Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada pada Wahyu 6: 1-2 (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017); kita maish titik beratkan pada ayat 2 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Maret 2017).
Wahyu 6: 2
6:2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor
kuda putihdan orang yang menungganginyamemegang sebuah panahdan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Kegerakan kuda putih adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yaitu kegerakan dalam kabar mempelai/firman pengajaran yang lebih tajam deri pedang bermata dua--bagaikan anak panah, bagaikan tombak--, yang dipimpin oleh Yesus sendiri--penunggang kuda adalah Yesus sendiri--, untuk mempersiapkan gereja TUHAN menjadi sempurna seperti Dia; menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
jadi, kita tidak perlu takut kalau dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir karena TUHAN yang memimpin dan kita berjuang bersama TUHAN.

Kegerakan ini juga dinubuatkan dalam perjanjian lama.
Yosua 3: 3-5
3:3.dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjianTUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--
3:4.hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
3:5. Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok
TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaibdi antara kamu."

'jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu'= jalan baru.
Dalam perjanjian lama, kegerakan Roh Kudus hujan akhir dinubuatkan dalam cerita Yosua dan bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan untuk masuk tanah Kanaan; yang dipimpin oleh tabut perjanjian.
Tabut pernjanjian menunjuk pada kabar mempelai; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua
.
Tabut perjanjian terdiiri dari dua bagian:

  1. Tabutnya, terbuat dari kayu yang disalut emas, menunjuk pada mempelai wanita/geraja TUHAN--manusia darah daging tetapi disalut emas.
  2. Tutupnya, terbuat dari emas murni, menunjuk pada Yesus Mempelai Pria sorga.

Jadi tidak salah kalau kita menekuni kabar mempelai, karena nanti semua pemberitaan firman harus mencapai firman pengajaran. Jangan malah ditinggalkan! Jangan kembali lagi ke penginjilan! Bukan berarti penginjilan tidak penting. Untuk orang-orang baru, harus ada penginjilan--kita masih ada baptisan air. Tetapi yang sudah lama, mari, kita sudah harus maju.

Kalau kembali lagi ke penginjilan, akan terjadi 'yang terdahulu jadi terkemudian', tidak bisa kembali lagi. Mari lanjutkan! Tarik yang baru untuk masuk kabar mempelai karena semua kegerakan, nanti akan dipmpin oleh kabar mempelai; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Penginjilan--kabar baik--harus dilanjutkan dengan kabar mempelai sampai mencapai kesempurnaan.

Kita sudah mendengar, kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan kemenangan--mendapatkan mahkota-- (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 02 April 2017).
Di sini, di ayat 5, disebutkan 'TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib'.
Jadi, kegerakan Roh Kudus hujan akhir/kegerakan pembangunan tubuh Kristus sama dengan KEGERAKAN AJAIB/KEGERAKAN MUJIZAT.

Tidak usah takut kalau kita dipakai dalam kegerakan pmbangunan tubuh Kristus, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna. Itu semua adalah kegerakan ajaib/kegerakan mujizat. Tidak usah takut soal biaya dan lain sebagainya.

"Minimal satu bulan satu kali kita ada ibadah kunjungan, sekarang banyak sebulan dua kali. Dari mana biayanya? Tidak usah takut! Ini kegerakan ajaib/kegerakan mujizat. Semoga tahun depan--kita berdoa--kita bisa persekutuan internasional. Kita lanjutkan. Sekali lagi, saya ini hamba TUHAN bodoh, tidak bisa melayani sendiri, tetapi hanya mengikuti saja; melanjutkan saja dari apa yang sudah digariskan mulai dari opa van Gessel, Pdt In Juwono dan Pdt Pong; saya ikut-ikut saja. Doakan, siapa tahu tahun depan kita bisa mengundang hamba-hamba TUHAN dari lintas benua--minimal ada yang mewakili--, yang pernah diundang atau belum. kita berdoa, saya berdoa terus. Saya percaya ini kegerakan mujizat. Sementara di Malang baru beli tanah, baru mau membangun, tidak ada masalah. Yang penting yang rohani dulu, karena ini adalah kegerakan ajaib."

bukan langsung kegerakan mujizat, tetapi ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk masuk kegerakan mujizat/kegerakan ajaib:

  1. Yosua 3: 3, 5-6
    3:3.dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihattabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkatpara imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--
    3:5.Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."
    3:6.Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.

    Yang pertamaharus diperhatikan untuk masuk kegerakan ajaib/kegerakan mujizat: SIKAPterhadap tabut perjanjian--kabar mempelai. Ini yang menentukan kita dipakai atau tidak; mengalami mujizat atau tidak.

    Sikapnyaadalah:

    • Melihat,
    • mengikuti,
    • mengangkat.

