RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II, 11 Maret 2010 (Kamis Tengah Malam)
Keluaran 17:1-7, bangsa Israel sampai di Rafidim. Rafidim ini adalah tempat persinggahan/ perhentian tetapi... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Agustus 2012 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera Tuhan... Ibadah Raya Surabaya, 17 Agustus 2014 (Minggu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Desember 2013 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:4-8 tentang salam kepada ketujuh
jemaat.
Wahyu 1:4-5
1:4 Dari... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Juni 2017 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 6:1-2 6:1 Maka aku melihat Anak... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Juli 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 23 Januari 2011 (Minggu Sore)
Matius 26: 1-5 26:1. Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya: 26:2. "Kamu... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Oktober 2015 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Juni 2014 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdp. Youpri Ardiantoro
Salam sejahtera dalam kasih
sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Pada kesempatan sore
malam hari ini,... Ibadah Raya Surabaya, 19 Oktober 2008 (Minggu Sore)
Matius 24: 15-25= Nubuat ke-4, tentang antikris.
ay. 21-25= keadaan pada masa antikris:
... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Oktober 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita
Yesus Kristus.
Lukas 12: 49-53
=> Yesus membawa pemisahan. 12:49.
"Aku
datang untuk melemparkan... Ibadah Doa Surabaya, 18 Januari 2012 (Rabu Sore)
Matius
26: 69-75
INI
TENTANG PETRUS MENYANGKAL YESUS.
Tiga
kali Petrus menyangkal Yesus yaitu:
Matius
26: 69-70= Petrus
menyangkal Yesus sebagai orang Galilea.
Matius
26:... Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 30 Agustus 2014 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Yesus dan Yohanes Pembaptis (Lukas 7:18-35). Lukas 7... Ibadah Raya Malang, 29 Mei 2011 (Minggu Pagi)
Matius
26:14-16 26:14.
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama
Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. 26:15... Ibadah Kaum Muda Malang, 07 Maret 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13 dalam susunan Tabernakel terkena pada dua loh batu, yaitu hukum Taurat...
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Kunjungan di Jakarta III, 18 Januari 2018 (Kamis Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah
kita sekalian.
Tema:
Wahyu
21: 5:
"Aku
menjadikan segala sesuatu baru"
Wahyu
21: 5 21:5. Ia yang
duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah,
Aku menjadikan segala sesuatu
baru!" Dan firman-Nya:
"Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan
benar."
Sebenarnya, di dalam kitab Kejadian
pada awal penciptaan, TUHAN sudah menciptakan langit bumi serta
isinya termasuk manusia yang sama mulia dengan Dia--satu gambar
dengan TUHAN--dan manusia ditempatkan di taman Eden. Semua baik dan
semua bahagia pada waktu diciptakan. Tetapi sayang, manusia diperdaya
oleh ular dan jatuh dalam dosa, sehingga kehilangan gambar dan
kemuliaan Allah; telanjang dan diusir ke dunia, sehingga manusia
hidup dalam suasana kutukan, letih lesu, penderitaan, susah payah,
dan air mata. Bumi juga ikut dikutuk.
Kejadian 6:
11-12 6:11. Adapun
bumi itu telah rusak
di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. 6:12.
Allah menilik bumi itu dan sungguhlah
rusak benar, sebab semua manusia
menjalankan hidup yang rusak
di bumi.
Di bumi, manusia ternyata masih melakukan
hidup yang rusak. Manusia tidak bertobat, tetapi tetap menjalankan
hidup yang rusak--kejam, sadis, keras dan lain-lain; jemaat juga
dikutuk. Juga hidup dalam kejahatan dan kenajisan, termasuk hamba
Tuhan/pelayan--seperti perempuan bungkuk delapan belas tahun di Bait
Allah; dicap 666; tubuh, jiwa, dan rohnya daging; tampil seperti
binatang buas, jadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan
selamanya. Tidak ada pikiran rohani sekarang ini: yang penting dapat
untung, kedudukan, tidak peduli orang lain sudah terkapar dan lain
sebagainya.
Oleh sebab itu Tuhan mau menciptakan langit dan
bumi yang baru di mana ada Yerusalem baru, dan juga manusia baru yang
sama mulia dengan Tuhan untuk layak ditempatkan di Yerusalem baru,
bahagia dan kekal selamanya. Inilah rencana Tuhan.
Prosesnya
disebut dengan PEMBAHARUAN. Dalam Wahyu 21, ada
empat macam pembaharuan (diterangkan mulai dari Ibadah
Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Sore):
- Wahyu 21: 1= pembaharuan
langit dan bumi yang baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Sore sampai
Ibadah
Persekutuan Ciawi IV, 28 Februari 2013-Kamis Pagi).
- Wahyu 21: 2-3= pembaharuan
manusia baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Persekutuan Ciawi V, 28 Februari 2013-Kamis Sore sampai
Ibadah
Persekutuan Jakarta V, 10 Oktober 2013-Kamis Sore).
