Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Imamat 1: 1-17
1:1.TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:
1:2."Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seseorang di antaramu hendak mempersembahkan persembahan kepada TUHAN, haruslah persembahanmu yang kamu persembahkan itu dari ternak, yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba.
1:3.Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, supaya TUHAN berkenan akan dia.
1:4.Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu diperkenan untuk mengadakan pendamaian baginya.
1:5.Kemudian haruslah ia menyembelih lembu itu di hadapan TUHAN, dan anak-anak Harun, imam-imam itu, harus mempersembahkan darah lembu itu dan menyiramkannya pada sekeliling mezbah yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
1:6.Kemudian haruslah ia menguliti korban bakaran itu dan memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu.
1:7.Anak-anak imam Harun haruslah menaruh api di atas mezbah dan menyusun kayu di atas api itu.
1:8.Dan mereka harus mengatur potongan-potongan korban itu dan kepala serta lemaknya di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.
1:9.Tetapi isi perutnya dan betisnya haruslah dibasuh dengan air dan seluruhnya itu harus dibakar oleh imam di atas mezbah sebagai korban bakaran, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
1:10.Jikalau persembahannya untuk korban bakaran adalah dari kambing domba, baik dari domba, maupun dari kambing, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela.
1:11.Haruslah ia menyembelihnya pada sisi mezbah sebelah utara di hadapan TUHAN, lalu haruslah anak-anak Harun, imam-imam itu, menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
1:12.Kemudian haruslah ia memotong-motongnya menurut bagian-bagian tertentu, dan bersama-sama kepalanya dan lemaknya diaturlah semuanya itu oleh imam di atas kayu yang sedang menyala di atas mezbah.
1:13.Isi perut dan betisnya haruslah dibasuhnya dengan air, dan seluruhnya itu haruslah dipersembahkan oleh imam dan dibakar di atas mezbah: itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
1:14.Jikalau persembahannya kepada TUHAN merupakan korban bakaran dari burung, haruslah ia mempersembahkan korbannya itu dari burung tekukur atau dari anak burung merpati.
1:15.Imam harus membawanya ke mezbah, lalu memulas kepalanya dan membakarnya di atas mezbah. Darahnya harus ditekan ke luar pada dinding mezbah.
1:16.Temboloknya serta dengan bulunya haruslah disisihkan dan dibuang ke samping mezbah sebelah timur, ke tempat abu.
1:17.Dan ia harus mencabik burung itu pada pangkal sayapnya, tetapi tidak sampai terpisah; lalu imam harus membakarnya di atas mezbah, di atas kayu yang sedang terbakar; itulah korban bakaran, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN."

Perikop: korban bakaran.
Korban bakaran adalah korban yang berbau harum bagi Tuhan. Dulu, pada perjanjian lama, korban bakaran merupakan binatang yang disembelih, dikuliti dan dipotong-potong, lalu dibakar dengan api sampai berbau harum.

Sekarang, pada perjanjian baru, korban bakaran adalah persembahan tubuh/kehidupan kita kepada Tuhan.
Ada syaratnya(dalam Roma 12):

  1. Tubuh yang hidup= dalam urapan Roh Kudus--'daging sama sekali tidak berguna, Rohlah yang memberi hidup.' Ini kita alami lewat ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas).
    Buktinya: setia berkobar-kobar  dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan berikan sampai garis akhir--pelita tidak pernah padam.

  2. Tubuh yang suci= dikuasai oleh firman Allah; terjadi kalau kita tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian).
    Buktinya: hidup dalam kesucian.

  3. Tubuh yang berkenan pada Tuhan= dikuasai oleh kasih Allah--'inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan'--; terjadi lewat ketekunan dalam ibadah doa (mezbah dupa emas).
    Buktinya: taatdengar-dengaran.

Jadi, persembahan tubuh yang berkenan pada Tuhan terjadi dalam penggembalaan; seperti dulu korban bakaran harus dari ternak--ternak digembalakan terutama untuk dipersembahkan. Kita digembalakan itu seperti disembelih, dikuliti dan dipotong-potong.

