Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita kembali membahas di dalam kitab Wahyu 2 dan 3 yang merupakan penyucian terakhir/tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian; penyucian terakhir bagi tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang sekarang menunjuk sidang jemaat akhir supaya menjadi tidak bercacat cela = sempurna seperti YESUS.

Ketujuh sidang jemaat dimulai dari yang pertama yaitu:

  1. Sidang jemaat di Efesus => ay 1 - ay 7
  2. Sidang jemaat di Smirna => ay 8 - ay 11
  3. Sidang jemaat di Pergamus => ay 12 - ay 18

Wahyu 2 : 12, "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua; => YESUS tampil sebagai Imam Besar dengan pedang tajam bermata dua/Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk:

  • menghadapi takhta iblis, sebab jemaat di Pergamus berada di tempat takhta iblis
  • memindahkan takhta iblis menjadi Takhta surga.

Sekarang, kita membaca di dalam kitab Wahyu 2 : 13 - 16,
13. Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
14. Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
15. Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
16. Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.

Kalau kita simpulkan ay 13 - ay 16, maka ada dua keadaan takhta iblis yaitu:

  • ay 13, takhta kegelapan = kenajisan dan kejahatan. Jemaat Pergamus mereka kuat menghadapi takhta iblis yaitu kenajisan dan kejahatan
  • ay 14 - ay 16, takhta penyesatan/ajaran-ajaran sesat. Ada beberapa orang yang disesatkan karena tidak kuat untuk melawan penyesatan. Ketika menghadapi kenajisan dan kejahatan, mereka kuat; tetapi melawan penyesatan, mereka tidak kuat. Seperti Petrus yang berjalan di atas air, Petrus kuat, tetapi begitu ia terkena angin, ia menjadi takut dan tenggelam; itu sebabnya, kita harus waspada terhadap dua keadaan takhta iblis.

Sekarang ini, kita mempelajari yang pertama yaitu takhta kegelapan = kenajisan dan kejahatan.

*Kenajisan, menunjuk pada dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, di sinilah takhta iblis berada. Makan minum ini termasuk merokok, mabuk, narkoba dan jika ikut mengambil bagian, maka itu adalah takhta iblis. Itu sebabnya kita harus waspada. Kemudian dosa kawin mengawinkan yaitu dosa percabulan/dosa sex dengan berbagai ragamnya, dan juga penyimpangan-penyimpangan sex seperti homo sex, lesbian dllnya. Dan juga nikah yang salah => kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan, sex bebas. Inilah takhta iblis/takhta kegelapan = kenajisan dan kejahatan.

*Kejahatan, menunjuk pada kikir dan serakah.

Kikir tidak dapat memberi = mencuri milik orang lain yang membutuhkan => ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan. TUHAN memberkati kita, tetapi di dalam berkat itu ada milik orang lain yang membutuhkan dan kita harus berikan.

Serakah = merampas hak orang lain terutama Hak dari TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus yang harus dikembalikan dan dimulai dari saya; selain mencuri milik TUHAN; juga mencuri milik orang lain yang berhak seperti berhutang, tetapi tidak dibayar kembali, melakukan korupsi milik perusahaan dlsbnya.

Tadi disebutkan, bahwa kejahatan itu juga ada pembunuhan => juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Jadi, kejahatan itu selain kikir dan serakah = keinginan akan uang yang merupakan akar dari kejahatan, kejahatan ini juga termasuk kebencian tanpa alasan seperti iri hati, dendam.

Kebencian tanpa alasan ini juga berarti

  • kebencian karena YESUS. Benci karena kita melayani TUHAN = kebencian tanpa alasan sampai
  • menderita aniaya karena YESUS dan benar-benar
  • sampai pada pembunuhan karena YESUS. Salah satunya adalah Antipas yang dibunuh/saksi YESUS yang setia, ia dibunuh karena ia tetap bertahan dalam iman/tidak mau mengikuti takhta iblis. Nanti akan terjadi lagi pembunuhan besar-besaran pada jaman antikris. Pembunuhan karena YESUS sudah dialami oleh Antipas dan nanti akan dialami oleh anak-anak TUHAN yang tidak disingkirkan ke padang gurun dan yang ketinggalan pada jaman antikris = menghadapi aniaya dan pembunuhan oleh antikris. Inilah yang namanya takhta iblis yaitu takhta kegelapan itulah kenajisan dan kejahatan.

