RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Malang, 16 Februari 2014 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:9 1:9 Aku, Yohanes, saudara dan... Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 03 Oktober 2015 (Sabtu Sore)
Bersamaan dengan Ibadah Peneguhan dan Pemberkatan Nikah.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas... Ibadah Raya Malang, 08 Januari 2012 (Minggu Pagi)
Matius 26:47-56 berjudul "Yesus ditangkap" dan masih terjadi di Taman Getsemani. Ibadah Tutup dan Buka Tahun, 31 Desember 2014 (Rabu Malam)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2-3 tentang 7 kali percikan... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 September 2016 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdt. Dadang Hadi Santoso
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN Yesus Kristus. Kiranya damai
sejahtera, kasih karunia dan... Ibadah Raya Surabaya, 20 Januari 2013 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 04 Juni 2019 (Selasa Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 13:8-10 13:8 Pada hari itu harus... Ibadah Doa Malang, 18 Maret 2014 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:10-12 1:10 Pada hari Tuhan aku... Ibadah Doa Surabaya, 03 Juni 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 31
= terdengar sangkakala yang dasyat bunyinya untuk mengangkat gereja Tuhan dari dunia ini... Ibadah Raya Malang, 04 November 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 8:1-5
8:1 Dan ketika... Ibadah Doa Malang, 16 Desember 2014 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:9 2:9 Aku tahu... Ibadah Raya Surabaya, 29 April 2012 (Minggu Sore)
Matius
27: =
dalam Tabernakel, terkena pada 7
kali percikan darah di
atas
tabut perjanjian/tutup pendamaian=
sengsara yang dialami oleh Yesus sampai... Ibadah Raya Malang, 26 Oktober 2008 (Minggu Pagi)
Matius 24: 28, adalah sikap gereja Tuhan untuk menanti kedatangan Tuhan
kedua kali,... Ibadah Doa Malang, 03 Mei 2016 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
4:1
4:1 Kemudian dari pada itu aku... Ibadah Persekutuan Jakarta IV, 10 Oktober 2013 (Kamis Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat pagi, selamat mendengarkan Firman Tuhan....
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Kunjungan di Jakarta II, 18 Januari 2018 (Kamis Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah
kita sekalian.
Tema:
Wahyu
21: 5:
"Aku
menjadikan segala sesuatu baru"
Wahyu
21: 5 21:5. Ia yang
duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah,
Aku menjadikan segala sesuatu
baru!" Dan firman-Nya:
"Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan
benar."
Sebenarnya, di dalam kitab Kejadian
pada awal penciptaan, TUHAN sudah menciptakan langit bumi serta
isinya termasuk manusia yang sama mulia dengan Dia--satu gambar
dengan TUHAN--dan manusia ditempatkan di taman Eden. Semua baik dan
semua bahagia pada waktu diciptakan. Tetapi sayang, manusia diperdaya
oleh ular dan jatuh dalam dosa, sehingga kehilangan kemuliaan Allah;
telanjang dan diusir ke dunia, sehingga manusia hidup dalam suasana
kutukan, letih lesu, penderitaan, susah payah, dan air mata. Kalau
tidak ditolong, manusia akan binasa selamanya.
Oleh sebab itu
Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru di mana terdapat
Yerusalem baru, dan menciptakan manusia baru untuk ditempatkan di
Yerusalem baru, bahagia dan kekal selamanya.
Prosesnya disebut
dengan PEMBAHARUAN. Dalam Wahyu 21, ada empat
macam pembaharuan (diterangkan mulai dari Ibadah
Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Sore):
- Wahyu 21: 1= pembaharuan
langit dan bumi yang baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Sore sampai
Ibadah
Persekutuan Ciawi IV, 28 Februari 2013-Kamis Pagi).
- Wahyu 21: 2-3= pembaharuan
manusia baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Persekutuan Ciawi V, 28 Februari 2013-Kamis Sore sampai
Ibadah
Persekutuan Jakarta V, 10 Oktober 2013-Kamis Sore).
- Wahyu 21: 4-8= pembaharuan
suasana baru (diterangkan mulai dari Ibadah
Kunjungan Jakarta I, 14 Oktober 2014-Selasa Sore).
- Wahyu 21: 9-27= pembaharuan
Yerusalem baru sampai kekal.
AD 3. PEMBAHARUAN SUASANA BARU Wahyu 21:
4-8 21:4. Dan
Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak
akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis,
atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu." 21:5.
Ia yang duduk di atas takhta itu
berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"
Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah
tepat dan benar." 21:6.
Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya
telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.
Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air
kehidupan. 21:7.
Barangsiapa menang, ia akan memperoleh
semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi
anak-Ku. 21:8.
Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang
keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala
dan
semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh
api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Pembaharuan
suasana baru dibagi menjadi empat:
- Wahyu 21: 4= suasana tanpa
maut/tanpa air mata dan perkabungan (diterangkan mulai dari Ibadah
Kunjungan Jakarta I, 17 November 2015-Selasa Sore sampai
Ibadah
Kunjungan Jakarta II, 18 November 2015-Rabu Pagi).
- Wahyu 21: 5-6= suasana
kepuasan/kebahagiaan sorga (diterangkan pada Ibadah
Kunjungan Jakarta III, 18 November 2015-Rabu Sore).
- Wahyu 21: 7= suasana
kemenangan (diterangkan pada Ibadah
Kunjungan Jakarta IV, 19 November 2015-Kamis Pagi dan
Ibadah
Kunjungan Jakarta IV, 11 Agustus 2016-Kamis Pagi)
ditambah Ibadah
Kunjungan di Ciawi II, 16 Januari 2018.
