RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Malang, 09 Agustus 2020 (Minggu Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11:15-19 bicara
tentang bunyi
sangkakala yang ketujuh atau nafiri yang... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Januari 2019 (Selasa Sore)
Salam sejahtera
dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8:10-11
8:10 Lalu malaikat yang... Ibadah Doa Malam Surabaya, 26 Oktober 2018 (Jumat Malam)
Yohanes
20: 21-22 20:21. Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai
sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku,... Ibadah Raya Surabaya, 24 Mei 2009 (Minggu Sore)
Matius 24: 31
= keadaan pada saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Salah satunya adalah terdengar... Ibadah Raya Surabaya, 25 Januari 2009 (Minggu Sore)
Matius 24:29-31 adalah keadaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali: Matius 24:29,... Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Persekutuan Ambon III, 13 November 2013 (Rabu Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Juni 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 6 secara keseluruhan menunjuk pada kebenaran. Manusia
berdosa
... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 Agustus 2010 (Sabtu Sore)
Markus 14:66-68 14:66. Pada waktu itu Petrus masih ada di bawah, di... Ibadah Raya Malang, 31 Juli 2011 (Minggu Pagi)
Matius 26:17-19 26:17. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi... Ibadah Raya Surabaya, 18 Oktober 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 16 Juli 2017 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Agustus 2011 (Sabtu Sore)
Markus 16 menunjuk kebangkitan Yesus atau sinar kemuliaan.
Sinar kemuliaan Tuhan menyinari 3... Ibadah Doa Malang, 28 Juni 2018 (Kamis Sore)
Rekaman dari Semarang
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Yohanes 15:7
15:7 Jikalau... Ibadah Persekutuan Malang III, 29 Oktober 2020 (Kamis Sore)
Bersamaan dengan pengutusan Lempin-El "Kristus Ajaib" angkatan XLII
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Januari 2017 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai
sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita
sekalian.
Wahyu
5: 1-4 5:1.
Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu,
sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya
dan
dimeterai
dengan tujuh meterai. 5:2.
Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan
suara nyaring, katanya: "Siapakah yang layak membuka gulungan
kitab itu dan membuka meterai-meterainya?" 5:3. Tetapi tidak
ada seorangpun yang di
sorga
atau yang di
bumi
atau yang di
bawah bumi,
yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah
dalamnya. 5:4. Maka menangislah
aku dengan amat sedihnya,
karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka
gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
'gulungan
kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN yang duduk di takhta
sorga, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya'
adalah firman Allah yang tertulis di dalam alkitab--wahyu TUHAN
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 11 September 2016
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 07 Desember 2016).
Karena itu jangan ragu dengan alkitab, itulah yang dipegang oleh
tangan kanan TUHAN.
Keadaan
gulungan kitab yang dipegang oleh tangan kanan TUHAN:
- 'ditulisi
sebelah dalam dan sebelah luarnya'.
Artinya: firman Allah sanggup menyucikan lahir--sebelah luar
menyangkut solah tingkah laku, perbuatan kita dan perkataan
kita--dan batin kita--sebelah dalam menyangkut iman, pengharapan
dan, kasih kepada TUHAN--(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 27 November 2016
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 07 Desember 2016).
- 'dimeterai
dengan tujuh meterai'.
Artinya:
firman Allah tidak dibukakan rahasianya; firman Allah tidak
diwahyukan/diilhamkan--kitab tertulis tetapi tidak bisa dilihat
sebelah dalamnya/tidak bisa dibaca (ayat 4 'tidak
ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu
ataupun melihat sebelah dalamnya')
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 11 Desember
2016
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 08 Januari 2017).
Ini mendatangkan dukacita yang luar biasa. Kalau firman tidak
dibukakan rahasianya, itu mendatangkan dukacita yang lebih dari
segala sesuatu--jadi liar dan telanjang; kuda terlepas dari
kandang--, bahkan mendatangkan kebinasaan--pintu sorga tertutup.
Ayat
2-3= tidak ada yang bisa membuka ketujuh meterai dari gulungan
kitab:
- 'di
sorga'
menunjuk pada malaikat yang gagah perkasa. Tidak bisa membuka
meterai.
- 'di
bumi'
menunjuk pada manusia yang lemah atau hebat. Tidak bisa membuka
meterai.
- 'di
bawah bumi'
menunjuk pada setan yang berkuasa atas alam maut. Tidak bisa membuka
meterai.
Jalan keluarnya
adalah (ayat 4) rasul Yohanes di pulau Patmos menangis dengan amat
sedihnya, itu menunjuk pada suatu kerinduan yang mendalam
dan perjuangan dari rasul Yohanes untuk mendapatkan pembukaan
rahasia firman Allah, supaya terjadi pembukaan jalan ke sorga;
berarti terjadi juga pembukaan pintu-pintu di dunia.
Rasul
Paulus juga berjuang untuk pembukaan firman (sudah diterangkan mulai
dari Ibadah
Raya Surabaya, 18 Desember 2016 sampai Ibadah
Raya Surabaya, 08 Januari 2017).
Kita juga
harus menangis/berjuang dan merindu untuk mendapatkan pembukaan
firman Allah. Banyak tangisan-tangisan tetapi harus ditingkatkan
sampai menangis, merindu, dan berjuang untuk mendapatkan pembukaan
rahasia firman Allah. Ini adalah tangisan yang bisa menolong,
menyelesaikan masalah, menghibur, membahagiakan, menyelamatkan, dan
menyempurnakan kita--pintu sorga terbuka, yaitu pintu keselamatan
dan pintu kesempurnaan.