"Baru masuk ibadah saja: minggu, rabu dan jumat sudah disembelih; ada tanda sengsara--sudah keluar darah. Kemudian dikuliti dan dipotong-potong--penyucian lebih mendalam."

Kita disucikansampai mendalam sampai satu waktu berkata: takkan kekurangan aku,artinya sempurna dan dipelihara oleh Tuhan.

Jadi kesucian itu ada hubungan dengan pemeliharaan Tuhan. Semakin disucikan, kita semakin terpelihara oleh Tuhan. Dulu kalau pelajaran manna, bangsa Israel memungut manna satu gomer selama lima hari, dan pada hari keenam baru dobel. Angka 5 menunjuk pada panca indera.

Jadi sehari-hari mulai panca indera (hati dan pikiran) disucikan. Ini yang menentukan perbuatan dan perkataan.
Satu gomer manna= 3,6 liter; suatu kelimpahan. Jadi penyucian sama dengan pemeliharaan. Jangan takut, memang secara dunia mana ada hubungannya, tetapi dalam alkitab ada hubungannya antara kesucian dan pemeliharaan Tuhan--takkan kekurangan rohani ada hubungan dengan takkan kekurangan jasmani.

Kerja yang baik, semua yang baik, tetapi ditambah dengan kesucian. Nanti kita bisa berseru: takkan kekurangan aku.

Kemudian sudah dipotong-potong dan disembelih, kalau tidak dibakar, akan amis. Harus dibakarsampai berbau harum.
Sudah digembalakan--sudah disembelih, dikuliti, dipotong-potong; sudah sakit bagi daging--tetapi masih dibakar dengan nyala api siksaan. Kita harus mengalami percikan darah; sengsara daging tanpa dosa; sengsara daging karena Yesus.

Untuk apa? Daging dibakar jadi asap dan berbau harum. Kalau tidak dibakar, ulat-ulat keluar dan berbau. Harus dibakar--mengalami percikan darah--, sehingga terjadi pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--dari daging jadi asap berbau harum--, itulah jujur/tulus; menjadi seperti bayi yang baru lahir. Kalau daging dibakar, akan tambah kecil dan habis. Itulah kehidupan yang jujur/tulus seperti bayi; hanya menangis pada Tuhan.

Biarlah hari-hari ini kita mau digembalakan--disembelih, dikuliti, dipotong-potong (disucikan)--supaya bisa mempersembahkan tubuh yang hidup, yang kudus dan yang berkenan pada Tuhan, sampai bisa berseru: takkan kekurangan aku.Tetapi masih perlu dibakar juga--sengsara daging bersama Yesus, supaya daging mengecil--; kita mengalami pembaharuan sampai tulus/jujur--daging sudah habis dibakar. Ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.

Jujur apapun resikonya. Belajar dari Yesus waktu mau ditangkap, Dia bertanya: Siapa yang kamu cari?: Yesus: Akulah dia.Yesus jujur apapun resikonya. Kita seringkali mau jawab iya, tidak, benar, tidak benar, berpikir seribu kali: Kalau jawab: benar, nanti aku dimusuhi. Seperti dulu, saat Yesus ditanya, Ia mengajukan pertanyaan juga: Baptisan Yohanes dari mana?: 'Kalau jawab: dari manusia, nanti orang marah, kalau jawab: dari sorga, kenapa tidak percaya Yesus?' ini belum dibakar dan belum berbau harum.

Biar kesempatan ini kita belajar, apapun resikonya, kita jujur/tulus seperti bayi yang hanya menangis pada Tuhan.
Ini adalah korban berbau harum bagi Tuhan; korban timangan; korban api-apian. Korban bakaran ini ditaruh semuanya di telapak tangan Harun, imam besar.
Keluaran 29: 24-25
29:24.Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukandi hadapan TUHAN.
29:25.Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apianbagi TUHAN.

'persembahan unjukan'= korban timangan; dipeluk, ditimang, digoyang-goyang--seperti bayi digendong dan ditimang-timang.
Ini posisi kita.

