RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Malang, 15 September 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:5 4:5 Dan dari takhta itu... Ibadah Raya Malang, 22 April 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku mendengar... Ibadah Raya Malang, 29 November 2020 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 12:3-18 12:3 Maka tampaklah suatu tanda... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Mei 2016 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 9:49-50 9:49 Yohanes berkata: "Guru, kami lihat... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Juli 2015 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:7-13 tentang sidang jemaat di Filadelfia.
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Maret 2017 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema: 30
Kejadian 41:46 41:46
Yusuf berumur tiga puluh... Ibadah Paskah Malang, 05 April 2015 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2-3 adalah tentang tujuh kali... Ibadah Raya Malang, 08 September 2013 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK
Kejadian 25:21,24-26 25:21 Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Juli 2012 (Kamis Sore)
Matius 27 secara keseluruhan menunjuk pada 7 percikan darah di atas Tabut Perjanjian.... Ibadah Kaum Muda Remaja, 23 April 2011 (Sabtu Sore)
Markus 15:20b-47 adalah tentang 7 hal yang kena mengena dengan sengsara Yesus di... Ibadah Raya Surabaya, 09 Februari 2014 (Minggu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan Firman... Ibadah Raya Malang, 16 Januari 2011 (Minggu Pagi)
Matius 25:31-34 25:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan... Ibadah Kaum Muda Malang, 29 November 2008 (Sabtu Sore)
Digabung dengan Pemberkatan Nikah (Sdr. Yusuf & Sdri. Veronica)
Markus... Ibadah Doa Surabaya, 15 Maret 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 14 Oktober 2012 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 23 Agustus 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada kitab Wahyu 2-3
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita
mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA;
jemaat yang terakhir. Ini merupakan gambaran dari sidang jemaat
akhir zaman--kita semua
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 14 Juni 2015).
Wahyu
3: 16-19 3:16.
Jadi karena engkau suam-suam
kuku,
dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari
mulut-Ku. 3:17.
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku
dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa
engkau melarat,
dan malang,
miskin,
buta
dan telanjang, 3:18.
maka Aku menasihatkan
engkau, supaya engkau membeli
dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api,
agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian
putih,
supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang
memalukan; dan lagi minyak
untuk melumas matamu,
supaya engkau dapat melihat. 3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegor
dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
KEADAAN
ROHANI
jemaat di Laodikia adalah SUAM-SUAM
KUKU. Artinya,
secara jasmani sangat kaya--tidak kekurangan apa-apa, dan hanya
menonjolkan/membanggakan yang jasmani--, tetapi secara rohani
melarat,
malang, miskin, buta dan telanjang--betul-betul
terpuruk; jasmani dan rohani tidak seimbang.
Akibatnya:
dimuntahkan oleh TUHAN; tidak berguna, jijik, najis, dan terpisah
dari TUHAN/terbuang selamanya--muntah tidak akan diambil lagi--,
sampai binasa selama-lamannya.
Oleh sebab itu, di ayat 18-19,
TUHAN menegor
dan menasihati
lewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua,
supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta/kekayaan
Sorga. Jika tegoran dan nasihat lewat pedang firman diabaikan,
maka TUHAN menghajar
jemaat Laodikia--kita semua--supaya
membeli harta/kekayaan Sorga;
supaya tidak dimuntahkan oleh TUHAN, tetapi bisa menyenangkan hati
TUHAN dan mengenyangkan TUHAN.
Ukuran TUHAN adalah kehidupan
rohani, bukan yang jasmani. Yang jasmani, kalau diberkati silahkan;
tetapi yang diukur adalah yang rohani. Jika kita memiliki kekayaan
sorga, artinya kita tidak dibuang/dimuntahkan oleh TUHAN, tetapi kita
dimakan oleh TUHAN--menyenangkan
hati TUHAN dan mengenyangkan TUHAN,
dan TUHAN pasti menyenangkan kita juga.
"Yang
bekerja kepada bos, kalau kerja kita bagus, menyenangkan bos, tentu
dia akan berusaha menyenangkan kita. Di rumah tangga, kalau kita
menyenangkan orang tua, maka orang tua tidak akan ragu pada kita dan
juga menyenangkan kita. Terlebih lagi kepada TUHAN. Dia tidak pernah
menipu kita semua."
Ada
3 macam
kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh
jemaat Laodikia--sekarang kita semua:
- Emas
yang telah dimurnikan dalam api
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 12 Juli 2015
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 15 Juli 2015).
Ini menunjuk pada iman
yang murni;
iman yang permanen; iman yang teruji; iman yang sempurna, yang siap
menanti kedatangan Yesus kedua kali.
Membeli emas--iman yang
sempurna--lewat mendengar firman Allah; firman Allah bagaikan
tambang emas yang digali.
- Pakaian
putih untuk menutupi ketelanjangan
(sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 19 Juli 2015
sampai Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015);
menunjuk pada pakaian
kemurahan dan kepercayaan TUHAN:
- Pakaian
penggembalaan (diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2015
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 26 Juli 2015).
Menjadi
seorang gembala merupakan kepercayaan dan kemurahan TUHAN. Kalau
tidak, maka tidak bisa melakukan tugasnya.
