Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita berada dalam kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA. Ini adalah jemaat terakhir--jemaat ketujuh--dalam kitab Wahyu yang menunjukkan keadaan gereja TUHAN akhir zaman (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Wahyu 3: 16-19
3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, butadan telanjang,
3:18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau
membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah SUAM-SUAM KUKU.

Praktik suam-suam kuku: ayat 17= 'Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa'= hanya membanggakan dan menggembar-gemborkan perkara jasmani/berkat jasmani, bahkan tidak butuh TUHAN/firman di dalam ibadah--puas dengan perkara jasmani--, tetapi keadaan rohaninya melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.
Akibatnya: dimuntahkan oleh TUHAN; tidak berguna di hadapan TUHAN, jijik, najis, terkutuk, sampai binasa selama-lamannya.

Oleh sebab itu, di ayat 18-19, TUHAN menegor dan menasihati dengan firman, supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta/kekayaan Sorga dari Sorga.
Jika tegoran dan nasihat lewat firman diabaikan, maka TUHAN menghajar atau mencambuk jemaat Laodikia--kita semua--lewat ekonomi, kesehatan dan sebagainya, supaya membeli harta/kekayaan Sorga. Ini yang penting hari-hari ini.

Ada 3 kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:

  1. emas yang dimurnikan dalam api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 Juli 2015). Ini menunjuk pada iman yang murni; iman yang permanen; iman yang sempurna; iman yang murni seperti iman dari Abraham,yaitu iman dengan perbuatan iman dan tidak goyah oleh apapun.

  2. Pakaian putih (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Juli 2015).
  3. Minyak untuk melumas mata.

AD. 2. PAKAIAN PUTIH, 'supaya jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan.'
Pakaian putih adalah pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN; seperti jubah Yesus yang diundi pada waktu Ia disalib dan hanya orang tertentu yang menerima (diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2015).

Salah satu pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN di dalam surat 1 Petrus.
1 Petrus 5: 3=> 'gembalakanlah kawanan domba Allah'
5:3.Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakankepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladanbagi kawanan domba itu.

Salah satu pakaian putih adalah pakaian penggembalaan. Ini yang harus kita miliki hari-hari ini; kita menjadi kehidupan yang tergembala.

Yohanes 10: 11
10:11.Akulah gembala yang baik.Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Yesus tampil sebagai Gembala yang baik--yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba--, supaya kita bisa menjadi domba-domba yang baik; artinya, tergembala dengan benar dan baik. Ini usaha dari TUHAN bagi kita.

Di luar penggembalaan, bangsa kafir hanya seharga anjing dan babi; hanya menuju babel untuk dbinasakan selama-lamanya. Yesus menyerahkan nyawan-Nya, supaya kita--anjing dan babi--bisa menjadi domba yang baik. Ini pentingnya pakaian putih atau pakaian penggembalaan.

1 Petrus 5: 1-5=> pasal penggembalaan
5:1.Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
5:2. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi
dengan sukarelasesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu
menjadi teladanbagi kawanan domba itu.
5:4. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda,
tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

kita semua harus beribadah melayani TUHAN dalam sistem penggembalaan.
Tanda-tanda ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan:

  1. Tanda pertama ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan: ayat 1= 'saksi penderitaan Kristus'= ditandai dengan tanda darah; tanda salib; sengsara daging bersama Yesus, supaya mendapatkan kemuliaan yang sejati--pembaharuan hidup.

    Kita ingat ibadah dari Kain dan Habel. Habel seorang gembala dan ditandai darah--penyembelihan--dan itulah yang berkenan kepada TUHAN.

    Permulaan tanda darah adalah baptisan air--sengsara daging yang paling ringan, dan menghasilkan hidup baru/kemuliaan, yaitu hidup dalam kebenaran.

