Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Siang ini kita kembali mempelajari Wahyu 9 karena ada bagian dari ayat 19 yang belum saya terangkan di sini.

Wahyu 9: 13-21 merupakan PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM; penghukuman yang keenam dari Anak Allah sehingga sepertiga dari umat manusia mati karena peperangan besar (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019).
Disebut peperangan besar karena jumlah tentaranya besar--200.000 laksa; 200.000.000 pasukan berkuda--, dan jumlah korbannya besar yaitu sepertiga dari umat manusia.

Ayat 17-18= dari mulutkuda keluar api, asap, dan belerang. Ini senjata yang digunakan (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 30 Juni 2019sampai Ibadah Raya Surabaya, 21 Juli 2019).

Ayat 19= ternyata senjatanya bukan hanya di mulut tetapi juga DI EKOR. Ini yang kita pelajari siang ini.
Wahyu 9: 19
9:19.Sebab kuasa kuda-kuda itu terdapat di dalam mulutnya dan di dalam ekornya. Sebab ekornya sama seperti ular; mereka berkepaladan dengan kepala mereka itu mereka mendatangkan kerusakan.

Senjata dari ekor kuda mendatangkan kerusakan atau membuat manusia hidup rusakdi bumi sampai binasa--terjadi mulai dari zaman Nuh.
Kejadian 6: 12, 5
6:12.Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
6:5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Mengapa manusia hidup rusak? Karena hati dan kepalanya keras--'mereka berkepala'= ada kepala di ekor, artinya ekor mau jadi kepala, sama dengan kekerasan hati/keras kepala. Ini yang membuat manusia hidup rusak. Di dalam rumah tangga isteri dan suami rusak kalau keras hati/keras kepala. Begitu juga dalam ibadah dan penggembalaan. Kita harus hati-hati.
Dulu zaman Nuh, manusia dibinasakan dengan air bah.

Pada zaman Israelketika mereka sudah keluar dari Mesir dan sampai di bawah gunung Sinai, sudah enak, mereka menyembah berhala--melakukan kerusakan juga.
Keluaran 32: 7
32:7. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.

Rusak lakunya= mendatangkan kerusakan.
Tadi pada zaman Nuh, nikahnya rusak; sekarang pada zaman Israel ibadah pelayanannya rusak--mengaku menyembah Tuhan padahal menyembah lembu emas, salah satu bentuknya adalah hanya mencari kemakmuran dan hiburan jasmani tetapi tanpa penyucian.

Mengapa rusak lakunya? Karena keras hati.
Keluaran 32: 9
32:9. Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

Sekarang di akhir zaman, menjelang kita akan keluar dari dunia untuk bertemu Tuhan banyak kehidupan yang juga keras hati, melakukan tingkah laku yang rusak karena keras hati dan keras kepala--tegar tengkuk. Kita harus waspada!

Kalau seorang yang keras hati dan keras kepala ada di rumah tangga, rusaklah rumah tangga itu, kalau ada di penggembalaan, rusaklah penggembalaan, kalau ada di fellowship, rusaklah fellowship, bahkan dirinya sendiri juga rusak sampai binasa.

Praktik keras hati dan keras kepala: melepaskan anting-anting emas untuk membuat lembu emas.
Artinya: tidak taat dengar-dengaran.
Keluaran 32: 2
32:2. Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telingaisterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku."

Begitu anting-anting emas ditanggalkan, jadilah lembu emas.
Amsal 25: 12
25:12. Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

(terjemahan lama)
25:12. Seperti
anting-anting keemasanberpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengaritu berpatutan dengan penegur yang berbudi.

