RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juni 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 September 2014 (Senin sore)
Pembicara: Pdp. Youpri
Ardiantoro
Salam sejahtera, selamat sore, selamat
bersekutu di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Pada
kesempatan... Ibadah Kaum Muda Malang, 08 Agustus 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13:14-17 adalah NUBUAT TENTANG ANTIKRIS. Sebelum
Tuhan datang kedua kali,... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Agustus 2019 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
13: 31-35 =>
Yesus harus mati di Yerusalem; keluhan... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Juni 2018 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:13-15 7:13 Dan seorang dari antara... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Agustus 2016 (Kamis Sore)
Bersamaan
dengan Penataran Imam dan Calon Imam III
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus.
Wahyu... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Januari 2015 (Kamis Sore)
Dari siaran langsung Ibadah
Pendalaman Alkitab di Medan
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu pasal... Ibadah Raya Malang, 12 Juli 2020 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11:15-19 bicara
tentang bunyi
sangkakala yang ketujuh atau... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 November 2009 (Kamis Sore)
Matius 24:36-44 adalah nubuat ketujuh tentang HUKUMAN ATAS DUNIA PADA SAAT KEDATANGAN YESUS... Ibadah Persekutuan IV di Tentena-Poso, 25 September 2014 (Kamis Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
pagi, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 06 Februari 2011 (Minggu Sore)
Matius
26: 1-5 26:1.
Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia
kepada murid-murid-Nya: 26:2. "Kamu tahu, bahwa dua
hari... Ibadah Raya Surabaya, 11 Februari 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 21 Mei 2013 (Selasa Siang)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita masih membahas Keluaran 25:8-9, yaitu... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 September 2011 (Kamis Sore)
Matius 26:24-25 26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada... Ibadah Ciawi III, 03 Desember 2008 (Rabu Sore)
Wahyu 21: 5
Tuhan menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia untuk...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Doa Surabaya, 14 Oktober 2015 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada kitab Wahyu 2-3,
tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir,
supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita
mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 14 Juni 2015).
Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada
keadaan jemaat akhir zaman.
Wahyu
3: 20 3:20.
Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetok;
jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku
akan masuk mendapatkannya dan Aku makan
bersama-sama
dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
TUHAN
Yesus mengetok pintu hati jemaat Laodikia--kita semua--dengan nasihat
dan tegoran pedang firman bahkan hajaran/cambukan, supaya kita
membuka pintu hati kita bagi TUHAN, sehingga Ia masuk dan makan
malam
bersama dengan kita, sampai masuk perjamuan kawin Anak
Domba.
Istilah 'makan' berarti PERSEKUTUAN. Jadi
TUHAN mengetok pintu hati kita, karena Ia rindu untuk selalu
bersekutu dengan kita sampai puncaknya, masuk persekutuan yang tak
terpisahkan lagi, yaitu masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba Allah
di awan-awan yang permai. Makan bersama Yesus harus semakin meningkat
sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba (diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 11 Oktober 2015);
persekutuan kita dengan TUHAN juga harus meningkat.
Di dalam
Tabernakel, ada 3
macam alat yang
menunjukkan peningkatan
persekutuan kita dengan Yesus
sampai puncaknya, masuk perjamuan kawin Anak Domba--3 alat ini
memiliki tinggi 1,5 hasta; ukuran setengah artinya perantara, itulah
Yesus--:
- Alat
pertama: mezbah
korban bakaran.
Memiliki
tinggi 3 hasta, tetapi di tengah-tengah--1,5 hasta--terdapat
jala-jala dari tembaga untuk menempatkan korban yang akan
dibakar.
Bagi kita sekarang, artinya: persekutuan kita dengan
YESUS
SEBAGAI ANAK DOMBA ALLAH
yang menghapus dosa dunia lewat korban-Nya di kayu salib; Yesus
sebagai korban penebus dosa/KORBAN
PENDAMAIAN.
Yohanes
1: 29 1:29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah Anak
domba Allah,
yang menghapus
dosa dunia.