- Wahyu 21: 8= suasana
kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan TUHAN (diterangkan mulai dari
Ibadah
Kunjungan di Jakarta I, 17 Januari 2018).
AD. 4.
Suasana kebenaran, kesucian dan kesempunaan Wahyu 21:
8 21:8. Tetapi orang-orang
penakut(1),
orang-orang yang tidak percaya(2),
orang-orang keji(3),
orang-orang pembunuh(4),
orang-orang sundal(5),
tukang-tukang sihir(6),
penyembah-penyembah berhala(7
)dan
semua pendusta(8),
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Ada delapan dosa yang langsung menenggelamkan anak Tuhan ke
dalam neraka, binasa untuk selamanya. Delapan dosa ini melawan
kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan.
Delapan dosa bisa
dikelompokkan:
- Penakut dan tidak percaya= melawan kebenaran (halaman
Tabernakel).
- Keji, pembunuh, sundal, tukang sihir, penyembah berhala=
melawan kesucian (ruangan suci).
- Dusta= melawan kesempurnaan (ruangan maha suci).
PENAKUT
(diterangkan mulai dari Ibadah
Kunjungan di Jakarta I, 17 Januari 2018) Penakut
artinya:
- Apa/siapa yang harus kita takuti, justru tidak ditakuti.
- Apa/siapa yang tidak perlu ditakuti, justru ditakuti.
Hanya sahabat Mempelai yang bisa mengerti dan tahu
bahwa kita harus takut akan Tuhan, untuk satu waktu menjadi mempelai
wanita Tuhan yang sempurna.
Penakut--pengecut--artinya:
hamba/pelayan Tuhan yang takut pada 'sesuatu di dunia'--bisa manusia,
kedudukan, uang dan lain-lain--sehingga tidak takut pada Tuhan;
melawan Tuhan; tidak sungguh-sungguh dalam hal rohani (ibadah
pelayanan kepada Tuhan).
1 Yohanes 2: 18-19 2:18.
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu
yang terakhir, dan seperti
yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang
telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini
benar-benar adalah waktu yang terakhir. 2:19.
Memang mereka berasal dari antara kita,
tetapi mereka tidak
sungguh-sungguh termasuk pada kita;
sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka
tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya
menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada
kita.
'waktu
yang terakhir'= sudah
tidak ada kesempatan lagi. Ini yang bahaya. 'tidak
sungguh-sungguh termasuk pada kita'=
penakut/pengecut. Karena tidak takut pada Tuhan, jadi tidak
sungguh-sungguh pada Tuhan. Kalau takut pada Tuhan, pasti kita
sungguh-sungguh.
Pada akhir zaman, banyak hamba/pelayan Tuhan
yang tidak sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan
sehingga menjadi sama dengan antikris. Istilah 'tidak
sungguh-sungguh' harus kita garis bawahi. Contoh: Yudas Iskariot.
Orang hebat, rasul, bendahara--dapat kepercayaan lebih dari Tuhan.
Tetapi ia jadi sama dengan antikris (ia menjual Yesus).
Wahyu
6: 15-17 6:15. Dan
raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan
orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta
orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu
karang di gunung. 6:16.
Dan mereka berkata kepada gunung-gunung
dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan
sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan
terhadap murka Anak Domba itu." 6:17.
Sebab sudah tiba hari besar murka mereka
dan siapakah yang dapat bertahan?
Ini adalah puncak
dari ketakutan--pembukaan meterai yang keenam. Puncak dari
penakut adalah ketakutan untuk memandang Yesus yang akan datang
kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Siapa itu?
Antikris dan pengikutnya. Kehidupan yang sungguh-sungguh,
sudah terangkat bersama Yesus.
Kalau sekarang kita selalu
memilih 'sesuatu' saat diperhadapkan antara Tuhan atau 'sesuatu',
saat itu tidak mungkin kuat menghadapi antikris, tetapi pasti
menyembah dan jadi sama dengan antikris; tertinggal saat Yesus datang
kembali kedua kali, dan ia akan mengalami hukuman Tuhan, kiamat,
sampai kebinasaan di neraka selamanya--tenggelam dalam lautan api dan
belerang.
Banyak yang tidak sungguh-sungguh dalam perkara
rohani karena ia takut pada sesuatu di dunia. Kisah Rasul 20:
28-31 20:28. Karena
itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang
ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat
Allah yang diperoleh-Nya
dengan darah Anak-Nya sendiri. 20:29.
Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,
serigala-serigala yang ganas
akan masuk ke tengah-tengah kamu
dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. 20:30.
Bahkan dari antara kamu sendiri akan
muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha
menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut
mereka. 20:31.
Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah,
bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada
berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan
air mata.
'jagalah'=
waspada. 'penilik'=
gembala. Gembala bukan ditetapkan oleh manusia, tetapi Roh Kudus.
Kalau ditetapkan manusia/diri sendiri, enak--tiga tahun lagi saya
tidak jadi gembala lagi tetapi bendahara saja. Bukan begitu. Juga
dalam menggantikan seorang gembala yang dipanggil Tuhan, tidak
sembarangan. Kita harus menantikan Roh Kudus/kehendak Tuhan. Kalau
sembarangan, hancur; kalau dari Roh Kudus, orang bilang hancur,
tetapi jadi. Yang penting apa kata Roh Kudus.
'diperoleh-Nya
dengan darah Anak-Nya sendiri'= penggembalaan tidak bisa
dibayar berapa juta. Sekalipun hanya dipercaya dua orang, itu seharga
darah Yesus yang tidak bisa dibayar dengan apapun. Kita harus
hati-hati.
