Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan penataran imam dan calon imam III

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 2
4:2. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.

Rasul Yohanes dikuasai oleh Roh Kudus sehingga bisa melihat sebuah takhta di sorga dan Seorang yang duduk di atasnya.
Dulu, hanya rasul Yohanes yang mendapat penglihatan ini--penglihatan hanya untuk satu orang saja. Bagi kita sekarang, kita bisa melihat takhta sorga dan Seorang yang duduk di atasnya lewat pembukaan firman Allah.

MengapaTUHAN menunjukkan takhta dan pribadi-Nya kepada sidang jemaat?

  1. Pada Ibadah Doa Surabaya, 10 Februari 2016, kita membaca dalam kitab Yesaya 6: 1: Saat TUHAN duduk di takhta, ujung jubah-Nya melingkupi Bait Suci. Artinya: supaya kita mengalami kuasa ujung jubah TUHAN.

  2. Mazmur 11: 4
    11:4. TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

    'mata-Nya mengamat-amati' = perhatian TUHAN.

    Yang kedua: supaya sidang jemaat mengalami perhatian/lawatan TUHAN(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Februari 2016sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Februari 2016).

  3. Daniel 7: 9
    7:9. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nyadari nyala apidengan roda-rodanya dari apiyang berkobar-kobar;

    Yang ketiga: TUHAN tunjukkan takhta-Nya dan ada api yang berkobar di sana. Artinya: supaya kita mengalami kuasa nyala api dari sorga.

AD. 3
Kalau dilihat di sini, takhta TUHAN: kursi-Nya dari nyala api, roda-rodanya juga dari nyala api. Artinya: setiap aktifitas di sorga didorong oleh kuasa nyala api.
Demikian juga aktifitas ibadah kita di bumi, juga harus didorong oleh kuasa nyala api dari sorga, sehingga ibadah pelayanan di bumi merupakan pantulan dari sorga.

Jadi kalau mau melayani TUHAN harus mengalami pekerjaan nyala api dari sorga, baru diangkat menjadi hamba/pelayan TUHAN.

Dari zaman ke zaman, TUHAN selalu mempersiapkan hamba-hamba-Nya atau pelayan-pelayan-Nya lewat pekerjaan nyala api dari sorga:

  1. Musa.
    Keluaran 3: 2-5
    3:2. Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala apiyang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
    3:3. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa
    penglihatan yang hebatitu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
    3:4. Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
    3:5. Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.

    Ayat 4= panggilan kepada Musa untuk menjadi hamba TUHAN terjadi dari tengah-tengah semak duri yang menyala; ada nyala api.

    Sebelum Musa mengalami pekerjaan nyala api dari sorga, Musa menggunakan kepandaian, kekayaan, dan kedudukannya yang tinggi--sebab ia anak raja--untuk melayani 2 orang, tetapi ia tidak bisa, bahkan ia menjadi pembunuh. Oleh sebab itu Musa harus melihat dan mengalami pekerjaan nyala api firman pengajaran.

    Yeremia 23: 29
    23:29. Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti paluyang menghancurkan bukit batu?

    Firman pengajaran yang benar artinya: firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua; firman yang seperti makanan keras; seperti palu; juga seperti nyala api. Kalau TUHAN menampilkan takhta dan pribadi-Nya bukan untuk show, tetapi semua untuk kepentingan kita, supaya kita mengalami kuasa nyala api sorga.

    Musa melihat dan mengalami pekerjaan nyala api firman pengajaran yang benar, sehingga ia mengalami penyucianoleh pekerjaan NYALA API FIRMAN PENGAJARAN YANG BENARsampai bisa menanggalkan sepasang kasut.
    Ini sama dengan penyucian lahir dan batin.
    Artinya: kembali menjadi seperti bayi yang baru lahir = mengalami penyucian mulut atau lidah.

    Keluaran 3: 10
    3:10. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
    3:11. Tetapi Musa berkata kepada Allah: "
    Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

    'Jadi sekarang, pergilah'= ini perintah TUHAN.

