Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 13: 18-21=> perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi
13:18.Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya?
13:19.Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohondan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya."

Ayat 18-19= Tuhan menunjukkan tentang kerajaan sorga, yaitu lewat perumpamaan biji sesawi.
Biji sesawi adalah biji yang terkecil tetapi bisa menjadi pohon yang terbesar. Ini merupakan suatu pertumbuhan atau perkembangan.
Jadi kerajaan sorga adalah suatu pertumbuhan/perkembangan rohani terutama perkembangan iman, supaya bisa masuk kerajaan sorga.

Rumus kerajaan sorga adalah dari kecil menjadi besar--harus mati dulu, baru bangkit dan tumbuh. Itulah kerajaan sorga yaitu harus lewat kematian dulu, baru kebangkitan dan kemuliaan di kerajaan sorga yang kekal.
Setiap langkah hidup jangan buru-buru jadi besar, nanti burung bersarang. Ikuti rumus kerajaan sorga! Mati dulu, bangkit, lalu naik ke sorga.

Lukas 13: 20-21
13:20. Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah?
13:21. Ia
seumpama ragiyang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

Di sini kerajaan sorga seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.
Khamir= rusak.
Jadi kerajaan sorga merupakan kemurnian, tidak boleh ada ragi.

Tepung menunjuk pada pengajaran yang murni tentang Allah Tritunggal--tiga sukat.
Ada yang tidak percaya bahwa Allah itu Tritunggal.

Allah Tritunggal adalah:

  • Allah Bapa= Tuhan.
  • Anak Allah= Yesus.
  • Allah Roh Kudus= Kristus.

Kalau digabung: Allah Tritunggal adalah Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga yang bertakhta di dalam kerajaan sorga.
Jadi, tepung tiga sukat adalah firman pengajaran yang murni tentang Tuhan Yesus Kristus, itulah kabar mempelai yang murni; sama dengan kerajaan sorga.
Harus ada pengajaran yang murni. Tidak boleh dicampur-campur dengan ajaran lain.

Tadi, iman harus bertambah dari iman yang benar, iman suci, sampai sempurna, sekarang pengajaran harus murni.

Tanda pengajaran yang murni:

  • Tertulis di dalam alkitab--Yesus berkata: Ada tertulis....
  • Diwahyukan/diilhamkan/dibukakan rahasianya--dikatakan oleh Yesus--yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab, bukan dengan lawakan atau ilustrasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
    Pengajaran murni menyangkut kerajaan sorga, kalau diganti-ganti bukan lagi menuju kerajaan sorga. Hati-hati!

  • Mengungkapkan tentang dosa-dosa yang tersembunyi di dalam sidang jemaat; sama dengan mengungkapkan hidup yang suci dan murni sampai dalam hati sampai sempurna, dan nikah yang suci dan murni sampai nikah sempurna (perjamuan kawin Anak Domba sampai duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga).
    Hidup murni dan nikah murni sama dengan kerajaan sorga.

Jadi, kerajaan sorga adalah pengajaran yang murni, yang membuat hidup dan nikah kita murni--suci sampai dalam hati--, sampai sempurna.

Ragi menunjuk pada:

  1. Dosa sampai puncaknya dosa--ragi juga berkembang; kalau dosa disembunyikan, dosa akan tambah berkembang sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan). Salah pergaulan, nikah salah juga.
    Akibatnya: hidup, masa depan, kesucian, dan nikah hancur, tidak bisa masuk kerajaan sorga tetapi binasa selamanya--kehilangan kemurnian sama dengan kehilangan sorga.

  2. Ajaran palsu.
    Salah satunya ajaran kemakmuran. Ibadah hanya untuk dapat yang jasmani, tanpa memperhatikan kesucian lagi.

Ragi dosa dan ajaran palsu merusak kemurnian firman pengajaran, hidup, dan nikah--jadi khamir--sehingga tidak bisa masuk sorga tetapi binasa sampai di neraka selamanya.
Inilah kurang ajarnya setan yang menggunakan ragi. Ragi itu tidak kelihatan, tidak terasa--hanya sedikit--, kerjanya pelan-pelan, tapi sebentar lagi hancur.
Karena itu gembala harus berjaga sungguh-sungguh. Kita semua menjaga kemurnian hidup dan nikah.