Markus 7 : 21 - 23,
21. sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat (1)percabulan
(2)pencurian (3)pembunuhan
22. (4)perzinahan (5)keserakahan (6)kejahatan (7)kelicikan (8)hawa nafsu (9)iri hati (10)hujat (11)kesombongan (12)kebebalan
23. semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Jadi, jika hati dan pikiran kita dikuasai oleh kedua belas keinginan najis dan jahat, maka kehidupan itu menjadi takhta setan; memang jemaat Pergamus hidup di takhta setan, tetapi semuanya itu tergantung kepada kita. Jika kehidupan kita jahat dan najis, maka di situlah takhta setan/menjadi takhta setan dan Antipas tidak mau, ia tetap menjadi saksi TUHAN/terang, itu sebabnya ia dibunuh.

Dari hati orang = pikiran jahat = meja hati.
Percabulan = kenajisan
Pencurian dan pembunuhan = kejahatan
Perzinahan = kenajisan
Keserakahan = kejahatan
Kelicikan = kejahatan
Iri hati = kejahatan

Jadi, jika hati dan pikiran/meja kehidupan kita ini dikuasai/diisi oleh dua belas keinginan najis dan jahat, maka kehidupan itu menjadi takhta setan. Memang suasana dari sidang jemaat Pergamus berdiam dalam suasana takhta setan/suasana kejahatan dan kenajisan; tetapi semua itu tergantung dari pribadi kita, kalau hati kita jahat dan najis, maka kita akan menjadi takhta setan = di situlah setan bertakhta. Antipas sampai dibunuh sebab ia tidak mau berada di dalam takhta kegelapan dan tetap menjadi saksi TUHAN/terang.

Menjadi takhta iblis/takhta setan =
hanya melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat dan najis/perbuatan kegelapan sampai puncaknya yaitu kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan sehingga ia ditampilkan menjadi perempuan Babel/mempelai wanita setan/mempelai wanita iblis yang akan dibinasakan untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Itu sebabnya TUHAN menolong dengan satu-satunya cara hanya dengan pedang => Wahyu 2 : 12, Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:

Ibrani 4 : 12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. = menyucikan hati kita.

Oleh sebab itu untuk menghadapi takhta iblis,YESUS tampil sebagai Imam Besar dengan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk
menyucikan hati dan pikiran sidang jemaat Pergamus dan sekarang kita semua/sidang jemaat akhir jaman dari dua belas keinginan jahat dan najis. Sebab kalau tidak disucikan akan menjadi takhta iblis = hanya berbuat jahat dan najis sampai menjadi Babel/mempelai perempuan iblis yang akan dibinasakan untuk selama-lamanya.

Kalau hati dan pikiran disucikan dari kedua belas keinginan jahat dan najis, maka hati dan pikiran kita yang suci, akan diisi dengan dua belas roti yang disusun menjadi dua susun yang masing-masing susun terdiri dari enam buah roti. Enam dan enam = enam puluh enam kitab dalam alkitab = Firman pengajaran yang benar = Pribadi YESUS Sendiri sehingga menjadi Takhta TUHAN. Sekarang ini, kita tinggal memilih, kita menjadi takhta setan atau menjadi Takhta TUHAN? Semoga kita dapat mengerti.

Wahyu 2 : 13, Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

Inilah, jika kita menjadi Takhta TUHAN, maka kita memiliki iman yang teguh/yang kuat =

  • tidak menyangkal Nama TUHAN/tidak menyangkal iman =
  • tetap percaya kepada YESUS dan
  • tetap menyeru Nama YESUS apa-pun yang dihadapi =
  • tetap hidup di dalam kebenaran dan kesucian apa-pun yang dihadapi
  • tetap menyembah YESUS apa-pun yang di hadapi seperti Antipas. Tidak mau menjadi takhta iblis = tidak mau berbuat jahat dan najis bagaikan menyembah iblis. Semoga kita dapat.

Jadi, hati dan pikiran yang suci, adalah Takhta TUHAN = landasan yang kuat untuk menerima berkat-berkat dari TUHAN. TUHAN tidak menipu kita, IA melihat hati, kalau di dalam pelajaran injil Matius, Markus, YESUS selalu berjalan/lewat di jalan yang rata; bukan naik turun atau berkelok-kelok => tidak!! tetapi di jalan yang rata.

