Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat natal 2019 dan tahun baru 2020 yang akan datang. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Kemarin, berita natal di Malang: berita natal sanggup menghapus segala yang pahit getir, dan kecut menjadi manis.
Malam ini, temanya adalah
RASA ASIN, artinya kita harus menjadi garam dunia--garam yang asin.
Wahyu 11: 111:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukurrupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allahdan mezbahdan mereka yang beribadahdi dalamnya.
(terjemahan lama)
11:1. Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang sembahyangdi dalamnya itu;
'
mereka yang beribadah'= '
orang yang sembahyang'= mereka yang menyembah--doa penyembahan.
'
sebatang buluh, seperti tongkat pengukur' mengingatkan kita pada tongkat gembala, sama dengan firman penggembalaan, yaitu firman yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berurutan, berkesinambungan, teratur, dan diulang-ulang sehingga
- Menjadi makanan bagi sidang jemaat--kalau tidak diulang-ulang berarti camilan.
Teratur itu seperti meja roti sajian, ada 12 roti yang disusun teratur--bukan sembarangan. Kalau sembarangan, saat tidak ada uang, besok khotbah tentang persepuluhan. Kalau berurutan, tidak bisa seperti itu, tetapi harus ikuti terus ayat demi ayat.
- Menjadi komando bagi sidang jemaat, supaya mengerti apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Jadi, yang menggerakkan kita adalah firman, bukan manusia.
Ada dua macam firman penggembalaan--makanan rohani--bagi sidang jemaat:
- Efesus 1: 13
1:13. Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Amsal 25: 25
25:25. Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baikdari negeri yang jauh.
Yang pertama: Injil keselamatan; susu; kabar baik, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dalam dunia untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa--tidak dihukum. Ini untuk bayi-bayi (untuk orang di luar Yesus atau orang baru).
Setelah selamat (tidak dihukum), lalu mau ke mana? Masih ada makanan yang kedua.
- 2 Korintus 4: 4
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Matius 25: 6
25:6. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Kabar mempelai merupakan kelanjutan dari kabar baik.
Yang kedua: cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai; makanan keras, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala--untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Dia--dewasa rohani. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Inilah makanan rohani: firman penginjilan untuk jiwa baru, dan firman pengajaran untuk jiwa lama.
Tadi, tongkat pengukur--firman penggembalaan; tongkat penggembalaan--digunakan untuk mengukur kerohanian sidang jemaat sampai memenuhi ukuran Tuhan, yaitu
- Keselamatan; kebenaran oleh pekerjaan firman penginjilan--kabar baik.
- Kesempurnaan oleh pekerjaan firman pengajaran yang benar--kabar mempelai.
Mengukur kerohanian sama dengan meningkatkan kerohanian, sampai memenuhi ukuran Tuhan.
Karena itu firman harus disampaikan dengan setia, teratur, berkesinambungan, dan diulang-ulang.
Inilah gunanya firman penggembalaan dalam sidang jemaat. Kalau ukuran belum tercapai, kita masih diberi kesempatan, bukan langsung dihukum. Mari naik sampai sempurna.
Wahyu 11: 111:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukurrupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allahdan mezbahdan mereka yang beribadahdi dalamnya.
Ada dua hal yang diukur oleh Tuhan lewat tongkat pengukur, menunjuk pada tongkat penggembalaan/firman penggembalaan (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019):
- Bait Suci (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019).
Siapa Bait Suci Allah? kehidupan kita yang suci sehingga menjadi tempatnya Roh Kudus (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 20 Desember 2019).
1 Korintus 3: 16
3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allahdan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Jadi, yang diukur adalah KESUCIAN. Sorga tidak ada kaitan dengan kepandaian, bahkan tidak ada kaitan dengan makan minum. Jangan salah!
Dengan apa kita disucikan?Firman Allah yang dikatakan oleh Yesus sendiri; sama dengan firman Allah yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Yohanes 15: 3
15:3. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Ini yang disebut dengan firman pengajaran yang benar/kabar mempelai.
Kabar mempelai bukan milik satu gereja atau satu organisasi, tetapi milik kita bersama.
