RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Malang, 18 Februari 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayangNya Tuhan
kita Yesus Kristus.
Wahyu 7 dalam Tabernakel
menunjuk suatu alat yaitu Buli-Buli... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 Oktober 2013 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 5:30-32 5:30 Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat... Ibadah Doa Malam Session I Malang, 14 Februari 2012 (Selasa Malam)
Yohanes 14:16-18 14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan... Ibadah Doa Malang, 11 Juli 2019 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:13-21 tentang sangkakala yang keenam... Ibadah Raya Surabaya, 01 Desember 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2014 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9-20 tentang penglihatan Yohanes di... Ibadah Doa Surabaya, 01 November 2017 (Rabu Sore)
Dari
siaran tunda ibadah doa di Jayapura
Salam sejahtera
dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam,
selamat... Ibadah Raya Malang, 25 Maret 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayangNya Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 7:1-8 tentang orang-orang yang dimeteraikan
dari bangsa Israel. Orang-orang... Ibadah Doa Malang, 28 Februari 2017 (Selasa Sore)
Bersamaan
dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 5:1
5:1
Maka... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 11 Oktober 2012 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 27 secara keseluruhan menunjuk 7... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 September 2012 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 27 menunjuk 7 percikan darah... Ibadah Doa Malang, 27 Mei 2014 (Selasa Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa Session III
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 April 2012 (Kamis Sore)
Dari siaran tunda Ibadah Persekutuan Medan I (24 April 2012 Pagi)
Ibadah Raya Surabaya, 26 Oktober 2014 (Minggu Sore)
Penyerahan
Anak Bayi adalah kehidupan
yang lahir baru sekaligus kehidupan yang empunya kerajaan Surga. Dari
seorang bayi (seorang yang lahir... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Maret 2010 (Senin Sore)
Matius 25
= terkena pada tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam.
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Doa Surabaya, 19 September 2012 (Rabu Sore)
Matius
27 dan
Matius 28
ini berurutan.
Matius
27 itu
menunjuk 7 percikan darah diatas tabut perjanjian. Ini merupakan
JALAN
SENGSARA/JALAN KEMATIAN.
Matius
28 itu
menunjuk SHEKINAH
GLORY/JALAN KEMULIAAN.
Jadi
dibalik jalan kematian bersama Yesus PASTI
ADA jalan
kemuliaan bersama dengan Yesus.
Jalan
kematian bukanlah langkah yang terakhir.
Tetapi
langkah/jalan yang pertama dalam mengikut Tuhan
yang akan disusul dengan jalan kebangkitan dan kemuliaan untuk
selama-lamanya.
2
Timotis 2: 8 2:8.
Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang
telah bangkit
dari antara orang mati, yang
telah dilahirkan sebagai keturunan Daud,
itulah yang kuberitakan dalam Injilku.
Jadi
Yesus lahir menjadi manusia dari keturunan Daud. Dia mengalami
kematian di kayu salib dan mengalami kebangkitan.
Matius
22: 42-44 22:42
"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata
mereka kepada-Nya: "Anak
Daud."
22:43
Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh
pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
22:44
Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah
di sebelah kanan-Ku,
sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Yesus
bukan saja lahir menjadi manusia sebagai keturunan Daud kemudian mati
dan bangkit. Tetapi Dia duduk DIPERMULIAKAN
di sebelah kanan tahta Allah Bapa.
Jadi
jalan kematian, kebangkitan dan kemuliaan SUDAH DIRINTIS LEBIH DAHULU
oleh Yesus.
Mengapa
Yesus harus turun ke dunia merintis jalan kematian, kebangkitan,
kemuliaan sampai ke tahta Allah bapa ?
- 1
Petrus 2: 21
2:21
Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita
untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu,
supaya
kamu mengikuti jejak-Nya.
Yang
pertama adalah supaya
kita HANYA mengikuti jejak Kristus saja,
sehingga
kita tidak akan pernah tersesat.