Hati dan pikiran yang suci itu bagaikan meja roti sajian; di dalam pelajaran tabernakel, ada alat yang namanya meja roti sajian yang untuk sekarang menunjuk pada hati dan pikiran yang suci. Meja dibuat dari kayu penaga/manusia berdosa tetapi disalut dengan emas murni/kesucian Roh.Kudus. Jadi,hati yang awalnya merupakan hati yang jahat dan najis sudah disalut dengan emas murni sehingga menjadi hati dan pikiran yang suci inilah meja roti sajian.

Paling sedikit ada tiga hal/tiga macam berkat TUHAN yang diterima oleh hati dan pikiran yang suci/Takhta TUHAN yaitu:

  1. Imamat 24 : 5 - 8,
    5."Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua sepersepuluh efa;
    6.engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN
    7. Engkau harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.
    8. Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya.

    ay 6, Dua belas menjadi enam, enam, inilah pengajaran yang benar/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = enam puluh enam kitab di dalam alkitab.

    ay 8, jadi setiap hari Sabat, roti yang lama/dua belas roti yang lama diambil dan diganti dengan dua belas roti yang baru dan sama disusun enam, enam.

    Jadi, ada tiga hal/tiga macam berkat TUHAN yang diterima oleh hati dan pikiran yang suci/Takhta TUHAN/meja roti sajian yaitu: setiap hari Sabat selalu ada roti yang baru. Artinya bagi seorang hamba TUHAN/bagi saya, selalu ada pembukaan rahasia Firman ALLAH Yang menjadi makanan bagi sidang jemaat. Jadi tugas dari seorang gembala nomor satu adalah menyediakan makanan, sebab kalau kita melihat kehidupan kita ini mulai dari bayi sampai sekarang ini ditentukan oleh makanan. Bukan ditentukan oleh:


    • otak dllnya, bukan!! Sekali-pun pandai sebab memiliki IQ yang tinggi, tetapi kalau tidak diberi makan saat mengerjakan matematika, dapat memikir satu sampai dua jam, lama kelamaan akan jatuh pingsan karena lapar


    • kekayaan, saya sering mengatakan, kehidupan itu memiliki mobil yang bagus dengan harga milyar, tetapi tidak diberi makan dan terus naik mobil. Lama kelamaan akan menabrak orang karena jatuh pingsan.


    Semuanya ditentukan oleh makanan dari mulai bayi, sekali-pun bayi itu lucu dan bagus, tetapi kalau tidak diberi makan atau diberikan makanan yang sembarangan/susu yang sudah basi, lama kelamaan akan mati; itu sebabnya jangan sembarangan soal makanan. Itu sebabnya tugas pokok dari seorang gembala adalah menyediakan makanan => bukan otak yang pandai yang dapat menyediakan makanan tetapi hati dan pikiran yang suci selalu ada roti yang baru = selalu ada pembukaan rahasia Firman ALLAH sebagai makanan bagi sidang jemaat supaya sidang jemaat bertumbuh kearah kedewasaan rohani atau kesempurnaan.

    Itu sebabnya saya selalu mengatakan => kita tergembala, kita berfellow-ship atau melihat orang, melihat gedung gerejanya, bukan!! Tetapi kita harus melihat makanannya apakah gembala itu bertanggung jawab untuk memberikan makanan? Kalau tidak bertanggung jawab sehingga orang lain yang memberikan makanan, akan menjadi gawat. Coba saja jika saudara memiliki bayi dan tidak mau mengurusnya bahkan menyerahkan kepada orang lain, bagaimana nasib dari bayi itu? Ini sama dengan kehidupan rohani. Jadi, sekali lagi seorang gembala itu bukan otak, tetapi hati dan pikiran yang suci sehingga setiap Sabat selalu ada roti yang baru/ada pembukaan Firman/makanan bagi sidang jemaat.

    Artinya bagi sidang jemaat juga harus memiliki hati dan pikiran yang suci, maka sidang jemaat dapat makan Firman pengajaran yang benar yang disediakan oleh seorang gembala = Firman penggembalaan =


    • mendengar Firman dengan sungguh-sungguh
    • sampai mengerti
    • sampai percaya/yakin pada Firman sehingga menjadi iman di dalam hati sehingga dapat mempraktekan Firman ALLAH = Firman mendarah daging sehingga kita bertumbuh kearah kedewasaan rohani.


