RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 November 2013 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:1-3 judul/ kata pengantar.
Wahyu 1:3
1:3 Berbahagialah... Ibadah Persekutuan Kartika Malang I, 30 Juni 2009 (Selasa Sore)
Lukas 23:43. Tema kebaktian persekutuan tubuh Kristus kali ini adalah KEMBALI KE... Ibadah Doa Surabaya, 26 Juni 2013 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdm. Gideon Pakpahan
Matius
28: 20b
Dan
ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
INILAH
JANJI TUHAN KEPADA KITA
(Gereja
Tuhan).
Tuhan
menyertai kehidupan... Ibadah Persekutuan II di Square Ballroom Surabaya, 30 Mei 2018 (Rabu Pagi)
Bersamaan
dengan pembukaan Lempin-El "Kristus Ajaib" angkatan
XL
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat... Ibadah Doa Surabaya, 02 November 2011 (Rabu Sore)
Matius
26: 57-58 26:57.
Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas,
Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli... Ibadah Raya Malang, 29 April 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar jumlah... Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 14 Mei 2015 (Kamis Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
pagi, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Palangkaraya, 22 September 2011 (Kamis Sore)
TEMA: Lukas 7:16b "Allah telah melawat umat-Nya."
Siapakah umat Allah yang sebenarnya?
Ibadah Doa Surabaya, 02 September 2015 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 28 Juni 2020 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus. Wahyu
11:13-14 11:13.
Pada
saat itu terjadilah gempa
bumi yang dahsyat
dan sepersepuluh
bagian dari... Ibadah Doa Malang, 05 Desember 2019 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 10:1-3 10:1. Dan
aku melihat seorang... Ibadah Raya Surabaya, 29 November 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Juli 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di... Ibadah Doa Malam Surabaya, 10 Mei 2019 (Jumat Malam)
Hakim-hakim 3: 1-6 3:1.
Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan
TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan
mereka, yakni... Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2017 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 27 November 2016 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan
berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.
Wahyu
5: 1 5:1.
Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu,
sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya
dan
dimeterai dengan tujuh meterai.
'gulungan
kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN, yang ditulisi sebelah
dalam dan sebelah luarnya',
dalam perjanjian baru menunjuk pada logos
atau firman
Allah yang tertulis di dalam alkitab atau KITAB
SUCI
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 11 September 2016).
2
Timotius 3: 15-17 3:15.
Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab
Suci
yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada
keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. 3:16. Segala
tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan
kesalahan,
untuk memperbaiki
kelakuan
dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran.
3:17. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik.
'diilhamkan
Allah'=
diwahyukanoleh Allah. Kitab
suci atau alkitab merupakan tulisan yang diilhamkan--diwahyukan;
dibukakan rahasianya--oleh TUHAN,
sehingga
berguna untuk:
- Mengajar;
ini disebut dengan firman pengajaran.
- Menyatakan
kesalahan/menunjukkan dosa-dosa; ini disebut dengan firman
penyucian.
- Memperbaiki
kelakuan yang sudah rusak dan lain-lain.
- Mendidik
orang dalam kebenaran; ini disebut dengan firman yang
mengubahkan/membaharui kita.
Inilah
gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN, yang ditulisi
sebelah dalam dan sebelah luarnya. Jika ada pengajaran, penyucian,
dan pembaharuan, kita akan diperlengkapi dengan segala perbuatan
baik dan benar (ayat 17)--perbuatan
iman--seperti
Abraham menyerahkan Ishak anaknya yang tunggal--sampai pada
kesempurnaan.
Inilah
gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN--tulisan yang
diilhamkan oleh TUHAN. Bukan
sembarang tulisan. Jadi jangan sekali-keli berkata: Salah dan
sebagainya! Tulisan yang diilhamkan/diwahyukan oleh TUHAN bukan untuk
disalah-salahkan, tetapi untuk dibukakan rahasianya; kita mohon pada
TUHAN: Di mana wahyunya? Kita berdoa memohon kepada TUHAN, supaya
dibukakan oleh TUHAN. Bukan untuk disalahkan atau didiskusikan,
tetapi untuk didoakan supaya dibukakan rahasianya. Kalau dibaca terus
dan kita berdoa, kita akan mengerti, ini wahyu dari TUHAN.
Istilah
'ditulisi
sebelah
dalam
dan sebelah
luarnya'
artinya:
- Sebelah
dalam = batin.
- Sebelah
luar = lahir.
Ibrani
4: 12 4:12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat
dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun;
ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman
pengajaran/firman pembaharuan/firman penyucian sama dengan firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua: tajam dalam
mengajar--menyucikan--dan tajam dalam mendidik, dan
mengubahkan. Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang
bermata dua sanggup untuk menyucikan sebelah dalam dan sebelah luar
dari kehidupan kita--menyucikan kita secara lahir dan batin.
Ini
gunanya alkitab. Kita ditulisi sebelah luar dan dalamnya, sehingga
terjadi penyucian laihr dan batin.
PENYUCIAN
BATIN (sebelah dalam),
yaitu:
-
Penyucian
batin yang pertama:
'ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran
hati
kita'
= penyucian
hati dan pikiran kita
yang merupakan gudang/sumbernya dosa.
Markus
7: 21-23 7:21.
sebab dari dalam, dari hati
orang, timbul segala pikiran
jahat, percabulan(1),
pencurian(2),
pembunuhan(3),
7:22. perzinahan(4),
keserakahan(5),
kejahatan(6),
kelicikan(7),
hawa nafsu(8),
iri hati(9),
hujat(10),
kesombongan(11),
kebebalan(12).
7:23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari
dalam
dan menajiskan orang."