- Wahyu 21: 4-8= pembaharuan
suasana baru (diterangkan mulai dari Ibadah
Kunjungan Jakarta I, 14 Oktober 2014-Selasa Sore).
- Wahyu 21: 9-27= pembaharuan
Yerusalem baru sampai kekal.
AD 3. PEMBAHARUAN SUASANA BARU Wahyu 21:
4-8 21:4. Dan
Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak
akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis,
atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu." 21:5.
Ia yang duduk di atas takhta itu
berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"
Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah
tepat dan benar." 21:6.
Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya
telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.
Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air
kehidupan. 21:7.
Barangsiapa menang, ia akan memperoleh
semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi
anak-Ku. 21:8.
Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang
keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala
dan
semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh
api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Pembaharuan
suasana baru dibagi menjadi empat:
- Wahyu 21: 4= suasana tanpa
maut/suasana tanpa air mata dan perkabungan (diterangkan mulai dari
Ibadah
Kunjungan Jakarta I, 17 November 2015-Selasa Sore sampai
Ibadah
Kunjungan Jakarta II, 18 November 2015-Rabu Pagi).
- Wahyu 21: 5-6= suasana
kepuasan/kebahagiaan sorga--tidak ada haus--(diterangkan pada Ibadah
Kunjungan Jakarta III, 18 November 2015-Rabu Sore).
Kalau haus, bahaya, akan seperti perempuan Samaria yang kawin cerai
lima kali.
- Wahyu 21: 7= suasana
kemenangan (diterangkan pada Ibadah
Kunjungan Jakarta IV, 19 November 2015-Kamis Pagi dan
Ibadah
Kunjungan Jakarta IV, 11 Agustus 2016-Kamis Pagi)
ditambah Ibadah Kunjungan di Ciawi II,
16 Januari 2018.
- Wahyu 21: 8= suasana
kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan TUHAN (diterangkan mulai dari
Ibadah
Kunjungan di Jakarta I, 17 Januari 2018).
AD. 4.
Suasana kebenaran, kesucian dan kesempurnaan Wahyu 21:
8 21:8. Tetapi
orang-orang penakut(1),
orang-orang yang tidak percaya(2),
orang-orang keji(3),
orang-orang pembunuh(4),
orang-orang sundal(5),
tukang-tukang sihir(6),
penyembah-penyembah berhala(7)
dan
semua pendusta(8),
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam
lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang
kedua."
Ada delapan dosa yang langsung
menenggelamkan manusia termasuk anak Tuhan, hamba Tuhan, pelayan
Tuhan ke dalam lautan api dan belerang; neraka--binasa untuk
selamanya. Delapan dosa ini melawan kebenaran, kesucian, dan
kesempurnaan.
Delapan dosa bisa dikelompokkan:
- Penakut--diterangkan mulai dari Ibadah
Kunjungan di Jakarta I, 17 Januari 2018 sampai
Ibadah
Kunjungan di Jakarta II, 18 Januari 2018--dan
tidak percaya= melawan kebenaran (halaman Tabernakel); tidak benar.
- Keji, pembunuh, sundal, tukang sihir, penyembah berhala=
melawan kesucian (ruangan suci); tidak suci.
- Dusta= melawan kesempurnaan (ruangan maha suci); tidak bisa
sempurna--tidak bisa diharapkan. Kalau jujur, sekalipun
hancur-hancuran, masih bisa ditolong. Kalau dusta, sekalipun merasa
suci, hebat, tidak akan bisa ditolong.
TIDAK
PERCAYA/BIMBANG Yakobus 1: 6 1:6.
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan
sama sekali jangan bimbang, sebab orang
yang bimbang sama dengan gelombang laut,
yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Orang
yang tidak percaya (bimbang) sama dengan gelombang laut yang
diombang-ambingkan oleh angin kian ke mari. Kita menghadapi angin
dan gelombang di tengah laut--perjalanan kita menuju ke Yerusalem
baru menghadapi gelombang lautan beserta angin.
Pengertian
gelombang lautan secara rohani:
-
Yakobus 1: 5-8
1:5.
Tetapi apabila di antara kamu ada yang
kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang
memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak
membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya. 1:6.
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan
sama sekali jangan bimbang,
sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang
laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. 1:7.
Orang yang demikian janganlah mengira,
bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. 1:8.
Sebab orang yang mendua hati tidak akan
tenang dalam hidupnya.
Pengertian pertama
gelombang lautan:
- Hati yang bimbang saat menghadapi angin pencobaan di
segala bidang: ekonomi,
kesehatan.
Ini sama dengan bimbang terhadap kuasa
Tuhan.
Orang seperti ini bisa ke dukun dan
lain-lain.
- Bimbang saat menghadapi ajaran palsu sehingga bimbang
terhadap pribadi Tuhan.
Kalau bimbang pada pengajaran/pribadi Tuhan, pasti bimbang akan
kuasa Tuhan. Belum apa-apa, sudah menyerah kalah--baru mau membangun
gereja sudah telpon sana-sini.
