RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Januari 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 September 2015 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:22-27 9:22 Dan Yesus berkata: “Anak Manusia... Ibadah Raya Surabaya, 07 Februari 2016 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Juni 2015 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Malang, 28 Maret 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13:3-6 adalah nubuat pertama menjelang kedatangan Yesus kedua kali, yaitu Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 21 November 2011 (Senin Sore)
Matius
26: ay.
57-68= SAKSI
DAN KESAKSIAN. Setiap
anak Tuhan harus bersaksi tentang segala sesuatu yang sudah Tuhan
kerjakan dalam kehidupan kita. Jika... Ibadah Raya Surabaya, 10 Juli 2011 (Minggu Sore)
Matius
26: 23-25 26:23.
Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang... Ibadah Doa Surabaya, 16 September 2009 (Rabu Sore)
Pembicara: Sdr. Budi Tampubolon
Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Pembaharuan/keubahan hidup ini bagaikan pohon ara yang... Ibadah Doa Surabaya, 08 Oktober 2014 (Rabu Sore)
Disertai
dengan puasa
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 September 2012 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 27 menunjuk 7 percikan darah... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Juni 2020 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Lukas 15: 8-10=>
perumpamaan tentang dirham yang hilang 15:8.
"Atau perempuan... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Januari 2016 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Desember 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malam Surabaya, 21 Juni 2017 (Rabu Malam)
Melanjutkan ibadah doa tadi, tugas bangsa kafir bekerja di kebun
anggur satu jam adalah beribadah melayani... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Februari 2016 (Kamis Sore)
Bersamaan Penataran III Imam dan Calon Imam
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
3:20
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Doa Surabaya, 15 Maret 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera dan
kasih karunia TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita
sekalian.
Wahyu
6,
perikop: keenam meterai pertama dibuka. Ini adalah penghukuman dari
Allah Roh Kudus--penghukuman meterai atas dunia ini; sampai meterai
ketujuh di Wahyu 8. Nanti juga ada penghukuman dengan tujuh
sangkakala dan tujuh bokor/tujuh malapetaka.
Wahyu
6: 1-2 6:1.
Maka aku melihat Anak
Domba itu
membuka
yang pertama
dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat
makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!" 6:2.
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang
menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan
sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut
kemenangan.
Di
sini, METERAI
PERTAMA
dibuka, itu berarti hukuman pertama atas dunia. Apa yang dihukum?
HUKUMAN
ATAS DOSA.
(diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017).
Pembukaan
meterai pertama disaksikan
oleh dua saksi,
supaya sah--penghukuman atas dunia ini sah--:
-
Saksi yang pertama
adalah Anak
Domba yang telah tersembelih.
Wahyu
5: 6
5:6.
Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan
di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak
Domba seperti telah disembelih,
bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang
diutus ke seluruh bumi.
Tadi,
di Wahyu 6 hanya disebutkan 'Anak
Domba itu.....'
Anak Domba yang bagaimana? Anak Domba yang telah tersembelih, sama
dengan Yesus
yang sudah mati
di kayu salib, tetapi bangkit
untuk mengalahkan maut/kebinasaan; untuk menyelamatkan manusia
berdosa dari maut atau kebinasaan di lautan api dan belarang
(nerka).
Dari pihak TUHAN, sudah.
Dari pihak kita, prosesnya--proses
keselamatan--:
kita
harus mengalami pengalaman kematian
dan kebangkitan
bersama Yesus lewat baptisan
air--seperti
Yesus yang sudah mati dan bangkit. Baptisan air ini merupakan
proses kematian dan kebangkitan bersama Yesus yang paling
gampang--tinggal membawa satu stel baju. Kalau ini tidak mau, tidak
tahu lagi.
Roma
6: 4 6:4.
Dengan
demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan
dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan
hidup dalam hidup
yang baru.
'bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian'=
ada pengalaman kematian. 'sama
seperti Kristus telah dibangkitkan'=
ada pengalaman kebangkitan.