Hati
dan pikiran= meja. Di dalam Tabernakel, ada alat meja roti
sajian--meja menunjuk pada hati dan pikiran kita. Hati dan
pikiran manusia berisi dua
belas dosa kejahatan dan kenajisan.
Angka
12 menunjuk pada persekutuan--ada
dua belas rasul, dan di Yerusalem baru banyak ditandai dengan angka
12. Artinya,
kalau hati dan pikiran diisi dengan dua belas dosa kejahatan dan
kenajisan, maka terbuka kesempatan bagi kehidupan itu untuk
bersekutu
dengan setan
sehingga hidupnya membabi buta--berbuat jahat, najis dan
lain-lain.
Jadi,
persekutuan
tergantung dari hati dan pikiran.
Hati dan pikiran diisi oleh apa? Kalau diisi dua belas dosa
kejahatan dan kenajisan, ia akan bersekutu dengan setan.
Bersekutu
dengan setan
artinya:
- Tidak
bisa bersekutu dengan TUHAN.
- Tidak
bisa bersekutu juga dengan sesama di dalam tubuh Kristus--sesama
yang benar dan suci--; kecuali dengan sesama yang sama-sama tidak
benar, bisa bersekutu.
Benar dengan benar, bisa bersekutu.
Tetapi tidak benar dengan tidak benar, juga bisa bersekutu.
"Tadi
ada kesaksian di Malang, ada seorang pemuda yang pekerjaannya bagus
sekali, tetapi sayang hatinya tidak baik. Dia berani bersaksi. Dia
dipercaya, tetapi terpengaruh oleh uang dan akhirnya korupsi, lalu
dia mencari teman. Ternyata pas, temannya juga begitu. Dalam
kesaksiannya dia berkata: 'Saya betul-betul mengaminkan firman:
Benar dengan benar bersekutu, tidak benar dengan tidak benar
bersekutu juga.' Sampai akhirnya ketahuan, tetapi TUHAN sudah
tolong semuanya. Sayang sekali, tetapi ini jalan dari TUHAN supaya
dia lebih sungguh-sungguh lagi kepada TUHAN."
Kita
harus waspada! Oleh
sebab itu kita membutuhkan firman pengajaran yang lebih tajam dari
pedang bermata dua, untuk menyucikan hati dan pikiran kita dari dua
belas dosa kejahatan dan kenajisan, sehingga hati dan pikiran kita
diisi dengan dua belas roti yang disusun menjadi dua susun,
masing-masing enam buah--menjadi meja roti sajian.
Tadi, meja
hanya diisi dengan muntah--dua belas dosa kejahatan dan
kenajisan--sehingga hanya bisa bersekutu dengan setan dan
antek-anteknya. Orang yang tidak benar dan suci adalah
antek-anteknya setan, yang tidak bisa bersekutu dengan TUHAN dan
sesama anggota tubuh Kristus yang benar dan suci; tidak tahan dalam
perkumpulan yang benar. Daud katakan: Orang fasik tidak tahan dalam
perkumpulan orang benar.
Kita butuh firman pengajaran yang
lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan kita. Kalau dua
belas dosa kejahatan dan kenajisan sudah dibuang--sudah
disucikan--,
hati
dan pikiran kita akan diisi dengan dua belas roti,
yang disusun menjadi dua susun, masing-masing berisi enam
buah--menjadi meja roti sajian--;
sama dengan menghasilkan angka 66. Angka
66 menunjuk pada 66
kitab dalam alkitab--firman pengajaran yang benar.
Bagian dalam kita akan diisi dengan makanan rohani yang benar, yaitu
firman pengajaran yang benar.
Bukti
jika hati dan pikiran diisi dengan dua belas roti:
- Jika
hati dan pikiran seorang
gembala
disucikan dari dua belas keinginan kejahatan dan kenajisan, lalu
ditulisi/diisi dengan dua belas roti--firman pengajaran yang
benar--, ia akan selalu
menerima pembukaan rahasia firman
sebagai makanan rohani bagi sidang jemaat.
Saya harus
didoakan. Bukan karena pintar, tetapi hati suci. Keinginan
jahat= keinginan akan uang. Keinginan najis= dosa makan
minum. Kalau disucikan, akan ada pembukaan firman, sehingga
tidak lapar/kering rohaninya. Kita mengalami kepuasan sehingga
mengalami pertumbuhan ke arah kedewasaan rohani.
"Lebih
dewasa, lebih mandiri lagi rohaninya. Kalau dulu hanya ikut-ikutan,
sekarang lebih mandiri, sudah bertanggung jawab sendiri."
- Sidang
jemaat:
sungguh-sungguh/gemar
dalam mendengar dan membaca firman pengajaran yang benar, sampai
bisa mengerti dan mempraktikkan firman pengajaran yang benar,
sehingga bisa hidup benar dan suci.
Hasilnya:
-
Mulai ada kesatuan
dengan sesama anggota tubuh Kristus,
mulai dari dalam nikah rumah tangga.
"Kalau
dalam rumah tangga ada yang benar dan ada yang tidak benar,
betul-betul susah. Harus ekstra berdoa, sebab terang dengan gelap
tidak bisa menjadi satu, mau bagaimanapun juga caranya; sampai
dipukul atau dibunuhpun, tidak bisa menjadi satu. Karena jengkel,
banyak yang dipukul, itu bukti kalau terang dan gelap tidak bisa
jadi satu. Kalau terang dengan terang; benar dengan benar, tidak
usah diapa-apakan bisa menjadi satu. Ini kesulitannya, karena itu
meja harus benar-benar diperhatikan. Kaum muda, mau masuk dalam
nikah, perhatikan mejanya! Bukan memperhatikan pendidikannya dan
lain-lain, itu boleh, silakan. Tetapi yang nomor satu, kalau mau
bahagia dan menjadi satu, perhatikan mejanya! Hati dan pikirannya
berisi apa? Kalau tidak mau mendengar firman, lebih baik jangan.
