Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:47-56 judulnya adalah 'Yesus ditangkap'.

Matius 26:47-50 bicara tentang Yudas Iskariot yang memimpin penangkapan Yesus.
Matius 26:51-56 menunjuk keadaan murid-murid yang lain.

Matius 26:51-56
26:51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
26:52 Maka kata Yesus kepadanya: “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang.
26:53 Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?
26:54 Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?”
26:55 Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak: “Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku.
26:56 Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi.” Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.

Di taman Getsemani, Yesus mengalami sengsara daging tanpa dosa sampai ditangkap bagaikan penjahat oleh serombongan orang yang dipimpin oleh Yudas Iskariot.
Di akhir jaman, gereja Tuhan sebagai tubuhNya juga harus mengalami sengsara tanpa dosa seperti yang dialami Yesus, dalam wujud sengsara karena ibadah pelayanan, sengsara karena ketidakadilan, sengsara karena fitnahan, dll. Ini sama dengan mengalami masa pra-aniaya antikris sampai masa antikris.

Semua ini hanya bisa ditanggulangi dengan berjaga-jaga dan berdoa, dan masuk dalam suasana kebangunan rohani.

Matius 26:37,40
26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

Yesus mengajak 3 murid pilihan untuk berjaga-jaga dan berdoa, tetapi mereka tertidur 3 kali. Ini sama dengan tidur rohani.
Tidur rohani artinya lengah dalam berjaga-jaga dan berdoa, tidak sungguh-sungguh, lengah dalam penyucian oleh pedang firman Allah.

Matius 26:51
26:51 Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya, menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.

Yohanes 18:10
18:10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.

Akibat tidur rohani adalah Petrus salah menggunakan pedang, yaitu memotong telinga Malkhus.

Kejadian 34:25-26
34:25 Pada hari ketiga, ketika mereka sedang menderita kesakitan, datanglah dua orang anak Yakub, yaitu Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, setelah masing-masing mengambil pedangnya, menyerang kota itu dengan tidak takut-takut serta membunuh setiap laki-laki.
34:26 Juga Hemor dan Sikhem, anaknya, dibunuh mereka dengan mata pedang, dan mereka mengambil Dina dari rumah Sikhem, lalu pergi.

Dalam Perjanjian Lama, Simeon dan Lewi juga salah menggunakan pedang sehingga membunuh orang.
Dina suka keliling-keliling dan keluar kemah, akibatnya adalah diperkosa. Secara rohani, kehidupan yang suka keluar penggembalaan bukannya makin suci, tetapi akan digagahi oleh ajaran sesat.

'Salah menggunakan pedang' artinya:
  1. Hamba Tuhan tidak menyampaikan firman dalam urapan Roh Kudus, sehingga jemaat tidak bisa menerima firman dan ibadah pelayanannya akan mati.
    Tetapi sikap sidang jemaat juga harus dikoreksi. Kalau berkeras hati dan tidak mau menerima firman, pasti akan mati rohani dan mati ibadah pelayanannya.

  2. Menggunakan kekuatan sendiri yang di luar firman pengajaran yang benar, untuk menyelesaikan pencobaan.
    Yesus memberi contoh menggunakan kekuatan firman pengajaran yang benar (sesuai dengan Kitab Suci) untuk menyelesaikan masalah. Di taman Getsemani, Yesus bisa menggunakan kekuatannya sendiri, tetapi Yesus mengikuti firman untuk disalib.

  3. Perkataan-perkataan yang menyakiti orang lain.
    Terutama anak-anak harus berhati-hati dalam perkataan terhadap orang tua jasmani, orang tua rohani (gembala), dan orang tua Sorgawi (Tuhan).

  4. Marah dengan emosi/tanpa kasih, sampai membenci tanpa alasan.

  5. Menyalahkan orang lain untuk menutupi dosa, atau membenarkan diri sendiri.
    Yang celaka adalah orang yang mendengar hanya satu pihak, kemudian tidak mengecek lebih dahulu pada pihak lain.

  6. Menjadi sandungan bagi orang lain, sehingga orang lain tidak bisa menerima firman pengajaran yang benar.
    Matius 18:6
    18:6 “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

    Kehidupan yang menjadi sandungan akan diikat lehernya dengan batu kilangan. Artinya hidupnya tidak indah, letih lesu dan berbeban berat, sampai tenggelam dalam dosa Babel, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan segala macamnya, nikah yang salah, kawin campur). Sampai nanti tenggelam dalam lautan api dan belerang dan binasa selamanya.

    Wahyu 18:21
    18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: “Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Tetapi untunglah kalau Tuhan membangunkan.
Matius 26:46
26:46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”

Kita harus masuk kebangunan rohani supaya dapat menggunakan pedang dengan benar.

Keluaran 32:26-28
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: “Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!” Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya.”
32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

Angka 3000 menunjuk pada kesempurnaan.
Bani Lewi memihak Tuhan dan tidak mengikuti suara daging, sehingga bisa mencapai angka 3000.

