Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Tema ibadah kunjungan di Manokwari, Papua: Markus 10: 45
10:45.Karena Anak Manusiajuga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayanidan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Kita sudah mempelajari tentang teladan pelayanan Yesus.
Sekarang kita belajar tentang dua macam pelayanan Yesus dikaitkan dengan kedatangan-Nya:

  1. Pelayanan Yesus yang dikaitkan dengan kedatangan-Nya pertama kali ke dunia, yaitu memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang; Ia mati di kayu salib untuk menyelamatkanmanusia berdosa atau memanggilorang berdosa supaya diselamatkan lewat Injil keselamatan/firman penginjilan/Kabar Baik.

    Kisah Rasul 2: 36-40
    2:36.Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    2:37.Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38.Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39.Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
    2:40.Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

    'bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu'= sebenarnya keselamatan hanya untuk bangsa Israel, umat pilihan Tuhan.
    'bagi orang yang masih jauh'= tetapi karena sebagian umat Israel menolak Yesus--tidak mau diselamatkan--, maka terbuka kesempatan bagi bangsa kafir untuk diselamatkan, sehingga seluruh Israel--Israel rohani yang terdiri dari bangsa Israel asli dan bangsa kafir--diselamatkan.



    Prosesuntuk diselamatkan:

    • 'tahu dengan pasti'= iman/percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat lewat mendengar Kabar Baik.
      Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa, yang harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.

    • Bertobat. Iman yang benar adalah rem untuk tidak berbuat dosa. Kalau berkata: Aku percaya Yesus,tetapi berbuat dosa terus, itu bukan iman.
      Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan; mati terhadap dosa.

      Berbuat dosa itu seperti mobil menabrak, kalau berbuat dosa lagi, menabrak lagi, sampai hancur, tidak bisa apa-apa, dan binasa.
      Tetapi kalau ada iman, kita memiliki rem, mau menabrak, direm, sampai akhirnya berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan.

    • Baptisan air dan Roh Kudus; lahir baru dari air dan Roh sehingga langit terbuka dan kita menerima hidup baru/hidup sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran.
      Hidup dalam kebenaran= selamat dan diberkati Tuhan.

    Kalau sudah selamat dan diberkati, kita bersaksi kepada orang-orang berdosa lewat perkataan yang disertai dengan perbuatan kebenaran, supaya mereka bisa percaya Yesus dan diselamatkan. Mungkin takut bersaksi di kantor lewat perkataan, kita bisa bersaksi lewat hidup benar: yang lain korupsi kita tidak mau; yang lain menyontek kita tidak mau. Itu sudah bersaksi tentang Kabar Baik--Yesus sebagai Juruselamat.

  2. Pelayanan Yesus yang dikaitkan dengan kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
    Matius 24: 30-31
    24:30.Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langitdengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
    24:31.Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinyadan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nyadari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

    'bangsa di bumi'= bangsa Israel dan kafir.
    'sangkakala yang dahsyat bunyinya'= firman pengajaran yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai.

    Kedatangan Yesus kedua kali untuk memilihorang-orang yang sudah selamat dan diberkati Tuhan, supaya disucikanlewat bunyi sangkakala (kabar mempelai) sampai sempurnaseperti Yesus; menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba/nikah rohani (Wahyu 19: 9), Firdaus/kerajaan Seribu Tahun Damai (Wahyu 20), dan Yerusalem baru/kerajaan sorga yang kekal (Wahyu 21-22).

Inilah dua macam pelayanan Yesus dikaitkan dengan kedatangan-Nya yaitu selamat sampai sempurna.
Tetapi masih tanda tanya karena banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Ini suatu perjuangan. Berarti banyak yang sudah selamat dan diberkati, tetapi gugur di tengah jalan, ketinggalan di bumi saat Yesus datang kembali, dan binasa bersama dunia. Ini yang bahaya!

Matius 22: 14=> perumpamaan perjamuan kawin--menunjuk pada perjamuan kawin Anak Domba.
22:14.Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Contoh:

  • Di kitab kejadian, Lot sekeluarga sudah keluar dari Sodom dan Gomora menuju pegunungan--sudah selamat--, tetapi isteri Lot menoleh ke belakang dan jadi tiang garam--gugur di tengah jalan.
    Dari seluruh Sodom dan Gomora hanya Lot yang selamat, tetapi masih ada korbannya yaitu isteri Lot.

