Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita tetap berada di dalam kitab Wahyu 1: 17-20, tetapi sekarang ini, kita masih membaca ayat 17 dan18.

Wahyu 1: 17, 18,
17. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
18. dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Rasul Yohanes tersungkur di Kaki YESUS (menyembah dengan hancur hati), sehingga mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN dan rasul Yohanes menerima tiga hal:

  1. Rasul Yohanes dapat mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring (Wahyu 1: 10-16) = tergembala dengan baik = tidak ada ketakutan lagi.
  2. 'Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir' = menerima kasih ALLAH.
  3. 'Aku yang hidup' = kita menerima kuasa kemenangan atas maut.

Inilah sekarang yang kita pelajari dihari-hari ini.

YESUS mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (menang atas maut), Dia memegang kunci kerajaan maut dan menutup pintu kerajaan maut bagi kita semuanya, supaya kita tidak binasa selama-lamanya. Kalau sudah menang atas maut, maka kunci kerajaan surga diberikan kepada kita.

Matius 16: 18, 19,
18. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
19. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Ay 18 => 'alam maut tidak akan menguasainya' => menang atas maut.

YESUS memberikan kunci kerajaan surga kepada kita (Petrus), supaya kita dapat masuk pintu kerajaan surga dan hidup kekal selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Apa yang dimaksud dengan kunci kerajaan surga?
Kisah Para Rasul 14: 22, Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

Ay 22 => 'bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah' => masuk pintu kerajaan surga (memiliki kunci kerajaan surga).
Jadi, kunci kerajaan surga adalah sengsara daging bersama YESUS = salib. Mengapa kita harus mengalami salib (penderitaan daging bersama YESUS)?

2 Korintus 4: 16, 17,
16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

Jawabannya: sebab lewat salib (sengsara daging bersama YESUS), kita mengalami keubahan hidup (pembaharuan) dari manusia daging menjadi manusia baru/ manusia rohani/manusia mulia seperti YESUS. Jadi, harus lewat salib! Kalau YESUS tidak disalibkan, maka Dia tidak dapat masuk surga (tubuh darah daging tidak dapat masuk surga). Dia disalibkan, mati, bangkit dalam Tubuh kemuliaan, setelah itu, baru dapat naik ke surga. Begitu juga dengan kita, harus mengalami salib (sengsara daging bersama YESUS), sehingga kita mengalami keubahan hidup.

Mengapa harus berubah menjadi manusia baru seperti YESUS?
1 Korintus 15: 50, Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Jawabannya: sebab manusia darah daging tidak mewarisi kerajaan surga (tidak dapat masuk pintu kerajaan surga) dan binasa untuk selamanya. Harus berubah lewat salib! Apa yang harus dibaharui atau diubahkan?

2 Korintus 4: 16, Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

Diubahkan mulai dari hati ('kami tidak tawar hati'). Kalau hati sudah dibaharui, maka seluruh kehidupan kita akan dibaharui. Hati ini sebagai pusat (sumber) kehidupan rohani dari manusia. Bagaimana pembaharuan hati?

Yakobus 3: 11, 12
,
11. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?
12. Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

Ay 11,12 => ada beberapa sumber (hati), nanti akan muncul lewat perkataan. Kalau sumbernya air tawar, tidak mungkin perkataannya air pahit. Sumber air asin, tidak mungkin mengeluarkan air tawar dst.

Hati yang harus dibaharui, antara lain:

  1. Hati yang menampung sumber air tawar. Ini menunjuk tawar hati, yaitu


    1. suka kecewa, putus asa dalam menghadapi segala sesuatu di dunia ini (segala sesuatu yang menimpa dalam kehidupan). Inilah manusia darah daging!
    2. dapat juga sebaliknya, seringkali bangga dalam menghadapi segala sesuatu dalam kehidupannya.


    Jadi, mudah kecewa dan mudah bangga, itulah tawar hati dan harus diubahkan.


  2. Hati yang menampung air pahit, menujuk kepahitan hati, iri hati, dendam dll. Inilah manusia darah daging yang tidak akan mewarisi kerajaan surga (tidak memiliki kunci kerajaan surga).