    Itu saja.
    "Karena itu tadi saya katakan: perjalanan tabut itu hanya untuk diikuti. Dari opa van Gessel almarhum, ikuti saja! Jangan merubah-rubah atau mendahului! Ikuti saja! Itu yang benar: lihat, ikuti, lalu angkat/pikul!"

    Artinya sekarang:

    • Segala aspek hidup kita harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar/kabar mempelai, mulai dari pribadi kita, mau menikah, sekolah--kalau alkitab bilang: tidak boleh curang, jangan curang--, pekerjaan, pelayanan dan seluruh aspek hidup kita.
      Jangan menyimpang ke kiri atau kanan!

      Firman katakan apa, itu yang kita ikuti, sekalipun rasanya tidak mungkin bisa.
      Menghadapi Laut Koslom, Musa bukan membuat kapal, tetapi disuruh angnkat tongkat saja. Masa bisa? Tetapi kalau itu firman, ikuti saja! TUHAN yang tanggung jawab, dan ternyata bisa semuanya.

    • Tanggung jawab untuk mempraktikkanfirman pengajaran yang benar/kabar mempelai, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.

    • Tanggung jawab untuk menyaksikan dan memberitakankabar mempelai. Ini tugas kita kalau sudah mengikuti tabut: hidup sesuai dengan firman dan praktik firman; kita hidup suci--disucikan oleh TUHAN.
      Kita bersaksi:

      1. Mulai dari dalam nikah, berapa banyak anggota yang belum tahu ke mana arahnya sesudah percaya Yesus, bertobat dan baptisan air.

        Sesudah keluar dari Mesir, mau ke mana? Kalau tidak mengikuti tabut, akan mati bergelimpangan di padang gurun. Kalau ikut tabut, jelas tujuannya yaitu sampai menyeberang ke Kanaan.

      2. Di penggembalaan, kita bersaksi bagaimana firman menolong dan sebagainya.
      3. Antar penggembalaan.

        "Minggu depan saya ke Poso. Didoakan, karena ini di lapangan terbuka. Berdoa supaya TUHAN tolong semuanya. Banyak keuntungan kalau di lapangan terbuka, sebab di situ daerah padat penduduk. Jadi kalau misalnya tidak mau datang, speakernya bisa terdengar di mana-mana; sambil tidur-tiduran mereka bisa dengar. Sudah tidak bisa lari. Banyak yang tidak mau datang: Itu pengajaran keras! Tetapi kalau speakernya keras, mereka tidak bisa lari, kecuali ke luar kota. Didoakan. Nanti kita di Squrae Ballroom, mari, ini tugas! Kalau mau keajaiban, ikuti! Kalau tidak mengikuti dengan berbagai alasan, tidak bisa, tidak akan mengalami mujizat/keajaiban. Sudahlah, apa yang TUHAN perinthakan, ikuti! TUHAN tolong."

      4. Sampai nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna/mempelai wanita.

    Inilah yang nomor satu yaitu sikap terhadap kabar mempelai. Jangan ditolak! Kalau ditolak, tidak ada mujizat. Cocokkan semua apsek hidup kita dengan kabar mempelai, lalu praktikkan firman, supaya hidup makin suci sampai sempurna, sesudah itu baru kita beritakan--tanggung jawab untuk praktik lebih dulu, sesudah itu baru memberitakan.

    "Mulai dari saya. Kalau saya tidak praktik lebih dulu, lalu khotbah: Ayo korban, padahal saya sendiri irit-irit. Tidak akan ada yang korban. Praktik dulu, baru bersaksi atau memberitakan firman dan menyaksikan kabar mempelai di mana-mana: di dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.
    Memang perjalanan ke Israel ini saya sudah ditagih terus, tetapi saya belum tergerak sampai hari ini. Baru dua kali, saya berpikir: Jangan-jangan sampai tujuh kali baru Israel bisa ditembusi, seperti tabut perjanjian mengelilingi Yerikho sampai runtuh. Sudah dua kali kita bersaksi di sana, memberitakan firman. Semoga TUHAN masih tolong kita semua.
    "

  2. Yosua 3: 4
    3:4.hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hastapanjangnya, janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

    Yang keduaharus diperhatikan untuk masuk kegerakan ajaib/kegerakan mujizat: POSISIterhadap kabar mempelai, yaitu harus ada jarak dua ribu hasta.

    "karena itu tadi saya katakan: Jangan mendahului! Opa van Gessel sudah menerima wahyu dari TUHAN, kita ikuti saja--ada jarak dua ribu. Firman TUHAN tidak pernah berubah dari dulu, sekarang sampai selamanya, tetapi berkembang; pengertiannya lebih dibukkakan lagi. Jangan diubah-ubah! Tidak boleh mendahului; ada jarak dua ribu. Kalau mendahului akan tersesat. Ada jarak dua ribu, maksudnya supaya tahu jalan baru--'sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu'. Ini membuat jalan baru di depan kita. Tetapi kalau kita mendahului, kita akan tersesat; tidak tahu jalan di padang gurun. Banyak yang telepon saya: Begini, Om, gambarnya begini. Saya katakan: Ini wahyu, ikuti saja, kalau mendahului, kamu tersesat."