    Jadi, ibadah pelayanan dengan tanda darah--sengsara daging--adalah kita berusaha untuk hidup dalam kebenaran. Dosa-dosa harus dibuang.
    Kalau ada tanda darah Yesus, tidak ada dosa dan hanya ada kebenaran. Kita semua, baik hamba TUHAN maupun pelayan TUHAN harus ada tanda darah, terutama untuk hidup dalam kebenaran.

    Memang masih ada dosa, tetapi kalau diperiksa lewat firman penggembalaan yang diulang-ulang, maka dosa harus dibuang. Jangan dipelihara, tetapi tetap berusaha untuk hidup dalam kebenaran.

  2. Tanda kedua ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan: ayat 2=

    • 'dengan sukarela'= beribadah melayani dengan sukarela; tidak terpaksa, tidak dipaksa dan tidak memaksa, sehingga ibadah pelayanan selalu ditandai dengan ucapan syukur kepada TUHAN.

      Kalau beribadah melayani karena terpaksa, dipaksa atau memaksa, pasti ada persungutan. Dan akibatnya sungguh dahsyat; bangsa Israel bersungut-sungut dan akibatnya mereka bergelimpangan di padang pasir.

      Kita harus sudah sadar, bahwa Yesus sudah rela memberikan nyawa di kayu salib untuk mengangkat kita bangsa kafir--anjing dan babi--supaya kita menjadi domba-domba yang bisa melayani TUHAN dengan sukarela. Di a juga rela memberikan nyawa-Nya; tidak terpaksa dan tidak dipaksa.
      Sebab itu, biarlah kita beribadah melayani dengan selalu mengucap syukur kepada TUHAN.

    • 'jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri'= tidak mencari keuntungan jasmani; beribadah melayani dengna pengabdian diri dan rela berkorban; bahkan rela berkorban apa saja untuk TUHAN, kecuali firman pengajran benar tidak boleh kita korbankan.

      Kalau tidak mencari keuntungan jasmani, maka TUHAN sediakan keuntungan besar secara rohani, yaitu 2 sayap burung nasar yang besar.
      Kalau sudah dapat keuntungan jasmani, maka tidak mendapatkan keuntungan rohani yang besar--2 sayap burung nasar yang besar.
      2 sayap burung nasar yang besar jauh melebihi segala sesuatu di dunia ini; tidak bisa dibeli dengan apapun. Kita harus benar-benar sadar akan hal ini di dalam pelayanan!

      Jadi, kalau yang jasmani belum kita dapatkan, jangan mogok atau kecewa, sebab tujuan kita bukan itu, tetapi kita berusaha sampai mendapatkan 2 sayap burung nasar yang besar yang mampu menyingkirkan kita ke padang gurun--jauh dari mata antikris--dan mengangkat kita ke awan-awan yang permai. Kalau sudah waktunya dan kita mendapatkan 2 sayap burung nasar yang besar, kita akan berkata 'untung...'.

  3. Tanda ketiga ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan: ayat 3= 'menjadi teladan'= menjadi teladan bagi orang lain.
    1 Timotius 4: 12
    4:12.Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladanbagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu(1), dalam tingkah lakumu(2), dalam kasihmu(3), dalam kesetiaanmu(4)dan dalam kesucianmu(5).

    Sekalipun masih muda, Timotius sudah harus menjadi teladan. Apalagi kita yang sudah tua.
    Kita menjadi teladan, mulai dari 5 teladan. Angka 5 menunjuk pada 5 luka Yesus yang utama, untuk menyelamatkan kehidupan kita.

    Jadi, kalau mau jadi teladan, kita memang harus belajar pada 5 luka Yesus; harus ada tanda sengsara--rela sengsara daging seperti Yesus. Menjadi teladan ini seperti pelita emas yang harus ditempa.

    5 teladan ini berasal dari 5 luka Yesus yang utama untuk menyelamatkan kita.
    Dulu Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia. Sekarang bagi kita, kalau kita menjadi teladan, maka kita bisa membawa orang-orang berdosa percaya Yesus dan diselamatkan; orang-orang di dalam kegelapan bisa menerima sinar dari pelita yang ditempa.