"Kalau
saya mengangkat diri sendiri menjadi seorang gembala--karena saya
bisa menyewa gedung, dan lain-lain--; maka saya tidak bisa
melakukan tugas sebagai gembala."
Jika
dari TUHAN, maka gembala bisa menunaikan tugas, terutama memberi
makan sidang jemaat.
Sidang jemaat juga, kalau bukan
kemurahan dan kepercayaan TUHAN, maka tidak bisa tergembala--lebih
banyak pohon ara di tepi jalan dari pada pohon ara di kebun anggur.
Artinya, banyak kehidupan kristen yang menjadi kristen
jalanan--tidak tergembala.
- Pakaian
pelayanan (diterangkan mulai dari Ibadah
Doa Surabaya, 05 Agustus 2015
sampai Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015).
Yang
sudah melayani jangan sampai lalai, tapi harus tetap setia. Bagi
yang belum melayani, berdoa supaya TUHAN berikan karunia-karunia.
- Minyak
untuk melumas mata,
supaya bisa melihat (diterangkan mulai dari Ibadah
Doa Surabaya, 19 Agustus 2015).
AD
3. MINYAK
UNTUK MELUMAS MATA
Minyak
menunjuk pada minyak
urapan Roh Kudus. Kita
harus memiliki minyak untuk melumas mata, artinya harus memiliki
minyak urapan Roh Kudus, supaya kita bisa
MELIHAT
PRIBADI YESUS.
Mengapa
harus melihat pribadi Yesus?:
- Wahyu
22: 3-4
22:3.
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya, 22:4. dan mereka akan melihat
wajah-Nya,
dan nama-Nya
akan tertulis di dahi mereka.
Jawaban
pertama: YANG
POSITIF Sebab,
jika kita bisa melihat pribadi Yesus sekarang, maka ada
harapan besar untuk melihat pribadi Yesus dalam kemuliaan
sebaga Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, yang akan datang
kedua kali di awan-awan yang permai; sampai kita bisa melihat
Dia di takhta sorga
selama-lamanya.
Kalau
mata
daging,
hanya melihat manusia, uang dan lain-lain. Jemaat Laodikia hanya
melihat uang--melihat yang jasmani--: 'aku
kaya, aku tidak kekurangan apa-apa'--tidak
membutuhkan Yesus/firman. Tetapi kalau diurapi, maka kita bisa
melihat pribadi Yesus.
- Yohanes
20: 19
20:19.
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah
murid-murid Yesus di suatu tempat dengan
pintu-pintu yang terkunci
karena mereka takut
kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan
berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera
bagi kamu!"
Jawaban
kedua: YANG
NEGATIF Jika
tidak bisa melihat pribadi Yesus, maka keadaan kita seperti keadaan
murid-murid yang menghadapi
pintu terkunci,
yaitu:
-
Masalah-malasah yang
tidak ada jalan keluar; masalah yang mustahil.
- Dalam
keadaan letih lesu, beban berat--tidak ada damai sejahtera.
Ketika
Yesus datang dan mengatakan, 'Damai
sejahtera bagi kamu!',
baru ada damai. Berarti selama ini tidak ada damai.
- Dalam
keadaan ketakutan/stress.
Ini merupakan pembunuh utama manusia
secara jasmani. Dalam injil Lukas dikatakan: Banyak orang mati
ketakutan sebab seluruh bumi bergoncang.
"Kalau
sudah stress, takut, maka hormon-hormon bekerja dengan tidak
seimbang, sehingga penyakit datang."
Tetapi
lebih dari itu, juga merupakan pembunuh utama secara rohani, yaitu
membuat kering rohani/mati rohani.
Kalau
keadaan pintu terkunci dipertahankan sampai Yesus datang kedua kali,
maka ia akan bersembunyi di gua-gua; takut melihat kedatangan Yesus
kedua kali di awan-awan yang permai.
Wahyu
6: 15-17 6:15.
Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira,
dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak
serta orang merdeka bersembunyi
ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. 6:16. Dan
mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu:
"Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia,
yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu." 6:17.
Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat
bertahan?
Jika
ketakutan melihat Yesus yang datang kedua kali di awan-awan yang
permai, akibatnya akan tertinggal dan binasa bersama dunia, sampai
binasa selamanya di neraka.
Inilah
pentingnya memiliki minyak urapan--kekayaan sorga--, supaya mata kita
terbuka dan bisa melihat pribadi Yesus. Bukan melihat perkara-perkara
dunia ini, sebab dunia ini akan kiamat dan musnah. Fokus
kita hanya melihat pribadi Yesus.
Kalau
sudah bisa melihat pribadi Yesus, maka semua yang ada di dunia
ini--masa depan dan lain-lain--sudah tercakup di dalamnya; asal kita
sungguh-sungguh.
Murid-murid Yesus sebagai contoh, mereka
dalam keadaan ketakutan, tetapi untunglah bisa melihat pribadi
Yesus.
Yohanes
20: 20 20:20.
Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya
dan lambung-Nya
kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan.