  • Zaman Nuh, dari satu dunia, hanya delapan orang yang selamat.
  • Zaman Israel keluar dari Mesir, ada enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang--selamat dan banyak mengalami mujizat--, tetapi yang masuk Kanaan hanya dua orang.

Oleh sebab itu kita harus berjuang sungguh-sungguh, bukan hanya diselamatkan tetapi juga disempurnakan. Bukan hanya untuk dipanggil, tetapi juga dipilih, bahkan sempurna dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Jadi masih tanda tanya, dari selamat sampai sempurna bagaimana? Kita harus berjuang sungguh-sungguh untuk bisa tetap selamat sampai sempurna; dipanggil sampai dipilih menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai.

Apa yang harus kita perbuat supaya kita selamat sampai sempurna--dipanggil dan dipilih Tuhan--?

  1. Yang pertama: kita harus memantapkan kebenaran, supaya bisa selamat sampai sempurna--tadi selamat sama dengan hidup benar. Ini harus dijaga. Jangan goyah! Kalau mau sempurna, kita harus sungguh-sungguh hidup dalam kebenaran.
    Seperti lomba lari, ini merupakan titik awal. Tidak boleh salah! Kalau salah, biar hebat, akan didiskualifikasi.

    Kita sudah percaya, bertobat, baptis air dan Roh--hidup benar. Kemudian mantapkan dulu untuk hidup benar!

    Bagaimana caranyamempertahankan dan memantapkan kebenaran? Lewat penggembalaan, itu saja.
    Amsal 12: 26
    12:26.Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

    Kita harus tergembala dengan benar dan baik, yaitu:

    • Tergembala pada firman pengajaran yang benar (pribadi Yesus), seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar; bukan melekat pada manusianya.
    • Selalu berada di kandang penggembalaan.

    Inilah jalan untuk memantapkan hidup benar.
    Kandang penggembalaan= ruangan suci; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Ini yang harus ditekuni hari-hari ini. Kalau tidak berada di ruangan suci, kita tidak akan bisa mempertahankan kebenaran. Kalau berada di ruangan suci, bukan hanya mempertahankan kebenaran, tetapi juga meningkat pada kesucian.

    Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Di dalam kandang penggembalaan tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal--ranting melekat pada pokok anggur yang benar--sehingga kita tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Benar-benar mantap:

    • Kita tidak bisa jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
    • Kita tidak bisa disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu, tetapi kita selalu dituntun oleh Gembala Agung lewat firman penggembalaan, supaya:

      1. Kita tetap hidup dalam kebenaran.
      2. Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.

    Hasilnya:

    • Kita mengalami damai sejahterasehingga semua menjadi enak dan ringan.
    • Cepat atau lambat kita akan berbuah manis, ada kebahagiaan sorga yang kita alami. Hidup menjadi manis, nikah dan buah nikah juga manis.
    • Kita mengalami pemeliharaanTuhan.
    • Hidup kita menjadi rapi dan teratur.

    "Banyak kesaksian, setelah benar-benar digembalakan, hidupnya mulai teratur dan rapi. Tadi di Malang ada kesaksian, sudah berpuluh tahun digembalakan, sudah menjadi kakek nenek, hidup masih kacau-balau, tetapi mulai bulan Maret yang lalu sudah mulai ditata rapi oleh Tuhan. Waktunya di tangan Tuhan. Sudah berpuluh tahun digembalakan tapi masih kacau balau, itu karena kesungguhannya. Betul-betul melekat atau tidak? Kalau benar-benar melekat, saya kira tidak akan memakan waktu terlalu lama. Tetapi kalau kurang melekat, susah. Jangankan manis, bertumbuhpun susah."

    Mari, kita bertekad sungguh-sungguh! Masuk penggembalaan--pintu sempit--memang suatu tekad. Jangan lihat halangannya, tetapi Tuhan! Kalau tidak kuat, lihat Yesus yang disalibkan, dan semua halangan akan gugur.

    Pohon ara di pinggir jalan langsung dikutuk dan menjadi kering saat tidak berbuah, tetapi pohon ara di kebun anggur masih ada pembelaan Tuhan; sudah sekian lama masih ditunggu oleh Tuhan sampai berbuah manis. Benar-benar hidup itu manis, nikah dan buah nikah manis, hidup tertata rapi semuanya. Tuhan menolong kita semuanya.