  4. Tanda keempat ibadah pelayanan dalam sistem penggembalaan: ayat 5= 'tunduklah kepada orang-orang yang tua'= tunduk; taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara; kalau Yesus taat sampai mati di kayu salib.

    Penundukan dimulai dari dalam nikah--di ayat ini dimulai dari anak muda ('Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda');

    • anak-anakharus tunduk--taat dengar-dengaran, hormat--pada orang tua. Bukan menyembah. Hanya TUHAN yang disembah.
      Kehidupan yang tergembala ditandai dengan penundukan.

      "Seperti saya pernah bersaksi. Waktu saya ke New Zealand, saya lihat domba-domba di bukit tunduk. Itu tanda makan firman penggembalaan, yaitu tunduk--tergembala dengan benar dan baik. Tidak ada yang menoleh-noleh. Itu yang saya heran. Yang pertama, seperti rambut putih--ada di kitab Kidung Agung--dan yang kedua semua tunduk, tidak ada yang saling mengganggu--rapi sekali."

      Kalau bisa makan firman Allah--firman penggembalaan--, anak muda bisa tunduk/hormat pada orang tua.

    • pria--suami--mengasihi isteri seperti diri sendiri. Ini penundukan dari pria/suami.
    • wanita--isteri--tunduk pada suami, yaitu

      1. banyak berdiam diri; tidak banyak komentar.
      2. taat pada suami,
      3. tidak mengajar dan memerintah laki-laki di dalam ibadah pelayanan; kalau di rumah tangga, tidak memerintah dan mengajar suami.

        1 Timotius 2: 11-14 => pasal tahbisan
        2:11.Seharusnyalah perempuan berdiam diridan menerima ajaran dengan patuh.
        2:12.Aku tidak mengizinkan perempuan mengajardan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
        2:13. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
        2:14. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan
        perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

        Perikop: Mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan dalam ibadah jemaat.
        Jadi jelas, kalau wanita tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki di dalam ibadah pelayanan.

        Ayat 11: 'patuh'= tunduk.
        Ayat 14: dikaitkan dengan kejatuhan Hawa: semua pohon di taman boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu, yaitu buah pengetahuan yang baik dan jahat.

        Jadi, wanita boleh melayani apa saja dengan bebas--dalam urapan Roh Kudus--, kecuali satu, yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki.

        Kalau seorang wanita memaksakan diri untuk mengajar dan memerintah laki-laki--baik dalam ibadah maupun dalam nikah--, itu sama seperti Hawa memberi buah terlarang kepada Adam dan mereka telanjang; sama dengan menelanjangi--menelanjangi di dalam nikah dan sidang jemaat--, sehingga terjadi masalah-masalah. Ini yang harus kita jaga hari-hari ini!

Malam ini, biarlah kita sungguh-sungguh menerima pakaian putih--pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN; pakaian penggembalaan. Yesus sebagai Gembala yang baik sudah rela menyerahkan nyawa-Nya, supaya kita--anjing dan babi--bisa diangkat menjadi domba-domba yang baik--tergembala dengan benar dan baik, dan ada tanda-tandanya, yaitu

  • tanda salib/tanda darahuntuk hidup benar--mulai dari baptisan air,
  • tanda sukareladan tanda pengabdian diri--tidak terpaksa, tidak memaksa dan tidak dipaksa, tetapi rela berkorban,
  • tanda keteladanan--bukan memerintah,
  • tanda penundukandi dalam penggembalaan--taat dengar-dengaran.

1 Petrus 5: 6

5:6.Karena itu rendahkanlah dirimudi bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya

Kalau kita bisa tunduk--taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara--, itu sama dengan mengulurkan tangan kepada TUHAN; percaya mempercayakan diri hanya kepada TUHAN; menyerahkan seluruh hidup kita kepada TUHAN; berserah dan berseru kepada TUHAN dan TUHAN Gembala Agung akan mengulurkan tangan kasih-Nya untuk meninggikan kita pada waktunya.