Tangisan Yohanes (tangisan kita)
dijawab oleh TUHAN. Wahyu 5: 5-7, 9 5:5. Lalu
berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan
engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku
Yehuda, yaitu tunas Daud, telah
menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka
ketujuh meterainya." 5:6. Maka aku melihat di tengah-tengah
takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu
berdiri seekor Anak Domba seperti telah
disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh
Allah yang diutus ke seluruh bumi. 5:7. Lalu datanglah Anak Domba
itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di
atas takhta itu. 5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru
katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan
darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku
dan bahasa dan kaum dan bangsa.
'Jangan
engkau menangis!'= berhenti menangis. kalau menangis
karena kesulitan, itu tidak menyelesaikan masalah, tetapi kalau
menangis karena rindu akan pembukaan firman, langsung ada kata-kata:
Jangan menangis! Sudah selesai. Siapa yang bisa membuka
meterai dari gulungan kitab--membukakan rahasia firman--?
(ayat 5-7)
- Yesus
sebagai tunas Daud, dari suku Yehuda.
- Yesus
sebagai Anak Domba Allah yang tersembelih.
Ada
dua
penampilan dari pribadi Yesus.
Dia tunas Daud, tetapi Dia juga Anak Domba
yang tersembelih. Inilah yang membuka gulungan kitab yang
termeterai. Jadi, Yesus sebagai tunas Daud dari suku Yehuda dan
Anak Domba yang terembelih, yang bisa membuka meterai gulungan kitab;
yang bisa membuka rahasia firman Allah sehingga ada dua
rahasia agung/besar
di dalam alkitab.
Kalau yang membuka meterai gulungan kitab
hanya Yesus dari suku Yehuda saja, maka hanya ada satu rahasia besar
dalam alkitab.
Ada banyak rahasia dalam akitab, tetapi hanya
dua rahasia besar dalam alkitab:
- Rahasia
ibadah/keselamatan.
Ibadah
inilah yang sering diremehkan, padahal ini adalah rahasia besar di
alkitab.
1
Timotius 3:16 3:16.
Dan sesungguhnya agunglah
rahasia ibadah kita:
"Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia,
dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada
malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah;
yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam
kemuliaan."
'agunglah'=
besar. 'Dia,
yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam
Roh'=
Yesus sebagai satu-satunya manusia yang tidak
berdosa. 'bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah'=
sampai mencapai bangsa kafir.
Yesus datang ke dalam dunia
sebagai manusia yang tidak berdosa--natal--, dan harus
mati di kayu salib
untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ini adalah rahasia keselamatan.
Sesudah itu Dia dibangkitkan
dan dipermuliakan
sampai duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Ini rahasia
ibadah. Memang kalau datang dalam ibadah semacam ini, ada kematian.
Pulang kerja, sekolah lalu datang ibadah, besok masih sekolah lagi
dan lain sebagainya. Ini ada kematian, tetapi jangan lupa, juga ada
kebangkitan dan kemuliaan.
Kalau di Yohanes
1: 29
dijelaskan Yesus sebagai Anak Domba; yang membukakan rahasia firman
salah satunya adalah Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih.
1:29.
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah
Anak domba Allah,
yang
menghapus dosa dunia.
Yesus
sebagai Anak Domba Allah yang tersembelih di kayu salib untuk
menghapus dosa dunia--menyelamatkan manusia berdosa di dunia.
Di
dunia ini hanya ada dua bangsa: Israel dan kafir. Karena itu tadi
dikatakan: Dia diberitakan pada bangsa-bangsa yang tidak mengenal
TUHAN (bangsa kafir). Jadi istilah menghapus dosa dunia;
menyelamatkan manusia berdosa di dalam dunia, berarti menyelamatkan
bangsa Israel dan kafir--bukan hanya pada bangsa Israel, tetapi
sampai kepada bangsa kafir.
Bagaimana caranya? Yohanes
19: 33-34 19:33.
tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah
mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, 19:34. tetapi seorang
dari antara prajurit itu menikam
lambung-Nya
dengan tombak, dan segera mengalir keluar
darah dan air.
'mereka
tidak mematahkan kaki-Nya'
= Kalau belum mati dipatahkan kakinya, supaya cepat mati.
Yesus
sebagai Anak Aomba Allah yang tersembelih, mati dikayu salib untuk
MENYELAMATKAN
manusia berdosa
di dunia yaitu Israel dan kafir. Bagaimana caranya? Sebenarnya
Yesus sudah mati di kayu salib dengan empat luka utama: dua di
tangan dan dua di kaki (ayat 32), untuk menyelamatkan bangsa
Israel--umat pilihan TUHAN. Tetapi syukur, setelah Yesus mati,
kakinya tidak dipatahkan, tetapi lambung-Nya ditikam dengan tombak.
Inilah luka kelima; luka terbesar dan terdalam yang mengeluarkan
darah dan air untuk menyelamatkan bangsa kafir.
Jadi, supaya
bangsa kafir selamat, bangsa kafir harus
menerima tanda darah dan air
dari lambung Yesus:
- Tanda
darah= mezbah korban bakaran= percaya pkeada Yesus dan
bertobat--berhenti
berbuat dosa; mati terhadap dosa. Tadinya hanya untuk bangsa
Israel, tetapi bersyukur ada rahasia agung ibadah, Dia diberitakan
sampai kepada bangsa kafir juga. Dia sebagai Anak Domba Allah
disembelih di kayu salib; mati dengan empat luka, setelah itu
lambung-Nya ditikam dengan tombaak--luka kelima--untuk kita bangsa
kafir.