Baptisan air yang benar adalah
mati terhadap dosa atau hidup lama--kematian dulu--dan dikuburkan
dalam air bersama Yesus--orang mati harus dikubur--sehingga kita
bangkit--keluar--dari dalam air bersama Yesus untuk meendapatkan
hidup yang baru, yaitu hati
nurani yang baik;
hati yang tulus seperti merpati. Waktu Yesus keluar dari air setelah
Ia dibaptis, Roh bagaikan burung merpati turun ke atas-Nya.
Hati
manusia ini keras, hanya memenuhi keinginan dan hawa nafsu
daging--hanya jahat dan najis, seperti pada zaman Nuh--, tetapi
lewat baptisan kita bisa memiliki hati nurani yang tulus seperti
merpati sehingga kita bisa hidup
dalam kebenaran,
tidak jahat dan naji. Kita selamat, tidak dihukum di dunia ini
dengan hukuman meterai, tidak ditenggelamkan dalam lautan api dan
belerang, tetapi diberkati oleh TUHAN.
Ini saksi yang
pertama. Kita harus mati dan bangkit Yesus untuk mendapatkan hidup
baru, yaitu hati nurani yang tulus seperti merpati.
- Wahyu
6: 1
6:1.
Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh
meterai itu, dan aku mendengar yang
pertama dari keempat makhluk
itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
'yang
pertama dari keempat makhluk'=
makhluk yang pertama dari empat makhluk. Wahyu
4: 6-7 4:6.
Dan di hadapan takhta itu ada lautan
kaca
bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya
ada empat
makhluk
penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang. 4:7.
Adapun makhluk
yang pertama sama seperti singa,
dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang
ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat
sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
'lautan
kaca'=
akhir dari baptisan air.
Saksi yang kedua
adalah makhluk
pertama yang sama seperti singa.
Tadi,
saksi pertama: Anak Domba yang disembelih--keselamatan lewat mati
dan bangkit bersama Yesus. Kemudian, saksi yang kedua adalah
makhluk pertama yang sama seperti singa.
Wahyu
5: 5 5:5.
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan
engkau menangis! Sesungguhnya, singa
dari suku Yehuda,
yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan
kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
Makhluk
pertama yang sama seperti singa menunjuk pada singa dari suku
Yehuda, yaitu tunas Daud yang telah menang. Apa keistimewaan
singa dari suku Yehuda? Aumannya. Ini yang harus kita dengar, yaitu
kesaksian singa dari suku Yehuda!
Tadi, dari Anak Domba,
kesaksian apa yang harus kita lihat? Mati dan bangkit, supaya kita
tidak dihukum. Mari, masuk baptisan air yang benar, hidup benar,
hati nurani yang tulus. Kita tidak dihukum, tetapi selamat, bahkan
diberkati.
Lihat saksi-saksi ini! Hukuman ini pasti
terjadi--dua saksi itu sah--, tetapi supaya tidak masuk penghukuman,
lihat saksi-saksi ini! Ikuti saksi-saksi itu! Saksi yang kedua
ternyata singa dari suku Yedhuda. Apa yang harus diikuti?
Aumannya.
Amos
3: 7-8 3:7.
Sungguh, TUHAN ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan
keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. 3:8. Singa
telah mengaum,
siapakah yang tidak takut? TUHAN ALLAH telah berfirman, siapakah
yang tidak bernubuat?"
Auman
singa dari suku Yehuda sama dengan firman nubuat. Firman
nubuat= firman yang memberitakan segala sesuatu yang belum terjadi,
tetapi pasti akan terjadi, terutama
tentang dua hal:
- Tentang
kedatangan Yesus
yang kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai
Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Itu sebabnya firman nubuat disebut
dengan kabar mempelai.
- Yang
kedua: tentang
penghukuman TUHAN
yang akan melanda dunia ini--tiga kali tujuh penghukuman--sampai
kiamat dan neraka selamanya.
Dua hal ini yang
terutama diberitakan oleh firman nubuat. Hanya dua ini pilihannya.
Kalau tidak bisa berada di awan-awan untuk menyambut kedatangan
Yesus, pasti berada dalam hukuman sampai di neraka. Auman singa
Yehuda ini yang harus kita perhatikan! Sekrang artinya firman
nubuat/kabar mempelai/firman yang lebih tajam dari pedang bermata
dua.