    Inilah yang harus kita perbuat supaya kita jangan hanya dipanggil tetapi juga dipilih; bukan hanya selamat, tetapi juga sempurna. Yang pertama, titik awalnya harus benar--melekat kuat. Tadi ada tangan kasih sekuat maut, kalau kita melekat kuat, maka ada tangan kasih sekuat maut yang membimbing kita terus untuk hidup benar dan berpegang pada firman pengajaran yang benar.

  2. Filipi 2: 12-16
    2:12.Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
    2:13.karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
    2:14.Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
    2:15.supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahayadi antara mereka seperti bintang-bintangdi dunia,
    2:16.sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

    Yang kedua: kita harus mengerjakan keselamatan sampai kita menjadi bintang yang bercahaya, supaya kita bisa selamat sampai sempurna.

    Tadi yang pertama, kita mempertahankan atau memantapkan/mempermanenkan kebenaran/keselamatan--titik awal dalam penggembalaan. Setelah itu, kita mengerjakan keselamatan. Di titik awal sudah bagus, kalau tidak bekerja, percuma. Titik awal salah juga percuma. Dua-duanya penting.

    Kita harus menjadi bintang yang bercahaya karena kedatangan Tuhan di awan-awan sudah dekat. Jangan terpaku pada dunia; jangan melekat pada dunia! Tadi titik awal sudah benar, lanjutkan untuk naik satu langkah lagi yaitu mengerjakan keselamatan sampai menjadi bintang yang bercahaya.

    Prosesmenjadi bintang bercahaya:

    • Proses pertama menjadi bintang bercahaya: 'tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir'= mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar kepada Tuhanbukan manusia.
      Artinya:

      1. Beribadah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan setia bertanggung jawab kepada Tuhan, tidak mau dihalangi oleh apapun dan siapapun.

        "Karena itu imam-imam di sini disediakan daftar hadir. Kalau memang terpaksa tidak bisa hadir, masih ada kesempatan bertanggung jawab lewat daftar hadir; izin atau sakit. Jangan alpa, itu tidak tanggung jawab. Sungguh-sungguh! Tadi di Malang, di 1 Yohanes 2, kesalahan kita adalah kita sungguh-sungguh saat kerja dan kuliah, bagus, tidak mau dihalangi, tetapi untuk ibadah tidak sungguh-sungguh."

        Yang benar adalah kerja dan kuliah yang sungguh-sungguh, tetapi ibadah pelayanan kepada Tuhan harus lebih sungguh-sungguh karena di sorga nanti kita beribadah dan melayani.

        "Ada seorang bercerita kalau pendetanya bermimpi, lalu berkata: Tenang, bu, suami ibu sudah dapat kontrak lebih besar lagi di sorga--suaminya dulu kontraktor dan sudah meninggal dunia. Ada juga yang dikatakan: Dia menjaga supermarket di sorga, supermarketnya lebih besar lagi. Saya bilang: 'Kalau begitu tidak usah ibadah, bilang pendetanya: Om, tidak usah ibadah, jaga supermarket saja sekarang.' Ini ajaran yang justru membuat tidak sungguh-sungguh."

        Ajaran yang benar adalah belajar dan kerja yang sungguh-sungguh dan tanggung jawab, jangan bikin malu Tuhan, tetapi lebih sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan--karena ini sampai selama-lamanya.

        Bukan sungguh-sungguh dan setia pada manusia, karena bisa main mata, tetapi kepada Tuhan.

        Mari, yang benar saja, sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan!

      2. Ayat 13: 'karena Allahlah yang mengerjakandi dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya'= mau bekerja apa, Tuhan yang menggerakkan.
        Artinya: beribadah melayani Tuhan sesuai dengan gerakan Tuhan,bukan manusia.

        "Jangan mau kalau didatangi hamba Tuhan. Gereja mau membangun, tentu toko bangunan yang didatangi: Ini yang seperti saya mimpi tadi malam, saudara mau dipakai, ini kayunya persis yang saya mimpikan, kirim ya. Jangan mau! Jawab saja: Saya belum mimpi, om."