Murid-murid
tidak bisa melihat Yesus yang bangkit, sehingga Yesus disangka
penjaga kebun dan lain-lain. Akibatnya, mereka berada dalam keadaan
ketakutan dan mengunci diri. Tetapi Yesus datang dengan menunjukkan
tangan-Nya yang berlubang paku dan lambung-Nya yang tertikam,
sehingga murid-murid bersukacita ketika melihat Yesus/melihat
wajah-Nya.
Proses
untuk melihat pribadi Yesus:
- Proses
yang pertama: Melihat
LAMBUNG-NYA
yang tertikam oleh tombak.
Sebenarnya,Yesus
sudah mati di kayu salib dengan 4
luka utama--2
di tangan dan 2 di kaki. Kalau belum mati, maka kakinya harus
dipatahkan, supaya cepat mati dan mayatnya diturunkan--seperti 2
penjahat yang disalib bersama Yesus.
Yesus disalibkan waktu
menjelang hari sabat--pada hari sabat tidak boleh ada mayat
tergantung. 4 luka utama ini untuk menyelamatkan bangsa Israel,
umat pilihan TUHAN.
Tetapi ketika sampai kepada Yesus, mereka
melihat Yesus sudah mati; maka kaki Yesus tidak jadi patahkan,
tetapi prajurit menombak lambung Yesus sehingga mengeluarkan
darah dan air.
Ini luka ke-5, untuk menyelamatkan bangsa kafir; sampai
mati pun, Yesus masih mengingat bangsa kafir.
Yohanes
19: 32-34 19:32.
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang
pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan
Yesus; 19:33. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan
melihat bahwa Ia
telah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-Nya, 19:34. tetapi seorang dari
antara prajurit itu menikam
lambung-Nya dengan tombak,
dan segera mengalir keluar darah
dan air.
Luka
ke-5, yaitu luka Yesus di lambung--luka terdalam dan terbesar--,
untuk menyelamatkan bangsa kafir. Dari lambung Yesus, keluar darah
dan air.
TANDA
DARAH Menunjuk
pada alat mezbah korban bakaran--dulu harus membawa binatang korban
untuk pengampunan dosa, tetapi sekarang tidak perlu lagi sebab Yesus
sudah dikurbankan untuk mengampuni dosa kita.
Tanda darah,
artinya
bertobat;
berhenti berbuat dosa, kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa,
terutama bertobat
dari 8 dosa
yang langsung membawa kita ke neraka.
Wahyu
21: 8 21:8.
Tetapi orang-orang penakut(1),
orang-orang yang tidak
percaya(2),
orang-orang keji(3),
orang-orang pembunuh(4),
orang-orang sundal(5),
tukang-tukang
sihir(6),
penyembah-penyembah
berhala(7)
dan semua pendusta(8),
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang
menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang
kedua."
Kalau
mau memiliki harapan untuk melihat masa depan yang berhasil dan
indah--sampai masa depan yang kekal--, maka sekarang kita harus
melihat lambung Yesus--bertobat.
"Yang
mau kuliah, silakan. Tetapi ingat, jika kuliah tanpa bertobat, maka
tidak ada artinya. Maaf saudaraku, banyak orang kuliah yang sulit
hidupnya. Kalau kuliah ditambah bertobat, maka bisa melihat masa
depan yang indah dan berhasil. Sekalipun tidak kuliah--karena tidak
ada biaya dan lain-lain--, tetapi jika ditambah bertobat, maka bisa
melihat masa depan yang indah dan berhasil."
Jadi,
titik beratnya adalah bertobat
dari 8 dosa. Jangan
ada dusta!
Berdusta berarti menjadi sama dengan setan yang berada dalam
kegelapan; tidak bisa melihat terang; tidak bisa melihat masa depan
yang berhasil.
Dusta merupakan penutup dosa, artinya selama
ada dusta, maka 7 dosa yang lain masih ada.
TANDA
AIR. Menunjuk
pada alat
kolam pembasuhan, artinya baptisan
air yang benar.
Mari,
hari-hari ini kita bertobat dulu--mati terhadap 8 dosa--kemudian
masuk baptisan air.
Baptisan air yang benar yaitu orang yang
sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air
bersama Yesus, kemudian bangkit dari dalam air bersama Yesus untuk
menerima hidup baru/hidup sorga--langit terbuka:
'Inilah
Anak-Ku yang Ku-kasihi'--,
yaitu hidup
dalam kebenaran
atau hidup
dalam damai sejahtera.
Roma
6: 4 6:4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan
bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.
Kalau
bisa melihat lambung Yesus--bertobat, baptis air dan hidup benar--,
kita
pasti mengalami damai sejahtera
sekalipun dunia ini bagaikan lautan yang tidak pernah
tenang--perjalanan menuju ke sorga bagaikan menyeberangi lautan
dunia yang penuh dengan angin dan ombak.
Yesaya
32: 17 32:17.
Di mana ada kebenaran
di situ akan tumbuh damai
sejahtera,
dan akibat kebenaran
ialah ketenangan
dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Kalau
tidak benar, maka tidak damai. Jangan
mencari kedamaian di dalam dosa! 'Di
rumah tangga saya susah, saya mau ke diskotik dulu, ke gedung
bioskop dulu',
ini salah. Banyak suami yang salah juga, di kantor susah, di rumah
susah juga, lalu mencari ketenangan lewat minum-minum/mabuk-mabuk.