Kita sudah selamat--salib; Anak Domba yang sudah
tersembelih. Mari, ikuti mati dan bangkit--baptisan air--supaya
hati nurani tulus dan hidup benar; kita dijamin selamat; tidak
dihukum, malah diberkati.
Tetapi lanjutkan, karena Yesus
datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja, kita juga harus
menjadi mempelai; harus menerima auman singa dari suku Yehuda. Kita
harus menerima kabar mempelai, supaya kita bisa menyambut
kedatangan-Nya yang kedua kali; kita bebas dari dunia. Kalau
tertinggal, kita akan dihukum bersama dunia sampai neraka
selamanya.
Mengapa
kita harus mendengarkan dan memperhatikan auman singa dari suku
Yehuda/kabar mempelai? 1
Petrus 5: 8 5:8.
Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si
Iblis,
berjalan
keliling
sama seperti singa
yang mengaum-aum
dan mencari orang yang dapat ditelannya.
1
Petrus 5 adalah pasal penggembalaan. Penggembalaan ini yang diganggu
oleh singa yang lain. 'Sadarlah
dan berjaga-jagalah!'=
kalau mendengar kabar mempelai, kita bisa sadar terus; selalu
berjaga. Kalau mendengar yang lain seperti lawak, dongeng, kita akan
lengah.
Kita harus mendengar auman singa dari suku
Yehuda--kabar mempelai--, karena
kita menghadapi iblis
yang bagaikan singa yang mengaum-ngaum.
Ada
di mana dia?
1 Petrus 5 ini pasal penggembalaan.
Di situlah dia berada.
Hakim-hakim
14: 5 14:5.
Lalu
pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka
sampai ke kebun-kebun
anggur
di Timna, maka seekor singa
muda mendatangi Simson dengan mengaum.
Singa--iblis--yang
mengaum-ngaum berada di kebun anggur, bukan di pinggir jalan. Memang
ia berjalan-jalan, tetapi kebun anggur yang diserang. Kebun
anggur= penggembalaan; lebih istimewa lagi: penggembalaan
yang dibina oleh kabar mempelai.
Ini yang akan diserang.
Mengapa kabar mempelai ada kaitan
dengan anggur? Anggur itu untuk nikah. Anggur berbuah manis lalu
diperas, dan air anggur masuk dalam nikah; nikah itu
tentang.
Inilah, kabar mempelai--auman singa
Yehuda--berhadapan dengan auman singa iblis. Hati-hati!
Penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai iin yang mau
dirusak.
Harus benar-benar memperhatikan kabar mempelai!
Karena langsung berhadapan dengan auman singa iblis.
Akibat
auman singa iblis:
-
1 Petrus 5: 8
5:8.
Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan
keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.
Akibat
auman singa iblis yang pertama:
'berjalan
keliling'=
beredar-edar, tidak
tergembala.
Kalau seorang tinggalkan auman singa Yehuda dan menerima auman
singa iblis, ia pasti berjalan keliling--tidak tergembala.
Kami
gembala juga tidak tergembala. Ini sama dengan berada di luar
kandang penggembalaan; tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja
roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci.
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa.
Tidak
tekun dalam tiga macam ibadah; berada di luar kandang penggembalaan
sama dengan ranting terlepas dari pokok anggur yang benar; terlepas
dari tangan Gembala Agung.
Ngeri! Setan bebas menerkam dia. Tidak ada lagi yang bertanggung
jawab terutama atas keselamatan nyawanya.
Tidak
tergembala itu posisi paling berbahaya
karena ia akan berhadapan langsung dengan iblis. Ini yang
terjadi kalau kita mendengar auman singa iblis. Kita harus
hati-hati!
-
Matius 20: 11,
15
20:11.
Ketika
mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut
kepada tuan itu, 20:15. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku
menurut kehendak hatiku? Atau iri
hatikah
engkau, karena aku murah hati?
Ini
tentang upah bekerja di kebun anggur. Ada yang bekerja dari jam
enam pagi. Upahnya sesuai janji
yaitu satu dinar sehari. Kemudian ada yang masuk jam lima sore
pulang jam enam--hanya bekerja satu jam--, juga mendapat satu
dinar. Ini kemurahan.