Kalau telinga dengar-dengaran, ada perhiasannya. Kalau dilepas, berarti tidak taat dengar-dengaran, bahkan dalam ibadahpun tidak mau mendengar firman.
Ketaatan dalam sistem Tabernakel adalah:

  1. Halaman= taat pada orang tua jasmani yang benar dan baik.
    Kalau tidak taat, berarti keras hati dan keras kepala.

  2. Ruangan suci= taat pada gembala yang baik dan benar.
    kalau tidak taat, berarti keras hati.

    "Saya bersyukur memiliki guru dan gembala yang sudah lurus. Saya tinggal mengikuti saja. Saya memang tidak bisa menjadi hamba Tuhan, jadi hanya mengikuti beliau karena beliau mengikuti Gembala Agung. Kalau melawan, akan menyimpang sendiri."

  3. Ruangan maha suci= taat pada Tuhan.
    Kalau tidak taat berarti melawan firman pengajaran yang benar dan membela yang salah.

Ibadah melayani tanpa ketaatan sama dengan menyembah lembu emas--penyembahan berhala yang akan dimurkai Tuhan.
Kembali pada firman! Mulai dari diriku sebagai gembala harus kembali pada alkitab, jangan menyimpang sedikitpun. Kalau menyimpang berarti sudah menyembah lembu emas.
Lebih celaka lagi, lembu emas diakui sebagai tuhan--meniru bangsa Mesir, gambaran dari dunia. Sekarang ibadah juga meniru cara dunia, mulai dari cara menyanyi, belum lagi soal tuhan dan pengajarannya. Bahaya!

"Saya pernah menghadap seseorang, dia berkata: 'Pelajari itu, baik.': 'Oh, saya tidak mau, om.' Isteri saya sebagai saksi. Padahal guru saya dulu berkata: 'Jangan belajar, jangan baca!' Dari dulu ini sudah terjadi. Tahun 1995 saat saya di Malang, ada anak SMA membawa banyak buku dan dia berkata kepada saya: 'Ini om, kalau mau memenangkan agama ini, om harus belajar agama tersebut.' Saya sampai mau lari. Inilah cara-cara dunia. Kalau tidak sesuai dengan firman, berarti menipu. Harus kembali pada alkitab! Semua harus sesuai dengan alkitab! Jangan lepaskan anting-anting emas!"

Akibat kekerasan hati:

  1. Zakharia 7: 12-14
    7:12. Mereka membuat hati mereka kerasseperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN.
    7:13. "Seperti mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah
    Aku tidak mendengarkanpada waktu mereka memanggil, firman TUHAN semesta alam.
    7:14. Oleh sebab itu
    Aku meniupkan merekaseperti angin badai ke antara segala bangsa yang tidak dikenal mereka, dan sesudahnya tanah itu menjadi sunyi sepi, sehingga tidak ada yang lalu lalang di sana; demikianlah mereka membuat negeri yang indahitu menjadi tempat yang sunyi sepi."

    Biar negeri hebat dan indah, kalau tidak taat, akan sunyi sepi.

    Akibat pertama: 'menjadi tempat yang sunyi sepi'= kita tidak mendengar saat Tuhan berkata-kata kepada kita, sehingga Tuhan tidak mendengar saat kita berseru kepada Dia--doa tidak dijawab Tuhan sehingga kering; sunyi sepi.

    Kalau ibadah tidak ada hubungan dengan Tuhan--kering rohani--, kita akan merasa kering. Jangankan sidang jemaat, gembala saja malas untuk datang; mulai tidak bergairah dalam perkara rohani.
    Hati-hati, kalau sudah lambat dalam perkara rohani, akan cepat dalam perkara jasmani sampai berbuat dosa. Kalau dibiarkan, akan mengalami kematian rohani--benar-benar meninggalkan Tuhan; gugur dari iman dan binasa untuk selamanya. Sungguh-sungguh!

    Sebaliknya, kalau tujuan utama kita datang beribadah adalah untuk mendengar dan dengar-dengaran pada firman, Dia akan menjawab doa kita saat kita berseru kepada Dia.
    Kesalahan kita adalah kita datang beribadah bukan untuk mendengar firman dan dengar-dengaran, tetapi bertemu teman dan lain-lain, sehingga tidak bertemu dengan pribadi Tuhan.

