Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada kitab Wahyu 2-3 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).

Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di LAODIKIA; jemaat yang terakhir. Ini merupakan gambaran dari jemaat akhir zaman (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Wahyu 3: 16-19
3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, butadan telanjang,
3:18. maka Aku
menasihatkanengkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

KEADAAN ROHANIjemaat di Laodikia adalah SUAM-SUAM KUKU.
Artinya, secara jasmani sangat kaya--tidak kekurangan apa-apa--, tetapi secara rohani melarat, malang, miskin, buta dan telanjang--betul-betul terpuruk.

Akibatnya: dimuntahkan oleh TUHAN; tidak berguna, jijik, najis, dan terpisah dari TUHAN--muntah tidak diambil lagi--, sampai binasa selama-lamannya.

Oleh sebab itu, di ayat 18-19, TUHAN menegordan menasihatilewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, supaya jemaat Laodikia--kita semua--membeli harta/kekayaan Sorga.
Jika tegoran dan nasihat lewat pedang firman diabaikan, maka TUHAN menghajarjemaat Laodikia--kita semua--supaya membeli harta/kekayaan Sorga; sehingga yang jasmani dan rohani menjadi seimbang. Justru yang rohani harus lebih utama dari yang jasmani, jangan dibalik. Itu yang berkenan kepada TUHAN--bisa menyenangkan dan mengenyangkan TUHAN.

Ada 3 macam kekayaan Sorga yang harus dibeli--dimiliki--oleh jemaat Laodikia--sekarang kita semua:

  1. Emas yang telah dimurnikan dalam api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 12 Juli 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 15 Juli 2015). Ini menunjuk pada iman yang murni; iman yang permanen; iman yang teruji; iman yang sempurna, yang siap menanti kedatangan Yesus kedua kali.

  2. Pakaian putih untuk menutupi ketelanjangan (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Juli 2015sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015); menunjuk pada pakaian kemurahan dan kepercayaan TUHAN:

    1. Pakaian penggembalaan (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juli 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 26 Juli 2015).
    2. pakaian pelayanan (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 05 Agustus 2015sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015).
      Yang sudah melayani jangan sampai lalai, tapi harus tetap setia. Bagi yang belum melayani, berdoa supaya TUHAN berikan karunia-karunia.

  3. Minyak untuk melumas mata, supaya bisa melihat.

AD 3.
MINYAK UNTUK MELUMAS MATA

Minyak menunjuk pada minyak urapan Roh Kudus.
Sebenarnya minyak urapan hanya untuk bangsa Israel, tapi oleh kemurahan TUHAN, jemaat Laodikia--bangsa kafir--bisa menerima minyak urapan.

Malam ini kita belajar proses untuk membeli/menerima minyak urapan Roh Kudus:

  1. Kisah Rasul 19: 2-6 => Paulus di daerah Efesus--daerah bangsa kafir
    19:2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
    19:3 L
    alu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisanYohanes."
    19:4 ata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah
    bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
    19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka
    dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
    19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka,
    turunlah Roh Kudus ke atas mereka,dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

    Proses yang pertama untuk menerima urapan Roh Kudus--proses dasar--yaitu percaya/iman kepada Yesussebagai satu-satunya juruselamat, lewat mendengar firman Kristus--firman yang diurapi oleh Roh Kudus.
    Proses untuk percaya:

    • Kita mendengar firmandulu, mengerti firman, baru bisa percaya/iman kepada Yesus.
      Di dalam Tabernakel, ditunjukkan dengan alat pintu gerbang.

    • 'Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat'= bertobat;berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa.
      Dalam Tabernakel, menunjuk pada mezbah korban bakaran.

      Dulu binatang korban yang dibakar untuk menjadi pengampunan dosa.
      Sekarang Yesus sudah mati di kayu salib--bagaikan dibakar matahari--sehingga kita tidak perlu lagi membawa korban binatang untuk dibakar, tetapi dosanya yang dibakar.

    • Baptisan air; dalam Tabernakel menunjuk pada kolam pembasuhan.
      Baptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikubur bersama dengan Yesus di dalam air, sehingga bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapat hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran; hidup benar di manapun, kapanpun dan situasi apapun.

    • Roh Kudus adalah Roh kebenaran. Kalau kita hidup benar, maka kita akan mengalami BAPTISAN ROH KUDUS; tadi, sesudah dibaptis dan hidup benar, rasul Paulus menumpangi tangan dan mereka menerima Roh Kudus.
      Dalam Tabernakel, menunjuk pada pintu kemah/pintu kedua.