    Inilah yang namanya makan Firman. Kalau kita makan nasi, ya kita makan di mulut kita kunyah-kunyah kemudian masuk ke dalam lambung dan kita menjadi kenyang. Setelah di dalam lambung, dikirim ke seluruh tubuh dan mendarah daging di dalam tubuh/menjadi sel-sel yang baru dllnya. Inilah makanan secara daging; demikian juga sama dengan makanan rohani yaitu makan Firman bukan di makan di mulut tetapi ke telinga = mendengar dengan sungguh-sungguh (seperti jika kita makan juga sungguh-sungguh) sampai kita mengerti, sampai percaya yakin pada Firman di dalam hati, dan sampai kita mempraktekan Firman sehingga Firman pengajaran mendarah daging di dalam kehidupan kita. Jika hati suci, maka berkat itu adalah pembukaan Firman/makanan. Jika kita sudah dapat makan sebab gembala dapat menyediakan makanan, maka bagi keduanya ada berkat yang luar biasa. Kalau roti dari surga dapat dikirim, masakan nasi pecel tidak dapat dikirim?

    Hasilnya Imamat 24 : 9, Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.

    Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya; inilah hasilnya yaitu Harun dan anak-anaknya yang untuk sekarang menunjuk pada kita semua harus makan roti dari TUHAN artinya ?ada jaminan kepastian dari TUHAN untuk memelihara kehidupan jasmani kita secara langsung. Harus = jaminan kepastian; 'harus', tidak boleh tidak dan saya sangat percaya.

    Dulu, guru-guru saya yang bersaksi bahwa TUHAN memelihara dari Firman. Saya mendengar dari kitab Keluaran, setiap hari bangsa Israel memungut manna/Roti dari Surga/Firman = hidup dari Firman. Tidak tergantung pada apa-pun; sekali-pun kita memiliki gaji dllnya, semuanya itu hanyalah sarana, tetapi yang memelihara kita secara langsung hanyalah TUHAN/Firman dan TUHAN tidak pernah menipu kita.

    Nanti kita akan merasakan sepenuhnya di saat penyingkiran,di padang belantara selama tiga setengah tahun; di saat itu kita tidak dapat berbuat apa-apa lagi => tidak dapat bekerja, deposito dan ijazah sudah tidak laku lagi. Benar-benar kita hidup dari surga dan ini adalah puncaknya. Semoga kita dapat mengerti.

    Satu lagi ??ada jaminan kepastian pemeliharaan dari TUHAN secara rohani yaitu kita mengalami Sabat/damai sejahtera/ketenangan/perhentian dari surga sampai hidup kekal selamanya di Yerusalem Baru.

    Tidak ada lagi:


    • kepahitan hati
    • iri
    • letih lesu beban berat
    • kegusaran
    • kekuatiran. Sehingga semuanya menjadi enak dan ringan karena kita hidup bergantung dari Firman; banyak orang yang bekerja, karena banyak saingan, tiba-tiba semuanya habis, tetapi Firman itu kekal.


    Kita melihat letak dari meja roti sajian ini terletak di sebelah utara, dan saya akan tunjukan arah dari Yerusalem Baru => Keluaran 26 : 35, Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kau tempatkan pada sisi utara.

    Jadi, letak dari meja roti sajian itu di sebelah utara. Apa yang dimaksud dengan utara itu? Mazmur 48 : 3, Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.

    Kota Raja Besar = kota Yerusalem Baru. Sampai kesinilah pemeliharaan TUHAN yaitu:


    • hidup secara jasmani dipelihara
    • hidup rohani dipelihara => damai sejahtera, enak dan ringan sampai jaminan kepastian sampai hidup kekal/Harun dan anak-anaknya harus memakannya. Jaminan pemeliharaan selama-lamanya sampai di kota Raja Besar/kota Yerusalem Baru. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Efesus 4 : 7, 11, 12,
    7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
    11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar
    12. untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    ay 7. Karunia-karunia Roh.Kudus = kasih karunia
    ay 12.Untuk memperlengkapi orang-orang suci dengan jabatan dan karunia-karunia.

    Inilah berkat kedua yang kita terima. Berkat pertama adalah pembukaan Firman yang menjamin kehidupan kita baik secara jasmani mau-pun secara rohani sampai hidup kekal.