Masuk kebangunan rohani artinya:

  1. Memihak Tuhan = menyandang pedang.
    Masing-masing dari bani Lewi ini menyandang pedang.
    Artinya masing-masing dari kita harus berpegang pada SATU firman pengajaran yang benar, dan taat dengar-dengaran, praktek firman.

  2. Mendapat kesempatan untuk menggunakan pedang dengan benar = mendapat kesempatan untuk disucikan oleh firman sampai mencapai kesempurnaan(angka 3000).

Kisah Rasul 2:14,41-42
2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Petrus masuk kebangunan rohani oleh kekuatan Roh Kudus, sehingga Petrus bisa menyampaikan pedang firman. Ini sama dengan Petrus mendapat kesempatan untuk bisa menggunakan pedang dengan benar.
Hasilnya sama, yaitu mencapai angka 3000.

3000 = 2000 + 1000.
Angka 2000 menunjuk pada Ruangan Suci (panjang =20, lebar =10, tinggi =10, sehingga volumenya =20x10x10 =2000).
Angka 1000 menunjuk pada Ruangan Maha Suci (panjang =10, lebar =10, tinggi =10, sehingga volumenya =10x10x10 =1000).

Dalam Ruangan Suci (kandang penggembalaan), ada 3 macam alat yang saat ini sudah hancur semua. Tetapi dalam gereja hujan awal, 3 macam alat ini menjadi 3 macam ketekunan. Dalam gereja hujan akhir, ini menjadi 3 macam ketekunan dalam ibadah.
  • Pelita Emas (zaman Musa) --> ketekunan dalam persekutuan (gereja hujan awal, Kisah Rasul 2:42) --> ketekunan dalam Ibadah Raya dan Ibadah Persekutuan yang benar (gereja hujan akhir).
    Persekutuan yang benar akan didasarkan pengajaran yang benar.
  • Meja Roti Sajian --> ketekunan dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
  • Medzbah Dupa Emas --> ketekunan dalam doa --> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. 

Sekarang, kita harus masuk dalam kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Ketekunan adalah sesuatu yang terus-menerus dan tidak bisa dihalangi oleh apapun juga.

Ketekunan dalam penggembalaan ini adalah supaya kita tidak jatuh-bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa, dan tidak disesatkan oleh ajaran lain.

Kalau kehidupan Kristen tidak tergembala, tidak mau masuk angka 2000 (Ruangan Suci), maka akan masuk angka 2000 yang negatif, yaitu penggembalaan babi.
Markus 5:11-13,17
5:11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan,
5:12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!”
5:13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.
5:17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Penggembalaan babi ini adalah penggembalaan palsu, yang dikuasai oleh Babel.

Markus 5:15
5:15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.

Sehat tidaknya rohani kita, waras tidaknya rohani kita, salah satunya ditentukan oleh bisa duduk atau tidak.
Duduk ini menunjuk pada tergembala. Kalau belum bisa duduk, artinya belum sehat dan belum waras.

Mazmur 49:15
49:15 Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.

Angka 1000 menunjuk pada Ruangan Maha Suci.
Dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian terus-menerus oleh pedang firman pengajaran yang benar, sampai sempurna dan tidak bercacat cela (angka 3000). Ini sama dengan masuk Ruangan Maha Suci.

Penggembalaan palsu (tidak ada pengajaran yang benar, yang ada hanya lawak/dongeng yang menyenangkan daging) bukan membangun tubuh Kristus yang sempurna, tetapi membangun kuil Dagon yang akhirnya hanya untuk dibinasakan.

Hakim-hakim 16:25-27
16:25 Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: “Panggillah Simson untuk melawak bagi kita.” Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.
16:26 Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: “Lepaskan aku dan biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat bersandar padanya.”
16:27 Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribu orang laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson itu.

Yohanes 21:15,17
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Tuhan Yesus adalah Gembala Agung, tetapi Dia mempercayakan sistem penggembalaan di dunia pada seorang gembala manusia.
Dalam penggembalaan, Petrus (gembala) mengalami penyucian sampai tertusuk hatinya:

  • Merasa tidak layak dan mengaku banyak kekurangan dan kelemahan.
  • Merasa tidak mampu dan hanya bergantung pada Tuhan.
  • Merasa bukan siapa-siapa, hanya tanah liat belaka yang hanya untuk diinjak-injak.

Maka otomatis Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.

Yohanes 21:18-19
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

Kalau kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka Tuhan sebagai Gembala juga akan mengulurkan tangan kepada kita. Hasilnya:

  1. Yohanes 10:11
    10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

    Gembala Baik menyerahkan nyawaNya bagi domba-dombanya, artinya:
    • Memelihara kehidupan kita sampai berkelimpahan.
      Mazmur 23:1
      23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

    • Menjadikan semua baik pada waktunya

  2. Ibrani 13:20-21
    13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
    13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

    Tangan Gembala Agung mampu memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, sehingga kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus di akhir zaman.

    Tangan Gembala Agung juga menolong kita untuk bisa hidup menyenangkan Tuhan, maka Tuhan juga akan menyenangkan hidup kita.