Akibatnya:
- Hidupnya tidak tenang; tidak mengalami damai sejahtera;
hidupnya berat, berletih lesu, dan tenggelam. Jangan-jangan tidak
bisa tidur; susah payah hidupnya.
- Tidak mendapat apa-apa dari Tuhan, sekalipun mendapat
apa-apa dari manusia.
Tidak mendapat apa-apa dari Tuhan berarti
tidak bisa berbuat apa-apa.
- Tidak
berhikmat; tidak bijaksana; tidak taat dengar-dengaran pada firman
Allah. Ini seperti rumah yang rubuh dan hebatlah
kerusakannya.
Matius 7: 26-27 7:26.
Tetapi setiap orang yang mendengar
perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang
bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. 7:27.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah
banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah
rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
'bodoh'=
tidak punya hikmat sorga. Perkataan Yesus= firman yang dibukakan
rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam
alkitab; itu yang benar.
Orang bimbang/tidak taat akan
dikalahkan oleh setan tritunggal:
- Hujan= setan dengan roh najis; dosa makan minum dan kawin
mengawinkan.
- Angin= angin pengajaran palsu= nabi palsu dengan ajaran
palsu termasuk gosip, dusta untuk menghantam rumah rohani,
penggembalaan, dan fellowship kita.
- Banjir= antikris dengan kekuatan mamon. Ini yang bisa
menghancurkan kehidupan pribadi dan rumah tangga.
Dikalahkan setan tritunggal berarti menjadi rumah yang rubuh
dan hebatlah kerusakannya.
Artinya tidak bisa dibangun kembali; tenggelam di dalam
lautan api dan belerang.
Inilah kebimbangan. Orang yang bimbang tidak mungkin bisa
taat.
"Saya seringkali memberikan contoh:
ibarat antara suara Tuhan dan suara ular. Suara Tuhan:
'begini'--semua buah pohon di taman boleh dimakan, hanya satu yang
tidak boleh--, suara ular: 'begitu'--tidak boleh dimakan semua, yang
satu itu yang boleh. Kalau berkhhotbah jadi: 'beginitu.', karena
mendengar 'begini' dan 'begitu'. Kacau."
Inilah,
firman seringkali dianggap pengetahuan.
Matius 7:
24-25 7:24. "Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana,
yang mendirikan rumahnya di atas batu. 7:25.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah
banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh
sebab didirikan di atas batu.
'perkataan-Ku'=
firman pengajaran yang benar.
Sikap yang
benar adalah jangan bimbang tetapi percaya, yakin, dan taat
dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Hasilnya:
tahan uji sekalipun dihantam oleh setan tritunggal;
menang--jangankan roboh, goyahpun tidak.
Kalau firman
diterangkan dengan lelucon, itu adalah perkataan lain. Perkataan
Yesus adalah firman, yaitu ayat yang satu diterangkan oleh ayat yang
lain dalam alkitab, itu yang benar.
Kalau firman dicampuraduk
dengan pengetahuan, tidak ada lagi kuasanya. Itu sudah dua
pengajaran. Pegang satu firman pengajaran yang benar, kita tidak
akan bimbang tetapi bisa tahan uji.
Kalau tidak bimbang, kita
akan menang atas setan tritunggal yang merupakan sumbernya
masalah--ada kuasa Tuhan untuk menyelesaikan semua masalah yang
mustahil--dan kita menjadi orang bijaksana; bintang yang
bercahaya.
Daniel 12: 3 12:3.
Dan orang-orang bijaksana
akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun
banyak orang kepada kebenaran seperti
bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.
Ini yang sering salah, hikmat
Daniel di sini bukan dari sekolah tinggi tetapi dari belajar firman.
"Sekali lagi, saya tidak anti orang pandai. Saya
doakan. Dulu yang mau masuk Lempin-El ini, saya yang sarankan untuk
sekolah dulu sampai S3, karena pandai dan juga masih ragu. Saya
suka orang pandai, tetapi itu tidak ada kaitan untuk menjadi bintang
di langit."
Bintang di langit adalah kehidupan
yang taat pada firman/bijaksana. Ini kebijaksanaan dari
Tuhan. Kita dipakai menjadi bintang-bintang bercahaya, itulah
hamba/pelayan Tuhan yang berhikmat untuk menuntun orang pada
kebenaran. Kalau kita sendiri bimbang, sering melawan kebenaran,
bagaimana bisa menuntun orang masuk kebenaran? Tidak akan bisa!
Diri sendiri dulu yang tahu pengajaran yang benar dan hidup
dalam pengajaran yang benar, baru bisa menjadi bintang untuk
menuntun manusia berdosa pada kebenaran untuk diselamatkan. Kita
menjadi saksi/berkat bagi orang lain.