Itu hanya mencari pencobaan, bukan mencari kebahagiaan. Ini
sungguh-sungguh serius."
Kalau
mau disucikan--kita bisa hidup benar dan suci--, akan terjadi
kesatuan dengan anggota tubuh Kristus, mulai dari dalam nikah rumah
tangga: suami dengan isteri, anak dengan orang tua; semua menjadi
satu. Kesatuan/kerukunan dalam rumah tangga ini sampai pada satu
hati
dan satu
suara;
kalau sudah sati dan satu suara, barulah rumah tangga itu
rukun--terjadi kerukunan sorga dalam urapan Roh Kudus.
Roma
15: 5-6 15:5.
Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan,
mengaruniakan
kerukunan kepada kamu,
sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, 15:6. sehingga dengan
satu
hati
dan satu
suara
kamu memuliakan Allah dan Bapa TUHAN kita, Yesus Kristus.
Satu
hati = satu firman pengajaran. Satu suara = satu
penyembahan.
"Maaf,
kerukunan dalam rumah tangga itu bukan rukun tetangga dan
lain-lain. Bukan kerukunan semacam itu. Kalau rukun tetangga,
kelihatannya rukun ketika berkumpul bersama, tetapi begitu jauh
sedikit, mulai ada iri hati dan lain-lain."
Kerukunan
yang dimaksud di sini adalah kerukunan seperti dalam Mazmur 133,
yaitu kerukunan
dalam urapan Roh Kudus,
sehingga TUHAN memerintahkan berkat ke dalam rumah tangga.
- Pada
meja roti sajian; di atas roti ada dupa, ini menunjuk pada kesatuan
dengan TUHAN
lewat doa penyembahan--menjadi rumah doa--; doa kita dijawab oleh
TUHAN.
Inilah penyucian sebelah dalam, mulai dari hati dan
pikiran. Mari, buang dua belas dosa jahat dan najis, kemudian
isi dengan firman pengajaran yang benar, sehingga ktia bisa menyatu
dengan sesama dan TUHAN. Kita menjadi rumah doa dan TUHAN menjawab
doa kita.
Kalau kiri, kanan, depan, belakang tidak bisa,
kita tinggal berdoa kepada TUHAN, dan Ia menjawab doa kita; selalu
ada jalan terbuka bagi kita.
- Penyucian
batin yang kedua:
penyucian
sendi-sendi dan sumsum:
- Sendi
adalah hubungan dua tulang; hubungan
dengan sesama.
Harus disucikan.
Tadi, hati dan pikiran disucikan, sehingga
terjadi kesatuan. Sekarang, sendi-sendi disucikan. Kalau
sendinya baik, kita bisa bekerjasama; kalau tidak baik, akan sakit,
tambah gerak tambah sakit. Ini yang harus dibersihkan. Mari,
kalau ada hubungan yang kruang baik, sendi-sendi ini yang harus
disucikan.
2
Korintus 12: 20 12:20.
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak
seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang
kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan,
iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan,
keangkuhan,
dan kerusuhan.
Ini
adalah penyucian bagi hamba TUHAn dan jemaat. Tadi, kita sudah
menyatu, tetapi bagaimana sendinya? Kalau rusak, akan sakit, tidak
bisa bekerjasama.
Penyucian
sendi-sendi
artinya penyucian hubungan dengan sesama supaya bisa bekerjasama,
yaitu
- Tidak
boleh ada perselisihan.
Kalau perselisihan karena dosa, harus diselesaikan lewat saling
mengaku dan saling mengampuni. Kalau perselisihan soal pengajaran,
kembali ke alkitab. Jangan saling menuduh!
Misalnya dosa
mencuri, alkitab bilang: Tidak boleh, tinggal katakan saja: Oh ya
saya salah, tadi saya bilang boleh mencuri kalau terdesak.
- Iri
hati, amarah, egois, fitnah, bisik-bisik, keangkuhan, dan
kerusuhan tidak boleh ada lagi, supaya bisa
bekerjasama.
'kerusuhan'
= kekacauan--pengacau.
Tidak ada masalah menjadi masalah besar. Ini bahaya! Pengacau itu
mengacaukan tubuh Kristus dan nikah rumah tangga.
"Hati-hati!
Bisa suami yang menjadi pengacau, atau isteri, selalu membuat
masalah; anak-anak juga. Tidak ada masalah menjadi ada masalah.
Itu pengacau"
Dalam
perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke Kanaan,
memang ada bangsa pengacau, itulah bangsa kafir--orang-orang
lain--yang juga ikut dalam kegerakan besar. Mereka hanya
ikut-ikutan tetapi tidak merayakan Paskah--tidak bertobat. Ketika
tiba di padang gurun, mereka mengacau; mereka menolak manna dari
TUHAN dan lebih memilih untuk kembali ke Mesir. Ini pengacau.
Maaf, dalam terjemahan lama disebut sebagai 'bangsa
kacauan',
tetapi dalam terjemahan baru, istilahnya sangat ngeri yaitu
'bangsa
bajingan'. Jangan
menjadi pengacau dalam nikah rumah tangga dan dalam penggembalaan
lewat gosip-gosip! Tidak ada masalah menjadi ada masalah, ini
bahaya.
Bangsa kacauan/bangsa bajingan itu hidupnya kacau,
dan menuju
Babel--Babel
bahasanya dikacaukan oleh TUHAN.