Apa yang disucikan?Dosa Yudas Iskariot--Yohanes 15: 3 sudah ditulis dalam Yohanes 13: 10-11
13:10. Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11. Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
'Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya' = sudah baptisan air.
'Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.' = dari dua belas murid tidak semuanya bersih (suci), satu tidak bersih yaitu Yudas Iskariot.
Firman pengajaran yang benar sanggup menyucikan kita dari dosa Yudas Iskariot, seorang kepercayaan Tuhan; rasul dan bendahara tetapi ada dosanya.
Dosa Yudas adalah cinta akan uang--uangnya tidak salah, tetapi cinta akan uang yang tidak boleh; mengasihi uang lebih dari Tuhan.
Cinta akan uang adalah akar kejahatan.
Jadi, hati harus disucikan dari:
- Cinta akan uang--roh jahat--yang membuat kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Mencuri milik sesama yaitu korupsi, hutang tidak bayar.
- Roh najisyang mengarah pada dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan)--kalau ada roh jahat, berarti ada roh najis.
- Kepahitan--iri hati, benci tanpa alasan.
Roh jahat, roh najis, adalah kepahitan adalah satu--tritunggal.
Seringkali orang benar malah dibenci, yang tidak benar malah didukung. Ahli Taurat mengerti alkitab tetapi membenci Yesus yang benar karena hatinya tidak suci. Ini sama dengan kebencian tanpa alasan. Ngeri! Dalam Yohanes 15 mulai ayat 18 sampai ayat 25, ada tujuh kali kebencian, sampai yang ketujuh: 'mereka membenci Aku tanpa alasan.' Inilah yang harus disucikan.
Ukuran kesucian dimulai dari hati yang disucikan dari roh jahat, najis, dan pahit, sehingga kita memiliki hati yang suci.
Kalau hati kita suci, maka hidup kita juga suci, dan kita menjadi tempatnya Roh Kudus, kemudian kita akan diangkat menjadi imam-iman; hamba/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang dipercayakan Tuhan. Ada gembala, pemain musik, tim doa dan sebagainya.
Keluaran 29: 1
29:1. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Semua bisa hidup suci, tinggal mau atau tidak.
Tadi, hati dan hidup yang suci menjadi tempatnya Roh Kudus. Setelah diangkat menjadi imam dan raja, Roh Kudus akan menolong kita untuk SETIAberkobar-kobar dan setia-benar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
Inilah isi dari Yohanes 15: 3
Yohanes 15: 4
15:4. Tinggallah di dalam Akudan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
'Tinggallah di dalam Aku'= setia.
Tadi ayat 3 kita hidup suci.
Mungkin kita hanya seperti ranting kecil, tidak apa-apa, yang penting SUCI DAN SETIA. Cepat atau lambat pasti berbuah manis--'Bapa-Kulah pengusahanya'. Tidak pernah bangkrut! Dia yang memelihara kita. Tuhan tolong kita semua.
- Mezbah dupa emas dan mereka yang menyembah di dalamnya.
Doa penyembahan diukur sampai daging tidak bersuara--tirai terobek.
Contohnya: Doa Getsemani.
Markus 14: 35-36
14:35. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."
Ayat 35 = secara manusia, Yesus tidak bersalah, tidak berdosa, tidak boleh disalibkan.
'Ya Abba, ya Bapa' artinya TAATdengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya; di perjanjian baru Petrus menghadapi pemimpin agama tetapi ia lebih taat kepada Allah.
Kisah Rasul 5: 28-29
5:28. katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami."
5:29. Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Inilah ukuran doa penyembahan; ketaatan sampai tirai terobek.
'ya Abba, ya Bapa' juga berarti ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar; sama dengan JUJUR.
Kita jujur mulai dari soal Tuhan/pengajaran yang benar, ibadah, penyembahan, nikah, sampai jujur dalam segala hal.
Inilah ukuran doa, yaitu JUJUR DAN TAAT.
Kalau kita jujur dan taat, Bapa akan menghapus kemustahilan--tadi kalau suci dan setia, Bapa yang jadi pengusahanya.