  3. Hati yang menampung air asin. Air asin = laut asin (laut mati). Di laut mati, kadar garamnya sangat tinggi, sehingga tidak ada kehidupan disana. Hati yang menampung air asin = hati nurani yang mati karena dikuasai oleh dosa-dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan).

Tiga macam hati inilah yang harus dibaharui, supaya kita dapat menjadi manusia baru yang memiliki kunci kerajaan surga (dapat membuka pintu kerajaan surga sampai masuk kerajaan surga). Tiga macam hati diubahkan menjadi kuat teguh hati = taat dengar-dengaran. Kuat teguh hati yaitu tidak tawar, tidak pahit, tidak asin, tetapi selalu taat dengar-dengaran. Hati yang taat dengar-dengaran (kuat teguh hati), akan diisi dengan air kehidupan dari surga (Roh Kudus). YESUS naik ke surga, Dia berjanji akan mencurahkan Roh Kudus kepada kita semuanya, sebab kita manusia darah daging yang tidak mampu tanpa Roh Kudus. Biarlah sekarang ini kita menyediakan tempatnya saja. Yang mencurahkan adalah YESUS dari surga (pembaptis Roh adalah YESUS dari surga). Lewat doa penyembahan, kita menyediakan tempatnya, itulah hati (jangan ada tawar, pahit, asin). Semoa kita dapat mengerti.

TUHAN mengetahui, kalau kita membutuhkan Roh Kudus, oleh sebab itu Dia naik ke surga dan berjanji => 'Aku akan mencurahkan Roh-Ku kepadamu' Kita sudah mendengarkan Firman TUHAN pada waktu yang lalu tentang pencurahan Roh Kudus. Hari-hari ini kita sedang menantikan pencurahan Roh Kudus (sepuluh hari itu tepatnya pada hari Minggu yang akan datang). Biarlah kita mohon kepada TUHAN, supaya TUHAN mencurahkan Roh-Nya yang suci ditengah-tengah kita sekalian.

Kegunaan Roh Kudus adalah

  1. Yohanes 7: 37-39,
    37. Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
    38. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
    39. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

    Ay 39 => 'sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan' => YESUS harus mati, bangkit, naik ke surga, setelah itu baru Roh Kudus dicurahkan kepada kita semuanya. Kalau di dalam hati ada air kehidupan, maka akan mengalir ke sebelah.

    Jika Roh Kudus sudah ada di dalam hati kita, ini luar biasa, sebab akan mengalir terus. Jadi, kegunaan pertama: air kehidupan (Roh Kudus) akan mengalir kepada sesama yang membutuhkan (mengalir itu horizontal), artinya menghasilkan perkataan-perkataan yang benar (tidak ada dusta) dan baik (yang menjadi berkat bagi sesama) = kita dapat bersaksi. Inilah kalau hati ada Roh Kudus! Kalau di dalam hati ada tawar, maka kita dapat bersungut-sungut. Kalau ada kepahitan hati, kita dapat bergosip dll. Janganlah! Biarlah hari-hari ini hati kita diisi oleh air kehidupan.

    Kalau sumbernya air kehidupan, nanti akan memancarkan atau mengalirkan air kehidupan, itulah perkataan benar dan baik = kita dapat bersaksi kepada sesama yang membutuhkan:


    • bagi orang yang belum percaya YESUS, kita dapat bersaksi tentang Kabar Baik (Firman penginjilan) => 'mari percaya YESUS, supaya diselamatkan. Sesudah selamat, melayani TUHAN, mau kemana? Banyak yang tidak tahu mau kemana.


    • bagi orang yang sudah selamat, kita bersaksi tentang Kabar Mempelai (Firman pengajaran), untuk membawa mereka masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.