Yang benar, ada
kebenaran dulu baru ada damai sejahtera.
"Kalau
di rumah tangga, kita tidak tenang, cari dulu apa yang tidak benar.
Di kantor kalau tidak tenang, cari yang tidak benar, 'Oh, ternyata
karena korupsi'. Kalau ada korupsi, pasti tidak tenang apalagi kalau
ada kabar KPK mau datang 3 hari lagi. Di
mana kita tidak tenang, cari apa yang tidak benar!
Naik motor tidak pernah tenang. Kenapa? Karena tidak punya SIM C,
sehingga di jalan melihat-lihat ada polisi atau tidak."
Jadi,
kalau tidak tenang, cari dulu mana yang tidak benar. Perbaiki
dulu!
Kalau sudah benar, maka ada damai sejahtera, sehingga hidup menjadi
enak
dan ringan.
"Mungkin
saudara berkata: 'Iya, karena Om ada uang'. Dari dulu, ketika saya
makan-tidak makan sampai menjadi hamba TUHAN, tetap tenang. Kalau
ada dosa, maka tidak tenang. Menjadi seorang pengerja, kalau ada
kesalahan, pasti tidak tenang. Kalau tidak ada kesalahan, santai
saja, tenang."
Efesus
5: 25-26 5:25.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 5:26. untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman,
Sesudah
kita bertobat dan menyelam dalam baptisan air , masih harus
dilanjutkan dengan menyelam
dalam air hujan firman pengajaran yang benar,
firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Menyelam =
mendalam.
Sesudah firman penginjilan--yang membawa kita untuk
bertobat dan masuk baptisan air--, maka harus dilanjutkan dengan
pengajaran. Amanat agung Yesus ada 2, yaitu 'Pergilah,
jadikan semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa,
Anak dan Roh Kudus,...'
(Matius 28: 19), tetapi amanat yang kedua ('dan
ajarlah
mereka...'
Matius 28: 20) tidak pernah diterangkan. Sayang, sering kali
gereja hanya mengajarkan satu saja; begitu juga dengan apa yang
dilihat Musa di gunung Sinai, yang diajarkan hanya satu yaitu Musa
menerima 2 loh batu saja, Tabernakel tidak pernah
diajarkan.
Setelah menyelam dalam baptisan air, harus
menyelam/mendalam dalam firman Allah/firman pengajaran yang benar;
terutama dalam kebaktian
pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
"Mari
kita tekuni. Setelah menyelam dalam baptisan air, masih ada tugas
lagi. Kalau tidak, berarti hanya cukup 'memandikan dengan air'.
Tetapi Alkitab mengatakan--bukan dari saya--, 'memandikan dengan air
dan firman'. Kalau hanya cukup kebaktian hari Minggu saja--sudah
memenuhi firman--, saya senang sekali, tidak usah macam-macam, hari
Senin dan Selasa kita semua enak-enakan saja. Tetapi tidak bisa,
saya punya tanggung jawab sebagai seorang gembala. Harus sesuai
dengan firman."
Kita
harus menyelam dalam air firman pengajaran, supaya kita mengalami
penyucian
yang lebih mendalam,
terutama disucikan dari tabiat
bangsa kafir;
tabiat adalah sesuatu yang mendarah-daging--melekat. Oleh sebab itu,
firman harus mendalam; jika tidak, akan tetap memiliki tabiat kafir.
Ini harus disucikan.
Tabiat
bangsa kafir,
yaitu:
- Yang
pertama: Menyembah
berhala.
TUHAN
berpesan kepada orang Israel karena ketika di Mesir, bangsa kafir
menyembah binatang lembu; ketika di Kanaan, TUHAN memberi
peringatan kepada bangsa Israel, supaya kalau nanti masuk ke
Kanaan, jangan bertanya-tanya siapa allahnya atau bagaimana
ibadahnya, karena bangsa Kanaan--bangsa kafir--menyembah
berhala.
"Jadi,
ini memang tabiat bangsa kafir, yaitu menyembah berhala. Sekarang
ini, ada batu kecil bagus, disembah. Apalagi kalau bisa
menyembuhkan, bangsa kafir paling antusias. Ada batu besar, pohon
besar, bahkan pohon kecil juga disembah."
Penyembahan
berhala sekarang ini, yaitu kikir
dan serakah.
Memang sekarang tidak menyembah batu, patung atau pohon, tetapi
menyembah uang.
Kolose
3: 5 3:5.
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi,
yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga
keserakahan,
yang sama dengan penyembahan
berhala,
Kikir
= tidak bisa memberi. Serakah
= merampas hak orang lain, terutama haknya TUHAN--persepuluhan dan
persembahan khusus.
"Inilah
tabiat bangsa kafir yang perlu mengalami penyucian lebih mendalam,
termasuk saya sebagai hamba TUHAN. Ini sungguh-sungguh, saya
bukan mengecam, tetapi sering kali kami hamba TUHAN, bukan
persepuluhan tetapi iuran; persepuluhan sekedarnya saja. Tidak
berani memberikan persepuluhan. Mohon maaf, itu betul-betul
terjadi. Bahkan di dalam pengajaran pun, banyak
terjadi."