Harus terima tanda darah! Orang percaya, berhenti
berbuat dosa. Kalau terus berbuat dosa, berarti tidak ada iman.
Iman itu rem. Kita dengar firman, mengerti, percaya/yakin--firman
menjadi iman--, sehingga punya rem.
Mau menabrak--berbuat
dosa--, ada remnya. Kalau terus berbuat dosa dan enjoy
dalam dosa, itu berarti tidak percaya Yesus; tidak ada iman. Hanya
di mulutnya saja berkata: percaya Yesus. Tetapi tidak sampai di
hati. Bahaya! Satu waktu ia akan seperti benih yang jatuh di tanah
keras dan berbatu, saat matahari datang, habis--seperti Petrus
menyangkal Yesus.
Kalau punya iman; percaya, maka harus
bertobat. Mulai dengan sadar akan dosa. Kalau jatih dalam dosa,
cepat sadar, cepat mengaku dosa dan cepat tinggalkan dosa. Itu
namanya orang yang punya iman/percaya dan bertobat.
- Tanda
air= baptisan
air;
lahir baru; hidup baru, yaitu hidup
dalam kebenaran.
Sesudah berhenti berbuat dosa, harus hidup benar.
Hidup dalam
kebenaran sama dengan keselamatan. Tidak benar tidak selamat.
Jadi,
rahasia besar pertama; rahasia keselamatan ada di dalam Yesus
sebagai Anak Domba yang tersembelih. Tadi yang membuka
firman--satu pribadi dalam dua penampilan--adalah Yesus sebagai
tunas Daud dan Anak Domba yang tersembelih, sehingga ada dua rahasia
besar, yaitu yang pertama: rahasia ibadah/keselamatan.
Rahasia
keselamatan ini ada pada penampilan Yesus Anak Domba Allah yang
disembelih. Tetapi tidak berhenti kepada keselamatan saja;
menyelamatkan, tetapi juga membuat kita bisa
beribadah--rahasia
ibadah atau keselamatan.
Ibrani
9: 14 9:14.
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan
yang tak bercacat, akan menyucikan
hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
supaya kita dapat beribadah
kepada Allah yang hidup.
Darah
Yesus--Anak Domba yang disembelih di kayu salib dan mengeluarkan
darah--bukan hanya menyelamatkan , tetapi juga menyucikan hati
nurani kita dari perbuatan sia-sia, supaya kita bisa beribadah
melayani kepada Allah.
Jadi, rahasia ibadah sama dengan
rahasia keselamatan juga ada di dalam Yesus sebagai Anak Domba Allah
yang tersembelih. Inilah rahasia besar. Karena Dia tampil sebagai
Anak Domba Allah yang disembelih; Dia membuka rahasia firman, sebab
itu ada rahasia yang besar, itulah rahasia keselamatan.
Bangsa
Israel dan kafir diselamatkan oleh darah Anak Domba Allah yang
tersembelih. Tetapi juga ada rahasia ibadah. Kalau sudah
selamat/benar, baru bisa BERIBADAH
MELAYANI TUHAN.
Kalau tidak benar, tidak bisa.
Keselamatan dan ibadah tidak
bisa dipisahkan; menjadi satu. Kalau orang sudah selamat tetapi
tidak
ibadah, keselamatannya akan hilang. Biar kita percaya
Yesus--selamat--, tetapi tidak ibadah, keslamatan itu akan
hilang. Mengapa demikian--orang yang selamat, harus
beribadah--?
Filipi
2: 12-16 2:12.
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah
kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir,
tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 2:13. karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun
pekerjaan menurut kerelaan-Nya. 2:14. Lakukanlah segala sesuatu
dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, 2:15.
supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah
yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya
dan yang sesat ini, sehingga kamu
bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, 2:16.
sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada
hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma
bersusah-susah.
'tetaplah
kerjakan keselamatanmu'
= kalau selamat tetapi tidak mengerjakan keselamatan, itu sama
seperti iman tanpa perbuatan iman= mati; hilang keselamatan.
'bukan
saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang
waktu aku tidak hadir'
= waktu Paulus hadir datang ibadah, waktu Paulus tidak hadir tidak
datang ibadah. Inilah ibadah kepada manusia, bukan kepada TUHAN.
Rahasia
keselamatan sama dengan rahasia ibadah. Orang selamat harus
beribadah melayani TUHAN, sebab ibadah pelayanan kepada TUHAN sama
dengan mengerjakan
keselamatan.
Kita diberi keselamatan dengan cuma-cuma--seharusnya kita yang
disembelih karena dosa-dosa kita, tetapi Yesus sudah
menanggungnya--, mari kerjakan keselamatan lewat ibadah
pelayanan!
Ibadah pelayanan kepada TUHAN adalah mengerjakan
keselamatan yang kita terima dari TUHAN, sehingga kita bisa menjadi
bintang-bintang
yang bercahaya di dunia--keselamatan tidak hilang. Kalau tidak
ibadah, hilang keselamatan bagaikan bintang yang gugur.
Proses
menjadi bintang bercahaya:
- Ayat
12= beribadah
melayani TUHAN dengan rasa takut dan gentar kepada TUHAN,
bukan kepada manusia.
Seringkali kita beribadah kepada manusia.
Jangan! Kita beribadah kepada TUHAN.
Takut dan gentar= setia
dan tanggung jawab kepada TUHAN; setia-benar; setia berkobar-kobar.
Kalau mulai tidak setia, bintang mulai redup. Kalau terus
redup, bintang akan jatuh--gelap, gugur. Mulai dari gembala.