Biarlah kita menjadi
pendamai.
Justru kalau ada masalah besar, kita sabar dan tenang dulu,
sehingga menjadi kecil bahkan tidak ada masalah. Namanya
pendamai, berarti menuju ke Kota Damai, yaitu Yerusalem
baru.
Sendi-sendi
harus diperbaiki! Anak-anak, perhatikan! Kasihan orang tua kalau
anak terus mengacau. Seharusnya roang tua datang, mendengar yang
senang-senang, tetapi ini mendengar yang tidak baik, rasanya orang
tua mau pingsan. Mau, semuanya jadi pendamai dan menuju Yeruslem
baru.
- Penyucian
sumsum.
Kalau
sumsumnya terganggu, tulang
akan menjadi kering.
Amsal
17: 22 7:22.
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang
patah mengeringkan
tulang.
Tulang kering/tanpa sumsum, ini yang harus
disucikan. Tulang kering, artinya kecewa, putus asa--semangat
yang patah--, meninggalkan TUHAN dan ibadah pelayanan. Ini
mengerikan. Di kitab Yehezkiel, tulang kering ini
berserakan.
Biarlah siang hari ini sumsum kita disucikan,
supaya kita selalu
mengucap syukur kepada TUHAN.
Ini merupakan daya tahan kita. Mau dihantam apa saja, kita mengucap
syukur pada TUHAN. Kalau kecewa, itu seperti tidak punya daya
tahan.
"Guru
saya selalu mengatakan, kecewa itu seperti penyakit AIDS secara
rohani. Penyakit AIDS secara jasmani artinya tidak punya kekebalan
tubuh. Ada virus sedikit, dia mudah terkena. Begitu juga dengan
kecewa, itu adalah AIDS secara rohani. Ada dosa, masuk; ini bahaya.
Akhirnya dia kering rohani dan menuju kebinasaan."
Kalau
suami, isteri, anak, dan orang tua selalu mengucap syukur, rumah
tangga akan tahan uji/bertahan sampai TUHAN Yesus datang kedua
kali. Tetapi kalau putus asa, kecewa, bangga, akan habis dan
betul-betul hancur.
Inilah
penyucian bagian dalam-tulisan sebelah dalam--, mulai dari hati dan
pikiran, kemudian sendi dan sumsum.
- Penyucian
batin yang ketiga:
penyucian
empedu dan ginjal:
- Ayub
16: 13
16:13.
Aku dihujani
anak panah,
ginjalku ditembus-Nya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku
ditumpahkan-Nya ke tanah.
Tadi,
firman pengajaran lebih tajam dari pedang bermata dua untuk jarak
dekat. Kalau jarak jauh, firman bagaikan anak panah atau
tombak. 'dihujani
anak panah'=
jarak jauh. Jadi, firman pengajaran ini bisa bekerja jarak
jauh--seperti anak panah yang melesat ke mana saja TUHAN mengutus
kita--, tetapi juga bisa jarak dekat--seperti pedang yang
menusuk.
'empedu'=
kepahitan hati. Penyucian
empedu
artinya kepahitan
hati harus diselesaikan.
Kalau mau hubungan yang baik, selesaikan kepahitan hati
lewat saling mengaku dan saling mengampuni. Jangan ada kepahitan
hati, apalagi anak terhadap orang tua. Jangan!
"Kalau
ada kepahitan hati, misalnya ibu kita berkata: 'kalau tahu begitu,
lebih baik dulu tidak dilahirkan,' mau apa kita? Kalau dulu
diaborsi, mau apa? Jangan begitu! Mungkin merasa orang tuanya
salah, jangan ada kepahitan, tetapi didoakan. Suami dan isteri,
jangan ada kepahitan! Kalau ada kepahitan, tidak bisa menyatu. Satu
di sorga, yang satu di mana? Jangan ingat sekarang saja--mungkin
jengkelnya sekarang--, tapi ingat jarak jauhnya: 'Kalau dia di
sorga, saya di mana?' Dia sudah membuat kita pahit, dia sudah
bersalah kepada kita, tetapi kita yang di neraka. Buat apa? Sudah
ampuni saja, doakan! Kita sama-sama belajar."
Kepahitan
hati harus diselesaikan hari-hari ini. Mungkin hanya gengsi
sebentar, setelah itu selesai.
- Penyucian
ginjal.
Mazmur
73: 21 73:21.
Ketika hatiku
merasa pahit
dan buah
pinggangku menusuk-nusuk
rasanya,
'buah
pinggang'=
ginjal. 'buah
pinggangku menusuk-nusuk'=
perasaan tertusuk--pedih, tersinggung--yang membuat kering rohani
dan mati rohani. Harus diselesaikan! Apapun yang membuat kita
pedih, selesaikan semua; biar duri-duri yang membuat kepedihan
hati dan perasaan tertusuk dicabut. Serahkan kepada TUHAN, sehingga
kita mengalami
damai sejahtera.
-
Penyucian
batin yang keempat:
penyucian
tabiat.
Siang
ini kita disucikan semua. Gulungan kitab ditulisi sebelah dalam dan
luarnya--penyucian lahir dan batin. Batin dulu disucikan: mulai
dari hati dan pikiran, sendi-sendi dan sumsum. Tidak ada yang
tersembunyi kalau firman yang diwahyukan TUHAN dibukakan. Semua
kena, sampai pada ginjal dan empedu. Semua disucikan sampai
penyucian tabiat.
"Banyak
kali kita berkata: 'Ini memang tabiat saya dari nenek moyang. Kami
sekeluarga memang begini tabiatnya.' Jangan bertahan dalam
kelemahan! Secara manusia memang banyak terbukti, tabiat orang tua
menurun kepada anaknya, tetapi kita punya pedang firman yang bisa
menyucikan tabiat kita."