      Sekarang baptisan Roh Kudus, artinya kepenuhan Roh Kudus atau urapan Roh Kudus. Kalau belajar dari Yesus, saat Ia keluar dari baptisan air, Roh Kudus bagaikan burung merpati turun ke atas-Nya.
      Kalau baptisan airnya benar--syaratnya benar: bertobat, pelaksanaannya benar: dikubur dan hasilnya benar: hidup benar--, maka kita akan mengalami baptisan Roh Kudus--kita mengalami kepenuhan Roh Kudus atau urapan Roh Kudus.

      Dulu, untuk menjadi imam, seorang imam harus dituangi minyak; sekarang, kalau kita sudah mengalami kepenuhan Roh Kudus atau urapan Roh Kudus, maka kita akan diangkat menjadi senjata kebenaran--imam-imam dan raja-raja.

    Inilah proses dasar untuk menerima urapan Roh Kudus. Sebenarnya kita bangsa kafir hanya seperti anjing dan babi--orang berdosa--, tetapi bisa menerima Roh Kudus; inilah kemurahan TUHANbagi kita.

    Ikuti prosesnya, yaitu masuk pintu gerbang--percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya juruselamat lewat mendengar firman--, bertobat, dan baptis air--hidup dalam kebenaran.

    Saat Yesus keluar dari dalam air, Allah berkata: 'Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan';yang bekenan di hadapan TUHANbukan hidup kaya, miskin, dan lain-lain, tapi kalau kita hidup dalam kebenaran.

    Setelah hidup dalam kebenaran barulah kita bisa mengalami kepenuhan atau urapan Roh Kudus, sehingga kita bisa menjadi hamba kebenaran; menjadi senjata kebenaran; menjadi imam-imam dan raja-raja.

  2. Setelah menjadi imam, harus tetap diurapi.
    Imamat 21: 12
    => kudusnya para imam
    21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus,supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    Dulu, ini memang berlaku untuk bangsa Israel--suku Lewi. Tetapi di perjanjian baru (1 Petrus 2), bangsa kafir juga bisa menjadi imam-imam.

    'Tempat kudus'= ruangan ruci.
    Proses yang kedua untuk menerima urapan Roh Kudus: Supaya minyak urapan tidak kering, maka seorang imam harus selalu berada di ruangan suci--kandang penggembalaan; dulu menunjuk pada ada 3 macam alat di dalam ruangan suci, sekarang ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

    "Soal ketekunan ini harus benar-benar ditekankan. Firman ini sering diulang-ulang untuk memberi kesempatan bagi yang belum tergembala, tapi bagi yang sudah tergembala, supaya lebih mantap dalam penggembalaan. Jangan pikir kalau sudah tergembala berarti aman dari godaan-godaan."

    • pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Alllah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
    • meja roti : ketekunan dalam ibadah pendalama Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus.
    • mebah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Inilah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Jadi hanya di dalam ruangan suci--kandang penggembalaan--kita selalu mengalami penyucian dan pembaharuan, supaya tidak melanggar kesucian Allah.

    Tidak ada jaminan hidup suci, jika tidak berada di ruangan suci--sekalipun itu hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang hebat!

    Sasaran dari penggembalaan adalah HATI--pusat kehidupan rohani; kalau hati disucikan dan diubahkan, maka seluruh kehidupan kita juga disucikan. Waktu murid-murid berdoa untuk mencari pengganti Yudas Iskariot, mereka berkata: 'Engkau TUHAN yang mengetahui hati'. Sebab itu, seorang imam harus tergembala, mulai dari seorang gembala harus tergembala.

    Sebagai contoh, Musa. Setelah dewasa, dia rindu untuk melayani TUHAN, karena banyak saudara-saudaranya yang menderita. Tetapi Musa keras hati dan sombong, sehingga ia mengandalkan kepandaian, kekayaan, kedudukan, dan lain-lain untuk melayani TUHAN.
    Akibatnya, Musa tidak bisa melayani 2 orang, bahkan menjadi pembunuh dan gagal total.

    Sebab itu, kita perlu tergembala. Kalau tidak, pelayanan kita akan gagal total seperti Musa.