  2. Ulangan 28: 15-18, 22
    28:15. "Tetapi jika engkau tidak mendengarkansuara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukandengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamudan mencapai engkau:
    28:16. Terkutuklah engkau di kota dan terkutuklah engkau di ladang.
    28:17. Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu.
    28:18. Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
    28:22. TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering,
    demam, demam kepialu, sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa.

    'memburuengkau sampai engkau binasa'= tidak bisa lari ke manapun. Mengerikan kalau tidak taat!

    Akibat kedua:

    1. 'segala kutuk ini akan datang kepadamu'= hidup dalam suasana kutukan--susah payah, air mata, duri-duri, kepahitan, kepedihan hati, sakit hati--, sampai binasa selamanya--debu kembali pada debu tidak bisa kembali pada Tuhan.

    2. 'demam'= demam secara rohani artinya suam-suam rohaniseperti jemaat Laodikia; tidak panas tidak dingin, tidak mati tidak bangkit, tidak menang tidak kalah.
      Akibatnya: dimuntahkan oleh Tuhan--hidupnya najis dan jijik--; jauh dari Tuhan, sampai dibinasakan selama-lamanya.

      Wahyu 3: 14-16
      3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
      3:15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau
      tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
      3:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas,
      Aku akan memuntahkan engkaudari mulut-Ku.

      Demam ini juga melanda ibu mertua Petrus.
      Matius 8: 14-15
      8:14. Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrusterbaring karena sakit demam.
      8:15. Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.

      'Iapun bangunlah dan melayani Dia'= saat demam, ia tidak bisa melayani.
      Ibu mertua Petrus adalah orang yang memelihara isterinya Petrus sejak kandungan sampai jadi mempelai.
      Sekarang, ibu mertua Petrus menunjuk pada hamba Tuhan dalam kabar mempelai.

      Banyak hamba Tuhan dalam kabar mempelai yang sakit demam.
      Saat Salomo masih muda ia memegang pedang, tetapi setelah tua ia mulai mendengarkan suara isterinya dan meletakkan pedang.

      "Lempin-El dan saya juga, hati-hati, saat belum punya apa-apa bisa berkata: Ini karena pengajaran.
      Dulu saat saya naik kapal, saya berkhotbah sore hari, lalu pagi hari dipanggil untuk makan di kelas; semua hamba Tuhan boleh makan di kelas. Di belakang saya banyak hamba Tuhan yang berkata: Ini karena pengajaran.
      Sekarang bagaimana setelah dapat gereja dan sebagainya? Banyak yang demam. Ibu mertua Petrus gambaran dari hamba Tuhan yang sudah alam dalam kabar mempelai, tetapi akhirnya demam. Saya juga diperiksa. Saya mendengar kabar mempelai ini tahun 1982, saya langsung jatuh cinta, tidak ke mana-mana lagi sampai sekarang. Saya diperiksa juga, dengan banyaknya pengajaran sekarang ini apakah saya sudah demam atau tetap bertahan?
      "

      Suam-suam terhadap kabar mempelai justru melanda orang yang terdahulu dalam kabar mempelai.
      Di masa muda Salomo tidak bisa apa-apa, tetapi dia memegang pedang--kabar mempelai--, sehingga ia bisa menyelesaikan masalah nikah saat dua perempuan berebut anak. Masalah nikah dan buah nikah merupakan masalah internasional yang tidak ada pakarnya kecuali pedang firman.
      Sekali lagi, kabar mempelai bukan gereja A, gereja B, tetapi alkitab. Alkitab menuliskan: Mempelai datang! Songsonglah Dia!

      Tetapi sayang, di masa tua Salomo suam-suam karena ia mendengar ajaran isterinya, dan akhirnya ia menyembah berhala. Kalau mendengar yang benar dan yang tidak benar, yang dibuang pasti yang benar. ini sudah terjadi mulai dari kitab kejadian. Hawa sudah enak di taman Eden karena mendengar suara Tuhan, lalu ia mendengar suara ular, dan dia buang suara Tuhan. Ini yang bahaya! Pasti yang benar yang dibuang.