    Tadinya, sebelum kena api firman, Musa belum disuruh, tetapi mau melayani--mau menggunakan kekuatan sendiri; merasa pandai, hebat, kaya, punya kedudukan--, tapi gagal melayani 2 orang dan akhirnya jadi pembunuh.
    Tetapi sekarang berbeda. Setelah kena penyucian oleh nyala api firman, saat disuruh TUHAN, Musa malah tidak mau (ayat 11): "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"Dia menyadari kalau dia tidak petah lidah; gagap; bicaranya tidak lancar. Di sinilah Musa mengalami penyucian mulut, sehingga ia bisa mengakui kekurangan dan dosa-dosanya; bisa mengenal diri sendiri.

    Begitu juga kita. Kalau mulut kita disucikan, maka kita bisa mengakui segala kekurangan, kelemahan, dan dosa-dosa kita; bisa mengenal diri sendiri/bisa memeriksa diri sendiri. Ini yang penting, supaya kita bisa dipakai oleh TUHAN.
    Kalau kita hanya menyalahkan orang lain, memeriksa orang, kita tidak akan bisa dipakai oleh TUHAN dan tidak bisa maju.

  2. Yesaya.
    Yesaya 6: 5-8
    6:5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
    6:6. Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada
    bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
    6:7. Ia menyentuhkannya kepada
    mulutkuserta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
    6:8. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

    'bara'= nyala api.

    Yesaya adalah orang yang najis bibir dan tinggal di tengah orang-orang yang najis bibir. Susah kalau seperti ini. Sulit bisa terlepas.
    Kalau kita najis bibir tinggal di tengah-tengah orang yang berkata baik, kita bisa malu.

    Tetapi, Yesaya mengalami penyucianoleh bara, artinya penyucian oleh NYALA API KASIH ALLAH, yaitu penyucian dari mulut yang najis--perkataan sia-sia, perkataan kotor, gosip, dusta, dan fitnah.

    Sudah tidak boleh lagi ada perkataan yang tidak baik dari seorang imam-imam. Tadi, seperti Musa, kalau mulut disucikan oleh nyala api firman, kita bisa mengaku kekurangan dan dosa-dosa kita dan bisa koreksi diri.
    Sekarang, Yesaya mengalami penyucian nyala api kasih Allah dari perkataan yang sia-sia dan kotor.
    Perkataan sia-sia dan kotor adalah perkataan yang melemahkan iman. Orang semacam ini tidak bisa dipakai oleh TUHAN.

    Mari, biarlah kita disucikan! Kita sesama pelayan TUHAN, biar mulut kita disucikan. Karena itu, perlu nyala api kasih Allah.

    Hasilnya: Yesaya bisa berkata benar dan baik--menjadi berkat bagi orang lain--, sehingga bisa diutus oleh TUHAN kepada orang yang tidak mau dilayani. Ini berat!

    Yesaya 6: 8-10
    6:8. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
    6:9. Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
    6:10. Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."

    Yesaya diutus pada orang yang keras dan tidak mau dilayani. Bisa terjadi, kalau ada perkataan yang benar dan baik--menjadi berkat bagi orang lain. Jangan salah dalam perkataan--ikut marah-marah atau memaki! Menghadapi orang yang keras hati, kita gunakan kata-kata yang benar dan baik. Akhirnya, orang itu bisa dilayani. Sungguh-sungguh!

    "Kami sebagai hamba TUHAN mengalami. Pembicaraannya tidak enak di telinga. Tidak apa-apa. Terus ikuti dengan berkata benar dan baik, mengajar dengan benar dan baik, menyampaikan firman dengan benar dan baik. Lama-lama dia bisa dilayani."

  3. Murid-murid di loteng Yerusalem--zaman perjanjian baru.
    Kisah Rasul 2: 1-3
    2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
    2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
    2:3. dan tampaklah kepada mereka
    lidah-lidah seperti nyala apiyang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

    Murid-murid di loteng Yerusalem--salah satunya adalah Petrus--mengalami penyucianoleh NYALA API ROH KUDUS.

    Petrus mengalami penyucian dari mulut yang menyangkal Yesus--firman pengajaran yang benar.
    Setelah disucikan oleh nyala api Roh Kudus, Petrus berani mengaku dan menyaksikan tentang Yesus--firman pengajaran benar--di hadapan 3000 orang. Sebelumnya, menghadapi seorang budak saja, ia takut dan menyangkal TUHAN.