Kemudian yang bekerja dari pagi menghitung, tetapi hanya diberi
satu dinar, dan mulai bersungut-sungut; marah. Ini kena auman singa
iblis. Ada di kebun anggur--melayani TUHAN--tetapi
bersungut-sungut.
Akibat auman singa iblis yang kedua:
hamba TUHAN/pelayan TUHAN tidak
mengalami kepuasan rohani/sorga;
beribadah melayani tetapi tidak mengalami kepuasan sorga, sehingga
timbul:
- Iri
hati,
terutama masalah berkat-berkat jasmani dan pemakaian TUHAN--Yakub
diberkati, Esau iri; ini sering terjadi di kebun
anggur.
Sebenarnya kita semua masing-masing diberkati dan
dipakai oleh TUHAN sesuai dengan kemurahan TUHAN atas hidup kita.
Berarti masing-masing itu saling membutuhkan.
"Biarpun
saya berkhotbah sehebat apapun, kalau gereja ini tidak ada yang
membersihkan, tidak akan ada yang datang. Mungkin membersihkan
gereja dinggap pekerjaan yang paling rendah, padahal tidak. Coba
saja kalau bertahun-tahun tidak dibersihkan, tidak mungkin ada
yang datang."
Sama,
sebenarnya semua diberkati dan dipakai oleh TUHAN; semua pelayan
TUHAN mendapat kemurahan TUHAN. Tetapi ingat! Pemakaian dan
berkatnya bisa beda, tetapi semuanya kemurahan TUHAN--nilainya
sama. Ini yang harus digarisbawahi.
Semua itu adalah
kemurahan TUHAN; satu dinar itu kemurahan TUHAN. Jangan mau seribu
dolar! Nanti satu
dinar ini untuk menembusi masa kelaparan.
Inilah kemurahan TUHAN untuk menembusi masa kelaparan di dunia.
Kalau seribu dolar atau berapapun banyaknya, tidak bisa
menembusi kelaparan.
Sebab itu jangan
dilihat jumlah uangnya dan lain-lain, tetapi satu dinarnya!
Pemakaiannya memang berbeda-beda, berkat jasmaninya juga
berbeda-beda, tetapi nilainya sama yaitu satu dinar--kemurahan
TUHAN. Ini yang dipertahankan untuk menembusi masa kelaparan di
dunia.
Kalau punya satu dinar--kemurahan TUHAN--, kita bisa
hidup di mana saja, kapan saja, situasi apa saja, sampai hidup
kekal. Tidak usah iri! Yang penting nilai satu dinar itu!
Kalau
singa iblis mengaum, kita akan dibuat iri hati.
- Bersungut-sungut.
- Bergosip.
- Memfitnah--benar
jadi salah dan sebaliknya. Suaranya sama dnegan iblis yang
mengaum.
- Membenci
hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang lain tanpa alasan.
- Sampai
menghujat TUHAN; menyalahkan TUHAN/pengajaran yang benar.
Inilah
auman singa iblis! Kita harus hati-hati. Jangan dengar, karena
membuat kita berkeliling--tidak akan tekun lagi dalam kandang;
terlepas dari tangan Gembala Agung; tidak ada yang bertanggung
jawab atas keselamatan jiwanya--, hatinya tidak puas sehingga mulai
iri hati, mulutnya bersungut, memfitnah sampai membenci tanpa
alasan dan menghujat TUHAN.
-
Amos 3: 12
3:12.
Beginilah
firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut
singa dua
tulang betis
atau potongan telinga,
demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan
seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal
dari kaki balai-balai."
Kalau
kaki balai-balai ada yang terpotong, tidak bisa tegak.
Akibat
auman singa iblis yang ketiga:
digigit--tadi
di 1 Petrus 5: 8, iblis menelan; digigit dulu baru menelan.
Apa
yang digigit?