Jangan bimbang! Semua
akan sia-sia kalau bimbang. Gelombang yang terbesar yang
segera menenggelamkan kita bukan gelombang dari setan, tetapi hati
yang bimbang. Kalau hati
mantap untuk taat dengar-dengaran, biarpun tsunami tidak bisa
menghancurkan kita. Jangan bimbang!
Cocokkan dengan
alkitab, kalau tidak cocok, berarti suara ular. Mau apa saja, mau
melayani atau menyembah Tuhan, cocokkan, semua ada di alkitab. Kalau
tidak cocok, berarti suara ular.
Kalau kita mendengar dua
suara, pasti akan meninggalkan yang benar. Mulai dari kitab
kejadian: Hawa mendengar dua: suara Tuhan dan ular, akhirnya dia
pilih suara ular. Salomo mendengar suara Tuhan dan suara
isterinya--ajaran yang salah--, akhirnya dia pilih suara
isterinya.
"Karena itu saya tidak mau sekalipun orang
berkata: "Ayo, sekali saja." Saya tidak mau, saya tidak sehebat
Salomo. Salomo saja jatuh, apalagi saya. Biar mau dicap apa,
terserah."
Ini
yang penting: kemantapan dan ketaatan;
tidak ada kebimbangan; kita bertahan sampai menjadi bintang,
bahkan sudah satu langkah lagi bisa menjadi mempelai.
- Yesaya
57: 20-21
57:20.
Tetapi orang-orang fasik
adalah seperti laut yang
berombak-ombak sebab tidak
dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah
dan lumpur. 57:21.
Tiada damai bagi orang-orang fasik
itu," firman Allahku.
Pengertian kedua
gelombang lautan: orang fasik/jahat, yang hanya menghasilkan
dua hal:
-
Sampah= sesuatu yang tidak berguna.
Orang bimbang hanya
menghasilkan sampah dan lumpur.
1 Korintus 13: 1-3 13:1.
Sekalipun aku dapat berkata-kata
dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan
canang yang gemerincing. 13:2. Sekalipun aku mempunyai karunia
untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki
seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna
untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,
aku sama sekali tidak berguna. 13:3. Dan sekalipun aku
membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan
tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun
tidak ada faedahnya bagiku.
Sesuatu yang tidak
berguna yaitu:
- Tanpa kasih.
Tanpa kasih semua sampah, tidak
berguna. Jaga, jangan ada kebencian, tetapi sekarang ini sudah
waktunya kita saling mengasihi sampai mengasihi orang yang
memusuhi kita!
Kita
berkhotbah atau berkorban kalau tidak ada kasih, semua itu hanya
sampah, tidak ada gunanya. Jangan ada kebencian apalagi kebencian
tanpa alasan!
Kebencian tanpa alasan contohnya kakak-kakak
Yusuf terhadap Yusuf. Kakak-kakak hati-hati! Jangan benci pada
adik-adik, tetapi kita bina dengan baik. Kita saling mengasihi,
paling sedikit tidak merugikan sesama.
-
Matius 25:26, 30
25:26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu,
hamba yang jahat dan malas,
jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 25:30.
Dan campakkanlah hamba
yang tidak berguna itu ke
dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap
dan kertak gigi."
Hamba yang jahat pasti
malas dan pekerjaannya hanya menggosip, menuduh. Kalau kita
digosipkan terus melawan, berarti tanpa kasih juga. Sebaliknya,
hamba yang setia pasti baik.
Yang kedua: tidak setia.
- Menjadi beban bagi orang lain, bukan berkat.
Hati-hati, di rumah tangga, anak-anak belum bisa memberi untuk
orang tua, tidak ada masalah, bekerjapun masih pas-pasan, tidak
masalah, tetapi jangan jadi beban bagi orang tua! Tuhan tolong
kita semua.
- Lumpur= lumpur dosa yaitu:
-
Perbuatan dosa.
Galatia
5: 19-21 5:19.
Perbuatan daging
telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 5:20.
penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, 5:21.
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang
telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah.
'tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah'= tenggelam di
lautan api dan belerang.
- Perkataan sia-sia sampai menghujat Tuhan.
Perkataan
sia-sia ini berupa gosip, fitnah, dusta, sampai menghujat
Tuhan--menyalahkan yang benar, membenarkan yang salah.
Perbuatan
dan perkataan dosa akan mengeruhkan suasana hati. Rugi! Kalau
hati keruh, rumah tangga dan ibadah juga akan keruh, termasuk
suasana nikah juga keruh, suasana fellowship juga keruh.
Tidak ada damai sejahtera. Sayang sekali.
Kalau hati tidak
damai, nikah tidak damai, maka tidak ada hadirat Imam Besar; tidak
ada pelayanan Imam besar, dan semuanya kering.
"Saya
paling takut ini. Bukan menantang Tuhan, lapar sudah pernah--tidak
makan--, sekarang lapar juga karena puasa, terkadang tidak kuat
juga karena doa pagi dulu, harus mengajar dan persiapan. Itu
gunanya isteri, untuk menguatkan. Habis khotbah, banyak yang antri
untuk bicara, sampai lupa makan sampai malam. Tetapi kalau kering,
jangan sampai terjadi. Kalau sudah kering, mau jadi apa kita?