Kalau kita mau digembalakan--disucikan; dosa-dosa dipotong sampai bagian dalam--, lalu rela mengalami percikan darah--dibakar--, maka posisi kita seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan yang diayun-ayun/ditimang-timang; menjadi korban timangan. Kita dipeluk oleh tangan belas kasih Yesus Imam Besar.
Artinya: kita sangat disayangi oleh Tuhan--diperhatikan, dipedulikan untuk pemeliharaan kita. Tuhan tolong semuanya di zaman yang sulit ini.

"Saya sebagai gembala bisa merasakan kesulitan sekarang ini. Kita banyak menangis, jangan banyak mengomel. Jangan ragu! Yang penting kita mau digembalakan--disucikan--, dan mengalami salib."

Buktikan kita tetap bersama Tuhan saat dalam penderitaan! Beri kesempatan untuk dibakar. Jangan lari! Biar daging dibakar sampai habis; kita menjadi seperti bayi yang jujur/tulus. Kita hanya menangis pada Tuhan, dan posisi kita digendong oleh tangan Tuhan.
Kita disayangi, diperhatikan, dipedulikan Tuhan, beban-beban kia semua ditanggung oleh Tuhan sehingga kita mengalami enak dan ringan; kita ditolong oleh Tuhan, masalah-masalah diselesaikan oleh Tuhan; dimandikan oleh Tuhan--disucikan dan diubahkan--; digerakkan juga artinya kita dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Aktif semua.

"Saya berdoa juga supaya sebagai gembala saya juga aktif dalam kegerakan hujan akhir ini, juga sidang jemaat bisa aktif. Jangan ada yang ketinggalan. Semakin dipakai, semakin indah; jubah semakin dicelup darah, memang banyak sengsara, tetapi hidup semakin indah."

Sampai terakhir, kalau Tuhan datang kembali kita benar-benar diubahkan jadi sempurna seperti Dia--kita terangkat di awan-awan, bersama Dia selamanya. Tadi menjadi asap, tetapi saat Yesus datang kita terangkat di awan-awan yang permai.

Ini yang harus kita lakukan setiap hari yaitu memberikan korban bakaran: digembalakan--disucikan--, lalu mau dibakar--mengalami pembaharuan--sampai jujur/tulus; hanya menangis pada Tuhan. Serahkan semua pada Tuhan dan Dia akan menggendong kita semuanya. Di zaman yang sulit, kita digendong Tuhan. Serahkan semua pada Tuhan, tanggung jawab Dia semua. Dan bukan hanya asap yang naik tetapi sampai kehidupan kita naik terangkat di awan-awan, bersama Dia selamanya.

Urusan kita adalah mempersembahkan korban bakaran: rela digembalakan--disucikan--, dan dibakar dengan nyala api siksaan--sengsara daging karena Yesus. Kita diubahkan sampai tulus seperti bayi; hanya menangis--mengulurkan tangan--pada Tuhan sampai Dia menggendong kita semua. Sudah selesai semuanya. Serahkan semua, sungguh-sungguh saat ini di manapun kita berada!
Bayi memang kecil, tidak berdaya, tidak bisa apa-apa, tetapi hidup dalam tangan anugerah Tuhan yang besar; tangan belas kasih Imam Besar yang besar, yang tidak pernah menipu kita semua.

Mungkin tidak ada yang tahu, tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi Tuhan yang menggendong kita. Menghadapi apapun juga kita hanya seperti bayi yang menangis. Jalannya adalah harus digembalakan--disucikan--dan dibakar--diubahkan--sampai tulus seperti bayi. Sesudah itu hanya tinggal menangis kepada Tuhan; urusan selanjutnya adalah urusan tangan anugerah Tuhan yang besar. Memang sulit hidup di dunia, tetapi Tuhan memberikan jalan lewat korban bakaran. Tugas kita hanya memberikan korban bakaran: rela disucikan dan dibakar sampai tulus seperti bayi, selanjutnya urusan Tuhan semua. Tuhan melakukan segalanya bagi kita. Tanpa belas kasih Tuhan kita tidak bisa apa-apa, tetapi dalam belas kasih Tuhan semua bisa dilakukan.

