Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 5
4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyaladi hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

Di pulau Patmos, rasul Yohanes melihat tujuh obor yang menyala-nyala: itulah ketujuh Roh Allah. Bukan berarti Roh Allah ada tujuh, tetapi ini menunjuk pada Roh Allah dengan tujuh manifestasinya/tujuh wujudnya, yaitu:
Yesaya 11: 1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2
Roh TUHAN(1)akan ada padanya, roh hikmat(2)dan pengertian(3), roh nasihat(4)dan keperkasaan(5), roh pengenalan(6)dan takut akan TUHAN(17;
11:3
ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

  1. Roh TUHAN--bukan roh setan, roh daging, atau roh dunia.
  2. Roh hikmat.
  3. Roh pengertiaan.
  4. Roh nasihat.
  5. Roh keperkasaan.
  6. Roh pengenalan.
  7. Roh takut akan TUHAN. Ini adalah puncaknya.

Inilah Roh Allah dengan tujuh manifestasinya, yaitu sampai Roh takut akan TUHAN. Hari-hari ini biarlah semua kita dapatkan semuanya: Roh hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan. Ada semua, tetapi semuanya harus ditambah dengan takut akan TUHAN.

Sebenarnya, setan memiliki ini semua. Setan ini asalnya dari penghulu malaikat yang memiliki Roh TUHAN, Roh hhikmat, Roh nasihat, Roh pengertian, tetapi sayang ia tidak takut akan TUHAN--sombong--, dan malah melawan TUHAN. Di situlah kejatuhan stan.

Ayat ini bicara Yesus. Kelebihan Yesus di sini adalah sekalipun Dia hebat: memiliki hikmat, keperkasaan, tetapi Ia tetap takut akan TUHAN.

Malam ini, biarlah kita mohon Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya menguasai kita, sehingga kita TAKUT AKAN TUHAN--'ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN; dalam terjemahan lama: iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan.'

Wahyu 14: 7
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Kehidupan yang takut akan TUHAN--memiliki tujuh obor: Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya--adalah kehidupan yang selalu memuliakan TUHAN; tidak akan pernah memalukan dan memilukan TUHAN.
Kalau tidak takut akan TUHAN, berarti sama seperti setan; punya hikmat, kekuatan, lalu sombong, dan langsung ia jatuh.

Bukti kita mempunyai Roh Kudus bukan hanya berbahasa roh --salah satu bukti kita dipenuhi Roh Kudus adalah kita bisa berbahasa Roh sesuai dengan kehendak Roh Kudus. Tetapi selanjutnya, kehidupan yang dikuasai Roh Kudus adalah kehidupan yang takut akan TUHAN--kehidupan yang memuliakan TUHAN; tidak akan pernah memilukan dan memalukan TUHAN.

Praktik memuliakan TUHAN dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Amsal 3: 9-10
    3:9
    Muliakanlah TUHAN dengan hartamudan dengan hasil pertamadari segala penghasilanmu,
    3:10
    maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

    Praktik pertama memulaikan TUHAN: dimulai dari yang jasmani dulu, yaitu kita memuliakan TUHAN dengan hartakita, yaitu:

    • Memberikan persembahan sulung kepada TUHAN.
    • Memberikan persepuluhan dan persembahan khusus--mengembalikan milik TUHAN.
    • Memberi kepada sesama yang membutuhkan--sedekah. Ini juga akan dituntut oleh TUHAN: Ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum. Ini adalah milik sesama yang harus kita kembalikan.

    Inilah artinya kita memuliakan TUHAN dengan harta kita. Uang/harta adalah perkara paling kecil di dalam rumah TUHAN.

    Hasilnya: TUHAN memelihara kita, artinya:

    • Secara rohani:
      'lumbung-lumbungmu'=>tempat gandum--gandum menunjuk pada firman Allah; 'air buah anggurnya'=>menunjuk pada urapan Roh Kudus:

      1. TUHAN memelihara hidup kita secara rohani lewat makanan firman Allah dan urapan Roh Kudus.
        Ini yang memberikan kepuasan kepada kita--kenyang secara rohani--yaitu benar-benar ada kepuasan dan kebahagiaan sorgayang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia ini.

        Dalam keadaan apapun kita bisa bahagia kalau ada firman--yang bisa kita makan--dan Roh Kudus--yang bisa kita minum--, sehingga kita tidak mencari kepuasan-kepuasan di dunia.