Hamba Tuhan mau jadi pelawak, orang pulang kering? Jangan sampai
kering! Mohon hadirat Imam Besar selalu di hati kita."
Kalau
di hati sudah ada damai, tidak keruh, maka ada hadirat Imam Besar
dalam nikah, begitu juga dalam penggembalaan dan fellowship.
Kita bukan lagi merasakan pelayanan manusia yang terbatas, tetapi
pelayanan Yesus, Imam Besar yang tidak ada batasnya.
Hadirkan
Imam Besar dalam tiap pelayanan kita! Jangan lagi
bergosip, mengancam jemaat, itu tidak baik, apalagi sampai memecat
orang.
"Pdt. Pong almarhum selalu mengatakan: 'Saya
tidak berani memecat orang, nanti bisa dipecat Tuhan atau justru
memecat diri sendiri.'"
-
Mengeruhkan pengajaran yang benar; menjadi sandungan.
Yehezkiel
34: 18-19 34:18.
Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu
menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu
injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum
cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal
itu kamu keruhkan dengan
kakimu? 34:19.
Apakah domba-domba-Ku seharusnya
memakan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air
yang sudah dikeruhkan kakimu?
Ini adalah orang
yang egois. Dia makan firman pengajaran--luar biasa, hebat, sampai
mengagungkan--, tetapi lewat perbuatan dan perkataannya yang
sia-sia, ia sudah mengeruhkan pengajaran yang benar, sehingga
dicela oleh orang lain; menjadi sandungan bagi orang
lain--'percuma
pengajaran....sama saja'.
Harus
ada bedanya kalau sudah berada di dalam
pengajaran--berpindah dari
penginjilan ke pengajaran--, dalam cara menyanyi, beribadah.
Jangan ikut-ikutan! Kita menghargai yang lainnya.
"Sejak
Opa van Gessel sudah digariskan, warnanya lain, orang sudah tahu
kalau itu pengajaran, bukan eksklusif."
Jangan
keruhkan pengajaran, tetapi mari hiasi pengajaran, supaya orang
hormat! Titus 2: 7, 9-10 2:7.
dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.
Hendaklah engkau jujur dan
bersungguh-sungguh dalam
pengajaranmu, 2:9.
Hamba-hamba hendaklah taat kepada
tuannya dalam segala hal dan berkenan kepada mereka, jangan
membantah, 2:10.
jangan curang, tetapi hendaklah
selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala
hal memuliakan ajaran
Allah, Juruselamat
kita.
'memuliakan'=
menghiasi. Sikap yang benar adalah jujur soal pengajaran.
Kalau sudah jujur dalam
pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, maka kita bisa
menjadi teladan dalam berbuat baik.
Orang muda bisa
jadi teladan, apalagi yang sudah tua, sudah harus mantap menjadi
teladan dalam berbuat baik. Yang muda, belajar, jujur, dan
praktikkan.
Kalau soal pengajaran tidak jujur, orang itu
bukan baik tetapi pura-pura berbuat baik untuk menutupi sesuatu.
Hati-hati! Iblis bisa menyamar menjadi malaikat terang. Termasuk
saya juga harus diteropong, pura-pura berbuat baik atau tidak.
Jangan tertipu. Tuhan tolong kita.
Sudah jujur, menjadi
teladan berbuat baik, barulah kita bisa menghiasi firman
pengajaran yang benar, dan
orang akan hormat sekalipun kita masih muda. Dan kita
sendiri juga sedang dihiasi oleh pengajaran yang benar--kita
disucikan dan diubahkan sampai sama mulia dengan Tuhan.
Jangan menghasilkan sampah dan lumpur! Mari, yang benar soal
pengajaran! Acuan kita adalah alkitab, jangan ditambah dan
dikurangi!
"Mengapa ilmu pengetahuan yang beda-beda
pengarangnya tetapi bisa satu ajarannya?--karena saya seorang guru.
Saya sering menangis. Kenapa alkitab yang hanya satu tetapi bisa
berbeda-beda ajarannya?--baptisannya beda, menyembah beda, ini beda.
Karena ditambah dan dikurangi. Coba kalau pelajaran matematika
ditambah dan dikurangi, lulusan dari Indonesia bisa tidak
lulus-lulus di Amerika. Makanya kalau firman ditambah dan dikurangi,
kita tidak akan lulus-lulus juga ke sorga--bukan naik--, tetapi
turun."
Hawa
menambah kata 'raba', dan mengurangi kata 'bebas', mengikuti
perasaannya sendiri. Baca alkitab, doakan, nanti Roh Kudus yang
memimpin. Jangan ditambah dengan perasaan sendiri, ilmu-ilmu,
filsafat, pepatah kuno.