Kita tidak perlu mencari,
membuat jalan sendiri sebab kita bisa tersesat.
Yohanes
10: 4 10:4
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia
berjalan di depan mereka
dan domba-domba
itu mengikuti dia,
karena mereka mengenal suaranya.
"ia
berjalan di depan mereka"
= ada jejak Yesus yang kita ikuti.
Dimana
kita bisa mengikuti jejak Kristus ?
di dalam sistim
penggembalaan.
Di luar sistim penggembalaan sekalipun katanya hebat/luar biasa,
kita pasti tersesat.
Yohanes
10: 4
10:4
Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan
mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena
mereka mengenal suaranya.
Bagaimana
caranya mengikuti jejaknya Yesus ?
dengan mendengar satu suara gembala = lewat firman
penggembalaan.
Firman
penggembalaan adalah
firman pengajaran yang benar yang dipercayakan oleh Gembala Agung
kepada seorang gembala, untuk bisa disampaikan kepada sidang jemaat
dengan setia, terus-menerus dan diulang-ulang.
Kegunaan
firman penggembalaan adalah
- Sebagai
makanan bagi sidang jemaat, supaya mengalami pertumbuhan rohani.
- Sebagai
komando yaitu mengatur gerak pelayanan dalam sidang jemaat.
- Menjadi
tuntunan tangan Gembala Agung yaitu petunjuk arah supaya tidak
tersesat.
Jadi
Firman penggembalaan ini juga sebagai TONGKAT
KOMANDO.
Kemana
arah firman penggembalaan?
- Yohanes
10: 1-3
10:1.
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam
kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat
tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 10:2
tetapi siapa
yang masuk melalui pintu,
ia
adalah gembala domba. 10:3
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya
dan menuntunnya ke luar.
Arah
yang pertama adalah
menuntun
ke dalam kandang (masuk
di kandang penggembalaan) itulah ruangan
suci.
Terdapat 3 macam alat di ruangan suci, itu menunjuk ketekunan
dalam 3 macam ibadah pokok,
antara lain:
- Pelita
emas:
ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja
roti sajian:
ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
- Medzbah
dupa emas:
ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Untuk
bisa masuk ke kandang penggembalan, maka kita HARUS
MASUK PINTU SEMPIT
(penyaliban daging).
Sistem penggembalaan itu sistem
teladan yaitu gembala yang berada didepan. Jadi mulai dari gembala
dulu harus masuk kandang.
Kalau "pintu
lebar"
itu sistem kerajaan. Contohnya memberi perintah dengan menggunakan
ayat-ayat untuk keluarkan uang dll.
Yohanes
10: 9-10
10:9
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia
akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10:10
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;
Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Hasilnya
bila masuk pintu sempit/masuk penggembalaan yaitu
kita
hidup berkelimpahan:
- Secara
jasmani kita dipelihara sampai kita bisa mengucap syukur kepada
Tuhan.
- Secara
rohani kita berada dalam ketenangan, kedamaian sehingga selalu
mengucap syukur kepada Tuhan.
Kalau
kita tidak tergembala maka kita tidak mengalami ketenangan.
- Yohanes
10: 3
10:3
Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan
suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya
ke luar.
Arah
yang kedua adalah domba
di tuntun keluar kandang.
Yohanes
10: 16 10:16
Ada lagi pada-Ku domba-domba
lain,
yang
bukan dari kandang ini;
domba-domba
itu harus Kutuntun juga
dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu
kawanan dengan satu gembala.
Jadi
domba-domba dituntun ke luar kandang
menuju kandang domba lain
(sesuai firman) = pelayanan
pembangunan tubuh Kristus,
lewat ibadah kunjungan-kunjungan, antar penggembalaan sampai kita
menjadi satu
kawanan dengan satu Gembala Agung,
satu
tubuh yang sempurna dengan Yesus sebagai kepala
(satu tubuh dengan satu kepala).