        Banyak kali kita mencari kepuasan di dunia, sehingga bisa jatuh dalam dosa-dosa.

      2. Firman dan Roh Kudus juga menjadi dua sayap burung nasar yang besar, yang bisa menyingkirkankita dari antikris yang akan berkuasa di bumi.
        Kalau antikris berkuasa 100% di bumi, maka ijazah, deposito tidak berlaku. TUHAN memelihara kita lewat dua sayap burung nasar yang besar, yang akan menyingkirkan ktia ke padang gurun, jauh dari mata antikris; kita dipelihara dan dilindungi TUHAN selama 3,5 tahun dengan firman pengajaran dan perjamuan suci.

      Inilah pentingnya memuliakan TUHAN dengan harta. TUHAN berikan yang rohani terlebih dulu untuk kita konsumsi, yaitu firman dan Roh Kudus, sehingga kita mengalami kepuasan dari sorga dan dua sayap burung nasar yang besar akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi.

    • Secara jasmani: TUHAN sanggup memeliharahidup kita sampai berkelimpahan ('lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluapdengan air buah anggurnya').

      Berkelimpahan, bukan dilihat dari berapa juta dan lain-lain, tapi kita selalu mengucap syukur kepada TUHAN.

    Inilah kehidupan yang memuliakan TUHAN. Dia terpelihara oleh TUHAN.
    Sebaliknya, kalau memilukan/memalukan TUHAN, air bah akan datang. Pada waktu zaman Nuh, manusia bukan dipelihara oleh TUHAN, tetapi dihukum.

    Kalau memuliakan TUHAN, akan ada pemeliraan secara jasmani dan rohani, sampai selalu mengucap syukur kepada TUHAN.

    Inilah kehidupan yang memiliki Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya--sampai takut akan TUHAN--, yaitu selalu memuliakan TUHAN.
    Praktik memuliakan TUHAN dimulai dari harta dulu.

    Jangan katakan: 'Oh saya serahkan hidup saya.' Yang jasmani dulu!

    "Saya juga sebagai hamba TUHAN. Kalau tidak berani memuliakan TUHAN dengan yang jasmani--uang--, tidak akan bisa lanjut lagi. Mulai dari saya, bukan saudara."

    Dari yang kecil dulu, baru bisa memuliakan TUHAN dengan tubuh kita. Kerajaan sorga itu teratur, dari kecil sampai besar. Muliakan TUHAN dengan uang dulu, baru dengan tubuh kita; menyerahkan tubuh kita yang lebih besar dari uang.

  2. 1 Korintus 6: 19-20
    6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu,
    Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
    6:20
    Sebab kamu telah dibelidan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

    'Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah'= Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya.
    'kamu bukan milik kamu sendiri'= kita sudah dibeli dengan darah Yesus.

    Praktik kedua memuliakan TUHAN: kita memuliakan TUHAN dengan tubuh, jiwa, dan roh--kehidupan--kita yang sudah dibeli oleh darah Yesus.

    Kalau sudah dibeli oleh TUHAN, berarti kita harusmelakukan kewajiban kepada TUHAN,; memuliakan TUHAN adalah kewajiban kita, karena kita sudah dibeli oleh darah Yesus.

    Kita melakukan kewajiban kepada TUHAN--memuliakan TUHAN--lewat:

    • Matius 5: 16
      5:16 Demikian hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmuyang baik dan memuliakanBapamu yang disorga.

      Kewajiban yang pertama kepada TUHAN: kita harus melakukan perbuatan-perbuatan yang baik baik:

      1. Perbuatan yang menjadi berkat bagi orang lain.
      2. Tidak merugikan orang lain.
      3. Sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
        Seperti Yesus yang tidak bersalah, tetapi Ia rela untuk disalib; semua berbuat jahat, tetapi Ia berbuat baik--mau menyelamatkan--dan yang terakhir Ia berkata: 'Ya Bapa, ampunilah mereka.'

      4. Memberi bantuan kepada orang lain.

      Ini benar-benar memuliakan TUHAN, bukan memilukan TUHAN.
      Kita bertanggungjawab untuk melakukan kewajiban kepada TUHAN. Kita sudah dibeli oleh TUHAN, karena itu semuanya untuk memuliakan TUHAN.