    Setelah membunuh orang Mesir, Musa dikejar oleh Firaun, lalu lari ke Midian. Di sana ia menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya; artinya Musa masuk dalam sistim penggembalaan, sehingga ia mengalami penyucian dan pembaharuan hati; bisa melembut yaitu rendah hati dan lemah lembut.

    • Rendah hati: kemampuan untuk mengaku dosa dan kelemahan-kelemahan.
      Waktu dalam penggembalaan Tuhan mengutus Musa, tetapi Musa menolak, karena merasa tidak mampu; sebelum masuk di dalam penggembalaan, sebelum ditunjuk oleh TUHAN, Musa sudah mengajukan diri terlebih dahulu.

      Keluaran 4: 10
      4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku
      berat mulut dan berat lidah."

      = Musa bisa rendah hati--mengoreksi diri sendiri bahwa ia tidak layak dan tidak mampu.

    • Lemah lembut: kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain.
      Saat menjadi pemimpin, Musa dikata-katai oleh Miryam dan Harun, tapi Musa tidak melawan, malah tersungkur di bawah kaki TUHAN dan menyerahkan semua kepada TUHAN--Musa melembut--dan TUHAN membela, sehingga Miryam terkena kusta.

    Kalau sudah bisa rendah hati--mengaku dosa--dan lemah lembut--mengampuni--maka dosa-dosa diselesaikanoleh darah Yesus dan MINYAK URAPAN ROH KUDUS DICURAHKAN.

    Tinggal pilih, kalau dosa dipertahankan, maka tidak ada Roh Kudus; akan kering. Tapi kalau rendah hati dan lemah lembut, maka minyak urapan Roh Kudus akan dicurahkan.

    Hasilnya: kita mengalami kelegaan dan damai sejahtera--semua menjadi enak dan ringan--, sehingga kita tidak akan pernah meninggalkan ibadah pelayanan; kita bisa melayani TUHAN sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN datang kembali.

    Kita sudah belajar mengenai Sabat pada Ibadah Raya Surabaya, 09 Agustus 2015. Hati harus damai dulu, baru bisa melayani dan kita tidak akan pernah meninggalkan pelayanan.

  3. 1 Petrus 4: 12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan
    nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13
    Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berrbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
    Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Proses yang ketiga untuk menerima urapan Roh Kudus: Roh Kudus akan dicurahkan saat kita mengalami nyala api siksaan--percikan darah; sengsara daging karena Yesus.

    Dalam Tabernakel, menunjuk pada ruang maha suci, di mana terdapat tabut dengan 2x7 percikan darah.
    7 percikan darah di atas tutup untuk Yesus dan 7 percikan darah di depan tabut untuk kita.

    Kita harus berpikir, lebih baik mengalami sengsara daging karena Yesus dalam ibadah pelayanan--berpuasa dan sebagainya--dan mempertahankan kebenaran--hidup benar, nikah benar, tahbisan benar--, dari pada sengsara sampai habis-habisan seperti Ayub. Kalau memang sudah waktunya, percikan darah juga bisa dalam bentuk mengalami masalah-masalah sampai yang mustahil, difitnah dan sebagainya.

    "Kami hamba TUHAN, lebih baik disingkirkan manusia, tetapi tidak hilang pelayanan, dari pada dipuji-puji manusia, tetapi hilang pelayanan."

    TUHAN mengijinkan terjadi percikan darah, supaya daging dengan segala hawa nafsu, keinginan, dan ambisinya diperas sampai kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara; hanya berseru: Ya Abba, ya Bapa.

    Seperti Yesus saat berada di taman Getsemani, daging-Nya diperas sampai keringatnya seperti darah. Ini tanda percikan darah. Dia berkata: 'Jika boleh cawan ini lalu dari pada-Ku, tapi bukan kehendak-Ku yang jadi tapi kehendak-Mu.'; keinginan-Nya diperas. Ini wajar sebagai manusia daging; sebab Yesus sebenarnya manusia yang tidak berdosa dan tidak layak untuk disalibkan.

    Malam ini, kita diperas semua--mungkin lewat masalah, kelelahan untuk berangkat ibadah, dan sebagainya--, jangan menyalahkan orang lain, tetapi supaya daging kita diperas dan kita bisa taat dengar-dengaran.