Bagaimana cara menjaga kemurnian kabar mempelai, termasuk hidup pribadi dan nikah supaya masuk kerajaan sorga?Kita belajar dari Abraham yang menyuruh Sarah--gambaran dari mempelai wanita.

Kejadian 18: 6
18:6. Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepungyang terbaik! Remaslah itudan buatlah roti bundar!"

Waktu itu ada tiga orang datang--itulah Allah Tritunggal--, dan Abraham mau menjamu mereka.
Tiga sukat tepung segera diremas di tangan untuk membuat roti bundar yang matang.
Artinya: firman pengajaran harus langsung dipraktikkan, bukan hanya didengar.

"Dulu orang yang berkata: Pengajaran ini luar biasa, sekarang justru mencaci maki: Salah, ganti ini, tambah ini. Semua diganti karena tidak dipraktikkan. Orang disuruh korban tetapi dia sendiri tidak berkorban. Jemaat disuruh korban waktu untuk masuk ibadah, tapi dia sendiri tidak mau khotbah."

Pengajaran alkitab hanya dipraktikkan saja. Ini rahasianya supaya tidak dihantam ragi.
Kalau sudah dipraktikkan, hasilnya:

  1. Tidak ada tempat untuk ragi dosa, dan tidak ada kesempatan ragi ajaran palsu masukuntuk merusak kemurnian pengajaran yang benar, hidup, dan nikah kita.
    Contoh: kalau suami praktik firman, ia akan mengasihi isteri, isteri tunduk, sehingga nikah tidak hancur.
    Tapi kalau suami tidak mau mengasihi, malah kasar kepada isteri, isteri juga tidak taat, nikah akan hancur karena tidak mau praktik firman.

    Anak-anak mengapa hancur? Karena tidak mau praktik firman untuk taat dan hormat pada orang tua yang benar, sehingga berbuat dosa.

    Kalau hancur--tidak murni--tidak akan bisa masuk sorga. Serius! Kemurnian sampai dalam hati harus dijaga! Minta kepada Tuhan!

    Firman pengajaran ini praktis, begitu dengar, praktikkan, dan sudah langsung menikmati hasilnya--mulai dari buah kecil yang masih pahit getir, lanjutkan, jadi buah muda, teruskan sedikit lagi baru manis.

    "Pdt van Gessel berkata: kalau hamba Tuhan baru menikmati buah manis setelah tiga puluh tahun."

  2. Terbentuk roti bundar kecil yang matang, yang berkenan--mengenyangkan dan menyenangkan hati Tuhan.
    Tidak apa-apa roti bundar kecil, yang penting matang.
    Karena itu mulai semuanya dari kecil dulu. Yesus dari batu penjuru, dibangun menjadi kota Yerusalem baru. Kalau langsung besar akan seperti Babel yang akhirnya jadi satu batu.

    Rumus sorga adalah kemurnian; dari tidak ada menjadi ada. Pertahankan kemurnian pengajaran, hidup pribadi, dan nikah! Kemudian praktikkan firman!

    Roti bundar kecil yang matang bisa mengenyangkan dan menyenangkan hati Tuhan.
    Ingat janda Sarfat--bangsa kafir--!

    Prosesmembuat roti bundar kecil yang matang:

    1. 1 Raja-raja 17: 12-13
      17:12. Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepungdalam tempayan dan sedikit minyakdalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
      17:13. Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi
      buatlah lebih dahulu bagikusepotong roti bundar kecildari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.

      'segenggam tepung'= dimulai dari tepung dulu.
      Sudah tinggal sedikit tetapi masih diminta untuk Tuhan.

      Proses pertama: memiliki segenggam tepung--firman pengajaran yang murni--dan sedikit minyak--Roh Kudus.
      Artinya: firman pengajaran yang murni dalam urapan Roh Kudus harus sudah berada dalam genggaman tangan kita.