        Semua harus digerakkan Tuhan lewat firman penggembalaan yang diulang-ulang, bagaikan bunyi sangkakala yang keras. Ini yang menggerakkan kita untuk melayani. Kalau belum mau, firman akan diulang lebih keras lagi.

        Kalau tetap tidak mau, satu waktu tidak bisa lagi beribadah melayani Tuhan, dan ia akan ketinggalan.
        Kalau kita mendengar bunyi sangkakala tetapi kita tidak mau digerakkan Tuhan untuk berkorban dan melayani Dia, satu waktu tidak bisa lagi mendengar bunyi sangkakala; merasa asing. Dan saat Yesus datang kembali dengan bunyi sangkakala, kita akan ketinggalan. Atau kalau sekarang ditipu suara pendetanya: Kamu gini ya, kamu gitu ya,hanya mendengar suara pendetanya dan dia sungguh-sungguh melakukannya, tetapi saat bunyi sangkakala, dia juga akan merasa asing dan tidak terangkat.

        Sebaliknya, kalau sekarang kita mendengar bunyi sangkakala dan mau digerakkan Tuhan, saat bunyi sangkakala terakhir kita tidak merasa asing lagi, dan kita digerakkan juga untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

        Sekarang kita digerakkan apa? Melayani? Silakan. Berkorban? Silakan. Apa saja, layani Tuhan sesuai dengan bunyi sangkakala yang keras.

      3. Ayat 13: 'karena Allahlah yang mengerjakandi dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya'= beribadah melayani dengan kerelaan hati; wajar saja; tidak boleh terpaksa, memaksa, dan dipaksa. Kalau terpaksa, memaksa, atau dipaksa, itu dari manusia bahkan setan, bukan Tuhan.

      Inilah proses pertama menjadi bintang.

    • Proses kedua menjadi bintang bercahaya: ayat 14: 'Lakukanlah segala sesuatu dengan tidakbersungut-sungut dan berbantah-bantahan'= beribadah melayani dengan tidak bersungut dan berbantah, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

      Ini tanda kalau kita disucikan. Pedang keluar dari mulut Yesus, berarti di mulut kita harus ada pedang, kalau tidak, kita akan terus mengomel seperti bangsa Israel.

      Kalau mengomel, yang ada pedang penghukuman; kalau mengucap syukur--tidak berbantah dan bersungut--, kita akan mengalami penyucian--seluruh hidup kita disucikan oleh firman yang lebih tajam dari bermata dua--, yaitu:

      1. Mulai dari hatidisucikan.
        Suci atau tidak dilihat dari mulut.
        Wahyu 8: 10-11
        8:10.Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
        8:11.Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.

        Bintang besar jatuh= antikris.

        Hati disucikan dari kepahitan hati: iri hati, dendam, benci tanpa alasan dan lain-lain.
        Kalau ada kepahitan, bintang pasti jatuh, tidak mungkin bertahan. Mulai di rumah tangga, kalau ada kepahitan, berbantah dan bersungut, biar bintang besar, pasti jatuh. Demikian juga di penggembalaan dan persekutuan.

        Tidak boleh ada kepahitan hati, tetapi selalu damai sejahtera! Kalau ada kepahitan hati, pasti tidak puas--bertengkar, bergosip, bersungut, dan berbantah. Sumbernya dari hati!

      2. Penyucian mulut--dari hati meluap ke mulut.
        Mulut disucikan dari perkataan sia-sia: dusta, gosip dan lain-lain, sampai menghujat Tuhan--pengajaran benar dikatakan salah dan dihambat, yang salah dikatakan benar dan diagung-agungkan/didukung. Kalau ada ini, tinggal tunggu waktu, pasti jatuh.

        Jadi, bintang bisa bercahaya kalau tidak ada kepahitan hati dan dusta; berkata benar dan jujur, sampai tidak salah dalam perkataan, sempurna seperti Yesus.
        Yakobus 3: 2
        3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

        Tidak salah dalam perkataan= hanya menyembah Tuhan dengan: Haleluya.