Kalau tidak mencapai ukuran bahaya; kalau menolak pengajaran, berarti tidak masuk ukuran.
Wahyu 11: 2
11:2. Tetapi kecualikan pelataranBait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injakKota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
'empat puluh dua bulan lamanya'= zaman antikris berkuasa selama tiga setengah tahun.
'Pelataran'= hamba/pelayan Tuhan yang menolak firman pengajaran yang benar--pedang firman; kabar mempelai--, tetapi hanya menerima penginjilan.
Bukan berarti penginjilan tidak penting. Kita sudah menerima penginjilan, karena itu harus ditingkatkan pada pengajaran supaya mencapai ukuran Tuhan.
Tidak memenuhi ukuran Bait Suci Allah =
- Tidak hidup suci tetapi hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
Nasihat manusia--peraturan manusia--tidak mampu melawan dosa. Harus ada pedang firman!
Tidak semua ibadah pasti diterima. Dari Kitab Kejadian, Kain dan Habel, hanya Habel yang diterima (50%). Dari dua belas murid, sebelas diterima, satu ditolak--Yudas tidak memenuhi ukuran.
- Tidak taat dan tidak jujur--tadi kalau taat dan jujur berarti kita memenuhi ukuran Tuhan.
Tidak taat= melawan Tuhan; lebih taat kepada manusia daripada kepada Tuhan.
Kehidupan Kristen yang menolak firman pengajaranyang benar--tidak memenuhi ukuran Bait suci Allah dan mezbah dupa; tanpa kesucian, kesetiaan, ketaatan, dan kejujuran--akan diinjak-injak; sama dengan menjadi garam yang tawaruntuk diinjak-injak.
Matius 5: 13
5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:13. "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Jangan menjadi garam tawar--tiang garam seperti istri Lot--!.
Sekali lagi, penginjilan harus ada, tetapi harus ditingkatkan, jangan menoleh lagi seperti istri Lot.
Pengertian garam yang tawar:
- Tawar hati=
- Gampang kecewa, putus asa dalam nikah rumah tangga--semiskin-miskinnya rumah tangga harus punya garam.
Hati-hati, jangan kecewa dan putus asa dalam nikah.
Bukti kecewa dan putus asa dalam nikah adalah bertengkar, berselingkuh, sampai bercerai. Jangan tawar hati!
- Tawar hati dalam pelayanan. Banyak yang masih muda tetapi sudah meninggalkan pelayanan.
- Tawar hati dalam pencobaan. Sudah doa puasa, doa semalam suntuk belum ditolong, akhirnya ke dukun. Hati-hati!
- Perbuatan-perbuatan tawar, yaitu perbuatan dosa sampai puncaknya dosa--Sodom Gomora.
- Perkataan hambar, yaitu perkataan sia-sia: dusta, gosip, fitnah--salah jadi benar dan sebaliknya--, dan menghujat Tuhan--pengajaran benar dikatakan salah, yang salah malah didukung.
- Bangga dengan perkara jasmani.
Kalau menjadi garam tawar--tidak memenuhi ukuran--akibatnya: diinjak-injak oleh antikris selama 3,5 tahun; masuk aniaya antikris.
Ada dua kemungkinan pada saat aniaya antikris:
- Hanya sedikit yang tetap menyembah Tuhan; tidak mau menyembah antikris, sehingga mengalami siksaan yang dahsyat sampai dipancung kepalanya--terjadi pembunuhan massal seperti yang terjadi pada waktu sekitar natal, yaitu terjadi pembunuhan bayi-bayi.
Bayi-bayi artinya hanya menerima penginjilan, tetapi menolak pengajaran. Kalau masih tetap bayi akan dibunuh.
Tetapi saat Yesus datang kembali ia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Lebih baik gunakan darah Yesus, jangan darah sendiri.
- Banyak yang menyembah antikris, semuanya enak, bebas, tetapi menjadi sama dengan antikris, dan dibinasakan saat Yesus datang kembali.
