Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 21:5
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”

Dalam kitab Kejadian, Tuhan sudah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan baik. Tuhan juga sudah menciptakan manusia yang sama mulia dengan Dia untuk ditempatkan di taman Eden. Manusia menerima pemeliharaan langsung dari Tuhan dan manusia berbahagia.
Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular dan jatuh dalam dosa. Manusia menjadi telanjang dan diusir ke dalam dunia yang penuh susah payah, kutukan, air mata, penderitaan. Ternyata manusia tidak bertobat, tetap berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya).

Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Pada jaman Nuh, manusia termasuk anak Tuhan jatuh dalam dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, sehingga dihukum dengan air bah. Di jaman Nuh selamat 8 orang.
Pada jaman Lot, manusia termasuk anak Tuhan juga jatuh dalam dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, sehingga dihukum dengan api belerang. Di jaman Lot, selamat 3 orang.
Di akhir jaman, manusia juga jatuh dalam dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, sehingga menarik hukuman api dari langit sampai api neraka. Pertanyaannya berapa orang yang akan selamat?

Tetapi Tuhan tidak rela jika manusia yang diciptakannya hidup dalam suasana kutukan sampai binasa selamanya di neraka. Oleh sebab itu, Tuhan menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia, dan Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru, yaitu Yerusalem Baru. Manusia baru akan diciptakan di Yerusalem Baru untuk selama-lamanya. Prosesnya disebut pembaharuan.

Dalam Wahyu 21:1-27, ada 4 macam pembaharuan:
  1. Pembaharuan langit dan bumi yang baru [ayat 1].
  2. Pembaharuan manusia baru [ayat 2-3].
  3. Pembaharuan suasana baru [ayat 4-8].
  4. Pembaharuan Yerusalem Baru [ayat 9-27].

ad. 3. Pembaharuan suasana baru.
Wahyu 21:4-8
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
21:7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”


Suasana baru adalah suasana yang tidak ada maut, berarti tidak ada air mata, tidak ada perkabungan, tidak ada ratap tangis, tidak ada dukacita.

Ada 3 macam maut:
  1. Maut/ kematian secara tubuh jasmani.
  2. Maut/ kematian secara rohani, sama dengan terpisah dari Tuhan karena dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Ini sama dengan kering rohani, mati rohani.
    Kalau kering rohani, maka akan terjadi dukacita, letih lesu, beban berat, kepedihan, suasana duri. 
  3. Kematian kedua, yaitu lautan api dan belerang, neraka selamanya.
    Wahyu 20:14
    20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Kematian rohani pasti berakhir pada kematian kedua, kematian kekal di neraka selamanya.

Yeremia 9:21-22
9:21 “Maut telah menyusup ke jendela-jendela kita, masuk ke dalam istana-istana kita; ia melenyapkan kanak-kanak dari jalan, pemuda-pemuda dari lapangan;
9:22 mayat-mayat manusia berhantaran seperti pupuk di ladang, seperti berkas gandum di belakang orang-orang yang menuai tanpa ada yang mengumpulkan.”


Maut bergentanyangan di semua tempat, mulai dari darat, laut, udara. Maut juga bergentayangan di semua keadaan atau status sosial, mulai dari istana sampai di kolong jembatan. Maut bergentayangan di semua umur, mulai dari kandungan, bayi, anak kecil, remaja muda, dewasa, orang tua.

1 Samuel 20:3
20:3 Tetapi Daud menjawab, katanya: “Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut.”

Sehebat apa pun manusia di dunia, hanya satu langkah jaraknya dengan maut. Satu langkah sama dengan satu denyut nadi. Tuhan mau mengadakan pembaharuan suasana baru, sehingga tidak ada lagi maut. Di mana kita bisa mengalami suasana tanpa maut?
1 Korintus 15:25-26
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Di bawah kaki Yesus, kita bisa mengalami suasana tanpa maut.

Praktek berada di bawah kaki Yesus adalah suasana tanpa dosa, suasana keselamatan.
Lukas 7:36-38,47-50
7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.”
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: “Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?”
7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”


Perempuan yang terkenal berdosa berada dalam suasana kering rohani, mati rohani, air mata, penderitaan, beban berat, sampai kebinasaan selamanya. Ini suasana maut.
Tetapi perempuan ini berada di bawah kaki Yesus sehingga mengalami pembaharuan. Di bawah kaki Yesus, perempuan ini mengalami pembaharuan lewat pengampunan dosa sehingga dia mengalami urapan Roh Kudus. Suasana urapan Roh Kudus adalah suasana tanpa dosa, tanpa maut. Ini adalah suasana keselamatan.

