Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 14: 25-35 => segala sesuatu harus dilepaskan untuk mengikut Yesus; sama dengan pengikutan kepada Yesus.
Kita sudah belajar langkah-langkah pengikutan kepada Yesus: menyangkal diri, memikul salib, baru bisa mengikut Yesus (ayat 25-27) (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 04 Januari 2020sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 18 Januari 2020).

Malam ini kita belajar praktik pengikutan kepada Yesus(diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 25 Januari 2020):

  1. Lukas 14: 28-30
    14:28. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menaratidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
    14:29. Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
    14:30. sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.

    Praktik pengikutan kepada Yesus yang pertama: kita mendirikan menara(diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 25 Januari 2020sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 08 Februari 2020).
    Artinya: berjaga-jaga, masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dan menjadi mercusuar--kehidupan yang menjadi teladan.

    Untuk membangun, anggarannya adalah kurban Kristus.
    Untuk berjaga-jaga, membangun tubuh Kristus, dan menjadi teladan, semuanya butuh pengorbanan.

  2. Lukas 14: 31-33
    14:31. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
    14:32. Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk
    menanyakan syarat-syarat perdamaian.
    14:33. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya,
    tidak dapat menjadi murid-Ku.

    'tidak dapat menjadi murid-Ku'= tidak bisa mengikut Tuhan.

    Praktik pengikutan kepada Yesus yang kedua: menjadi pemenang seperti seorang raja(diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 15 Februari 2020) sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 22 Februari 2020).

    Yang dibutuhkan adalah kekuatan dari Tuhan karena musuh kita adalah Iblis.

  3. Lukas 14: 34-35
    14:34. Garam memang baik, tetapi jika garamjuga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
    14:35. Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"

    Praktik pengikutan kepada Yesus yang ketiga: menjadi garam yang asin. Jangan menjadi garam yang tawar!

AD. 3
Untuk mempertahankan rasa asin, dibutuhkan tekad yang kuat.

Jadi, dalam pengikutan kepada Yesus kita harus memiliki tekad yang kuat untuk tetap menjadi garam yang asin, artinya kehidupan yang selalu diurapi Roh Kudus.
Jangan sampai seperti Saul yang kehilangan urapan Roh kudus, dan ia mati dengan dipenggal.

Kalau kita berada dalam urapan Roh Kudus--asin--, hidup kita tidak akan hancur, busuk, dan binasa, tetapi meningkat menjadi garam dunia; terang dunia, sempurna seperti Yesus--'Akulah terang dunia, kamu adalah terang dunia'. Itu tekad kita hari-hari ini. Tetap pertahankan garam yang asin--urapan Roh Kudus--!

Apapun yang terjadi kita harus tetap menjadi garam yang asin.
Proses menjadi garam yang asin:

  1. Markus 9: 50
    9:50. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamaiyang seorang dengan yang lain."

    Proses pertama menjadi garam yang asin: berdamai--mengaku dosa kepada Tuhan dengan sejujur-jujurnya, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; terhadap sesama kita saling mengaku dan mengampuni. Kalau salah kita mengaku, kalau benar kita mengampuni dan melupakannya.
    Kalau tidak mau mengaku, akan busuk, kalau menyalahkan orang lain, akan binasa. Tuhan tolong kita semua.

    Saat kita berdamai dengan Tuhan dan sesama, darah Yesus akan menghapus dosa kita, sehingga hati kita menjadi damai sejahtera; tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan; tidak ada keinginan jahat dan najis, kepahitan, dan ketakutan.

    Ingat! Damai sejahtera ada kaitan dengan kota damai, Yerusalem. Dulu Tuhan melarang murid-murid meninggalkan Yerusalem, artinya sekarang kita menjadi TEMPATNYARoh Kudus.
    Kisah Rasul 1: 4-5
    1:4. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
    1:5. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi
    kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

    Kalau murid-murid meninggalkan Yerusalem, mereka tidak akan menerima Roh Kudus. Sekarang menunjuk pada hati kita. Hati kita harus damai, supaya bisa menjadi tempat pencurahan Roh Kudus.
    Jangan saling membenci dan menyakiti tetapi berdamai!

    Jadi kita harus punya tekad yang kuat untuk berdamai, supaya jangan menjadi garam yang tawar. Tuhan tolong kita semua.

  2. Kisah Rasul 1: 14-15
    1:14. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
    1:15. Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:

    Proses kedua menjadi garam yang asin: bertekun dengan sehati dalam doa, bisa ditambah dengan doa satu jam, doa puasa, dan doa semalam suntuk.