    Kalau ada pembukaan Firman dan kita dapat menerima/makan Firman, maka TUHAN Yang menjamin. Kalau hati dan pikiran suci/menjadi Takhta TUHAN, akan menerima jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh. Kudus = jubah yang indah/jubah yang maha indah. Seperti yang sudah diterima oleh Yusuf, artinya ada jaminan kepastian dari TUHAN supaya hidup ini akan menjadi indah/masa depan yang indah. Inilah berkat yang kedua. Itu sebabnya kita harus menjaga hati dan pikiran yang suci sehingga menjadi Takhta TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Tadi:


    • kita diberi makan sehingga kita menjadi kenyang
    • indah => hidup ini betul-betul indah. Hati ini yang menentukan, bukan otak (kalau pandai, maka kehidupan itu pasti kenyang karena dapat makan => belum tentu! Tetapi kalau hati dan pikiran suci, maka kehidupan itu dapat makan baik secara rohani mau-pun secara jasmani, dan kehidupan itu dapat menjadi indah/masa depan yang indah sebab ada jaminan dari TUHAN sampai hidup kekal. Semoga kita dapat mengerti.


    1 Timotius 4 : 14, Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.

    Nubuat = pembukaan Firman.

    TUHAN Yang memberikan karunia Roh. Kudus dan jabatan pelayanan, kemudian bagaimana kita dapat menerima karunia Roh.Kudus dan jabatan pelayanan? Lewat:


    • nubuat/pembukaan rahasia Firman
    • penumpangan tangan dari seorang penatua/gembala


    Jadi, kalau saudara dapat makan/pembukaan Firman dan terus menerus dapat makan dan juga dapat disucikan, otomatis (tidak perlu disuruh) kita juga akan menerima jabatan = orang-orang kudus diperlengkapi oleh TUHAN. Jika kita sudah menerima pembukaan Firman/disucikan, pasti! Ada pakaian yang indah itulah jabatan= ditumpangi tangan/lewat penumpangan tangan dari seorang gembala.

    Jika kita sudah menerima jabatan (bagi yang belum menerima) berdoa! Supaya Firman yang bekerja di dalam hidup/pembukaan Firman yang mendorong kita agar kita mendapatkan pakaian pelayanan/jubah yang maha indah. Semoga kita dapat mengerti.

    Setelah kita menerima jabatan dan karunia, bagaimana sikap kita terhadap jabatan pelayanan dan karunia Roh. Kudus/jubah yang indah itu? kita jangan lalai artinya:


    • kita harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sesuai dengan jabatan dan karunia yang TUHAN percayakan kepada kita sampai garis akhir yaitu:


      1. sampai meninggal
      2. sampai TUHAN YESUS datang kembali kedua kalinya


    • rela menderita secara daging/sengsara daging bersama dengan YESUS karena beribadah dan melayani TUHAN = jubah dicelup dalam darah. Rela menderita daging bukan untuk berbuat dosa. Kalau berbuat dosa, ini seperti jubah dicopot/telanjang sehingga merasa malu; orang telanjang itu menderita. Seandainya ada orang yang kaya dan hebat, tetapi ia berjalan dengan telanjang = ia sangat menderita. Tetapi kalau kita menderita karena pelayanan kepada TUHAN = jubah dicelup di dalam Darah YESUS supaya apa? Supaya:


      1. kita tidak ditelanjangi oleh setan sebab setan sangat takut dengan Darah YESUS
      2. jubah kita menjadi semakin indah sampai menjadi jubah putih yang berkilau-kilauan/pakaian putih yang berkilau-kilauan => Wahyu 19 : 8, pakaian Mempelai untuk layak menyambut kedatangan YESUS kedua kali diawan-awan yang permai


    Wahyu 19 : 8, Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

    Jubah putih yang berkilau-kilauan/pakaian Mempelai Wanita TUHAN yang siap untuk menyambut kedatangan TUHAN yang kedua kali di awan-awan yang permai. Inilah berkat-berkat yang kita terima kalau kita mau menjadi Takhta TUHAN =>


    • sungguh-sungguh ada berkat makanan Firman sehingga hidup kita menjadi terjamin sampai hidup yang kekal


    • ada berkat jubah yang indah sehingga hidup kita menjadi indah sampai yang paling indah yaitu kita memakai pakaian Mempelai. Ini sungguh-sungguh luar biasa.


