Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 12:3
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Wahyu 12:3-18 adalah tentang penampilan naga atau setan secara jelas dan lengkap dengan enam kegiatan/ ulahnya pada akhir zaman:
  1. [Wahyu 12:4a] Ekor naga menyeret.
  2. [Wahyu 12:4b] Mulut naga menelan.
  3. [Wahyu 12:7] Berperang.
    [Wahyu 12:3-12] Ini terjadi pada saat setan masih bisa ke Sorga untuk mendakwa dan melancarkan tiga ulah.

  4. [Wahyu 12:13] Memburu, mengejar dengan cepat.
  5. [Wahyu 12:15] Menghanyutkan perempuan/ gereja Tuhan.
  6. [Wahyu 12:17] Memerangi/ menganiaya.
    [Wahyu 12:13-18] Ini terjadi pada saat setan sudah dikalahkan dan dicampakan ke bumi (tidak mendapat tempat lagi di Sorga selama-lamanya). Maka setan menggunakan waktu yang singkat sebelum dia dibelenggu dan dibinasakan untuk mencurahkan geramnya yang dahsyat ke bumi lewat tiga ulah.

Ad.6. Memerangi/ menganiaya
Wahyu 12:17-18
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

Setan memerangi/ menginjak-injak/ menyiksa dan memancung gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak masuk penyingkiran ke padang gurun selama tiga setengah tahun.
Siapa yang menjadi sasaran penyiksaan dan pemancungan kepala dari setan/ antikris yang berkuasa di bumi tiga setengah tahun?
  • Gereja Tuhan/ hamba Tuhan yang memiliki hukum-hukum Allah (Meja Roti sajian)
  • Gereja Tuhan/ hamba Tuhan yang memiliki kesaksian Yesus (Pelita Emas)
Tetapi tidak memiliki mezbah dupa emas.
Artinya:
  • Tidak mau menyembah Tuhan/ terpaksa dalam menyembah Tuhan.
  • Menyembah Tuhan tetapi penyembahannya belum mencapai ukuran Tuhan = daging masih bersuara, pintu tirai belum terobek sehingga tidak bisa masuk Ruangan Maha Suci.

Oleh sebab itu, mulai sekarang kita harus gemar menyembah Tuhan dan meningkatkan doa penyembahan sampai memenuhi ukuran Tuhan, yaitu daging tidak bersuara. Pintu tirai terobek sehingga kita bisa masuk ruangan maha suci/ kesempurnaan, tidak bisa diganggu/ disiksa oleh naga, bahkan tidak bisa dilihat oleh naga sebab sudah disingkirkan ke padang gurun selama tiga setengah tahun.

Wahyu 11:1-2
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Wahyu 11:1[terjemahan lama]
11:1 Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang sembahyang di dalamnya itu;

Ukuran penyembahan adalah tongkat pengukur.
Tongkat pengukur menunjuk tongkat gembala = firman penggembalaan/ firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan, berurutan, teratur dan diulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat, untuk membangun kerohanian sidang jemaat/ mendewasakan rohani sampai sempurna seperti Yesus.

Jadi, ukuran penyembahan diukur tongkat adalah makan firman penggembalaan yang benar/ taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan benar/ firman pengajaran benar, sampai daging tidak bersuara lagi seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.

Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Ukuran penyembahan = mengasihi Tuhan lebih dari semuanya, mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai mengasihi musuh (membalas kejahatan dengan kebaikan).

Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Tetapi kenyatannya pada akhir zaman justru banyak hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang kelihatannya hebat atau merasa dipakai Tuhan tetapi tidak taat, tidak dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, tidak sesuai dengan firman pengajaran benar. Ini berarti tanpa kasih, tanpa ketaatan sehingga ibadah pelayanan dan penyembahannya tidak memenuhi ukuran Tuhan = ditolak oleh Tuhan = durhaka kepada Tuhan, menjadi pengkhianat seperti Yudas Iskariot.

Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Akibatnya adalah:
  • Diinjak-injak sampai dipancung kepalanya oleh setan/ naga/ antikris yang berkuasa di bumi tiga setengah tahun. Karena dia dipaksa menyembah antikris tetapi tidak mau menyembah antikris, tetap menyembah Tuhan, membuktikan ketaatannya kepada Tuhan, kasihnya kepada Tuhan, sampai dipancung kepalanya, daging tidak bersuara lagi. Tetapi saat Yesus datang kedua kali akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk memerintah bersama Tuhan selama-lamanya.
  • Menjadi sama dengan antikris karena tidak tahan siksaan dari antikris sehingga menyembah antikris = mengkhianati Yesus. Bisa jual beli, bisa memiliki semuanya, tidak disiksa, enak hidupnya, tetapi waktu Yesus datang kedua kali akan dibinasakan selama-lamanya.

Ada dua macam kedurhakaan/ pengkhianatan:
  1. Pengkhianatan dalam nikah, yaitu:
    • Nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, sampai kawin mengawinkan/ perselingkuhan).

    • Kebencian antara suami dan istri, anak dan orang tua, kakak dan adik, saudara-saudara seiman, saudara-saudara seimam, kebencian tanpa alasan sampai menimbulkan pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, pembunuhan karakter sampai pembunuhan secara tubuh.
      Matius 10:21-22
      10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
      10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.


  2. Pengkhianatan kepada Tuhan dalam ibadah pelayanan, tahbisan sampai penyembahan, yaitu:
    • Kepada gembala manusia yang benar, yang sesuai kehendak Tuhan = melawan Tuhan.
      Bilangan 16:1-2,10-11
      16:1 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang
      16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
      16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
      16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"

      Korah menentang Musa/ gembala yang benar, yang taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan. Sebab mereka bersungut-sungut karena menuntut keinginan daging (kedudukan, keuangan, jodoh).
      Akibatnya adalah turun ke bawah, merosot rohani, merosot jasmani, sampai kalau dibiarkan binasa selama-lamanya.

    • Yudas Iskariot mengkhianati Yesus Gembala Agung sehingga menjadi sama dengan antikris, menjual Yesus, membunuh Yesus.
      Yohanes 18:1-4
      18:1 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya.
      18:2 Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.
      18:3 Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata.
      18:4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?"

    Waspada jika mengkhianati gembala manusia yang benar, yang dipakai Tuhan dalam pengajaran benar, tahbisan benar, penyembahan benar, maka pasti mengkhianati Yesus Gembala Agung.
    Mendukung gembala yang tidak benar, yang mengajarkan pengajaran yang tidak benar = mengkhianati Yesus.
    Tempat pengkhianatan yaitu tempat di mana ada persekutuan dengan Yesus Gembala Agung, yaitu firman pengajaran benar.

    Mengapa bisa demikian?
    Dalam kita bersekutu, baik nikah, baik dalam penggembalaan yang benar siapa yang kita cari?
    Kalau mencari perkara jasmani (kedudukan, keuangan, jodoh dan lain-lain) pasti berkhianat pada gembala yang benar dan kepada Yesus Gembala Agung yang adalah firman pengajaran benar. Tetapi jika kita mencari Yesus pengajaran yang benar, maka kita akan taat dengar-dengaran dan setia pada firman pengajaran benar, mengasihi Tuhan sampai garis akhir, sampai sempurna.

Yohanes 18:5-9
18:5 Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.
18:6 Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah.
18:7 Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret."
18:8 Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."
18:9 Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa."

Tiga kali penampilan Yesus dengan "Akulah Dia" untuk melindungi gereja Tuhan dari pengkhianatan/ gereja Tuhan yang belum mencapai ukuran penyembahan:
  1. Yesus tampil sebagai Akulah roti hidup.
    Yohanes 6:35,48
    6:35 Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
    6:48 Akulah roti hidup.