Kalau gembala tidak setia, gawat! Gembala adalah bintang dalam
sidang jemaat. Bisa menjadi bintang bercahaya, kalau kita setia.
Kalau gembala tidak setia, akan habis. Kasihan jemaat, gelap, tidak
ada bintangnya.
Gembala harus setia, terutama dalam hal
memberi makan sidang jemaat.
- Ayat
13= beribadah melayani TUHAN dengan hati
yang rela berkorban,
tanpa pamrih--memiliki kerelaan hati untuk berkorban apapun juga:
waktu, tenaga dan sebagainya. Bintang-bintang tidak ada yang
membersihkan, tetapi terus bercahaya.
Hanya satu yang tidak
boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar--pribadi
Yesus.
Sudah sering diterangkan, apa yang kita korbankan
untuk pekerjaan TUHAN--asal dorongan dari pembukaan firman--, tidak
hilang, tetapi TUHAN ganti. Contohnya:
- Abraham
menyerahkan anaknya, TUHAN ganti--ada Jehova Jireh.
- Ibu
Hana sudah berjuang, dapat Samuel, lalu diserahkan pada TUHAN,
tetapi ia dapat penggantinya. Tidak hilang. Penggantinya adalah
anaknya banyak. Satu diserahkan, lalu anaknya banyak.
TUHAN
tidak menipu dan merugikan kita. Yang penting bukan emosi dari
pendeta. Jangan karena keinginan pendeta! Sia-sia! Tetapi dorongan
dari pembukaan rahasia firman Allah, sehingga kita rela berkorban
tanpa pamrih. Semua yang kita korbankan dicatat, diperhitungkan,
dan akan diganti oleh TUHAN.
Bahkan janji TUHAN pada
murid-murid: diganti seratus kali lipat ditambah hidup kekal. Itu
ada arti rohaninya (injil Markus).
- Ayat
14= beribadah melayani dengan tidak
bersungut dan berbantah,
sama dengan:
- Selalu
mengucap syukur
pada TUHAN. Jangan bergosip atau berbantah!
Kalau bergosip dan
berbantah, bintang dengan bintang--sama-sama pelayan TUHAN--akan
gugur.
"Itu
anehnya. Sebelum jadi hamba TUHAN menurut semua. Sudah jadi hamba
TUHAN, mulai mengomel. Itu penyakitnya. Karena itu belajar diam.
Itu penyakitnya hamba TUHAN yaitu bersungut dan berbantah. Mari
kita melayani dengan selalu mengucap syukur."
- Beribadah
melayani dengan hati
damai sejahtera;
tidak ada kepahitan.
Salah satu bintang dalam Kitab Wahyu
adalah Apsintus--jatuh ke bumi sehingga air di bumi jadi Apsintus
(artinya air pahit), banyak yang mati.
"Untung
saya tidak mati, karena minum air pahit. Berapa bulan saya minum
air pahit (waktu saya dikirim di Gending), sebelum bisa ngebor.
Waktu itu ibu gembala yang lama masih di situ, saya mau khotbah
disuguhi air putih. Saya minum, begitu sampai di leher, pahit
sekali, padahal airnya bening. Depan gereja itu pabrik Sasa, jadi
airnya bening sekali. Sampai di leher, pahit sekali. Padahal itu
sudah saya lihat drumnya pakai penyaringan. Tidak bisa. Jernihnya
sangat bagus, tetapi pahit. Saya menggantikan gembala di situ, ya
minum air itu. Kalau keramas, rambut saya bisa berdiri, tidak usah
pakai minyak rambut."
Air pahit itu menyengsarakan. Kalau di alkitab, air pahit
bisa membinasakan, Jangan! Belajarlah! Melayani dengan hati damai
sejahtera, tidak ada kepahitan--iri hati, dendam, kebencian tanpa
alasan.
Sudah
selamat dan benar, ditingkatkan lagi. Rahasia keselamatan sama
dengan rahasia ibadah. Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih
untuk menyelamatkan, tetapi juga membuat kita bisa beribadah.
Mengapa harus beeribadah? Supaya kita ditingkatkan menjadi
bintang-bintang-Nya TUHAN yang bercahaya.
- Ayat
16= berpegang
pada firman kehidupan--firman
pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup kita.
Pegang itu saja!
"Saya
tidak ragu pada firman pengajaran. Saya mengalami di Lempin-El
'Kristus Ajaib', saya tidak kerja, tidak urunan, tidak bayar,
tetapi makan terus. Dengar firman, lalu makan. Bisa, tidak pernah
kelaparan, karena firman pengajaran. Kenapa harus ragu dan mencari
yang lain? Firman pengajaran saja sudah cukup. Ini namanya menjadi
pengalaman hidup. Mungkin pengalaman hidup kita: bisa dipelihara.
Mungkin dulu nakal, setelah dengar firman bisa berubah. Itu adalah
pengalaman hidup. Pegang!"
Berpegang
pada firman kehidupan, artinya:
- Berpegang
teguh pada firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi
pengalaman hidup.
- Tidak
diombang-ambingkan oleh ajaran lain; tidak dibimbangkan oleh
ajaran lain; tidak mendua hati; tidak memberi kesempatan mendengar
ajaran lain. Hawa hanya satu kali dengar yang lain--ganti orbit;
orbitnya dua--, langsung jatuh!
Orbitnya hanya satu. Kalau
orbitnya dua atau tiga, langsung jatuh.
- Taat
dengar-dengaran.
Kalau
berpegang pada firman kehidupan; berpegang pada pribadi TUHAN, maka
bintang dipegang oleh tangan kanan TUHAN. Mari bergantung hanya
kepada TUHAN.
