Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 7: 17
7:17. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Kita belajar tentang aktivitas Tuhan di takhta sorgayaitu:

  1. Ayat 15b-16: membentangkan kemah-Nya; sama dengan mengembangkan sayap-Nya atas hidup kita; naungan sayap Tuhan atas kehidupan kita mulai sekarang sampai naungan kekal di takhta sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juni 2018sampai Ibadah Doa Surabaya, 06 Juli 2018).

  2. Ayat 17: Tuhan tampil sebagai Gembala yang baik untuk menggembalakan dan menuntun kita ke mata air kehidupan/sungai air kehidupan, itulah takhta kerajaan sorga yang kekal selamanya; tempat penggembalaan terakhir (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Juli 2018).
    Wahyu 22: 1
    22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luardari takhta Allahdan takhta Anak Domba itu.

    Sungai air kehidupan mengalir dari takhta Allah, berarti mata air kehidupan ada di takhta Allah.

AD. 2
Tuhan menggembalakan dan menuntun kita ke takhta Allah di mana tidak ada setetespun air mata--'Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka'.

Wahyu 21: 4
21:4. Dan Ia akan menghapus segala air matadari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Tidak ada air mata lagi sama dengan tidak ada lagi maut/kebinasaan.
Jadi firman penggembalaan yang kita dengar setiap ibadah sedang menggembalakan dan menuntun kita ke takhta sorga di mana tidak ada air mata dan maut lagi; berarti kita hidup kekal selamanya.
Ini gunanya firman penggembalaan yang diulang, maju, diulang lagi, maju, sampai tidak ada air mata lagi.

Di manatempat yang tidak ada maut di dunia ini--kita dituntun mulai dari sekarang--? Di bawah kaki Yesus.
1 Korintus 15: 25-26
15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

'Ia' = Yesus.
Jadi firman penggembalaan menggembalakan dan menuntun kita untuk selalu berada di bawah kaki Yesus.

Praktik selalu berada di bawah kaki Yesus:

  1. Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal--seharga tiga ratus dinar. Artinya masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (sudah diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Agustus 2018).
    Memang ditandai pengorbanan yang besar, tetapi ada jaminan tidak ada maut lagi di sana.

    Kegerakan pelayanan pembangunan tubuh Kristus sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.

    "Yang belum melayani, nanti sesudah tanggal 18 Agustus (baptisan air), hari Minggunya (tanggal 19) langsung penataran calon imam. Yang sudah melayani juga penataran. Hari Minggu, Rabu dan Jumat ada penataran. Sesudah itu penumpangan tangan. Mari, kita diberi kesempatan untuk melayani Tuhan. Yang sudah melayani, mari melayani lebih sungguh-sungguh lagi."

    Memang harus ditandai pengorbanan-pengorbanan. Tiga ratus dinar adalah gaji satu tahun, ini benar-benar pengorbanan yang besar, juga bisa dikatakan sebagai pengorbanan seluruh hidup.

  2. Yohanes 11: 32
    11:32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

    Mereka sudah mengirim berita kepada Yesus saat Lazarus masih sakit, tetapi Yesus sengaja tidak datang sampai Lazarus mati bahkan mati empat hari, dan nanti Lazarus akan dibangkitkan oleh Yesus.
    Dulu mengirim berita kepada Yesus, bagi kita sekarang bentuknya adalah kita berdoa.

    'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati'= kehendak Maria adalah Lazarus tidak mati, tetapi kehendak Tuhan, mati.

    Praktik kedua berada di bawah kaki Yesus: tersungkur di kaki Yesus= menyembah dengan hancur hati untuk menerima kehendak Tuhan.
    Banyak kita hancur hati karena persoalan, penyakit, pekerjaan, ekonomi, studi dan lain-lain, silakan, tetapi harus lebih ditingkatkan lagi kalau mau bebas dari maut yaitu kita harus menyembah dengan hancur hati untuk menerima kehendak Tuhan yang bertentangan dengan kehendak daging.

    Ini sama dengan Yesus yang menyembah dengan hancur hati di taman Getsemani, sampai peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Yesus juga menyatakan kehendak-Nya: Ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.
    Hati-hati! Ada ajaran yang berkata: Yesus tidak berdosa, tidak perlu percikan darah.Salah! Di Getsemani Ia mengalami percikan darah.

    Markus 14: 35-36
    14:35. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoasupaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
    14:36. Kata-Nya: "
    Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

    'Ya Abba, ya Bapa'= menerima kehendak Tuhan.
    Kehendak daging Yesus: Ambillah cawan ini dari pada-Ku--tidak usah salib karena Ia tidak berdosa.
    'tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki." = perobekan daging.
    Doa penyembahan dengan hancur hati adalah proses perobekan/penyaliban dagingdengan segala keinginan, hawa nafsu, dan tabiatnya, yaitu:

    • Markus 14: 33-34
      14:33. Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
      14:34. lalu kata-Nya kepada mereka: "
      Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."

      'Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya' = sedih sampai putus asa, kecewa.

      Yang pertama: ketakutan.
      Artinya: takut pada sesuatu di dunia sehingga seringkali kita melawan Tuhan; mengorbankan Tuhan.

      Ini yang harus dirobek dalam doa penyembahan, sehingga tabiat takut pada sesauatu di dunia menjadi takut akan Tuhan, artinya: kita tidak melawan Tuhan--tidak berbuat dosa--, tetapi rela mengorbankan apa saja untuk Tuhan.
      Contohnya: Abraham taat kepada Tuhan (takut akan Tuhan) untuk mempersembahkan anaknya.

    • Yang kedua: 'hati-Ku sangat sedih'= kesedihan hati. Hati-hati ini juga berpengaruh. Kesedihan dalam sengsara, penderitaan, dan yang paling tinggi karena ditinggal oleh orang-orang yang kita kasihi, banyak kali sampai putus asa, kecewa, dan meninggalkan Tuhan.

      Harus dirobek untuk bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan; dalam penderitaanpun kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan, dan tidak meninggalkan Tuhan.
      Saat kita sedih, susah karena sesuatu, lalu kita tersungkur di hadapan Tuhan, saat itu kita bisa mengucap syukur kepada Tuhan (tetap bersama Tuhan; tetap memilih Tuhan).

    • Yang ketiga: 'tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.' = kehendak daging. Harus dirobek sampai bisa berseru: Ya Abba, ya Bapa,artinya taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhanyang bertentangan dengan kehendak daging; taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

      Waktu di taman Getsemani, setelah Yesus taat, malaikat datang memberi kekuatan kepada-Nya.
      Lukas 22: 42-43
      22:42. "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
      22:43. Maka
      seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

      Sekarang, kalau kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--berseru:Ya Abba, ya Bapa--, Roh kudus akan dicurahkan bagi kita, dan memenuhi kita.
      Roma 8: 15
      8:15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"


    Mari, kita menyembah dengan hancur hati untuk menerima kehendak Tuhan; perobekan daging mulai dari ketakutan, kesedihan, sampai berseru: Ya Abba, ya Bapa,dan Roh Kudus dicurahkan bagi kita--Roh Kudus mengurapi dan memenuhi kehidupan kita.

    Hasilnya:

    • Yesaya 35: 3-6
      35:3. Kuatkanlah tangan yang lemah lesudan teguhkanlah lutut yang goyah.
      35:4. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "
      Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
      35:5. Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.
      35:6. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab
      mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;

      Ayat 3-4= ada kekuatan.
      Ayat 5 =ada mujizat.
      'mata air memancar di padang gurun'= Roh Kudus. Kalau air tidak memancar di padang gurun, akan kering, tidak ada kekuatan, tidak ada mujizat pembaharuan, tetapi hanya menunggu kebinasaan.
      Tetapi kalau Roh Kudus dicurahkan sekalipun kita kering saat ini, kita masih bisa menyembah dengan hancur hati untuk mengalami perobekan daging--takut akan Tuhan, mengucap syukur, dan taat.

      Mungkin ada kelemahan lain (kebimbangan, mempertahankan kehendak sendiri), yang juga membuat kering, tetapi kalau bisa dirobek, maka ada air yang mengalir (Roh Kudus mengalir).

      Hasil pertama: Roh Kudus memberikan kekuatan ekstrakepada kita sehingga:

      1. Kita menjadi kuat teguh hati--'Kuatkanlah hati'--, artinya:

        1. Kita tetap berpegang pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. Jangan sampai kita diombang-ambingkan oleh ajaran lain.
        2. Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Yesus apapun yang dihadapi.
          Setelah perkataan keras dari Yesus, banyak murid mengundurkan diri dan tinggalkan Yesus (tinggalkan ajaran yang benar untuk mengikuti kehendak sendiri/kehendak setan).

      2. Tangan menjadi kuat--'Kuatkanlah tangan yang lemah lesu'--= tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita. Tangan yang sudah lemah lesu, kuat kembali.

      3. Lutut dikuatkan--'teguhkanlah lutut yang goyah'-, supaya tetap bisa berdiri di atas kurban Kristus, artinya:

        1. Tetap hidup benar dan suciapapun yang kita hadapi; tidak berbuat dosa; tidak memberi kesempatan kepada dosa atau setan. Ini sudah tidak bisa dijatuhkan; tidak bisa digoyahkan oleh apapun juga, seperti perempuan berdiri di atas bulan berwana merah (berdiri di atas kurban Kristus).
          Kalau goyah, akan berbuat dosa.