Penggembalaan itu seharga darah Yesus.
Gembala harus sungguh-sungguh, domba juga harus sungguh-sungguh,
kalau tidak, akan berhutang darah Yesus. Tidak main-main! Jadi yang
menentukan gembala bukan manusia, tetapi Roh
Kudus.
'serigala-serigala yang ganas
akan masuk ke tengah-tengah kamu'= kalau tidak memikirkan
kelanjutan penggembalaan, ia adalah serigala. 'jalan
benar'= pengajaran yang
benar. Kalau pengajarannya beda, tidak mungkin jalannya benar.
Pengajaran adalah kepala, yang menentukan semuanya. Kalau kepalanya
satu, geraknya akan sama. Jangan dibodohi oleh setan! Baca
alkitab!
Kita harus waspada karena banyak murid--hamba/pelayan
Tuhan yang dibina dalam firman pengajaran kabar mempelai--diseret ke
luar dari pengajaran yang benar oleh ajaran-ajaran palsu sehingga
menjadi antikris karena tidak sungguh-sungguh dan berjaga-jaga
(lalai).
"Pdt In Juwono mendirikan Lempin-El untuk
mendidik murid-murid di dalam firman pengajaran yang benar."
"Pdt.
Pong Dongalemba mudah saja memberi ilustrasi: diseret itu dibelokkan
sedikit, seperti rel, tetapi tidak akan pernah bertemu lagi. Kalau
kita bohong, ajaran palsu masuk, kalau jujur, ajaran palsu tidak bisa
masuk. Kalau kita terus membela yang salah, kita akan terseret
semakin jauh."
"Kalau
digambarkan dengan ruangan ini, kita dari luar, segar (pengajaran
yang benar), begitu masuk, busuk, kita harus cepat keluar. Kalau
sudah tahu di dalam bau tetapi terus bertahan, lama-lama saat keluar
justru menganggap yang di luar--yang segar--uty bau."
Ini
terjadi karena kita tidak waspada dan berjaga-jaga. Kehidupan
yang dibina oleh firman pengajaran harus berjaga-jaga, ini yang
menjadi sasaran. Kalau lalai, tidak sadar akan diseret antikris.
Ada
dua macam kelalaian/tidak sungguh-sungguh:
-
Yeremia 48: 10
48:10.
Terkutuklah
orang yang melaksanakan
pekerjaan TUHAN dengan lalai,
dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan
darah!
Kelalaian yang pertama: lalai
dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan; lalai dalam jabatan pelayanan
yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
Matius 25:
25-26, 30 25:25.
Karena itu aku takut dan pergi
menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah
kepunyaan tuan! 25:26. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba
yang jahat dan malas, jadi
kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 25:30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
Lalai dalam ibadah pelayanan kepada
Tuhan sama dengan menjadi hamba Tuhan yang jahat dan malas. Malas=
tidak setia. Kalau sudah tidak setia, pasti jahat. Kalau tidak setia
main musik, nanti akan main mulut--bergosip. Gembala tidak setia
berkhotbah, akan khotbah di handphone dengan hamba Tuhan lain
(bergosip). Tetapi kalau bekerja terus, tidak akan bisa
bergosip.
Jahat= mulai dengan memukul hamba Tuhan yang lain
lewat gosip, fitnah, memecat, menganiaya, dan menghujat
Tuhan. Menghujat Tuhan= menyalahkan pengajaran yang
benar--berkata: 'aku
takut', padahal bukan
takut Tuhan, tapi takut pada 'sesuatu'--dan menghalangi, tetapi
mendukung ajaran yang tidak benar.
"Om
Pong mengatakan: 'Aku tidak mau memecat-mecat orang.': 'Kenapa?':
'Kalau pecat-pecat orang, saat tidak ada yang dipecat, aku akan
pecat diriku sendiri.'--tinggalkan jabatan pelayanan seperti
Yudas."
Ayat
30= kalau jahat dan malas, ia akan menjadi hamba yang tidak
berguna, bahkan merusak/menganiaya tubuh Kristus. Yang berguna
adalah kehidupan yang setia.
Amsal 18: 9 18:9.
Orang yang bermalas-malas
dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara
dari si perusak.
'Si
perusak'=
ular/setan--tadinya Tuhan menciptakan bumi yang baik, tetapi dirusak
oleh setan. Hati-hati!
Akibatnya: mengalami
ratap dan kertak gigi--suasana kutukan, letih lesu, beban berat,
penderitaan lahir dan batin, air mata sampai kegelapan paling gelap,
kebinasaan untuk selamanya.
Matius 25: 30 25:30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak
berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi."
Hari-hari
ini jangan lalai! Seringkali kita lengah, melayani dianggap profesi,
tidak takut akan Tuhan. Inilah cikal bakalnya antikris, keluar dari
tubuh Kristus. Amsal 20: 6-7 20:6.
Banyak orang menyebut diri baik hati,
tetapi orang yang setia,
siapakah menemukannya? 20:7.
Orang benar yang bersih
kelakuannya--berbahagialah keturunannya.
Yang
dicari Tuhan adalah
kehidupan yang SETIA-BENAR,
setelah itu SETIA-BAIK.
"Kalau
hanya baik saja, tetapi tidak benar, itu sama dengan pencopet. Di
daerah saya ada pencopet, ambil tikar sepuluh, yang sembilan diberi
ke rumah ibadah--baik. Jangan salah!"
Matius
25: 21 25:21. Maka
kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku
yang baik dan setia; engkau
telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara
yang besar. Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
'perkara
yang besar'= dipakai dalam kegerakan kuda putih;
kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna. Wahyu 19: 11 19:11.