Wahyu
1: 16a 1:16a.
Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang
Bintang
itu tidak ada tiangnya di bumi. Sebenarnya kalau sudah jadi
bintang--hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang mengalami penyucian hati;
melayani dengan takut dan gentar, rela hati, tidak bersungut dan
berbantah, selalu mengucap syukur, hati damai, dan hanya bergantung
pada TUHAN--, tidak ada hubungan dengan bumi. Boleh punya gaji,
toko dan lain-lain, semuanya itu hanya sarana, tetapi sesungguhnya
kita hidup dari tangan TUHAN; bergantung kepada TUHAN. Kalau kita
dipegang tangan kanan TUHAN, hidup
itu nikmat.
Inilah
rahasia
ibadah.
Ibadah itu bukan sengsara, dan lain sebagainya
"Kemarin
saya ditanya oleh pilot: 'Mengapa bapak mepet waktunya?' Saya
jawab: 'Karena pagi saya khotbah di Malang, siang di Surabaya, dan
malam di Medan.' Pilot itu bingung: 'Hah?' (dia tidak bisa ngomong
lagi). Lalu saya bertanya kepada pilot itu: 'Tetapi bapak
terbangnya berapa kali sehari?' Dijawab: 'Empat kali sehari.' Saya
berkata lagi: 'Masih menang bapak (empat kali terbang), saya baru
tiga kali khotbah.' Tertawa dia. Kaget dia, padahal nikmat. Kalau
dipegang tangan kanan TUHAN, bukan sengsara, tetapi nikmat. Jangan
salah!"
Selamat,
bisa ibadah, itu nikmat. Mazmur
16: 11 16:11.
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada
sukacita berlimpah-limpah, di
tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
'senantiasa'
= terus-menerus.
Kalau
dipegang oleh tangan kanan TUHAN, kita akan mengalami nikmat
senatiasa. Nikmat itu sudah termasuk terpelihara, sukacita, dan
berbahagia.
Inilah
rahasia besar yang pertama; rahasia ibadah/keselamatan. Yesus
sebagai Anak Domba yang tersembelih, sehingga bisa menjangkau bangsa
kafir lewat luka yang ke lima. Bersyukur, kita tidak hanya selamat,
tetapi juga bisa beribadah sampai menjadi bintang-bintang yang
bercahaya.
Bintang di pegang oleh tangan kanan TUHAN,
sehingga kita mengalami nikmat senantiasa. Jangan jadi bintang yang
gugur! Kalau tidak setia, justru sengsara dan jadi bintang
gugur. Jangan dibalik!
Kalau dibalik-balik, itu setan.
TUHAN berkata: Semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya.
Tetapi setan berkata: Tidak boleh kau makan.
Ini rahasia
pertama. Semua yang tidak dikaitkan dengan ibadah akan
sia-sia--sengsara sampai binasa. TUHAN kuatkan kita semuanya.
-
Rahasia besar yang
kedua:
rahasia
nikah/mempelai.
Efesus
5: 31-32 5:31.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 5:32.
Rahasia
ini besar,
tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
'satu
tubuh'=
satu daging. 'hubungan
Kristus dan jemaat'
= nikah yang rohani; Mempelai Pria dengan mempelai wanita.
Tadi
Yesus membuka firman dalam dua penampilan: sebagai Anak
Domba--rahasia keselamatan/ibadah. Berarti yang kedua, rahasia
nikah/mempelai dikaitkan dengan penampilan Yesus sebagai tunas Daud
dari suku Yehuda.
Waktu kedatangan Yesus kedua kali akan
terjadi nikah yang rohani (nikah yang sempurna) di awan-awan yang
pemai. Ini ditulis dalam Injil Markus 13 (ada tunas Daud), judulnya
adalah kedatangan Anak Manusia. Yesus datang kedua kali di awan-awan
yang permai sebagai Mempelai Pria dan kita sebagai mempelai wanita.
Inilah rahasia nikah/mempelai.
Kedatangan TUHAN kedua kali
memang ada kaitan dengan tunas. Markus
13: 26-28
13:26.
Pada waktu itu orang akan melihat Anak
Manusia datang dalam awan-awan
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 13:27. Dan pada waktu
itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan
mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari
ujung bumi sampai ke ujung langit. 13:28. Tariklah pelajaran dari
perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut
dan mulai
bertunas,
kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Ayat
26= Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga datang kembali kedua
kali. Ayat 28: 'mulai
bertunas'=
tunas Daud. Kedatangan TUHAN ada kaitan dengan tunas Daud; rahasia
nikah/mempelai ada kaitan dengan tunas Daud.
Kalau sudah
bertunas--melembut--, akan berbuah--, itulah kedatangan TUHAN kedua
kali.
Jadi, kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan
sebagai Raja dan Mempelai Pria dikaitkan dengan pohon
ara yang bertunas
(tunas Daud).
Efesus
5: 31 5:31.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu
dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging.
Kedatangan
Yesus kedua kali artinya Yesus Anak Manusia sebagai Mempelai Pria
meninggalkan Bapa-Nya untuk bersatu dengan isteri-Nya/mempelai
wanita-Nya--kita semua--, sehingga keduanya menjadi satu daging yang
mulia di awan-awan yang permai. Kita tidak terpisah lagi selamanya.
Jadi, kedatangan Yesus kedua kali ada kaitan dengan tunas.
Nikah yang rohani ada kaitan dengan tunas. Tunas itu sangat
lembut. Tunas sama dengan melembut; keubahan hidup.
