Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 11:9-10
11:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun tidak akan mendengarkan kamu, supaya mujizat-mujizat yang Kubuat bertambah banyak di tanah Mesir."
11:10 Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di depan Firaun. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.
Menjelang Israel keluar dari Mesir, penderitaan makin bertambah.
Sekarang, menjelang kedatangan Yesus kedua kali, maka dosa dan penderitaan makin bertambah. Untuk apa? Untuk menyatakan mujizat Tuhan yang makin besar, yaitu:
- Mujizat keubahan hidup oleh kekuatan pedang firman Allah, dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Sampai menjadi mempelai wanita Sorga yang siap sedia menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.
- Mujizat penghukuman Tuhan bagi kehidupan yang keras hati seperti Firaun.
Yang paling dahsyat adalah kematian anak sulung Mesir.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Sekarang menunjuk pada kematian rohani, yaitu menolak cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus atau firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sehingga siap untuk dibinasakan.
Wahyu 19:17-18,21
19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,
19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."
19:21 Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.
Kalau menolak pedang firman, maka akan masuk pesta pembantaian oleh pedang penghukuman Tuhan, sampai masuk neraka yang kekal selamanya.
Wahyu 20:10
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Mengapa gereja Tuhan keras hati sehingga menolak pedang firman seperti Firaun? Yaitu karena tidak tegas, bimbang. Lain kali Firaun menerima, lain kali Firaun ingkar saat hukuman dilewatkan. Akhirnya adalah pasti menolak pedang firman pengajaran yang benar.
1 Korintus 2:3-5
2:3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.
2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Syarat supaya tidak mengingkari pedang firman adalah menyampaikan/ mendengar firman pengajaran yang benar dengan takut dan gentar. Kita bertanggung jawab kepada Tuhan dan jemaat. Kita juga menyampaikan/ mendengar firman dengan urapan Roh Kudus, sehingga firman menjadi iman di dalam hati.
Kalau mendengar firman dengan kekuatan daging, kepandaian, pengalaman, dll, maka firman hanya menjadi pengetahuan dan akan diperdebatkan/ didiskusikan.
Kita harus waspada agar jangan bimbang terhadap firman pengajaran yang benar, ibadah pelayanan yang benar, penyembahan yang benar. Kalau sudah bimbang, maka pasti memilih yang tidak benar.
Juga jangan bimbang saat menghadapi penderitaan, kesulitan, pencobaan. Kalau bimbang, maka pasti mengambil jalan keluar sendiri di luar firman pengajaran yang benar. Ini berarti bukan jalan keluar, tetapi jalan buntu dan kebinasaan. Dalam penderitaan, iman kita harus semakin bertambah-tambah.
- Saat menghadapi keadaan terjepit, Daud malah menguatkan imannya kepada Tuhan, sehingga Tuhan yang berperang ganti Daud dan memberikan kemenangan bagi Daud. Apa yang hilang, ditemukan kembali. Apa yang sudah hancur, dipulihkan oleh Tuhan.
1 Samuel 30:6,17-19
30:6 Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannyakepada TUHAN, Allahnya.
30:17 Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta.
30:18 Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud.
30:19 Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali.
- Perempuan pendarahan dua belas tahun, secara jasmani menunjuk pada keadaan yang semakin memburuk dan mustahil. Secara rohani, berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Perempuan ini juga menguatkan imannya kepada Tuhan, sehingga Tuhan yang menolong.
Markus 5:25-29
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
- Sadrakh, Mesakh, Abednego menghadapi api yang dipanaskah tujuh kali, tidak ada lagi masa depan, tetapi mereka tetap menyembah Tuhan. Maka Tuhan menyertai mereka, memberi masa depan yang berhasil dan indah. Semua diselesaikan bahkan disempurnakan oleh Tuhan.
Tuhan memberkati.