"Saya
tiap hari dapat pepatah kuno. Baik, tetapi tidak menyelamatkan dan
menyucikan karena bukan firman. Untuk apa? Ayat firman itulah yang
menyucikan. Kalau ayat ditambah dan dikurangi, sudah tidak
menyucikan lagi; sudah hilang arti rohaninya, sekalipun orang
berkata: bagus, luar biasa."
Yesus
berkata: "Ada
tertulis..." dan setan
dikalahkan. Kalau ayat ditambah, setan akan tertawa. Ayat firman
juga mengalahkan dosa--"...kamu
sudah bersih karena firman yang Ku katakan".
Inilah
kurang ajarnya setan; orang mau mendengar firman, dihalangi, kalau
tidak bisa, dihalangi kuasanya lewat menambah dan mengurangi
ayatnya. Bukan berarti di sini yang paling benar, tetapi alkitab
yang benar, dan kita pasti jadi satu.
-
Yesaya 17: 12
17:12.
Wahai! Ributnya banyak bangsa-bangsa,
mereka ribut seperti ombak
laut menderu! Gaduhnya suku-suku bangsa, mereka gaduh seperti
gaduhnya air yang hebat!
'Bangsa-bangsa'=
bangsa kafir. Di dunia ini hanya ada dua bangsa: bangsa Israel asli;
umat pilihan Tuhan--keturunan Abraham, Ishak, Yakub--dan bangsa
kafir--termasuk kita. Yang ngeri, bangsa kafir ini diduduki oleh
Babel.
Wahyu 17: 1, 15 17:1.
Lalu datanglah seorang dari ketujuh
malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari
ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar,
yang duduk di tempat yang
banyak airnya. 17:15.
Lalu ia berkata kepadaku: "Semua
air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah
bangsa-bangsa
dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
'banyak
airnya'= laut. 'duduk'=
berkuasa. 'bangsa-bangsa'=
yang dinubuatkan dalam kitab Yesaya dan digenapkan dalam kitab
Wahyu.
Pengertian ketiga gelombang lautan: bangsa kafir
yang dikuasai oleh Babel.
Babel= roh jahat dan najis
(serigala dan burung). Ini yang mau menjadi kepala--duduk. Yesus
sampai mengeluh: 'serigala
ada liangnya, burung ada sarangnya, siap berkembang biak, tetapi
Anak Manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepalanya'.
Tuhan
sudah melihat perkembangan roh jahat dan roh najis, tetapi tubuh
Kristus masih tercerai-berai karena ayat firman ditambah dan
dikurangi. Ini yang menentukan; pokok/firman itu yang menentukan
kesatuan.
Roh jahat= keinginan akan uang yang membuat
kikir dan serakah. Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan
Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Serakah= mencuri milik sesama
(menipu, hutang tidak bayar) dan milik Tuhan yaitu persepuluhan dan
persembahan khusus.
"Coba,
kalau mau berhutang, pasti baik-baik: Tolonglah, saya sudah tidak
ada ini..!--domba--, tetapi begitu ditagih, jadi serigala.
Hati-hati! Karena itu saya dipesan om Pong juga: 'Pak Wi, kamu
jangan kredit-kredit, ya.' Ini pesan untuk pribadi saya, tetapi saya
sampaikan kepada rekan-rekan hamba Tuhan. Ini maksudnya jangan
sampai kita kelabakan bayar hutang. Bagaimana bisa memeriksa firman?
Jangan ada keinginan. Waktu itu saya mau kredit mobil. Setelah
dipanggil, tidak jadi."
Roh
jahat itu juga menggembar-gemborkan yang jasmani--kekayaan--, tetapi
tanpa penyucian; ada percabulan di dalamnya karena tidak ada
pengajaran yang benar.
Roh najis= dosa makan minum dan
kawin mengawinkan. Ini sudah ada di rumah Tuhan. Dia punya isteri
dua, kawin cerai, tapi bisa bebas berkhotbah, merokok bisa main
musik, bebas saja. Yang penting pintar main musik, orang tertarik
untuk datang, uang masuk; sama dengan Babel. Makanya Tuhan mengeluh
tidak ada tempat dalam tubuh Kristus.
2 Timotius 3:
1-5 3:1.
Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. 3:2.
Manusia
akan mencintai dirinya sendiri(1)
dan menjadi hamba uang(2).
Mereka akan membual(3)
dan menyombongkan diri(4),
mereka akan menjadi pemfitnah(5),
mereka akan berontak terhadap orang tua(6)
dan tidak tahu berterima kasih(7),
tidak mempedulikan agama(8), 3:3.
tidak
tahu mengasihi(9),
tidak mau berdamai(10),
suka menjelekkan orang(11),
tidak dapat mengekang diri(12),
garang(13),
tidak suka yang baik(14), 3:4.
suka
mengkhianat(15),
tidak berpikir panjang(16),
berlagak tahu(17),
lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18). 3:5.
Secara
lahiriah mereka menjalankan
ibadah
mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri
kekuatannya.
Jauhilah mereka itu!