    Roti hidup adalah firman Allah/ firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci, yang bisa kita terima lewat Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
    Sikap kita adalah makan roti hidup sehingga firman pengajaran benar/ tabiat Yesus mendarah daging, kasih Tuhan mendarah daging dalam hidup kita,

    Yohanes 6:60
    6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

    Hati-hati! Firman pengajaran benar dan perjamuan suci adalah perkataan yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang menusuk hati/ ginjal sampai perasaan terdalam, yang seringkali menghina, merendahkan kita karena mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi.
    Sikap kita adalah harus melembutkan hati untuk bisa menerima fiman pengajaran benar dan perjamuan suci, perkataan keras.
    Sikap yang tidak baik adalah mempertahankan hati yang keras, menolak firman pengajaran benar yang disertai perjamuan suci seperti Yudas Iskariot, seperti murid-murid.

    Yohanes 6:61
    6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu?

    Tanda keras hati adalah bersungut-sungut, mengomel, tidak puas, goncang imannya, tidak bisa tenang hatinya, penuh pertanyaan, kebimbangan. Akhirnya tidak lagi mengikut Yesus, tidak lagi mengikut firman pengajaran benar.

    Yohanes 6:66
    6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

    Kegunaan roti hidup:
    • Menjamin hidup kita di bumi, di padang gurun (penyingkiran), sampai hidup kekal di Sorga.
    • Memberi kepuasan Sorga/ kebahagiaan Sorga, sehingga kita kenyang dan tidak perlu lagi mencari kepuasan-kepuasan di dunia, tidak jatuh dalam dosa-dosa sampai puncak dosa.

    Kalau sudah makan roti dan kita sudah dijamin oleh Tuhan, waspada sebab ada juga yang makan roti sambil mengangkat tumit, sombong, merasa lebih tinggi dari gembala, sampai merasa lebih tinggi, lebih benar dari Yesus/ pengajaran yang benar.

  2. Yesus Gembala yang baik menyerahkan nyawa.
    Yohanes 10:11
    10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

    Jadi, kita harus tergembala dengan benar dan baik apa pun yang harus kita korbankan.
    Tanda kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik:
    • Hanya mendengar dan dengar-dengaran pada suara gembala yang kita terima di dalam kandang penggembalaan, ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
      Yohanes 10:1,4-5
      10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
      10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
      10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

      Sikap terhadap suara asing adalah harus lari. Suara asing dari dalam adalah suara daging. Suara asing dari luar adalah suara gosip, suara ajaran palsu yang tidak senada dengan firman penggembalaan. Kita tidak memberi kesempatan satu kali pun untuk mendengar, sebab suara asing membuat kita tersesat, terhilang dan binasa selamanya.

      Yohanes 10:27
      10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

    • Mengikuti jejak Gembala Agung = jejak salib, jejak kematian dan kebangkitan.
      1 Petrus 2:21-25
      2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
      2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
      2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
      2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
      2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

      Jejak kematian = mati terhadap dosa-dosa sampai puncak dosa dan tidak berdusta, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi menyerahkan semua kepada Gembala Agung, pembela kita.
      Jejak kebangkitan = hidup dalam kebenaran, dalam segala aspek kehidupan kita.

    • Menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan, penyerahan sepenuh kepada Yesus Gembala Agung, sehingga kita bisa mengalami damai sejahtera.
      1 Petrus 5:7
      5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

      Yohanes 10:27-28
      10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
      10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

      Jika kita tergembala dengan benar dan baik (hanya mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala), mengikuti jejak Gembala Agung, sampai menyerahkan segala kekuatiran, maka domba-domba berada di tangan Gembala yang Baik. Ada jaminan kepastian pemeliharaan sekarang, sampai zaman antikris, sampai hidup kekal.

  3. Akulah Anak Allah. Anak Allah adalah Yesus sebagai Mempelai laki-laki Sorga untuk membebaskan kita dari pengkhianatan.
    Yohanes 8:18
    8:18 Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku."

    Yohanes 10:35-38
    10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan -- ,
    10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
    10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
    10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."

    Bagaimana caranya?