  3. Matius 5 : 8, Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

    Suci hatinya, termasuk pikirannya, mereka akan melihat TUHAN/melihat Wajah TUHAN.
    Kalau hati dan pikiran kita suci sehingga kita menjadi Takhta TUHAN, maka kita dapat melihat Wajah TUHAN di dalam kemuliaan, artinya:


    • kita dapat melihat diri sendiri dengan segala kekurangan (saya mohon maaf, tidak bermaksud yang tidak baik) tetapi melihat diri sendiri = melihat ke bawah; (melihat Wajah TUHAN = menyembah TUHAN) dan melihat diri sendiri itu di mulai dari tahap pertama yaitu


      1. dada yang berbicara tentang takhta/kedudukan dan juga kebanggaan-kebanggaan Melihat diri sendiri apakah masih ada takhta/kedudukan/kebanggaan dlsbnya => periksa!!. Kemudian turun lagi, kita melihat tahap kedua yaitu


      2. perut yang berbicara tentang kebutuhan-kebutuhan perut itulah harta; apakah ada keinginan akan harta/kikir/serakah. Kemudian turun kebawah lagi tahap ketiga


      3. alat reproduksi yang berbicara tentang wanita = dosa sex sampai pada puncaknya dosa. Inilah kita dapat melihat Wajah TUHAN sehingga kita dapat melihat diri sendiri dengan segala kekurangan-kekurangannya dimulai dari dada, perut sampai pada alat reproduksi yang ada kekurangan. Itu sebabnya kita mohon kepada TUHAN untuk disucikan


    • kita dapat menyembah TUHAN = kita melihat Wajah TUHAN dengan sinar kemuliaan/dalam kemuliaan. Mari!! Kita hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh hanya kepada TUHAN, jangan melihat orang lain tetapi kita melihat TUHAN dan melihat diri sendiri setiap hari. Jika kita mengetahui ada banyak kekurangan, maka kita tidak memiliki kesempatan untuk melihat orang lain apalagi melihat kesalahan orang lain.

Hasilnya:

  1. Mazmur 17 : 15, Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

    Nomor satu memandang Wajah TUHAN, menyembah TUHAN, percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN, maka kita akan mengalami kepuasaan surga/kepuasaan sejati = kebahagiaan surga yang tidak dapat dipengaruhi oleh apa-pun di dunia, sehingga:


    1. kita tidak akan mencari kepuasaan di dunia,
    2. kita tidak akan jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa, dan juga
    3. kita tidak akan jatuh dalam pergaulan=pergaulan yang tidak baik


    Petrus waktu ia diajak naik ke atas gunung, begitu ia melihat Wajah TUHAN Yang berkilau-kilauan, maka ia berkata 'betapa bahagia'. Ia tidak mau turun lagi dan berkata 'aku akan membuat tiga pondok/tiga kemah' Petrus tidak mau turun sekali-pun ia berada di dalam suasana gunung karena ia berada di atas gunung.

    Petrus merasa lebih berbahagia dari lima roti dan dua ikan untuk lima ribu orang => Petrus tidak pernah mengatakan 'betapa senangnya/betapa bahagianya' tetapi di atas gunung yang mungkin hawanya dingin, ia mengatakan 'betapa bahagianya' dan ia tidak mau turun. Kepuasaan surga/kebahagiaan surga yang tidak dapat dipengaruhi oleh apa-pun di dunia. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Bilangan 6 : 25, 'Tuhan menyinari engkau dengan dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

    Tadi dibagian atas TUHAN menyinari kita dengan sinar kepuasaan/kebahagiaan surga sehingga kita merasa puas dan yang kedua ini TUHAN menyinari kita dengan sinar kasih karunia. Saat kita memandang Wajah-Nya maka TUHAN menyinari kita dengan sinar kasih karunia sehingga kita menjadi takhta kasih karunia. Di dalam Ibrani 4, supaya kita mendapatkan pertolongan dari Imam Besar tepat pada waktunya.

    Ibrani 4 : 16, Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita tepat pada wakktunya.

    Kita mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya dan kita dapat ditolong oleh TUHAN dari segala masalah sampai dengan yang mustahil = dapat dan tepat.

    Saya sering mengatakan, Lazarus sudah mati selama empat hari dan bagi manusia, Lazarus ini sudah sangat terlambat dan mau diapakan lagi => jangankan untuk menolong, datang untuk melihat saja sudah tidak bisa sebab Lazarus sudah dikubur, mau diapakan lagi? Tetapi bagi TUHAN tidak ada yang terlambat:


    1. kalau kita menyembah Dia =
    2. kalau kita dapat memandang Wajah-Nya
    3. berharap, percaya dan mempercayakan diri kepada-Nya. Semoga kita dapat mengerti.