      Kalau melakukan perbuatan jahat, justru memilukan dan memalukan TUHAN.

    • Ibrani 13: 15-16
      13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu
      ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
      13:16
      Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

      Kewajiban yang kedua kepada TUHAN:'ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya'= kita memiliki perkataan yang baik: perkataan kesaksian, perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain, dan perkataan yang benar.

      Ini yang banyak ditunggu. Orang-orang dalam kesulitan dan penderitaan menunggu perkataan kesaksian kita. Apa yang kita alami, mari saksikan. Bukan bergosip atau yang lainnya.

      Perkataan yang tidak baik hanya akan memilukan dan memalukan TUHAN.
      Jangan ada lagi dusta, gosip dan lain-lain!

    • 1 Korintus 7: 23
      7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.

      'janganlah kamu menjadi hamba manusia.'=> menjadi hamba TUHAN.

      Kewajiban ketiga kepada TUHAN: kita menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang taat dengar-dengaran dan setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.

      Ini kewajiban kita. Kalau kita sudah dibeli, mari layani TUHAN apapun jabatan yang TUHAN berikan kepada kita! Kita melakukan kehendak TUHAN, bukan kehendak sendiri. Kalau melakukan kehendak sendiri, berarti belum dibeli.

      Kalau sudah dibeli, kita taat dengar-dengaran sesuai kehendak TUHAN; melayani sesuai dengan kehendak TUHAN.

      Kalau kita sudah melakukan kewajiban, jangan menuntut hak!Kita sudah dibeli, bagaimana mungkin masih menuntut hak? Kalau kita melakukan kewajiban dan tidak menuntut TUHAN, TUHAN tidak akan menipu kita.

      Dia sudah membeli kita kehidupan yang tidak berharga ini dengan harga yang mahal--darah-Nya sempurna--, setelah itu kalau kita melakukan kewajiban tanpa menuntut hak, Dia tidak lupa, haknya akan dikembalikan lagi kepada kita.

      Sebenarnya, seperti di perjanjian lama, kalau budak belian sudah dibeli, tugasnya hanya bekerja terus, tidak ada lagi haknya.
      Tetapi Yesus luar biasa. Kita kehidupan yang tidak berharga sudah Dia beli dengan harga mahal untuk ditebus dan diperbaiki, dan kalau kita melakukan kewajiban kepada TUHAN--ada perbuatan baik, perkataan baik, dan ada pelayanan/tahbisan yang baik: beribadah melayani dengan taat dan setia berkobar-kobar--, maka hak dan upah kita ada di tangan TUHAN dan akan dikembalikan kepada kita.

      Yesaya 49: 3-4
      49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
      49:4 "
      Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

      Jangan takut! Jangan menuntut hak kepada TUHAN, tetapi lakukan saja kewajiban kita! Urusan kita adalah melakukan kewajiban kepada TUHAN; hanya memuliakan dan mengagungkan TUHAN. Nanti, hak dan upah ada di dalam tangan TUHAN. TUHAN tidak pernah menipu kita!

      Seringkali, kesalahan kita adalah kita meninggalkan ibadah pelayanan untuk mengurus yang lainnya. Bukan berarti tidak boleh bekerja, sekolah, kuliah dan lain-lain. Harus usaha yang keras, tetapi jangan sampai meninggalkan ibadah pelayanan.

      Dahulukan dulu kewajibankita kepada TUHAN, sebab kita sudah dibeli.
      Kalau hanya untuk kerja atau kuliah bahkan jadi profesor, TUHAN tidak mau membeli kita dengan darah-Nya. Orang di luar TUHAN, profesornya lebih banyak, tidak usah dibeli.

      Mengapa TUHAN membeli kita kehidupan yang tidak berharga ini? Supaya kita bisa memulikan TUHAN--menjadi hamba TUHAN/pelayan TUHAN. Itu tujuan utamanya, jangan salah!

      "Sama seperti kalau saudara beli mobil, lalu ditanya: 'Untuk apa?': 'Untuk taruh pakaian.' Kalau hanya untuk taruh pakaian, tidak perlu beli mobil 500 juta. 1 juta sudah cukup untuk beli lemari. Begitu juga dengan TUHAN. Kalau tujuan kita hanya untuk kuliah sampai jadi profesor, kerja sampai jadi jutawan, maka TUHAN tidak usah membeli kita dengan darah-Nya yang mahal. Orang di luar TUHAN banyak yang kaya."