      Digenggam artinya kita harus mendengar firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus sampai mengerti, percaya, sehingga firman menjadi iman di dalam jantung hati kita--ukuran jantung manusia adalah sebesar genggaman tangan.

      Apa yang ada di jantung hati kita? Nomor satu adalah pribadi Tuhan/firman. Kalau tidak, kita tidak akan puas.

      "Pdt van Gessel berkata: Silakan ambil semua, tetapi jangan ambil alkitabku. Dia pegang alkitab dan taruh di dadanya karena dia tahu pengajaran murni adalah kerajaan sorga. Kalau tidak ada pengajaran yang murni, meskipun gereja besar, mau jadi apa gereja?"

      Selama jantung hati tidak diisi firman, kita tidak akan pernah mengalami kepuasan, tidak akan kenyang, justru lama-lama akan mencela Tuhan. Tuhan tolong kita. Tetapi kalau diisi firman, kita akan puas dan mengucap syukur. Tuhan melihat jantung hati kita.

      Pertanyaan berikutnya: kita datang ibadah, mau cari apa? Cari dulu pengajaran yang benar untuk menguasai jantung hati kita, maka kita akan mengalami kepuasan. Kalau mencari hiburan, akan celaka.

    2. Proses kedua: diremas.
      Artinya: praktik firman.

      Untuk praktik firman kita memang harus membayar harga yang mahal--seperti diremas-remas, dibanting. Yang lain menyontek, kita harus taat, itu seperti diremas-remas perasaan. Tidak apa-apa. Mungkin sampai dimarahi keluarga, tidak apa-apa, asalkan praktik firman, kita akan bersama Tuhan dan bisa memenangkan keluarga.

      Tapi kalau melawan firman, kita akan membayar harga yang lebih mahal lagi.
      Contoh: saat menang, raja Saul tidak menumpas semuanya karena mengikuti suara rakyat, akhirnya ia kehilangan kerajaannya. Kalau dia tumpas semua, mungkin kehilangan binatang, tetapi kerajaannya tetap.

      Karena itu Yesus memberi contoh, Dia taat sampai mati di kayu salib, Dia kehilangan nyawa-Nya, tetapi Dia mendapat nyawa kembali ditambah kemuliaan selamanya.
      Kalau taat, luar biasa hasil yang kita dapatkan.
      Sungguh-sungguh praktikkan firman!
      Kalau sudah diremas, kita sudah ada bentuk kebenaran--roti sudah ada bentuknya. Memang masih ada salah, tetapi bentuknya sudah kelihatan.

      Seringkali kita tidak ada bentuk kebenaran karena tidak menjaga kemurnian firman; tidak praktik firman.

      Sudah ada bentuknya, mulai bagus, indah, tetapi masih mentah, karena itu harus ada proses berikutnya.

    3. Proses ketiga: harus dibakar.
      Artinya: kita harus mengalami percikan darah--sengsara daging bersama Yesus; sengsara daging tanpa dosa.
      Sudah hidup benar dan baik, tetapi masih sengsara, itulah nyala api siksaan.

      1 Petrus 4: 12-14
      4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
      Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Dari mentah menjadi matang harus lewat ujian. Ujian itu untuk peningkatan. Gembala juga harus diuji.

      "Satu kali saya hampir gagal di sini. Diuji tentang fellowship, saya tidak kuat, mau pergi. Ya karena saya belum menyerah, masih berpikir ini itu, jadinya begitu. Saya berdoa di gereja di desa: Saya tidak mau kembali ke Malang, saya di sini saja. Isteri saya juga keguguran. Untung saya tidak pergi, kalau pergi, tidak tahu jadi apa saya. Hadapi ujian! Jangan lari dari ujian, tidak akan lulus-lulus! Kalau daging tidak kuat, ada Roh kemuliaan."

      Roh Kudus membuat kita tahan uji, malah bahagia dan selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Ini sama dengan bertahan dalam pembakaran.
      Sebut: "Yesus" saat mengalami ujian, jangan mengeluh.