      Jangan dengar dua ajaran! Dengar satu pengajaran! Biarpun kita menderita atau saat diberkati, tetap yakin pada satu pengajaran. Apapun keadaan kita tetap pegang pedang!Kalau ajaran dicampur pasti mulai suam; tidak bergairah lagi dalam ibadah, jangan-jangan merasa lebih benar dari pada yang lain. Tuhan tolong kita semua.

      Kalau sudah suam dalam pengajaran yang benar, pasti suam dalam tahbisan, mulai malas melayani.
      Dimulai dari gembalanya, kalau gembala sudah mencampuradukkan pengajaran, ia mulai malas melayani dengan berbagai alasan. Begitu juga dengan jemaat kalau suam dalam tahbisan.
      Kalau suam dalam pelayanan, kita tidak akan bisa melayani; melayani diri sendiri saja tidak bisa--seperti ibu mertua Petrus--apalagi melayani orang lain--tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan.

      Yang bahaya adalah suam dalam nikah.

      Hati-hati, tidak setia merupakan sifat dari pelacur--Babel. Berarti di balik ketidaksetiaan ada kenajisan.
      Mari, sungguh-sungguh, mulai dari saya. Tuhan akan tolong kita semua.

    Inilah akibat kekerasan hati yaitu mengalami kekeringan rohani, kutukan, dan demam bahkan dimuntahkan Tuhan.

  3. Amsal 11: 22
    11:22. Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.

    Kalau anting-anting emas dilepas dari telinga--tidak dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--, anting-anting akan ditaruh di jungur babi.

    Akibat ketiga: mengarah pada anjing dan babi; berbuat dosa sampai enjoydalam dosa dan puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan (percabulan dengan berbagai ragamnya), sehingga dipakai dalam pembangunan tubuh Babel, gereja palsu yang akan dibinasakan selama-lamanya.

    Anjing= perkataan dusta, najis dan lain-lain.
    Babi--dimandikan kembali lagi ke kubangan--= perbuatan dosa.

Inilah akibat kalau keras hati dan keras kepala. Ekor kuda membuat hamba Tuhan termasuk hamba Tuhan dalam kabar mempelai tidak taat pada firman pengajaran.
Akibatnya: kering sampai mati rohani, terkutuk dan demam, dan menjadi sama seperti anjing dan babi, yang akan dibinasakan selamanya.

Oleh sebab itu kita harus melembut; berubah dari keras hati dan keras kepala menjadi hati nurani yang baik; hati nurani yang taat dengar-dengaranlewat baptisan air yang benar.
1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taatkepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Baptisan air yang benar sama dengan bahtera Nuh yang benar. Di antara semua bahtera hanya bahtera Nuh yang menyelamatkan.
Begitu juga dengan baptisan, hanya satu baptisan air yang benar.

Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisandalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

'dikuburkan'= seluruh tubuh masuk ke dalam air, seperti seluruh tubuh Nuh masuk dalam bahtera.
Bahtera Nuh memiliki lambung, di situlah pintu masuknya. Lambung menunjuk pada lambung Yesus yang tertikam sehingga mengalir ke luar darah dan air--darah dan air menunjuk pada bertobat dan masuk baptisan air. Jangan ragu-ragu!

Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hati nurani yang baik.

Hati nurani yang baik adalah hati yang taat dengar-dengaran.
Karena itu kalau baptisan airnya salah, susah untuk taat.
Sebaliknya, baptisan sudah benar, periksa hasilnya yaitu harus taat dengar-dengaran kepada Tuhan, kalau belum taat, berdoa kepada Tuhan.