Kita hanya tinggal tunggu waktunya. TUHAN yang bekerja dan kita hanya mempersiapkan diri dengan 4 tanda di dalam penggembalaan--mengenakan pakaian putih/pakaian penggembalaan/pakaian kepercayaan dan kemurahan TUHAN.

Hasilnya:

  • Tangan kasih TUHAN Gembala Agung sanggup membuat semua menjadi berhasil dan indahpada waktunya. Percayalah! Kalau kita masuk dalam penggembalaan, hidup kita akan ditata oleh TUHAN.

  • TUHAN memakai kita--ditinggikan sama dengan dimuliakan--dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Karena itu, di dalam 1 Petrus 5: 1 dikatakan: jangan takut menjadi saksi penderitaan Yesus, sebab kita juga mengalami kemuliaan.

  • Tangan kasih TUHAN sanggup menyucikan dan mengubahkankita dari manusia daging menajdi manusia rohani seperti Dia--mujizat rohani--, mulai dari mulut: ya katakan: ya, tidak katakan: tidak.

    Kejujuran dan ketulusan inilah yang ada di dalam penggembalaan; penggembalaan itu soal hati; hati tulus dan mulut jujur.
    Kita belajar dari Yusuf yang tetap menyampaikan kejahatan kakak-kakaknya, sekalipun ia dibenci.

    "Saya juga pernah salah. Saya terlalu sungkan sekalipun hamba TUHAN itu lebih muda dari saya, termasuk murid juga. Satu waktu anaknya berbuat salah. Orang tuanya telepon dan isteri saya dari jauh sudah bilang bahkan teriak-teriak di sampaing saya: katakan..katakan anaknya begini... Tetapi saya jawab: 'Tidak ada apa-apa', karena saya sungkan. Akibatnya, sekarang saya yang dibanting habis-habisan. Kata-kata ini tidak boleh seperti itu, tetapi harus ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Kalau waktu itu saya jawab dengan jujur, selesai masalahnya. Itu kesalahan saya. Ini pelajaran berharga bagi saya."

    Jadi, dalam sistem penggembalaan harus berani. Yusuf berani menjawab dengan jujur saat ditanya oleh ayahnya, sekalipun kakak-kakaknya benci kepada dia. Kalau Yusuf tidak pernah menyampaikan kejahatan kakak-kakaknya, ia tidak akan pernah mendapatkan jubah indah.

    Dalam penggembalaan itu hati tulus. Musa hebat, tetapi tidak bisa melayani 2 orang. Ia harus digembalakan dulu sampai hatinya tulus dan mulutnya jujur, baru bisa melayani.

  • Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga terjadi. Kalau kita bisa berkata jujur, maka di atas kayu salib, Yesus menjawab: sudah selesai. Semua masalah diselesaikan oleh TUHAN, sampai masalah yang mustahil sekalipun.

  • Dan jika TUHAN datang kembali--mujizat terakhir--kita diubahkan jadi sama mulia dengan Dia. Kita tidak salah dalam perkataan, hanya berseru 'Haleluya' dan TUHAN memberikan mahkota kemuliaan--mahkota mempelai--kepada kita, sehingga kita bisa duduk bersanding dengan Dia selama-lamanya di takhta Sorga.