Jadi dimulai dari kumpul di
dalam kandang sendiri terlebih dahulu kemudian bila ada kelimpahan
dari dalam penggembalaan, maka harus dibawa menuju keluar/tempat
penggembalaan lain. Jadi
harus sesuai firman secara berurutan (dari
dalam menuju keluar).
Tanpa
kandang-kandang yang lain kita tidak bisa menjadi sempurna.
Sebenarnya di dalam penggembalaan saja kita sudah cukup
terpelihara oleh Tuhan. Tetapi kita tidak boleh egois sebab masih
ada kandang yang lain, supaya kita bisa menjadi satu tubuh Kristus
yang sempurna.
- Yohanes
16: 7
16:7.
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi
kamu, jika
Aku pergi.
Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang
kepadamu, tetapi
jikalau Aku pergi,
Aku
akan mengutus Dia kepadamu.
"Yesus
pergi"
artinya Yesus mati, bangkit dan naik ke surga.
Yang kedua
adalah untuk
memberikan Roh Kudus bagi kita sebagai kekuatan ekstra di padang
gurun dunia ini.
Kita
belajar dari Yohanes Pembabtis bajunya dari "bulu
unta".
Roh Kudus ini digambarkan sebagai jubah
bulu unta yang berguna dipadang gurun dunia
artinya
- Kalau
siang bisa menahan dan menyerap panas supaya tidak menyakiti umat
Tuhan.
- Saat
malam bisa menahan dingin dan menghangatkan.
Bila
Roh Kudus ada bersama dengan kita, maka kita tidak hancur bersama
dengan dunia ini. Dunia ini sedang ke arah kehancuran sekalipun
bertambah luar biasa dll.
Yohanes
14: 16-18 14:16
Aku
akan minta kepada Bapa,
dan Ia
akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17
yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia
tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia,
sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. 14:18.
Aku
tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.
Aku datang kembali kepadamu.
Saat
Yesus naik ke surga, kita bagaikan yatim piatu. Untuk itu kita perlu
kekuatan Roh Kudus.
Jadi
tanpa Roh Kudus kita menjadi yatim piatu secara rohani.
Arti
yatim piatu secara rohani adalah
- Tidak
jelas asal usul kelahirannya
(tidak ada bapak dan tidak ada ibu) artinya tidak mengalami
kelahiran baru/keubahan hidup tetapi tetap menjadi manusia darah
daging yang tidak mewarisi surga dan binasa.
- Ditandai
dengan kelemahan-kelemahan daging
yaitu
- Roma
8: 13
8:13
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika
oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu,
kamu akan hidup.
Kelemahan
daging adalah cenderung untuk melakukan perbuatan dosa/daging yang
mengarah kepada kematian/kebinasaan.
Tapi kalau ada Roh
Kudus, maka Roh Kudus mematikan perbuatan daging/dosa, sehingga
kita
bisa hidup benar dan suci
yang mengarah hidup kekal selama-lamanya
- Roma
5: 3-5
5:3
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam
kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu
menimbulkan ketekunan, 5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan
uji
dan tahan
uji
menimbulkan pengharapan. 5:5 Dan pengharapan tidak
mengecewakan, karena
kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus
yang telah dikaruniakan kepada kita.
Daging
ini cenderung untuk kecewa, putus asa, tinggalkan Tuhan karena
mengghadapi segala sesuatu di dunia ini.
Tetapi Roh Kudus
mencurahkan kasih Allah, sehingga kita
tahan uji/tahan banting
yaitu tetap
setia dan berkobar-kobar dalam beribadah melayani Tuhan
sampai Tuhan datang kembali kedua kali.
- Roma
8: 26-28
8:26.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab
kita tidak tahu,
bagaimana
sebenarnya harus berdoa;
tetapi Roh
sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang
tidak terucapkan. 8:27
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu,
yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk
orang-orang kudus. 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.