    Efesus 5:22-27
    5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
    5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
    5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
    5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
    5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

    Aktivitas Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga yang rela menyerahkan nyawa bagi kita untuk memandikan kita dengan air (baptisan air) dan firman (air hujan firman pengajaran yang benar) sampai tidak bercacat cela, sempurna seperti Dia. Kita disucikan dobel dengan air dan firman sampai penyucian dari penyakit kusta.

    Imamat 14:8-9
    14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya.
    14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.

    Dosa kusta menunjuk pada dosa kenajisan (dosa makan minum, kawin mengawinkan).

    Imamat 13:45
    13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!

    Kusta juga menunjuk kebenaran diri sendiri, menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain. Atau menutupi dosa dengan cara menyalahkan Tuhan, menyalahkan firman pengajaran benar sehingga memakai ajaran palsu yang tidak sesuai dengan Alkitab.

    2 Raja-raja 5:21,27
    5:21 Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!"
    5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.

    Kusta juga adalah keinginan akan uang (hati kotor, kaki kotor), mengejar uang sampai dusta kepada sesama, dusta kepada Tuhan, sampai mencuri milik Tuhan (kikir dan serakah), seperti Yudas Iskariot.

    Yohanes 13:10-13
    13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
    13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
    13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
    13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

    Kalau Yudas sudah disingkirkan, maka gereja Tuhan akan tampil tidak bercacat cela, sempurna. Maka Yohanes akan muncul.

    Yohanes 13:21-30
    13:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."
    13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.
    13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
    13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"
    13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?"
    13:26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
    13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
    13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

    Setelah Yudas pergi, maka Yohanes muncul dan bersandar di dada Yesus. Kalau gereja Tuhan sudah disucikan dari kusta, maka gereja Tuhan tampil tidak bercacat cela, diwaliki oleh Yohanes bersandar di dada Yesus.

    Dua kali Yohanes bersandar:
    • Dalam pemberitaan firman pengajaran dan perjamuan suci.
      Bersandar di dada Yesus = bayi di dalam gendongan tangan Tuhan.

      Kidung Agung 8:6-7
      8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
      8:7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

      Kita hanya mengakui kekurangan dan kelemahan jasmani dan rohani kepada Tuhan, hanya berharap belas kasih Tuhan, sehingga Tuhan memeteraikan kita dihati-Nya, dilengan-Nya. Kita digendong oleh Tuhan, merasakan tangan belas kasih Tuhan, untuk memelihara kehidupan kita yang tidak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun. Tuhan menolong kita, menyelesaikan masalah yang mustahil, memberikan masa depan berhasil dan indah, menyembuhkan dan menghiburkan kita.
      Tetapi posisi bayi yang sudah aman di tangan Tuhan, masih diijinkan mengalami sesuatu yang luar biasa menimpa sebagai ujian iman, ujian pengharapan, ujian kasih, untuk mendewasakan kerohanian kita. Ternyata masih sering gagal, Yohanes lari telanjang waktu di taman Getsemani. Oleh sebab itu, perlu ditingkatkan posisi kedua.

    • Posisi kedua bersandar di dada Yesus, posisi mempelai wanita Sorga.
      Yohanes 21:20-23
      21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
      21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
      21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
      21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: "Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu."

      Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga rela menyerahkan nyawa-Nya kepada mempelai wanita Sorga/ kita, untuk memberikan kasih yang sempurna lewat penggembalaan, sehingga kita memiliki kasih sempurna, tidak terpisah sedikit pun dari Tuhan. Urusan hidup mati kita adalah urusan Tuhan.