Jadi,
rahasia nikah/mempelai sama dengan kedatangan Yesus kedua kali
identik dengan KEUBAHAN
HIDUP.
Mau masuk rahasia besar kedua--rahasia mempelai--; mau menyambut
kedatangan Yesus, harus ada tunas--harus MELEMBUT;
mengalami keubahan hidup.
Sungguh-sungguh! Jangan keras
terus. Malam ini kita melembut--berubah. Itu adalah rahasia
nikah/mempelai; rahasia kedatangan Yesus kedua kali. Tunas itu
kecil/lembut, artinya mengecil/melembut. Bukan besar/merasa
hebat! Itu rahasia mempelai.
Tadi rahasia
keselamatan/ibadah adalah kita hidup benar dan sungguh-sungguh
beribadah melayani sampai kita menjadi bintang yang dipegang oleh
tangan kanan TUHAN; nikmat selalu.
Sekarang rahasia nikah
atau mempelai (kedatangan Yesus kedua kali), yaitu kita harus
bertunas; mengalami keubahan hidup dari manusia daging yang keras
menjadi manusia rohani yang lembut. Ini dikaitkan dengan pohon ara:
ranting yang keras dan kaku--manusia yang keras--harus menjadi
ranting yang lembut. Kalau tidak, tidak bisa berbuah. Malam ini
kita belajar untuk mengecil, melembut.
Manusia yang keras
adalah manusia darah daging yang mengandalkan:
- Mulai
dari mengandalkan
kebenaran diri sendiri--itu
paling kaku/keras, tidak bisa diapa-apakan; tidak bisa
dinasihati.
Kebenaran diri sendiri adalah
- Kebenaran
di luar firman Allah---di luar alkitab. Karena itu harus berkata:
ya di atas ya, tidak di atas tidak. Jangan pakai 'tetapi'. Kalau
pakai 'tetapi', itu manusia keras. Justru firman yang disalahkan.
Banyak hal yang dilarang oleh TUHAN, tetapi banyak
argumennya. Yang TUHAN bilang: tidak boleh, akhirnya jadi boleh.
Kawin cerai tidak boleh, tetapi diberi alasan-alasan daging:
kasihan dia masih muda, dari pada ke pelacuran lebih baik kawin
lagi. Ini sudah paling kaku, tidak bisa dinasihati dan tidak bisa
berbuah/berubah.
- Menutupi
dosa dengan menyalahkan orang lain sampai menyalahkan TUHAN,
bahkan menyalahkan setan. Kalau sudah menyalahkan setan, ia sudah
paling keras, dan tidak bisa bertobat. Hati-hati! Banyak ranting
yang kaku hari-hari ini (mengandalkan kebenaran sendiri).
- Mengandalkan
kekuatan sendiri:
ijazah, pengalaman, kekayaan. Termasuk juga kedudukan.
- Mengandalkan
kepenitngan diri sendiri:
egois.
Contohnya:
- Petrus
egois. Waktu Yesus berkata: Aku akan ke Yerusalem, akan disiksa
dan disalib, Petrus menarik Yesus. Bukan karena ia saying Yesus,
tetapi karena ia juga takut disalib (egois)--biasanya kalau
gurunya ditangkap, muridnya ditangkap juga.
Buktinya
adalah Petrus menyangkal TUHAN. Kalau Yesus tidak disalibkan,
kita semuanya akan mati.
- Yang
penting suami senang, tidak peduli kalau anak dan isteri
menderita. Ada isteri tidak peduli suaminya mau apa, yang penting
ia senang. Ada anak-anak, tidak peduli orang tua, yang penting
saya senang.
Hati-hati! Itu manusia paling kaku, tidak
bisa dinasihati karena egois.
- Mengandalkan
keinginan sendiri;
kehendak sendiri. Ini juga kaku. Herodes sudah ingin isterinya
orang, Yohanes Pembaptis menegor: Tidak halal! Malah Yohanes
ditangkap, dimasukkan penajara, dan dipenggal.
Inilah keinginan
daging; kehendak daging yang bertentangan dengan firman.
Semuanya
itu--kebenaran sendiri, kekuatan sendiri, kepentingan sendiri,
kehendak sendiri--sama dengan manusia darah daging yang
sombong/angkuh--merasa besar dan hebat--, berarti berada
di luar tangan TUHAN;
tidak mewarisi kerajaan sorga--pintu sorga tertutup.
- Mengandalkan
kedudukan--kedudukan
ini termasuk dalam mengandalkan kekuatan sendiri--, seperti
mengancam orang.
Inilah manusia yang merasa besar,
hebat--sombong/angkuh dan berada di luar tangan kanan TUHAN.
Manusia
darah daging tidak mewarisi kerajaan sorga. Di luar tangan kanan
TUHAN, berarti tidak mewarisi kerajaan sorga, pintu sorga tertutup
dan pintu-pintu di dunia juga tertutup.
1
Korintus 15: 50-51 15:50.
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa
daging
dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah
dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak
binasa. 15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu
rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya
akan diubah,
Ayat
50= di luar tangan kanan TUHAN. Ayat 51 = harus berubah; harus
melembut malam ini! Mengecil! Masih ada kesempatan. Perjamuan suci
ini pelajaran tunas Daud.
Kalau Yesus tidak mengecil, Dia
tidak bisa mati di kayu salib.
Lewat perjamuan suci, kita
belajar. Harus berubah! Lewat pekerjaan firman pengajaran dan
perjamuan suci biarlah kita diubahkan dari manusia darah
daging--sombong; angkuh; merasa besar/hebat--menjadi manusia yang
mengecil/melembut--seperti bayi-bayi yang hanya menangis pada TUHAN.