      Terus dibakar sampai menjadi roti bundar kecil yang matang yang berkenan kepada Tuhan. Bertahan!
      Apa yang dibakar?

      • Segala yang tidak berkenan pada Tuhan.

      • Tabiat egois--'ini untukku, untuk anakku'--; kepentingan diri sendiri.
        Tidak peduli orang tua. Orang tua berhemat, kita malah foya-foya. Hati-hati yang kos! Ingat orang tua! Kita gampang berbuat sesuatu, tetapi orang tua dan saudara yang menanggung. Jangan egois!

      • Tabiat kekuatiran/bimbang.
        Kalau sudah kuatir dan bimbang, tidak akan bisa taat dan setia.
        Kita harus setia dalam penggembalaan, ibadah pelayanan, dan tekun dalam menantikan kedatangan Tuhan.

      Semua ini dibakar sehingga kita diubahkan menjadi kehidupan yang taat, setia dan tekun.
      Biarpun kecil, kalau taat, setia, dan tekun, itulah roti yang matang. Apapun yang kita hadapi, tetap taat, setia, dan tekun.

      Wahyu 3: 7-8
      3:7. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
      3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau
      menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

      'menuruti firman-Ku'= taat.
      'tidak menyangkal nama-Ku'= setia.
      Taat dan setia, itu yang dilihat oleh Tuhan; menyenangkan Dia.
      Sekalipun kekuatan kita kecil (tidak berdaya), kalau taat, setia, dan tekun, kita akan menyenangkan hati Tuhan; sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan untuk memberikan kunci Daud kepada kita; Dia mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya kepada kita.

      Mazmur 23: 1, 6
      23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
      23:6.
      Kebajikandan kemurahanbelaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

      Mengapa Daud bisa berhasil? Karena kemurahan dan kebajikan Tuhan yang besar.
      Hasilnya:

      • Tuhan membukakan pintu di dunia, artinya kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup melindungi dan memeliharakita yang kecil tidak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

        Wahyu 3: 10
        3:10. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkaudari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

        Tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan memberi jalan keluardari segala masalah, ada masa depan berhasil dan indah. Tidak usah takut!

        "Dulu saya masih kecil, mau bayar SPP tidak bisa. Dimarahi di sekolah. Pulang dimarahi kusir karena tidak bisa bayar. Sampai rumah mau makan, belum ada. Papa mama membuat mie, kalau laku, baru bisa beli beras. Jadi tetangga depan sampai berkata: itu mau sekolah apa? Di sini saja. Tidak mungkin bisa sekolah di luar kota. Memang sekolah di tempat kami terbatas, hanya sampai SD. Tetap taat, tekun, dan setia, ada tangan Tuhan yang memberi masa depan berhasil dan indah. Jangan takut!"

      • Tangan Tuhan membuka pintu sorgabagi kita.
        Artinya:

        1. Kemurahan dan kebajikan Tuhan mengangkat kitadari kejatuhan dosa dan puncaknya dosa.
          Saat jatuh dalam dosa, pintu sorga tertutup bagi kita. Tetapi kemurahan dan kebajikan Tuhan mampu mengangkat dan memulihkan kita untuk hidup benar dan suci, sehingga pintu sorga terbuka.

        2. Mengangkat dari kegagalan menjadi berhasil dan indah.
        3. Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
        4. Kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup mengubahkan kitamenjadi sokoguru--mujizat terbesar.
          Wahyu 3: 12
          3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokogurudi dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

          Menjadi sokoguru= kuat teguh hati. Dan mujizat jasmani juga terjadi: yang mustahil jadi tidak mustahil.

          Sampai kalau Tuhan datang kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai. Kita masuk dalam kerajaan sorga.