    Inilah proses untuk bertahan dari selamat sampai sempurna.
    Mulai dari mempertahankan keselamatan/kebenaran--kita tergembala dengan sungguh-sungguh, seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar, sampai kita benar-benar berbuah manis.
    Kemudian, kita mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (kita melayani Tuhan dengan setia dan bertanggung jawab, sesuai dengan gerakan Tuhan, dan dengan rela hati) dan tidak bersungut/berbantah (penyucian hati dan mulut).
    Penyucian hati dan mulut= penyucian seluruh hidup sampai sempurna; tidak salah dalam perkataan, hanya menyembah dengan: Haleluya. Mari, kita banyak menyembah Tuhan.

    Supaya bintang semakin bercahaya, kita harus banyak menyembah. Kalau bersungut dan berbantah, itu sama dengan bintang berbenturan, lama-lama akan jatuh semuanya. Karena itu kalau ada gosip, kita diam saja, biar dia yang jatuh sendiri, kalau marah berarti kita memang bersalah.

    Hati dan mulut disucikan, termasuk perbuatanjuga disucikan sampai sempurna; hanya bersorak-sorai: Haleluya.Banyak menyembah!Percayalah, hidup kita akan lebih bercahaya dan lebih manis. Ada apa-apa kita hanya menyembah Tuhan, dan Tuhan yang datang untuk memberi semua yang lebih positif.

    Begitu bersungut, ular yang datang untuk memagut, semua lebih negatif sampai menuju kehancuran. Tuhan menolong kita semua.

  3. Filipi 2: 16
    2:16.sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

    'tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah'= tidak percuma kita datang ibadah. Harus bertekad, jangan sampai gugur di tengah jalan.

    Yang ketiga: kita harus berpegang pada firman kehidupan, supaya kita bisa selamat sampai sempurna.

    Sudah mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar--ibadah pelayanan dengan setia tanggung jawab, kerelaan hati, dan sesuai dengan gerakan Tuhan--, dan tidak bersungut dan berbantah--mengalami penyucian sampai berkata: Haleluya.--; bintang lebih bercahaya lagi, sesudah itu berpegang teguh pada firman kehidupan.
    Artinya: berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang sudah menjadi pengalaman hidup sampai daging tidak bersuara, apapun yang kita hadapi; hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan. Itu saja, tidak usah bingung.

    "Kalau saya tidak bingung. Di Lempin-El saja saya tidak ada gaji, tidak ada sponsor, dengar firman, bisa makan tujuh bulan. Kalau dulu, kerja dulu baru makan. Setelah masuk Lempin-El, hanya mendengar firman dan menyanyi, lalu makan. Itu sudah merupakan pengalaman. Mau cari di mana lagi firman yang bisa menjamin kita, tanpa kerja apa-apa tetapi bisa hidup? Inilah firman pengajaran yang menjadi pengalaman hidup. Kalau orang sampai berkata begini begitu, berarti ia sudah lupa yang di Lempin-El. Coba kalau tidak ada firman ini di Lempin-El, dia tidak ada juga, sudah mati dia. Siapa mau kasih makan kalau tidak ada firman pengajaran? Seringkali kita melupakan. Saya gampang saja: Buka catatan, ingat itu! Sekarang di Malang pendidikan Lempin-El satu tahun lebih. Bayangkan satu tahun hanya menyanyi, mendengar firman, lalu makan. Bukan maksudnya menghina, tetapi ini merupakan kebesaran firman; pengalaman bersama firman, jangan diubah. Pegang teguh dan taat dengar-dengaran! Itu saja."

    Bintang tidak ada hubungan dengan dunia. Imam-imam tidak ada hubungan dengan dunia. Kita bekerja itu hanya sarana, tetapi yang menentukan semua adalah Tuhan.

    "Buktinya: saya tidak ada gaji bisa hidup, yang ada gaji juga hidup. Berarti tidak bergantung pada gaji atau tidak. Saya tidak ada jemaat bisa hidup, ada jemaat juga hidup. Berarti tidak bergantung pada ada jemaat atau tidak."

    Kita semua bergantung pada Tuhan; hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan kasih sekuat maut untuk memegang kita semua--bintang dipegang oleh tangan kanan Tuhan (Wahyu 1: 20).