Lalu aku melihat sorga terbuka:
sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya
bernama: "Yang Setia dan
Yang Benar", Ia
menghakimi dan berperang dengan adil.
Sidang
jemaat juga jangan mengangkat diri sendiri. Sekalipun banyak memberi
pada orang lain, kalau tidak setia, itu hanya pelayan sosial.
Seringkali yang dinilai hanya yang memberi, padahal yang Tuhan cari
adalah yang setia-benar dan setia-baik.
"Kita
memberi apa, jangan dibesar-besarkan. Itu terlalu kecil. Dunia lebih
hebat. Tuhan tidak lihat itu. Setia baru benar, setia baru
baik."
Kalau
tidak setia, tetapi baik, itu berarti pura-pura baik untuk menutupi
ketidaksetiaannya.
Untuk bisa setia-benar dan setia-baik,
kita harus meneladan Yesus yang berkorban nyawa di atas kayu
salib--tadi penunggang kuda putih adalah Yesus. Dalam perkataan
'berkorban nyawa' sudah terkandung arti berkorban sorga; sorgapun
Dia tinggalkan. Kita juga harus bisa berkorban apa saja: waktu,
tenaga, uang, pikiran, sampai menyerahkan hidup kita untuk dipakai
dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna. Kecuali, firman pengajaran yang benar tidak boleh
dikorbankan karena pengajaran yang benar adalah pribadi
Yesus.
Persekutuan/pembangunan tubuh itu mulai dari nikah.
Jangan menikah tanpa pengajaran yang benar, itu sama dengan tubuh
tanpa kepala. Ngeri sekali hidup itu, tabrak sana, tabrak sini!
Benar-benar hancur lebur. Penggembalaan tanpa pengajaran yang
benar, kasihan, domba-domba akan hancur lebur. Persekutuan tanpa
kepala, kita pulang akan menabrak-nabrak dan pelayanan hancur.
2
Timotius 2: 13 2:13.
jika
kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal
diri-Nya."
Ayat ini jangan dibuat
kesaksian: 'sekalipun tidak setia, tetapi Tuhan tetap menolong
saya', nanti semua tidak ibadah. Itu kesaksian yang salah. 'jika
kita tidak setia, Dia tetap setia', artinya:
panjang sabarnya Tuhan. Jika kita tidak setia, maka Tuhan selalu
datang dengan firman-Nya untuk menyucikan dan mengubahkan kita
supaya kita setia seperti Dia.
"Opa
Totaijs selalu mengingatkan bahwa panjang sabar Tuhan seperti karet.
Satu kali bisa, dua kali bisa, malah bisa bersaksi dengan bangga.
Sebentar lagi putus. Jangan begitu!"
Mari
sungguh-sungguh! Setia dulu, bukan baik dulu. Orang di luar Tuhan
begitu baik pada orang tuanya, hamba Tuhan jangan-jangan lupa pada
orang tua dan mertuanya. Kalau kita tidak setia, Tuhan masih
setia, buktinya Ia datang memberikan firman kepada kita supaya kita
menjadi setia. Tetapi ingat, ada batas waktu panjang sabar
Tuhan! Kalau panjang sabar Tuhan sudah habis, dan kita belum
setia, celaka, kita akan masuk dalam kegelapan yang paling gelap,
bukan dipakai kuda putih.
Filemon 1: 9-12 1:9.
tetapi mengingat kasihmu itu, lebih
baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi
tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, 1:10.
mengajukan permintaan kepadamu mengenai
anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus 1:11.
--dahulu memang dia tidak
berguna bagimu, tetapi
sekarang sangat berguna
baik bagimu maupun bagiku. 1:12.
Dia kusuruh kembali kepadamu--dia,
yaitu buah hatiku--.
Contoh: Onesimus. Dia tidak
setia, tetapi jahat, tidak berguna, bahkan merusak, tetapi bisa
ditemukan kembali, tidak dibuang.
- Pertama, lewat panjang sabarnya Tuhan. Jangan
berkata: Aku dibuang. Tidak! Tuhan tidak bisa menyangkal
diri-Nya sendiri.
Dia tetap mencari kita. Inilah kekuatan dari
kabar mempelai.
Kabar mempelai ini milik semua
gereja--bukan satu golongan--, tinggal mau menggunakan atau tidak.
Onesimus kena tusukan pedang dan betul-betul dia tertolong, bisa
dipakai lagi. Ini adalah panjang sabarnya Tuhan lewat kabar
mempelai; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang
menyucikan dan mengubahkan Onesimus sampai bisa diterima.
- Kedua, lewat korban Kristus. Yesus rela
dibuang di kayu salib--terkutuk--, dibuang di luar Yerusalem (kota
suci) sehingga Onesimus--bangsa Israel--dan kita bangsa kafir yang
jahat dan tidak setia bisa diterima kembali oleh Tuhan, tidak
dibuang selamanya, bahkan satu waktu kita bisa diterima di
Yerusalem baru. Luar biasa!
Mari sungguh-sungguh hari-hari ini. Kesungguhan Tuhan luar biasa,
mari kita sungguh-sungguh berjuang menjadi setia-benar dan
setia-baik.
Kalau sudah setia-benar dan setia-baik di dalam
Tuhan, kita akan setia-benar dan setia-baik dalam segala
hal--pekerjaan, kuliah. Yesus bisa menunggangi kuda putih lewat
membuktikan Dia setia-benar dan setia-baik. Kita juga, buktikan
kalau kita setia-benar dan setia-baik, dan kita akan menunggangi
kuda putih sampai masuk Yerusalem baru.