Hati-hati!
Merampas milik sesama--korupsi, hutang tidak bayar--tidak ada
penyelesaian, tetapi malah bermusuhan--tidak bertegur sapa lagi.
Itu bukan penyelesaian, tetapi menambah dosa.
Kalau kita
mendalam dalam firman pengajaran, maka kita disucikan
dari tabiat kekafiran yaitu lebih
bahagia memberi daripada menerima--sama
dengan menyembah TUHAN--, sampai bisa menyerahkan
seluruh hidup kita kepada TUHAN.
- Yang
kedua: Kekuatiran.
Kalau
tidak mendalam dalam firman, maka kita tidak bisa lepas dari
kekuatiran. Dalam pelajaran tentang tahbisan, binatang korban
dipotong-potong menurut bagian-bagiannya. Dipotong-potong sama
dengan penyucian yang mendalam--sampai terkena pada tabiat--yaitu
tabiat kekuatiran.
Matius
6: 31-34 6:31.
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah
yang akan kami makan?
Apakah
yang akan kami minum?
Apakah
yang akan kami pakai? 6:32.
Semua itu dicari bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan
semuanya itu. 6:33. Tetapi carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 6:34.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari."
'bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah'
= bangsa kafir. Tabiat
kekuatiran yaitu kuatir tentang apa yang dimakan, diminum dan
dipakai, kuatir tentang masa depan, sampai tidak bisa mencari
TUHAN--tidak
setia
dalam ibadah pelayanan dan hidupnya tidak
benar.
Bukan
tidak boleh mengejar masa depan, dan lain-lain. Itu harus. Tetapi
jangan sampai meninggalkan TUHAN seperti jemaat Laodikia; 'Aku
kaya, aku tidak kekurangan apa-apa',
tetapi
di Wahyu 3: 20, TUHAN mengetuk pintu, berarti TUHAN berada di luar;
mereka di dalam hanya menggembar-gemborkan perkara jasmani.
Kalau
sudah kuatir, maka hidupnya juga tidak benar.
"Tadi
malam, kaum muda juga disinggung. Kalau sudah soal jodoh, selalu
'nanti kalau...'. Akhirnya hidupnya tidak benar. Waktu ujian juga,
yang lain mencontek, 'nanti kalau aku tidak mencontek, aku saja
yang tidak lulus', sehingga tidak benar."
Kalau
sekarang kita mau mendalam dalam firman pengajaran--mau disucikan
dari tabiat kafir--maka 'carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya'.
Bukti
kalau kita disucikan dari tabiat kekafiran/kekuatiran yaitu:
- Bukti
pertama: bisa
mengutamakan ibadah pelayanan--beribadah
dan melayani TUHAN dengan setia
dan baik,
setia
dan benar.
Dan kita akan berbahagia.
Tidak ada lagi ketakutan dan stress sampai kita mengalami
kebahagiaan sorga.
Matius
25: 21 25:21.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai
hambaku yang baik
dan setia;
engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan
kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
- Lukas
12: 29-32
12:29.
Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau
apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu. 12:30.
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya
itu. 12:31. Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan
ditambahkan juga kepadamu. 12:32. Janganlah
takut, hai kamu kawanan kecil!
Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan
itu.
'kawanan
kecil'
= sekawanan domba-domba, ini menunjuk pada penggembalaan. Jangan
takut untuk masuk penggembalaan!
Bukti kedua disucikan dari
tabiat kekafiran/kekuatiran: kita
menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik. Tadi,
bertobat dan masuk baptisan air menunjuk pada halaman Tabernakel.
Kalau sudah hidup benar, ada damai sejahtera, semua enak
dan ringan, mari disucikan lebih mendalam sampai bisa masuk
kandang.
"Kalau
tidak mengalami penyucian mendalam, tanyakan pada kaum muda yang
melamar pekerjaan. Sering kali dicaci maki oleh sesama orang
Kristen. 'Apa-apaan kamu ini? Minggu ke gereja, Senin, Rabu ke
gereja lagi, ditambah Sabtu lagi'. Yang mencaci maki malah orang
Kristen, kalau orang di luar TUHAN bisa mengatakan, 'Atur waktu
baik-baik'. Ini aneh tapi nyata. Ini pengalaman saya sebagai
gembala, banyak kaum muda yang mengeluh. Katakan, bahwa kita bukan
merugikan, kalau hari-hari ibadah, minta supaya jam pulang
dimajukan. Tetapi hari lain yang tidak ada ibadah, silakan tambah
jam kerjanya. Ajaran saya tidak merugikan, tetapi orangnya yang
tidak mau."
Salah
satu syarat
tergembala dengan benar dan baik adalah masuk
kandang penggembalaan--ruangan
suci denga 3 macam alat--, menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam
ibadah pokok:
- Pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci.
- Mezbah
dupa emas : ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Kalau
masuk dalam kandang penggembalaan, maka kita dihitung
oleh TUHAN.
Yehezkiel
20: 37 20:37.
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan
memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung
kamu.