    Jangan takut untuk melayani! Jangan terlalu banyak pertimbangan untuk melayani! Titik awalnya tentukan dulu yaitu hidup benar dan pegang pengajaran yang benar. Kita digembalakan di bawah kaki Tuhan.
    Sesudah itu, kita melayani Tuhan; menjadi imam dan raja yang dipakai Tuhan (bintang yang bercahaya).
    Ikuti prosesnya: setia-tanggung jawab, sesuai dengan gerakan Tuhan, dan dengan kerelaan hati, karena kita ingat Yesus juga rela mati bagi kita. Kita rela hati untuk berkorban apapun kecuali firman pengajaran yang benar.

    Setelah menjadi bintang, jangan bersungut dan berbantah, tetapi disucikan sampai mulut tidak salah; hanya banyak menyembah dengan: Haleluya.
    Dan terakhir, kita berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. Kita mengulurkan tangan dan Tuhan mengulurkan tangan anugerah-Nya yang besar kepada kita.

    Wahyu 1: 20
    1:20.Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Kudan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

    Kita hidup dalam tangan Tuhan. Ini yang benar. Gaji, silakan, tetapi tangan kanan Tuhan yang menentukan semuanya. Jangan ragu!
    Ester--artinya bintang--berkata: Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.Supaya bercahaya, harus rela berkorban. Dia berpuasa, silakan, dia ajak orang berpuasa, silakan, tetapi menghadap raja, kalau tidak ada tongkat, mati. Biar kita berusaha, kalau tidak ada tangan Tuhan kita akan mati. Tangan Tuhan yang menentukan. Serahkan semua kepada Tuhan!

    Hasilnya:

    • Mazmur 16: 11
      16:11.Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.

      Hasil pertama: tangan kanan Tuhan memberikan nikmat, artinya: pemeliharaan jasmani (hidup berlimpah, sampai mengucap syukur) dan rohani (kepuasan dan kebahagiaan sorga). Tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia.

      Kalau masih mencari kepuasan di dunia, berarti hidup itu belum nikmat.

    • Mazmur 118: 15
      118:15.Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,

      Hasil kedua: tangan kanan Tuhan memberikan kemenanganatas setan tritunggal:

      1. Setan tritunggal adalah sumber masalah, kita menang berarti masalah selesai.
      2. Setan tritunggal adalah sumber kesusahan, kita menang berarti air mata dihapuskan.
      3. Setan tritunggal adalah sumber kekecewaan dan keputusasaan, kita menang berarti kita kembali kuat teguh hati, percaya/berharap Tuhan, dan melayani Dia.

        Yang sudah putus asa dengan hidupnya, angkat tangan saat ini, Tuhan tolong semua.

    • Mazmur 118: 16
      118:16.tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

      Hasil ketiga: tangan kanan Tuhan meninggikan atau mengangkat kita pada waktunya:

      1. Dia membuat semua berhasil dan indah pada waktunya. Percayalah!
        Kita berusaha dari selamat sampai sempurna. Jadi bintang-bintang yang bercahaya sampai hanya mengangkat tangan kepada Tuhan--imam/pelayan Tuhan yang dipakai oleh Tuhan--!

      2. Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
        Kita bisa melayani di dalam nikah, penggembalaan, dan fellowship--jangan dialihkan pada orang lain.

        Selama kita berada di dalam tangan kanan Tuhan yang kuat--pegang teguh pengajaran dan taat--, kepercayaan Tuhan kepada kita tidak bisa dialihkan; setan tidak merebut. Kita tetap dipercaya dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari dalam nikah--bayangkan kalau nikah dialihkan--, kemudian penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh sempurna, bahkan di sorga kita tetap melayani Tuhan.

      3. Disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Yesus untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Sungguh-sungguh!
Tuhan datang untuk melayani, bukan untuk dilayani: Tuhan datang untuk menyelamatkan dan menyempurnakan. Sekarang bagi kita, antara selamat dan sempurna kita harus berjuang.

Pertahankan dulu: tergembala, kemudian menjadi bintang-bintang. Mari bertahan sampai berada di dalam tangan kanan Tuhan; tangan dengan kasih sekuat maut.
Serahkan semua kepada Tuhan! Kaum muda, tidak usah takut dengan masa depan! Titik awalnya bagus yaitu tergembala, kemudian jadi bintang yang sungguh-sungguh sampai kita bercahaya.