    Di taman Getsemani, Yesus tetap taat, sehingga malaikat datang untuk memberi kekuatan kepada Dia, karena saat itu Yesus dalam ketakutan.
    Begitu juga kita. Apa yang mempengaruhi daging kita hari-hari ini--kekuatiran, ketakutan, dan lain-lain--harus diperas sampai kita bisa berseru: Ya Abba, ya Bapa.
    Hasilnya: MINYAK URAPAN ROH KUDUS DICURAHKANkepada kita semua.

    Makin besar nyala api siksaan, kita semakin taat dengar-dengaran, sehingga minyak urapan Roh Kudus semakin kuat di dalam kita; kita semakin dipakai dan diberkati oleh TUHAN! Jangan ragu!

    "karena itu, saya bilang pada pengerja-pengerja dan murid Lempin-El: 'kalau saya dulu menjadi pengerja, disuruh ini, ayo!' Padahal saya di kantor tidak tidur-tidur, tetapi masih ada yang tidak mengepel dan sebagainya. Baik, saya yang melakukan. Dalam hati, saya berkata: 'Kau sengsaranya cuma segitu, aku lebih. Nanti karuniamu saya ambil.'"

Kegunaan minyak urapan:
Titus 3: 5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Minyak urapan Roh Kudus mampu mengadakan mujizat atas hidup kita.
Mujizat terbesar, yaitu mengubahkan kehidupan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

Kita ingat, saat rasul Paulus menumpangkan tangan, maka mulailah mereka berbahasa Roh dan bernubuat; mulut diubahkan.
Begitu juga di loteng Yerusalem, begitu Roh Kudus turun, mata diubahkan; panca indera yang diubahkan.

Karena malam ini kita membahas mengenai minyak untuk melumas mata, maka kita belajar mata yang diubahkan.
Kisah rasul 2:3
2:3 dan tampaklahkepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

'tampaklah' = mata.
Mata diubahkan oleh Roh Kudus, yaitu mata hanya memandang kepada TUHAN, sehingga kita tidak goyah, tetapi KUAT DAN TEGUH HATI.

Mazmur 16: 8
16:8 Aku senantiasa
memandangkepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

Ingat! Jangan pandang manusia, tetapi pandang TUHAN! Kalau memandang manusia, kita bisa bingung dan tidak damai--dulu begini sekarang begitu atau pengajarannya berubah-ubah. Pandanglah TUHAN, sebab Ia tidak pernah berubah dulu, sekarang dan selamanya, sehingga kita tidak akan goyah juga--kuat teguh hati.

Kalau sudah kuat teguh hati, hasilnya:

  • Yohanes 16: 33
    16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
    Hasil pertama: kita bisa mengalahkan dunia, sehingga kita menjadi setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir, dan kita selalu mengalami damai sejahtera--semua enak dan ringan.

    Dunia ini yang membuat kita tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN (Yakobus 4: 4).

  • 1 Tawarikh 19: 13 => peperangan melawan bani Amon dan orang Aram
    19:13 Kuatkanlah hatimudan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

    Hasil kedua: kita mengalami kemenangan atas musuh-musuh; semua masalah diselesaikanoleh TUHAN bahkan sampai yang mustahil sekalipun danTUHAN menjadikan semua baik,berhasil, dan indah pada waktunya.

  • 1 Tesalonika 3: 13
    3:13 Kiranya Dia
    menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

    Hasil ketiga: saat kedatangan Yesus kedua kali, kita dijadikan sempurna--tak bercacat cela--seperti Yesus; kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai; kita memandang Dia muka dengan muka selama-lamanya.

Mari malam ini, kita membeli kekayaan ketiga--minyak untuk melumas mata--, yaitu

  1. Dasar dulu, yaitu kita masuk halaman Tabernakel--percaya, bertobat, baptis air dan baptis Roh Kudus; kita hidup benar dan bisa menjadi imam-imam.
  2. Masuk ruangan suci--hati disucikan; kita bisa rendah hati dan lemah lembut--, sehingga Roh Kudus dicurahkan dan betul-betul kita dipakai oleh TUHAN.
    Hasilnya, kita mengalami damai sejahtera.

  3. Terakhir, kita harus mengalami percikan darah, supaya kita diubahkan menjadi kuat dan teguh hati; kita hanya memandang TUHAN hari-hari ini.

    Memandang TUHAN, artinya kita bisa setia--semua enak ringan--, semua masalah terselesaikan, semua berhasil dan indah, sampai kita sempurna seperti Dia.

