Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Dari siaran tunda ibadah doa di Jayapura

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Saya berada di Jayapura, tetapi kita menjadi satu di dalam Tuhan; kita sama-sama mendengar firman, sama-sama menyembah Tuhan, dan menikmati kuasa Tuhan yang tidak bisa dibatasi oleh apapun.

Lukas 11: 44
11:44 Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kuburyang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."

Tuhan mengecam orang Farisi dan ahli Taurat, sebab sekalipun mereka beribadah melayani, tetapi mereka tidak mengutamakan firman pengajaran yang benar; mereka hanya mengutamakan perkara jasmani.
Salah satu kecaman Tuhan adalah orang Farisi dan ahli Taurat tampil seperti kuburan.

Ini juga harus menjadi kewaspadaan bagi kita di akhir zaman, jangan tampil seperti kuburan.

Tampil seperti kuburan artinya:

  1. Kemunafikan/kepura-puraan; terutama pura-pura berbuat baik untuk menutupi kekurangan dan kelemahan kita.
  2. Amsal 30: 15-16
    30:15.Si lintahmempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
    30:16.Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"

    (terjemahan lama)
    30:16. yaitu: kuburdan rahim yang mandul dan bumi, yang tiada kenyang dengan air, dan apipun tiada tahu berkata demikian: Telah cukuplah sudah!

    'dunia orang mati'= kuburan.

    Yang kedua: seperti lintah, yaitu egois--"Untukku!" dan "Untukku!"--; mencari kepentingan diri sendiri sekalipun merugikan orang lain--lintah itu menghisap darah, lintahnya kenyang, tetapi yang dihisap hampir mati.

  3. Tidak pernah puas; haus/kering rohani, seperti keadaan bangsa Israel di Rafidim.
    Waktu itu Israel berjalan dari Mesir melalui padang gurun menuju Kanaan. Satu waktu mereka tiba di Rafidim--tempat perhentian--, tetapi tidak ada air.

    Sekarang, perjalanan kita mengikuti dan melayani Tuhan bagaikan keluar melalui padang gurun dunia menuju Yerusalem baru. Banyak juga terjadi seperti Israel dulu yaitu tiba di Rafidim tetapi tidak ada air.

    Keluaran 17: 1
    17:1.Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahanke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada airuntuk diminum bangsa itu.

    'tempat persinggahan'= tempat perhentian.
    Tempat perhentian tetapi tidak ada air= kepuasan tanpa Roh Kudus, tetapi hanya karena perkara-perkara jasmani--bukan kepuasan sorga--, sehingga tetap tidak puas--selalu kurang terus; kuburan menganga terus; kering rohani.

Kepuasan sejati hanya ada di dalam Roh Kudus/air kehidupan. Tidak ada yang lain!

Praktik kehidupan yang kering/tidak puas:
Keluaran 17: 2-4
17:2.Jadi mulailah mereka itu bertengkardengan Musa, kata mereka: "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?"
17:3.Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlahbangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?"
17:4.Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: "Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!"

  1. Bersungut-sungutdan berbantah-bantah.
  2. Bertengkar; karena menuntut kepentingan diri sendiri--mereka butuh air.
    Sekarang banyak terjadi, sidang jemaat bertengkar dengan hamba Tuhan/gembala atau sesama hamba Tuhan, hanya karena kepentingan diri sendiri, bukan karena keselamatan dan kesempurnaan.

  3. 'Melempar batu'=

    1. Keras hati; menghakimi orang lain; hanya menyalahkan orang lain dan Tuhan, untuk menutupi dosanya.
    2. Tidak taat dengar-dengaran.

Kalau dilanjutkan, kering rohani akan menuju kematian rohani, dan harus masuk dalam kematian kedua; kebinasaan selamanya di neraka.

Jalan keluarnya:
Keluaran 17: 5-6
17:5.Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmuyang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.
17:6.Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itudan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.

  1. Dari pihak Tuhan: gunung batu harus dipukul oleh Musa dengan tongkat.
    Gunung batu= Yesus.
    1 Korintus 10: 4
    10:4.dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

    Tongkat= salib.
    Memukul gunung batu dengan tongkat= Yesus harus mati di kayu salibuntuk mencurahkan air kehidupan dari sorga kepada manusia--tadi gunung batu dipukul baru keluar air.

    Yohanes 16: 7
    16:7.Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghiburitu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

    'Aku pergi'= Yesus mati, bangkit dan naik ke sorga.
    Yohanes 19: 28-30
    19:28.Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
    19:29. Di situ ada suatu bekas penuh
    anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
    19:30. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan
    menyerahkan nyawa-Nya.

    Di atas kayu salib Yesus meminum air anggur asam yang pahit, dan sesudah itu Ia menyerahkan nyawa-Nya.
    Artinya: Yesus merasakan kehausan dan kepahitan kita semua karena dosa, bahkan Ia meminum--menanggung--semuanya di kayu salib.