Ester tidak berbapa dan beribu, sebenarnya tidak ada harapan. Tetapi kalau dia menerima uluran tangan kanan Tuhan--tongkat kemurahan--, tidak ada yang bisa menghalanginya. Tuhan bisa melakukan jauh dari apa yang dia pikirkan. Kita juga, mungkin sekarang sudah tidak ada apa-apa lagi, kesempatan hanya mengangkat tangan kepada Tuhan.

Dia harus mati di kayu salib untuk mengalahkan maut, supaya Dia bisa mengulurkan tangan kepada kita. Dia tidak menipu kita. Yang sudah berhasil jangan sombong, tetapi tetap dalam tangan Tuhan semuanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Oktober 2021 (Sabtu Sore)
    ... Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku dan jangan kamu menghalang-halangi mereka sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Di sini murid-murid bukan hanya memarahi tetapi juga menghalangi anak kecil datang kepada Yesus sehingga tidak bisa dijamah oleh Tuhan tidak bisa dimeteraikan oleh Tuhan berarti dijamah oleh Antikris. Waspada Pelayan Tuhan yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019 (Rabu Sore)
    ... Tuhan dipacu untuk menjadi pandai hebat. Hatinya yang harus dipacu supaya menjadi tempatnya Roh Kudus karena Roh Kudus memiliki karunia yang melebihi apapun. Waspada Ada tiga macam roh yang lain--ini yang harus dibersihkan-- Matius . Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 Maret 2012 (Rabu Sore)
    ... Kita sudah membahas tentang mengutuk dalam ibadah-ibadah sebelumnya. Malam ini kita pelajari tentang bersumpah Matius janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Bersumpah dalam arti rohani adalah menyangkal Yesus sebagai kepala menolak Yesus sebagai kepala. Matius - Lalu datanglah seorang ahli Taurat ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Mei 2022 (Minggu Pagi)
    ... ke hadapan Tuhan sehingga terjadi penghukuman hujan api dan belerang atas Sodom dan Gomora sehingga menjadi laut mati tidak ada kehidupan sama sekali. Lukas - Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Oktober 2018 (Minggu Siang)
    ... yang disebut dengan firman pengajaran yang benar. Firman Allah yang mengungkapkan tentang segala sesuatu yang akan terjadi terutama tentang penghukuman yang akan melanda dunia--tiga kali tujuh penghukuman kiamat dan neraka-- dan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Ini yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 November 2014 (Rabu Sore)
    ... yang kedua' artinya orang yang tidak menderita apa-apa saat kematian kedua orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Sebaliknya kalau namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan berarti masuk dalam kematian kedua neraka. Kita lihat juga di dalam kitab Wahyu Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya yaitu setiap orang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Juni 2018 (Selasa Sore)
    ... mereka. Dalam Perjanjian Lama Imam Besar Harun masuk Ruangan Maha Suci setahun sekali untuk mengadakan pelayanan pendamaian dengan membawa darah dan dupa. Imam Besar memercikkan darah dua kali percikan darah di atas Tabut dan di depan Tabut sehingga terjadi shekinah glory sama dengan kemuliaan Tuhan kelepasan dari dosa untuk bangsa Israel. . ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Desember 2016 (Minggu Pagi)
    ... Sorga. Nanti pakaian putih juga harus dipakai oleh gereja Tuhan untuk terangkat ke awan-awan yang permai sampai terangkat ke takhta Sorga. Proses mendapat pakaian putih bermata-mata Hamba Tuhan pelayan Tuhan harus selalu berada di Ruangan Suci. Imamat Janganlah ia keluar dari tempat kudus supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 17 Agustus 2017 (Kamis Siang)
    ... yang berkenan kepada Tuhan Mati. Yohanes Aku berkata kepadamu Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati ia tetap satu biji saja tetapi jika ia mati ia akan menghasilkan banyak buah. Artinya menyangkal diri perobekan daging sama dengan berkata tidak pada segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Februari 2017 (Senin Sore)
    ... sebagai Anak Domba yang tersembelih mendorong kita untuk selalu berdamai--selalu mengalami pendamaian penebusan dari dosa-dosa--sehingga kita bisa tersungkur menyembah Tuhan. Penyembahan di bumi harus sama dengan di sorga semua kegiatan rohani di bumi harus merupakan pantulan dari sorga. Kalau tidak akan sia-sia sebab tujuan kita adalah masuk sorga. Kalau ibadah tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.