  3. kita mengalami sinar kemuliaan/shekina glory, sehingga kita mengalami pembaharuan/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS. Pembaharuan hidup merupakan mujizat terbesar/mujizat rohani. Mengalami pembaharuan berarti perjalanan hidup kita menuju ke Yerusalem Baru.

    Jika miskin kemudian menjadi kaya => belum tentu menuju ke Yerusalem Baru; sebab ada orang yang miskin kemudian datang ke dukun dan menjadi kaya dan ini bisa. Tetapi kalau keubahan hidup misalnya dari suka berdusta kemudian menjadi jujur, ini betul-betul menuju ke Yerusalem Baru.Apa buktinya kalau perjalanan hidup kita menuju ke Yerusalem Baru? Buktinya kita mengalami pembaharuan dan pembaharuan apa untuk menuju Yerusalem Baru => Wahyu 21 : 11, Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

    Inilah Yerusalem Baru yang jernih seperti kristal, artinya, sekarang kepada kita yaitu kita harus tampil/kita dibaharui harus jernih seperti kristal yaitu kita harus:


    1. transparan
    2. jujur terutama soal pengajaran/soal TUHAN = kalau benar, maka kita harus katakan benar, ya, ya, tidak, tidak. Jangan berkata benar ?tetapi, tidak benar ?namun, sebab itu adalah ular sehingga bukan kota Yerusalem Baru, tetapi Babel. Kalau ya, kita harus katakan ya, tidak, kita harus mengatakan tidak dalam segala hal terutama soal pengajaran/soal TUHAN => inilah Takhta TUHAN/Yerusalem Baru


    3. iman yang tulus ikhlas, tidak ada keragu-raguan, betul-betul transparan = jujur dan percaya => ini sedang menuju kota Yerusalem Baru. Pastikan itu, tetapi kalau kita ragu-ragu, kita akan tenggelam seperti Petrus yang begitu ia bimbang/ragu, ia tenggelam. Itu sebabnya harus iman/percaya yang tulus ikhlas. Memang untuk menuju kota Yerusalem Baru, kita akan dihantam oleh:


      1. kebusukan (bagaikan Lazarus yang sudah empat hari mati) yang menghadang kita dan juga
      2. dicegah oleh maut/kebusukan bagaikan Lazarus yang sudah mati empat hari tetapi dilawan dengan jujur dan percaya dengan tulus ikhlas. Sehingga mujizat rohani terjadi, kita diubahkan maka mujizat jasmani pasti terjadi dan ini sangat mudah sebab setan saja dapat melakukan

Lazarus sudah empat hari mati dan ini bagaikan buluh yang tidak terkulai lagi tetapi sudah patah dan juga bagaikan sumbu yang sudah padam => sudah gelap, mau di apakan lagi. Tetapi kalau masih ada sinar kemuliaan TUHAN akan mengubahkan kita menjadi jujur dan percaya dengan tulus ikhlas maka akan terjadi mujizat secara rohani dan mujizat secara jasmani juga pasti akan terjadi.

Yohanes 11 : 39, 40,
39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

Mau tidak jujur, diperintahkan untuk mengangkat batu, tetapi Lazarus sudah empat hari mati sehingga berbau busuk => jangan!! Sebab nanti akan merasa malu = tidak jujur. Marta mau menyembunyikan sesuatu, sehingga ia tidak jujur dan juga tidak percaya, ia mau menutupi apa yang berbau busuk. Kita jangan melakukan seperti yang dilakukan oleh Marta, tetapi kita mengakui:

  • segala yang sudah busuk
  • segala yang gagal dll. Mari kita akui dan
  • jujur dan percaya = iman yang tulus ikhlas. Lazarus yang sudah mati, dibangkitkan kembali =


    • apa yang mustahil menjadi tidak mustahil = apa yang mustahil, menjadi tidak mustahil
    • apa yang sudah busuk menjadi indah pada waktunya

Semuanya kita serahkan kepada TUHAN dengan memandang TUHAN, Dia Imam Besar/Gembala Agung; apa-pun yang kita alami, kita serahkan dan pandang Dia dan Dia akan mengadakan mujizat. Sampai terakhir nanti, jika TUHAN datang kembali kedua kalinya, maka kita betul-betul diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia sehingga kita dapat terangkat diawan-awan yang permai dan memandang Dia Muka dengan muka selama-lamanya sampai nanti di Takhta TUHAN dan duduk bersanding dengan TUHAN di Takhta-Nya selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Memang perjalanan rohani kita menuju kota Yerusalem Baru dihadapkan dengan Lazarus =>