Proses menerima urapan Roh Kudus di bawah kaki Yesus:
  1. Kita harus mendengar tentang Yesus yang sedang makan.
    Lukas 7:37
    7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.

    Artinya kita harus mendengar tentang firman Allah yang merupakan makanan keras, atau firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Ada 2 macam pemberitaan firman:
    1. Susu/ injil keselamatan/ firman penginjilan/ kabar baik.
      Yaitu injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali untuk mati di kayu salib dan menebus dosa manusia sehingga kita bisa percaya Yesus, diselamatkan, dan diberkati. 

    2. Makanan keras/ cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/ firman pengajaran yang benar atau lebih tajam dari pedang bermata dua/ Kabar Mempelai.
      Yaitu injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan sidang jemaat sampai sempurna seperti Dia.

      2 Timotius 4:2
      4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

      Isi dari firman pengajaran adalah:
      • Menyatakan dosa-dosa yang tersembunyi di hati dan pikiran dalam sidang jemaat. Sehingga kita bisa menyadari dosa, menyesal, dan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Maka darah Yesus mengampuni kita.
      • Menegor dengan keras, supaya kita bisa bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Ini sama dengan hidup dalam kebenaran. Maka pengampunan menjadi permanen, sehingga tidak ada bekasnya lagi, seperti tadinya kita tidak pernah berbuat dosa.
      • Menasehati, sama dengan tuntunan tangan Tuhan, supaya kita tetap hidup benar dan suci. Nasehat juga adalah jalan keluar dari segala masalah kita. Dalam firman pengajaran yang dipraktekkan, selalu ada mujizat.

  2. Menyeka kaki Yesus dengan rambut.
    Lukas 7:38
    7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

    Artinya menanggalkan segala kebanggaan, menganggap apa yang dibanggakan sebagai sampah. Ini sama dengan menghampakan diri sampai tidak ada apa-apa lagi di dunia yang bisa dibanggakan. Maka kita bisa mengaku bahwa kita tidak layak melayani Tuhan, banyak kesalahan dan kekurangan. Kita bisa mengaku tidak berharga di hadapan Tuhan, maka kita bisa melayani Tuhan tanpa hak melainkan hanya melakukan kewajiban. Tetapi Tuhan tidak pernah menipu kita, hak dan upah kita ada di tangan Tuhan.

    Melayani dengan menyeka kaki dengan rambut artinya kita melayani dengan tanpa kemunafikan. Kita bisa melayani dengan taat dengar-dengaran. Ketaatan dimulai dari istri, yaitu tunduk pada suami. Suami yang taat adalah mengasihi istri dan tidak berlaku kasar pada istri. Penundukan istri adalah sentral pengajaran Tabernakel. Suami mengasihi istri adalah sentral pengajaran Mempelai. Jadi kalau suami istri betul-betul taat, maka suami istri akan dipercaya pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel. Anak-anak harus taat pada orang tua, sebab itulah yang indah di dalam Tuhan.

    Kalau sudah merasa tidak layak, maka kita bisa bergantung sepenuh pada kemurahan Tuhan lewat karunia-karunia Roh Kudus, yaitu kemampuan ajaib dari Tuhan untuk melakukan jabatan pelayanan.

  3. Mencium kaki Yesus.
    Lukas 7:38
    7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

    Artinya berdamai dengan Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Kita mengaku segala dosa dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Maka darah Yesus menyelesaikan segala dosa-dosa kita dan kita mengalami damai sejahtera. 


Kegunaan urapan Roh Kudus:
  1. Urapan Roh Kudus membuat kita menang atas dosa dan kutukan dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci, dan berhak menerima berkat Abraham sampai ke anak cucu, dan menjadi berkat bagi orang lain.
    Lukas 7:38
    7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

  2. Kita mengalami suasana pintu Surga.
    Lukas 7:50
    7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”

    Kalau pintu Surga terbuka, maka pintu-pintu di dunia juga pasti akan dibukakan.