Kalau
dulu, daging binatang korban yang dipersembahkan sebagai korban
penghapus dosa, tetapi sekarang, Yesus sebagai Anak Domba Allah yang
mati di kayu salib.
Bukti
kalau kita bersekutu dengan Yesus sebagai korban pendamaian, yaitu
BERDAMAI;
- Saling
mengaku: yang salah mengaku dan jika diampuni jangan berbuat dosa
lagi.
- Saling
mengampuni: yang benar mengampuni dan melupakan.
Maka
darah Yesus akan menyelesaikan dosa-dosa kita, sehingga kita
dibenarkan--bisa HIDUP
DALAM KEBENARAN;
kalau sudah dibenarkan, jangan berbuat dosa lagi--dan
damai sejahtera. Benar
dan damai itu satu. Kalau
hidup dalam kebenaran, akan mengalami damai sejahtera; hidupnya enak
dan ringan; tidak ada letih lesu dan beban berat.
Sebaliknya,
kehidupan yang tidak mengenal dan bersekutu dengan Yesus sebagai
Anak Domba Allah--sekalipun kaya ataupun miskin hidupnya--, ia akan
letih lesu dan berbeban berat oleh karena dosa.
Jangan
menyimbunyikan dosa; baik dosa sendiri maupun dosa orang lain.
Menyembunyikan dosa sendiri, kita sudah rugi, apalagi kalau orang
lain yang berbuat dosa tapi kita yang sembunyikan dosanya, sangat
rugi sekali.
- Alat
kedua: meja
roti sajian.
Sekarang
artinya persekutuan dengan YESUS
SEBAGAI ROTI KEHIDUPAN.
Roti
kehidupan adalah roti dari sorga, yaitu firman
pengajaran yang benar;
makanan keras.
Di atas meja roti sajian terdapat 12 roti yang
disusun menjadi 2 bagian masing-masing 6 susun = '66' = alkitab;
pengajaran yang benar.
Bukti
kalau kita bersekutu dengan Yesus sebagai roti kehidupan adalah kita
BISA
MAKAN MAKANAN KERAS;
firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ibrani
5: 13-14 5:13
Sebab barangsiapa masih memerlukan susu
ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak
kecil. 5:14
Tetapi makanan
keras adalah untuk orang-orang dewasa,
yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan
yang baik dari pada yang jahat.
Susu
= firman penginjilan; untuk anak kecil. Bisa makan makanan
keras--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--artinya kita
bisa mendengar
dan dengar-dengaran,
sehingga kita mengalami penyucian panca indera--penyucian
hati;
kalau
hati marah, wajahnya merah, kalau hati takut, wajahnya pucat.
Kalau
mengalami penyucian hati, kita bisa membedakan
dengan tegas
apa yang baik dari pada yang jahat; apa yang benar dengan yang tidak
benar. Inilah hati yang peka; semakin
suci, semakin tegas.
Bisa
membedakan ini dimulai dari: bisa
membedakan lebih dulu soal makanan,
yaitu membedakan pengajaran yang benar dan pengajaran yang tidak
benar. Ini kehidupan yang sudah dewasa rohani. Kalau masih
menganggap semua pengajaran sama saja, berarti masih seperti anak
kecil atau seperti orang Niniwe yang tidak bisa membedakan tangan
kanan dan tangan kiri.
"Bukannya
kita sok eksklusif, tetapi kalau benar harus didukung! Kalau ada
hamba TUHAN dipakai dalam pengajaran benar dan kita tidak dukung,
kita akan kering rohani; tidak bisa maju dan hilang semua. Begitu
juga, kalau mendukung pengajaran yang tidak benar, kita juga akan
kering rohani dan hilang semua. Kita harus benar-benar peka. Jangan
seperti anak kecil yang mudah ditipu, karena belum tahu mana yang
benar dan tidak."
Setelah
bisa membedakan pengajaran yang benar dan tiudak benar, maka kita
bisa membedakan tahbisan/pelayanan dan nikah yang benar dan tidak
benar; sampai membedakan segala sesuatu yang benar dan tidak
benar.