    1 Petrus 5: 4
    5:4.Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaanyang tidak dapat layu.

Biarlah hari-hari ini hidup kita bisa tergembala--daging dibendung dengan tanda-tanda penggembalaan sampai tunduk, hanya mengangkat 2 tangan kepada TUHAN. Sehebat apapun domba di dunia, kita ada di tengah-tengah serigala dan kita tidak berdaya apa-apa ('AKU mengutus kami seperti domba-domba di tengah serigala'). Inilah keadaan kita. Yang bisa kita lakukan hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN; tunduk dan berada di dalam tangan Gembala. Dan TUHAN akan melakukkan yang terbaik bagi kita semua.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 05 Mei 2009 (Selasa Sore)
    ... dan sempurna lanjut masuk Kerajaan tahun damai Firdaus sampai Kerajaan Sorga yang kekal. Untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali kita MUTLAK HARUS HIDUP DALAM KASIH KARUNIA. Sikap terhadap kasih karunia Jangan menyia-nyiakan kasih karunia. Kehidupan yang menyia-nyiakan kasih karunia akan menjadi batu sandungan dan pasti akan tenggelam ke bawah tidak ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Juni 2010 (Senin Sore)
    ... itu dan berkata Tuan tuan bukakanlah kami pintu . Tetapi ia menjawab Aku berkata kepadamu sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Korintus . Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Praktik sehari-hari gadis yang bodoh adalah ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Oktober 2019 (Kamis Sore)
    ... . Muka sama seperti matahari. Wajah Yesus seperti matahari untuk menyinari kita supaya menjadi sama mulia sempurna seperti Yesus. Yesus menyinarkan sinar matahari dari wajahNya kepada kita lewat dua hal KorbanNya di kayu salib. Yesaya - Sesungguhnya hamba-Ku akan berhasil ia akan ditinggikan disanjung dan dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Januari 2010 (Minggu Pagi)
    ... bekerja tidak sesuai panggilan atau pilihan karena hanya mencari keuntungan jasmani sehingga tidak peduli firman pengajaran yang benar. Keluaran pengerah orang Mesir menunjuk pada orang dunia yang memang tidak bertobat sehingga berbuat dosa sampai puncaknya yaitu dosa kejahatan dan kenajisan. Akibatnya adalah dibunuh yaitu kering mati rohani sampai ketinggalan saat Yesus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 14 Juni 2023 (Rabu Sore)
    ... diketahui seorangpun kecuali Ia sendiri. Ini adalah akhir dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir yang ditandai dengan banyak mahkota menunjuk pada kemenangan demi kemenangan sampai kemenangan terakhir yaitu duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya. Jadi Mempelai Pria Sorga memakai mahkota mempelai wanita sorga juga memakai mahkota. Biarlah hari-hari ini kita masuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... kemuliaan seperti Yesus. Wahyu - Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka maka binatang yang muncul dari jurang maut akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir di mana juga Tuhan mereka disalibkan. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Juni 2013 (Minggu Sore)
    ... Roma . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Ini adalah kenyataan dimana sejak Adam dan Hawa berbuat dosa maka semua manusia sudah berbuat dosa dan telanjang kehilangan kemuliaan Allah bahkan terpisah dari Tuhan. Jangankan hidup dalam Tangan Tuhan untuk mendekat pada Tuhanpun tidak bisa. Keadaan orang yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juli 2010 (Senin Sore)
    ... Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru ya Abba ya Bapa Kalau kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara kita mengalami minyak urapan Roh Kudus dan kita bisa berseru ya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 Mei 2024 (Minggu Siang)
    ... di tangan dan dua di kaki--untuk menyelamatkan bangsa Israel. Satu luka terbesar dan terdalam di lambung--luka kelima--sehingga mengeluarkan darah dan air untuk menyelamatkan dan membentuk bangsa kafir menjadi mutiara. Proses pembentukan mutiara secara rohani Yohanes - . tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Agustus 2014 (Kamis Sore)
    ... dari kasih mula-mula sampai kasih sempurna sebab di akhir jaman kita mengalami kedurhakaan yang bertambah-tambah sehingga kasih menjadi dingin. Banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan di bumi menjadi tanpa kasih sehingga durhaka dan binasa. Tanpa kasih semua tidak berguna sia-sia bahkan binasa selamanya. Kedurhakaan melanda tempat Dalam nikah rumah tangga. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.