      Roma 8:32
      8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

      Kalau Dia datang kedua kali, kita sempurna seperti Dia, mempelai wanita yang layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan permai bersama Dia selama-lamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 September 2013 (Rabu Sore)
    ... Tuhan pelayan Tuhan sampai tidak ada cacat cela noda dan dosa sampai Gereja Tuhan mengalami penyucian dan kesempurnaan sehingga siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Dalam Kitab Wahyu menulis penyucian kepada sidang jemaat sampai dengan penyucian yang terakhir. Kitab Wahyu adalah Kitab yang terakhir dari Alkitab. Setelah Kitab Wahyu ini ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 31 Maret 2018 (Sabtu Sore)
    ... yang dikuasai oleh keinginan daging sepenuhnya sama dengan manusia darah daging. Si lintah memiliki dua anak perempuan untukku dan untukku Ini menunjuk pada daging yang tidak pernah merasa puas. Jadi kehidupan yang tidak pernah puas sama dengan manusia darah daging yang dikuasai oleh keinginan dan hawa nafsu daging sepenuhnya--digambarkan dengan lintah. Praktik manusia ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 10 Januari 2010 (Minggu Sore)
    ... ay. hidup menurut kehendak Tuhan Firman . Jadi segala hal dalam hidup kita ukurannya adalah Firman. Segala sesuatunya harus sesuai dengan Firman. Lukas Kalau kita sudah taat pada Firman maka berkat Tuhan akan mengejar kita. Dan tidak ada yang bisa menghalangi. Jadi bukan kita yang mengejar berkat sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Tuhan mampu perintahkan ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 15 Januari 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... itu firman-Nya Masukkanlah tanganmu kembali ke dalam bajumu. Musa memasukkan tangannya kembali ke dalam bajunya dan setelah ditariknya ke luar maka tangan itu pulih kembali seperti seluruh badannya. Jika mereka tidak percaya kepadamu dan tidak mengindahkan tanda mujizat yang pertama maka mereka akan percaya kepada tanda mujizat yang kedua. Tangan menunjuk ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 April 2022 (Sabtu Sore)
    ... sebab kami yakin bahwa hati nurani kami adalah baik karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik. Yang pertama beribadah melayani Tuhan dengan setia dan hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik artinya bisa membedakan antara yang benar dari pada yang tidak benar mulai soal pengajaran yang benar ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Juli 2015 (Minggu Pagi)
    ... bersama Yesus Kisah Rasul . Orang yang taat dengar-dengaran Matius . Anak kecil secara rohani Markus . Di mana kita bisa mendapatkan kunci Daud Samuel - Lalu Samuel berkata kepada Isai Inikah anakmu semuanya Jawabnya Masih tinggal yang bungsu tetapi sedang menggembalakan kambing domba. Kata Samuel kepada Isai Suruhlah memanggil dia sebab kita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Januari 2011 (Kamis Sore)
    ... dan nikah yang mulia untuk mengalami kebahagiaan Sorga. Tuhan mengupayakan kehidupan dan nikah yang mulia lewat PROSES PEMBAHARUAN sampai pembaharuan Yerusalem Baru Mempelai Wanita Tuhan yang mulia yang sempurna. Malam hari ini apapun keadaan kita secara pribadi nikah mungkin sudah hancur dan telanjang Tuhan mau mengupayakan untuk menjadi kehidupan nikah yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Februari 2012 (Senin Sore)
    ... mengalami kedewasaan. Kalau digabungkan Nazaret adalah tempat dimana Yesus menjadi daging dalam kandungan sampai menjadi dewasa. Yohanes . Pada mulanya adalah Firman Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. . Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Januari 2009 (Selasa Sore)
    ... kemuliaan dalam dua sayap burung nazar yang besar. Wahyu . Kegunaan dua sayap burung nazar yang besar adalah untuk menyingkirkan gereja Tuhan ke padang gurung selama tahun jauh dari mata ular antikris . Puncak badai adalah antikris. Kalau kita bisa ditolong dari puncaknya badai maka berarti kuasa kemuliaan dalam dua sayap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 September 2020 (Selasa Sore)
    ... Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel. Jadi Tabut Perjanjian sama dengan Kabar Mempelai. Wahyu atau ilham dari Tuhan hanya bisa dijangkau dengan iman. Kalau ilmiah bisa dijangkau dengan akal. Iman lebih besar dari akal. Oleh karena itu kalau iman bisa menerima ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.