Kalau
tergembala, sampai sehelai rambut yang tidak berdayapun, kita
dihitung. Artinya:
- kita
dipelihara
dan dilindungi secara langsung oleh TUHAN
sampai tidak berkekurangan.
Dalam Matius 6: 'Semua
akan ditambahkan
kepadamu',
artinya surplus, tidak pernah kekurangan; sampai berkelimpahan
yaitu selalu
mengucap syukur kepada TUHAN.
Kita dipelihara dari kurban Kristus--Gembala yang baik
menyerahkan nyawa bagi domba-domba-Nya, supaya kita bisa hidup
dalam kelimpahan. Selalu surplus, tidak pernah minus.
- Dihitung
juga artinya sampai kita dimiliki
oleh TUHAN.
Inilah
proses melihat pribadi Yesus, yaitu melihat
lambung Yesus
yang mengeluarkan darah dan air; kita bertobat, baptis air, hidup
benar, damai, semua menjadi enak dan ringan.
Tetapi masih
ada tabiat
kekafiran yang harus disucikan
lebih mendalam oleh pedang firman--menyelam lebih dalam--sampai kita
tidak
menyembah berhala,
tetapi menyembah TUHAN. Kalau disucikan, kita lebih bahagia memberi
dari pada menerima, sampai bisa memberi seluruh hidup pada
TUHAN.
Kita tidak
ada kekuatiran,
yaitu bisa beribadah dan melayani TUHAN dengan setia dan benar,
setia dan baik; sampai tergembala dengan benar dan baik. Kita
dihitung oleh TUHAN dan menjadi milik TUHAN yang tidak boleh digangg
gugat sampai selama-lamanya; bahkan sehelai rambut tidak boleh
diganggu gugat.
- Proses
yang kedua: Melihat
TANGAN
TUHAN yang berlubang paku.
Tangan
ini untuk bekerja.
Sesudah kita masuk baptisan air,
dibenarkan, disucikan dan digembalakan, maka kita dipakai TUHAN;
melihat tangan TUHAN yang berlubang paku artinya bekerja
seperti Yesus bekerja,
melayani
seperti Yesus melayani,
yaitu:
- Tangan
yang berlubang paku adalah bukti Yesus taat
sampai mati di kayu salib--termasuk
setia.
Kita
harus melayani dengan ketaatan.
"Kalau
tidak taat, seperti yang sering saya katakan. Saya sudah kehausan
dari tadi, lalu saya suruh ambilkan minum, tapi malah diambilkan
laptop. Dengan pikiran, 'laptop lebih mahal, Om pasti senang', tapi
tidak ada gunanya."
Sering
kali kita demikian.Firman mengatakan A, tetapi kita mau lebih dari
firman, sehingga bilang B; tidak cocok. Akibatnya 'Enyahlah
engkau'.
Sama
seperti Adam dan Hawa, begitu makan buah yang dilarang TUHAN--tidak
taat--maka 'Enyahlah,
engkau'.
Jadi,
melayani
harus dengan ketaatan--harus
sesuai dengan firman pengajaran yang benar; harus sesuai dengan
rambu-rambu dari alkitab.
Tentang pelayanan seorang wanita
bagaimana. Alkitabnya sama, tetapi sering kali kita menambah dan
mengurangi, supaya wanita boleh mengajar.
- Melayani
dengan kesucian.
Kalau
taat pasti suci. Adam dan Hawa juga, begitu mereka tidak taat, maka
telanjang.
- Melayani
dengan kasih
kepada TUHAN dan kasih kepada sesama dengan tulus ikhlas.
Kita
harus melayani dengan dorongan kasih, supaya pelayanan kita kekal;
sebab kasih itu kekal. Kalau pelayanan didorong dengan uang,
keluarga dan lain-lain, maka pelayanan tidak kekal.
Inilah
melihat tangan Yesus. Tadi, melihat lambung Yesus--kita manusia
berdosa terutama bangsa kafir harus melihat lambung Yesus--kita
bertobat, baptisan air, hidup benar, hidup damai, tidak ada lagi
ketakutan. Kemudian digembalakan oleh TUHAN--menjadi domba-domba
yang dihitung oleh TUHAN dan menjadi milik TUHAN. Sekalipun kecil,
tetapi ada salib TUHAN--anugerah yang besar--yang ditambahkan
kepada kita.
Mari, kita sungguh-sungguh. Sekalipun
gaji kita kecil, jemaat kecil, semua kecil, tetapi ada anugerah
yang besar ditambahkan kepada kita dari salib TUHAN.
"Mulai
tahun 2003 kami melayani persekutuan-persekutuan, awalnya hanya
setahun empat kali, akhirnya setiap bulan. Waktu tahun 2005, orang
bertanya-tanya: Seberapa besar gerejanya, sehingga bisa membayar
tiket pesawat, membayar ini-itu? Inilah 'ditambahkan oleh anugerah
yang besar dari salib TUHAN'. Jangan putus asa! Kalau pandangan
kita hanya kepada lambung Yesus, maka Dia tidak pernah menipu kita.
Apa yang kecil, akan Dia tambahkan oleh anugerah yang besar dari
salib-Nya."
1
Petrus 1: 22 1:22.