Keluaran 35: 4-5, 20-22
35:4. Berkatalah Musa kepada segenap jemaah Israel: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN, bunyinya:
35:5. Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN: emas, perak, tembaga,
35:20. Lalu pergilah segenap jemaah Israel dari depan Musa.
35:21. Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya dan untuk pakaian kudus itu.
35:22. Maka datanglah mereka, baik laki-laki maupun perempuan, setiap orang yang terdorong hatinya, dengan membawa anting-anting hidung,
anting-anting telinga, cincin meterai dan kerongsang, segala macam barang emas; demikian juga setiap orang yang mempersembahkan persembahan unjukan dari emasbagi TUHAN.

(terjemahan lama)
35:22. Maka datanglah baik orang laki-laki baik orang perempuan, semua dengan ridla hatinya, dibawanya akan gelang dan subang dan cincin dan kerungsang, semuanya perhiasan emas, demikianpun segala orang laki-laki yang mempersembahkan suatu persembahan
timangan dari pada emas kepada Tuhan.

Akhirnya, Israel bisa taat. Tadi anting-anting emas dilepas untuk membuat lembu emas dan ditaruh di jungur babi, tetapi sekarang setelah mendapatkan hati yang taat lewat baptisan air, anting-anting emas dilepas untuk membangun Tabernakel--persembahan unjukan kepada Tuhan.
Mari, serahkan waktu, tenaga, pikiran, dan seluruh hidup kepada Tuhan, sampai kita taat dengar-dengaran untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--Tabernakel rohani. Apa yang Tuhan gerakan di hati, ikuti saja dan tidak akan habis--segala yang kita korbankan untuk Tuhan tidak hilang tetapi ada di dalam tangan-Nya. Tetapi kalau hanya didorong emosi, pasti habis.

Kalau dipakai Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, kita akan menjadi korban unjukan atau korban timangan.

Dengan semakin banyaknya kegiatan kita, kita bukan dirugikan tetapi Tuhan semakin mau memeluk kita. Yang ditimang adalah bayi-bayi.
Kalau kita rela berkorban apapun sesuai gerakan dari Tuhan untuk taat dengar-dengaran dan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna mulai nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, jangan takut, karena kita bagaikan bayi yang sedang digendong dalam tangan Imam Besar.

Hasilnya:
Yesaya 46: 3-4
46:3. "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjungsejak dari rahim.
46:4. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu
Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamuterus; Aku mau memikul kamudan menyelamatkan kamu.

  1. Hasil pertama: 'Kujunjung'= tangan kasih dan kuasa Yesus Imam Besar menjunjung kitasupaya

    1. Kita tidak jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa, tetapi kita tetap hidup benar dan suci. Pertahankan hidup benar dan suci! Jangan sampai dihantam ekor kuda--kekerasan hati--!

    2. Kita tidak jatuh dalam pelayanan.
      Jangan mau tersandung dalam pelayanan apalagi meninggalkan pelayanan, tetapi tetap setia berkobarsampai garis akhir. Tetap semangat!

      "Waktu saya berusia 42 tahun, seorang berkata: 'Kalau 10 tahun lagi apa kuat begini?' Saat itu belum ke Medan. Puji Tuhan, sekarang 57 tahun, malah ditambah lagi tiap minggu ke Medan. Yang penting adalah jaga kebenaran dan kesucian, di situ Roh Kudus akan menolong kita semua."

    Kalau dijunjung Tuhan--tidak mau jatuh dalam dosa dan meninggalkan pelayanan--, perjalanan hidup kita akan semakin meningkat, tidak mungkin tidak. Kalau rohani meningkat, yang jasmani juga pasti meningkat.

  2. Hasil kedua: 'Aku mau menanggung kamu'= Tuhan bertanggung jawab dan menentukan hidup mati kita.
    Artinya:

    1. Tangan belas kasih Imam Besar sanggup memelihara kitaapapun keadaan kita di tengah kesulitan dunia sampai antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
      Toko dan lain-lain hanya sarana, tetapi Tuhan yang menghidupi dan memelihara kita; Dia yang menyehatkan kita.

      "Karena itu kami sebagai hamba Tuhan sepenuh dilatih, tidak ada gaji dan jemaat. Kalau saya hidup dari jemaat dari dulu saya tidak hidup karena tidak ada jemaat."