Penyucian ini dari TUHAN, jadi kita pasti bisa
membedakan. Jangankan gembala, kaum muda sekalipun, kalau sudah bisa
mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar dan
hatinya disucikan, ia juga semakin hari semakin peka.
Jika
kita sudah bisa membedakan segala sesuatu yang benar dan tidak
benar, maka kita tidak
akan berkata dan berbuat dosa
sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--;
kita HIDUP
DALAM KESUCIAN.
Kita berbuat dosa karena tidak bisa membedakan mana yang benar dan
tidak benar.
Orang Niniwe tidak bisa membedakan tangan kanan
dan kiri. Pengajaran, ibadah, dan segala sesuatu yang tidak sesuai
dengan Alkitab dianggap sama saja, sampai akhirnya, dosa dianggap
sama saja. Akibatnya Niniwe melakukan dosa-dosa sampai puncaknya
dosa yang membumbung tinggi di hadapan TUHAN dan Niniwe harus
dihukum. Untunglah Niniwe bertobat.
Kehidupan yang mengalami
penyucian panca indera tidak
akan sembarangan dalam bertindak dan berkata-kata,
sebab segala sesuatunya diukur dahulu--berhati-hati--, apakah benar
atau tidak; apakah jahat atau tidak.
Efesus
4: 11-12 4:11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, 4:12 untuk memperlengkapi
orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kehidupan
yang suci akan dipercayai
jabatan pelayanan dan karunia Roh kudus oleh TUHAN,
sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna; kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Di dalam pelayanan
tubuh Kristus ada 2 kegiatan:
- Menabur:
kegerakan dalam firman penginjilan; untuk membawa orang-orang
berdosa percaya Yesus dan diselamatkan (menambah kuantitas).
- Menuai:
kegerakan dalam firman pengajaran; untuk menyucikan orang-orang
yang sudah selamat sampai sempurna dan menjadi tubuh Kristus
(menambah kualitas)--menjadi mempelai wanita TUHAN yang siap
menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Kehidupan
yang disucikan, akan aktif
dalam kegiatan menabur-menuai, dan tidak akan rugi. Hasilnya:
- Matius
6: 26
6:26
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur
dan tidak menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh
Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung
itu?
Hasil
pertama: burung-burung di udara tidak menabur dan tidak
menuai--pasif--, tetapi dipelihara oleh TUHAN. Apalagi kita,
kehidupan yang aktif di dalam pelayanan menabur-menuai--mulai dari
dalam nikah, penggembalaan dan antar penggembalaan--, pasti
ada jaminan pemeliharaan dari TUHAN
untuk memelihara
hidup kita; mulai dari hidup sekarang di tengah kesulitan dunia,
sampai hidup kekal selamanya.
Jangan pernah ragu untuk masuk
dalam kegerakan menabur-menuai! Urusan kita hanya
menabur-menuai--melayani pembangunan tubuh Kristus--dan urusan
makan-minum adalah urusan TUHAN.
- Hasil
kedua: mengalami sukacita
sorga
yang semakin hari semakin meningkat, sampai puncaknya, perjamuan
kawin Anak Domba.
Yohanes
4: 36 4:36
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan
buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur
dan penuai sama-sama bersukacita.
Kalau
di dunia ini, kita masih merasa pahit dan getir, maka tidak akan
masuk ke perjamuan kawin Anak Domba. Oleh sebab itu, sukacita
harus semakin meningkat--semakin
hari semakin manis--sampai puncaknya, perjamuan kawin Anak
Domba.
Semakin
disucikan, kita semakin dipakai, semakin dipelihara, semakin ada
sukacita, sampai sempurna.
Awasan!
Jangan berpikir: Lebih enak menjadi burung. kehidupan Kristen yang
dipelihara--apalagi hamba TUHAN--tetapi tidak mau masuk dalam
kegiatan menabur-menuai, maka nasibnya hanya seperti burung yang
berakhir di penggorengan. Ini kesalahan hamba TUHAN yang banyak
terjadi. Jemaatnya banyak, tetap itidak mau menabur-menuai--pasit,
tidak mau melayani karena merasa sudah terpelihara--, sehingga di
hadapan TUHAN nasibnya seperti burung.