    Inilah berasal dari hati! Biarlah sekarang ini yang menjadi sasaran dari TUHAN adalah hati kita. Jangan sampai menjadi:


    • hati yang tawar,
    • pahit,
    • asin, tetapi hati yang taat dengar-dengaran, yang dibaharui, yang berisi air kehidupan dari surga, supaya dapat mengalir kepada sesama yang membutuhkan. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Yohanes 4: 14, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

    Biarlah kita menantikan janji TUHAN! Manusia dapat ingkar janji, tetapi TUHAN tidak pernah ingkar janji. Dia berjanji => 'akan mencurahkan Roh-Nya'. Tinggal di pihak kita yang harus menyediakan tempat. Kalau tempatnya tidak benar, tidak akan bisa. Sediakanlah tempat, itulah hati yang dibaharui, hati yang taat dengar-dengaran; tidak tawar (tidak ada kecewa dan bangga, tetapi selalu mengucap syukur), tidak ada kepahitan. Itulah yang menjadi tempat dari Roh Kudus.

    Tadi pertama, mengalir itu untuk sesama (Roh Kudus di dalam hati mengalir untuk sesama).

    Kegunaan kedua: air kehidupan (Roh Kudus) memancar keatas = mendorong kita untuk menyembah kepada TUHAN. Kalau hati dibaharui, ada air kehidupan, maka tidak sulit untuk menghasilkan perkataan benar dan baik; menjadi berkat bagi sesama mulai dari rumah tangga (rumah tangga menjadi sejuk dan damai). Juga kesaksian-kesaksian, kesaksian mulai dari rumah tangga, kesaksian di luar (di gereja, pekerjaan dan dimana saja). Yang kedua, setelah mengalir, maka memancar keatas. Hati yang penuh dengan Roh Kudus, akan dapat menyembah TUHAN.

    Roma 8: 26, Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

    Roh Kudus menolong kita agar kita dapat menyembah TUHAN. Biarlah sekarang ini penyembahan kita di dorong oleh Firman (mendengarkan Firman) dan di dorong oleh Roh Kudus. Jadi, Roh Kudus mendorong kita untuk menyembah TUHAN dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan =


    • menyembah dengan bahasa Roh. Saudara-saudara yang sudah dipenuhkan Roh Kudus harus dilatih secara tertib dan teratur. Sebab kalau kita dapat berbahasa Roh dalam penyembahan, maka api Roh Kudus yang kita terima akan tetap menyala. Jadi, harus dilatih untuk berbahasa Roh, tetapi jangan dipaksa dan jangan meniru. Mari, mohon kepada TUHAN. Seperti imam besar Harun masuk ke ruangan maha suci dengan jubah gamis (baju efod, yang ujungnya ada giring-giring emas atau lonceng emas yang suaranya indah). Kalau dia masuk ke ruangan maha suci, lonceng emas itu berbunyi indah sekali, itulah penyembahan dengan bahasa Roh.


    • penyembahan dengan hancur hati. Keluhan yang tak terucapkan = tidak dapat berkata-kata lagi, hanya ada air mata (hancur hati) => 'Haleluya YESUS' Penyembahan dengan hancur hati itu seperti bayi yang menangis kepada ibunya. Hanya ini saja tugas kita sekarang!

TUHAN memberikan kepada kita kunci kerajaan surga. Apa itu? bukan duit, bukan yang lainnya, tetapi salib (sengsara daging bersama YESUS) untuk mengalami keubahan hidup, sebab manusia darah daging tidak mewarisi kerajaan surga. Jadi, harus berubah? Apa yang diubahkan? Hatinya (sumbernya). Kalau hatinya tidak berubah, maka seluruhnya tidak akan berubah. Hati tidak boleh ada tawar, pahit, asin, tetapi hati yang baru itulah taat dengar-dengaran. Hati yang taat dengar-dengaran, akan diisi dengan air kehidupan dari surga (Roh Kudus). TUHAN sudah berjanji, dan Dia pasti menepati janji-Nya.

Kalau hati sudah diisi air kehidupan, maka dapat mengalir (berkata benar dan baik, bersaksi). Kemudian, memancar = menyembah dengan keluhan tak terucapkan. Menyembah dengan berbahasa Roh silahkan, asal tertib, teratur dan menyembah dengan hancur hati. Ini seperti bayi Musa, semestinya Musa sudah mati ditangan puteri Firaun, tetapi karena menangis, maka tangisan itu menarik belas kasihan TUHAN kepada kita. Apapun keadaan kita sekarang, kita mengaku => 'saya hanya bayi, tidak dapat berbuat apa-apa, mau mencari makan sulit' Saya seringkali menerangkan => 'jangankan mencari makan, saat gatal mau menggaruk saja tidak bisa' Mau apa kita? Hanya dapat menangis saja kepada TUHAN, sampai TUHAN berbelas kasihan.