    Hasilnya: Yesus mencurahkan anggur baru--Roh Kudus--kepada kita semua, supaya kita bisa merasakan kepuasan sejati dan kemanisan/kebahagiaan sorga.

  2. Dari pihak kita--terutama kita bangsa kairr--: harus memberi minum Yesus di kayu salib.
    Yohanes 4: 10, 16-18
    4:10.Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
    4:16.Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimudan datang ke sini."
    4:17. Kata perempuan itu: "
    Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
    4:18. sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini
    engkau berkata benar."

    Ini adalah cerita tentang perempuan Samaria--bangsa kafir--yang sudah lima kali kawin cerai dan selanjutnya (maaf) kumpul kebo. Ia bertemu Yesus di tepi sumur, dan Yesus meminta minum.

    Apa yang diminumkan pada Yesus? Air anggur asam. Artinya: kita harus mengaku dosapada Tuhan dan sesama dengan sejujur-jujurnya, apapun resikonya.
    Ayat 16-18= perempuan Samaria mengakui dosanya bahwa laki-laki yang bersama dia bukan suaminya, dengan resiko dilempari batu karena dia juga mengakui bahwa dia keturunan Yakub (Israel).
    Kita harus berani mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya apapun resiko yang kita hadapi. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi!

    Hasilnya: kita akan menikmati Roh Kudus yang sanggup mengubahkan kepahitan hidup kita menjadi kemanisan dan kepuasan sejati dari Yesus.

Malam ini, kejar Roh Kudus! Jangan berada di Rafidim--perhentian tanpa air--, dan hanya menuju pada kematian kedua; hanya bersungut, berbantah, bertengkar, dan melempar batu! Tidak perlu lagi seperti itu, apalagi melempar batu sembunyi tangan. Rugi! Itu hanya akan membuat kering rohani, jasmani, nikah dan pelayanan, sampai mati semuanya, bahkan binasa semuanya. Tidak ada gunanya.

Mari datang ke kayu salib; datang pada Yesus malam ini, serahkan dosa-dosa, akui semua, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, dan air Roh Kudus akan membuat kita puas.

Praktik mengalami kepuasan sorga oleh Roh Kudus:

  1. Bersaksi.
    Yohanes 4: 39
    4:39.Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

    Kita bersaksi tentang:

    • Apa yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita bangsa kafir, yaitu mengubahkan dari manusia jahat dan najis menjadi manusia benar; nikahnya benar.
    •   Pertolongan Roh Kudus atas diri kita, nikah, pekerjaan, dan pelayanan kita.

    Yohanes 7: 37-38
    7:37.Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
    7:38. Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci:
    Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."

    Kegunaan bersaksi:

    • Memantapkann/menginventaris kesaksian, sehingga kesaksian kita akan lebih meningkat; pertolongan lebih meningkat; keubahan lebih meningkat.
      Diubah a, bersaksi, diubah b, bersaksi b, sampai sempurna--seperti naik tangga.

      Kalau ditolong tetapi tidak bersaksi, tidak akan mengalami lagi, dan malah turun.

    • MENGALIRKANRoh Kudus ke tempat yang kering--sesama yang dalam kekeringan jasmani dan rohani--, supaya mereka juga bisa dipuaskan dan diselamatkan--seperti kesaksian dari perempuan Samaria membuat banyak orang datang pada Yesus dan diselamatkan.

    Inilah kegunaan kesaksian: untuk diri sendiri luar biasa, dan untuk orang lain juga luar biasa.

  2. Menyembah Tuhan.
    Yohanes 4: 14
    4:14.tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

    Memancar= ke atas; Roh Kudus memancar ke atas, itulah doa penyembahan.

    Roma 8: 26
    8:26.Demikian juga Roh membantu kitadalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

    Dalam urapan Roh Kudus kita menyembah Tuhan dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan (berbahasa Roh atau hancur hati).
    Perempuan Samaria ini jelas hancur hati, merasa bejana tanah liat yang hancur berkeping-keping, banyak kesalahan dan kekurangan, merasa tidak layak, tidak mampu. Siapa kita mau terlepas dari dosa dan menghadapi Rafidim? Hanya bejana yang hancur, mau dibuat apa? Tidak mampu, tidak berharga apa-apa, dan hanya untuk diinjak-injak, sehingga kita bisa mengangkat tangan pada Tuhan, bergantung pada belas kasih Tuhan, dan Ia akan mengulurkan tangan Roh Kudus kepada kita.

    Roma 8: 27-28
    8:27.Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
    8:28.Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikanbagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk mendatangkan kebaikan, artinya: Dia sanggup mengubahkan yang hancur menjadi baik. Seperti Ayub--bangsa Israel--hancur-hancuran menjadi baik; perempuan Samaria--bangsa kafir--hancur-hancuran menjadi baik. Tidak ada yang mustahil malam ini. Gagal menjadi berhasil dan indah, siapapun kita; busuk menjadi harum; mustahil menjadi tidak mustahil. Semua diselesaikan oleh Roh Kudus.