"Sekali
lagi kalau dianggap sombong, saya minta ampun. Kalau cuma
pemeliharaan dan lain-lain, pelayanan di Surabaya dan Malang sudah
cukup. Kenapa masih ada persekutuan? Karena saya tidak mau menjadi
burung yang hanya puas dengan pemeliharaan tapi tidak
menabur-menuai, sebab nasibnya akan sama seperti burung."
Burung
secara rohani adalah setan; benih di pinggir jalan dimakan oleh
burung, lalu TUHAN berkata: 'Iblis
datang....'
Kalau tidak mau menabur-menuai, berarti menjadi sama dengan
setan.
Kalau gembalanya burung, entah bagaimana nasib jemaat.
Sungguh-sungguh serius! Kita harus bersaksi. Jangan hanya dilihat
yang jasmaninya luar biasa, tetapi kalau tidak aktif menabur-menuai,
itu sama dengan burung; sama dengan iblis yang akan dibinasakan
selamanya.
- Alat
ketiga: tabut
perjanjian.
Sekarang
artinya persekutuan dengan YESUS
SEBAGAI MEMPELAI PRIA SORGA.
Tadi,
kalau bersekutu dengan Yesus sebagai Anak Domba Allah, hidup kita
enak
dan ringan.
Kemudian,
lebih meningkat lagi--bertemu Yesus sebagai roti kehidupan--, hidup
kita sudah mulai
manis;
kalau kita bisa masuk dalam ladang anggur yang dibina oleh firman
pengajaran, hidup ktia akan manis.
Dan yang ketiga, inilah
yang paling
ringan dan paling manis.
Tabut
terdiri dari 2 bagian:
- Tutup
dari emas murni; menunjuk pada Yesus sebagai Mempelai Pria.
- Peti
dari kayu yang disalut dengan emas; menunjuk pada manusia daging
yang disalut oleh firman, kasih, dan Roh Kudus, sehingga bisa
menjadi sama dengan Yesus; kita menjadi mempelai wanita.
Bukti
kalau kita bersekutu dengan Yesus sebagai mempelai pria sorga adalah
kita MENGALAMI
KASIH MEMPELAI,
yaitu tidak ada iri, dendam, benci, kepahitan, dan lain-lain. Kalau
masih ada iri, dendam dan sebagainya, berarti belum menjadi tabut
dan saat Yesus datang bisa ketinggalan.
Mari kita berusaha.
Apa yang tidak baik di hati--dendam, kebencian, iri, dan
lain-lain--kita singkirkan, supaya kasih Allah menyinari
kita. Dendam, benci, iri, dan lain-lain hanya membuat kasih
menjadi dingin. Biar disinari dengan kasih Allah--kasih matahari--,
sehingga selalu hangat.
Bukti menerima kasih mempelai--tutup
dan peti menjadi satu--yaitu:
- kita
bisa mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu; kita taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, setia
berkobar-kobar dalam melayani TUHAN sampai garis akhir.
- Kita
bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang
yang memusuhi kita; tidak ada lagi iri, dendam dan sebagainya,
tetapi bisa saling mengasihi; malah yang paling lemah justru paling
diperhatikan--seperti di dalam tubuh kita sendiri.
Roma
13: 8 13:8
Janganlah
kamu berhutang
apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling
mengasihi.
Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi
hukum Taurat.
Kalau
bisa saling mengasihi, maka kita bisa membereskan
hutang dosa;
dan semuanya akan beres. Di atas kayu salib, Yesus Mempelai Pria
Sorga mengasihi kita, sehingga Ia berteriak: 'Sudah
selesai!',
artinya Ia
memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita,
supaya kita bisa membereskan dosa--ini yang nomor satu. Seterlah
berteriak: 'Sudah
selesai!',
Yesus mati. Artinya: kata-kata-Nya tidak bisa dicabut lagi, sampai
hari ini.