    Ini tugas kita hari-hari ini, yaitu bersaksi. Kita bersaksi tentang Yesus sebagai satu-satunya juruselamat kepada orang-orang yang belum percaya atau belum selamat lewat kabar baik. Tetapi kita juga berani bersaksi tentang Yesus dalam kemuliaan sebagai raja dan mempelai pria sorga lewat kabar mempelai, kepada orang-orang yang sudah selamat--orang-orang yang sudah percaya Yesus dan sudah diberkati.

  4. Gereja TUHAN di akhir zaman.
    Inilah, TUHAN selalu mempersiapkan hamba dan pelayan TUHAN sebelum dipakai, yaitu lewat penyucian nyala api dari sorga. Mulai dari Musa, Yesaya, Petrus, dan sekarang kita semua--gereja TUHAN di akhir zaman.

    Gereja TUHAN akhir zaman harus mengalami penyucianoleh NYALA API SECARA DOBEL. Kalau Musa oleh nyala api firman pengajaran; Yesaya oleh nyala api kasih Allah; Petrus oleh nyala api Roh Kudus.

    Kita mengalami penyucian dobel, yaitu:

    • nyala api pertama: di dalam KANDANG PENGGEMBALAAN--ruangan suci--:

      1. Penyucian oleh nyala api firman Allah= meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
      2. Penyucian oleh nyala api Roh Kudus= pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya.
      3. Penyucian oleh nyala api kasih Allah= mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa.

      Jadi, seorang hamba TUHAN, pelayan TUHAN harus berada di kandang penggembalaan; tergembala dengan benar dan baik, supaya tubuh, jiwa, dan rohnya--diwakili oleh mulutnya--disucikan oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, sampai tidak salah dalam perkataan--sempurna; seluruh tubuh, jiwa, rohnya sempurna. Hanya bisa berseru: Haleluya.

      Yakobus 3: 2
      3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      Mari, banyak menyembah hari-hari ini.
      Mau jadi pelayan TUHAN atau hamba TUHAN harus kena nyala api dulu. Dia tampilkan takhta-Nya: kursi-Nya dan roda-roda-Nya dari nyala api, artinya kegiatan di sorga didorong oleh nyala api, sehingga aktifitas di dunia juga harus didorong oleh nyala api. Dari zaman ke zaman TUHAN sudah mempersiapkan lewat nyala api penyucian.

      Musa kena nyala api firman pengajaran sehingga mulutnya bisa mengaku kalau ia banyak kekurangan.
      Yesaya yang najis, kena nyala api kasih Allah dan bisa berkata benar-baik sehingga ia bisa dipakai oleh TUHAN, bahkan kepada orang-orang yang keras hati.
      Petrus, tadinya menyangkal, tetapi setelah disucikan oleh nyala api Roh Kudus, ia bisa bersaksi tentang Yesus di hadapan 3000 orang.

      Sekarang, kita harus mengalami penyucian secara dobel.
      Kita harus berada di dalam kandang penggembalaan; tergembala dengan benar dan baik, sehingga tubuh, jiwa, dan roh kita disucikan--mengalami penyucian oleh firman Allah, kasih, dan Roh Kudus, sampai tidak salah dalam perkataan--sempurna--dan hanya menyeru: Haleluya.

      Sebab itu, kalau mau melayani, harus tergembala.
      Kalau tidak, nanti seperti Musa yang merasa hebat atau seperti Yesaya yang mulutnya najis atau seperti Petrus yang menyangkal TUHAN. Jangan! Kalau benar ya benar; kalau salah ya salah.

    • Nyala api yang kedua, NYALA API SIKSAAN; salib; ujian; percikan darah; sengsara daging--termasuk perasaan--karena Yesus.
      Seringkali perasaan kita sakit, tetapi ingatlah Yesus. Dia bukan hanya diolok-olok, difitnah, tetapi juga diludahi dan sebagainya. Kalau kita hanya digosipkan, masih ringan dibandingkan dengan Yesus.