Mari, sungguh-sungguh dalam ibadah! Tetapi yang sudah beribadah jangan sombong, sebab masih diukur, sudah memenuhi ukuran atau tidak. Ukurannya yaitu kesucian, kesetiaan, ketaatan dan kejujuran.
Lukas 2: 6-7
2:6. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
2:7. dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Betlehem artinya rumah roti, sekarang artinya firman pengajaran dan perjamuan suci--Yesus di palungan menjadi makanan.
Tetapi orang Betlehem egois, menolak pengajaran. Banyak orang kristen yang menolak pengajaran--tidak ada penyucian.
Akibatnya: kerohanian jemaat tidak meningkat--menjadi anak kecil terus--, sehingga menjadi sasaran dari antikris.
Matius 2: 16-18
2:16. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
2:17. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18 "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."
Mulai dari natal sudah terjadi pembunuhan massal bagi kehidupan bayi-bayi rohani, artinya kehidupan yang menolak pengajaran (egois).
Dan ini akan terulang pada akhir zaman, yaitu terjadi pembantaian oleh antikris atas gereja Tuhan yang menolak pengajaran--tidak mau disucikan.
Tuhan tidak rela kalau manusia yang diciptakan apalagi hamba Tuhan, pelayan Tuhan hanya menjadi garam tawar; menjadi sasaran dari antikris.
Matius 5: 13
5:13. "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Oleh sebab itu Tuhan memberikan kedudukan sebagai warga kerajaan sorga, yaitu kita menjadi garam dunia/terang dunia.
Fungsi garam yang asin:
- Memberi rasa enak.
Kapan terasa enak? Saat jujur dan taat.
Petrus tidak bisa menangkap ikan, lalu Yesus bertanya: Adakah lauk pauk?Petrus jawab dengan jujur: Tidak ada.Kemudian ia taat saat disuruh menebarkan jala di siang hari, sehingga ia menangkap banyak ikan.
Yang penting jujur dan taat. Hidup kita akan enak--saat butuh sesuatu selalu ada kuasa Tuhan.
- Mencegah kebusukan, artinya hidup benar dan suci. Hidup kita tidak akan busuk dan hancur sekalipun dunia hancur. Luar biasa kekuatan garam.
Inilah kedudukan warga sorga yaitu menjadi garam.
Sayang sekali banyak orang termasuk hamba/pelayan Tuhan yang mencari kedudukan di dunia atau organisasi dengan menghalalkan segala cara sampai berbuat dosa--saling fitnah, saling buang. Garam tidak asin lagi, sehingga semua akan hancur dan sia-sia.
Jangan sembarangan dalam pekerjaan dan kedudukan apa saja. Kedudukan tidak boleh dicari apalagi diminta, karena kedudukan adalah amanah dari Tuhan. Yang penting adalah kalau diberi kedudukan kita harus hidup benar--pertanggungjawabkan dengan kebenaran apapun resikonya. Jangan sampai kita berulat!
Di malam natal yang bahagia ini, kita banyak berusaha untuk mencapai kedudukan tinggi secara halal dan benar, tetapi lebih dari itu kita berusaha keras untuk mendapat kedudukan sebagai warga sorgayaitu menjadi garam dunia--garam yang asin. Berusaha sungguh-sungguh!
Prosesmenjadi garam asin:
- Sebagian kecil dari air laut harus dialirkan/diasingkan ke tambak-tambak--masuk halaman.
Wahyu 17: 1, 15
17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
'banyak airnya'= laut.
Air laut menunjuk pada bangsa kafir yang hanya dikuasai oleh perempuan Babel dan binasa.
Sebagian kecil dari bangsa kafir mendapat kemurahan Tuhan untuk dipanggil--diselamatkan--dan dipilih--dipakai Tuhanuntuk kemuliaan nama-Nya.
Langkah dipanggil Tuhan--masuk halaman kerajaan sorga--:
- Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat--iman yang benar.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa.
- Baptisan air dan Roh Kudus, sehingga kita mengalami kelahiran baru--menjadi bayi-bayi rohani--; kita mendapatkan hidup baru; hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenarandan menjadi senjata kebenaran.