Dia sudah minum anggur asam bercampur empedu,
itulah kepahitan, iri, dendam, najis dan sebagainya. Sudah tidak
ada lagi. Bersekan dosa-dosa malam ini! Dosa adalah beban
terberat. Kalau beban yang terberat sudah beres, maka segala
sesuatu pasti beres:
- Hasil
pertama: kasih
Allah sanggup membereskan 'jala'.
Markus
1: 19 1:19
Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi,
dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya,
sedang membereskan
jala
di dalam perahu.
Jala
= pekerjaan, sekolah, pelayanan. Jala dibereskan, supaya tidak
sobek-sobek. Artinya: TUHAN sanggup membereskan pekerjaan,
sekolah, dan pelayanan kita; semuadibereskan
oleh TUHAN.
- Kisah
Rasul 9: 33-34
9:33
Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan
tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
9:34 Kata
Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau;
bangunlah dan bereskanlah
tempat tidurmu!"
Seketika itu juga bangunlah orang itu.
Hasil
kedua:
'bereskan
tempat tidurmu!'
=> tempat tidur menunjuk pada nikah dan buah nikah. Artinya:
TUHAN sanggup membereskan
nikah dan buah nikah yang belum beres, belum benar, dan belum
menyatu.
Kita berharap pada TUHAN. Jaga
persekutuan dengan Yesus, sampai Ia beresekan semuanya.
'lumpuh',
artinya:
- masa
depan yang lumpuh.
TUHAN sanggup membereskan masa depan yang
lumpuh menjadi masa
depan yang indah dan berhasil.
- Menunjuk
pada segala sesuatu yang mustahil.
TUHAN jadikan semua tidak
mustahil dan beres.
- Sampai
puncaknya, saat kedatangan Yesus kedua kali, semua juga sudah
selesai.
Artinya: kita disucikan
dan diubahkan
menjadi SEMPURNA
seperti Dia, layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di
awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba,
setelah itu masuk kerajaan 1000 Tahun Damai, sampai masuk
Yerusalem baru; di Yerusalem baru terdengar lagi suara: 'Sudah
selesai!'--'Semuanya
telah terjadi'.
Wahyu
21: 5-6 21:5
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku
menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya:
"Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan
benar." 21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya
telah terjadi.
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang
haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Mari
malam ini, asal kita bersekutu, maka Dia yang memperhatikan
kita. Kita buktikan bahwa kita bersekutu dengan Dia:
- Bersekutu
dengan Yesus Anak Domba Allah; kita saling
berdamai,
sehingga
kita hidup benar dan mengalami damai sejahtera.
- Bersekutu
dengan Yesus sebagai roti kehidupan; kita mau
makan makanan keras;
mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar,
sehingga kita disucikan dan dipakai oleh TUHAN. Hasilnya: ada
jaminan hidup dan kebahagiaan dari TUHAN.
- Bersekutu
dengan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga; kita
mengalami kasih-Nya,
sehingga bisa mengasihi TUHAN lebih dari semua--taat dan setia--dan
bisa mengasihi sesama--membereskan dosa-dosa.
Hasilnya:
di kayu salib TUHAN membereskan dosa-dosa dan semua Dia bereskan:
- Dia
bereskan jala-jala yang koyak.
- Tempat
tidur--nikah dan buah nikah--juga TUHAN bereskan. TUHAN perbaiki
semuanya, TUHAN satukan nikah dan buah nikah kita.
Waspada!
Jangan sampai satu tempat tidur, tetapi yang satu terangkat, yang
satu tertinggal.
- Kelumpuhan;
masa depan yang gagal, dijadikan berhasil dan indah oleh TUHAN.
- Sampai
saat TUHAN datang, semua dibereskan; semua diubahkan, semua
sempurna, dan diangkat oleh TUHAN ke awan-awan untuk masuk perjamuan
kawin Anak Domba dan masuk Yerusalem baru: 'Sudah
selesai!'
Serahkan
semua pada TUHAN. Dia yang begumul untuk kita di kayu salib.
Kasih-Nya yang menolong kita semua.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|