  3. 1 Petrus 5:4-6
    5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
    5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Tangan Penghulu Gembala memberikan mahkota kemuliaan pada kita,artinya mengubahkan kehidupan kita, mulai dari tunduk dan setia(tidak layu, selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan).
    Tidak setia dan tinggalkan pelayanan = sombong dan melawan Tuhan.
    Kita harus mempertahankan pelayanan, apapun yang harus kita korbankan.

    Kalau tunduk dan setia, maka tangan Penghulu Gembala akan mengangkat dan meninggikan kita, menjadikan kita berhasil pada waktuNya.

    Yohanes 19:30
    19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

    Tuhan Yesus adalah Penghulu Gembala, tetapi Dia tunduk sampai mati di kayu salib.

    Kalau kita tunduk dan setia, maka kita berada dalam tangan Penghulu Gembala yang akan mengangkat kita pada waktuNya, dan semua menjadi selesai. Kita disempurnakan dan ditinggikan di awan-awan permai saat kedatangan Tuhan kedua kali. 


Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan Malaka II, 04 Mei 2023 (Kamis Pagi)
    ... mengatakan istri tidak perhatian. Atau istri yang salah tetapi menyalahkan suami karena tidak mengasihi istri. Maka nikah rumah tangga itu akan hancur. Kemudian menyalahkan Tuhan menyalahkan firman terlalu keras sehingga tidak bisa menerima dll. Sampai menyalahkan setan tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat seperti setan binasa selama-lamanya. Oleh sebab ...
  • Ibadah Kunjungan di Jakarta I, 17 Januari 2018 (Rabu Sore)
    ... akan ada lagi tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis atau dukacita sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu. . Ia yang duduk di atas takhta itu berkata Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatu baru Dan firman-Nya Tuliskanlah karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar. . Firman-Nya lagi ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Desember 2019 (Kamis Sore)
    ... sama mulia dan sempurna denganNya. Penampilan pribadi Yesus dalam tujuh sinar kemuliaan Wahyu Berselubungkan awan. Wahyu Pelangi ada di atas kepalanya. Wahyu Mukanya sama seperti matahari. Wahyu Kakinya bagaikan tiang api. Wahyu Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Wahyu Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Juni 2009 (Selasa Sore)
    ... pelayanan kita. Pohon ara di sini sudah berdaun tapi tidak berbuah artinya kehidupan yang sudah beribadah melayani Tuhan tetapi tidak memuaskan Tuhan maka akibatnya kehidupan itu juga tidak dipuaskan sehingga mencari kepuasan di dunia hidup dalam suasana kutukan. Mengapa pohon ara sudah berdaun tetapi tidak berbuah Sebab pohon ara ditanam di ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 Oktober 2012 (Senin Sore)
    ... buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia dan suaminyapun memakannya. . Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu bahwa mereka telanjang lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Sesungguhnya Tuhan menciptakan Adam dan Hawa dengan pakaian kemuliaan. Tetapi mereka berbuat dosa di taman ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 September 2010 (Rabu Sore)
    ... pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah Ini terimalah kepunyaan tuan . Maka jawab tuannya itu Hai kamu hamba yang jahat dan malas jadi kamu sudah tahu bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam Sikap negatif disini ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Februari 2024 (Selasa Sore)
    ... demikian juga dengan ilmu mantera mereka. Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya dan tongkat-tongkat itu menjadi ular tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. Tetapi hati Firaun berkeras sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN. Pada saat Israel mau keluar dari Mesir ahli sihir melawan tongkat Harun dan Musa. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2022 (Minggu Siang)
    ... ada cemburu atau iri hati dalam nikah nanti akan menghasilkan keturunan yang tidak baik. Yang benar adalah saling percaya saling mengasihi mendoakan membangun dan seterusnya. Ayat suku Dan masih menunggu keselamatan ia menunggu seberkas sinar kasih karunia Tuhan kemurahan Tuhan untuk bisa diselamatkan dari kutukan dan kedurhakaan. Kita bandingkan antara ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 April 2018 (Jumat Sore)
    ... sesuai dengan tahbisan yang benar firman pengajaran yang benar. Praktiknya Sekalipun beribadah tetapi tidak terlepas dari Mesir tetap diperbudak sekalipun beribadah melayani tetapi tidak terlepas dari dosa tidak bertobat. Ibadah pelayanan semacam ini bukan kepada Tuhan tetapi kepada setan. Setan benar-benar menggunakan kecerdikannya. Dihalangi ibadah kalau tidak bisa boleh ibadah tetapi dengan sistem ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Oktober 2017 (Minggu Pagi)
    ... roh sehingga bisa hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar. Maut kematian rohani yaitu terpisah dari Tuhan hidup dalam dosa enjoy dalam dosa sampai puncaknya dosa. Maut kematian kedua yaitu neraka selamanya. Yehezkiel - Hai anak manusia kalau sesuatu negeri berdosa kepada-Ku dengan berobah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.