Karena kamu telah menyucikan
dirimu oleh ketaatan
kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan
kasih persaudaraan yang tulus ikhlas,
hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap
hatimu.
Jika
kita sudah melayani dengan ketaatan, kesucian dan kasih, maka TUHAN
memberikan kita jubah maha indah.
Efesus
4: 11-12 4:11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul
maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita
Injil
maupun gembala-gembala
dan pengajar-pengajar, 4:12.
untuk memperlengkapi
orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Jubah
maha indah= jabatan
pelayanan
dan karunia-karunia
Roh Kudus,
sesuai yang dipercayakan TUHAN kepada kita, sehingga kita dipakai
dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Kalau
kita dipakai, kita bukan disengsarakan, tetapi kehidupan
kita sedang diperindah;
kehidupan kita semakin tertata rapi dan semakin indah di hadapan
TUHAN.
Selama belum punya jubah maha indah, maka hidup kita belum
indah; sekalipun mungkin kita punya mobil, dan lain-lain.
"Kalau
hanya karena punya mobil, hidup kita jadi indah, maka (permisi)
Yesus tidak usah ditelanjangi di kayu salib. TUHAN cukup mengirim
mobil, emas dan lain-lain ke dunia, maka hidup kita jadi indah.
Tetapi karena TUHAN tahu, bukan mobil dan lain-lain yang membuat
kita indah, maka Dia berikan jubah-Nya kepada kita, Dia rela
ditelanjangi di kayu salib."
Ini
bukti bahwa selama belum punya jubah, hidup kita belum rapi dan
indah; masih banyak ketakutan, masalah dan air mata. Mari, TUHAN
tolong kita.
- Pada
tangan Yesus yang berlubang paku, ada darah = jubah
harus dicelup dalam darah,
artinya melayani dalam percikan
darah--sengsara
daging karena Yesus/karena pelayanan.
Saat
jubah dicelup dalam darah, terjadi pemisahan.
Kalau kita melayani tanpa
ketaatan, kesucian dan kasih, maka saat dicelup dalam darah, akan
gugur--melepas
jubah/telanjang.
Tetapi
kalau kita melayani dengan
ketaatan, kesucian dan kasih, maka saat dicelup dalam darah, kita
bukan gugur, tetapi jubah kita menjadi jubah
putih berkilau-kilauan--jubah
mempelai.
Wahyu
19: 8 19:8.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan
dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Kalau
tidak
ada
percikan darah, maka tidak ada jubah mempelai dan hanya sampai
jubah maha indah saja; tidak sampai jubah putih berkilau-kilauan.
Ini tidak ada artinya. Hidupnya belum indah, sebab jika TUHAN
datang kedua kali di awan-awan yang permai, ia tidak bisa terangkat
ke awan-awan. Oleh sebab itu harus ada sengsara.
Kalau dalam
ibadah pelayanan kita merasakan sengsara--mungkin sampai
punggungnya sakit, pulang kuliah/kerja harus masuk ibadah--itu
sudah benar.
Jubah sudah dicelup dalam darah. Kalau kita tahan, maka saat Yesus
datang kedua kali, tanpa kita sadari kita sudah punya jubah putih
berkilau-kilauan.
- Proses
yang ketiga: Melihat
WAJAH
Yesus.
Orang
buta sejak lahir,
tidak dapat melihat Yesus. Artinya sudah lahir baru--sudah bertobat
dan baptis air--tetapi tidak bisa melihat Yesus, sebab tidak mau
disucikan oleh pedang firman--masih ada kekuatiran. Jangankan
melihat Yesus, melihat lambung-Nya pun belum. Ketika orang buta
sejak lahir disembuhkan, dia diusir.
Yohanes
9: 35-38 9:35.
Yesus mendengar bahwa ia
telah diusir
ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata:
"Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" 9:36.
Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya
kepada-Nya." 9:37. Kata Yesus kepadanya: "Engkau
bukan saja melihat Dia;
tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah
itu!" 9:38. Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia
sujud
menyembah-Nya.
Menyembah
Yesus = melihat wajah Yesus dan berkata-kata dengan-Nya--berkeluh
kesah kepada TUHAN terutama menyeru
nama Yesus--,
kalau curhat kepada orang lain bisa menimbulkan pertengkaran. Segala
keluhan kita, curahkan kepada TUHAN. Kalau kita tidak kuat, serukan:
'Yesus,
tolong...'.
TUHAN akan menolong kita semua.
Wahyu
22: 4 22:4.
dan mereka akan melihat
wajah-Nya,
dan nama-Nya
akan tertulis di dahi mereka.
Dari
wajah Yesus terpancar sinar matahari--ketika Yesus berdoa di atas
gunung, wajah-Nya bersinar bagaikan matahari.
Kalau kita
melihat wajah Yesus, berkata-kata kepada-Nya dan menyeru nama Yesus,
maka kita akan mengalami
keubahan hidup
dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Keubahan
dimulai dari wajah/hati. Saat
menyembah TUHAN, maka hati kita diubahkan.
Mengapa TUHAN
izinkan orang buat ini diusir? Kalau tidak diusir, orang buta
sejak lahir ini tetap di synagoge, tidak pernah bertemu
Yesus--berada di synagoge yang tidak ada Yesus, karena Yesus berada
di luar synagoge.