      Jadi, bukan tidak boleh kerja atau kuliah, tetapi jangan lupa kewajiban kita kepada TUHAN sebagai kehidupan yang sudah dibeli. Jangan berhutang kepada TUHAN!

      Urusan kita nomor satu adalah melakukan kewajiban kepada TUHAN. Dan TUHAN tidak menipu. Kalau kita sudah melakukan kewajiban kita kepada TUHAN, maka hasilnya: hak dan upah kita ada di tangan TUHAN, baik untuk hidup sekarang bahkan sampai hidup kekal. TUHAN tidak pernah menipu kita!


    Inilah kehidupan yang takut akan TUHAN--memiliki tujuh obor menyala-nyala. Dulu, Musa melihat sorga di atas gunugn Sinai dan TUHAN perintahkan Musa membuat Tabernakel di bumi, dan di dalamnya ada pelita emas dengan tujuh lampu. Ini sama dengan rasul Yohanes yang melihat tujuh obor menyala-nyala di takhta sorga. Sekarang artinya adalah Roh Kudus dengan tujuh wujudnya.
    Jadi, penglihatan dari TUHAN itu sama semua sekalipun dari berapa ribu tahun yang lalu; semua mengandung arti yang sama.

    Mari, kita sungguh-sungguh punya Roh Kudus. Kita memuliakan TUHAN, yaitu kehidupan yang takut akan TUHAN, tidak pernah memilukan dan memalukan TUHAN.
    Sudah terjadi pada zaman Nuh, anak-anak Allah memilih sembarangan, nikahnya sembarangan, akibatnya dihukum habis oleh TUHAN.

    Karena itu kita harus takut akan TUHAN: kita memuliakan TUHAN lewat harta. Mulai dari gembala. Banyak gembala yang mencuri milik TUHAN, itu berarti tidak takut akan TUHAN.
    Kemudian muliakan TUHAN lewat tubuh, jiwa, dan roh kita--ada perbuatan baik, perkataan baik, dan pelayanan yang baik; melayani TUHAN sesuai dengan kehendak TUHAN. Itu urusan kita dan hak-upah kita untuk hidup sekarang dan mada depan adalah urusan TUHAN.

  3. 1 Petrus 4: 12-16
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan
    nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13
    Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu
    Roh Allah ada padamu.
    4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
    4:16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia
    memuliakan Allahdalam nama Kristus itu.

    Praktik ketiga memuliakan TUHAN: kita mau menderita bersama Yesus; mau menderita bersama Yesus= penderitaan tanpa dosa = percikan darah; mau mengalami salib.

    Kalau tidak lewat salib, tidak mungkin memuliakan TUHAN. Kalau Yesus tidak disalib, tidak mungkin Ia dipermuliakan. Harus lewat salib!
    Memang penderitaan. Pulang kuliah harus ibadah, itu penderitaan bersama Yesus, bukan karena berbuat dosa. Ini yang memuliakan TUHAN.
    Kalau menderita karena berbuat dosa, itu yang memilukan dna memalukan TUHAN.

    Mengapa harus mengalami percikan darah?sebab di balik salib ada Roh kemuliaan--dulu pada Tabernakel zaman Musa disebut dengan shekina glori.

    Tabernakel adalah sorga yang dilihat oleh Musa. Lalu TUHAN memerintahkan Musa membuat sorga di bumi, supaya dibumi sama dengan di sorga--ibadah pelayanan kita sama seperti di sorga, sehingga kita tidak asing saat masuk ke sorga; kita sudah beradaptasi lewat Tabernakel sekarang ini.

    Dulu, imam besar Harun satu tahun satu kali masuk ke ruangan maha suci Tabernakel dengan membawa darah dan dupa lalu dipercikkan dan terjadi shekina lgori--sinar kemuliaan.

    Sekarang, imam besar adalah Yesus yang membawa darah-Nya sendiri dan dupa. Ia selalu berdoa di sebelah kanan Allah Bapa untuk kita, lalu Ia memercikkan darah--mengizinkan kita mengalami penderitaan bersama Dia--, supaya kita juga mengalami shekina glori. Roh kemuliaan ada di tengah-tengah kita.