  3. Urapan Roh Kudus sanggup untuk mengadakan mujizat, yang busuk jadi baik.
    Lukas 7:38
    7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

    Secara rohani, kehidupan yang berdosa bisa diubahkan menjadi membawa bau harum Kristus lewat memberitakan Kabar Mempelai. Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga pasti akan terjadi. Sampai mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia saat kedatanganNya kedua kali, membawa kita masuk Yerusalem Baru, memberi nama baru sehingga kita lekat di Surga dan tidak keluar lagi.

    Kidung Agung 1:3
    1:3 harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

    Wahyu 3:12
    3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 September 2016 (Senin Sore)
    ... sorga dari Allah. 'mempelai wanita' kesempurnaan--tubuh Kristus yang sempurna. Jadi pegunungan sama dengan kesempurnaan--mempelai wanita-- sama dengan Yerusalem baru kerajaan sorga yang kekal. Dulu Lot sudah selamat dan dibawa sampai ke pegunungan--mempelai wanita TUHAN yang mencapai Yerusalem baru. Ini kemurahan TUHAN kepada Lot sekeluarga yang lain tidak dapat--mati semuanya. Lot sekeluarga selamat tetapi ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 April 2015 (Selasa Sore)
    ... jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu kamu akan hidup. Lewat Roh Kudus mematikan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sehingga kita hidup. Menyembah dengan Roh dan kebenaran. Yohanes Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Yohanes Kuduskanlah mereka dalam kebenaran firman-Mu adalah kebenaran. Kebenaran ...
  • Ibadah Pendalaman Alktiab Surabaya, 21 November 2016 (Senin Sore)
    ... uang berhutangnya juga uang. Kalau dibeli dengan darah tetapi tidak mau beribadah melayani TUHAN berarti berhutang darah Yesus yang tidak bisa dibayar dengan apapun juga. Mari saat kita harus ibadah kita berusaha mohon pada TUHAN. Jangan berhutang darah Mari berusaha untuk tetap beribadah melayani TUHAN. Kalau tidak setia lalai sampai ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 April 2016 (Selasa Sore)
    ... pilihan Tuhan lewat hamba Tuhan yang diutus Tuhan untuk menyampaikan firman pengajaran yang benar. Namun sebagian bangsa Israel keras hati menolak naungan Tuhan sehingga terbuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa kafir untuk mendapat naungan Tuhan mulai sekarang di padang gurun dunia sampai puncak naungan yaitu duduk bersanding dengan Yesus di ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Juni 2018 (Minggu Pagi)
    ... pengalaman kematian bersama Yesus Bersungut-sungut mengomel kecewa putus asa sehingga akan mengalami kebinasaan selamanya. Mencari jalan sendiri di luar firman melawan firman sama dengan jalan buntu dan kebinasaan selamanya. Matius Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu. Sikap yang benar terhadap pengalaman kematian ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 06 April 2018 (Jumat Sore)
    ... dan Manasye sama seperti Ruben dan Simeon. Tawarikh - . Anak-anak Ruben anak sulung Israel. Dialah anak sulung tetapi karena ia telah melanggar kesucian petiduran ayahnya maka hak kesulungannya diberikan kepada keturunan dari Yusuf anak Israel juga sekalipun tidak tercatat dalam silsilah sebagai anak sulung. . Memang Yehudalah yang melebihi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 April 2015 (Sabtu Sore)
    ... menyembuhkan orang sakit di segala tempat. Yesus memanggil dan mengutus muridnya untuk memberitakan Kerajaan Surga. Kita harus menerima panggilan Tuhan dan sesudah itu diutus oleh Tuhan. Yesus memanggil murid yang menunjuk pada roti yang disusun menjadi dua susun pada Meja Roti Sajian yaitu roti dan roti yang menunjuk pada buku dalam Alkitab. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 29 Mei 2013 (Rabu Sore)
    ... Kemudian raja Salomo menyuruh orang menjemput Hiram dari Tirus. Dia adalah anak seorang janda dari suku Naftali sedang ayahnya orang Tirus tukang tembaga ia penuh dengan keahlian pengertian dan pengetahuan untuk melakukan segala pekerjaan tembaga ia datang kepada raja Salomo lalu melakukan segala pekerjaan itu bagi raja. Ia membentuk dua ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Juni 2016 (Sabtu Sore)
    ... seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu ketika ia melihat orang itu ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan ke tempat itu dan ketika ia melihat orang itu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya sesudah ia ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Maret 2012 (Senin Sore)
    ... juga salah persekutuan dalam nikah persekutuan dalam ibadah pelayanan. Persekutuan dalam nikahKisah Rasul - - . Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. . Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.