1
Tawarikh 21: 1-2, 7 21:1.
Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk
menghitung
orang Israel.
21:2. Lalu berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada para pemuka
rakyat: "Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai
Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka."
21:7. Tetapi hal itu jahat
di mata Allah,
sebab itu dihajar-Nya orang Israel.
Daud
memerintahkan untuk menghitung seluruh tentara perangnya. Ini
merupakan suatu kebanggaan
dan kesombongan,
dan hal itu jahat di mata TUHAN. Jangan sampai membanggakan
sesuatu!
Kalau
mudah bangga, akan mudah kecewa.
"Dulu,
sebelum saya menikah, saya di Malang seringkali bangga dan kecewa,
karena saya menghitung perjamuan suci. Kalau sekian: 'Wah banyak
ya.' Saya senang. Kamis depannya: 'Wah kok sedikit.' Karena dulu
isteri saya ini masih pacar saya, saya kadang bilang ke dia: 'Bantu
doa, kok sedikit perjamuan sucinya.' Dia bilang ke om Pong: 'Pak Wi
begini...begini...' Dijawab: 'Jangan hitung-hitung!' Hanya satu itu
jawabannya. Saya ingat ayat ini. Kalau banyak, bangga, kalau
sedikit, kecewa."
Jangan
membanggakan sesuatu di dunia ini! Jangan menghargai sesuatu di
dunia lebih dari TUHAN! Nanti TUHAN jadi nomor dua, nomor tiga dan
seterusnya sampai TUHAN tidak mendapat tempat lagi. Tanpa disadari,
kita ditipu oleh setan.
1
Tawarikh 21: 16-17 21:16.
Ketika Daud mengangkat mukanya, maka dilihatnyalah malaikat TUHAN
berdiri di antara bumi dan langit, dengan di tangannya pedang
terhunus
yang diacungkan
ke atas Yerusalem.
Lalu dengan berpakaian kain kabung sujudlah
Daud
dan para tua-tua. 21:17. Dan berkatalah Daud kepada Allah:
"Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku
sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi
domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Ya TUHAN, Allahku,
biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi
janganlah tulah menimpa umat-Mu."
'pedang
terhunus'
= penyucian oleh pedang. 'sujudlah
Daud'=
merendahkan diri, sudah tidak ada lagi kebanggaan.
Kalau
tidak mau pedang penyucian, akan ada pendang penhukuman. Tetapi
kalau sudah ada pedang penyucian, pedang penghukuman disarungkan.
Kalau pedang penyucian disarungkan--kita tidak mau mendengar dan
mempraktikkan firman; tidak mau disucikan--, pedang penghukuman yang
akan dihunus untuk menghukum. Tetapi kalau pedang penyucian selalu
kita hunus--disucikan selalu--, maka pedang penghukuman disarungkan,
sudah cukup, tidak ada lagi penghukuman.
Di sinilah penyucian
tabiat. Biar kita selalu
meerendahkan diri
di bawah kaki TUHAN; selalu mengandalkan anugerah TUHAN yang besar
dalam hidup kita. Boleh punya seauatu yang bagus di dunia, tetapi
tabiat kita tetap, yaitu jangan sombong! Begitu sombong, langsung
jatuh. Kita selalu merendahkan diri di bawah kaki TUHAN dan
bergantung pada anugerah TUHAN yang besar. Ini tema yang tidak
pernah selesai dalam hidup ktia sampai TUHAN datang. Yang lain
hanya sarana. Karena itu kalau besar, jangan bangga; kalau kecil,
jangan kecewa. Jangan! Kaitkan
semua dengan anugerah TUHAN yang besar
untuk hidup kita di dunia, masa dpean, sampai hidup kekal.
PENYUCIAN
LAHIR (sebelah luar):
-
Penyucian
lahir yang pertama:
mulai dari penyucian
perbuatan.
Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua merupakan
rem
supaya kita tidak melakukan perbuatan dosa/daging, tetapi selalu
melakukan perbuatan
benar dan baik.
Galatia
5: 19-21 5:19.
Perbuatan
daging
telah nyata, yaitu: percabulan,
kecemaran, hawa nafsu, 5:20. penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, 5:21. kedengkian, kemabukan,
pesta pora
dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti
yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tadi
masih dalam hati, sudah harus dicabut. Kalau tidak, akan menjadi
perbuatan yaitu iri hati, amarah dan lain-lain. Tadi, kalau di
dalam hati masih iri, tetapi nanti kalau sudah menjadi perbuatan,
akan timbul perbuatan yang merugikan.
'percabulan'
= dosa kawin-mengawinkan. 'kemabukan,
pesta pora'
= dosa makan-minum.
'kuperingatkan
kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--'
= sudah diingatkan dari dahulu oleh rasul Paulus supaya jangan
berbuat dosa; biarlah direm/disucikan oleh firman pengajaran yang
lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga kita hanya melakukan
perbuatan
benar dan baik.
- Penyucian
lahir yang kedua--penyucian
terakhir--: penyucian
mulut.
Yakobus
3: 2 3:2.
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya,
ia adalah orang
sempurna,
yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Penyucian
mulut yaitu penyucian dari perkataan
sia-sia: dusta,
gosip, fitnah, perkataan kotor, kata-kata porno, perkataan yang
melemahkan iman orang lain. Ini semua harus disucikan, sampai kita
tidak
berdusta lagi--jujur.