Karena dia diusir, maka dia bertemu dengan
Yesus di luar synagoge. Jangan menunggu di rumah TUHAN yang tidak
menampilkan pribadi Yesus--tanpa pengajaran benar! Tetapi biarlah
kita diusir kepada Yesus. Artinya,
saat kita diizinkan TUHAN mengalami
penderitaan dan ujian,
itu adalah saat
yang paling tepat
untuk menyembah kepada TUHAN--bukan berkeluh kesah dan lari dari
TUHAN--, sampai sinar matahari disinarkan kepada kita dan hati kita
diubahkan.
Hati = wajah; kalau hati marah, wajah menjadi
merah; kalau hati takut, wajah menjadi pucat.
Matius
11: 28-29 11:28.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29. Pikullah kuk yang Kupasang
dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut
dan rendah
hati
dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Hati
diubahkan menjadi:
- Rendah
hati:
kemampuan untuk mengaku
dosa.
Orang
yang bisa melihat wajah Yesus--bsa menyeru nama Yesus--adalah orang
yang bisa mengaku dosa.
Kalau bersalah, kita harus mengaku
dosa dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi!
- Lemah
lembut:
kemampuan untuk mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya.
Kalau
kita tidak mau mengampuni, maka dosa kita juga tidak diampuni oleh
TUHAN.
Bukan kebenaran diri sendiri--sudah salah tetapi
menyalahkan orang lain. Itu memandang wajah setan.
Mari,
malam ini kita belajar. Tidak semudah itu, tetapi kalau kita
memandang wajah Yesus--belajar kepada Dia--maka kita mampu
melakukan.
- Sabar:
sabar
dalam penderitaan--tidak
mengomel, tetapi selalu mengucap syukur--, juga sabar
dalam menunggu waktu TUHAN--jangan
mencari jalan keluar sendiri di luar firman!
Saat
kita bisa rendah hati, lemah lembut dan sabar, maka segala
beban dosa diselesaikan oleh darah Yesus.
Beban dosa adalah beban terberat bagi manusia di dunia, sebab
membebani manusia mulai di dunia, bahkan sampai di neraka. Ini dulu
yang diselesaikan. Kalau hanya beban tidak punya uang, sesudah
meninggal dan dikuburkan, sudah selesai. Uang tidak lagi membuat
beban.
Kalau beban dosa--beban terberat--bisa diselesaikan,
maka semua beban yang lain pasti diselesaikan oleh TUHAN pada
waktunya dan semua
menjadi indah pada waktunya.
Percayalah! Yang membuat manusia tidak indah dan telanjang sampai
seperti anjing dan babi adalah dosa.
"Kaum
muda, percayalah. Mungkin mempersiapkan masa depan dengan belajar.
Ayo, Om dukung dalam doa. Tetapi yang paling indah dan menjadi
jaminan kepastian adalah jika kita lepas dari dosa-dosa. Makin
dilepaskan dari dosa, hidup kita makin indah."
Kalau
kita rendah hati, lemah lembut dan sabar--beban dosa hilang, semua
masalah selesai dan semua menjadi indah pada waktunya--maka kita
dipakai
dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus
4: 2 4:2.
Hendaklah kamu selalu rendah
hati,
lemah
lembut,
dan sabar.
Tunjukkanlah kasihmu dalam
hal saling membantu.
Mulai
dari dalam nikah rumah tangga. Bukan lagi saling bertengkar, tetapi
saling
membantu,
akhirnya saling
menyatu
satu dengan yang lain. Suami isteri menyatu, anak-anak menyatu,
kakak adik menyatu.
Kalau ada perpecahan di dalam rumah
tangga atau penggembalaan, pandang Yesus dan serukan nama Yesus!
Kita
minta supaya diri kita dahulu yang diubahkan.
"Kalau
itu suami, bukan berdoa: 'ubahkan isteri saya'. Atau isteri:
'ubahkan suami saya'. Bukan, tetapi: 'ubahkan
saya dulu
sebagai suami,
supaya menjadi rendah hati, lemah lembut dan sabar'. Maka isteri dan
anak bisa rendah hati, lemah lembut dan sabar; sehingga bisa saling
membantu dan saling menyatu."
Jika
Yesus datang kedua kali, maka kita diubahkan menjadi sempurna
seperti Dia--tubuh Kristus yang sempurna--yaitu mempelai wanita
sorga, yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan
yang permai, sampai di takhta-Nya siang malam KITA
MEMANDANG WAJAH-NYA
dan nama-Nya ditulis di dahi kita. Kita menjadi milik-Nya yang tidak
boleh diganggu gugat oleh apapun selama-lamanya.
Beban apa yang kita
hadapi malam ini. Pandang Yesus, mulai dari:
- Pandang
lambung Yesus
sampai hidup benar, damai sejahtera, tergembala, dan tidak ada lagi
kekuatiran.
-
Kemudian pandang
tangan-Nya supaya hidup kita indah.
-
Pandang wajah-Nya,
supaya semua beban selesai, segala perpecahan selesai dan kita
menjadi satu.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|