Roh Kudus akan mengadakan mujizat secara jasmani. Kalau tangisan kita sampai kepada TUHAN (dengan hancur hati) dan menarik belas kasihan TUHAN, maka Tangan TUHAN (Roh Kudus) akan mengadakan mujizat jasmani. TUHAN tidak akan membiarkan kita. Bayi yang menangis sangat diperhatikan TUHAN.

Zakharia 4: 6, 7,
6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel
bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"

Ay 7 => 'Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata' => inilah mujizat jasmani.

Mujizat jasmani: Roh Kudus yang bagaikan Tangan TUHAN sanggup meratakan gunung-gunung yang besar, artinya

  1. menyelesaikan semua masalah sampai masalah yang mustahil.
  2. kalau gunung diratakan, maka dapat melihat yang di depan = Roh Kudus sanggup memberikan masa depan yang penuh harapan = memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah kegunaan dari Roh Kudus, dan kalau Roh.Kudus ada di dalam hati kita, maka dapat mengalir (bersaksi) dan dapat menyembah (kita dapat menyembah seperti bayi dengan hancur hati). Kalau keluhan yang tak terucapkan, berarti hanya TUHAN yang mengenal bahasanya, manusia tidak mengenal bahasanya. Kalau diucapkan => 'TUHAN saya membutuhkan uang', maka yang duduk di sebelah kita dapat mendengar. Tetapi kalau tidak terucapkan, itu seperti bayi. Siapa yang dapat mengerti bahasa bayi? Hanya ibunya, itulah TUHAN yang dapat mengerti dan Dia mengulurkan Tangan-Nya untuk meratakan gunung-gunung.

Jika TUHAN datang kembali ke dua kali, terjadi mujizat yang terakhir yaitu mulut atau lidah diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Mari, gunakan lidah untuk bersaksi dan menyembah, maka Roh Kudus akan bekerja untuk mengadakan mujizat jasmani, sampai satu waktu terjadi mujizat yang terakhir, yaitu mulut tidak salah lagi dalam perkataan.

Yakobus 3: 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Mujizat terakhir: jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, yaitu tidak salah dalam perkataan, hanya dapat menyerukan 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai dan kita dapat masuk kerajaan surga selama-lamanya.

Nanti anak-anak TUHAN dari seluruh dunia, hanya menyerukan satu kata atau sepatah kata, yaitu 'Haleluya' Inilah tidak salah lagi dalam perkataan. Tidak ada lagi => 'kamu begini, kamu begini' Tidak ada! Semuanya berkata 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali.

Wahyu 19: 6, 7,
6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Kita akan terangkat di awan-awan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, sesudah itu masuk kerajaan seribu tahun damai, sesudah itu masuk kerajaan surga yang kekal selama-lamanya. Inilah 'Aku Yang Hidup'; YESUS yang mati, bangkit, untuk mengalahkan maut dan mengunci pintu kerajaan maut. Jangan sampai ada yang binasa! Kalau ada yang binasa, itu salahnya sendiri, sebab TUHAN sudah mengalahkan maut dan mengunci pintu kerajaan maut. TUHAN juga memberikan kunci kerajaan surga.

Kunci kerajaan surga adalah salib/sengsara daging. Termasuk sekarang ini, doa penyembahan merupakan salah satu bentuk sengsara daging, sehingga kita dapat mengalami keubahan hidup. Terutama hati ini diubahkan; jangan tawar, jangan pahit, jangan asin, melainkan hati yang taat, maka Roh Kudus (air kehidupan) akan dicurahkan.