          Kita tidak memberikan kesempatan untuk jatuh dalam dosa. Kalau sudah menyerempet dosa, stop, kalau memberi kesempatan pada setan, kita akan diseret sampai jatuh. Memang sakit bagi daging tetapi kita berdiri di atas kurban Kristus--jangankan jatuh, goyahpun tidak. Tuhan tolong.

        2. Kita tidak menyangkal Tuhanapapun yang kita hadapi.

    • Yesaya 35: 5-6
      35:5. Pada waktu itu
      mataorang-orang buta akan dicelikkan, dan telingaorang-orang tuli akan dibuka.
      35:6. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan
      mulutorang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;

      Hasil kedua: mujizat rohani: pembaharuan hidupdari manusa daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, terutama panca indera--kita ambil tiga--: telinga, mulut, dan mata.

      Kalau telinga baik, mulut dan mata akan baik.
      Jangan kering, tetapi harus dialiri air. Kalau telinga kering, telinga akan mendengar gosip. Kalau dialiri oleh Roh Kudus, telinga akan menjadi baik.

      1. Telinga yang baik= hanya mendengar dan dengar-dengaran pada suara Tuhan/firman pengajaran yang benar. Jangan mau mendengar yang tidak benar! Kalau mendengar yang tidak benar, biarpun kita hebat, pasti memilih yang tidak benar.
        Eutikhus duduk di jendela, dia lihat rasul Paulus, tetapi akhirnya jatuh ke luar. Sungguh-sungguh! Kita menjaga, karena kita lemah. Jangan berikan kesempatan kepada setan.

      2. Kalau telinga baik, mulut akan baik= berkata benar dan baik.
        Mulut bersaksi dan menjadi berkat bagi orang lain.

        Kalau telinga dan mulut baik, Tuhan akan menjadikan semua baik, berhasil dan indah.
        Markus 7: 37
        7:37. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

        Tidak mau mendengar pengajaran yang benar, malah mendengar ajaran yang salah sama dengan tuli--telinganya rusak. Jangan diikuti!

        Bisu= tidak ada kata-kata yang rohani--tidak menyejukan--; selalu perkataan yang jasmani atau menghakimi orang lain.

        Hati-hati! Tuli dan bisu merupakan penyakit yang gampang menular.

        "Saya sudah perintahkan di Malang, ada anak yang sulit bicara, harus diajari bicara yang benar. Ngomongnya tidak jelas, akhirnya malah saya yang ikut cara bicaranya dia. Cepat menular. Hati-hati! Termasuk saya sebagai hamba Tuhan, kalau saya tuli--tidak mau dengar yang benar, malah dengar yang salah--dan bisu--bicaranya tidak ada nilai rohani; yang jasmani saja, bahkan melemahkan--, yang baik akan jadi hancur. Pelayanan baik jadi hancur."

        Kalau telinga dan mulut baik, yang hancur akan jadi baik; pelayanan, nikah, ekonomi yang hancur jadi baik, berhasil, indah sampai sempurna. Jangan ikuti yang tidak baik! Untuk apa memilih yang hancur?

      3. Kalau telinga baik, mata juga baik. Mata baik artinya hanya memandang kepada Tuhan; mulai dari memandang ladang Tuhan sampai menyembah Tuhan--mata hanya melihat Tuhan. Jangan melihat manusia dan apapun!
        Amsal 20: 12
        20:12. Telingayang mendengar dan matayang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

        'kedua-duanya dibuat oleh TUHAN' = dijadikan oleh Tuhan.

        Kalau telinga dan mata baik, kita akan mengalami kuasa penciptaan: dari yang tidak ada menjadi ada untuk memelihara kehidupan kita.

      Malam ini, kalau Roh Kudus mengalir, kita akan menjadi kuat teguh hati--'kuatkan tangan, kuatkan lutut'--, dan terjadi pembaharuan. Jaga panca indera!
      Jaga telinga, mata, dan mulut, supaya semuanya menjadi baik, berhasil, dan indah, sampai yang tidak ada menjadi ada.

      Mujizat jasmani juga akan terjadi: yang mustahil jadi tidak mustahil--buta jadi melihat, bisu bisa berkata-kata--di Getsemani Yesus berkata: Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu.

      Sampai terakhir, kalau Tuhan datang kembali kedua kali, Roh Kudus mengubahkan kita menjadi sempurna seperti Dia--tidak ada cacat cela lagi. Mulut tidak salah dalam perkataan, tetapi hanya bersorak sorai: Haleluya.
      kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali dengan sorak sorai: Haleluya. Kita digembalakan sampai di takhta sorga yang kekal selamanya. Tidak ada lagi maut dan air mata.