      Kita sengsara daging mungkin dalam pelayanan, dalam kekurangan, kelaparan, difitnah dan lain-lain. Memang harus kita lalui. Sudah digarap oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, masih kurang. Harus ada nyala api siksaan.

      1 Petrus 4: 12-14
      4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
      Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Mengapa TUHAN izinkan kita mengalami nyala api siksaan? Supaya Roh kemuliaan dicurahkan di dalam kita--dulu shekina gloripada tabut perjanjian (di dalam ruangan maha suci). Setelah terjadi 2 kali 7 percikan darah, langsung terjadi shekina glori. Sekarang, Roh kemuliaan dicurahkan atas kita.

      Kalau tidak ada salib, yang ada pada kita adalah roh daging, roh dunia, dan roh setan. Celaka kalau melayani TUHAN dengan roh dunia, roh daging, atau roh setan! Tetapi lewat salib, benar-benar Roh kemuliaan dicurahkan dalam hidup kita.

      KegunaanRoh kemuliaan:

      1. supaya kita dipakaiuntuk memberitakan dan menyaksikan cahaya injil tentang kemuliaan Kristus--kabar mempelai; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--untuk membawa gereja TUHAN masuk dalam kesatuan dan kesempurnaan tubuh Kristus--menjadi mempelai wanita TUHAN.

        Kalau tidak ada Roh kemuliaan, pedangnya tumpul, bahkan berkarat. Ini kekurangan hamba TUHAN, yaitu menyampaikan firman tanpa urapan Roh Kudus, sehingga jemaat akan lari karena kesaktian--karena pedangnya tumpul dan berkarat.

        Kalau ada Roh Kudus, tidak terasa saat dipotong oleh pedang firman yang tajam, lalu tajam kedua menumbuhkan yang baru. Senang. Kita tidak sadar, tetapi tahu-tahu hidup kita sudah berubah. Mencuri menjadi memberi, dari pemarah jadi peramah. Itulah pekerjaan pedang yang tidak terasa.

        Kita juga bersaksi lewat main musik atau menyanyi tentang pedang firman. Kita berdoa. Ini tentara yang besar.

        "Saya ingat pada zaman Pdt In Juwono dan Pdt Pong, zangkoor bagaikan tentara yang besar. Senang sekali. Waktu saya di Gending--melayani beberapa jiwa--lalu dikunjungi, senang sekali, semangat. Tentara besar, sudah jadi kesaksian."

      2. Untuk memuliakan hidup kitasecara rohani dan jasmani.
        Secara rohani: keubahan hidup; pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari kuat teguh hati, artinya:

        1. Tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan TUHAN apapun yang kita hadapi, juga tidak bangga dengan segala sesuatu, tetapi tetap bahagia dan mengucap syukur apapun yang terjadi dalam hidup kita.

          "Saya dulu belum kuat teguh hati. Tidak bisa makan dan minum sudah mau lari dari Lempin-El."

        2. Tetap pegang teguh pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, sehingga kita dapat hidup benar dan suci, apapun yang kita hadapi.
        3. Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir--sampai meninggal atau sampai TUHAN datang.

        4. Tetap menyembah TUHAN--menjadi rumah doa. Kalau ada Roh Kudus, kita bisa menjadi rumah doa. Kita tetap percaya dan berharap TUHAN apapun yang kita hadapi.

          Sama seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego: 'Kalau TUHAN yang kami sembah tidak menolong kami, kami tetap tidak mau menyembah patung.' Ini rumah doa dan tidak bisa menjadi sarang penyamun.

        Secara jasmani: kalau sudah menjadi rumah doa, taat, setia, dan percaya TUHAN, maka mujizat jasmani terjadi.
        Kalau sudah kuat teguh hati, semua akan menjadi baik.

        1 Tawarikh 19: 13
        19:13. Kuatkanlah hatimudan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baikdi mata-Nya."

        Tangan Roh kemuliaan sanggup menjadikan semua baik, berhasil, dan indah pada waktunya.

        Sekali lagi, melayani TUHAN bukan disiksa, tetapi semua menjadi baik, berhasil dan indah. Semua masalah sampai yang mustahil selesai pada waktunya. Kuncinya adalah kuat teguh hati.