Ya katakan: ya, tidak katakan: tidak; benar katakan: benar, tidak
benar katakan: tidak benar. Kemudian kita berkata
benar dan baik,
sampai tidak salah dalam perkataan--seluruh hidup kita sempurna.
Itu dideteksi dari kata-katanya.
Hari-hari
ini kita belajar untuk ditulisi firman--seperti gulungan kitab yang
dipegang di tangan kanan TUHAN dan ditulisi sebelah dalam dan sebelah
luarnya. Itulah alkitab/Kitab Suci yang mengandung firman
pengajaran/penyucian. Biarlah itu dituliskan pada sebelah dalam dan
sebelah luar:
- Sebelah
dalam yaitu penyucian hati-pikiran, sendi-sumsum, empedu-ginjal,
sampai tabiat. Semua disucikan.
- Sebelah
luar yaitu penyucian perbuatan dan mulut/perkataan.
Dulu
pada waktu Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima dua loh batu dan
Tabernakel--sekarang menunjuk pada firman pengajaran yang lebih tajam
dari pedang bermata dua--; di bawah gunung, bangsa Israel menyembah
anak lembu emas. Pada saat itu terjadi pemisahan, siapa memihak TUHAN
dan siapa memihak berhala. Nanti
akan terjadi pemisahan,
siapa yang mau mengalami penyucian lahir-batin dan siapa yang tidak
mau.
Keluaran
32: 25-28 32:25.
Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari
kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh
bagi lawan mereka-- 32:26. maka berdirilah Musa di pintu gerbang
perkemahan itu serta berkata: "Siapa
yang memihak kepada TUHAN
datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani
Lewi. 32:27. Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman
TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan
pedangnya pada pinggangnya
dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu
gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh
saudaranya dan temannya dan tetangganya." 32:28. Bani Lewi
melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah
kira-kira tiga
ribu orang
dari bangsa itu.
'seperti
kuda terlepas dari kandang'
= berbuat dosa sampai puncaknya dosa--mereka menyembah berhala, lalu
makan-minum, menari-nari dan berbuat yang tidak baik, termasuk di
dalamnya dosa kawin-mengawinkan. 'Siapa
yang memihak kepada TUHAN'
= kalau disucikan, kita pasti memihak TUHAN, tidak mungkin memihak
pada manusia.
Musa bukan berdiri: 'Siapa
memihak aku?'
Padahal ia mendapat pembukaan firman--baru turun dari gunung, baru
puasa 40 hari 40 malam--, benar-benar dalam kausa TUHAN. Secara
rohani Musa dahsyat, tetapi ia kataka: 'Siapa
memihak TUHAN?'--'Siapa
yang mau disucikan dengan pedang?'
Bukti
kita mengalami penyucian lahir dan batin
sampai pada kesempurnaan: selalu
menyandang pedang. Artinya:
berpegang
teguh dan taat dengar-dengaran kepada firman pengajaran yang benar,
sehingga kita mengalami pekerjaan pedang firman yang menghasilkan
angka
3000. inilah
penyucian lahir dan batin yang menghasilkan angka 3000.
Pengertian
angka 3000 secara rohani:
-
Kisah Rasul 2:
41
2:41.
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi
diri dibaptis
dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga
ribu jiwa.
Pengertian
angka 3000 yang pertama:
baptisan
air yang benar.
Kalau
seseorang mau disucikan secara lahir dan batin, ia mau masuk dalam
baptisan air yang benar; sama dengan memihak TUHAN.
"Bukan
baptisan air menurut pendeta a, pendeta b, menurut gereja a , gereja
b; itu namanya memihak manusia. 'Saya aliran ini, jadi baptisannya
begini.' salah, kita rugi. Kalau memihak TUHAN, kita dibaptis
seperti Yesus dibaptis; itu yang benar. Jangan memihak yang lain,
mulai dari baptisan air!"
Baptisan
air yang benar adalah baptisan menurut alkitab dan kita dibaptis
seperti Yesus dibaptis; ini sama dengan memihak
TUHAN.
"Baptisan
jangan seenaknya! Kalau menurut si a, si b, (maaf) akan seperti kuda
terlepas dari kandang. Tetapi kalau memihak TUHAN, akan menjadi
domba-domba yang tergembala."
Roma
6:2, 4 6:2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah
mati bagi dosa,
bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? 6:4. Dengan
demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita
akan hidup dalam hidup yang baru.
Pelaksanaan
baptisan air yang benar
yaitu orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus
dikuburkan
dalam air bersama Yesus, kemudian bangkit--keluar
dari dalam air--bersama Yesus untuk menerima hidup baru, hidup
dalam kebenaran--kita
diselamatkan dan diberkati TUHAN; tidak dihukum oleh TUHAN.
- Pengertian
angka 3000 yang kedua:
ruangan
suci + ruangan maha suci.
Tadi,
baptisan air ditunjukkan oleh halaman Tabernakel.
Ruangan
suci: panjang
= 20; lebar = 10; tinggi = 10. Volume=
20 x 10 x 10 = 2.000.
Ruangan
maha suci: panjang
= 10; lebar = 10; tinggi = 10 Volume=
10 x 10 x 10 = 1.000.
2000
+ 1000 = 3000.
Orang
yang memihak TUHAN, pasti masuk ruangan suci.
ANGKA
2000
= ruangan suci = kesucian,
yaitu kandang penggembalaan. Dulu di ruangan suci ada tiga macam
alat, sekarang artinya ketekunan
dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh
Kudus dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja
roti sajia= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan
suci; persekutuan dengan Allah Anak dalam firman pengajaran yang
benar dan kurban Kristus.
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan
dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di
dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat
pada Allah Tritunggal,
seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar; sama dengan
memihak
TUHAN.