    Apa artinya jarak dua ribu hasta?
    Dulu, Musa naik ke gunung Sinai lalu TUHAN memperlihatkan kerajaan sorga kepadanya dan TUHAN perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel/Kemah Suci. Ada tiga ruangan: halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci.
    Dua ribu hasta menunjuk pada ruangan suci: panjangnya 20 hasta, lebarnya 10 hasta, tingginya 10 hasta; jadi volume ruangan suci adalah dua ribu hasta kubik.

    Harus ada jarak dua ribu hasta dari tabut, artinya: kita harus berada di ruangan suci-- tabut ada di ruangan maha suci dan kita ada di ruangan suci.
    Jadi, posisikita sekarang harus berada di ruangan suci--menunjuk pada kandang penggembalaan. Kita harus selalu berada di kandang penggemblaaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Kita harus berada di sana supaya tidak sesat, tetapi mengetahui jalan baru; justru mengalami mujizat.

    "Tadi kesaksian, jelas, kalau sudah teken kontrak dengan TUHAN, dia rindunya di sini, bisa TUHAN beirkan. Yang penting tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
    Tiga macam, kalau berapa kalinya terserah. Saya hari minggu saja tiga kali ibadah umum: Malang, Surabaya, Medan, tetapi macamnya baru satu yaitu ibadah raya--pelita emas.
    "

    Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kalau dibandingkan dengan pesta, ada tiga macam pesta besar yang TUHAN berikan pada bangsa Israel--:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudusdi dalam karunia-karunia-Nya. Tekanannya adalah Allah Roh Kudus bekerja: ada nyanyian, kesaksian. Ini karunia-karunia untuk menyegarkan kita semua; seperti domba di padnag gurun diberi minumsupaya segar. Kalau tidak ditekuni, sehebat apapun manusia, tanpa Roh Kudus, ia akan loyo/kering di padang gurun.

      Kalau dibandingkan dengan pesta pada Israel, ini adalah pesta buah bungaran/pesta pentakosta--mempersembahkan buah bungaran/buah sulung.
      Jadi, beribadah itu suasana pesta, bukan terpaksa. Kalau beribadah karena terpaksa, bahaya, nanti akan dipaksa oleh antikris.

    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alitab dna perjanuan suci; persekutuan dengan Anak Allahdi dalam firman pengajaran dan kruban Krsitus; domba diberi makansupaya kuat; tidak akan tersandung dan terjatuh di tengah jalan, tetapi tetap mengikut dan melayani TUHAN sampai garis akhir.

      "Banyak yang salah, tidak makan, tetapi disuruh kerja, akan gugur di tengah jalan. Sudah sekian tahun melayani, tetapi gugur karena tidak pernah makan. Kalau kita makan, kita akan kuat sampai garis akhir-sampai meninggal atau sampai TUHAN datang."

      "Saya mencontoh juga. Lihat saja pendahulu-pendahulu kita, sampai garis akhir, tidak pernah macam-macam. Semoga kita semua bisa kuat sampai TUHAN datang kembali. Jangan-jangan ini era terakhir."

      Pada zaman Issrael, ini namanya pesta paskah. Dulu, pesta paskah makan roti tidak beragi dan menyembelih binatang korban.
      Jadi, ibadah pendalaman lakitab bukan siksaan: Lama sekali firmannya, satu jam lebih, satu setengah jam lebih. Bukan siksaan! Namanya makan.

      "Coba kalau diundang pesta, makannya dua menit saja, hanya dapat apa? Tetapi coba kalau boleh dari pagi sampai malam. Seperti itu gambarannya ibadah pendalaman alkkitab, pesta juga."

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam biadah doa; persekutuan dengan Allah Bapadi dalam kasih-Nya; domba-domba bernafas--sirkulasi udara yang baik.
      Kasih itu kekal, sehingga semua yang kita lakukan karena didorong kasih, juga menjadi kekal sampai hidup kekal, tidak sia-isa.

      Ini namanya pesta pondok daun-daunan; biasanya diikuti dengan pernikahan. Penyembahan itu hubungan kepala dengan tubuh; hubungan yang paling intim antara Mempelai Pria dan mempelai wanita; hubungan kasih yang kekal selamanya.
      Kepala= Yesus Mempelai Pria; tubuh= mempelai wanita.

    Tiga macam ibadah; tiga macam pesta, ada tekanannya masing-masing. Kalau hanya satu macam saja, TUHAN tidak usah membuat macam-macam pesta, tetapi cukup satu saja. Tetapi TUHAN membuat tiga macam pesta, karena itu ada tiga macam ibadah.