Inilah kelalaian
pertama. Sekarang hamba Tuhan tidak setia dianggap biasa, padahal ia
diseret oleh Babel; kekayaan tetapi tanpa penyucian sehingga ada
kejahatan dan kenajisan. Karena itu disebut pelacur besar--pelacur
artinya tidak setia.
-
Yeremia 48: 10b
48:10b.
dan terkutuklah orang yang menghambat
pedang-Nya dari penumpahan
darah!
Kelalaian yang kedua: lalai
dalam penyucian.
Ibrani 4: 12-13 4:12.
Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
manapun; ia menusuk amat
dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 4:13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang
tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan
terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Kita harus mengalami
penyucian oleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang
bermata dua.
Ada firman penginjilan--injil keselamatan; kabar
baik--, untuk membawa orang berdosa percaya pada Yesus dan
diselamatkan. Tetapi ada firman pengajaran--kabar mempelai--untuk
membawa orang-orang yang sudah selamat supaya disucikan sampai
sempurna seperti Yesus.
Kita harus menerima firman pengajaran
supaya bisa mengalami penyucian sampai penyucian dari dosa-dosa yang
tersembunyi di dalam hati dan pikiran. Jika kita
menyembunyikan dosa-dosa di hati dan pikiran--mungkin sudah dalam
perbuatan dan perkataan--, maka hadirat Tuhan juga tersembunyi.
Percuma! Dalam nikah jadi kering, penggembalaan kering, pulang dari
fellowship tambah kering. Rugi!
Karena itu kita
mohon supaya fellowship
tidak kering, tidak ada yang tersembunyi. Kalau fellowship
segar, kita yang datang kering pulang menjadi segar, kalau kita
datang segar pulang semakin segar dan melimpah-limpah.
Kalau
kita mau disucikan oleh pedang firman sampai dosa yang
tersembunyi dalam hati dan pikiran, hadirat Tuhan akan menjadi
nyata dalam kehidupan kita, nikah, penggembalaan, dan lebih
nyata lagi di dalam fellowship.
"Saya
bilang pada sidang jemaat: penggembalaan itu seperti di bawah pohon
ara. Enak, rindang, sementara yang lain kepanasan kita sejuk. Tetapi
Tuhan katakan: kalau kamu keluar dari pohon ara, kamu akan lihat
Anak Manusia turun naik. Itulah fellowship. Di penggembalaan memang
enak, semua ditata oleh Tuhan. Bagus. Tetapi Tuhan katakan: keluar!
Lebih bagus nanti."
Pembangunan
tubuh Kristus sama dengan melihat pribadi Yesus nyata.
"Kalau
menampilkan pokok anggur yang benar--dalam nikah, penggembalaan dan
antar penggembalaan--, maka 'Bapa-Kulah pengusahanya', tidak akan
pernah bangkrut tetapi justru mengarah pada kesempurnaan."
Di
mana kita disucikan? Di ruangan suci. Jangan lalai! Dulu ada
tiga macam alat, sekarang ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok. Ini adalah tempat penyucian yang intensif:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan
Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab
dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan
dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat
pada Allah Tritunggal seperti ranting melekat pada pokok anggur yang
benar, sehingga selalu dibersihkan sampai berbuah.
Kemudian,
penyucian dalam fellowship; antar penggembalaan. Ini
penyucian yang lebih besar lagi. Karena itu fellowship jangan
dibuat yang macam-macam, tetapi sungguh-sungguh kita mau disucikan
sampai sempurna. Fellowship juga harus dalam sistem
penggembalaan, di mana ada Yesus sebagai Gembala Agung. Jelas!
Di
dalam ruangan suci atau fellowship, kita mengalami penyucian
secara intensif untuk menumbuhkan kerohanian sampai
sempurna. Bertumbuh= kita semakin disucikan dan diubahkan.
Apa
yang menyucikan kita? Firman penggembalaan/firman kasih
karunia. Kisah Rasul 20: 31-32 20:31.
Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah,
bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada
berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan
air mata. 20:32. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan
dan kepada firman kasih
karunia-Nya, yang berkuasa
membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang
ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
Firman
penggembalaan sama dengan firman kasih karunia, yaitu firman
pengajaran yang benar--makanannya harus benar, kalau tidak, akan
sakit dan mati--, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala
untuk disampaikan pada domba-domba dengan setia, teratur, berurutan,
berkesinambungan, dan diulang-ulang. Kalau tidak diulang-ulang, itu
bukan makanan, tetapi camilan. Kalau firman berurutan, itulah firman
yang murni. Tidak ada yang lebih murni dari penyampaian firman
secara berurutan.
"Seorang
laki-laki datang pada saya: 'Om saya kerja sampai jam 6, jam 7 mau
tidur, tidak boleh sama isteri dan anak.' Saya sudah mau ikut marah.
Saya terbawa perasaan juga. Tetapi isteri saya langsung berkata:
'Tanya dulu kenapa?'--isteri ini perasaannya kuat, kalau suami
pikiran, harus saling menolong. Saya tanya: 'Kenapa?': 'Aku
mendengkurnya keras.' Wah...... Ya ini bahayanya kalau konseling,
bisa terbawa perasaan. Hati-hati. Banyak tidak murninya. Paling
murni adalah lewat penyampaian firman yang berurutan. Jemaat jangan
salah paham ya, bukan tidak boleh konseling, tetapi jangan
sering-sering, bahaya, nanti perasaan yang terbawa. Kalau dari
firman bisa teratasi, itulah jalan Tuhan."
Firman
kasih karunia tidak bisa dipelajari di manapun, tetapi hanya di
bawah kaki Tuhan.