Tubuh, jiwa, dan roh kita disucikan terus-menerus sampai satu waktu
tidak bercacat-cela; tidak ada dosa lagi. Mari
sungguh-sungguh!
Istilah 'ketekunan' sama dengan
duduk--mantap
dalam penggembalaan--
dan berbaring ('dibaringkan-Nya
aku di atas rumput')--menikmati
penggembalaan.
Di situlah tubuh, jiwa, dan roh kita disucikan oleh Allah
Tritunggal, sampai satu waktu tidak bercacat cela dan 'takkan
kekurangan aku',
artinya terpelihara secara jasmani dengan berkelimpahan--sampai
mengucap syukur--, dan secara rohani: sampai tidak bercacat
cela.
"Nikmati
penggembalaan! Mulai dari saya, jangan sampai ini menjadi siksaan
karena khotbah terus. Jangan! Kalau saya tersiksa, bagaimana dengan
saudara? Nikmati! Berbaring-baring, enak. Sungguh-sungguh. Jangan
pikir naik pesawat enak, kalau terus-terusan, lebih enak di
sini."
Mantap
dan nikmati! Sering tidak sadar, tahu-tahu dosa a hilang, dosa b
hilang dan seterusnya, sampai 'takkan
kekurangan aku',
kita terpelihara secara jasmani sampai berkelimphaan--mengucap
syukur--dan rohani--tdaik bercacat cela.
"Mohon
maaf, kalau kita tidak tergembala, kita akan seperti kuda terlepas
dari kandang--liar dan tidak bisa dipegang--, tidak bisa direm,
dinasihati apalagi ditegor. Kekuatan kuda luar biasa. Termasuk kami
para gembala, tidak bisa dinasihati apalagi ditegor; tidak bisa
diapa-apakan. Maaf, telanjang ke sana ke mari seperti kuda
jalang."
Kalau
ingat angka 2000, kita ingat 2.000 babi, bukan domba. Ini adalah
angka 2000 yang negatif--dirasuk oleh setan.
Inilah
pentingnya
penggembalaan.--pentingnya
ditulisi firman. Mari, setiap pribadi kita, orang tua yang
mempunyai anak, mari, nasihati supaya bisa masuk kandang
penggembalaan--bisa duduk dan berbaring. Setelah duduk/mantap, pasti
berbaring/menikmati penggembalaan.
"Kalau
duduk terus, capek. Saya dari pagi duduk, kalau berdiri capek. Nanti
di Medan baru berdiri. Sampai di Juanda duduk lagi. Jadi kalau ada
bangku yang kosong, saya berbaring. Setelah duduk, pasti berbaring;
menikmati. Tidak bisa duduk terus."
Duduk--mantap--,
kita pasti menikmati penggembalaan. Jangan terlepas dari kandang!
Kalau terlepas, akan jadi kuda liar. Kita tidak sadar kalau sudah
liar. Suami tidak sadar, isteri bertanya, sudah langsung
marah-marah, padahal dulu masih baik-baik menjawabnya. Apalagi anak
pada orang tua. Sudah liar! Sungguh-sungguh! Biarlah ktia menjadi
domba-domba yang digembalakan, bukan babi yang mati lemas. TUHAN
tolong.
ANGKA
1000
= ruangan maha suci = kesempurnaan. Pedang
firman membawa kita pada kesempurnaan, sama mulia dengan Yesus. Kita
menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua
kali di awan-awan yang permai.
Inilah
pengertian angka 3000. Mulai dari 2000 ditambah 1000. ini semua
memihak TUHAN. Angka 3000 yang positif yaitu masuk baptisan air
yang benar lebih dulu, hidup benar--memihak TUHAN. Kemudian
tergembala--duduk (mantap) dan berbaring (menikmati). Kita memihak
TUHAN. Setelah itu masuk ruangan maha suci/kesempurnaan, kita berada
di pihak TUHAN.
Jangan
ada angka 3000 yang negatif,
seperti yang terjadi di kuil Dagon, bukan di rumah TUHAN. Simson
disuruh melawak di kuil Dagon, sehingga kuil Dagon runtuh dan tiga
ribu orang mati. Sekarang ini banyak yang tidak mau mendengar
pemberitaan firman yang keras karena dianggap terlalu lama, terlalu
ini itu. Maunya hanya lawak-lawak saja. Akhirnya hancur dan tiga ribu
orang mati.
Simson adalah gambaran
Roh Kudus.Jjangan
sampai memaksa Roh Kudus untuk melawak atau mendongeng! Tugas
Roh Kudus
adalah membukakan firman Allah, sehingga firman Allah menjadi seperti
pedang yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan
kita.
Kalau pekerjaan Roh Kudus dimanipulasi--pekerjaan Roh
Kudus sudah diubah-ubah--menjadi lawak atau dongeng, akibatnya:
betul-betul hancur dan tiga ribu orang mati di kuil
Dagon.
Hakim-hakim
16: 25, 27 16:25.
Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah
Simson untuk melawak bagi kita."
Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka,
kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang. 16:27.
Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja
kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga
ribu orang laki-laki dan perempuan,
yang menonton lawak Simson itu.
Inilah
yang sekarang disukai: lawak, dongeng, firman yang cepat, tetapi
membuat mati rohani dan binasa selamanya. Kalau mati rohani,
berarti hati-pikirannya, empedu-ginjalnya, semua
diisi dosa,
sampai tabiatnya adalah tabiat
dosa. Akibatnya:
binasa selamanya.
Kalau
kita memihak TUHAN--mengalami
penyucian luar dan dalam (lahir dan batin) oleh pedang firman, sampai
muncul angka 3000--, maka TUHAN sebagai Imam Besar dan Gembala Agung
berada
di pihak kita.