Kalau tetap dalam dosa lalu melayani, orang benar akan ditembak sehingga jadi tidak benar. Tanggung jawab! Karena itu jangan sembarangan!
Mazmur 37: 25-26
37:25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Kalau hidup benar, Tuhan akan memberkati sampai ke anak cucu, menjadi berkat bagi orang lain, bahkan sampai hidup kekal.
Hidup benar inilah yang harus kita wariskan pada anak cucu.
Kalau tidak benar, pasti habis semuanya.
- Proses kedua: sebagian air laut di tambak harus dibendung supaya tidak kembali lagi ke laut--tidak ada hubungan lagi dengan wanita Babel.
Artinya: kita harus digembalakan--masuk ruangan suci.
Dulu Tuhan perintahkan Musa naik ke gunung Sinai untuk melihat sorga. Setelah itu Tuhan perintahkan Musa untuk membuat sorga di bumi, supaya di bumi seperti di sorga, itulah Tabernakel. Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman, ruangan suci, dan ruang maha suci.
Tadi, proses pertama kita masuk halaman Tabernakel, sekarang masuk ruangan suci.
Kisah Rasul 2: 41-42
2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasuldan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan rotidan berdoa.
Tiga alat dalam ruangan suci menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya. Domba diberi minum supaya tidak dehidrasi.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus. Domba diberi makan, supaya bertumbuh dan kuat; tidak rebah.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Kasih adalah kekal, berarti kita juga hidup kekal. Berdoa bagaikan bernafas dengan kasih Allah, sehingga kita hidup kekal.
Inilah kandang penggembalaan.
Mengapa harus bertekun dalam tiga macam ibadah?
- Supaya tidak monoton--seperti pesta bangsa Israel: pesta Paskah--meja roti sajian--, pesta Pestakosta--pelita emas; kebaktian umum--, dan pesta Pondok Daun--ibadah doa.
- Kita terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga kita tidak bisa dijamah oleh Setan tritunggal--antikris.
Kandang penggembalaan sangat penting, jangan kembali ke Babel!
Di dalam kandang penggembalaan kita disucikan--dibendung--supaya tidak leluasa berbuat dosa dan puncaknya dosa, tetapi tetap hidup suci.
Dibendung juga berarti daging dibatasi supaya tidak liar.
Liar--berkeliaran; tidak tergembala--sama dengan tidak waras.
Markus 5: 3-5, 15
5:3. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
5:4. karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
5:5. Siang malam ia berkeliaran di pekuburandan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.
5:15. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaiandan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
'berkeliaran'= daging yang liar; tidak tergembala; tidak bisa duduk--tidak waras.
Praktiknya: suka di kuburan.
Kuburan menunjuk pada tempat-tempat perpanjangan maut yang mematikan kerohanian kita: perjudian, pelacuran.
Tetapi ada kuburan rohani yaitu gereja yang di dalamnya tidak ada pengajaran yang benar. Hati-hati! Tanpa pengajaran yang benar, hanya akan ada maut dan kebinasaan.
'berteriak-teriak'= kata-kata tidak baik; sia-sia; dusta, gosip, fitnah, menghujat--pengajaran yang benar dibilang kebenaran sendiri, yang tidak benar malah didukung.
'memukul dirinya dengan batu'= tidak mengasihi istri seperti diri sendiri; istri tidak tunduk pada suami.
Akibatnya: telanjang--hanya berbuat dosa dan binasa.
Tetapi setelah dibendung, ia bisa duduk, artinya waras, mantap dalam penggembalaan, dan mengalami damai sejahtera. Ini yang penting!
Sekalipun air laut bergelora tambak tetap tenang karena tidak ada lagi hubungan dengan laut.
Kalau sudah duduk, kita akan tenang dan kenyang. Pada peristiwa pemecahan roti, kalau lima ribu laki-laki duduk (mantap dalam penggembalaan)--suami; gembala mantap dalam penggembalaan--, anak dan istri akan kenyang. Tetap kuliah, bekerja yang keras, tetapi harus duduk, biar Tuhan yang bekerja.