Tuhan memberkati. 

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 28 November 2021 (Minggu Pagi)
    ... dosa lagi setiap orang yang tetap berbuat dosa tidak melihat dan tidak mengenal Dia. Kenyataannya semua manusia telah berbuat dosa sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Bagaimana supaya manusia lepas dari dosa dan hidup dalam kebenaran Kita harus mengaku dosa pada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya dan setelah diampuni jangan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Februari 2025 (Rabu Sore)
    ... biarlah ia terus menguduskan dirinya . Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Peringatan keempat peringatan tentang dua macam arus di dunia kesucian atau kenajisan. Kita harus tegas memilih diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Januari . Wahyu - peringatan tentang membasuh jubah. Wahyu ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Juli 2012 (Minggu Pagi)
    ... binasa untuk selamanya. Setelah dibuang ke bumi manusia justru semakin meningkat dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Sehingga seriga dan burung yang tinggal bersama dengan manusia dan tidak ada tempat lagi bagi Anak Allah untuk berdiam dalam hidup manusia. Jika manusia berdosa dibiarkan maka semua manusia ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 19 Mei 2010 (Rabu Sore)
    ... adalah minyak zaitun. Imamat - . TUHAN berfirman kepada Musa . Perintahkanlah kepada orang Israel supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala. Minyak zaitun ini berasal dari buah zaitun yang sudah matang kemudian dijemur ditumbuk dan diperas sehingga keluar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Mei 2011 (Minggu Sore)
    ... mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. kekayaan tidak bisa memperpanjang umur manusia. Jika kita bergantung pada kekayaan maka ia menjadi orang kikir dan serakah. 'kikir' tidak bisa memberi. 'serakah' merampas hak orang lain sampai merampas haknya Tuhan. ay. 'makanlah minumlah dan bersenang-senanglah' kalau sudah kikir dan serakah akan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015 (Minggu Sore)
    ... kemuliaan dari bintang timur Korintus - Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Ada macam pemberitaan ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 15 Februari 2011 (Selasa Pagi)
    ... Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu. Besok tanda mujizat ini akan terjadi. TUHAN berbuat demikian maka datanglah banyak-banyak pikat ke dalam istana Firaun dan ke dalam rumah pegawai-pegawainya dan ke seluruh tanah Mesir negeri itu menderita karena pikat itu. Lalat pikat tabuhan ini adalah binatang yang terbang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 September 2012 (Minggu Sore)
    ... kepala dan orang-orang Farisi tidak eprcaya pada kebangkitan Yesus menolak kebangkitan Yesus dan menghalang-halangi kebangkitan Yesus dengan memeterai kubur Yesus dan menjaga kubur Yesus dengan penjaga-penjaga. Secara manusia tidak mungkin terjadi kebangkitan Yesus. Jadi percikan darah adalah penyucian terakhir terutama terhadap SESUATU YANG TIDAK BISA DIJANGKAU OLEH AKAL PIKIRAN MANUSIA sesuatu yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 Januari 2013 (Rabu Sore)
    ... itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. PENYEBARAN KEGELAPAN penyebaran kesaksian palsu berita palsu ajaran palsu yang menolak kematian dan kebangkitan Yesus MENOLAK SALIB YESUS. Penyebaran kegelapan ini didorong oleh dua kekuatan besar yaitu Kekuatan mammon uang roh jual ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Maret 2014 (Senin Sore)
    ... kita akan menjadi gentar kepada Tuhan tidak main-main dengan dosa . Sebab ini menentukan kita terangkat saat Yesus datang kedua kali atau tertinggal dan binasa bersama dunia. Jadi Tuhan tidak berbuat sesuatu sebelum menyatakan keputusan-Nya kepada para nabi sebelum menyampaikan Firman nubuat sebelum Tuhan memperdengarkan suara-Nya yang bagaikan desau air ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.