    2. Tuhan sanggup untuk memberikan masa depan yang berhasil dan indahpada waktunya.

  3. Hasil ketiga: 'Aku mau memikul kamu'= Tuhan memikul letih lesu dan air mata kita sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan; wajah berseri.
    Kalau rohani merosot, semua akan habis. Waspada!

    "Saya juga selalu memeriksa diri. Kalau ada jemaat yang tidak datang, jangan salahkan jemaat. Kalau menyalahkan jemaat, memang gampang, tetapi sebenar lagi habis. Harus memeriksa diri, aku kurang siap, kurang berpuasa."

    Kita juga, kalau yang jasmani merosot, periksa, mungkin kurang setia. Biar Tuhan yang memikul letih lesu kita.

  4. Hasil keempat: 'Aku mau menyelamatkan kamu'= tangan Imam Besar sanggup memandikan kita, artinya: menyucikan dan mengubahkankita sedikit demi sedikit, mulai dari jujur/tulus.
    Kita menjadi rumah doa, dan mujizat jasmani terjadi, doa dijawab Tuhan: mustahil jadi tidak mustahil; tidak ada menjadi ada.

    "Saya melayani pertama kali diizinkan tidak bisa makan dan minum. Saya tidak mau utang, tidak mau minta. Tetapi Tuhan bisa mengadakan dari yang tidak ada.
    Dulu juga ada seorang jemaat, sudah tua, kaya raya, tetapi ditipu, habis semua. Datang pada saya, saya tidak punya uang juga, saya hanya menyarankan untuk sungguh-sungguh masuk tiga macam ibadah. Puji Tuhan, sebelum dia meninggal dia bisa mendapat rumah yang lebih besar dari pada rumah saat dia ditipu. Tidak ada yang mustahil. Proyek yang tidak dijawab selama 4 tahun, begitu dia menghadap saya dan menurut, tidak lama kemudian dia dapat telepon dari proyek tersebut. Dan benar, dia pulang, dia berkata kepada saya: 'Inilah proyek terbesar selama hidup saya.' Tidak ada yang mustahil. Tadinya dia sudah berkata kepada saya: 'Saya sudah 65 tahun pak Wi, sudah tidak mungkin, kalau masih 40 tahun saya bisa kejar utang ini. Sekarang sudah tidak bisa.': 'Tuhan yang bisa.' Semua selesai.
    "

    Kita terus diubahkan sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia--kemustahilan tertinggi. Yakinlah! Kita menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Allah sedang memperhatikan dan mempedulikan kita.
Dia ingat kita apapun keadaan kita. Yang penting kita mau kembali pada Dia; melembut, mengakui semuanya dan kembali sungguh-sungguh kepada Dia, jangan merosot lagi. Serahkan hidup kepada Dia!
Kaum muda, masih banyak harapan di depan kalau dipeluk oleh Tuhan, Dia yang mengerjakan semuanya.

Jangan pikir Tuhan melupakan kita! Sekalipun ada di antara kita yang lupa kepada Tuhan, tetapi kalau karena firman kita bisa ingat Tuhan kembali dan mau kembali kepada Dia, Dia masih menerima kita. Dia mau menggendong kita semua karena Dia tahu keadaan akhir zaman yang sangat sulit.