  • kesulitan
  • kemustahilan
  • kebusukan
  • malu dan lain sebagainya yang tidak baik itu. Tetapi kita hadapi dengan


    • jujur dan
    • dengan percaya

Semua ini adalah sinar kemuliaan TUHAN dari Yerusalem Baru. Mari! Kita hanya memandang Dia saja dan TUHAN menolong kita semuanya.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 23 Agustus 2011 (Selasa Sore)
    ... Bukan aku ya Rabi Kata Yesus kepadanya Engkau telah mengatakannya. Salah satu proses kelahiran baru adalah lewat doa penyembahan. Sesudah menjadi imam dan raja maka kita harus hati-hati agar jangan seperti Yudas Iskariot. Yesus mengatakan bahwa percuma Yudas dilahirkan sekalipun dia adalah rasul dan bendahara orang kepercayaan Tuhan. Mengapa Sebab Yudas ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Februari 2012 (Senin Sore)
    ... menjadi kehidupan yang sempurna bertumbuh menjadi dewasa . Di dalam Tabernakel Selamat menunjuk HALAMAN. Sempurna menunjuk RUANGAN MAHA SUCI. Untuk menjadi sempurna kita harus berada di RUANGAN SUCI terdapat macam alat yang menunjuk ketekunan di dalam macam ibadah pokok. Jadi tempat kita bertumbuh menajdi dewasa rohani ada di dalam SISTEM ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 April 2009 (Selasa Sore)
    ... dari dunia untuk bertemu Yesus di awan-awan. Imamat - . Pada tahun Yobel sangkakala ditiup dan terjadi pembebasan semua harta benda yang dijual harus kembali pada pemiliknya tanpa syarat. Pada tahun Yobel Tuhan menggembalikan apa-apa yang sudah hilang dari umat Tuhan. Sekarang artinya firman penggembalaan sanggup mengembalikan apa yang sudah hilang dari kita. Roma ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Juli 2023 (Rabu Sore)
    ... akan memeras anggur dalam kilangan anggur yaitu kegeraman murka Allah Yang Mahakuasa. Yang kelima 'Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam' firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua kabar mempelai diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juli sampai Ibadah Doa Surabaya Juli . 'Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi' diterangkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Januari 2014 (Selasa Sore)
    ... perjamuan kawin Anak Domba. Katanya lagi kepadaku Perkataan ini adalah benar perkataan-perkataan dari Allah. Kita akan terangkat di awan-awan yang permai dengan suara Haleluya untuk bertemu Yesus yang datang kedua kali masuk perjamuan kawin Anak Domba. Kita masuk ke dunia lewat nikah yang jasmani nanti kita akan keluar dari bumi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 Februari 2013 (Minggu Sore)
    ... dengan amanat agung Tuhan bukan oleh kemauan kita sendiri . macam kegerakan besar yang sesuai dengan amanat agung Tuhan ay. - 'pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku' kegerakan Roh Kudus hujan awal kegerakan dalam injil keselamatan. ay. 'ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu' kegerakan Roh Kudus hujan akhir ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Oktober 2023 (Minggu Pagi)
    ... tubuh Kristus adalah firman pengajaran benar Yesus sebagai Kepala . Dasar dari golongan bukan firman pengajaran benar tetapi manusia uang kedudukan dll sehingga menimbulkan iri hati tidak menghargai berkat Tuhan dan perselisihan karena dosa salah paham karena pengajaran pertengkaran kebencian dll. Sampai memecah-belah tubuh Kristus menjadi ranting yang kering perkataan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Oktober 2012 (Kamis Sore)
    ... penderitaan badani kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani ia telah berhenti berbuat dosa-- supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia tetapi menurut kehendak Allah. Artinya sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa bertobat dan hidup menurut kehendak Allah yaitu ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 08 April 2012 (Minggu Sore)
    ... Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. . Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah. . Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia Mereka menerima tiga puluh uang perak yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel . ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Oktober 2010 (Senin Sore)
    ... Matius - hukum kesucian. Matius - hukum kejujuran. Matius - hukum kemurahan. Matius - hukum keadilan. Matius - hukum kekayaan. Matius - hukum iman. Matius - hukum menghakimi. Matius - hukum menyangkut doa. Matius - hukum menyangkut berbuah-buah. Kita membahas hukum ke- hukum iman . Iman ini menyangkut soal kekuatiran secara ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.