Kita menyembah di kaki Tuhan. Serahkan semua kepada Dia! Apa saja tabiat kita serahkan kepada Tuhan. Robek sampai berseru: Ya Abba, ya Bapa,maka Roh Kudus akan dicurahkan. Kita menjadi kuat, dan ada mujizat-mujizat yang terjadi. Kalau sudah kuat teguh hati, kuat tangan, dan kuat kaki, mujizat pasti terjadi.

Biar Roh Kudus yang menolong kita semua. Kalau sudah kuat, pasti ada pertolongan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 November 2019 (Sabtu Sore)
    ... dan malam sama dengan TAHBISAN YANG BERPESTA. Karena itu beribadah melayani Tuhan tidak boleh terpaksa dipaksa cemberut kesedihan dan lain-lain tetapi harus bersuasana pesta kebahagiaan sorga. Suasana pesta dalam ibadah pelayanan justru harus dilipat gandakan semakin bertambah-tambah sampai mencapai puncaknya yaitu perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai pada saat Yesus ...
  • Ibadah Jumat Agung Surabaya, 06 April 2012 (Jumat Pagi)
    ... Ibrani - . Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang tetapi marilah kita saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. . Sebab jika kita sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Agustus 2013 (Minggu Pagi)
    ... yang tidak tahan benturan. Jadi manusia daging mutlak harus hidup dalam urapan Roh Kudus supaya menang bersama Tuhan. Dari mana kita mendapatkan urapan Roh Kudus Dalam Perjanjian Lama dalam Keluaran - judul perikopnya adalah Mengenai minyak urapan yang kudus . Minyak urapan didapat dari minyak zaitun yang murni. Dalam Perjanjian ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Mei 2010 (Minggu Pagi)
    ... Oleh sebab itu nikah ini harus diperhatikan dan harus benar. Dulu manusia yang berdosa akan dihukum mati dan binasa. Tetapi setelah menerima injil keselamatan orang yang berdosa bisa percaya Yesus dan diselamatkan. Sesudah selamat banyak orang Kristen yang tertidur rohaninya sehingga akan ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali dan binasa. Matius ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 November 2015 (Minggu Sore)
    ... kita hadapi. Tetap hidup dalam kebenaran apapun yang sedang kita hadapi. Ada yang saat menghadapi pencobaan lalu tidak benar lagi. Tidak punya uang lalu korupsi. Ini tidak punya iman lagi sudah goyah dan roboh. Iman adalah kebenaran. Saat menghadapi keuntungan kita seringkali tidak benar. Tadi dalam kesaksian sampai pun mengendarai sepeda motor ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Juni 2014 (Kamis Sore)
    ... ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah apabila ia digoncang angin yang kencang. Angin kencang menunjuk pencobaan godaan. Contoh bintang yang gugur adalah Yudas yang tidak tahan menghadapi godaan uang. Yohanes - Tetapi Yudas Iskariot seorang dari murid-murid Yesus yang akan segera menyerahkan Dia berkata Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Juli 2016 (Sabtu Sore)
    ... pengikutan mempelai tidak bisa terpisah selama-lamanya. Praktik pengikutan mempelai kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus mulai dari nikah dalam penggembalaan antar penggembalaan sampai bangsa Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja Mempelai ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 September 2017 (Minggu Pagi)
    ... Bukti terpisah dari Tuhan adalah mulai bosan dan tidak setia dalam ibadah pelayanan bosan dalam membaca dan mendengar firman. Secara jasmani akan mulai ada masalah yang tidak selesai air mata kesusahan. Maut kematian kedua yaitu lautan api dan belerang neraka selamanya. Wahyu Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Mei 2017 (Sabtu Sore)
    ... Tuhan menyatakan dua tanda Tanda nabi Yunus untuk menyatakan kuasa Tuhan. Tanda Salomo untuk menyatakan hikmat Tuhan. ad. . Tanda nabi Yunus. Yunus dibuang ke laut masuk ke dalam perut ikan selama hari dan dikeluarkan kembali. Ini menunjuk pada tanda kematian dan kebangkitan. Pada mulanya Yunus mengalami kesengsaraan tetapi bukan karena mengalami pengalaman kematian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Maret 2012 (Kamis Sore)
    ... dilihat-Nya pula dua orang bersaudara yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya bersama ayah mereka Zebedeus sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya lalu mengikuti Dia. Yesus memanggil dan memilih murid yaitu Simon Petrus Andreas Yakobus dan Yohanes padahal di tempat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.