Ini rumus. Dengarkan baik-baik! Untuk
bisa berada di pihak kita, menjangkau, dan memeluk kita, Yesus Imam
Besar dan Gembala Agung harus terkena pedang penghukuman di kayu
salib.
Seandainya Yesus tidak mati di kayu salib, Dia tidak bisa memeluk dan
menjangkau kita, apalagi kita bangsa kafir.
Hasil
jika TUHAN berada di pihak kita:
-
Ibrani 4: 14-16
4:14.
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. 4:15. Sebab Imam Besar yang
kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa. 4:16. Sebab itu marilah kita
dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya
kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya.
Yesus
menanggung sampai menyedot kelemahan-kelemahan kita dan Ia menolong
kita.
Mazmur
118: 5-9 118:5.
Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab
aku dengan memberi
kelegaan.
118:6. TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat
dilakukan manusia terhadap aku? 118:7. TUHAN
di pihakku, menolong aku;
aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku. 118:8. Lebih
baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia. 118:9.
Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para
bangsawan.
'memberi
kelegaan'=
letih lesu dan beban berat kita ditanggung semua oleh TUHAN.
Hasil
yang pertama:
- Tangan
anugerah yang besar dari Yesus Imam Besar diulurkan kepada kita,
untuk memberi
kelegaan dan damai sejahtera
kepada kita; menanggung segala letih lesu dan beban berat kita,
segala dosa-dosa, penderitaan dan air mata kita, sehingga semua
menjadi enak dan ringan. Semua yang negatif sudah ditanggung dan
disedot oleh TUHAN di kayu salib.
- Tangan
anugerah yang besar dari Yesus Imam Besar sanggup melindungi
kita
dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, ajaran palsu, celaka
marabahaya, bahkan dari antikris yang berkuasa 3,5 tahun di bumi,
sampai hukuman Allah/nerakapun tidak bisa menembus kita.
- Tangan
anugerah yang besar dari Yesus Imam Besar sanggup menolong
kita
tepat pada waktunya, menyelesaikan segala masalah yang mustahil
tepat pada waktunya.
-
Ibrani 10:
19-20
10:19.
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh
keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, 10:20. karena Ia
telah membuka
jalan yang baru
dan yang
hidup
bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Saat
Yesus mati di kayu salib, pintu tirai terobek sehingga terbuka jalan
baru bagi kita.
Hasil yang kedua:
tangan anugerah dari Yesus Imam Besar sanggup membuka
jalan baru dan hidup bagi kita,
artinya:
- Sanggup
memelihara
kita mulai hidup sekarang di zaman yang sulit, sampai zaman
antikris, dan sampai hidup kekal selamanya.
Percayalah! Asal
kita memihak TUHAN hari-hari ini; mau ditulisi friamn sebelah dalam
dan luarnya--mau disucikan. Tidak usah takut! Dia di pihak
kita.
Periksa bagian dalam dan luar sampai dapat angkat
3000!
- Memberi
masa depan
yang berhasil dan indah pada waktunya.
- Menuntun
kita ke Yerusalem baru,
yaitu langkah-langkah mujizat/langkah-langkah keubahan hidup--jalan
baru sama dengan jalan tanpa setan--, mulai dari taat
dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara lagi. Kalau Yesus, Ia taat
dengar-dengaran sampai mati di kayu salib dan tirai terobek.
Taat
dengar-dengaran merupakan mujizat rohani. Kalau mujizat rohani
terjadi, mujizat jasmani juga pasti terjadi. Terus melangkah,
mujizat jasmani dan rohani terus terjadi, sampai langkah
terakhir/mujizat terakhir: kita menjadi sempurna seperti Dia dan
terangkat ke awan-awan yang permai.
Kita terangkat ke takhta
sorga, tempat di mana gulungan kitab berada di tangan kanan TUHAN.
Nanti kita ke arah gulungan kitab, jika sekarang mau ditulisi.
Mari
memihak TUHAN, bawa ke dalam pelukan tangan TUHAN apapun keadaan
kita. Dia yang akan membuka pintu-pintu bagi kita, membuka jalan
keluar bagi kita, membuka pintu masa depan dan lain-lain. Dia akan
menyelesaikan semua pada waktunya.
Pada kesempatan siang
ini ada jalan baru. Jangan putus asa! Jangan bangga! Ada
jalan baru dari TUHAN, asalkan kita mau ditulisi oleh TUHAN, mau
kembali ke angka 3000, yaitu: masuk baptisan air yang benar,
penggembalaan yang benar, sampai kepada kesempurnaan. Serahkan semua
kepada Dia!
Ada pengangkatan dan pertolongan TUHAN untuk
membuat berhasil dan indah. Ada waktu-Nya. Yang sudah berhasil jangan
sombong. Roda tidak selalu di atas, kadang di bawha. Yagn dibawah,
jangan putus asa, masih bisa ke atas, asalkan memihak TUHAN, serhakan
kepada TUHAN! Kaum muda, jangan takut, TUHAN memihak kita. Setan
tidak bisa menghalangi.
Secara jasmani dan rohani, mungkin
sudah terpuruk, nikah dan buah nikah terpuruk, masih ad apertolongan
dari TUHAN; jalan baru dari TUHAN; ada anugerah TUHAN yang besar.
Kaum muda, mungkin terpuruk untuk masa depan, kembali memihak TUHAN,
jangan yang lain.
Mungkin orang tua tidak tahu, suami-isteri
tidak tahu, anak tidak tahu, TUHAN yang tahu. Serahkan semua kepada
Dia!
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|