Telinga dan dua tulang betisnya:
- Telinga
digigit artinya mendengar
ajaran lain:
dongeng, ajaran palsu, lawak--yang memenuhi selera daging saja;
mengenakkan daging--, gosip-gosip sampai bosan bahkan tidak mau
mendengar auman singa Yehuda--kabar mempelai; firman pengajaran
yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Dia pilih auman singa
iblis. Hati-hati!
- Kalau
telinga sudah digigit--mendengar ajaran lain--, dua
tulang betis
juga digigit. Artinya: pendiriannya menjadi goyah; bimbang
pada pengajaran yang brenar sampai meninggalkan pengajarn yang
benar--kabar
mempelai. Ini sudah lumpuh.
Hati-hati!
Telinga ada kaitan dengan tulang betis.
Lumpuh artinya:
- Non-aktif,
tidak ada dorongan lagi, tidak
setia dalam ibadah pelayanan.
Termsauk gembala, banyak yang non-aktif, karena terlalu banyak
mendengar yang lain--digigit singa iblis--akhirnya
bimbang--lumpuh; tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai
meninggalkan ibadah pelayanan.
- Lumpuh
ini ada di tempat tidur, artinya masalah
nikah dan buah nikah
mulai terjadi.
Kalau tidak ada pedang firman, kita ingat
Salomo saat diperhadapkan dengan dua perempuan sundal yang salah
satu anaknya mati--persundalah itu masalah nikah; anaknya mati
berarti masalah buah nikah.
Bertengkar terus, tetapi saat
Salomo ambil pedang, selesai. Kalau tidak ada pedang, masalah
nikah dan buah nikah akan, juga masalah-masalah lain akan terus
terjadi.
- Sampai
puncaknya di tilam--ini yang berbahaya--: dosa
kenajisan--dosa
makan minum dan kawin mengawinkan.
Dosa makan minum= merokok,
mabuk dan narkoba. Dosa kawin mengawinkan= dosa percabulan,
penyimpangan (laki-laki dengna laki-laki dan perempuan dengan
perempuan), nikah yang salah (perselingkuhan, kawin cerai, kawin
campur).
Sampai ke sana! Sudah enjoy
dalam dosa, tidak bisa bertobat lagi. Tidak lagi merasa salah,
malah senang.
-
Akibat auman singa
iblis yang keempat:
kalau
sudah lumpuh, akhirnya akan ditelan.
Artinya: gugur
dari iman;
hilang keselamatan; mengalami tiga kali tujuh penghukuman, kiamat,
sampai neraka selamanya.
1
Petrus 5: 8 5:8.
Sadarlah
dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya.
Inilah mengapa harus ada
auman singa Yehuda. Tadi, kita sudah selamat--sudah melihat Anak
Domba; saksi pertama--, sudah baptisan, hidup benar dan diberkati.
Baik! Tetapi ada saksi yang kedua, singa Yehuda harus kita lihat.
Kabar mempelai atau firman pengajaran harus kita dengar hari-hari
ini! kalau tidak, kita akan kena auman singa iblis yang membuat kita
beredar-edar--tidak tergembala; terlepas dari tangan Gembala Agung,
tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan kita; sudah jadi
bulan-bulanan dari singa iblis--, hati tidak mengalami kepuasan
sorga--iri hati, bersungut--, digigit, lumpuh, sampai ditelan--
binasa selamanya.
Baptisan
air menentukan apakah kita mendengar auman singa Yehuda atau singa
iblis.
Baptisan air ini yang memisahkan!
Kalau baptisan air kita
benar dan kita mendapatkan hati yang tulus seperti merpati, kita
hanya akan mendengar dan dengar-dengaran pada auman singa Yehuda.
Kalau hati tulus, tidak akan bimbang; bisa membedakan mana yang
benar dan tidak; singa iblis atau singa Yehuda.
Kalau tidak
tulus, tidak bisa. Petrus saja tidak bisa. Apalagi dalam keadaan
terjepit. Waktu dihantam angin dan gelombang, TUHAN datang berjalan
di atas air, dibilang: hantu. Kalau hati tidak tulus, TUHAN datang
dibilang: hantu. Petrus tidak tulus, setelah itu ia ditolong dan
diangkat dari ketenggelaman, tetapi masih menyangkal TUHAN.