    Kalau kita mau diurapi Roh Kudus tetapi tidak pernah berdoa, bagaimana bisa? Tempatnya sudah ada, tetapi tidak ada SELANGNYA, sama saja, minyaknya tidak akan bisa tertampung.

    Sehati--mulai dari suami istri, anak orang tua, kakak adik, sesama teman--bisa terjadi kalau diisi dengan satu benih firman pengajaran yang benar. Kalau firmannya sama, maka rohnya juga sama; kita menerima satu roh yang benar. Kalau pengajarannya palsu, rohnya juga palsu.

    Mari biarlah kita semua diisi dengan satu benih firman pengajaran yang benar, setelah itu kita menerima Roh Kudus yang benar.

    Bertekun dalam doa artinya berdoa dilakukan terus menerus sampai mencapai tujuan yaitu mendapatkan urapan Roh Kudus. Kalau belum dapat, jangan berhenti. Tetap tekun sampai akhir!
    Kekurangan kita adalah bertekun saat akan ada ibadah kepenuhan Roh Kudus, setelah itu tidak tekun.

    Bertekun juga berarti dilakukan dengan kerinduan yang mendalam sampai selesai, yaitu mendapatkan kepenuhan Roh Kudus.

    Bertekun dengan sehati dalam doa sama dengan seorang ibu yang mengandung. Ia harus bertahan sampai melahirkan bayi; kalau berhenti di tengah jalan tidak akan jadi bayi.
    Yang dibutuhkan satu benih firman, dan dilakukan terus menerus.

    Mulai sekarang kita bisa menerima kepenuhan Roh Kudus.
    "Dulu om menerima kepenuhan Roh Kudus saat doa pagi, bukan ibadah kepenuhan Roh Kudus. Yang penting kerinduan kita terus meningkat, bukan surut. Kalau rindu menjadi garam yang asin, tambah dengan doa puasa. Gunakan waktu, jangan dibuang-buang!"

    Jadi kita harus punya tekad kuat untuk bertekun dalam doa.

  3. 1 Petrus 4: 12-14
    4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
    Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Proses ketiga menjadi garam yang asin: rela sengsara daging tanpa dosa; rela sengsara daging termasuk perasaan karena Yesus; rela menerima percikan darah.

    Tadi, siapkan tempatnya yaitu berdamai, kemudian selang/corotnya yaitu berdoa dengan tekun, terakhir rela sengsara daging tanpa dosa.

    Dulu setiap tahun Imam Besar Harun masuk ruangan maha suci untuk memercikkan dua kali tujuh percikan darah, dan terjadi shekinah glory.
    Sekarang, kalau kita mengalami percikan darah, kita akan mengalami kepenuhan Roh Kudus/shekinah glory. Roh kemuliaan ada pada kita.

    Kalau ada Roh kemuliaan, kita akan selalu berbahagia di tengah penderitaan, sama dengan selalu bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal.

    Jadi kita bertekad untuk bersyukur dalam menghadapi segala hal--tidak kecewa dan putus asa.

    Tadi tekad kuat untuk berdamai dan bertekun, sekarang bertekad untuk bersyukur di tengah penderitaan.
    Di situlah kita mengalami kepenuhan dan urapan Roh Kudus. KITA MENJADI GARAM YANG ASIN.
    Malam ini Roh Kudus bisa memenuhi dan mengurapi kita, bergantung kerinduan kita masing-masing.

Kegunaan Roh Kudus:

  1. Titus 3: 5
    3:5. pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Kegunaan pertama: Roh Kudus membaharuikita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari bisa berkata: Ya Abba, ya Bapa.
    Artinya: jujur dan taat.

    Selama jujur, garam akan tetap asin, hidup kita tidak akan bisa hancur, ada kemuliaan Tuhan di sana.
    Kalau tidak jujur pasti tidak taat. Kalau menyembunyikan sesuatu, akan busuk, ada virus-virus dosa. Jujur mulai dari mengaku dosa, jangan menyalahkan orang lain.

  2. Yohanes 15: 25-26
    15:25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
    15:26. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan
    bersaksi tentang Aku.

    Kegunaan kedua: Roh Kudus adalah Roh penghibur dan kebenaran yang memberikan kekuatan ekstrauntuk menghadapi kesulitan dunia, kemustahilan, kebencian dalam dunia, bahkan aniaya dan sebagainya.

    Kita menjadi kuat sehingga kita tidak putus asa, kecewa, dan meninggalkan Tuhan tetapi tetap hidup dalam kebenaran--tidak berbuat dosa--sehingga kita menjadi saksi yang benar.
    Hati-hati, ada saksi palsu--berbuat tidak benar tetapi bersaksi.