'lebih
menuruti hawa nafsu'=
tidak taat. Inilah Babel yaitu beribadah tetapi menolak kekuatan
ibadah. Kekuatan ibadah adalah salib. Ini yang ditolak
sehingga sekalipun beribadah, ia tidak mengalami penyucian dan
pembaharuan; tetap manusia darah daging dengan delapan belas sifat
tabiatnya; dicap 666--perempuan bungkuk 18 tahun di bait Allah--,
menjadi sama dengan antikris, bukan Tuhan.
Inilah kurang
ajarnya setan. Dua kali: orang mau ibadah dihalangi, tapi kalau
sudah beribadah, diberi yang palsu--hanya mencari yang jasmani.
Manusia sudah rusak, untuk bisa ke sorga, harus dibetulkan;
disucikan dan diubahkan. Kalau kita beribadah tidak mencari
penyucian, mau apa kita? Hanya di dunia tetapi tidak pernah ke
sorga. Nomor satu, ini yang harus kita perbaiki.
Yang
sudah rusak-rusak harus kita perbaiki. Memang harus lewat salib.
Kalau Yesus tidak disalib, Ia tidak akan pernah mendapatkan tubuh
kemuliaan.
Kita juga harus ada salib dan pedang
firman pengajaran. Yesus harus kena pedang untuk membuka
Firdaus. Itu ada pelajarannya di kitab kejadian: setelah Adam
dan Hawa berbuat dosa dan diusir, pintu ke Firdaus ditutup; dijaga
dengan pedang yang menyambar-nyambar. Siapa yang mau masuk, harus
kena pedang. Yesus harus mati di kayu salib--kena pedang--supaya
pintu sorga terbuka. Kita sekarang bukan disalib/dipaku, tetapi
harus mengalami penyaliban hawa nafsu daging: sengsara dalam ibadah.
Kita sungguh-sungguh!
Kita harus mengalami salib dan pedang
firman--disucikan dan diubahkan--, supaya tidak terkena pedang
penghukuman. Serusak apapun kalau ibadah itu menunjukkan
salib--Yesus yang disalib--dan pedang firman--Yesus dalam
kemuliaan--, kita masih bisa disempurnakan.
Sebaliknya, kalau tidak ada
salib dan pedang, sesuci apapun orang itu, satu waktu akan ambruk;
tidak kuat menghadapi hujan, angin, dan banjir.
Rasul
Paulus hanya begitu: 'yang
aku beritakan adalah Yesus yang disalib--firman penginjilan--dan
Yesus dalam kemuliaan--firman pengajaran.' Yang
sudah berada di dalam pengajaran, Tuhan tolong kita semua.
Matius
14: 24-25, 29-31 14:24.
Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa
mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena
angin sakal. 14:25.
Kira-kira jam tiga malam datanglah
Yesus kepada mereka berjalan di atas air. 14:29.
Kata Yesus: "Datanglah!" Maka
Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan
Yesus. 14:30.
Tetapi ketika dirasanya
tiupan angin, takutlah ia
dan mulai tenggelam
lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" 14:31.
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya,
memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya,
mengapa engkau bimbang?"
Setan selalu
meniupkan gelombang dengan kuasa maut yang dahsyat di lautan dunia
untuk menghantam perahu pribadi kita, nikah kita, penggembalaan, dan
fellowship kita, yang sedang berlayar menuju pelabuhan
Yerusalem baru, supaya tenggelam di dunia sampai tenggelam di lautan
api dan belerang.
Inilah maksud dari setan yang meniupkan
hati bimbang, sampah, dan lumpur. Yang kita butuhkan untuk
menghadapi angin gelombang yang dahsyat hanya satu yaitu pelukan
tangan Tuhan.
Kita mendapakan pelukan tangan Tuhan
lewat:
- Pemberitaan firman pengajaran yang benar.
- Doa penyembahan yang benar.
Kalau kita menerima firman dan taat, berarti kita mengulurkan
tangan pada Tuhan; berserah. Doa penyembahan yang benar,
berarti kita berseru: "Yesus tolong." Kita
mengulurkan tangan dan Tuhan mengulurkan tangan sehingga kita ada di
dalam pelukan tangan Tuhan.
Ini yang kita butuhkan malam
ini. Tidak ada alasan--sampai tenggelampun seperti Yunus bisa
ditolong--, tinggal cari uluran tangan Tuhan yaitu pemberitaan
firman pengajaran yang benar dan doa penyembahan. Ini tanggung jawab
kita sebagai gembala di tempat masing-masing, apakah ada uluran
tangan Tuhan?
"Tanggung jawab saya di fellowship,
apakah ada uluran tangan Tuhan? Kalau ada, yang merosot, mau
tenggelam, bisa ditolong. Kalau tidak ada uluran tangan Tuhan, untuk
apa kita berkumpul menghabiskan ratusan juta?"