Tetapi
di dalam Yohanes 21 setelah TUHAN bertanya tiga kali: Simon, apakah
engaku mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku, hatinya bisa
tulus. Kalau hati tulus, kita
hanya mendengar dan dengar-dengaran pada auman singa Yehuda;
kita tergembala
dengan benar dan baik--duduk
di atas rumput. Orang taat dengar-dengaran itu tegembala, hanya satu
yang dia dengar. Tekun dalam tiga macam ibadah sama dengan duduk
di atas rumput.
Menghadapi kelaparan waktu itu, hanya ada
lima roti dan dua ikan untuk lima ribu orang, keadaannya sunyi,
tidak ada toko. Yesus malah berkata: Suruh duduk! Ini ketaatan pada
auman singa Yehuda--kabar mempelai. Duduk sama dengan mantap
dalam penggembalaan. Kalau
duduk, tidak akan jatuh. Kalau sudah ada di kandang
penggembalaan--duduk mantap dalam penggembalaan--, iman
kita akan teguh.
1
Petrus 5: 9 5:9.
Lawanlah
dia dengan iman yang teguh,
sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung
penderitaan yang sama.
Kalau
sudah duduk--mantap dalam penggembalaan--, yang didengar hanya satu
pengajaran, pasti punya iman yang teguh, kita hanya percaya
dan berharap kepada TUHAN Gembala Agung.
Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Gembala Agung.
Sama
seperti petrus, TUHAN bertanya kepadanya tiga kali: Adakah engaku
mengasihi Aku?: Gembalakanlah domba-domba-Ku! Setelah ditanya tiga
kali, Petrus sedih, dia sadar kalau dia tidak punya kasih, setelah
itu dia mengulurkan tangan pada TUHAN; dia rela mati untuk
TUHAN. Karena itu di sini dia tulis pengalamannya. Bagaimana dia
ditolong, tetapi masih bimbang: TUHAN atau hantu, karena hatinya
jelek--tidak tulus.
Baptisan air penting! Hati tulus, bisa
mendengar satu auman singa--membedakan yang benar dan tidak
benar--dan bisa tekun dalam kandang--tergembala dengan benar dan
baik--, bisa duduk di padang rumput yang hijau--imannya teguh, tidak
goyah sama sekali. Hanya percaya dan berharap TUHAN; hanya menyembah
TUHAN; menyerahkan hidup pada TUHAN; mengulurkan tangan pada TUHAN.
Dan TUHAN akan mengulurkan tangan kasih-Nya pada kita.
Kalau
sudah tunduk/taat, Dia akan mengulurkan tangan kasih-Nya untuk
mengangkat
kita pada waktunya. 1
Petrus 5: 5-6
5:5.
Demikian
jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah
kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 5:6.
Karena
itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya
pada waktunya.
TUHAN
mengangkat/menigngikan kita, artinya:
- Pemeliharaan.
Tadi,
lima roti dua ikan untuk lima ribu orang. Luar biasa di dalam
penggembalaan. TUHAN yang bekerja, kita hanya duduk. Kalau kita
yang beredar-edar, TUHAN yang duduk; kita tidak mendapat apa-apa,
malah diterkam oleh singa iblis. Tetapi kalau kita duduk, kita aman
dan TUHAN yang bekerja semuanya. Itu saja hidup di
dunia.
Hati-hati, memang kita berhadapan dengan dua singa.
Mari, baptisan air yang benar--hati yang tulus--, bisa membedakan
mana yang benar dan tidak, dan bisa tergembala dengan benar atau
tidak. Ini benar-benar penting!
Sampai kita duduk, mantap,
percaya dan mempercayakan diri hanya kepada TUHAN--menyembah TUHAN:
Terserah Kau, TUHAN. Dia akan mengangkat kita tepat pada
waktunya.
Dia sanggup memelihara kita yang tidak berdaya.
Lima roti dua ikan untuk lima ribu orang; gajinya kecil, tetapi
kalau kita hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar, Dia yang
melimpahkan.