    Mengapa begitu?Karena TUHAN terdiri dari Allah Tritunggal--satu pribadi terdiri dari Allah Tritunggal--dan manusia, satu pribadi terdiri dari tubuh, jiwa dan roh.

    Jadi, di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat kuat pada Allah Tritunggal, sehingga kita tidak bisa dikalahkan oleh setan tritunggal, tetapi kita menang atas setan tritunggal.

    "Mohon maaf. Banyak penginjil yang saya tahu dari dulu; penginjil saat saya masih remaja muda, hebat-hebat, tetapi sekarang tidak kedengaran lagi. Ke mana? Seharusnya tambah hebat--kalau menurut alkitab, karunianya ditambahkan. Kenapa tidak ada? Karena tidak berada di kandang penggembalaan, sehingga ia diserang oleh serigala--setan tritunggal; binatang buas--dan dia kalah. Tetapi kalau berada di kandang penggembalaan, justru kita menang atas setan tritunggal sehingga ibadah pelayanan dan penyembahan kita semakin hari semakin meningkatsmapai pada kesempurnaan, bukan merosot.
    Kalau merosot, berarti kalah.
    "

    "Sampai pada ginjal--hati nurani/perasaan terdalam--, periksa! Dibandingkan tahun lalu atau dua tahun lalu, bagaimana sikap kita terhadap kandang penggembalaan--tiga macam ibadah--? Diperiksa! Hanya TUHAN dan kita yang tahu sampai di ginjal--lebih dalam dari hati. Kalau dinyatakan merosot, minta ampun pada TUHAN! Mari ditingkatkan lagi! Kkalau kita merasakan sudah jauh merosot, hati-hati, mungkin masih di tangan serigala, mungkin sudah di mulut, mungkin sudah mau ditelan, masih ada kesempatan untuk kembali. Jangan dibiarkan! Sungguh-sungguh! Mulai dari saya, TUHAN periksa sampai ginjal kita masing-masing."

    Bagaimana sikap kita terhadap dua ribu hasta ini?Yosua katakan: harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta. Tidak boleh kurang atau lebih, jaga jarak dua ribu hasta! Jangan mendahului dan jangan ketinggalan!kalau mendahului, akan tersesat, ketinggalan juga tersesat--diterkam oleh serigala. Jaga jarak dua ribu!

    Kalau kita merosot, mari kembali! Mungkin kita masih di tangan serigala--belum diapa-apakan--, atau sudah di mulut--tinggal ditelan--, mari kembali! TUHAN sanggup melepaskan kita dari cengkeraman serigala dan kembali dalam pelukan tangan Gembala Agung.

    Kembali pada jarak dua ribu! Kembali pada ketekunan dalam kandang! Mulai dari saya. Kembali ke dalam tangan anugerah yang besar dari Gembala Agung!

    "Mulai dari gembala, kalau gembala sudah merosot, berat sekali mengatakannya. Kalau gembala merosot, gawat, kandang sudah gawat, dia sedang memasukkan singa ke kandang. Mau bagaimanapun, hancur kandang itu. Mari, kita semua: gembala, sidang jemaat dan imam-imam, sama-sama kembali dalam tangan anugerah TUHAN yang besar!"

    Hasilnya: 'TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku', artinya:

    • Yang pertama: tangan anugerah TUHAN yang besar sanggup memeliharahidup kita secara berlimpah-limpah di tengah ketanduan dan kesulitan dunia, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
      Kelimpahan itu bukan soal jumlah, tetapi sampai kita selalu mengucap syukur pada TUHAN.

      Sungguh-sungguh ngeri nanti. Belum masuk antirkis, baru pra aniaya antikris sudah ngeri--suasana Getsemani sudah ngeri, tidak bisa diprediksi. Seperti yang dialami oleh Yesus di taman Getsemani, Ia sendiri saja sampai bergumul melawan ketakutan dan kesedihan. Ini akan kita alami.

      Karena itu, sekarang sungguh-sungguh supaya kita diberi kekuatan oleh TUHAN dan saat antikris berkuasa kita sudah disingkirkan ke pandang gurun.

      Boleh kerja dan kuliah yang keras, tetapi jangan lupa jarak dua ribu hasta! Begitu bergeser sedikit, bahaya! Kita akan tersesat dan bertemu dengan serigala. Jangan pernah bergeser! TUHAN tolong kita semua.

    • Yang kedua: mengalami suasana pesta--kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia.
      Dunia goncang bagaimanapun, kita tetap bersuasana pesta/kebahagiaan.

    • Yang ketiga: 'takkan kekurangan aku' artinya: sampai sempurnaseperti Yesus; tidak bercacat cela.

    Jaga sungguh-sungguh jarak dua ribu! Di luar itu--di luar kandang penggembalaan--akibatnya:

    • Kita akan diterkam oleh binatang buas.
    • Angka 2000 yang negatif, yaitu menjadi dua ribu babi yang dirasuk oleh roh jahat dan roh najis (legion). Betul-betul membabi buta hidupnya, benar-benar jahat dan najis sampai masuk Babel, binasa selamanya.