Kalau sudah duduk, kita akan kuat/teguh dalam panggilan dan pilihan sampai garis akhir.
Kita dibendung sampai menjadi kristal garam.
- Proses ketiga: kristal garam harus dijemur dan dimasak. Ini menunjuk pada percikan darah--ruangan maha suci. Dulu satu tahun sekali Imam Besar Harun, masuk ruangan maha suci untuk memercikkan darah--mengadakan pelayanan pendamaian.
Dua tingkat percikan darah:
- Sengsara daging untuk saling mengaku dan mengampuni--berdamai.
Markus 9: 49-50
9:49. Karena setiap orang akan digarami dengan api.
9:50. Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
Kalau tidak bisa mengaku dosa, jangan berbuat dosa. Kalau berdosa/bersalah, minta ampun--antara anak orang tua, anak mertua, menantu mertua, kakak adik. Jangan menyalahkan orang lain! Jangan oper-oper dosa seperti Adam dan Hawa--kebenaran diri sendiri.
- Sengsara daging tanpa dosa, supaya ada Roh kemuliaan (shekinah glory).
1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Inilah garam yang asin--kedudukan warga sorga.
Praktikgaram asin--diurapi Roh Kudus dan ada Roh kemuliaan--:
- Garam harganya murah tetapi sangat dibutuhkan, artinya merendahkan diri--kemampuan untuk mengaku dosa, tidak menonjolkan diri, tidak mengandalkan sesuatu di dunia tetapi hanya mengandalkan Tuhan.
- Rela melarut, artinya rela berkorbanapapun untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Semua harus dikorbankan kecuali firman pengajaran yang benar/pribadi Tuhan. Jangan ragu!
- Taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara.
Yesus taat sampai mati di kayu salib, dan Dia mendapatkan nama di atas segala nama.
Malam ini kita kalau kita taat kita akan mendapatkan kuasa nama Yesus.
Hasilnya:
Filipi 2: 8-11
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Diadan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lututsegala yang ada di langit(Setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
- Kuasa nama Yesus sanggup memberikan kemenanganatas setan tritunggal:
- Setan adalah sumber masalah. Kita menang artinya kuasa nama Yesus menyelesaikan masalah yang mustahil.
- Setan adalah sumber kehancuran. Kita menang artinya kuasa nama Yesus menjadikan yang hancur jadi baik.
- Setan adalah sumber tangisan. Kita menang artinya kuasa nama Yesus memberikan kebahagiaan.
Sebut nama Yesus malam ini!
- Ayat 9= kuasa Tuhan meninggikan kita--kuasa pengangkatan--: mengangkat dari ketenggelaman; gagal jadi berhasil dan indah, busuk menjadi harum. Kita dipakai untuk membawa bau harum Kristus.
- Ayat 11= kita mengalami kuasa pembaharuanmulai dari jujur sampai lidah tidak salah dalam perkataan (Yakobus 3: 2); sempurna seperti Dia. Kita hanya bersorak-sorai: Haleluya,di awan-awan yang permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita bersama Dia selamanya; warga sorga masuk kerajaan sorga selamanya.
Yang sudah putus asa, kecewa, busuk, jadilah garam yang asin, sebut nama Yesus. Yang sudah berhasil jangan sombong! Tetap sebut nama Yesus. Yang sakit, sebut nama Yesus. Kita butuh nama Yesus malam ini. Berseru dan berserah kepada Dia, kita adalah warga sorga.
Suami, istri, anak, orang tua tidak tahu, tidak masalah, yang penting Tuhan tahu.
Suami, istri, anak, orang tua baik, puji Tuhan, tetapi jangan bergantung mereka, satu waktu pasti kecewa dan tawar hati. Tetap bergantung pada Yesus, di situ ada kepastian dan pengharapan.
Jangan ragu! Asalkan ada garam yang asin, kuasa nama Yesus akan menolong kita.
Perjamuan suci adalah uluran tangan Tuhan--kuasa nama Yesus--yang mampu melakukan apa saja sampai menyempurnakan kita.
Tuhan memberkati.