"Mohon
maaf kalau dianggap sombong. Pertama saya diterjunkan di Gending,
untuk ongkos satu kali saja tidak cukup. Om Pong tahu kolektenya
dan memperbolehkan saya mengambil ongkos di kas gereja, di
bendahara, karena tahu tidak cukup. Setlah 1-2 bulan, setelah itu
saya ingat khotbah Pdt In Juwono: Kalau ongkos dulu, baru pergi,
itu sama dengan pegawai negeri. Saya diam, saya tidak ambil lagi.
Ini pengalaman saya, tidak bisa ditipu. Untuk ongkos lancar, ada
satu anak yang jaga gereja saya sekolahkan, bisa. Saya ingat lima
roti dan dua ikan untuk lima ribu orang, ada kelimpahan--ada ucapan
syukur."
Biar
kita kecil, tatepi tangan anugerah TUHAN besar.
Jangan lihat jumlah! Dalam pelayanan ada satu dinar--kemurahan--,
itu yang berkelimpahan.
- Menolong
kita, semua masalah selesai sampai yang mustahil pada
waktunya.
Petrus pernah tenggelam dan ia ditolong tepat pada
waktunya. Karena itu dia tuliskan: 'tepat
pada waktunya'.
Petrus juga mengalami. Kita tinggal duduk, dengar firman
yang menyucikan, tergembala dengan benar dan baik. TUHAN akan
menolong. Kelihatannya: Kok enak? Memang enak ikut TUHAN. Musa
menghadapi laut Kolsom tinggal mengulurkan tangan, selesai.
- Membuat
semua berhasil
dan indah
pada waktunya.
Tinggal duduk dan tunggu waktu TUHAN. Boleh kerja
yang keras, tetapi jangan lupa duduk! Dengarkan auman singa Yehuda,
tergembala yang sungguh-sungguh!
Dengar-dengaran hari-hari
ini, sampai bisa menyembah TUHAN. Serahkan hidup!. Yakinlah,
tinggal tunggu waktu TUHAN! TUHAN tolong kita.
- Kita
dipakai
dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; hidup kita lebih
indah lagi.
Pembangunan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah,
penggembalaan, antar pengembalaan.
- Sampai
yang terindah saat Yesus datang kita diubahkan menjadi smepurna
seperti Dia. Kita bersama Dia di awan-awan yang permai.
Inilah
hidup kita. Ada dua saksi, ada hukuman, tetapi lihat saksi!
Keselamatan, perhatikan baptisan air! Kita selamat, hidup benar dan
diberkati. Sudah selamat, perhatikan saksi kedua yaitu auman singa
Yehuda sebab ada singa iblis! Sampai kita bisa duduk, itu kekuatan
kabar mempelai, tidak bisa lari lagi; tidak bisa ke mana-mana, tetapi
duduk/mantap, dengar-dengaran dan hanya menyembah TUHAN.
Dan
Dia akan mengulurkan tangan, semua indah pada waktunya. Petrus sempat
tenggelam, menyangkal dan gagal, tetapi dia tulis: kalau berani
digembalakan, sungguh-sungguh pada waktunya semua akan
menjadi indah.
Mungkin dalam pencobaan, kesulitan, kalau
berani duduk, TUHAN akan tolong. Petrus menuliskan pengalamannya,
tunggu waktu TUHAN!
Mungkin kita masih tenggelam, mungkin
masih susah hari-hari ini, mungkin dalam dosa, serahkan kepada TUHAN!
Yang sudah berhasil, jangan sombong, karena badai lautan datang
sekonyong-konyong. Biar kita tetap ada di dalm tangan Gembala
Agung. TUHAN tidak pernah menipu kita. Dia rindu memeluk dan
mengangkat kita. Jangan ragu, serahkan kepada Dia apapun keadaan kita
saat-saat ini. Dia akan meninggikan tepat pada waktunya.
Yang
tidak bisa dipikir dan diperbuat, itulah waktu penyerahan kita kepada
TUHAN. Yang sudah berhasil, jangan sombong, tetapi tetap menyerah
pada TUHAN. Mungkin suami tidak tahu, isteri, anak, orang tua
tidak tahu, tetapi TUHAN yang tahu keadaan kita. Berseru kepada
Dia!
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|