Malam ini, serahkan semua ke dalam tangan TUHAN. Kuat teguh hati dan mujizat akan terjadi di tengah-tengah kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 Februari 2011 (Rabu Sore)
    ... dari perbudakkan Mesir. Paskah dalam PERJANJIAN BARU yang ditandai dengan PENYALIBAN TUHAN YESUS penyembelihan Anak Domba Allah -- ay. untuk melepaskan kita dari dosa bahkan satu waktu melepaskan kita dari dunia untuk terangkat di awan-awan yang permai. Keluaran - . Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Maret 2021 (Minggu Pagi)
    ... kristus palsu antikris mempelai pria yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan binatang buas dan penampilan gereja palsu mempelai wanita palsu perempuan sundal perempuan Babel. Wahyu Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Mei 2016 (Kamis Sore)
    ... dalamnya Syarat baptisan air yang benar adalah bertobat mulai dari tidak berdusta. Yeremia Yang seorang menipu yang lain dan tidak seorangpun berkata benar mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat. Mempertahankan dusta sama dengan malas bertobat tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Juni 2023 (Minggu Siang)
    ... mengambil makanan di ladang Boas. Kalau bangsa kafir yang hanya seharga anjing dan babi bisa menikmati makanan rohani--firman pengajaran yang benar-- itu adalah kemurahan Tuhan. Jadi kesempatan semacam ini jangan mengantuk. Perhatian Tuhan yang utama adalah soal makanan--seperti bayi baru lahir yang dicari adalah susu. Kalau kita memperhatikan firman yang lain akan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Agustus 2012 (Kamis Sore)
    ... sempurna sama mulia dengan Yesus. Ukuran tabut perjanjian yaitu panjang hasta lebar hasta dan tinggi hasta. Luas alas dasar peti panjang x lebar x x x . empat injil yaitu Matius Markus Lukas Yohanes. lima luka Yesus di kayu salib korban Kristus . Allah Tri Tunggal Allah Bapa Allah Anak dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Januari 2017 (Senin Sore)
    ... ini sampai dengan puncaknya dosa dosa makan minum--merokok mabuk narkoba--dan kawin mengawinkan--percabulan dengan berbagai ragamnya penyimpangan seks laki-laki dengan laki-laki perempuan dengan perempuan perselingkuhan kawin campur kawin cerai kawin mengawinkan. Ini dosa-dosa yang merusak nikah karena melanggar firman. Berkaitan dengan pohon ara yaitu dosa kebenaran sendiri. Sudah telanjang lalu membuat cawat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... dan juga merupakan takhta sorga--tempat TUHAN bertakhta ada di atas tabut. Inilah dua macam kegiatan--penyucian dan penyembahan--yang arahnya sampai ke tabut perjanjian. Kegiatan kita di dunia harus mengarah meniru kegiatan takhta sorga. Bukan suasana dunia--diskotik dan lain-lain--yang dibawa masuk dalam gereja. Jadi kegiatan kita sekarang adalah Kegiatan memberi mengunjungi seperti dulu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 20 Oktober 2019 (Minggu Siang)
    ... kemuliaan dari Tuhan sama dengan kita harus menerima kewibawaan dan kuasa-Nya untuk mengalahkan antikris. Jangan sampai kita dijajah oleh antikris. Siapa antikris Tesalonika - . Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Juni 2010 (Sabtu Sore)
    ... akan mengalami pemerasan daging percikan darah sengsara tanpa dosa. Sengsara tanpa dosa ini bisa dalam bentuk menghadapi kesulitan-kesulitan di dunia karena menjadi orang Kristen menghadapi kebencian tanpa alasan. Sengsara tanpa dosa ini tidak bisa ditanggulangi dengan kekuatan manusia tetapi hanya bisa ditanggulangi lewat berjaga-jaga dan berdoa. Ada tingkatan berjaga-jaga dan berdoa ...
  • Ibadah KKR Palangkaraya III, 25 Februari 2009 (Rabu Sore)
    ... kasih persaudaraan supaya tidak mengalami penghukuman Tuhan yang dasyat. Kita sudah belajar proses menerima kasih Allah. Sekarang kita belajar tempat untuk memelihara kasih itu. Lalu dimana tempat memelihara kasih Allah atau kasih persaudaraan Keluaran - - masuk ke rumah rumah tangga nikah. Praktik memelihara kasih Allah dalam rumah tangga Kolose - yaitu istri ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.