    Sampai jika Yesus datang kembali, kita diubahkan jadi sempurna sama mulia dengan Dia--air kehidupan MEMANCARke atas; ada pertemuan di udara.

    "Tadi isteri saya berkata: Iya, kalau kita di sini, jemaat di Malang, Surabaya, dan di mana-mana mendengar siaran langsung, ini latihan pertemuan di udara."

    Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai, sampai Yerusalem baru selamanya.

Jangan sampai terjadi perhentian di luar Roh Kudus!
Biarpun hebat, tanpa Roh Kudus semua sia-sia, apalagi kita bangsa kafir, tanpa Roh Kudus hanya seperti perempuan Samaria yang lima kali kawin cerai.

Tetapi kalau ada Roh Kudus, yang hancur menjadi baik, busuk menjadi harum, gagal menjadi berhasil, mustahil menjadi tidak mustahil, sampai sempurna, bertemu Dia di awan-awan yang permai; bertemu kekasih kita di awan-awan yang permai, sampai masuk Yerusalem baru.
Kekeringan apapun yang melanda kita, Roh Kudus mampu menolong.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang I, 19 Februari 2009 (Kamis Malam)
    ... dibagikan pada tetangganya. Artinya sekarang jika kita menerima berkat keselamatan kita harus membagi kepada orang lain yaitu bersaksi pada orang lain. Bersaksi adalah bukti bahwa kita memiliki kelimpahan atau selamat. Sebaliknya orang yang tidak mau bersaksi itu sama dengan berkekurangan bahkan keselamatannya diragukan. Keluaran Petrus Domba-domba ini dikurung selama hari ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 April 2012 (Minggu Pagi)
    ... Sebab jikalau kamu melakukannya kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus. Panggilan dan pilihan Tuhan hak penuh untuk masuk Kerajaan Sorga yang kekal. Bagi yang belum melayani kita berdoa supaya bisa mendapat panggilan dan ...
  • Ibadah Persekutuan Tentena II, 01 Februari 2023 (Rabu Pagi)
    ... yang lain bisa dipatuk. Yohanes Pada mulanya adalah Firman Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa penuh kasih karunia dan kebenaran. Dalam persekutuan tubuh Kristus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 September 2010 (Sabtu Sore)
    ... diri. Berdiam diri artinya memeriksa diri sendiri Jika tuduhan itu benar kita harus mengaku kepada Tuhan dan sesama sehingga kita bisa diampuni dan darah Yesus menutupi dosa sehingga setan tidak dapat menuduh kita. Jika tuduhan itu salah kita tetap harus berdiam diri. Fitnahan bagi orang benar akan menjadi suatu berkat sehingga kita ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 November 2009 (Minggu Pagi)
    ... MARTA Gambaran kehidupan yang sibuk sekali melayani namun tidak mendengar dan tidak dengar-dengaran pada Firman Pengajaran yang benar tidak mau mendengar Firman yang penting melayani tanpa arah menuju Yesus sebagai Kepala Firman adalah komando dalam pelayanan kita. Kalau kita melayani tanpa Firman Tuhan tidak menjadi Kepala dalam pelayanan justru diri ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 November 2024 (Minggu Pagi)
    ... Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini Suatu waktu tidak ada kesempatan lagi untuk membaca dan mendengar firman artinya Pada saat itu terjadi kelaparan rohani. Matius Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Juni 2016 (Kamis Sore)
    ... tangan-Ku ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi melainkan percayalah. Tomas menjawab Dia Ya Tuhanku dan Allahku Kata Yesus kepadanya Karena engkau telah melihat Aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya. Waspada ada iman yang tidak sehat iman karena melihat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Agustus 2013 (Selasa Sore)
    ... penyembahan yang benar. Dua hal ini pengajaran dan penyembahan tidak bisa dipisahkan. Pengajaran tanpa doa penyembahan sama dengan ahli Taurat yang hanya menjadi pengetahuan untuk diperdebatkan. Sebaliknya penyembahan tanpa pengajaran yang benar sama dengan suatu kekejian. Amsal Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum juga doanya adalah kekejian. Penyembahan yang benar harus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Desember 2019 (Rabu Sore)
    ... yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Hati harus disucikan sehingga lebih bahagia memberi dari pada menerima. Keinginan najis percabulan. Kepahitan iri hati kebencian tanpa alasan dendam dan lain-lain. Kalau hati disucikan kita akan mengalami naungan Tuhan. Penyucian dari perbuatan-perbuatan dosa dan puncaknya dosa yaitu dosa makan minum merokok mabuk narkoba dan kawin mengawinkan percabulan nikah ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 Oktober 2018 (Kamis Sore)
    ... kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman karena sama seperti Dia kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut ia tidak sempurna di dalam kasih. Bukti memiliki kasih yang sempurna adalah tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.