    Kita sudah memuliakan TUHAN dengan harta, dan tubuh, jiwa, roh kita, sudah melayani dengan baik, tetapi masih menderita. Mungkin dalam bentuk lapar, difitnah dan lain-lain. Itu adalah percikan darah, supaya kita memiliki Roh kemuilaan. Bukan dihancurkan, tetapi untuk dipermuliakan.

    Jangan melawan kalau difitnah, tetapi diam saja. Kalau melawan, berarti masih daging. Kalau diam, di situ ada sinar kemuliaan; Roh kemuliaan.

    Kegunaan Roh kemuliaan:

    • Kegunaan pertama: 'Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus'=>Roh Kudus memberikan kekuatan extra, sehingga kita bisa berbahagia dalam penderitaan. Tidak bisa diterangkan, tetapi harus menjadi pengalaman.

      Berbahagia dalam penderitaan= kita menjadi kuat dan teguh hati:

      1. Kita tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan TUHAN apapun yang kita hadapi, tetapi kita tetap percaya dan berharap TUHAN.

        Kalau sedikit-sedikit sudah tidak mau melayani TUHAN lagi dan tersandung, itu berarti daging.

      2. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
        Ini kekuatan Roh kemuliaan yang berbeda dengan ukuran daging. Mungkin orang berkata: Kasihan, ya. Mungkin dia tidak makan, tetapi melayani TUHAN. Orang melihat dia kasihan, padahal dia berbahagia.

      3. Kita tidak mudah tersandung dan tidak menjadi sandungan.

    • Kegunaan kedua: untuk mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini mujizat yang terbesar dan setan tidak bisa meniru. Alau setan bisa, dari dulu ia sudah berubah, karena ia tahu neraka itu dahsyat. Tetapi ia tidak bisa berubah, karena ia tidak punya daging. Seandainya punya daging, ia sudah berubah.
      Kita yang masih punya darah daging, masih bsia diubahkan.

      1 Petrus 4: 15
      4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.

      Apa yang diubahkan?

      1. Pembunuh: kebencian => diubah menjadi saling mengasihisampai bisa mengasihi musuh.
        Sekalipun tidak berbahasa roh, kalau saling mengasihi, itu berarti ada Roh kemuliaan.

        Kalau ada kebencian, berarti tidak ada Roh kemuliaan, sekalipun dia bisa berbahasa roh.

        Kalau kita mengasihi sesama yang mengasihi kita, TUHAN katkaan: 'Apa artinya? Pemungut cukai juga tahu itu.' Tetapi bagus kalau kita mengasihi sesama yang mengasihi kita.

        Tetapi jauh lebih mulia, yaitu kalau kita bisa mengasihi orang yang memusuhi dan merugikan kita. Benar-benar ada shekina glori.

      2. Pencuri: diubah menjadi pemberi.
      3. Penjahat: diubah menjadi perbuatan baik.
      4. Pengacau: memecah belah dengan gosip => diubah menjadi pendamai.
        Kalau pengacau, dari tidak ada masalah jadi ada masalah, dan masalah kecil jadi besar.

        Celakanya, ini banyak terjadi di rumah TUHAN. Karena itu, di rumah TUHAN jangan terlalu banyak bicara dengan sesama, tetapi banyak bicara dengan TUHAN saja; berdoa.

        Kalau pendamai, masalah besar menjadi kecil, dan masalah kecil menjadi tidak ada masalah.

      Inilah yang harus diubahkan.
      Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat yang jasmani juga akan terjadi.
      TUHAN mulai dari yang rohani dulu. Tidak sulit bagi TUHAN, orang mati bisa bangkit. Tetapi kalau semua dituruti oleh TUHAN, hidup kita tidak akan pernah berubah.

      Berubah dulu hidup rohani kita, dan yang jasmani akan mengikuti.
      Mujizat jasmani terjadi: yang mustahil jadi tidak mustahil.

      Kalau ada Roh kemuliaan--hidup yang memuliakan TUHAN--, maka langkah-langkah hidup adalah lanngkah mujizat.

      Semakin hidup kita diubahkan, kita semakin ditolong, sampai pada langkah terakhir saat Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia seperti Dia dan kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita layak duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya.