Paling
lembut dan paling kecil, itulah bayi.
Mengecil/melembut seperti bayi--hanya menangis kepada
TUHAN--adalah kedudukan rohani paling tinggi. Kalau bintang, TUHAN
bilang: bintang berada di dalam tangan kanan-Ku dan sebagainya.
Tetapi untuk anak kecil beda. Waktu anak kecil dibawa pada TUHAN
banyak yang menghalangi, tetapi TUHAN katakan: orang seperti inilah
yang empunya kerajaan sorga. Ini adalah tingkat
rohani paling tinggi.
Ini sama; Yesus yang empunya kerajaan sorga; anak kecil yang
empunya kerajaan sorga.
Bayi artinya kehidupan yang tidak
bisa melakukan apa-apa lagi, tidak bisa berpikir lagi tentang
sesuatu. Ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menangis kepada
TUHAN--mengecil/melembut. Saat itu TUHAN
mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar
untuk menggendong kita semua.
"Saya
dapat berkat besar dari pemberitaan firman 'menjadi seperti bayi'.
Jangan keras dan kaku; jangan sombong, angkuh, merasa besar, merasa
hebat, tetapi mengecil seperti bayi. Kalau merasa hebat, akan berada
di luar tangan TUHAN (manusia darah daging tidak mewarisi kerajaan
sorga). Tetapi kalau mengecil seperti bayi (hanya menangis kepada
TUHAN), kita ada di dalam gendongan tangan TUHAN."
Yesaya
49: 15-16 49:15.
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak
menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku
tidak akan melupakan engkau. 49:16.
Lihat, Aku telah melukiskan
engkau di telapak tangan-Ku;
tembok-tembokmu
tetap di ruang mata-Ku.
(terjemahan
lama) 49:16. Bahwasanya Aku sudah mencacahkan
tandamu pada kedua tapak tangan-Ku, maka pagar tembokmu adalah
selalu di hadapan-Ku.
Ayat
16= kita digendong dalam tangan kanan TUHAN; diukirkan/dicacah dalam
tangan TUHAN, berati tidak bisa hilang, kalau hanya dilukiskan masih
bisa hilang.
Sudah
ada ibu yang membuang anak kandungnya, bahkan membunuh anaknya.
Memang kasih sudah bergeser; kasih sudah menjadi dingin. Kasih ibu
pada anak kandungnya adalah gambaran dari kasih Allah, tetapi
sekarang sudah bergeser. Banyak ibu menyiksa anak kandungnya dan
sebagainya.
"Bukan
berarti tidak boleh menghajar anaknya. Alkitab menuliskan: Kalau
anaknya memang terlalu, boleh dihajar, supaya dia ingat. Yang
penting menghajar dengan kasih. Mulai nasehati dengan kasih, kalau
tidak bisa, pukul dengan rotan tetapi dengan kasih. Kalau anak nakal
dibiarkan, justru itu tidak ada kasih--daging namanya--, istilah
saya, anak akan menjadi monster.
Ini saya ingatkan, karena
kita banyak salah mendidik. Kalau sudah besar, terlambat. TUHAN
tolong kita semua."
Kasih
ibu sudah bergeser, tetapi kasih TUHAN tidak pernah berubah. Tadi
bintang dipegang tangan kanan TUHAN. Sekarang lebih maju lagi, bayi
digendong; diukirkan dalam tangan kanan TUHAN.
Diukirkan--dicacah--berarti tidak bisa dihapus lagi.
Bintang
sudah dipegang tangan kanan TUHAN, sudah luar biasa. Sekarang bayi
digendong; dicacah dalam tangan TUHAN, tidak pernah dilupakan oleh
TUHAN.
Digendong; dicacah di tangan TUHAN, artinya: TUHAN
tidak pernah melupakan kita, TUHAN selalu mengingat kita,
memperhatikan, mempedulikan, mengerti keadaan kita dan bergumul
untuk kita.
Hasilnya:
- Tangan
anugerah TUHAN yang besar sanggup memelihara
dan melindungi
kita di tengah kemustahilan sampai zaman antikris, bahkan sampai
hidup kekal. Sekalipun ada susu, bayi tidak bisa apa-apa, masih
perlu tangan ibu.
Sudah mustahil untuk hidup. Terlebih lagi
di padang gurun yang tidak ada susu. Tetapi tidak ada yang mustahil
bagi TUHAN.
Tugas kita adalah ikuti dua rahasia besar. Ikuti
pembukaan firman! Kita menangis untuk pembukaan firman--untuk
mengerti, percaya, dan praktik firman--, supaya kita masuk dalam
dua rahasia besar: rahasia keselamatan/ibadah--kita menjadi
bintang, kita mengalami nikmat senantiasa, dunia semakin gelap
tetapi kita semakin bercahaya, tidak akan tersandung--dan rahasia
mempelai--bayi-bayi digendong. Yesus--Mempelai Pria--yang
empunya kerajaan sorga. Bayi adalah mempelai wanita; yang empunya
kerajaan sorga.
- Tangan
anugerah TUHAN menggendong
kita= menanggung semua letih lesu dan beban berat kita, sehingga
kita mengalami damai sejahtera, semua jadi enak dan ringan.
Kalau
berat, kembali pada rahasia pembukaan firman! Ikuti
keselamatan/ibadah sampai menjadi bintang! Setelah itu baru bisa
jadi bayi--melembut/mengecil.
Berubahlah!
Menjadi manusia darah daging sudah berapa tahun, sudah cukup!
Kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. Mari berubah! Yang
kaku-keras, sombong, angkuh, mempertahankan tabiat daging,
kebenaran sendiri, berhentilah! Mari menjadi bayi yang hanya
menangis pada TUHAN!
- Tangan
anugerah TUHAN yang besar sanggup menolong bayi-bayi =
menyelesaikan
masalah
yang mustahil; melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan dan
pikirkan.
"Bantu
doa saya juga. Perjalanan ke Medan ini Memang berat. Berperang
dengan pesawat terus. Saat mau berangkat, isteri saya sudah
ingatkan: 'Jangan turun lagi ya!' Sudah jamnya ibadah, saya seperti
mau loncat turun. Bagaimana mau khotbah? Tidak bisa khotbah.
Tahu-tahu ketemu pilotnya di depan. Pilotnya tidak turun juga.
Tidak salah, karena di Bandung dia naik, lalu ada angin besar,
sehingga turun lagi. Pilotnya capek juga, lalu dia duduk di tempat
saya. Akhirnya kami ngomong-ngomong. Dia bertanya: 'Bapak kok
terlambat?': 'Karena saya khotbah dulu di Malang, Surabaya.': Jadi
jam berapa khotbah di Medan?' Isteri saya berkata: 'Nanti kalau
dijawab, bapak pingsan.' Saya di sini sudah jam setengah lima
lewat, belum masuk ke tempat penumpang. Bagaimana saya mau khotbah?
Minimal tiga jam perjalanan. Isteri saya request: 'Pak, ngebut
nanti ya.' Dua setengah jam bisa sampai dan saya bisa khotbah di
sini. Itulah, sudah tidak bisa mikir. Mau turun tidak boleh. TUHAN
tolong.
Dari pelajaran ini, marilah, memang belum dijawab
sepenuhnya, berarti masih ada hal-hal yang harus diubahkan. Bantu
doa untuk pelayanan di Medan. Pulangnya sudah dibantu juga.
Orang-orang heran, karena saya tidak terlambat. Saya dijemput
mobilnya business class, biasanya untuk 10-12 orang, tetapi ini
hanya 2 orang (saya dengan isteri). Langsung diantar naik ke
pesawat, lalu berangkat. Saya minta tolong pada pramugarinya, lalu
ia minta tolong kaptennya.
Saya tidak marah, tetapi saya
tegaskan saja: 'Dulu tidak ada pesawatnya, jadi bisa terlambat.
Sekarang sudah ada pesawatnya kok masih terlambat juga.':
'Dengar-dengar, masih break.': 'Masih jam kerja (jam terbang), kok
ada break.' Akhirnya kami berangkat, sampai di sana sudah dijemput.
Saya mau naik bus yang biasa (bus yang besar), tetpai diberi bus
yang luar biasa. Menjadi bayi saja. Inilah pelajaran-pelajaran.
Memang kecil-kecil, tetapi pelajaran untuk mejadi bayi. Saya
bahagia mengajarkan menjadi bayi."
- Ayat
16: 'tembok-tembokmu
tetap di ruang mata-Ku'=
tembok ini mengingatkan pada tembok Yerusalem baru yang besar lagi
tinggi--kalau kita mengecil, kita akan sampai pada tembok yang
besar lagi tinggi.
Artinya: tangan anugerah TUHAN menuntun
kita ke Yerusalem baru--langkah-langkah
pembaharuan; langkah-langkah mujizat. Kita terus dibaharui, dan
jika TUHAN datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi
sempurna seperti Dia.
Kita menjadi mempelai wanita yang
siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai
('Rahasia
ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan
jemaat').
Kita bersama Dia selamanya, sampai duduk di takhta sorga; tempat
gulungan kitab berada.
Sekarang gulungan kitab diwahyukan
kepada kita di dunia. Kalau kita menerima; mendapatkan rahasia
keselamatan/ibadah--mari hidup benar, beribadah sungguh-sungguh--,
dan mendapatkan rahasia mempelai---ada tunas yang kecil; menjadi
bayi saja--, satu waktu kita akan naik di takhta sorga--tempat
asalnya gulungan kitab.
Gulungan kitab berasal dari takha
sorga, nanti kita yang menerimanya, akan datang juga di takhta
sorga.
Dia
yang memperhatikan. Dia tidak penah melupakan kita. Kalau kita
sudah tidak bisa berpikir lagi, ingat, TUHAN selalu ingat dan
memperhatikan kita. Kita hanya seperti bayi, serahkan semua pada
TUHAN.
Tidak bisa berpikir, tidak bisa apa-apa lagi, kalau ada
terjadi sesuatu, mari melembut/mengecil. Kaum muda, bapak-bapak,
ibu-ibu semua, apapun keadaan kita, yang penting Dia tidak melupakan
kita. Dia ingat kita. Yakinlah! Bayi-bayi selalu diperhatikan oleh
TUHAN. Kaum muda, jangan ragu! Mengecil/melembut! Jangan mengandalkan
sesuatu di dunia! Kalau sudah tidak bisa dipikir, serahkan kepada
TUHAN!
Mungkin tidak ada yang tahu keadaan kita, tetapi TUHAN
yang mengerti. Yang sudah berhasil, ucapkan syukur, yang masih banyak
pergumulan, mari menyembah/menangis pada TUHAN.
Perjamuan suci
adalah bukti Dia tidak pernah lupa sedikitpun pada kita; Dia ingat
selalu. Dia berjuang dan bergumul untuk kita bayi-bayi. Jangan putus
asa dan kecewa kalau belum ditolong, masih ada proses. Kalau sudah
ditolong, jangan sombong, tetapi tetap mengucap syukur, tetap di
dalam Dia.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|