    Kalau kita mempertahankanjarak dua ribu hasta, kita akan melihat keajaiban TUHAN, bagaimana Ia memelihara kita di tengah kesulitan, memberikan kebahagiaan--di tengah penderitaan sekalipun, kita bahagia--, sampai nanti sempruna seperti Dia.

    Jadi, tiga hal ini yang harus kita perhatikan supaya terjadi mujizat, sementara ada kegerakan Roh Kudus hujan akhir--seperti Yosua masuk ke negeri Kanaan bersama bangsa Israel dengan dipimpin oleh tabut perjanjian; ini adalah kegearakan mujizat, kita bukan disiksa--:

    • Sikap kita terhadap kabar mepmelai, yaitu:

      1. Mengikuti. Cocokkan seluruh aspek hidup kita dengan firman. Yang tidak cocok, buang! Bukan firmannya yang dicocokkan dengan kita,tetapi kita yang tidak benar ini yang dicocokkan dengan firman.

      2. Dipraktikkan, supaya hidup suci dan semakin meningkat.
      3. Dipikul= tanggung jawab untuk bersaksi sampai masuk kesatuan tubuh Kristus. Mulai dari nikah menjadi satu, ada kebahagiaan.

    • Yang kedua: posisi dijaga, yaitu jarak dua ribu hasta--kandang penggembalaan. Perhatikan kandang penggembalaan, mulai dari gembala! Kita smeua harus memperhatikan.

  3. Yosua 3: 3
    3:3.dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--

    'diangkat para imam' = tidak boleh sembarangan yang mengangkat tabut perjanjian.

    Yang ketigaharus diperhatikan untuk masuk kegerakan ajaib/kegerakan mujizat: KEDUDUKANpengangkat tabut perjanjian, yaitu para imam dan raja.

    Jadi, yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yang dipimpin oleh kabar mempelai adalah imam-imam dan raja-raja, tidak boleh yang lain.
    1 Petrus 2: 5
    2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

    'pembangunan suatu rumah rohani'= pembangunan tubuh Kristus.
    'imamat kudus'= imamat rajani= imam dan raja.
    Jelas, yang boleh masuk dan bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus hanyaimam dan raja.
    Imam adalah:

    • Seorang yang suci dan diurapi. Karena itu harus berada di ruangan suci. Kalau tidak--sudah dinubuatkan dalam kitab Keluaran dan Imamat--, ia akan mati--kering rohani. Tidak bisa! Harus berada di ruangan suci.
      Kalau gembala tidak berada di ruangan suci, tidak tekun memberi makan sidang jemaat dalam tiga macam ibadah pokok, ia akan kering.
      Sebaliknya, imam-imam melayani tetapi tidak berada di ruangan suci, dipertanyakan kesucian dan urapannya; begitu juga kalau gembala berada di luar ruangan suci.

      "Misalnya di dalam gereja ini bau harum, di luar bau got. Kalau saudara berada di luar kira-kira mencium bau harum atau bau got? Saudara jawab sendiri. Begitu, gampang-gampang saja, firman itu tidak usah belajar ilmu ini dan itu, baca saja alkitab, sudah tahu jawabannya. Imam adalah seorang yang suci, karena itu harus berada di ruangan suci."

    • Seorang yang memangku jabatan pelayanan yang dipercayakan oleh TUHAN kepadanya, dan diperlengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus--kemampuan ajaib untuk melakukan jabatan pelayanan.

      "Kalau memang TUHAN yang mengangkat seorang gembala, tidak usah takut! Siswa-siswi Leimpin-El 'Kristus Ajaib' dengarkan! Kalau TUHAN yang mengangkat kita menjadi gembala, tidak usah takut. TUHAN yang memberi karunia untuk bisa memberi makan sidang jemaat. Lain kalau bukan TUHAN yang mengangkat, tidak diberi karunia. Itu bedanya. Kalau yang mengangkat organisasi atau orang tuanya, tetapi bukan dari TUHAN, tidak ada karunia, dia tidak mampu. Bukan tidak boleh mentahbiskan anaknya, silahkan kalau memang itu dari TUHAN.
      Kita juga, main musik, kalau bukan dari TUHAN akan berhenti di tengah jalan; tidak mampu.
      "

      Harus dari TUHAN supaya ada karunia Roh Kudus--kemampuan ajaib untuk melakukan jabatan pelayanan.

    Jadi, sebagai imam dan raja kita harus setia dan tanggung jawab--menjadi batu hidup.

    "Seperti batu-batu yang menjadi tembok di sini, seorang imam bayangkan seperti satu batu bata--secara jasmani. Batu bata ini dari berapa tahun tetap ada di tempatnya situ. Coba kalau bergeser, akan roboh."

    Jadi, seorang imam harus setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepadanya. Kalau tidaksetia dan tanggung jawab, bahkan tinggalkanibadah pelayanan, ia akan digantikan oleh orang lain dan ia tidak bisa kembali lagi; seperti Yudas diganti oleh Matias. Ini bahayanya! Sungguh-sungguh!

    "Yang belum melayani, ada kesempatan sesudah penataran. Yang sudah melayani, tingkatkan menjadi setia dan tanggung jawab. Perhatikan sikap! Yang tidak sesuai dengan firman, buang! Perhatikan jarak! Jangan geser sedikitpun! Dan perhatikan kedudukan! Imam harus setia dan tangung jawab. Yang sudah tinggalkan pelayanan, kembali! Saya berikan kesempatan seluas-luasnya."

    Kalau seorang imam setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepadanya, ia akan disebut sebagai batu hidup, sama dengan batu indah, bahkan batu permatadi Yerusalem baru.

    Batu hidup= bisa hidup di mana saja, kapan saja dan situasi apa saja; hidup dari kemurahan TUHAN. Ini bedanya. Kalau orang dunia hidup dari gaji, toko atau perusahaan. Begitu ekonomi goncang, hidupnya sudah sulit. Tetapi kalau kita menjadi batu hidup, sekalipun kita punya gaji, toko atau perusahaan, kita hidup dari kemurahan TUHAN; tetap hidup oleh kemurahan TUHAN. Toko goncang kita tetap hidup karena TUHAN bisa kasih yang lain.

    "Kami hamba TUHAN bukan hidup dari jemaat, tidak perlu merebut-rebut jemaat. Saya sudah bersaksi di mana-mana, saya tinggalkan pekerjaan, tidak ada sponsor satupun; saya masuk Lempin-El tidak ada sponsor. Saya ditinggal begitu saja sendirian, sampai sempat tinggal satu handuk kecil, yang lainnya seperti sabun, pasta gigi tidak punya. Pagi mandi hanya berkata: Dalam nama Yesus. Saya diajar oleh seorang hamba TUHAN di Kalimantan, dia hanya tidak punya minyak rambut. Dia cerita pada saya: 'Aku di Kalimantan tidak punya minyak rambut, Pak Wi.': 'Terus bagaimana pak?': 'Rambut saya kan berdiri-berdiri, jadi saya kasih air sambil menyebut: Dalam nama Yesus.' Saya bukan hanya tidak punya minyak rambut, tetapi sabun, shampoo dan pasta gigi tidak ada, jadi hanya berkata: Dalam nama Yesus.
    Sesudah itu belum ada jemaat, tetapi saya tetap hidup. Kalau hidup dari jemaat, berarti saya dulu mati, baru sekarang hidup setelah punya jemaat. Bukan begitu. Itu hanya sarana, tetapi batu hidup, itu hidup dari kemurahan TUHAN! Yakinlah, lain! Seorang imam memang beda.
    "

    Batu hidup= hidup dari kemurahan TUHAN.
    Batu indah= hidup menjadi berhasil dan indan.
    Sampai satu waktu menjadi batu permatadi Yerusalem baru= kesempurnaan.

    Itulah seorang imam. Jangan ragu!
    Sekali lagi, menjadi imam bukan disiksa, tetapi diberi hidup, keindahan, sampai diberi kemuliaan--batu mulia di Yerusaelm baru.

Kalau tiga hal ini sudah diperhatikan, akan terjadi mujizat.

Hasil dari kegerakan mujiat:

  1. Yosua 3: 15-16
    3:15.Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam airdi tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai--
    3:16.maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsaitu, di tentangan Yerikho.

    Begitu kalki para imam yang memikul tabut perjanjian menginjakkan kaki di sungai Yordan, mujizat terjadi.

    Hasil pertama: berjalan di tanah yang kering--sungai bisa terbelah.
    Seperti Yesus, Dia adalah tunas yang tumbuh di tanah yang kering/tanah berbatu. Kita sama dengan Yesus, yaitu berjalan di tanah kering; sementara kita menyeberang sungai, sungai jadi tanah kering.

    Yesaya 52: 13
    52:13.Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.

    Yesus adalah hamba yang mulia.

    Yesaya 53: 1-2
    53:1.Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
    53:2.Sebagai tarukia tumbuhdi hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.

    'taruk'= tunas yang kecil.
    Ayat 2= Dia menjadi buruk di kayu saib.
    Yesus mati, bangkit dan naik ke sorga, itu seperti tunas yang tumbuh di tanah yang kering. Tidak mungkin tunas yang kecil bisa menembusi bongkahan tanah yang kering, malah berbatu, tetapi Ia bisa. Itu adalah kuasa kematian, kebangkitan dan kemuliaan TUHAN.

    Tunas tumbuh di tanah yang kering, artinya: sekalipun kita lemah, kecil dan tidak berdaya, tetapi kuasa kebangkitan TUHAN sanggup memelihra, memberkati dan melindungi kita secara ajaib; yang tidak diketahui oleh orang lain dan tidak bisa ditiru oleh orang lain. Kita hanya bilang: Kok bisa ya?

    "Seperti tadi kesaksian, saingannya S2, tetapi kok bisa dia yang dipilih? Salah satu kaum muda--sekarang sudah Doktor--, waktu dulu, saat masih S1 ia ikut lomba, pesertanya dari seluruh Indonesia, ada S2, S3 lulusan luar negeri. Dia hanya S1, tetapi belum lulus. Tahu-tahu dia juara dan dia langsung diambil oleh profesornya: Ini S2 dan S3nya harus di Belanda. Dari mana? Hanya bisa bilang: Kok bisa? itulah kuasa kebangkitan dari TUHAN yang mengadakan keajaiban. Itu secara jasmani."

    Secara rohani, berjalan di tanah kering, artinya: jalan baru--jalan tanpa Herodes/dosa; jalan dalam kebenaran dan kesucian. Ini mujizat terbesar! Kalau kita bisa hidup benar dan suci, itu adalah jalan tanpa air mata--air mata dihapus. Begitu berbuat dosa, air mata mengalir; tetapi begitu kita tinggalkan dosa, air mata dihapus.

    Ini hasil dari kegerakan mujizat, yaitu kuasa kebangkitan; bagaikan tunas tumbuh di tanah kering/tanah berbatu, hanya berkata: Kok bisa?

    "Dulu saya buka di Surabaya, bayangan saya hanya melayani empat keluarga yang ke Malang. Karena itu saya mau pinjam gereja yang dulu mengundang saya, kenal baik orangnya. Saya lihat ada sekolah minggunya, ada musiknya, sudah cukup, tidak usah repot-repot. Saya cari dia, maksudnya hanya untk empat keluarga, di situ saja, tidak muluk-muluk saya. Kasihan mereka dari pada ke Malang tidak mungkin juga hari selasa dan kamis. Karena itu saya mau datang. Karena mereka katakan: Saya melayani sejak dari Pdt In Juwono, bagaimana pak Wi? Kalau tidak tiga macam ibadah, tidak boleh melayani. Jadi, sayalah yang ke mari. Sekarang diberkati bisa seperti ini, hanya: Kok bisa? Tidak bisa dipikir lagi. Seorang--keluarga pemilik tempat ini--menawarkan kepada saya lewat telepon: 'Pak Wi ada di WR Supratman.' Saya tertawa. Dari pada dia tersinggung, orangnya baik, saya jawab: 'Tanyakan dulu ya sewanya.' Saya hanya tertawa, berapa juta ini sewanya. Dia katakan: 'Terserah pak Wi.': 'Ah, yang benar saja.' Saya datang ke mari dan bertemu pak Hadi, dia katakan: 'Terserah pak, pakai saja.' Ini mujizat TUHAN. Sampai hari ini hanya: Kok bisa?"

    Mari, kita semua, pulang nanti, biarlah mujizat terjadi, yang penting ada tiga hal tadi: sesuai firman, praktikkan firman, bersaksi, tergembala dan jadilah imam-imam yang dipakai TUHAN, yang setia dan tanggung jawab. Sudah, itu saja, nanti kita hanya berkata: Kok bisa?

    "Tanah di belakang gereja, tidak pernah berpikir. Dulu mau dibeikan om Pong, saya sudah senang sekali. Siapa yang bisa beli? Kalau kita tidak bisa menurut saya. Tetapi sekarang TUHAN berikan. Kok bisa? Hanya itu saja."

  2. 2 Raja-raja 2: 8-11
    2:8.Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.
    2:9.Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."
    2:10.Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."
    2:11.Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

    Ini juga di sungai Yordan yang sama dengan hasil pertama di atas.

    Hasil kedua: kita mengalami kuasa pengangkatan.

    Bukan hanya kuasa kebangkitan. Kebangkitan itu tunas tumbuh dari bawah; dari tempat yang sulit, Yesus mati dan bangkit.
    Mari, kesulitan dan kemustahilan apa yang kita hadapi, kita nanti bisa berkata: Kok bisa? Percayalah, apapun masalah kita: masalah nikah dan buah nikah, masalah ekonomi, penyakit, kita hanya berkata: Kok bisa? Perhatikan tiga hal tadi!

    Yang kedua, lebih dari itu, yaitu kuasa pengangkatan. Kita butuh pengangkatan karena ada orang tenggelam.
    Petrus yang hebat bisa tenggelam. Siapa kita? Kita butuh kuasa pengangkatan.

    Mari, diangkat dari ketenggelaman, kemerosotan, kejatuhan, kegagalan. Siang hari ini, apa yang gagal, jatuh, jangan tinggal di situ, tetapi angkat tangan dan berseru seperti Petrus: Yesus tolong!Pasti diangkat!