Inilah kerajaan sorga yaitu kemurnian pengajaran, hidup, dan nikah. Genggam firman sampai percaya, praktik, jadi roti bundar kecil, serahkan kepada Tuhan--taat, setia, dan tekun. Ada tangan kemurahan Tuhan yang besar. Ada di lembah manapun Tuhan menolong kita.
Jangan putus asa dan kecewa! Yang kaya, tetap ingat kemurahan dan kebaikan Tuhan. Satu langkah hidup kita; satu detak jantung kita hanya kemurahan dan kebajikan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juli 2017 (Rabu Sore)
    ... kayu penaga dua setengah hasta panjangnya satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. . Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. Petinya terbuat dari kayu penaga yang disalut dengan emas murni luar dan dalam ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Desember 2011 (Minggu Sore)
    ... dan kematian Yesus tetap mempertahankan kebenaran sekalipun harus menghadapi siksaan dan hukuman mati. Kesaksian Yesus berguna untuk membela umatNya. Jika Yesus tidak bersaksi maka gereja Tuhan bagaikan tubuh tanpa kepala artinya Dikepalai oleh roh jahat dan roh najis yang menuju pada pembangunan babel. Wahyu . Dan ia berseru dengan suara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Januari 2009 (Kamis Sore)
    ... oleh kekuatan antikris mammon menuju kebinasaan Wahyu - Jika gereja hanya menonjolkan hal-hal yang jasmani tidak mengutamakan Firman maka ini adalah gereja palsu menuju kebinasaan. JADI. . . . . Hari-hari ini kita harus mengutamakan Firman dan mempraktekkan. Seringkali kita senang mendengar tapi tidak mampu untuk mempraktekkan. Jalan Keluar Lewat Doa Penyembahan kita mampu ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Oktober 2009 (Minggu Pagi)
    ... itulah saat Tuhan memanggil. Tanda keselamatan Percaya iman kepada Yesus lewat mendengar firman. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Baptisan air. Kolose - dalam Perjanjian Lama sunat adalah perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel asli. Tapi dalam Perjanjian Baru ada sunat Kristus baptisan air ini merupakan perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel rohani bangsa ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 Maret 2016 (Rabu Sore)
    ... disalib untuk melakukan hal diterangkan pada Ibadah Jumat Agung Surabaya Maret Menjadi batu penjuru atau dasar dari pembangunan tubuh Kristus pembangunan rumah rohani . Menjadikan batu keras--bangsa kafir yang berdosa--menjadi batu indah batu hidup sehingga bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Mengapa kita harus masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Oktober 2018 (Rabu Sore)
    ... para imam meniup sangkakala. . Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring maka tembok kota itu akan runtuh lalu bangsa itu harus memanjatnya masing-masing langsung ke depan. . Lalu bersoraklah bangsa itu sedang sangkakala ditiup ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 November 2009 (Minggu Pagi)
    ... bah datang Nuh masuk dalam bahtera Nuh. Sekarang kita juga berjaga-jaga dengan masuk bahtera Nuh dalam arti rohani. Ada pengertian bahtera Nuh Baptisan air yang benar Petrus - nbsp Dibaptis seperti Yesus dibaptis yaitu dikubur dalam air bersama Yesus bangkit dalam hidup yang baru memiliki hati nurani yang baik. Ini ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 April 2013 (Kamis Sore)
    ... untuk menempatkan diri-Nya sebagai Kepala atas tubuh-Nya. Jika Yesus tidak menjadi Kepala maka serigala dan burung roh jahat dan najis yang akan menjadi kepala atas kita. Oleh sebab itu kita juga harus rindu masuk dalam pembangunan tubuh Kristus. Praktek menempatkan Yesus sebagai Kepala Harus menyingkirkan serigala dan burung. Artinya kita harus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Januari 2021 (Selasa Sore)
    ... - tetapi juga ada yang kalah masing-masing harus menerima konsekuensinya. Ad. . Fase tahap sebelum peperangan. Sebelum peperangan adalah suasana damai sejahtera. Mazmur - Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau Ia membimbing aku ke air yang tenang Kesaksian dan pengakuan Raja Daud bahwa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Desember 2013 (Senin Sore)
    ... telah memegang tanganmu Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia menjadi terang untuk bangsa-bangsa Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul Aku mengabarkannya kepadamu. Kitab nabi Yesaya merupakan salah satu kitab yang memuat nubuat tentang pribadi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.