"Di
Palopo butuh ratusan juta, di sini ratusan juta. Berapa ini dalam
satu bulan? Bukan sombong, saya sendiri bertanya-tanya,
terheran-heran: kok bisa ya? Dari mana? Tuhan tolong. Tetapi kalau
tidak ada uluran tangan Tuhan, betapa kita menyalahgunakan berkat
Tuhan. Saya paling takut ini. Di Lempin-El: mau makan tambah
berapa kalipun boleh, tetapi kalau membuang makanan sedikit saja,
saya marah. Lebih baik ambil secukupnya. Kalau kurang, tambah,
sepuluh kali boleh, asal habis. Tapi kalau membuang, nanti saya
tidak diberkati, kita semua tidak makan. Kurang lebih tujuh puluh
orang yang makan di tempat kami. Kalau tidak diberkati, mau makan
apa? Saya tidak bisa menjamin tujuh puluh orang setiap hari, tetapi
uluran tangan Tuhan yang menjamin. Ini betul.
Waktu saya
mengurus visa Amerika, saya ditanya: "Gajinya berapa? Ada
sponsor?": "tTdak ada, pak. Tapi begini pak, tiap hari yang saya
tanggung lima puluh orang." Orangnya terkejut, bingung sampai
langsung cerita ini itu yang lain sampai lupa dan saya tidak tahu
visa saya diterima atau tidak. Lama menunggu, kemudian saya telpon
untuk bertanya, dan dijawab: "Visa bapak sudah diterima dari waktu
yang lalu." Akhirnya kena harga tiket pesawatnya dua kali lipat.
Tahun 2009 itu. Inilah kesaksian bagi Tuhan. Yang penting ada uluran
tangan Tuhan, meski hanya punya lima roti dua ikan untuk lima ribu
orang, beres.
Tidak usah bergantung uang. Yang Tuhan tanya:
Berapa roti ada padamu? Berapa firman ada padamu? Asal
ada uluran tangan Tuhan, beres semua. Jangan
bertanya berapa uangnya, tidak akan cukup! Asal ada pengajaran yang
benar dan doa penyembahan yang benar, beres, apalagi ditambah doa
puasa dan doa semalam suntuk, Tuhan akan cepat mengulurkan tangan
pada kita. Saya bahagia menerangkan ini karena hidupku hanya
dari uluran tangan Tuhan; pengajaran yang benar."
Karena
itu jangan tukar pengajaran dengan apapun! Mungkin dapat tetapi
setelah itu habis. Kalau pengajaran yang benar, mungkin tidak ada
apa-apa, tetapi bisa dapat semuanya.
Mengapa
Tuhan izinkan kita mengalami pencobaan di segala bidang bahkan
sampai hampir tenggelam? Supaya kita mengulurkan tangan pada Tuhan.
Seringkali kalau semua enak, sudah tidak mau mengulurkan tangan.
Karena itu Tuhan izinkan menghadapi gelombang.
Setan
menghantam supaya kita kecewa, putus asa, dan menyerah kalah, tetapi
Tuhan izinkan terjadi supaya kita bisa mengulurkan
tangan--kembali pada pengajaran yang benar--dan berseru--kembali
pada penyembahan yang benar. Tuhan akan mengulurkan tangan kepada
kita untuk mengangkat kita:
- Yang jatuh akan dipulihkan. Daud bisa ditolong, kita juga
bisa ditolong untuk hidup benar.
- Kegagalan; hampir tenggelam menjadi berhasil dan indah.
- Kemerosotan/kekeringan rohani dalam pelayanan juga ditolong.
Sebut nama Yesus saja, bukan yang lainnya! Satu pengajaran dan satu
penyembahan, jangan ditukar apapun, kalau ditukar, akan tenggelam.
- Kita dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan hujan akhir.
- Disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia, tidak
salah dalam perkataan, hanya berseru: "Haleluya" di
tempat yang tinggi sampai Yerusalem baru selamanya.
Jangan pernah kecewa dan putus asa! Jangan menyerah kalah,
tetapi tetap setia dan percaya! Setia pada satu pengajaran yang
benar! Menyembah Dia, percaya dan berseru pada Dia! Yang Tuhan lihat
adalah setia dan percaya. Memang langit tidak selalu biru, tetapi
Tuhan menyertai kita. Jalan tidak rata, ada lembah, ketenggelaman,
tetapi bisa diangkat. Tuhan beserta kita.
Jangan putus asa dan
kecewa! Yang berhasil jangan sombong! Baru bilang: enak, tahu-tahu
habis.
"Pengalaman saya sederhana, baru ada waktu
luang bilang: "Enak bisa tidur", tidak lama ada telpon: "ada
yang meninggal.""
Yang
berhasil jangan sombong, yang masih tenggelam jangan putus asa. Kita
sama-sama di dalam pelukan tangan Tuhan, tempat paling aman. Jangan
lepas sedikitpun! Setia pada pengajaran yang benar--satu pribadi--,
percaya dan menyerah sepenuh pada Dia, itu yang Tuhan lihat.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|