Jika air kehidupan dicurahkan, maka dapat mengalir (bersaksi) dan bisa memancar = menyembah dengan keluhan yang tak terucapkan:

  • berbahasa Roh atau hancur hati seperti bayi.
  • Roh Kudus akan meratakan gunung-gunung. Apapun kesulitan kita, TUHAN akan menolong kita semuanya, sampai nanti
  • kita tidak salah lagi dalam perkataan, kita menjadi sempurna saat YESUS datang kembali ke dua kali.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Mei 2019 (Jumat Sore)
    ... es itu terlalu dahsyat seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir sejak mereka menjadi suatu bangsa. Ini adalah tulah ketujuh yang menimpa Mesir di mana ada dua macam penghukuman Tuhan atas Mesir yaitu hujan es dan api yang berkilat-kilat--ini menubuatkan penghukuman di akhir zaman yaitu penghukuman yang ketujuh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Oktober 2015 (Kamis Sore)
    ... Kolose Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi yaitu percabulan kenajisan hawa nafsu nafsu jahat dan juga keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala Berada dalam gairah kesukaan daging. Keluaran Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari maka bangkitlah amarah Musa ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 Oktober 2018 (Selasa Sore)
    ... itu Ia datang kembali dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus Simon sedang tidurkah engkau Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan roh memang penurut tetapi daging lemah. Ini adalah doa Getsemani yaitu doa penyembahan untuk mengalami perobekan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Juli 2011 (Kamis Sore)
    ... Dalam Perjanjian Baru Paskah adalah kelepasan gereja Tuhan dari dosa dan dunia untuk masuk kota Yerusalem Baru. Bagaimana kita bisa masuk kota Yerusalem Baru Kita harus mengalami pembaharuan kelahiran baru dari manusia daging menjadi manusia rohani manusia sempurna seperti Yesus atau dari buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emas. Dengan apa kita ...
  • Ibadah Persekutan di Kartika Graha Malang II, 28 Juli 2011 (Kamis Pagi)
    ... tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Jawaban yang kedua adalah TUHAN YESUS SANGAT RINDU UNTUK MENEMPATKAN DIRINYA SEBAGAI KEPALA ATAS TUBUH. Kalau Tuhan Yesus begitu rindu maka sidang jemaat juga harus rindu untuk menempatkan Yesus sebagai Kepala lewat pembangunan tubuh Kristus. Persekutuan adalah sesuatu yang wajar. Kalau merindu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Juli 2017 (Jumat Sore)
    ... murni yang mahal harganya lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Praktik pertama nbsp selalu berada di bawah kaki Tuhan seperti Maria mengurapi kaki--tubuh--Yesus untuk persiapan penguburan Yesus. Sekarang artinya kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sudah diterangkan pada ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 03 Agustus 2017 (Kamis Pagi)
    ... terjadi jika manusia daging hidup dalam kesucian. Tanpa kesucian tidak mungkin bisa bersekutu. Dari mana kesucian Petrus Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. Kesucian berasal dari mendengar dan taat dengar-dengaran pada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Juli 2012 (Senin Sore)
    ... mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juli . Kalau tirai terobek maka akan terlihat ruangan maha suci dimana ada tabut perjanjian di dalamnya ADA KESEMPATAN BAGI KITA UNTUK MENJADI MEMPELAI WANITA TUHAN sudah dijelaskan pada ibadah sebelumnya dan TERBUKA JALAN YANG BARU DAN HIDUP BAGI KITA SEMUA sudah diterangkan pada Ibadah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Desember 2012 (Minggu Sore)
    ... penyebaran kesaksian berita palsu yang menolak kebangkitan Yesus. Dan ini berarti juga menolak kematian Yesus menolak kematian dan kebangkitan Yesus Yesus bangkit tetapi dikatakan bahwa mayatNya dicuri oleh murid-muridNya . Penyebaran kegelapan didorong kekuatan besar mamon uang roh jual beli rohnya antikris yang mengakibatkan ketimpangan dan kebutaan rohani dalam gereja Tuhan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 April 2019 (Minggu Siang)
    ... menempatkan Yesus sebagai Kepala lewat meningkatkan pengikutan kita kepada Tuhan sampai pengikutan mempelai. Pengikutan mempelai artinya kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna kita mempersiapkan tubuh untuk menempatkan Yesus sebagai Kepala. Tubuh Kristus dimulai dari nikah--layani nikah untuk menjadi tubuh Kristus-- penggembalaan antar penggembalaan sampai Israel dan kafir menjadi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.