|
|
kebaktian doa surabaya | ||
KEBAKTIAN LAINNYA
Transkrip lengkap lainnya Doa Surabaya (Rabu, 30 Juli 2014) Doa Surabaya (Rabu, 27 Juni 2007) Doa Surabaya (Rabu Sore, 16 Oktober 2013) Doa Surabaya (Rabu, 27 November 2013) Doa Surabaya (Rabu, 18 Juli 2007) Doa Surabaya (Rabu Sore, 21 Agustus 2013) Doa Surabaya (Rabu Sore, 02 Oktober 2013) Doa Surabaya (Rabu Sore, 19 Juni 2013) Doa Surabaya (Rabu, 16 Juli 2014) Doa Surabaya (Rabu, 26 Maret 2014) Doa Surabaya (Senin, 14 April 2014) Doa Surabaya (Rabu, 04 Juni 2014) Doa Surabaya (Rabu, 23 April 2014) Doa Surabaya (Rabu, 09 April 2014) Doa Surabaya (Rabu Sore, 03 Juli 2013) ALAT TABERNAKEL Pelataran Pintu Gerbang Mezbah Korban Bakaran Bejana Pembasuhan Dari Tembaga Pintu Kemah Pelita Emas Meja Roti Sajian Mezbah Dupa Emas Pintu Tirai Tabut Perjanjian Imam-Imam Imam Besar Tahbisan Imam-Imam Ukupan Wangi-wangian Papan-papan dan Kayu Lintang Tudung (Tenda) Tabernakel ![]() Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
Kebaktian: Doa Surabaya Tanggal: Rabu, 04 Juni 2014 Tempat: WR Supratman 4 Sby Pembicara: Pdt. Widjaja Hendra Download file: [download file transkrip] - [versi cetak] Tayang: 14 Februari 2016 Kita tetap berada di dalam kitab Wahyu 1: 17-20, tetapi sekarang ini, kita masih membaca ayat 17 dan18. Wahyu 1: 17, 18, 17. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, 18. dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Rasul Yohanes tersungkur di Kaki YESUS (menyembah dengan hancur hati), sehingga mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN dan rasul Yohanes menerima tiga hal:
Inilah sekarang yang kita pelajari dihari-hari ini. YESUS mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (menang atas maut), Dia memegang kunci kerajaan maut dan menutup pintu kerajaan maut bagi kita semuanya, supaya kita tidak binasa selama-lamanya. Kalau sudah menang atas maut, maka kunci kerajaan surga diberikan kepada kita. Matius 16: 18, 19, 18. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Ay 18 => 'alam maut tidak akan menguasainya' => menang atas maut. YESUS memberikan kunci kerajaan surga kepada kita (Petrus), supaya kita dapat masuk pintu kerajaan surga dan hidup kekal selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti. Apa yang dimaksud dengan kunci kerajaan surga? Kisah Para Rasul 14: 22, Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Ay 22 => 'bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah' => masuk pintu kerajaan surga (memiliki kunci kerajaan surga). Jadi, kunci kerajaan surga adalah sengsara daging bersama YESUS = salib. Mengapa kita harus mengalami salib (penderitaan daging bersama YESUS)? 2 Korintus 4: 16, 17, 16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. 17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Jawabannya: sebab lewat salib (sengsara daging bersama YESUS), kita mengalami keubahan hidup (pembaharuan) dari manusia daging menjadi manusia baru/ manusia rohani/manusia mulia seperti YESUS. Jadi, harus lewat salib! Kalau YESUS tidak disalibkan, maka Dia tidak dapat masuk surga (tubuh darah daging tidak dapat masuk surga). Dia disalibkan, mati, bangkit dalam Tubuh kemuliaan, setelah itu, baru dapat naik ke surga. Begitu juga dengan kita, harus mengalami salib (sengsara daging bersama YESUS), sehingga kita mengalami keubahan hidup. Mengapa harus berubah menjadi manusia baru seperti YESUS? 