Daging
lemah yaitu tidak bisa berdoa menyembah Tuhan (ini
kelemahan tertinggi)
dan doa penyembahannya tidak sampai di hadirat Tuhan. Sehingga
akibatnya kering rohani, mati rohani sampai mati kekal.
Tetapi
Roh Kudus menolong kita untuk
bisa menyembah Tuhan
sampai puncaknya kita hanya
mengeluh dan mengerang kepada Tuhan
= menyerukan
nama Yesus,
menyerukan
Halleluya
(tidak ada permohonan lagi).
Ini merupakan pergumulan yang
sungguh-sungguh. Seperti wanita mengandung yang hendak melahirkan
anak, sudah tidak banyak kata-kata lagi tetapi hanya menyeru nama
Yesus.
Jadi sehebat apapun Gereja Tuhan di akhir zaman,
keadaannya
hanya seperti wanita hamil dan waktunya hendak melahirkan
yaitu tidak berdaya, tidak punya kekuatan apa-apa dan berhadapan
langsung dengan naga.
Wahyu
12: 1-4 12:1.
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan
berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah
mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. 12:2 Ia
sedang mengandung
dan dalam
keluhan
dan penderitaannya
hendak melahirkan
ia berteriak kesakitan. 12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang
lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga merah padam yang besar,
berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada
tujuh mahkota. 12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari
bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan
naga
itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu,
untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu
melahirkan-Nya.
Jadi
kita mengeluh dan mengerang untuk:
- Yang
pertama menghadapi
naga/setan:
- Pencobaan
di segala bidang yang tidak bisa ditanggulangi dengan apapun.
- Segala
krsisis total di segala bidang yang tidak bisa ditanggulangi dengan
kekuatan dunia.
- Dosa
sampai puncaknya dosa. Ekor itu bicara tentang percabulan (dosa
kawin mengawinkan), mulut itu dosa makan minum.
- Sampai
pencobaan nikah dan buah nikah.
Ini
terjadi sekonyong-konyong oleh sebab itu:
Hari-hari ini kita harus banyak mengeluh dan mengerang
sekalipun kita sudah suci, berhasil dan semua baik, apalagi kita
yang masih dalam keadaan porak-poranda.
Kita harus
berjaga-jaga dan tetap mengeluh mengerang sebab naga itu bagaikan
angin dan gelombang yang sekonyong-konyong mengahantam perahu di
lautan.
Kita tidak boleh lengah sedikitupn sebab mata ular
itu tidak berkedip, begitu lengah kita pasti jatuh.
Kita
mengeluh dan mengerang kepada Tuhan sampai kita mendapat kemenangan
atas dosa/pencobaan dan mendapatkan pelindungan dari Tuhan.
- Roma
8: 22-23
8:22
Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama
mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. 8:23 Dan bukan
hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung
Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan
pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan
tubuh kita.
Yang
kedua untuk
menghadapi pembebasan tubuh/daging
= mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia
rohani seperti Tuhan Yesus.
Masih banyak sifat, karakter
daging yang harus diubahkan.
Jangan tinggal dalam kelemahan,
terlebih lagi enjoy dalam kelemahan, jangan putus asa terhadap
kelemahan. Tetapi kita harus berusaha sampai sewaktu-waktu kita akan
dibebaskan dan mengalami keubahan hidup.
Kita
belajar dari ibu yang hendak melahirkan yaitu
- Sabar
menunggu waktunya Tuhan,
tidak boleh mengeluh dan mengomel, tetapi mengucap syukur kepada
Tuhan.
- Kita
harus tetap taat kepada Tuhan
sekalipun dalam kesakitan, penderitaan, kematian.
Sabar
dan taat di tengah-tengah penderitaan dan kesakitan maka Tuhan akan
bebaskan dan ubahkan kita. Sampai satu-waktu saat Yesus datang kita
diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia, kita terangkat bersama Dia
di awan-awan permai, kita
dipermuliakan
sampai duduk di tahta Allah Bapa.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|