        1 Tawarikh 28: 20
        28:20. Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.

        Yang sudah tidak bisa kita pikirkan, kesempatan untuk menyerah pada TUHAN. Kita hamba TUHAN dan Dia yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan.
        Yang penting, kita mengalami PENYUCIAN MULUT--berseru: Haleluya--, lalu mengalami nyala api siksaan. Dan kita akan mengalami kemuliaan secara jasmani dan rohani. Itu saja kuncinya.
        Biarkan Dia memuliakan kita pada waktunya. Sampai kita disucikan dan diubahkan jadi sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan-Nya kedua kali dan duduk bersanding dengan Dia di takhta-Nya.

Jadi, TUHAN tunjukkan takhta-Nya, juga untuk menunjukkan kalau kita nanti akan duduk di sana bersanding dengan Dia selama-lamanya. Jangan ragu untuk masuk penggembalaan, melayani TUHAN, dan kena nyala api siksaan!
Tangan TUHAN yang sanggup untuk menolong kita. Yang penting kuat teguh hati hari-hari ini!
Kita menyembah dan menyerahkan segenap hidup kita kepada TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Februari 2014 (Kamis Sore)
    ... akan mencerai-beraikan atau masuk dalam persekutuan yang tidak benar. Dalam Yohanes persekutuan yang benar digambarkan seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Dalam Yohanes ada macam persekutuan hubungan Yohanes - persekutuan antara carang ranting dengan pokok anggur yang benar. Sama dengan persekutuan kita dengan Tuhan persekutuan tubuh dengan Kepala. ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 September 2010 (Selasa Sore)
    ... Ini terimalah kepunyaan tuan Maka jawab tuannya itu Hai kamu hamba yang jahat dan malas jadi kamu sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 Agustus 2023 (Kamis Sore)
    ... Gereja Tuhan yang ketinggalan di bumi dan tidak disingkirkan ke padang gurun dan tidak tahan menghadapi siksaan antikris pasti menyangkal Yesus dan menyembah antikris. Mereka tidak akan disiksa dibantai di dunia ini tetapi mereka akan dibinasakan bersama antikris saat Yesus datang kedua kali. Mereka akan masuk pesta pembantaian dan binasa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Juli 2012 (Minggu Sore)
    ... pada ibadah sebelumnya dan TERBUKA JALAN YANG BARU DAN HIDUP BAGI KITA SEMUA sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juli . 'terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah' MUJIZAT KEDUA yaitu TERJADI KEGERAKAN ROHANI. Jadi kematian Yesus membawa kita pada kegerakan rohani. Yohanes - . Jawab Yesus kepada mereka Rombak Bait Allah ini ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 10 November 2017 (Jumat Malam)
    ... mendapatnya. . Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus . mereka yang bersumpah demi Asima dewi Samaria dan yang berkata Demi allahmu yang hidup hai Dan serta Demi dewa kekasihmu yang hidup hai Bersyeba mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Juli 2016 (Kamis Sore)
    ... oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Kita mendapat hidup baru hidup Surgawi sama dengan hidup yang penuh pengharapan. Petrus - Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 November 2019 (Rabu Sore)
    ... bisa hidup dalam kebenaran dan tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. 'Tidak dingin dan tidak panas' tidak mati dan tidak bangkit tidak mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani tetapi tetap mempertahankan manusia darah daging yang berdosa dan tidak mewarisi sorga sehingga tidak bisa mencapai hidup ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 November 2010 (Senin Sore)
    ... yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli . pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. . Aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan bagaimana Tuhan berkenan ...
  • Ibadah Doa Malang, 03 April 2012 (Selasa Sore)
    ... tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut. Lalu Miryam nabiah itu saudara perempuan Harun mengambil rebana di tangannya dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari. Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka Menyanyilah bagi TUHAN sebab Ia tinggi luhur kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut. Ini ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Agustus 2013 (Kamis Sore)
    ... perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Salah satu ukuran kesetiaan dalam ibadah pelayanan adalah setia dan baik. Prakteknya Beribadah melayani dengan setia dan hati nurani yang baik. Ibrani Berdoalah terus untuk kami sebab kami yakin bahwa hati nurani kami adalah baik karena di dalam segala hal kami menginginkan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.