1 Korintus 15: 50, Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Jawabannya: sebab manusia darah daging tidak mewarisi kerajaan surga (tidak dapat masuk pintu kerajaan surga) dan binasa untuk selamanya. Harus berubah lewat salib! Apa yang harus dibaharui atau diubahkan? 2 Korintus 4: 16, Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Diubahkan mulai dari hati ('kami tidak tawar hati'). Kalau hati sudah dibaharui, maka seluruh kehidupan kita akan dibaharui. Hati ini sebagai pusat (sumber) kehidupan rohani dari manusia. Bagaimana pembaharuan hati? Yakobus 3: 11, 12, 11. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama? 12. Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar. Ay 11,12 => ada beberapa sumber (hati), nanti akan muncul lewat perkataan. Kalau sumbernya air tawar, tidak mungkin perkataannya air pahit. Sumber air asin, tidak mungkin mengeluarkan air tawar dst. Hati yang harus dibaharui, antara lain:
Tiga macam hati inilah yang harus dibaharui, supaya kita dapat menjadi manusia baru yang memiliki kunci kerajaan surga (dapat membuka pintu kerajaan surga sampai masuk kerajaan surga). Tiga macam hati diubahkan menjadi kuat teguh hati = taat dengar-dengaran. Kuat teguh hati yaitu tidak tawar, tidak pahit, tidak asin, tetapi selalu taat dengar-dengaran. Hati yang taat dengar-dengaran (kuat teguh hati), akan diisi dengan air kehidupan dari surga (Roh Kudus). YESUS naik ke surga, Dia berjanji akan mencurahkan Roh Kudus kepada kita semuanya, sebab kita manusia darah daging yang tidak mampu tanpa Roh Kudus. Biarlah sekarang ini kita menyediakan tempatnya saja. Yang mencurahkan adalah YESUS dari surga (pembaptis Roh adalah YESUS dari surga). Lewat doa penyembahan, kita menyediakan tempatnya, itulah hati (jangan ada tawar, pahit, asin). Semoa kita dapat mengerti. TUHAN mengetahui, kalau kita membutuhkan Roh Kudus, oleh sebab itu Dia naik ke surga dan berjanji => 'Aku akan mencurahkan Roh-Ku kepadamu' Kita sudah mendengarkan Firman TUHAN pada waktu yang lalu tentang pencurahan Roh Kudus. Hari-hari ini kita sedang menantikan pencurahan Roh Kudus (sepuluh hari itu tepatnya pada hari Minggu yang akan datang). Biarlah kita mohon kepada TUHAN, supaya TUHAN mencurahkan Roh-Nya yang suci ditengah-tengah kita sekalian. Kegunaan Roh Kudus adalah
TUHAN memberikan kepada kita kunci kerajaan surga. Apa itu? bukan duit, bukan yang lainnya, tetapi salib (sengsara daging bersama YESUS) untuk mengalami keubahan hidup, sebab manusia darah daging tidak mewarisi kerajaan surga. Jadi, harus berubah? Apa yang diubahkan? Hatinya (sumbernya). Kalau hatinya tidak berubah, maka seluruhnya tidak akan berubah. Hati tidak boleh ada tawar, pahit, asin, tetapi hati yang baru itulah taat dengar-dengaran. Hati yang taat dengar-dengaran, akan diisi dengan air kehidupan dari surga (Roh Kudus). TUHAN sudah berjanji, dan Dia pasti menepati janji-Nya. Kalau hati sudah diisi air kehidupan, maka dapat mengalir (berkata benar dan baik, bersaksi). Kemudian, memancar = menyembah dengan keluhan tak terucapkan. Menyembah dengan berbahasa Roh silahkan, asal tertib, teratur dan menyembah dengan hancur hati. Ini seperti bayi Musa, semestinya Musa sudah mati ditangan puteri Firaun, tetapi karena menangis, maka tangisan itu menarik belas kasihan TUHAN kepada kita. Apapun keadaan kita sekarang, kita mengaku => 'saya hanya bayi, tidak dapat berbuat apa-apa, mau mencari makan sulit' Saya seringkali menerangkan => 'jangankan mencari makan, saat gatal mau menggaruk saja tidak bisa' Mau apa kita? Hanya dapat menangis saja kepada TUHAN, sampai TUHAN berbelas kasihan. Roh Kudus akan mengadakan mujizat secara jasmani. Kalau tangisan kita sampai kepada TUHAN (dengan hancur hati) dan menarik belas kasihan TUHAN, maka Tangan TUHAN (Roh Kudus) akan mengadakan mujizat jasmani. TUHAN tidak akan membiarkan kita. Bayi yang menangis sangat diperhatikan TUHAN. Zakharia 4: 6, 7, 6. Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. 7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!" Ay 7 => 'Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata' => inilah mujizat jasmani. Mujizat jasmani: Roh Kudus yang bagaikan Tangan TUHAN sanggup meratakan gunung-gunung yang besar, artinya
Inilah kegunaan dari Roh Kudus, dan kalau Roh.Kudus ada di dalam hati kita, maka dapat mengalir (bersaksi) dan dapat menyembah (kita dapat menyembah seperti bayi dengan hancur hati). Kalau keluhan yang tak terucapkan, berarti hanya TUHAN yang mengenal bahasanya, manusia tidak mengenal bahasanya. Kalau diucapkan => 'TUHAN saya membutuhkan uang', maka yang duduk di sebelah kita dapat mendengar. Tetapi kalau tidak terucapkan, itu seperti bayi. Siapa yang dapat mengerti bahasa bayi? Hanya ibunya, itulah TUHAN yang dapat mengerti dan Dia mengulurkan Tangan-Nya untuk meratakan gunung-gunung. Jika TUHAN datang kembali ke dua kali, terjadi mujizat yang terakhir yaitu mulut atau lidah diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Mari, gunakan lidah untuk bersaksi dan menyembah, maka Roh Kudus akan bekerja untuk mengadakan mujizat jasmani, sampai satu waktu terjadi mujizat yang terakhir, yaitu mulut tidak salah lagi dalam perkataan. Yakobus 3: 2, Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Mujizat terakhir: jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, yaitu tidak salah dalam perkataan, hanya dapat menyerukan 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai dan kita dapat masuk kerajaan surga selama-lamanya. Nanti anak-anak TUHAN dari seluruh dunia, hanya menyerukan satu kata atau sepatah kata, yaitu 'Haleluya' Inilah tidak salah lagi dalam perkataan. Tidak ada lagi => 'kamu begini, kamu begini' Tidak ada! Semuanya berkata 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali. Wahyu 19: 6, 7, 6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. 7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Kita akan terangkat di awan-awan untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba, sesudah itu masuk kerajaan seribu tahun damai, sesudah itu masuk kerajaan surga yang kekal selama-lamanya. Inilah 'Aku Yang Hidup'; YESUS yang mati, bangkit, untuk mengalahkan maut dan mengunci pintu kerajaan maut. Jangan sampai ada yang binasa! Kalau ada yang binasa, itu salahnya sendiri, sebab TUHAN sudah mengalahkan maut dan mengunci pintu kerajaan maut. TUHAN juga memberikan kunci kerajaan surga. Kunci kerajaan surga adalah salib/sengsara daging. Termasuk sekarang ini, doa penyembahan merupakan salah satu bentuk sengsara daging, sehingga kita dapat mengalami keubahan hidup. Terutama hati ini diubahkan; jangan tawar, jangan pahit, jangan asin, melainkan hati yang taat, maka Roh Kudus (air kehidupan) akan dicurahkan. Jika air kehidupan dicurahkan, maka dapat mengalir (bersaksi) dan bisa memancar = menyembah dengan keluhan yang tak terucapkan:
TUHAN memberkati kita semuanya. kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN |
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |