RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Surabaya, 09 Desember 2015 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah berkat... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Februari 2020 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Doa Malang, 22 Maret 2011 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius 7: 12-14 7:12. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Mei 2011 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Matius 26:14-16 Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session II, 11 Juni 2009 (Kamis Tengah Malam)
Keluaran 28:31-35 adalah tentang gamis baju efod, yang berwarna ungu tua / biru... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Januari 2020 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 11:1-2 11:1. Kemudian
diberikanlah kepadaku sebatang... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 16 Desember 2010 (Kamis Sore)
Matius 25:31-34 25:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat... Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017 (Kamis Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya, 09 Februari 2020 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Doa Malang, 20 Agustus 2020 (Kamis Sore)
Bersamaan
dengan doa puasa session III
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11: 15-19 bicara
tentang bunyi
sangkakala... Ibadah Raya Surabaya, 27 September 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Jumat Agung Malang, 10 April 2009 (Jumat Sore)
Matius 24:29-31 adalah keadaaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, yaitu: Terjadi kegoncangan, badai maut melanda... Ibadah Raya Malang, 16 Agustus 2020 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11:15-19 bicara
tentang bunyi
sangkakala yang ketujuh atau... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 23 Oktober 2014 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 2:1
2:1 “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di... Ibadah Raya Surabaya, 18 September 2011 (Minggu Sore)
Matius
26: 36-39 26:36.
Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat
yang bernama Getsemani.
Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya:...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Agustus 2018 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah
kita sekalian.
Tema ibadah persekutuan di Medan: Wahyu
19: 9 19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah:
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak
Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
'Berbahagialah
mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'= perjamuan
kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali
kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala--Raja di atas segala
raja--dan Suami--Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat, kita
semua yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna--mempelai
wanita/isteri--di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk
kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan kerajaan
sorga yang kekal (Yerusalem baru).
Perjamuan kawin Anak Domba
disebut juga dengan nikah yang rohani/nikah yang sempurna antara
Kristus dengan sidang jemaat. Karena itu kita harus menjaga nikah
yang jasmani di dunia ini; berusaha supaya nikah yang jasmani di
dunia ini bisa mencapai nikah yang rohani di awan-awan yang permai.
Kita jaga mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah sampai akhir
nikah. Yang dijaga adalah: kebenaran--sesuai dengan
firman--, kesucian, dan kesatuan nikah, sampai mencapai
nikah yang sempurna.
Hubungan nikah sama dengan hubungan
mempelai; hubungan suami-isteri; hubungan Kepala dengan tubuh yaitu
hubungan kasih Allah--di dalam Tabernakel ditunjukkan
dengan dua loh batu yaitu mengasihi Tuhan lebih dari
semua--loh batu pertama--, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri
bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita--loh batu kedua. Kasih
itu kekal, berarti nikah akan menjadi kekal selamanya. Harus ada
dua loh batu di dalam nikah!
Kemudian, hubungan nikah/hubungan
Kepala dengan tubuh adalah leher, artinya doa
penyembahan.
Kita sekarang belajar dua loh batu
(kasih) dikaitkan dengan doa penyembahan. Kita banyak
menyembah supaya ada kasih, mulai dari dalam nikah.
Tabernakel
terdiri dari tiga ruangan:
-
Halaman= kebenaran.
-
Ruangan suci= kesucian.
-
Ruangan maha suci=
kesempurnaan.
Jadi,
ada tiga kali kesempatan kita menaikkan doa penyembahan kepada
Tuhan, sampai kita memiliki dua loh batu--kasih yang sempurna--:
-
Di halaman, ada alat
mezbah
korban bakaran.
Ini adalah doa
permohonan;
kesempatan untuk menaikkan doa permohonan/doa permintaan kepada
Tuhan, sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing.
Dulu pada
perjanjian lama, di atas mezbah korban bakaran dipersembahkan korban
binatang--lembu, kambing, domba, burung tekukur--untuk pengampunan
dosa.
Sekarang dalam perjanjian baru, segala korban binatang
sudah digenapkan oleh kurban Kristus---tidak usah lagi bawa korban
binatang. Yesus disalibkan untuk mengampuni dosa, dan membenarkan
kita--yang rusak diperbaiki dulu baru dibenarkan. Yesus mati bukan
untuk yang jasmani dulu, Ia berkata: Apa
gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan
nyawanya?
Jadi,
kebutuhan
pokok manusia berdosa
bukan uang dan lain-lain, tetapi PENGAMPUNAN
DOSA, BERTOBAT, DAN HIDUP DALAM KEBENARAN--selamat.
Itu yang harus kita mohonkan setiap saat. Jangankan hanya gaji,
memiliki seluruh duniapun tidak ada gunanya kalau nyawa tidak
selamat.
Mengapa demikian?
-
Karena dosa membuat
manusia menderita di dunia ini--sehebat apapun ia di dunia ini--,
sampai menderita dalam api neraka selamanya.
Itu sebabnya
doa pokok kita adalah supaya bisa selamat dan hidup dalam
kebenaran, baik untuk diri sendiri maupun keluarga kita.
-
Menyangkut hubungan
dengan Tuhan dan sesama, dosa adalah pemisah antara manusia dengan
Tuhan, dan manusia dengan sesama--tidak bisa menjadi satu.
Yesaya
59: 1-3 59:1.
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk
menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk
mendengar; 59:2. tetapi yang merupakan pemisah
antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia
tidak mendengar, ialah segala
dosamu. 59:3.
Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu
mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
Akibatnya:
doa tidak dijawab oleh Tuhan; kering rohani; doa tidak sampai ke
hadirat Tuhan; tidak ada kebahagiaan--paling menderita--, tidak ada
kepuasan sorga; dan masalah tidak pernah selesai, seperti waktu
Yesus naik ke gunung, murid-murid ada di bawah gunung--terpisah. Di
bawah gunung ada anak yang sakit ayan--kambuh, sembuh, tidak
selesai-selesai. Itu gambaran dari masalah yang tidak
selesai-selesai, yaitu seperti sakit ayan, bahkan memuncak pada
dosa--sakit ayan menunjuk pada dosa makan minum dan kawin
mengawinkan (gila babi).
Kalau sudah hidup benar, maka kita
bisa berdoa, dan masalah selesai.
Pokok
doa kita adalah pengampunan dosa, pertobatan, dan hidup benar. Kalau
tidak, sia-sia kita hidup di dunia, terpisah dari Tuhan dan sesama,
dan doa tidak dijawab--kering--, sampai puncaknya dosa; menderita di
dunia sampai neraka.
Kita membutuhkan pengampunan dosa,
bertobat, dan hidup benar. Prosesnya:
-
Oleh dorongan pedang
firman--firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--kita bisa
menyadari
dosa, menyesalinya, dan mengaku
dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh, jika diampuni
jangan berbuat dosa lagi; berhenti berbuat dosa dan kembali pada
Tuhan--mati terhadap dosa; bertobat.
Itu gunanya kita
mendengarkan pedang firman yang menunjukkan dosa-dosa kita, sampai
dosa yang tersembunyi.
-
Masuk baptisan air
yang benar.
Tidak ada yang lain prosesnya. Ini kebutuhan pokok kita.
Yang
sudah baptisan berdoa, supaya hasil baptisan airnya
benar.
Baptisan
air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan
bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama
Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga
mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi yaitu hidup
dalam kebenaran.
Inilah
doa permohonan kita; kebutuhan pokok yang harus kita doakan setiap
saat. Ada pengampunan, pertobatan, dan hidup benar. Prosesnya;
mengaku dosa, bertobat, baptisan air. Kalau baptisan airnya sudah
benar (sudah dikubur), tinggal hasilnya, yaitu hidup baru; hidup
sorgawi; hidup dalam kebenaran--buang yang tidak benar. Mohon kepada
Tuhan supaya yang tidak benar dibuang, sekalipun menguntungkan dan
ada paksaan.
Hasilnya:
-
Tuhan mendengar dan
menjawab doa kita--'doa
orang benar besar kuasanya'--,
sama dengan Dia
menyelesaikan semua masalah.
-
Kalau kebutuhan pokok
Dia berikan lewat Yesus yang disalib, apalagi hanya kebutuhan
sehari-hari, tentu diberikan.
Roma
8: 32 8:32.
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah
mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita
bersama-sama dengan Dia?
'Ia'
= Allah Bapa. 'bersama-sama
dengan Dia'
= bersama dengan Yesus yang mati di kayu salib.
Hasil
kedua: Tuhan
sanggup memberikan segala sesuatu yang kita perlukan
secara berkelimpahan--salib adalah tanda plus, tidak akan
kekurangan--; kita selalu mengucap syukur.
Kalau hidup
terlalu sulit untuk kebutuhan sehari-hari, fokuskan doa kita adalah
untuk pengampunan dosa, pertobatan, dan hidup benar. Itu dulu.
Kalau sudah sampai pada Yesus yang mati di kayu salib--sudah
mengaku dosa, mengampuni dosa, dan hidup benar--, doa akan dijawab
Tuhan, masalah selesai, dan Dia sanggup mencurahkan segala
kebutuhan kita dari salib secara berkelimpahan, sampai kita selalu
mengucap syukur kepada Tuhan.
Doa
apa saja boleh, tetapi dimulai dengan doa untuk pengampunan dosa,
pertobatan, dan hidup benar, karena doa orang yang benar dijawab
Tuhan, dan Ia memberkati orang benar.
Jadi hubungan mempelai
yaitu hubungan kasih kepada Tuhan dan sesama--dua loh batu. Lewat
pengampunan dosa hubungan kita diperbaiki. Kalau tidak mengaku dan
mengampuni, kita akan terpisah, sebab tidak ada kasih kepada Tuhan
dan sesama.
-
Di ruangan suci, ada
alat mezbah
dupa emas.
Ini sama dengan doa
penyembahan yang benar kepada Tuhan,
karena ada penyembahan palsu kepada antikris--bukan mezbah dupa
emas, tetapi dipaksa menyembah antikris (Wahyu 13).
Doa
penyembahan yang benar kepada Tuhan
adalah:
-
Yohanes 4: 23-24
4:23.
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran;
sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. 4:24. Allah
itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam
roh dan kebenaran."
Yang
pertama: doa penyembahan yang didorong oleh kebenaran--firman
Allah--dan Roh--urapan Roh Kudus--= doa
penyembahan yang didorong oleh firman Allah dalam urapan Roh
Kudus.
Firman
Allah dalam urapan Roh Kudus adalah firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua, untuk menyucikan kehidupan kita, mulai dari
hati dan pikiran kita.
Ibrani
4: 12 4:12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan
dan pikiran
hati kita.
Proses
penyucian oleh pedang firman:
-
Pedang firman
menyucikan hati
kita dari tujuh keinginan jahat dan najis.
Matius
15: 19 15:19.
Karena dari hati
timbul segala pikiran jahat(1),
pembunuhan(2),
perzinahan(3),
percabulan(4),
pencurian(5),
sumpah palsu(6)
dan hujat(7).
'Pikiran
jahat'= prasangka buruk. 'Pembunuhan'= termasuk
kebencian. 'Pencurian'= mencuri milik Tuhan dan sesama. 'Sumpah
palsu'= termasuk dusta, gosip, fitnah. 'Hujat'= menghujat
Tuhan; menyalahkan pengajaran yang benar, dan membenarkan ajaran
yang salah. Kita harus hati-hati.
Kalau hati dikuasai tujuh
keinginan jahat dan najis, pelitanya akan padam; mata gelap;
hidupnya dalam kegelapan, berbuat dosa sampai puncaknya
dosa--membabi buta. Ini yang harus disucikan, supaya tidak mata
gelap.
Kalau hati disucikan, mata akan terang; kita hidup
dalam terang kesucian.
-
Tangan disucikan=
perbuatan
dosa disucikan sehingga menghasilkan perbuatan benar, suci, dan
baik.
-
Mulut disucikan=
perkataan
sia-sia disucikan sampai menghasilkan perkataan benar, suci, dan
baik--perkataan kesaksian.
Mazmur
24: 3-4 24:3.
"Siapakah
yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?
Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" 24:4.
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak
menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah
palsu.
'Orang
yang bersih tangannya'
= perbuatan suci, 'murni
hatinya'
= hati suci, 'yang
tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah
palsu'
= mulut suci.
Kalau
pedang firman sudah menyucikan
hati, perbuatan, dan perkataan, maka kita bisa naik ke gunung
Tuhan; bisa
menyembah Tuhan dengan benar.
Penyembahan kepada Tuhan yang benar yaitu penyembahan dalam
kesucian.
-
Markus 14: 36
14:36.
Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu,
ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku
kehendaki, melainkan
apa yang Engkau kehendaki."
Yang
kedua: doa
penyembahan yang benar adalah proses perobekan, penyaliban, atau
pembakaran daging
dengan segala keinginan, hawa nafsu, dan kehendaknya, supaya kita
bisa menerima kehendak Tuhan sekalipun bertentangan dengan kehendak
kita.
Kehendak Yesus--manusia darah daging--adalah lalukan
cawan, jangan disalib, karena Dia memang tidak berbuat dosa. Salib
adalah kutukan untuk orang yang berbuat dosa luar biasa--penjahat
kelas kakap; pencuri, pembunuh--, bukan dosa kecil. Secara daging,
benar, tetapi lewat doa penyembahan Dia bisa melihat kehendak Bapa;
kehendak daging dibakar dan menerima kehendak Tuhan sekalipun
bertentangan dengan kehendak daging.
Ini sama dengan
berseru: Ya
Abba Ya Bapa.
Sekarang artinya taat
dengar-dengaran
kepada Tuhan--firman pengajaran yang benar--apapun resikonya
sekalipun bertentangan dengan kehendak daging, sampai daging tidak
bersuara lagi--seperti dupa dibakar, akan berbau harum di hadapan
Tuhan; doa penyembahan yang berkenan kepada Tuhan.
Sudah
banyak kesalahan kita karena mendengar suara daging, suara orang.
Jangan diulangi lagi, mari kita membakar daging. Pengalaman yang
lalu selesaikan! Kita belajar dari Abraham, pengalaman masalah
nikah, dia mendengar suara Sarah, isterinya untuk mengambil Hagar
sebagai isteri, padahal Tuhan berjanji keturunannya adalah berasal
dari Sarah. Akibatnya timbul masalah sampai hari ini. Karena itu
Abraham diuji lagi dengan masalah Ishak--yang menjadi kelemahan
Abraham adalah anak. Ketika Tuhan perintahkan untuk mempersembahkan
Ishak, Abraham taat kepada perintah Tuhan--tidak ada suara daging
lagi.
Pengalaman yang lalu, daging masih bersuara,
menimbulkan masalah yang tidak selesai. Sekarang rela membakar
daging sampai hanya berseru Ya
Abba, ya Bapa.
Kaum muda mungkin masalah sekolah, pekerjaan, jodoh, jangan
diulangi lagi, bakar semua suara daging. Tuhan tolong. Itu dupa
yang dibakar dan berbau harum di hadapan Tuhan.
Jadi
doa
penyembahan yang benar,
yang berkenan pada Tuhan adalah DOA
DENGAN TANDA KESUCIAN DAN KETAATAN.
Ini adalah hubungan mempelai. Tadi hubungan mempelai adalah
kebenaran, sekarang hubungan kesucian dan ketaatan. Inilah doa
penyembahan yang berkenan kepada Tuhan.
Hasilnya:
-
Mazmur 24: 5
24:5.
Dialah yang akan menerima
berkat dari TUHAN
dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Hasil
pertama: Kita menerima
hujan berkat Tuhan
secara jasmani di tengah ketandusan dunia, dan berkat rohani--kita
tidak pernah kering rohani tetapi selalu mengucap syukur kepada
Tuhan; tidak bersungut--, juga berkat rumah tangga, termasuk
berkat-berkat pelayanan--pemakaian Tuhan yang bertambah-tambah;
kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna.
"Saya
baru dari Medan, selanjutnya nanti ke Palangkaraya. Juga di Malang
sudah dekat (tanggal 11 sampai tanggal 13 September). Atur
semuanya, supaya bisa datang. Tuhan tolong kita semuanya."
Banyak
naik gunung, di situ hujan akan dicurahkan. Dipakai Tuhan adalah
berkat. Semakin
dipakai Tuhan, hidup kita akan semakin indah--ada
jubah indah--, Dia tidak pernah menipu kita. Kalau tidak dipakai
dalam pembangunan tubuh Kristus, akan dipakai dalam Babel, semakin
hancur dan menuju kebinasaan. Tuhan tolong kita.
Ini yang
kita pelajari dalam Wahyu 7: 15b, yaitu Tuhan membentangkan kemah;
menunjuk pada persekutuan (pembangunan tubuh Kristus), bagaikan
Tuhan membentangkan kemah-Nya atas kita; bagaikan induk ayam
mengumpulkan anak ayam di bawah sayapnya.
Yesaya
54: 2-3 54:2.
Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah
tenda tempat kediamanmu,
janganlah
menghematnya;
panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah
kokoh-kokoh patok-patokmu! 54:3.
Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan
memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang
sunyi
Sebenarnya
yang berhak untuk dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna; mengalami bentangan kemah Tuhan hanya bangsa Israel asli.
Tetapi karena sebagian Israel menolak Yesus, terbuka kesempatan
bagi bangsa kafir untuk menerima bentangan kemah--bangsa kafir juga
dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna,
sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna, mempelai
wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan
permai, masuk Firdaus sampai kerajaan sorga--menerima bentangan
kemah selama-lamanya.
Mulai sekarang, kalau masuk
pembangunan tubuh Kristus, kita akan mengalami bentangan kemah--ada
perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Di padang gurun yang panas,
terik tetapi ada bentangan kemah. Di dalam Tabernakel menunjuk pada
empat lapis tudung--menahan badai, panas, dingin. Benar-benar hidup
itu indah; kalau panas jadi sejuk, kalau dingin jadi
hangat.
'janganlah
menghematnya'=
jangan kikir dan serakah untuk pembangunan tubuh Kristus. Kikir=
tidak bisa memberi waktu, tenaga, pikiran, keuangan dan sebagainya
untuk Tuhan. Serakah= mencuri milik Tuhan seperti Yudas. Yudas
marah saat ada perempuan mengurapi tubuh Yesus dengan minyak
narwastu seharga tiga ratus dinar. Yudas berkata:
Pemborosan.
Kalau
berhemat, nanti kemahnya kecil.
"Saya
bersyukur mendapatkan kesempatan, dulu saya mendapat kesaksian
ketika Pdt In Juwono membangun Lemah Putro. Lemah Putro tetap
dibangun, tetapi pembangunan tubuh Kristus tidak berhenti. Saya
kagum juga. Sekarang kita juga, Malang mau membangun yang jasmani,
tetapi masih ada persekutuan. Itulah, jangan menghemat, jangan
terlalu perhitungan."
Kalau terlalu perhitungan untuk tubuh Kristus, kita tidak
akan dihitung oleh Tuhan seperti Yudas.
'pancangkanlah
kokoh-kokoh patok-patokmu'=
kemah memiliki tiang dan tali. Talinya dipatok ke tanah supaya
kuat. Artinya:
jangan kendor tetapi tetap setia berkobar-kobar. Kalau kendor,
justru kemahnya roboh dan menutupi kita, tidak enak sama sekali.
Roma
12: 11
12:11.
Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Kalau
kita diberkati Tuhan--hujan berkat jasmani, rohani, rumah tangga--,
itu untuk pembangunan tubuh Kristus.
-
Hasil kedua: kuasa
untuk menghapus segala kemustahilan--"Ya
Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu."
Karena
itu kalau sudah menghadapi sesuatu yang mustahil, naikkan doa
permohonan untuk pengampunan dosa dan hidup benar, kemudian
ditambah dengan doa yang dinaikkan dalam kesucian dan ketaatan.
Hujan berkat akan kita alami, dan juga kuasa untuk menghapus segala
kemustahilan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
"Saya
saksi di mana-mana, izin gereja kita mustahil bisa keluar, saya
baru ingat juga. Mau membangun, alamatnya lain. Yang di depan
simpang Borobudur 27, ternyata yang di belakang itu (yang baru
dibeli) alamatnya terusan borobudur. Beda alamatnya. Dulu saja, ada
yang alamatnya sama, tidak keluar izinnya sampai sepuluh tahun,
padahal bangunan yang baru izinnya ditulis untuk bangunan serba
guna. Ternyata punya kita keluar atas nama gereja. Ini benar-benar
mujizat."
-
Di ruangan maha suci,
ada dua
loh batu.
'Berbahagialah
mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba',
ini
adalah nikah yang rohani; nikah yang sempurna antara Kristus dan
jemaat; pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria dengan kita
sebagai mempelai wanita di awan-awan yang permai untuk masuk Firdaus
sampai kerajaan sorga.
Jaga nikah yang jasmani, usahakan
untuk masuk nikah yang rohani. Jaga kebenaran, kesucian, dan
kesatuan nikah jasmani sejak permulaan, perjalanan, sampai akhir
nikah. Jangan ada kejatuhan nikah, perselingkuhan, dan
pertengkaran!
Hubungan mempelai adalah hubungan
kasih--mengasihi Tuhan dan sesama; dua loh batu--dan doa
penyembahan--leher. Mulai dari halaman--doa permohonan; pengampunan
dosa, pertobatan, dan hidup benar--, kemudian ruangan suci; mezbah
dupa emas--doa penyembahan dengan tanda kesucian dan ketaatan--,
kita akan menerima hujan berkat dan kuasa untuk menghapus
kemustahilan. Yang terakhir (ruangan maha suci) baru kita
menerima dua loh batu.
Dua loh batu adalah doa
penyembahan yang setara dengan kasih mempelai/kasih sempurna--kasih
matahari. Ini dialami oleh Yakub. Matius
5: 43-45, 48 5:43.
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu. 5:44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan
berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 5:45. Karena dengan
demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari
bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi
orang yang benar dan orang yang tidak benar. 5:48. Karena itu
haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Di
ruangan maha suci ada percikan darah. Kejadian
32: 24, 28-32 32:24.
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat
dengan dia sampai fajar
menyingsing. 32:28.
Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub,
tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan
manusia, dan engkau menang." 32:29. Bertanyalah Yakub:
"Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa
engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di
situ. 32:30. Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku
telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku
tertolong!" 32:31. Lalu tampaklah
kepadanya matahari terbit,
ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal
pahanya. 32:32. Itulah sebabnya sampai sekarang orang Israel
tidak memakan daging yang menutupi sendi pangkal paha, karena Dia
telah memukul sendi pangkal paha Yakub, pada otot pangkal
pahanya.
'bergulat'=
bergumul. 'fajar
menyingsing'=
kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
Doa di ruangan maha suci
adalah DOA
PERGUMULAN. Yakub
bergumul untuk menghadapi tiga hal:
-
Dari luar: menghadapi
Esau--gambaran dari antikris. Esau membenci dan mau membunuh Yakub.
-
Dari dalam: menghadapi
kelemahan dan kekurangan daging yang sering tidak disadari.
-
Menghadapi kedatangan
Yesus kedua kali di awan permai.
Dua loh batu sama dengan
doa pergumulan, yang sama dengan DOA
PENYEMBAHAN DALAM TANDA PERCIKAN DARAH--ujian/salib.
Dalam ujian, kita bukan meninggalkan Tuhan tetapi menaikkan doa
penyembahan sampai kita bisa memandang wajah Yesus, dan mengalami
sinar matahari--kasih yang sempurna. Jangan berharap pada yang lain!
Harus
ada percikan darah!
Apapun yang kita hadapi (dalam bidang
apa saja), tetap bergumul sampai hanya memandang wajah Yesus, dan
mengalami sinar matahari--kasih
sempurna. Itu saja kuncinya. Kalau dipikir, kita tidak akan
kuat--seperti Yakub tidak kuat menghadapi Esau. Mari bergumul sampai
hanya memandang Tuhan, jangan memandang yang lain, sampai kita
merasakan hangatnya kasih Tuhan.
Tadi Yakub bergumul dengan
seorang laki-laki--menunjuk pada pribadi Tuhan. Artinya:
kita terus bergumul, jangan lari dari Tuhan, jangan berharap yang
lain, sampai hanya memandang Yesus, dan merasakan kasih sempurna.
Itu tugas kita. Tetapi Tuhan juga bergumul di kayu salib; Dia sudah
lebih dulu bergumul di kayu salib sampai Dia berseru: Sudah
selesai!--kita
bergumul, Tuhan juga bergumul, bukan enak-enakan. Jangan ragu!