      Dalam penglihatan, rasul Yohanes melihat tujuh obor di sekitar takhta, tetapi nanti kita melihat kenyataannya, yaitu kheidupan yang sudah dikuasai Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya.

Malam ini, kita manusia daging--pencuri, pembunuh--hanya Roh Kudus yang mampu menolong. Manusia daging hanya memilukan dan memalukan TUHAN.
Roh Kudus yang menolong kita, supaya kita takut akan TUHAN; kita memuliakan TUHAN. TUHAN menolong kita semua.

Manusia daging hanya memilukan, memalukan, dan melawan TUHAN, tetapi Roh Kudus menolong kita untuk takut akan TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Maret 2020 (Selasa Sore)
    ... manusia berdosa. Sesudah selamat tidak cukup. Oleh sebab itu harus dilanjutkan. Ruangan Suci daerah kesucian. Ruangan Maha Suci daerah kesempurnaan. Keluaran . Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana ke belakang tabir itu sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Maret 2018 (Minggu Siang)
    ... otak--Musa pintar hebat anak raja kaya tetapi tidak bisa melayani dua orang. Kalau hatinya lurus taat barulah Yesus lewat di sana. Hanya itu jalannya Yesus sederhana dan kita menampung hadirat Tuhan dan kita dipakai Tuhan. Kalau tidak ada hadirat Tuhan mau apa kita Hati yang tidak lurus rata diisi dengan kejahatan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Agustus 2020 (Selasa Sore)
    ... dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus. Roma adalah bangsa kafir. Kisah Rasul - . Ketika Apolos masih di Korintus Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. . Katanya kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Agustus 2019 (Rabu Sore)
    ... yang benar dalam urapan Roh Kudus--pedang firman--untuk menyucikan hati dan pikiran kita. Saat-saat berpuasa adalah saat-saat kita menerima firman membaca firman mendengarkan pemberitaan firman Tuhan. Hati dan pikiran adalah meja kehidupan meja roti sajian atau landasan kehidupan hamba pelayan Tuhan yang menentukan segalanya. Markus - . sebab dari dalam dari hati orang ...
  • Ibadah Kenaikan Yesus, 13 Mei 2021 (Kamis Sore)
    ... jika Yesus datang kedua kali. Manfaat Yesus naik ke Sorga Yohanes - Yesus naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi kita semua. Tugas kita di bumi ini yaitu kita juga menyediakan tempat bagi Yesus. Matius Yesus berkata kepadanya Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang tetapi Anak Manusia tidak mempunyai ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Agustus 2009 (Minggu Pagi)
    ... jangan hanya tertuju kepada perkara dunia yang akan berlalu sebab jika demikian akan ikut lenyap bersama dunia. Perhatian kita yang terutama haruslah memperhatikan perkara Tuhan perkara rohani yang tidak akan berlalu yaitu Perkataan Tuhan sendiri ayat menerangkan ayat -- firman pengajaran yang benar. Mazmur kemurahan Tuhan. Kerajaan Sorga. Matius - contoh pembaharuan perhatian ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 04 Oktober 2019 (Jumat Sore)
    ... matahari supaya kita juga bersinar bagaikan matahari diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya September sampai Ibadah Doa Surabaya September . Kakinya bagaikan tiang api diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya September . Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Juni 2015 (Senin Sore)
    ... tidak. Kita bersyukur kepada TUHAN karena kita juga bisa menjadi iman bisa masuk Sorga dan jadi tiang penopang di Yerusalem baru. Jadi untuk bisa menjadi tiang penopang di Yerusalem baru ditentukan mulai dari sekarang bukan nanti. Seperti kita sekolah ditentukan bukan saat kenaikan kelas tetapi saat ulangan harian dan sebagainya. Kalau ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Maret 2020 (Rabu Sore)
    ... disampaikan dengan api emosi yang merugikan kita semua tetapi dengan api kasih Allah yang menolong baik sidang jemaat maupun hamba Tuhan. Inilah penghormatan gembala terhadap sidang jemaat. Timotius . Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar. 'Penatua-penatua' gembala. Sikap sidang jemaat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Maret 2017 (Rabu Sore)
    ... dari situ dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Praktik menyingkir yang pertama 'ke tempat yang sunyi' doa penyembahan seperti yang kita lakukan sekarang ini. Matius . Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.