"Karena
itu, untuk Lempin-El Kristus Ajaib, saya anjurkan: setelah lulus,
kamu harus kuliah di universitas pengalaman kematian di bawah kaki
Tuhan. Ini ajaran guru saya, saya hanya melanjutkan saja. Saya
katakan kepada Lempin-El: Jangan kalian anggap Om lebih pandai, Om
hanya lebih dulu--angkatan XVIII. Belum tentu gurunya lebih pandai,
yang benar adalah lebih dulu masuk. Karena itu saya tidak ragu-ragu,
kalau bapak-bapak bertanya, saya bisa jawab, ya saya jawab. Kalau
saya tidak bisa jawab, berarti PR buat saya. Saya tidak malu, dari
pada saya seenaknya menjawab tidak berdasarkan Alkitab. Tidak perlu
sulit-sulit menjadi hamba Tuhan: kalau masih rumah kontrak, puji
Tuhan. Tuhan saja kuburan tidak punya. Tuhan tolong semua. Di
Lempin-El itu hanya pembentukan jadi hamba Tuhan, selanjutnya di
bawah kaki Tuhan."
Kasih
karunia adalah pemberian yang sangat berharga dari Tuhan kepada
orang yang sangat tidak layak menerima. Itulah firman kasih
karunia yang membangun dan menyucikan kita.
Bagaimana
sikap kita? Harus positif, jangan negatif seperti
Yudas. Kisah Rasul 2: 36-37 2:36.
Jadi seluruh kaum Israel harus
tahu dengan pasti, bahwa
Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan
Kristus." 2:37.
Ketika mereka mendengar hal itu hati
mereka sangat terharu, lalu
mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah
yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
Inilah
sikap positif:
- 'tahu dengan pasti'= oleh kekuatan Roh Kudus kita
bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti
firman pengajaran yang benar dan mempercayainya. Firman menjadi
iman di dalam hati. Di situlah kita puas (kenyang), dan
mengucap syukur pada Tuhan.
Hati dan pikiran sudah dijamah oleh
Tuhan. Kalau sudah puas, kita akan tenang.
Kalau
hamba Tuhan tidak tenang, berarti ia lapar. Sidang jemaat kalau
bergosip berarti lapar juga.
"Hamba
Tuhan juga koreksi diri, jangan hanya katakan: jemaat pemberontak.
Saya dulu juga begitu, digosipkan oleh jemaat, saya lawan juga di
mimbar. Tambah kering. Terbawa perasaan. Setelah koreksi diri,
tidak emosi lagi, pemberitaan firman baik, jemaat kenyang, mengucap
syukur dan tidak ada gosip lagi."
- 'hati
terharu'--ditusuk pedang--=
sadar akan dosa-dosa yang tersembunyi, menyesalinya, dan
mengakuinya pada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat
dosa lagi.
Kita mengalami kelepasan dosa= kita mengalami
penyucian sampai sempurna, tidak bercacat cela.
"Dalam fellowship
ini saya enak dan tenang, tidak mengurus siapa yang tidak datang.
Buat apa urus yang tidak datang? Pusing. Tapi urus yang datang, beri
makan sepuasnya. Kalau puas, akan kenyang, dan nanti dia akan
bersaksi kepada yang tidak datang. Itu ajaran guru saya. Pesan
terakhir guru saya: jangan telpon-telpon minta khotbah dan jangan
paksa orang untuk datang. Wajar saja. Biar Tuhan yang bekerja di
tengah kita sekalian."
Sikap
negatif seperti Yudas--selalu berkata: 'bukan
aku'--; mengelak terus,
sehingga dosanya makin bertimbun-timbun dan satu waktu
meledak--perutnya pecah. Dosa yang disembunyikan; ragi disimpan di
tempat gelap, lama-lama akan meledak.
Sikap lain dari
Herodes: tidak mau ditegor firman; marah, sehingga sekeluarga
binasa--istri, anak sekalipun tidak sah, ikut
binasa. Sungguh-sungguh!
"Ada
hamba Tuhan dan murid bertanya: Om bagaimana itu 1..2..3, saya sudah
coba tulis 1..2..3.., tetapi tidak tahu isinya apa. Saya katakan:
Saya juga tidak tahu, kalau tahu, saya sudah kasih tahu caranya.
Saya hanya berdoa, terus saya tulis, itu saja. Tetapi saya diajari
satu rahasia oleh guru saya, om Pong: puasa. Sehat untuk tubuh dan
rohani. Tapi ini bukan perlombaan. Opa van Gessel juga berkata:
jangan ingin lebih tinggi/hebat dari yang lain, tetapi permohonan
kepada Tuhan."
Kisah
Rasul 20: 31 20:31.
Sebab itu berjaga-jagalah
dan ingatlah, bahwa aku tiga
tahun lamanya, siang malam,
dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan
mencucurkan air mata.
'berjaga-jagalah'=
jangan lalai! Batas waktu
dari pekerjaan firman penggembalaan untuk menyucikan dan
menyempurnakan adalah tiga tahun--jangan
diartikan secara hurufiah. Tiga tahun di sini adalah waktunya Tuhan.
Mengapa tiga tahun ini batas waktunya? Dibandingkan dengan Lukas
13.
Lukas 13: 6-9 13:6.
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini:
"Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya,
dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak
menemukannya. 13:7.
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun
anggur itu: Sudah tiga tahun
aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak
menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini
dengan percuma! 13:8.
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia
tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan
memberi pupuk kepadanya, 13:9.
mungkin tahun depan ia berbuah; jika
tidak, tebanglah dia!"
