lalu tinggalkan Tuhan. Juga mudah bangga melupakan Tuhan gampang berbuat dosa gampang jatuh dalam dosa sampai ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Januari 2012 (Minggu Sore)
    ... jikalau kamu melakukannya kamu tidak akan pernah tersandung. . Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Panggilan dan pilihan Tuhan hak penuh untuk masuk Surga PINTU UNTUK MASUK SURGA. Sebab itu yang sudah melayani harus berdoa supaya semakin teguh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 September 2023 (Kamis Sore)
    ... hamba Tuhan pelayan Tuhan yang ditawan oleh setan. Hagai Pada tahun yang kedua zaman raja Darius dalam bulan yang keenam pada hari pertama bulan itu datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel bupati Yehuda dan kepada Yosua bin Yozadak imam besar bunyinya Praktiknya adalah non aktif dalam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Januari 2016 (Senin Sore)
    ... . Dan aku melihat suatu tanda lain di langit besar dan ajaib tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir karena dengan itu berakhirlah murka Allah. . Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.