    Mungkin jatuh dalam dosa-dosa dan puncaknya dosa, TUHAN pulihkan; kegagalan-kegagalan menjadi berhasil dan indah.

    Pengangkatan juga berarti sampai diangkat di awan-awan=> pembaharuanhidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari tidak boleh bimbang, tetapi percaya dan mermpercayakan diri pada TUHAN. Petrus hebat tetapi bisa tenggelam, karna ia bimbang.

    TUHAN sanggup mengadakan mujizat-mujizat: yang mustahil jadi tidak mustahil, sampai kita sempurna seperti Dia. Kita terangkat di awan-awan yang permai saat Yesus datang kembali kedua kali. Kita bersama Dia selama-lamanya.

Perhatikan tiga hal baik-baik! Langkah mujizat akan terjadi.
Jangan bimbang! Jangan kecewa dan putus asa apapun yang kita hadapi. Tiga hal ini, perhatikan kabar mempelai, perhatikan penggembalaan! TUHAN tolong kita semua. Jadilah imam dan raja, yang sungguh-sungguh setia! Itu tugas kita.

Satu waktu kita hanya bisa berseru: Kok bisa, TUHAN? Hanya Engkau, TUHAN, tidak ada yang lain. Kaum muda, tidak usah takut dan bimbang akan masa depan! Serahkan semua pada TUHAN!
Pegang tiga hal itu! Yang tidak kuat, serukan: Yesus!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan III di Square Ballroom Surabaya, 03 April 2019 (Rabu Malam)
    ... dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh Mari . Dan aku melihat sesungguhnya ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. 'Mari ' cepat kegerakan kilat. Waktunya sangat singkat. Kegerakan Roh Kudus hujan ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Juni 2023 (Selasa Sore)
    ... Yang Setia dan Yang Benar Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorang pun kecuali Ia sendiri. Akhir dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir ditandai dengan banyak mahkota menunjuk kemenangan ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 Februari 2024 (Minggu Pagi)
    ... tubuh di dunia sampai benar-benar meninggal dunia atau mati dalam kiamat dan tetap mati sampai tahun. Sesudah itu baru dibangkitkan untuk dimasukkan ke dalam neraka binasa selamanya bersama setan antikris dan nabi palsu. Oleh sebab itu kita harus menggunakan waktu selama hidup di dunia untuk berpindah dari maut kepada hidup. ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 Oktober 2020 (Minggu Pagi)
    ... waktu bersalin kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir jika anak laki-laki kamu harus membunuhnya tetapi jika anak perempuan bolehlah ia hidup. . Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. . Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Agustus 2022 (Minggu Pagi)
    ... menunjuk pengalaman kematian sengsara daging bersama Yesus. Ada dua pengertian rohani dari rempah-rempah Rempah-rempah mahal harganya menunjuk kekayaan. Jadi kita harus selalu berjaga-jaga untuk memberi rempah-rempah pada tubuh Kristus berjaga-jaga untuk tidak terikat pada kekayaan keinginan akan uang cinta uang. Sebab keinginan akan uang merupakan ikatan terakhir yang membuat tidak bisa terangkat ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 November 2022 (Minggu Pagi)
    ... bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu Terutama jujur tentang pengajaran benar pribadi Tuhan . Jika ajarannya beda kita tegas menolak. Jika ajarannya benar kita menerima dan mempraktikkan. Sampai jujur dalam segala hal. Maka kita bisa menjadi teladan berbuat benar dan baik sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Kita memancarkan terang kemuliaan bagi dunia yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 April 2013 (Minggu Pagi)
    ... sampai kepada akhir zaman. Jika kita dipercaya oleh Tuhan dalam kegerakan rohani yang besar maka Tuhan menyertai kita. Penyertaan Tuhan adalah kebutuhan yang pokok dalam kehidupan kita yang tidak bisa ditukar dengan apa pun juga. Keluaran - Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Pergilah berjalanlah dari sini engkau dan bangsa itu yang telah ...
  • Ibadah Natal Kunjungan di Pamekasan, 07 Januari 2011 (Jumat Sore)
    ... gampang stres. Kehidupan yang sederhana akan merasa bahagia dengan apapun berkat Tuhan. Natal adalah mujizat yang besar. Sebenarnya ada dua mujizat yang besar Natal yaitu Allah menjadi sama dengan manusia dalam pribadi Yesus lewat proses kelahiran. Ada tanda kelahiran Yesus yaitu dibungkus dengan kain lampin dan dibaringkan di palungan. Manusia sedang dilahirkan kembali ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 Agustus 2017 (Kamis Sore)
    ... dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula lalu katanya kepada mereka Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Desember 2023 (Kamis Sore)
    ... Hai bapa-bapa janganlah sakiti hati anakmu supaya jangan tawar hatinya. Hai hamba-hamba taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apa pun juga yang kamu perbuat perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.