Pohon anggur sudah
tiga tahun tidak berbuah dan harus dipotong. Untung ada
penjaganya--menunjuk pada gembala. Karena itu jemaat harus
sungguh-sungguh tergembala. Gembala itu penjaga jiwa; bertanggung
jawab.
"Saya
ini beruntung. Bukan jurusan guru, tetapi bisa mengajar menjadi
guru. Dulu jadi wali kelas, ada murid tidak naik, saya yang malu,
padahal dia yang nakal. Apalagi gembala, kalau jemaat sampai tidak
masuk sorga, bagaimana?"
Jemaat,
jangan sombong, itu masih ada doa gembala, kalau sudah hilang,
habislah sudah. Pohon ara ditanam di pinggir jalan, begitu tidak
berbuah langsung dikutuk dan kering sampai akar-akarnya. Tetapi
pohon ara yang ditanam di kebun anggur--tergembala--sekalipun belum
berbuah, ia tidak langsung ditebang/dikutuk karena ada doa
penyahutan seorang gembala untuk menarik belas kasih Tuhan dan
memberi kesempatan untuk berbuah; untuk menarik panjang sabar
Tuhan.
Lebih lagi fellowship ini, kalau doa seorang
gembala manusia didengar Tuhan, di dalam fellowship yang
berdoa adalah Gembala Agung. Karena itu jangan buat fellowship
ini main-main!
Kalau belum berbuah, jangan putus asa, ada
Gembala Agung saat ini berdoa untuk kita, belum ditebang, tetapi
diberi kesempatan untuk lebih sungguh-sungguh.
"Karena
itu jangan melarang siapapun hadir dalam fellowship. Saya juga tidak
melarang anak kecil masuk, kecuali Lempin-El. Kalau bawa anak kecil
dalam fellowship, ditertibkan. Saya senang sekali dalam fellowship.
Yang tidak bisa ditanggulangi dalam penggembalaan, jadi bisa di
dalam fellowship."
Ibrani
13: 7, 17 13:7.
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu,
yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir
hidup mereka dan contohlah iman mereka. 13:17.
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan
tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu,
sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan
jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan
bagimu.
Tugas pokok gembala:
- Memberi makanan secara dobel (firman penginjilan dan firman
pengajaran) dengan pengorbanan. Jangan orang lain yang memberi
makan, tetapi harus gembala!
- Menaikkan doa penyahutan dengan pengorbanan. Kalau ada
makanan, ada doa penyahutan; kalau tidak ada makanan, tidak ada
doa.
Gembala yang tidak
memberi makan--tidak memperhatikan firman--, doanya adalah
kekejian. Harus memberi makan, baru ada doa penyahutan.
Kalau
gembala tidak mau memberi makan, ia akan memilukan hati Tuhan, dan
hukuman datang. Di zaman Nuh hati Tuhan pilu dan hukuman
datang. Gembala juga jangan membuat jemaat berkeluh
kesah!
Sidang jemaat jangan membuat gembala berkeluh kesah!
Kalau gembala berkeluh kesah, Tuhan akan pilu. Tidak ada tudung dan
hukuman Tuhan turun. Saling menghargai dalam penggembalaan;
sama-sama menjaga karena harganya sama yaitu seharga darah
Yesus.
Tadi pohon ara di kebun anggur tidak berbuah, dicari
penyebabnya. Lukas 13: 8 13:8.
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia
tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul
tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
'Mencangkul
tanah'=
memperbaiki akar--yang tidak kelihatan. Yang di luar hebat,
tetapi tidak berbuah, ternyata yang di dalam yang harus
diperbaiki.
Jalan keluarnya supaya bisa berbuah:
PENYUCIAN AKAR:
-
Akar kejahatan.
1 Timotius 6: 9-10 6:9.
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh
ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai
nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia
ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 6:10.
Karena akar
segala kejahatan ialah cinta uang.
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari
iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
'Akar
kejahatan'= mengasihi
uang sehingga mencari uang dengan cara tidak halal, yang membuat
kikir dan serakah. Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan
Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Serakah= mencuri milik Tuhan
(persepuluhan dan persembahan khusus) dan sesama, mulai dari
gembala. Kalau gembalanya pencuri, jemaat jadi apa? Fellowship
hebat, diperiksa, ada buahnya atau tidak? Akar ini disucikan.
- Akar
busuk.
Yesaya 5: 24 5:24.
Sebab itu seperti lidah api memakan
jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api,
demikian akar-akar mereka
akan menjadi busuk, dan
kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah
menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang
Mahakudus, Allah Israel.
Akar busuk= justru
menolak pengajaran yang benar dan mendukung ajaran yang salah. Biar
hebat, tidak akan berbuah; jadi kering.
- Akar
racun.
Ulangan 29: 18 29:18.
Sebab itu janganlah di antaramu ada
laki-laki atau perempuan, kaum keluarga atau suku yang hatinya pada
hari ini berpaling meninggalkan TUHAN, Allah kita, untuk pergi
berbakti kepada allah bangsa-bangsa itu; janganlah di antaramu ada
akar yang menghasilkan racun
atau ipuh.
Akar
racun= tidak setia dalam ibadah pelayanan, dan meninggalkan jabatan
pelayanan kepada Tuhan. Kalau gembala tidak setia, jemaat akan
diracun.
"Guru
saya berkata: kalau kita sendiri kosong, apa yang mau dibawa? Kalau
melimpah dalam penggembalaan, pasti melimpah ke luar. Makanya tidak
usah telpon, karena akan melimpah sendiri. Tidak usah jadi pengurus
dulu baru melimpah. Saya dulu pengurus, tetapi tidak pernah saya
suruh orang datang. Kita sendiri tidak setia di penggembalaan;
kosong tetapi mau keluar, itu menipu--racun."