Yang sudah enak, sudah bagus semua, jangan sombong! Keadaan akhir zaman tidak bisa diduga karena antikris sedang mempermainkan dunia. Tetapi kalau kita berada dalam gendongan tangan Tuhan, setan tidak bisa menyentuh kita, bahkan satu waktu tidak bisa melihat kita. Tuhan tolong kita semua. Tuhan tidak menipu, Dia tidak ingkar janji. Tunggu waktu-Nya, Dia akan menolong kita semua.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 25 Januari 2011 (Selasa Sore)
    ... sering melihat kesalahan orang lain tetapi tidak bisa melihat kesalahan sendiri BUTA di hadapan Tuhan. Merasa berjasa karena telah berdoa beribadah melayani memberi perpuluhan dll merasa lebih dari orang lain sehingga bisa menghakimi sesama. Lukas - . Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Januari 2021 (Sabtu Sore)
    ... bertobat sehingga kita dibenarkan dan diselamatkan dan hidup dalam kebenaran. Jadi kalau imannya benar kita pasti hidup dalam kebenaran. Dari sinilah permulaan iman sebesar biji sesawi. Petrus - . Bergembiralah akan hal itu sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. . Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Agustus 2009 (Senin Sore)
    ... yang lemah lembut sudah dipelajari kemarin yaitu bisa menerima firman sudah dipelajari kemarin . kemampuan untuk bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Malam ini kita pelajari bagian B. Kisah Rasul Contoh hati yang bisa mengampuni dosa orang lain dan melupakannya adalah STEFANUS. Dengan dasar hati lemah lembut ini Stefanus ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 September 2010 (Selasa Sore)
    ... roh dusta dan ajaran-ajaran palsu. Daging ini mendorong hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan untuk berdusta dan menyamaratakan semua pengajaran tidak peka terhadap ajaran-ajaran palsu . Daging ikan di laut. Ini menunjuk pada antikris dengan ikatan mamon ikatan akan uang yang mendorong hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan menjadi kikir dan serakah penyembahan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 31 Januari 2010 (Minggu Sore)
    ... yang harus dijaga dalam ibadah pelayanan Ketaatan. Petrus tidak taat sebab ia kembali jadi penjala ikan padahal Tuhan perintahkan untuk menjadi penjala manusia. Jadi kita harus melayani dengan taat dengar-dengaran sesuai dengan Firman pengajaran yang benar kehendak Tuhan . Ukuran pelayanan kita adalah melakukan kehendak Tuhan apapun resikonya. Matius - ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 November 2015 (Senin Sore)
    ... kami di sini hanya lima roti dan dua ikan. Bagaimana keadaan menjelang malam Keadaan yang pertama menjelang malam dalam keadaan krisis yaitu krisis makanan artinya secara jasmani krisis segalanya krisis multidimensi. Saya teringat waktu tahun . Harga-harga melambung. Mulai sulit mencari makan sehingga terjadi penjarahan. Awalnya orang tidak mau malu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 November 2013 (Kamis Sore)
    ... datanglah banjir lalu angin melanda rumah itu tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Orang yang membaca mendengar dan menuruti firman pengajaran yang benar sama dengan orang yang bijaksana berhikmat. Praktek sehari-hari orang yang bijaksana Mendirikan rumah di atas dasar batu korban Kristus sehingga tahan uji menghadapi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Maret 2018 (Sabtu Sore)
    ... keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang Yang ketiga masuk baptisan air sama dengan melarikan diri dari murka Allah yang akan datang yaitu tiga kali tujuh penghukuman Allah Tritunggal atas dunia kiamat--semua musnah-- dan hukuman neraka. Inilah alasan mengapa ...
  • Ibadah Ciawi III, 03 Desember 2008 (Rabu Sore)
    ... kemuliaan. Begitu juga dengan kita. Untuk bisa mencapai kemuliaan kita harus mengalami percikan darah. Tapi celakanya justru manusia banyak yang jadi seteru salib. Hanya sedikit yang mau memikul salib. Filipi - Cara menjadi seteru salib yaitu ikut Tuhan hanya untuk mengenakan daging dan mencari kepentingan daging dengan menghalalkan segala cara. ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Maret 2017 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan. Maka mujizat jasmani juga pasti akan terjadi. Tuhan akan memelihara hidup kita menolong memberi masa depan sampai membawa kita masuk kandang penggembalaan terakhir di Yerusalem Baru. Tuhan memberkati. IBADAH RAYASalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Wahyu Maka menangislah aku dengan amat sedihnya karena tidak ada seorangpun ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.