Dia
sudah berteriak: Sudah
selesai,
lalu Ia menyerahkan nyawa-Nya, berarti tidak bisa diganggu gugat
lagi. Semua selesai. Jangan ragu! Yesaya
52: 13-14 52:13.
Sesungguhnya, hamba-Ku
akan berhasil,
ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. 52:14. Seperti
banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu
buruk rupanya,
bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia
lagi--
'hamba-Ku
akan berhasil'=
Yesus. 'ia
akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan'
= seharusnya Yesus dimuliakan, tetapi
kenyataannya, di kayu salib Ia
begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya
bukan seperti anak manusia lagi (ayat 14).
Tadi
pergumulan Tuhan yang pertama untuk menyelesaikan semuanya di atas
kayu salib. Pergumulan kedua adalah mau menyinarkan matahari.
Bagaimana
caranya Tuhan menyinarkan sinar-Nya? Di kayu salib, Dia yang maha
mulia rela menjadi begitu buruk mukanya untuk menanggung kehancuran
dan kebusukan kita, dan untuk menyinarkan kemuliaan-Nya kepada kita
semua yang bergumul bersama Dia. 'Begitu
buruk mukanya',
artinya: bukan seperti manusia lagi; berarti seperti anjing, babi,
bahkan seperti setan (Petrus pernah jadi setan karena menolak
salib).
Jangan ragu! Kalau tidak bisa dipikir, bergumul,
kalau perlu tambah dengan puasa. Jangan menyerah kalah, sampai kita
hanya memandang Dia. Dia berteriak: Sudah
selesai.
Dia yang mulia menjadi buruk untuk menyinarkan sinar matahari bagi
kita.
Hasilnya:
-
Mazmur 84:
12-13
84:12.
Sebab TUHAN Allah adalah matahari
dan perisai;
kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari
orang
yang hidup tidak bercela. 84:13.
Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya
kepada-Mu!
'orang yang hidup tidak bercela'
= jujur,
(terjemahan
lama) 84:12. Karena Tuhan Allah bagaikan matahari dan perisai;
Tuhanpun akan mengaruniakan anugerah dan kemuliaan, tiada Ia akan
menahankan kebajikan dari pada orang yang berjalan dengan tulus
hatinya.
Hasil
pertama: sinar matahari/kasih sempurna sama dengan perisai untuk
melindungi
kita
dari celaka marabahaya, bencana di dunia ini--kita aman, tenteram;
damai sejahtera, enak dan ringan--, dosa-dosa sampai puncaknya
dosa---kita hidup benar dan suci--, ajaran-ajaran palsu--kita tetap
berpegang teguh pada ajaran yang benar--, antikris yang berkuasa di
bumi selama tiga setengah tahun, dan hukuman Tuhan: tiga kali tujuh
penghukuman, kiamat, sampai neraka.
Kita bergumul, Dia juga
bergumul, Dia tidak meninggalkan kita sendirian, apalagi saat
menghadapi percikan darah. Dia sudah bergumul bagi kita di atas
kayu salib. Karena itu saat menghadapi salib kalau kita menyembah,
Dia juga akan bergumul sampai selesai.
-
Hasil kedua: sinar
matahari adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan untuk memelihara
kehidupan kita--memelihara
kehidupan kita secara jasmani di tengah kesulitan dunia secara
ajaib.
-
Hasil ketiga: sinar
matahari untuk menyinari
lembah-lembah yang kelam;
lembah maut; kejatuhan dosa dan puncaknya dosa. Masih bisa
ditolong, diangkat, dan dipulihkan Tuhan. Contohnya: Daud sudah
jatuh, bisa dipulihkan oleh Tuhan. Kegagalan-kegagalan menjadi
berhasil.
Mari bergumul malam ini. Banyak kekurangan dan
kelemahan kita. Apa saja pergumulan kita serahkan kepada Tuhan!
Tuhan tolong kita semua. Mungkin sudah meninggalkan pelayanan,
ibadah pelayanan sudah suam-suam, disinari malam ini supaya setia
dan berkobar-kobar, yang sudah meninggalkan pelayanan bisa kembali
lagi dalam pelayanan.