- Akar
kepahitan= iri, benci, kebencian tanpa alasan.
Ibrani 12:
15 12:15. Jagalah
supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia
Allah, agar jangan tumbuh akar
yang pahit yang menimbulkan
kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Yusuf
yang benar malah dibenci, tetapi yang salah malah dibela. Inilah
kepahitan, tidak akan bisa tumbuh.
Akar-akar disucikan. Orang lain tidak tahu, tetapi Tuhan yang tahu
akar kita. Kalau akar disucikan, akan muncul kesungguhan kita
kepada Tuhan; kesungguhan untuk beribadah melayani Tuhan;
kesungguhan untuk mengasihi Tuhan. Tuhan tolong kita
semua.
Kesimpulan: Tuhan tidak memperhatikan
kehebatan pohon--sudah berdaun/besar--, Tuhan tidak memperhatikan
kehebatan atau kelemahan kita termasuk beban berat kita, tetapi
Tuhan memperhatikan kesungguhan hati kita.
2
Tawarikh 16: 9 16:9.
Karena mata TUHAN menjelajah seluruh
bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh
hati terhadap Dia. Dalam hal
ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini
engkau akan mengalami peperangan."
Tuhan
akan melimpahkan kekuatan dan kuasa-Nya kepada yang sungguh-sungguh.
Ini keadilan Tuhan! Cabut akar-akar yang tidak baik, jangan berharap
pada yang lain, tetapi kita bersandar pada Tuhan.
2
Tawarikh 16: 7-8 16:7.
Pada waktu itu datanglah Hanani,
pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: "Karena
engkau bersandar kepada raja
Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN
Allahmu, oleh karena itu terluputlah
tentara raja Aram dari
tanganmu. 16:8. Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar
jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN
telah menyerahkan mereka ke
dalam tanganmu, karena engkau
bersandar kepada-Nya.
Kesungguhan
hati kita untuk bersandar pada Tuhan, ini yang dilihat Tuhan. Jangan
bersandar kepada orang lain, kurangi untuk telepon orang lain!
Banyak bicara pada Tuhan hari-hari ini!
Pada perjamuan suci,
Yohanes bersandar di dada Yesus; sungguh-sungguh dalam ibadah,
sungguh-sungguh mengasihi, dan sungguh-sungguh percaya dan berharap
Tuhan. Penggembalaan adalah tempat bersandar bagi
domba-domba.
"Saya
bersaksi: ketika saya fellowship dengan Pdt Pong, saya merasa luar
biasa. Untuk mau tiga macam ibadah, sulit. Waktu saya jadi murid
Lempin-El, saya pikir semua GPT sama dengan jalan Johor--Selasa,
Jumat, Minggu full. Saya pikir hebat GPT ini. Tetapi ada kepala
asrama berkata: oh tidak, sulit untuk bisa datang tiga macam ibadah.
Ketika jadi hamba Tuhan, saya fellowship dengan om Pong; hanya
bersandar, beliau yang cari firman, saya sudah tahu mau khotbah apa
untuk Minggu, saya enak. Selasa, kamis orang mulai datang. Sekarang
sudah 80 persen. Masih kurang, tetapi saya sudah merasakan. Itu yang
sangat saya rasakan. Berkat-berkat yang om Pong terima, saya bisa
terima juga. Enak. Tetapi kalau fellowshipnya salah, habislah kita.
Jangan main-main! Yang benar adalah alkitab, cari yang sesuai dengan
alkitab. Apalagi yang lulusan Lempin-El sudah tahu, tinggal jujur
atau tidak. Selama tidak jujur, jangan harap berbuah."
Hasilnya:
Tuhan memberikan kekuatan dan kuasa-Nya untuk:
- Ulangan 4:
37
4:37. Karena Ia mengasihi nenek
moyangmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri telah
membawa engkau keluar dari
Mesir dengan kekuatan-Nya
yang besar,
Hasil
pertama: melepaskan kita dari dosa sampai puncaknya dosa.
Ada kebencian pada suami karena sudah disakiti bertahun-tahun,
lepaskan, bersandar pada Tuhan. Betapa indahnya.
Kalau bisa
terlepas dari dosa, masalah apapun bisa terlepas. Tuhan yang akan
menyelesaikan bagi orang yang bersandar kepada-Nya. Ada masa
depan yang berhasil dan indah.
- Ulangan 8:
18
8:18. Tetapi
haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang
memberikan kepadamu kekuatan
untuk memperoleh kekayaan,
dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan
sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Hasil
kedua: kekuatan kuasa Tuhan untuk memberikan berkat-berkat dari
sorga.
Berkat jasmani: memelihara kita di padang gurun
dunia. Berkat rohani dan rumah tangga juga diberikan.
- 1 Tesalonika
3: 13
3:13. Kiranya
Dia menguatkan hatimu,
supaya tak bercacat
dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan
Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Hasil
ketiga: Tuhan memberikan kita kekuatan untuk kuat dan teguh hati
sehingga kita terus mengalami penyucian dan pembaharuan sampai
sempurna seperti Dia. Tidak salah dalam perkataan. Kita hanya
menyeru: Haleluya, untuk menyambut kedatangan-Nya kedua
kali, kita bersama Dia selamanya.
Lemah, tidak berdaya dan lain-lain, Tuhan hanya lihat kita mau
bersandar di mana. Kalau takut pada Tuhan, kita akan bersandar pada
Tuhan; kalau takut pada manusia, kita akan bersandar pada manusia.
Takutlah pada Tuhan! Berseru dan berserah pada-Nya! Dia akan
mengulurkan tangan kuasa-Nya kepada kita.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|