    Inilah garam yang asin yaitu bersaksi.
    Kalau bergosip atau memfitnah, kita akan hancur. Jangan cari-cari kesalahan orang lain!
    Bersaksi juga sama dengan menjadi terang.

    Jujur, taat, dan bersaksi, sama dengan menjadi rumah doa--tempatnya Roh Kudus, bukan sarang penyamun, sehingga mujizat jasmani juga terjadi. Salah satunya laut Kolsom dibelah oleh angin timur--gambaran dari Roh Kudus.
    Artinya sekarang: menyelesaikan semua masalah yang mustahil, ada masa depan berhasil dan indah--tangan kita terbatas tetapi tangan Roh Kudus tidak terbatas.
    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; kita menjadi garam dan terang dunia--mempelai wanita sorga--yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Andalkan Roh Kudus! Sediakan tempatnya, corotnya, setelah itu siap untuk dijamah, diurapi, dan dipenuhi Roh Kudus.
Kuasa Roh Kudus bekerja, ada mujizat bekerja, Tuhan akan tolong sampai pada kemuliaan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Maret 2022 (Sabtu Sore)
    ... harus dipertanggungjawabkan saat Yesus datang kembali--'Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali'. Ayat 'orang-orang sebangsanya membenci dia' sebenarnya panggilan Tuhan hanya kepada bangsa Israel tetapi sebagian dari mereka menolak Yesus yang mati bangkit dan naik ke sorga sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan kepada bangsa kafir untuk menerima panggilan ...
  • Ibadah Raya Malang, 20 Januari 2019 (Minggu Pagi)
    ... orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab Esau menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan. Kasih karunia adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga kepada manusia yang sebenarnya tidak layak. Titus Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Februari 2011 (Minggu Pagi)
    ... orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Hidup yang kekal dalam Kerajaan Surga iman yang permanen sempurna buli-buli emas . PERKEMBANGAN IMAN dalam SISTEM TABERNAKEL Masuk Pintu Gerbang Iman percaya kepada Yesus. Di luar Yesus tidak ada Surga manusia tidak bisa masuk Surga. Dari mana kita mendapat iman Roma ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Januari 2009 (Selasa Sore)
    ... kemuliaan dalam dua sayap burung nazar yang besar. Wahyu . Kegunaan dua sayap burung nazar yang besar adalah untuk menyingkirkan gereja Tuhan ke padang gurung selama tahun jauh dari mata ular antikris . Puncak badai adalah antikris. Kalau kita bisa ditolong dari puncaknya badai maka berarti kuasa kemuliaan dalam dua sayap ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 01 Mei 2013 (Rabu Malam)
    ... lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia yang setelah membunuh mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu takutilah Dia Takut takut kepada sesuatu di dunia ini sampai tidak takut kepada Tuhan melawan Tuhan . Termasuk takut untuk berkorban. Sesuatu disini ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha V Malang, 24 September 2015 (Kamis Sore)
    ... Mempelai makanan keras. Korintus - Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Matius Waktu tengah malam ...
  • Ibadah Raya Malang, 20 Maret 2016 (Minggu Pagi)
    ... Kristus sampai persekutuan tubuh dengan Kepala. Saat Yesus datang kembali kedua kali kita mengalami sukacita yang sempurna. Yohanes - Apa yang telah ada sejak semula yang telah kami dengar yang telah kami lihat dengan mata kami yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juli 2009 (Kamis Sore)
    ... berbuah. Artinya kita harus tergembala supaya kita bisa berbuah dan memuaskan Tuhan. Lukas - . WASPADA Ada pohon ara yang sudah ditanam di kebun anggur tapi tidak berbuah. Artinya sudah tergembala namun tidak berbuah. Penyebabnya karena ada akar yang tidak baik. Ulangan - . Salah satu akar yang tidak baik adalah akar racun akar ipuh ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 24 Januari 2020 (Jumat Sore)
    ... mezbah dupa emas ada pintu tirai. Jadi ukurannya adalah pintu tirai terobek sehingga kelihatan tabut perjanjian. Wahyu . Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat. Peti dari tabut perjanjian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Mei 2015 (Kamis Sore)
    ... kepada-Ku Tuhan Tuhan bukankah kami bernubuat demi nama-Mu dan mengusir setan demi nama-Mu dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata Aku tidak pernah mengenal kamu Enyahlah dari pada-Ku kamu sekalian pembuat kejahatan Sekalipun pelayanan kelihatan hebat tetapi jika tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.