"Seseorang
bersaksi lewat WA. Dia mengalami sesuatu, dan dia diingatkan Tuhan:
Saat belum apa-apa bisa melayani, sekarang sudah dapat berkat, aku
lupa melayani. Sekarang lewat sesuatu yang tidak enak, aku
diingatkan Tuhan, dan mau kembali melayani. Saya bersyukur."
-
Hasil keempat:
'kemuliaan'=
pembaharuan
hidup
dari manusia daging menjadi manusia rohani yaitu jujur
dan percaya--tulus
dan percaya.
Yakub artinya penipu, jadi jujur dan
percaya--pendoa/pemenang.
Jujur dan percaya= rumah doa.
Sungguh-sungguh!
Jujur
dan percaya terutama soal pengajaran yang benar.
Jangan bimbang terhadap pengajaran yang benar. Sampai jujur dalam
segala hal. Mujizat jasmani juga akan terjadi. Tuhan selalu
menolong kita. Lazarus mati empat hari bisa dibangkitkan oleh Tuhan
asal jujur dan percaya--'angkat
batu itu! Jikalau
engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah.'
Mari,
apa yang sudah mustahil serahkan kepada Tuhan. Kita bergumul, dan
Dia bergumul. Sampai jika Yesus datang kembali kita akan
diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut
kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita
bersorak-sorai Haleluya
untuk masuk kerajaan Seribu Tahun Damai, sampai masuk Yerusalem
baru; kita dinaungi selamanya, tidak terpisah lagi selamanya.
Apa
pergumulan kita? Dia sudah lebih dahulu bergumul di kayu salib sampai
berseru: Sudah selesai. Tidak ada yang tidak selesai; Dia
sanggup menyinarkan sinar matahari-Nya kepada kita. Sekalipun kita
ada di lembah, Dia sanggup menolong. Pergumulan pribadi, keluarga,
atau apapun juga Tuhan tolong. Yang sudah berhasil tetap bergumul,
tetap serahkan semua kepada Tuhan; hanya memandang wajah-Nya yang
bersinar; ada perisai, kemurahan, kebajikan, dan kemuliaan. Jangan
membuat mustahil sesuatu! Tidak ada yang mustahil bagi Dia.
Yakub
bergumul sendiri untuk keluarganya. Kita juga bergumul untuk diri
sendiri dan keluarga kita, untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan
kedua kali. Jangan menyerah kalah! Dia bersama kita selalu; Dia
bergumul bersama kita. Tidak ada yang mustahil, jangan ragu! Selama
matahari masih bersinar, tidak ada yang mustahil.
Apapun
kesalahan, kekurangan, kegagalan, dan kejatuhan kita di lembah
apapun, Tuhan tetap ingat kita. Apapun kemustahilan, kesusahan, dan
penderitaan yang kita hadapi, Dia ingat kita. Dia tidak membiarkan
kita. Malam ini biar kita pulang dengan aman dan damai sejahtera;
wajah sungguh-sungguh berseri karena sudah menerima sinar matahari
dari perjamuan suci.
Perjamuan suci adalah uluran tangan kasih
yang sempurna; sinar matahari dari wajah Yesus yang mampu menyinari
dan menyelesaikan apapun juga, sampai menyempurnakan kita semua.
Serahkan semua, biar Dia memeluk kita malam ini, memulihkan kita
untuk bisa bahagia lagi, aman, damai sejahtera, enak, ringan, dan
wajah berseri karena kita hanya memandang Dia. Justru dalam percikan
darah kita bahagia, tidak mengeluh, panas hati, dan bersungut lagi,
tetapi hanya memandang wajah Tuhan.
Bukan hanya sampai di
dunia, tetapi sampai di awan-awan yang permai bersama dengan keluarga
kita, seperti Yakub memikirkan isteri dan anak-anaknya. Siapa yang
belum ada di sini? Suami, isteri, anak, atau orang tua kita? Mari
kita doakan semua. Pergumulan pribadi, tetapi pergumulan dalam rumah
tangga juga kita doakan, jangan sampai ada yang ketinggalan, tetapi
semua ada di awan-awan.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|